• Materi
-Spontanitas dan kesetimbangan
-Kesetimbangan kimia
-Kesetimbangan fasa dalam system sederhana
-Larutan ideal dan sifat-sifat koligatif
-Larutan lebih dari satu komponen volatile
-Kesetimbangan diantara fasa terkondensasi
Referensi :
– Castellan, G.W., Physical Chemistry, edisi ketiga, Addison-wesley
Publishing company, 1983
– Atkins, P.W., Physical Chemistry, Edisi keempat, Oxfort University
Press, 1990
Spontanitas dan Kesetimbangan
• Transformasi
Reversibel (ideal) system menunjukkan penyimpangan
dari kesetimbangan yang sangat kecil sehingga kondisi
reversible merupakan kondisi kesetimbangan.
T dS = dQrev (10.1)
T dS dQ (10.2)
• Persamaan (10.1) dan (10.2):
TdS dQ (10.3)
Hukum termodinamika I : dQ = dU + dW
Maka persamaan 10.3 dapat diubah menjadi
TdS dU + dW
atau
-dU – dW + TdS 0 (10.4)
• Kesetimbangan T = T
b.Transformasi pada T konstan (Isotermal)
• Sistem pada isothermal :TdS = d(TS)
Persamaan (10.4) : -dU – dW + TdS 0
-dA dW (10.9)
integralkan
-A W (10.10)
• -A W : = reversible
Kerja maksimum pada isothermal = penurunan energi
Helmholtz
G ?
G - ; spontan atau alami
G = 0, sistem berada dalam kesetimbangan
G + ; perubahan terjadi secara tidak spontan
Predicting Sign of G
Poin Penting tentang Spontanitas dan Energi
Bebas
• Sebuah proses spontan, begitu dimulai, berlangsung
tanpa bantuan eksternal dan bersifat eksergonik; yaitu,
energi bebas dilepaskan dan memiliki nilai ΔG negatif.
• Proses yang tidak spontan membutuhkan pengaruh
eksternal yang terus menerus dan bersifat endergonik;
artinya, energi bebas ditambahkan dan memiliki nilai ΔG
positif.
• Nilai ΔG untuk suatu reaksi berlawanan secara numerik
sama dengan nilai ΔG untuk reaksi maju, tetapi memiliki
tanda yang berlawanan.
• Beberapa proses nonspontaneous menjadi spontan
dengan perubahan suhu.
• Nilai ΔG hanya memberi tahu kita apakah suatu
reaksi dapat terjadi; tidak ada penjelasan
tentang seberapa cepat reaksi akan terjadi.