DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA:
1. Leila Agustina A1C121006
2. Nabila Az Zahra A1C121009
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Persamaan Gas Mulia”.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun kelengkapan dan ketepatan isi makalah.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar selanjutnya dapat
ditingkatkan dan disempurnakan.
Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan digunakan sebagai acuan
untuk makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
1.4 Manfaat.......................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Gas Ideal..............................................................................................................5
2.1.1 Volume (V)....................................................................................................................5
2.1.2 Jumlah Zat (n)................................................................................................................6
2.1.3 Tekanan (P) 6
2.1.3 Temperatur (T)...............................................................................................................6
2.2 Sifat-sifat Gas Ideal................................................................................................................6
2.3 Ciri-ciri Gas Ideal....................................................................................................................6
2.4 Hukum Hukum Gas Ideal.......................................................................................................7
2.5 Contoh soal serta Pembahasan Gas Ideal............................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13
3.2 Penutup...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Wujud zat cair memiliki kerapatan yang lebih rendah disbanding zat padat dan bentuk ruang
mengikuti wadahnya. Wujud gas memiliki kerapatan paling rendah dan bentuk ruang mengikuti
wadahnya.
Gas adalah zat yang paling sederhana yang memenuhi segala wadah yang ditempatinya. Gas ideal
merupakan gas yang tenaga ikat molekul-molekulnya dapat diabaikan. Gas dapat digambarkan
sebagai molekul-molekul dengan gerakan yang acak tetapi berkesinambungan, dengan kecepatan
yang bertambah jika suhu dinaikan.
Jika didasarkan dengan teori kinetik gas,gas sendiri terbentuk molekul-molekul gas yang
bergerak secara acak dengan arah gerak yang lebih konsta. Molekul gas terpisah jauh satu dengan
lainnya,kecuali selama tabrakan,dan bergerak tak bergantung satu dengan yang lainnya.
Ada empat sifat dasar yang menentukan perilaku gas secara fisik yaitu jumlah gas, volume gas,
temperatur gas, dan tekanan gas. Apabila diketahui tiga dari sifat ini,biasanya dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan matematik yang disebut persamaan keadaan. Persamaan
keadaan yang paling sederhana yaitu persamaan gas ideal.
Hukum-hukum gas ideal yaitu Hukum Boyle,Hukum Charles, Hukum Gay-Lussac, Hukum
Avogadro, dan Hukum Gabungan Gas Ideal yang spesifik persamaan gas sempurna dari keadaan
dalam bentuk PV = nRT, dimana R adalah konstanta gas ( 8.314472 JK−1 mol−1).
Namun, pada kenyataannya gas yang tidak dapat benar-benar mengikuti hukum gas ideal
tersebut. Hal ini dikarenakan gas tersebut memiliki deviasi atau penyimpangan yang berbeda
dengan gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur tetap,nilai deviasinya akan
semakin kecil. Namun,apabila tekanan gas tersebut semakin bertambah dalam temperatur tetap,
maka nilai deviasi semakin besar sehingga hal ini menandakan bahwa hukum gas ideal kurang
sesuai untuk diaplikasikan pada gas secara umum yaitu pada gas nyata atau gas real.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu gas ideal?
2. Apa saja sifat-sifat gas ideal?
3. Jelaskan ciri-ciri gas ideal?
4. Jelaskan hukum-hukum dan persamaan keadaan yang digunakan pada gas ideal?
5. Jelaskan contoh soal serta pembahasan pada persamaan gas ideal?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk:
1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui informasi tentang gas ideal
2. Untuk memberikan informasi tentang sifat-sifat gas ideal
3. Untuk memahami tentang ciri-ciri pada gas ideal
4. Untuk mengetahui informasi tentang hukum-hukum gas ideal
5. Untuk mengetahui persamaan keadaan gas ideal
6. Untuk memahami bagaimana penyelesaian suatu soal pada gas ideal
4
BAB II
PEMBAHASAN
Ada empat variabel yang digunakan untuk memahami sifat-sifat dasar daru gas yaitu volume
(V), Jumlah zatnya (jumlah mol, n), tekanan (P) dan temperatur (T). Hubungan antara satu
variabel dengan tiga variabel lainnya dapat dinyatakan melalui suatu persamaan keadaan.
1 L = 1 dm 3 = 1000 cm 3
5
2.1.3 Temperatur (T)
Temperatur adalah sifat yang menunjukkan arah aliran energi. Temperatur dinotasikan
sebagai T dan dinyatakan dalam Kelvin (K).
Hubungan antara temperatur dalam skala Celcius dengan lambang Ɵ dan skala Kelvin dapat
dinyatakan sebagai berikut:
𝑇 (𝐾) = 𝜃(℃) + 273,17
Partikel gas bergerak secara acak dan molekul gas dibedakan dari jarak antar partikel.
Jarak dekat berarti molekul gasnya sangat padat dan menempel satu sama lain. Jarak jauh
namun tidak terlalu jauh berarti molekul gasnya sudah cair. Gas jaraknya jauh lebih besar
dengan ukuran partikelnya dan jumlah molekulnya sangat banyak.
2. Zat Tunggal
Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat yang tunggal dan semua molekulnya
sangatlah identik. Miliki zat tunggal menjadi salah satu ciri gas ideal dan gas ideal
memiliki sifat yang bisa diabaikan. Gas ideal yang berdiri sendiri menjadikan tak ada
campuran dari zat lainnya.
6
2.4 Hukum Hukum Gas Ideal
1. Hukum Boyle
Pada tahun 1662, Robert Boyle menemukan hubungan antara variabel-variabel gas
pertama kali. Hukum Boyle mengaitkan tekanan dengan volume. Adapun pernyataan
Hukum Boyle adalah “jika suhu suatu gas dijaga tetap,maka tekanan gas akan
berbanding terbalik dengan volumenya”.
1 a
P∝ atau P ∝ atau PV =a ( dimana a=tetapan ) jadi PV =tetap
V V
Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada suhu
konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut:
P1. V1 = P2. V2
Keterangan :
2. Hukum Charles
Hukum yang ditemukan oleh Jacques Charles ini menyatakan bahwa “jika tekanan suatu
gas dijaga konstan, maka volume gas akan sebanding suhu mutlaknya”.
Secara matematis dapat dituliskan :
V
V ~ T atau V = bT (dimana b = tetapan) , jadi = tetap
T
7
Untuk gas yang berada dalam duakeadaan seimbang yang berbeda pada tekanan konstan,
diperoleh persamaan sebagai berikut.
V1 V2
=
T 1 T2
Keterangan:
P 1 P2
=
T1 T2
Keterangan :
P1: tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
T1: suhu gas pada keadaan 1 (K)
P2: tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T2: suhu gas pada keadaan 2 (K)
4. Hukum Avogadro
Amadeo Avogadro membuat hipotesis yang disebut hipotesis “sama jumlah – sama
volume”, sebagai dasar dari hukum gas sederhana yang ketiga,sebagai berikut:
1. Volume yang sama dari gas yang berbeda pada temperatur dan tekanan yang sama
mengandung jumlah molekul yang sama.
8
2. Jumlah molekul yang sama dari gas yang berbeda dibandingkan pada temperatur dan
tekanan yang sama menempati volume yang sama.
Arti dari kedua pernyataan di atas, yang dikenal sebagai Hukum Avogadro, adalah pada
temperatur dan tekanan tetap, volume gas sebanding dengan jumlah gas.
n1 n 2
=
V1 V 2
Pada STP jumlah molekul bilangan Avogadro adalah 6,02 x 1023 atau 1 mol. Volume
molar gas dapat dinyatakan melalui hubungan 1 mol gas = 22,4 L gas (pada STP).
P 1 V 1 P 2V 2
=
T1 T2
Keterangan:
P: tekanan gas
V: volume gas
T: suhu gas
Secara makroskopik gas ideal adalah gas yang memenuhi syarat pada persamaan Boyle-
Gay Lussac, dengan persamaan :
Dengan:
n = jumlah mol gas
R = tetapan umum gas = 8,31 × 103 J/kmolK (SI) = 8,31 J/molK
P = tekanan (N/m2)
V = volume (m3)
9
T = temperatur (K).
Menurut prinsip Avogadro, satu mol gas mengandung jumlah molekul gas yang sama.
Jumlah molekul gas ini dinyatakan dengan bilangan Avogadro (NA) yang besarnya sama
dengan 6,02 × 1023 molekul/mol,dapat dinyatakan menjadi:
N
p.V = . R .T
NA
atau
R
p.V = N. .T
NA
p.V = N.k.T
Keterangan:
P: tekanan
V : volume
N : jumlah molekul gas
k : konstanta Boltzmann (1.381×10−23 J·K−1 dalam satuan SI)
T : suhu (K)
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 4 gr = 4x 10-3 Kg
P = 1 atm = 1×105 N/m2
T = 0°C = 273 K
10
Mr O2 = 32 kg/mol
R = 8,314 x 103 J/kmol K
Ditanyakan:
Jawab :
PV = NRT
1×105 N/m2 = (8,314×103 J/kmol K)(273 K)
1×105 N/m2 = 283,7 J (V)
V = 2,83 x 10-3 m3
Jadi, volume gas oksigen pada keadaan standar ialah 2,83×10 -3 m3.
2. Diketahui Sebanyak 0,01mol gas yang terdapat dalam tangki yang bervolume 100 liter
serta bersuhu 87°C.Maka apabila diketahui percepatan gravitasi 10 m/s2, jadi tentukan
tekanan gas tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
T=87°C+273K=360K
V=100L=0,1m3
n=0,01mol
Ditanyakan:
Jawab :
PV = nRT
11
P = 299,300 N/m2
= 2,9 x 10-3 atm
3. Sebuah tangki memiliki volume 60 liter. Tangki tersebut diisi hidrogen hingga tekananya
220 atm. Tentukan volume gas pada saat tekannya 10 atm dan suhunya tetap.
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 60 L
P1 = 220 atm
P2 = 10 atm
Ditanyakan:
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
(220 atm) (60 L) = (10 atm) V2
13.200 atm.L = 10 atm V2
V2 = 1320 L
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi satu dengan lainnya.
Artinya, jarak antarpartikel gas ideal sangat berjauhan dan bergerak secara acak.
Ada empat variabel yang digunakan untuk memahami sifat-sifat dasar daru gas yaitu
volume (V), Jumlah zatnya (jumlah mol, n), tekanan (P) dan temperatur (T). Hubungan
antara satu variabel dengan tiga variabel lainnya dapat dinyatakan melalui suatu persamaan
keadaan.
Partikel gas bergerak secara acak dan molekul gas dibedakan dari jarak antar partikel. Jarak
dekat berarti molekul gasnya sangat padat dan menempel satu sama lain. Jarak jauh namun
tidak terlalu jauh berarti molekul gasnya sudah cair. Gas jaraknya jauh lebih besar dengan
ukuran partikelnya dan jumlah molekulnya sangat banyak.
2. Zat Tunggal
Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat yang tunggal dan semua molekulnya sangatlah
identik. Miliki zat tunggal menjadi salah satu ciri gas ideal dan gas ideal memiliki sifat yang
bisa diabaikan. Gas ideal yang berdiri sendiri menjadikan tak ada campuran dari zat lainnya.
13
- Hukum Boyle: pada suhu konstan, tekanan gas berbanding terbalik dengan
volume gas.
- Hukum Charles: Pada saat tekanan konstan, suhu gas berbanding lurus dengan
volume gas.
- Hukum Gay-Lussac: pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus dengan
suhu mutlak gas
- Hukum Avogadro : sama jumlah – sama volume
- Gas ideal didefinisikan sebagai salah satu di mana semua tumbukan antara atom
atau molekul bersifat elastis sempurna dan di mana tidak ada kekuatan menarik
antarmolekul.
- Gas selalu akan memenuhi ruang tidak peduli berapapun suhunya, yang akan
berubah adalah tekanannya.
p.V = N.k.T
Keterangan:
P: tekanan
V : volume
N : jumlah molekul gas
k : konstanta Boltzmann (1.381×10−23 J·K−1 dalam satuan SI)
T : suhu (K)
3.2 Penutup
Dengan berakhirnya makalah ini, penulis ingin berterima kasih kepada semua
yang terlibat dalam pembuatan makalah. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun
berkat usaha dan motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak langsung
yang memperlancar jalannya penyusunan makalah ini sehingga makalah ini
dapat penulis susun seperti sekarang ini. Olehnya itu, secara mendalam penulis
ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Prayuda,Taufik Hidayat,Nurul Ainun,dkk. 2020. Analisis Hubungan Jumlah Partikel Dengan Volume
Menggunakan Model Teori Kinetik Gas. Jurnal Pendidikan Fisika. 8(1),1-7.
15