Anda di halaman 1dari 4

KEMDIKBUD PPPPTK IPA

TITRASI ASAM BASA


(Penentuan Kadar Asam Asetat Dalam
Asam Cuka)
Tati Setiawati
setiawati58@gmail.com

Asam cuka atau asam asetat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
merupakan senyawa kimia asam organik untuk menambah rasa asam dan aroma
pada makanan. Asam cuka memiliki rumus kimia yaitu CH3COOH, asam asetat murni
(asam asetat glacial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7°C.
Larutan CH3COOH dalam air merupakan asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
sebagian menurut reaksi:
CH3COOH H+ + CH3COO-
Selain digunakan dalam industri makanan, asam asetat juga merupakan pereaksi
kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi
polimer seperti polietilenaterftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun
berbagai macam serat dan kain. Dalam kehidupan di rumah tangga, asam asetat encer
juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Penentuan kadar CH3COOH dalam asam cuka pada makanan dapat ditentukan
dengan menggunakan metode titrasi netralisasi dengan menggunakan indikator
fenolftalein (PP). Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titran” dan
biasanya diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui
konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan didalam “buret” . Baik
titer maupun titran biasanya berupa larutan.
Penentuan kadar CH3COOH dalam asam cuka perdagangan merupakan titrasi
alkalimetri ini menggunakan larutan NaOH sebagai larutan standar basa/titrasi basa.
Pada titrasi asam asetat dengan NaOH sebagai larutan standar akan dihasilkan garam
yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, dengan persamaan sebagai berikut.

NaOH (aq) + CH3COOH (aq) ⎯⎯→ CH3COONa(aq) + H2O(l)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT CENTRE)
Jl. Diponegoro no. 12 BandungTelp (022) 4231191 Fax (022) 4207922 Bandung 40115
Homepage: www.p4tkipa.org: E-mail: p4tkipa@yahoo.com
1
KEMDIKBUD PPPPTK IPA
Berbagai merek asam cuka tersedia di pasar. Rata-rata mencantumkan kadar 25%
pada labelnya. Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan untuk menyelidiki
kebenaran label tersebut dengan menggunakan titrasi alkalimetri. Perlu kita perhatikan
bahwa dalam titrasi digunakan larutan yang relatif encer. Oleh karena itu, asam cuka
yang akan dicari kadar asetatnya harus kita encerkan.
Pemilihan indikator yang tepat merupakan syarat utama saat titrasi.Jika indikator yang
digunakan berubah warna pada saat titik ekiuvalen,maka titik akhir titrasi akan sama
dengan titik ekuivalen. Akan tetapi, jika perubahan warna indikator terletak pada pH di
mana zat penitrasi sedikit berlebih, maka titik akhir titrasi berbeda dengan titik
ekuivalen.Indikator yang lebih dianjurkan yaitu fenolftalein (PP) karena memberikan
perubahan warna yang lebih jelas yaitu warna merah muda dari yang tidak berwarna
(trayek pH=8,2-10,0).
Pada saat titik ekuivalen proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer
yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut.
Dengan menggunakan data volume titrasi, volume dan konsentrasi titer maka dapat
menghitung kadar titrasi.

Penentuan Kadar Asam Asetat Dalam Cuka Dapur

1. Tujuan : menentukan kadar asam asetat dalam berbagai merk cuka dapur
2. Alat dan bahan :
Labu Erlenmeyer
Pipet tetes
Botol asam cuka
Larutan NaOH
PP

Gambar 1. alat-alat titrasi


Sumber: https://www.google.com/ashfinnada.blogspot.com

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT CENTRE)
Jl. Diponegoro no. 12 BandungTelp (022) 4231191 Fax (022) 4207922 Bandung 40115
Homepage: www.p4tkipa.org: E-mail: p4tkipa@yahoo.com
2
KEMDIKBUD PPPPTK IPA

Gambar 2. hasil akhir titrasi


Sumber : https://www.google.com/www.flixya.com

3. Prosedur kerja
a. Catat merek cuka yang digunakan dan kadar asam asetat yang tercantum
pada label Botol . merek cuka Getas Merah, kadar asam = 25 %
b. Masukkan 5 ml cuka kedalam gelas ukur 100 ml.
c. Tambahkan air hingga volumenya 100 ml,kemudian tuangkan pada labu
erlenmeyer.
d. Pipet 10 ml cuka yang sudah diencerkan masukkan dalam labu erlenmeyer
yang lain
e. Tambahkan 2 tetes larutan indicator Fenolftalein, kemudian titrasi larutan
dengan larutan NaOH 0,1 M.
f. Catat jumlah volume NaOH yang digunakan untuk memerahkan larutan.
g. Lakukan titrasi ini sampai diperoleh sekurang-kurangnya 2 hasil tetap.

Tabel 1. Pengamatan
No Titrasi Ke Jumlah ml larutan NaOH yang
ditambahkan
1 1 6 ml
2 2 5 ml
3 3 5 ml
Rata-rata hasil tetap : 16 ml

Catatan : 20 tetes = 1 ml

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT CENTRE)
Jl. Diponegoro no. 12 BandungTelp (022) 4231191 Fax (022) 4207922 Bandung 40115
Homepage: www.p4tkipa.org: E-mail: p4tkipa@yahoo.com
3
KEMDIKBUD PPPPTK IPA

Daftar Pustaka:

Devi, K. Poppy.,dkk.(2009). Kimia 1:Kelas XI SMA dan MA. Jakarta:Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional.
Rizki.(2012).[online].
Tersedia: http://rizki2812.wordpress.com/2012/04/13/penentuan-kadar-asam-asetat-
dalam-asam-cuka/.[27 Mei 2013].

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT CENTRE)
Jl. Diponegoro no. 12 BandungTelp (022) 4231191 Fax (022) 4207922 Bandung 40115
Homepage: www.p4tkipa.org: E-mail: p4tkipa@yahoo.com
4

Anda mungkin juga menyukai