Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH METODE, MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS SD

KELAS RENDAH

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS di Sekolah Dasar
(SD)

Dosen Pengampu:

Aryatmono Siswadi, S.Pd., MA.

disusun oleh:

Nila Zahrotul Nurjanah (857730478)


Irawati (857730177)
Erma Susanti (857728615)
Desi Karunia Sari (857728883)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

POKJAR KALIWUNGU KENDAL

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN PELAJARAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis

dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Metode, Media Dan Pemanfaatan

Sumber Belajar Ips Sd Kelas Rendah" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD. Selain

itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pembelajaran terpadu, dan dapat

memperoleh pembelajaran langsung. Sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,

menyimpan, dan memproduksi hal-hal yang dipelajarinya, bagi para pembaca dan juga bagi

penulis.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aryatmono Siswadi, S.Pd., MA.,


selaku dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kaliwungu, 1 November 2021

Penyusun (Kelompok E)

1
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................3

BAB II.................................................................................................................................4

MODUL 6: METODE, MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR

IPS SD ...........................................................................................................4

Kegiatan Belajar 1...............................................................................................................4

Kegiatan Belajar .................................................................................................................5

BAB III

PENUTUP...........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada modul 6 ini, kita akan memahami bagaimana perencanaan pembelajaran


pendidikan IPS khususnya IPS, khususnya adalah IPS di SD kelas rendah. Pemahaman
terhadap kemampuan ini sangat bermanfaat bagi calon guru dan guru pada khususnya apabila
akan melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sebuah perencanaan
dilakukan dengan menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan
dalam jangka waktu tertentu. Tetapi tidak perlu khawatir jika dalam implementasinya sering
kali menghadapi kendala, sebab pada intinya sebuah perencanaan pembelajaran yang dibuat
harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini, yaitu

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPS, serta ranah dan tingkatannya?


2. Apa yang dimaksud dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
3. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran tematik?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu

1. Menjelaskan perencanaan pembelajaran IPS, serta ranah dan tingkatannya.


2. Menjelaskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3. Menjelaskan pembelajaran tematik.
1.4 Manfaat

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat membantu para pembaca terutama
pembaca yang berprofesi sebagai pendidik untuk dapat meningkatkan kualitas
pembelajarannya sehingga dapat memajukan pendidikan negara Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

MODUL 6: METODE, MEDIA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR IPS SD


KELAS RENDAH

Kegiatan Belajar 1:
Perencanaan Pembelajaran IPS Serta Ranah dan Tingkatannya

A. Perencanaan Pengajaran IPS

Menurut Kindsvatter et.al (1996) menjelaskan bahwa perencanaan pembelajaran


dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Straigh-forward perencanaan adalah sesuatu yang hendak dicapai di masa yang akan
datang, dan menggambarkan satu inovasi yang dibutuhkan manusia.

Systematic mengandung arti bahwa perencanaan dibuat dengan model yang terjadwal
secara sist ematis dan dapat dilakukan dengan tahap demi tahap adanya overlapping degan
yang lain.

Logical mengandung arti bahwa perencanaan adalah hasil pikiran yang dapat
dilakukan oleh guru dan murid.

Perencanaan pengajaran IPS di SD dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi


pelajaran, penggunaan media, penggunaan pendekatan, dan metode, dan penilaian pengajaran
IPS dalam alokasi waktu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan.

Konsep perencanaan pengajaran ips dapat dilihat dari sudut pandang , yaitu:
1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains
5. Perencanaan pengajaran sebagai proses
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas

B. Ranah dan Tingkatannya dalam Pendidikan IPS SD


Tujuan mata pelajaran IPS di SD dari kelas rendah sampai kelas tinggi dirumuskan
dalam kompetensi dasar yang harus dikuasai.

Tujuan Standar Kompetensi Lulusan mata pelajaran IPS di SD meliputi:

1. Memahami identitas diri dan keluarga, sikap menghormati keluarga.


2. Mendiskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga, lingkungan tetangga
3. Memahami sejarah, kenampakan alam, keragaman suku bangsa
4. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, teknologi
5. Menghargai peningalan sejarah, tokoh sejarah nasional, kegiatan ekonomi
6. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam kemerdekaan
7. Memahami perekmbangan wilayah Indonesia, keadan sosial di Asia dan benua
8. Mengenal gejala peristiwa alam, dan dapat melakukan tindakan dalam
menghadapi bencana alam
9. Memahami peranan Indonesia di era global

4
Menurut Olivia (1992), ada 3 kategori dasar yaitu:

Ranah kognitif, ketika guru megidentifikasi ranah kognitif, dia harus menggunakan
rencana pembelajaran untuk menjembatani tujuan yang akan dicapai.

Bloom dan kawan-kawan (1956) telah mengembangkan taksonomi tujuan pendidikan


yang berkaitan dengan perkembangan intelektual siswa.

Enam tingkatan kemampuan kognitif dari Bloom yaitu:

1. Mengingat (recal) seperti menjelaskan, menyatakan, menyebutkan, menginat, dan


mengenali.
2. Pemahaman (menghubungkan, menjelaskan, membandingkan, menyimpulkan,
menapsirkan dan menerjemahkan)
3. Penggunaan informasi (menerapkan, memecahkan, mendemonstrasikan,
menghitung, mrnyiapkan, mengklasifisikan, dan menggunakan)
4. Analisa kemampuan berpikir kritis (memberikan alasan, menganalisis,
menjelaskan sebab, dan akibat, dan membuktikan
5. Sintesa kemampuan berpikir original (mengembankan, menciptakan, mensintesa,
menyusun, merencanakan, dan memecahkan)
6. Evaluasi (memutuskan, menyetujui atau tidak menyetujui)
Lima tingkatan Ranah Afektif dari Bloom yaitu:

1. Penerimaan (mendengarkan, menjelaskan, dan menghadiri


2. Respon (membaca, menulis, mengatakan, dan berlatih)
3. Penilaian (menghargai, mengikuti, memilih, dan menilai
4. Pengorganisasian (menyeleksi, membandingkan, menegaskan, memprioritaskan,
dan mengatur
5. Karakteristik (menentukan, mendemonstrasikan, dan memprbadikan)
Ranah Psikomotor berkaitan dengan ketrampilan fisik dan motorik pada anak usia
sekolah dasar. Ketrampilan psikomotor ada lima tingakatan yaitu; imitasi, manipulasi,
presiasi, artikulasi, dan maturasi atau kedewasaan.

C. Unit Pelajaran dalam IPS


Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran sebagai
berikut:
1. Identitas mata pelajaran (naman pelajaran, kelas, semester, dan waktu)
2. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai
3. Materi pokok
4. Media
5. Strategi pembelajaran
Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran meliputi:

a. Kegiatan awal
(1) Melakukan apersepsi atau penilaian kemampuan awal kegiatan ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana keamampuan awal yang dimilki siswa.
(2) Menciptakan kondisi awal melalui upaya, menciptakan semangat belajar ,
menciptakan suasana pembelajaran demokratis dalam belajar
b. Kegiatan Inti
Kegiatan utama untuk menanamkan, mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan berkaitam dengan bahan kajian yang bersangkutan. Kegiatan ini
mencangkup (1) penyampaian tujuan pembelajaran, (2) penyampaian

5
materi/bahan ajar dengan meggunakan pendekatan dan metode, (3) pemberian
bimbingan bagi pemahaman siswa.
Dalam langkah ini, siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok pembelajaran
yaitu:
1. Pembelajaran klasikal digunakan apabila mata pelajaran bersifat fakta atau
formatif.
2. Pembelajaran kelompok digunakan apabila materi pembelajarannya lebih
mengembangkan konsep/sub-pokok bahasan yang mengembangkan aktivitas
osial, sikap, nilai, kerjasama, dan aktivitas dalam pemecahan masalah.
3. Kegiatan belajar individual artinya setia anak belajar di kelas mengerjakan
atau melakukan kegiatan belajar masing-masing.
4. Kegiatan pembelajaran individual dapat digunakan apabila ingin membantu
proses belajar mengajar yang mengarah pada optimalisasi kemampuan siswa
secara individu untuk melaksanakan kegiatan pengayaan dan perbaikan hasil
proses belajar mengajar.
c. Penutup
Kegiatan penutup adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan
dan penilaian terhadap penugasan bahan kajian yang diberikan pada kegiatan inti.

Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut adalah
1. Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian
2. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut, dengan menugaskan mempelajari materi
pelajaran tertentu, dan memberikan motivasi/bimbingan belajar.
3. Mengakhiri proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memebri tahu
materi pokok yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya;

Kegiatan Belajar 2:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Gagne dan Briggs RPP mengandung tiga komponen yang disebut anchor
point, yaitu:

1. Tujuan pengajaran
2. Materi pelajaran/bahan ajar, pendekatan, dan metode mengajar, media pengajaran
dan pengalaman belajar
3. Evaluasi keberhasilan

Hal ini sesuai dengan pendapat Kenneth D. Moore bahwa komposisi format rencana
pembelajaran senantiasa meliputi komponen sebagai berikut:

1. Topik bahasan
2. Tujuan pembelajaran
3. Materi pelajaran
4. Kegiatan pembelajaran
5. Alat/media yang dibutuhkan
6. Evaluasi hasil belajar

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa unsur-unsur yang amat penting
masuk dalam rencana pengajaran adalah:

6
1. Apa yang akan diajarkan, pernyataan ini menyangkut berbagai kompetensi yang
harus dicapai, indikator-indikatornya, serta materi bahan ajar yang akan
disampaikan untuk mencapai kompetensi tersebut
2. Bagaimana mengajarkannya, pertanyaan ini berkenaan dengan berbagai strategi
yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran, termasuk pengembangan
berbagai aktivitas operasional bagi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya
3. Bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya, pertanyaan ini harus dijawab dengan
merancang jenis evaluasi untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi yang
mereka pelajari pada sesi tersebut

Model persiapan mengajar yang pada umumnya digunakan oleh para guru dalam
membuat rencana program pengajaran ada dua model yaitu:

1. Model ROPES
Hunts menyebutkan rencana prosedur pembelajaran sebagai persipan mengajar yang
disebut ROPES (Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary) yang meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Review
Kegiatan ini dilakukan dalam waktu 1-5 menit yakni mencoba mengukur kesiapan
siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang
sudah dimiliki oleh siswa dan perlu sebagai prerequisite untuk memahami bahan
yang disampaikan hari itu.
b. Overview
Kegiatan ini dilakukan 2 – 5 menit. Guru menjelaskan program pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada hari itu dengan menyampaikan isi secara singkat dan
strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
c. Presentation
Tahap ini adalah inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena di sini guru sudah
tidak lagi memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada
proses telling, snowing dan doing.
d. Exercise
Suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan apa yang
telah mereka pahami. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman langsung
kepada siswa sehingga hasil yang dicapai lebih bermakna.
e. Summary
Untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses pembelajaran
Apabila dianalisis model ROPES maka kita akan menemui ganjalan dari rencana
prosedur pembelajaran yang dikemukakan oleh Hunts. Dimana model ROPES tersebut di
dalamnya tidak mencantumkan aspek penilaian, padahal hasil penilaian selain mengukur
tingkat pencapaian kompetensi siswa, juga dapat dijadikan input untuk melakukan perbaikan
pada proses pembelajaran berikutnya.

Guna melengkapi ide/pemikiran Hunts, kiranya guru dapat memasukkan unsur


penilaian, karena melalui penilaianlah guru memperoleh gambaran tingkat penguasaan siswa
terhadap materi yang disampaikan sehingga dpat mengembangkan materi yang akan disajikan
pada pertemuan berikutnya. Untuk lebih jelasnya berikut akan disajikan contoh format
perncanaan pembelajaran yang dikemukakan oleh Hunts:

7
FORMAT PERSIAPAN MENGAJAR MODEL ROPES

a. Identitas Rencana Pembelajaran


Mata Pelajaran
: .......................................................................................................
Materi Pokok
: .......................................................................................................
Kelas/Smt : ....................................................................................................
..
Pertemuan
: ......................................................................................................
Waktu
: .......................................................................................................
b. Kemampuan Dasar/Tujuan
Standar Kompetensi
: .....................................................................................................
Kompetensi Dasar
: .....................................................................................................
Indikator : ....................................................................................................
c. Prosedut dan Materi
1. Review
....................................................................................................................................
.
2. Overview

3. Presentation
Telling
....................................................................................................................................
Showing
....................................................................................................................................
.
Doing
....................................................................................................................................
.
4. Exercise
....................................................................................................................................
5. Summary
....................................................................................................................................
.
d. Bahan/Media/Alat
e. Penilaian (instrumen dan prosedur yang digunakan untuk menilai pencapaian belajar
siswa)

Model perencanaan tersebut di atas memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa
perencanaan pengajaran merupakan proses dan cara berpikir yang dapat membantu
menciptakan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, proses perencanaan yang sistematis
dalam proses pembelajaran memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

1. Guru akan terhindar dari keberhasilan secara untung-untungan


2. Guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi
sehingga dapat menentukan strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan

8
3. Guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber
dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.

9
10
Kegiatan Belajar 3: Pembelajaran Tematik

Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk


mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan. Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan diantaranya:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu

11
2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antara mata pelajaran dalam tema yang sama
3. Pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih mendalam dan berkesan
4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata
pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa
5. Siswa mampu lebih merasakan manfaat 6n makna belajar karena materi disajikan
dalam konteks tema yang jelas
6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,
untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus
mempelajari mata pelajaran lain
7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara
tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga
pertemuan, waktu selebihnya dpat digunakan untuk kegiatan remidial,
pemantapan, atau pengayaan.
Pembelajaran tematik merupakan bentuk pengorganisasian pembelajaran terpadu.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing). Berikut beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain
meliputi:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan anak usia sekolah dasar
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak
dari minat dan kebutuhan siswa
3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama
4. Membantu mengembangkan ketrampilan berpikir siswa
5. Menyajikan kegiatan belajar siswa yang bersifat pragmatik sesuai dengan
permaslaahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya, serta
6. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema ini akan diperoleh


bebeapa manfaat yaitu:
1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata
pelajaran akan akan terjadi penghematan materi
2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi
pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat bukan tujuan akhir
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai
proses dan materi yang tidak terpecah-pecah

12
4. Dengan adanya pemandu antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan
semakin baik dan meningkat

A. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK


Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 secara eksplisit
tergambar bahwa suatu model pembelajaran tematik di Sekolah Dasar memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a) Berpusat pada siswa
b) Memberikan pengalaman langsung
c) Pemisahan mata pelajaran
d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
e) Bersifat fleksibel
f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

B. IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK


Sekolah Dasar mempunyai berbagai implikasi yang mencakup:
1. Implikasi Bagi Guru, yaitu memerlukan guru yang kreatif baik kegiatan/pengalaman
belajar bagi anak juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan
mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bemakna, menarik, dan
menyenangkan dan utuh.
2. Implikasi Bagi Siswa, yaitu siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang
dalam pelaksanaannya dimungkinkan berbeda baik secara individual, pasangan
kelompok kecil ataupun kelompok klasikal.
Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif
misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan
pemecahan masalah
3. Implikasi Terhadap Sarana, Prasarana, Sumber Belajar dan Media
4. Implikasi Terhadap Pengaturan Ruangan
5. Implikasi terhadap Pemilihan Metode

C. TAHAP PERSIAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK


Pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi tahap
perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi dasar, pengembangan jaringan
tema, pengembangan silabus dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Adapun
penjabaran dari persiapan pelaksanaan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar
13
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan
utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dari berbagai mata
pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan dalam
melakukan pemetaan kompetensi dasar meliputi:
a. Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator
b. Menentukan Tema
c. Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
2. Menetapkan Jaringan Tema
Yaitu menguhungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema
pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antara tema,
kompetensi dasar, dan indikator dari setiap mata pelajaran.
3. Penyusunan silabus
Kompenen silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, pengalaman belajar, alat/sumber belajar, dan penilaian.
4. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa
yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran.
D. TAHAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Tahap dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Tahap Kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan
menggunakan tiga tahapan kegiatan, yaitu:
1. Kegiatan Pendahuluan/Awal/Pembukaan
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran
untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan baca tulis dan hitung.
3. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut
Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah
menyimpulkan atau mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan
adalah menyimpulkan atau mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah
dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomime, pesan-
pesan moral, musik/apresiasi musik.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Pada pembahasan modul 6 yang sudah dipaparkan tersebut, pemahaman menyusun


perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS di SD sangat diperlukan untuk mencapai
tujuan tertentu, yang berkaitan dengan ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.
Dengan menyusun perencanaan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai
dengan kegiatan akhir dapat memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar secara efektif dan efisien. Sedangkan pembelajaran tematik yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran bertujuan agar peserta didik dapat
memperoleh pengalaman bermakna pada saat proses pembelajaran.

3.2 Saran

Kami sadar dalam pembuatan makalah ini memang jauh dari kata sempurna. Namun
setidaknya, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berguna dan
membantu anda sekalian selaku pembaca dalam khasanah ilmu pengetahuan. Untuk itu, demi
terciptanya karya tulis yang lebih baik, maka kami begitu mengharapkan kritik dan saran dari
anda.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sardjijo dan Ischak. 2019. PENDIDIKAN IPS DI SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

16

Anda mungkin juga menyukai