KELAS RENDAH
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS di Sekolah Dasar
(SD)
Dosen Pengampu:
disusun oleh:
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN PELAJARAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Metode, Media Dan Pemanfaatan
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pembelajaran terpadu, dan dapat
menyimpan, dan memproduksi hal-hal yang dipelajarinya, bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penyusun (Kelompok E)
1
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................4
IPS SD ...........................................................................................................4
BAB III
PENUTUP...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat membantu para pembaca terutama
pembaca yang berprofesi sebagai pendidik untuk dapat meningkatkan kualitas
pembelajarannya sehingga dapat memajukan pendidikan negara Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan Belajar 1:
Perencanaan Pembelajaran IPS Serta Ranah dan Tingkatannya
Straigh-forward perencanaan adalah sesuatu yang hendak dicapai di masa yang akan
datang, dan menggambarkan satu inovasi yang dibutuhkan manusia.
Systematic mengandung arti bahwa perencanaan dibuat dengan model yang terjadwal
secara sist ematis dan dapat dilakukan dengan tahap demi tahap adanya overlapping degan
yang lain.
Logical mengandung arti bahwa perencanaan adalah hasil pikiran yang dapat
dilakukan oleh guru dan murid.
Konsep perencanaan pengajaran ips dapat dilihat dari sudut pandang , yaitu:
1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains
5. Perencanaan pengajaran sebagai proses
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas
4
Menurut Olivia (1992), ada 3 kategori dasar yaitu:
Ranah kognitif, ketika guru megidentifikasi ranah kognitif, dia harus menggunakan
rencana pembelajaran untuk menjembatani tujuan yang akan dicapai.
a. Kegiatan awal
(1) Melakukan apersepsi atau penilaian kemampuan awal kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana keamampuan awal yang dimilki siswa.
(2) Menciptakan kondisi awal melalui upaya, menciptakan semangat belajar ,
menciptakan suasana pembelajaran demokratis dalam belajar
b. Kegiatan Inti
Kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan berkaitam dengan bahan kajian yang bersangkutan. Kegiatan ini
mencangkup (1) penyampaian tujuan pembelajaran, (2) penyampaian
5
materi/bahan ajar dengan meggunakan pendekatan dan metode, (3) pemberian
bimbingan bagi pemahaman siswa.
Dalam langkah ini, siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok pembelajaran
yaitu:
1. Pembelajaran klasikal digunakan apabila mata pelajaran bersifat fakta atau
formatif.
2. Pembelajaran kelompok digunakan apabila materi pembelajarannya lebih
mengembangkan konsep/sub-pokok bahasan yang mengembangkan aktivitas
osial, sikap, nilai, kerjasama, dan aktivitas dalam pemecahan masalah.
3. Kegiatan belajar individual artinya setia anak belajar di kelas mengerjakan
atau melakukan kegiatan belajar masing-masing.
4. Kegiatan pembelajaran individual dapat digunakan apabila ingin membantu
proses belajar mengajar yang mengarah pada optimalisasi kemampuan siswa
secara individu untuk melaksanakan kegiatan pengayaan dan perbaikan hasil
proses belajar mengajar.
c. Penutup
Kegiatan penutup adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan
dan penilaian terhadap penugasan bahan kajian yang diberikan pada kegiatan inti.
Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut adalah
1. Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian
2. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut, dengan menugaskan mempelajari materi
pelajaran tertentu, dan memberikan motivasi/bimbingan belajar.
3. Mengakhiri proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memebri tahu
materi pokok yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya;
Kegiatan Belajar 2:
Menurut Gagne dan Briggs RPP mengandung tiga komponen yang disebut anchor
point, yaitu:
1. Tujuan pengajaran
2. Materi pelajaran/bahan ajar, pendekatan, dan metode mengajar, media pengajaran
dan pengalaman belajar
3. Evaluasi keberhasilan
Hal ini sesuai dengan pendapat Kenneth D. Moore bahwa komposisi format rencana
pembelajaran senantiasa meliputi komponen sebagai berikut:
1. Topik bahasan
2. Tujuan pembelajaran
3. Materi pelajaran
4. Kegiatan pembelajaran
5. Alat/media yang dibutuhkan
6. Evaluasi hasil belajar
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa unsur-unsur yang amat penting
masuk dalam rencana pengajaran adalah:
6
1. Apa yang akan diajarkan, pernyataan ini menyangkut berbagai kompetensi yang
harus dicapai, indikator-indikatornya, serta materi bahan ajar yang akan
disampaikan untuk mencapai kompetensi tersebut
2. Bagaimana mengajarkannya, pertanyaan ini berkenaan dengan berbagai strategi
yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran, termasuk pengembangan
berbagai aktivitas operasional bagi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
3. Bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya, pertanyaan ini harus dijawab dengan
merancang jenis evaluasi untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi yang
mereka pelajari pada sesi tersebut
Model persiapan mengajar yang pada umumnya digunakan oleh para guru dalam
membuat rencana program pengajaran ada dua model yaitu:
1. Model ROPES
Hunts menyebutkan rencana prosedur pembelajaran sebagai persipan mengajar yang
disebut ROPES (Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary) yang meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Review
Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1-5 menit yakni mencoba mengukur kesiapan
siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang
sudah dimiliki oleh siswa dan perlu sebagai prerequisite untuk memahami bahan
yang disampaikan hari itu.
b. Overview
Kegiatan ini dilakukan 2 – 5 menit. Guru menjelaskan program pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi secara singkat dan
strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Presentation
Tahap ini adalah inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena di sini guru sudah
tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada
proses telling, snowing dan doing.
d. Exercise
Suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa yang
telah mereka pahami. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman langsung
kepada siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna.
e. Summary
Untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses pembelajaran
Apabila dianalisis model ROPES maka kita akan menemui ganjalan dari rencana
prosedur pembelajaran yang dikemukakan oleh Hunts. Dimana model ROPES tersebut di
dalamnya tidak mencantumkan aspek penilaian, padahal hasil penilaian selain mengukur
tingkat pencapaian kompetensi siswa, juga dapat dijadikan input untuk melakukan perbaikan
pada proses pembelajaran berikutnya.
7
FORMAT PERSIAPAN MENGAJAR MODEL ROPES
3. Presentation
Telling
....................................................................................................................................
Showing
....................................................................................................................................
.
Doing
....................................................................................................................................
.
4. Exercise
....................................................................................................................................
5. Summary
....................................................................................................................................
.
d. Bahan/Media/Alat
e. Penilaian (instrumen dan prosedur yang digunakan untuk menilai pencapaian belajar
siswa)
Model perencanaan tersebut di atas memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa
perencanaan pengajaran merupakan proses dan cara berpikir yang dapat membantu
menciptakan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, proses perencanaan yang sistematis
dalam proses pembelajaran memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
8
3. Guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber
dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.
9
10
Kegiatan Belajar 3: Pembelajaran Tematik
11
2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antara mata pelajaran dalam tema yang sama
3. Pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih mendalam dan berkesan
4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata
pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa
5. Siswa mampu lebih merasakan manfaat 6n makna belajar karena materi disajikan
dalam konteks tema yang jelas
6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,
untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus
mempelajari mata pelajaran lain
7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara
tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga
pertemuan, waktu selebihnya dpat digunakan untuk kegiatan remidial,
pemantapan, atau pengayaan.
Pembelajaran tematik merupakan bentuk pengorganisasian pembelajaran terpadu.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing). Berikut beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain
meliputi:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan anak usia sekolah dasar
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak
dari minat dan kebutuhan siswa
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama
4. Membantu mengembangkan ketrampilan berpikir siswa
5. Menyajikan kegiatan belajar siswa yang bersifat pragmatik sesuai dengan
permaslaahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya, serta
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
12
4. Dengan adanya pemandu antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan
semakin baik dan meningkat
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini memang jauh dari kata sempurna. Namun
setidaknya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berguna dan
membantu anda sekalian selaku pembaca dalam khasanah ilmu pengetahuan. Untuk itu, demi
terciptanya karya tulis yang lebih baik, maka kami begitu mengharapkan kritik dan saran dari
anda.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sardjijo dan Ischak. 2019. PENDIDIKAN IPS DI SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
16