Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KIMIA FISIK I

Kelompok 12:
“Energi Bebas Gibbs dan Helmholtz”
Disusun oleh :
1. Mangontang Sinaga A1C121079
2. Putri Avina Nuari A1C121081

Dosen Pengampu :
Dr. Yusnaidar, S,Si, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Energi bebas gibbs dan
Helmholtz”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Kimia Fisik I. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
energi bebas gibbs dan Helmholtz bagi para pembaca maupun bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Yusnaidar, S.si, M.Si selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Kimia Fisik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan penulis sesuai dengan program studi yang
ditempuh.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuan dan wawasan mereka, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwasannya makalah yang penulis buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu,diharapkan para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah yang penulis buat ini dapat
memberikan banyak manfaat bagi para pembaca dan dapat menjadi referensi sumber ilmu
para pembaca.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Senin , Agustus 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................................................

B. Rumusan Masalah................................................................................................................

C. Tujuan Penelitian.................................................................................................................

BAB II ISI...............................................................................................................................

A. Pengertian energi bebas gibbs..............................................................................................


B. Pengertian energi bebas Helmholtz.....................................................................................
C. Fungsi persamaan fundamental termodinamika...................................................................
D. Contoh Soal energi bebas gibbs dan Helmholtz..................................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk energi
listrik dan mekanika), daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk
melakukan berbagai proses kegiatan, misalnya dapat merupakan bagian suatu
bahan atau tidak terikat pada bahan (seperti sinar matahari), tenaga. Energi
dialam semesta memiliki berbagai macamcakupan, seperti energi mekanis,
nuklir, potensial, masih banyak lagi. Namun, pada pembahasan makalah ini
lebih menjurus pada energi bebas dalam hubungannya dengan termodinamika.
Parameter termodinamika untuk perubahan keadaan diperlukan untuk
mendeskripsikan ikatan kimia,struktur dan reaksi.

B. Rumusan Masalah
Ada pun rumusan masalahnya, yaitu :
1. Apa itu energi bebas gibbs?
2. Apa itu energi bebas Helmholtz?
3. Fungsi persamaan fundamental termodinamika

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui pengrtian dari energi bebas gibbs
2. Mengetahui pengertian energi bebas Helmholtz
3. Fungsi persamaan fundamental termodinamika

3
BAB II
ISI

A. Pengertian energi bebas gibbs


Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa reaksi spontan akan
meningkatkan entropi semesta, artinya, ∆Suniv> 0. Namun untuk menetapkan
tanda ∆Sunivsuatu reaksi, kita perlu menghitung baik ∆Ssis maupun∆Ssurr.
Energi bebas gibbs adalah fungsi kunatitas termodinamika yang menyatakan
hubungan antara entalpi, entropi dan suhu dari sebuah sistem. Fungsi gibbs
dinyatakan sebagai:
G = H-TS
Dimana:
G: energi bebas gibbs
H: entalpi
T: suhu
S: Entropi
Entalpi dan entropi dari persmaan di atas adalah fungsi keadaan, dengan
demikian, energi bebas gibbs juga fungsi keadaan yakni dari keadaan awal sampai
akhir proses berlangsung. Entalpi adalah proses yang terjadi pada kondisi
isotermis sehingga G juga berada pada tekanan yang tetap. Kondisi selanjutnya
disebut dengan kondisi bebas dari suatu sistem atau energi gibbs.
Kondisi ini selanjutnya dapat ditulis dengan persamaan
-[dU + d(pV) – d(TS)] ≥ dWa
-d(U + pV – TS) ≥ dWa
menjadi
dG ≥ dWa
integralkan kedua ruas,
Ga-Go ≥ dWa
Jika digunakan tanda sama dengan maka akan menjadi

4
– ∆G = dWa
Indikator energi Gibbs menunjukkan anda -∆G sebagai fungsi dari T dan P. Setiap
kerja nyata yang dihasilkan oleh sistem terjadi pada proses ekspansi dimana
T ds ≥ dU
(V tetap, tak ada kerja bukan-pemuaian), dimana
dS U,V ≥ 0 & dUS,V ≥ 0
kedua bentuk ini adalah perubahan alami yang menunjukkan perubahan volume
pada sistem terisolasi.
Dari kedua persamaan 1 dan 2 mempunyai bentuk dU – T dS ≤ 0 dan dH – T dS ≤
0, persamaan tersebut dapat dinyatakan lebih sederhana dengan memperkenalkan
dua fungsi termodinamika, yaitu fungsi Helmholtz A dan fungsi Gibbs G. dengan
A = U – TS
G = H – TS

B. Pengertian energi bebas Helmholtz


Kelvin memformulasikan bahwa pada umumnya alam tidak meperkenankan panas
dikonversikan menjadi kerja tanpa disertai oleh perubahan besaran yang lain.
Formulasi kelvin ini kita bandingkan dengan pernyataan hukum termodinamika ke-
dua, maka besaran lain yang berubah yang menyertai konversi panas menjadi kerja
adalah perubahan entropi. Perubahan neto entropi yang selalu meningkat dalam suatu
proses, merupakan energi yang tidak dapat diubah menjadi kerja, atau biasa disebut
energi yang tak dapat diperoleh.
Sesuai Hukum Thermodinamika Pertama, jika kita masukkan energi panas ke dalam
sistem dengan maksud untuk mengekstraknya menjadi kerja maka yang bisa kita
peroleh dalam bentuk kerja adalah energi yang masuk ke sistem dikurangi energi yang
tak bisa diperoleh, yang terkait dengan entropi. Karena mengubah energi menjadi
kerja adalah proses irreversible, sedangkan dalam proses irreversible entropi selalu
meningkat, maka energi yang tak dapat diperoleh adalah TS di mana S adalahentropi
dan T adalah temperatur dalam kondisi keseimbangan. Energi yang bisa diperoleh
disebut energi bebas yang yang diformulasikan oleh Helmholtz sebagai

5
A = E − TS A disebut Helmholtz Free Energy. E adalah energi internal. Jika
persamaan ini dideferensiasi diperoleh dA ≡ dE − TdS − SdT Penerapan hukum
thermodinamika pertama memberikan persamaan dS lingkungan =
dapat kita tuliskan dE = dq − dw sedangkan definisi entropi dinyatakan oleh
persamaan dSsistem = , maka dA ≡ dE − TdS – SdT,maka dapat dituliskan
dA = dq – dw − dqrev − SdT Jika temperatur konstan dan tidak ada kerja yang
dilakukan oleh sistem pada lingkungan maupun dari lingkungan pada sistem, maka
persamaan di atas menjadi dA│w,T = dq − dq rev Karena dq ≤ dq rev menurut hukum
Thermodinamika Ke-dua, maka dA│w , T ≤ 0 Jadi pada proses isothermal di mana
tidak ada kerja, energi bebas Helmholtz menurun dalam semua proses alamiah dan
mencapai nilai minimum setelah mencapai keseimbangan.

C. Fungsi persamaan fundamental termodinamika


Selain sifat mekanis p dan V, sisitem juga memiliki 3 sifat fundamental T, U dan S
yang didefinisikan oleh hokum termodinamika dan 3 sifat komposit H, A dan G yang
juga penting. Sehingg sistem yang dihasilkan hanya kerja ekspansi sehingga dWa = 0.
Dengan kondisi ini persamaan umum komdisi kesetimbangan adalah
dU = TdS – PdV
kombinasi hokum pertama dan kedua termodinamika adalah fundamental persamaa
termodinamika. Dengan menggunakan definisi fungsi komposit
H = U + pV
A = U – TS
G = U + pV – TS
Dengan mendeferensiasikan maka akan diperoleh
dH = dU + pdV + Vdp
dA = dU – tdS – SdT
dG = dU + pdV +Vdp – TdS – SdT
Pada masing-masing persamaan diatas, dU disubstitusi dengan persamaan (dU = TdS
– PdV) sehingga diperoleh :
menghubungkan perubahan energy terhadap perubahan entropi dan volume
dU = TdS – pdV

6
menghubungkan perubahan entalpi terhadap perubahan entropi dan tekanan
dH = TdS + Vdp
menghubungkan perubahan energy Helmholtz dA terhadap perubahan temperature
dan volume
dA = – SdT – pdV
menghubungkan perubahan energy Gibbs terhadap prubahan temperature dan tekanan,
S dan V disebut juga variable alami untuk energy.
dG = -SdT + Vdp
keempat persamaan tersebut sering disebut persamaan fundamental termodinamika,
walaupun sebetulnya ini hanya 4 sudut pandang untuk melihat satu persamaan
fundamental (dU = TdS – PdV). S dan p adalah variable alami untuk entalpi, T dan V
adalah variable alamai untuk energi gibbs.

D. Contoh soal energi bebas gibbs dan Helmholtz


1. Kalor lebur molar dan kalor penguapan molar benzena masing-masing 10.9kJ/mol
dan 31.0kJ/mol . Hitung perubahan entropi untuk transisi padatan → cairan dan cairan
→ uap untuk benzena. Pada tekanan 1 atm, benzena meleleh pada 5.5∘C dan mendidih
pada 80.1∘C.
Jawaban:
(a) △Sfus
△G=△H−T△S
karena pada titik leleh, padatan benzena dan cairan benzena berada pada
kesetimbangan. Jadi, △G=0
△G△S=△H−T△S=△H−T△S=△HfussTf=(10.9kJ/mol)(1000J/kJ)(5,5+273)K=39.1J/
K.mol
(b) △Svap
demikian pula, pada titik didih △G=0 dan kita dapatkan
△S=△HvapTbp=(31.0kJ/mol)(1000J/kJ)(801+273)K=87.8J/K.mol

2. Pada industri ammonia sejumlah gas nitrogen direaksikan dengan gas hidrogen agar
membentuk gas ammonia. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut

7
N2(g)+3H2(g)⇌2NH3(g)
jika diketahui perubahan energi bebas standar dari reaksi tersebut sebesar −33.2kJ dan
konstanta kesetimbangan, Kp ialah 6.5×105 pada 25∘C. Dalam suatu percobaan,
tekanan awal adalah PH2=0.250 atm,PN2=0.870 atm danPNH3=12.9 atm. Tentukan
△G dan prediksi arah reaksi!

Jawaban:
△G=△G∘+RTlnQ△G∘+RT\,\ lnP2NH3(P2H2)(PN2)=−33.2×1000J/mol+(8.314J/K)
(298K)×ln(12.9)2(0.250)3(0.870)=−33.2×103J/mol+23,3×103J/mol=−9.9×103J/
mol=−9.9kJ/mol

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa reaksi spontan akan
meningkatkan entropi semesta, artinya, ∆Suniv> 0. Namun untuk menetapkan
tanda ∆Sunivsuatu reaksi, kita perlu menghitung baik ∆Ssis maupun∆Ssurr.
Sesuai Hukum Thermodinamika Pertama, jika kita masukkan energi panas
ke dalam sistem dengan maksud untuk mengekstraknya menjadi kerja maka yang
bisa kita peroleh dalam bentuk kerja adalah energi yang masuk ke sistem
dikurangi energi yang tak bisa diperoleh, yang terkait dengan entropi. Karena
mengubah energi menjadi kerja adalah proses irreversible, sedangkan dalam
proses irreversible entropi selalu meningkat, maka energi yang tak dapat diperoleh
adalah TS di mana S adalahentropi dan T adalah temperatur dalam kondisi
keseimbangan
Selain sifat mekanis p dan V, sisitem juga memiliki 3 sifat fundamental T, U
dan S yang didefinisikan oleh hokum termodinamika dan 3 sifat komposit H, A
dan G yang juga penting. Sehingg sistem yang dihasilkan hanya kerja ekspansi
sehingga dWa = 0. Dengan kondisi ini persamaan umum komdisi kesetimbangan
adalah

8
dU = TdS – PdV
kombinasi hokum pertama dan kedua termodinamika adalah fundamental
persamaa termodinamika. Dengan menggunakan definisi fungsi komposit
H = U + pV
A = U – TS
G = U + pV – TS
Dengan mendeferensiasikan maka akan diperoleh
dH = dU + pdV + Vdp
dA = dU – tdS – SdT
dG = dU + pdV +Vdp – TdS – SdT
Pada masing-masing persamaan diatas, dU disubstitusi dengan persamaan (dU =
TdS – PdV) sehingga diperoleh :
menghubungkan perubahan energy terhadap perubahan entropi dan volume
dU = TdS – pdV
menghubungkan perubahan entalpi terhadap perubahan entropi dan tekanan
dH = TdS + Vdp
menghubungkan perubahan energy Helmholtz dA terhadap perubahan
temperature dan volume
dA = – SdT – pdV
menghubungkan perubahan energy Gibbs terhadap prubahan temperature dan
tekanan, S dan V disebut juga variable alami untuk energy.
dG = -SdT + Vdp
keempat persamaan tersebut sering disebut persamaan fundamental
termodinamika, walaupun sebetulnya ini hanya 4 sudut pandang untuk melihat
satu persamaan fundamental (dU = TdS – PdV). S dan p adalah variable alami
untuk entalpi, T dan V adalah variable alamai untuk energi gibbs.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://ahmaddahlan.net/energi-bebas-helmholtz-dan-gibbs/
https://www.wardayacollege.com/belajar-kimia/kimia-fisik/hukum-kedua-
termodinamika/entropi-energi-bebas-gibbs/
https://pdfcoffee.com/bab-i-energi-sbebas-gibbs-pdf-free.html

10

Anda mungkin juga menyukai