Disusun Oleh :
Kelompok 2 ( DUA )
M. ILHAM K_22025014003
A. PABABBARI_22025014011
ANDI NAJAMUDDIN_22025014039
SALSABILAH PUTRI RIZAH_22025014040
Puji syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta yang telah
memberikan taufiq, rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga saya dapat
beraktivitas untuk menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “ Gas
dan Termodinamika “ ini. Walaupun banyak isi dari rangkuman karya ilmiah ini
saya kutip langsung dari sumber. Tapi saya berharap karya ilmiah ini dapat
membantu dan menambah wawasan saudara-saudari yang ingin lebih memahami
atau mengetahui sekilas tentang “ Gas dan Termodinamika “.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Final fisika Dasar
yang diberikan oleh Ibu Musdalifah S.ST.,MT.
Makalah ini berisi informasi tentang “ Gas dan Termodinamika “ Yang
kami harapkan pembaca dapat mengetahui berbagai aspek yang berhubungan
dengan gas dan termodinamika yang akan kami bahas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita.Amin.
Dan akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi pembaca. Terima kasih,
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Gas Ideal...................................................................................................................3
2.2 Hukum Boyle............................................................................................................4
2.3 Hukum Gay-Lussac.................................................................................................5
2.4 Hukum Charles........................................................................................................6
2.5 HUKUM GAS UMUM............................................................................................7
2.6 TEORI KINETIK GAS IDEAL.............................................................................8
2.7 LAJU RMS.............................................................................................................11
2.8 ENERGI DALAM GAS IDEAL...........................................................................12
2.9 Hukum ke Nol Termodinamika............................................................................15
2.10 Hukum I Termodinamika...................................................................................16
2.11 Hukum II Termodinamika..................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sehingga hal ini menandakan bahwa hukum gas ideal kurang sesuai untuk
diaplikasikan pada gas secara umum yaitu pada gas nyata atau gas real.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gas Ideal
Gas yang akan kita bahas di sini adalah gas ideal. Gas ideal
sebenarnya tidak ada di alam. Gas ideal merupakan penyederhanaan
atau idealisasi dari gas yang sebenarnya (gas nyata) dengan
membuang sifat-sifat yang tidak terlalu signifikan sehingga
memudahkan analisis.Namun orang dapat menciptakan kondisi
sehingga gas nyata memiliki sifat-sifat yang mendekati sifat-sifat
gas ideal. Beberapa sifat gas ideal sebagai berikut.
3
Sifat 3: Dalam satu wadah partikel gas bergerak secara acak
ke segala arah. Tumbukan antar molekul gas maupun
tumbukan antarmolekul gas dengan dinding wadah bersifat
elastik sempurna sehingga energi kinetik total molekul-
molekul gas selalu tetap.
Persamaan Umum Gas Ideal Secara umum gas ideal memiliki rumus untuk
menentukan proses penghitungan, antara lain:
PV = nRT
PV = m/Mr RT
P.Mr = m/V
RT P.Mr =
pRT
PV = N/N
RT PV =
NkT
Keterangan:
4
Pada suhu tetap maka volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya
(a) (b)
Gambar (a) Skema percobaan Boyle. (b) Hubungan antara volum dan tekanan gas pada
suhu konsntan.Tekanan gas berbanding terbalik dengan volum.
5
“Pada volume tetap, tekanan gas berbanding lurus dengan suhunya”
T
Gambar (a) Skema percobaan Gay-Lussac. (b) Hubungan antara suhu dan tekanan gas
pada volumkonsntan. Tekanan berbanding lurus dengan suhu sebagaimana diungkapkan oleh
hukum Gay-Lussac.
Pernyataan di atas dapat ditulis V T. Hubungan ini dapat
𝑃
ditulis sebagai V = C3 T, atau = 𝐶3 dengan C3 adalah konstanta.
�
Persamaan ini dikenal dengan hukum Charles. ( Persamaan 3 )
6
Jika digambarkan pada diagram V dan T (T adalah sumbu datar
dan V adalah sumbu vertical) maka jika suhu atau volum gas diubah-
ubah pada tekanan tetap, maka nilai volum dan suhu pada berbagai
keadaaan berada pada garis lurus seperti pada Gambar
Suhu diubah-unah
Tekanan tetap V
T
Gambar (a) Skema percobaan Charles. (b) Hubungan antara suhu dan volum gas pada
tekanankonsntan. Volum berbanding lurus dengan suhu sebagaimana diungkapkan oleh hokum
Charles.
a) Pada persamaan (1), nilai 𝐶1 bergantung pada suhu. Pada suhu yang berbeda,
nilai 𝐶1 juga berbeda.
b) Pada persamaan (2), nilai 𝐶2 bergantung pada volum gas. Pada volum
berbeda, nilai 𝐶2 juga berbeda.
c) Pada persamaan (3), nilai 𝐶3 bergantung pada tekanan gas. Pada tekanan
berbeda, nilai 𝐶3 juga berbeda.
d) Tetapi pada persamaan (4), nilai 𝐶4 tidak bergantung pada suhu, tekanan,
maupunvolum gas. Pasa suhu, tekanan, dan volum berapa pun, nilai 𝐶4 selalau
sama.
7
Oleh karena kekhasan tersebut, para ahli tertarik menentukan nilai 𝐶4
tersebut. Dan ternyatadari hasil pengukuran diperoleh. 𝐶4 = n R
(Persamaan 5 ) dengan n jumlah mol gas dan R disebut konstanta gas umum
yang memiliki nilai 8,315 J/(mol K). Dari persamaan (4) dan (5) diperoleh
satu persamaan yang berlaku untuk semua gas ideal atau gas nyata yang
mendekati sifat gas ideal, yaitu PV/T= Nr Persamaan (6) disebut persamaan
gas umum.
Contoh :
10 L dan tekanannya 1 atm. (a) Berapakah suhu gas tersebut? (b) Berapakah
volum gas jikasuhunya dijadikan setengahnya dan tekanannya dilipatduakan?
Jawaban :
8
Molekul-molekul bergerak dalam arah sembarang. Selanjutnya kita tinjau
molekul yang memiliki komponen kecepatan dalam arah y yang memiliki nilai
rata-rata sebesar vy. Molekul bergerak ke kanan dengan komponen kecepatan
+vy. Molekul tersebut lalu dipantulkan oleh dinding kanan secara elastik
sempurna sehingga bergerak balik dengan komponen kecepatan arah y sebesar –
vy
Gambar Partikel bergerak bolak balik antara dua dinding dalam arah
sumbu-y. Tumbukan dengan dinding bersifat elastik sempurna sehingga
setelah dipantulkan dinding partikel bergerak balik dengan laju yang sama
(tidak ada kehilangan energi kinetik.
9
Berdasarkan hukum II Newton, gaya yang dilakukan dinding
−2𝑀𝑣𝑦
pada molekul adalah Fmd = 𝛥𝑝 =
𝛥𝑡 𝛥𝑡
Molekul bergerak bolak-balik antara dinding kiri dan kanan. Molekul akan
kembali dipantulkan oleh dinding yang sama setelah menempuh jarak 𝑙 = 2s.
Dengan demikian,selang waktu terjadinya tumbukan berurutan adalah
Δt = 𝑙 / vy = 2s / vy
Dengan menggabungkan persamaan :
diperoleh Fdm = 2𝑀𝑣𝑦= Mv2y/s
2𝑠/𝑣𝑦
Luas satu dinding adalah s2. Maka tekanan yang dilakukan satu molekul pada
dinding adalah
P = Fdm / S2
= mv2y / S3
= mv2y / V
= 2N (KY)/v
Lihat, (Ky) adalah energi kinetik rata-rata dalam arah sumbu-y. Energi ini
dihasilkan oleh satu derajat kebebasan gerak. Dengan demikian, berdasarkan
teorema ekipartisi energi, kitadapatkan
(KY)= ½ kT
1
Selanjutnya substitusi diperoleh :
P= 2N/V x ½ Kt = NKT/V
Jika n adalah jumlah mol gas dan NA adalah bilangan Avogadro maka
berlaku N = n NA.Dengan demikian
P= n (NAK) T / V
Berapa massa jenis gas oksigen pada STP. Massa molekul oksigen adalam 32,0
sma.Jawab :
Jumlah mol gas oksigen per satuan volum pada kondidi STP adalah
𝑛 𝑃 1,013 𝑥 105
= 𝑅𝑇 = = 44,6 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
𝑉 8,315 𝑥 273
Karena massa molekul oksigen adalah 32,0 sma maka massa satu mol molekul
oksigen adalah 32 g = 0,032 kg. Dengan demikian, massa jenis gas oksigen adalah
P = 0,032 X n/v= 0.032 X44,6 = 1,4 KG/M3
Salah satu besaran penting yang dimiliki molekul gas adalah laju rms.
Rms adalah ringkatan dari root mean square (akar rata-rata kuadrat).
Kecepatan ini diperoleh dengan terlebih dahulu mengkuadratkan kecepatan,
kemudian menentukan rata-ratanya, dan menarikakar dari harga rata-rata
tersebut. Untuk menentukan kecepatan rms, mari kita lakukan tahapberikut ini.
=Kx +Ky + K z
dengan Kx, Ky, dan Kz masing-masing energi kinetik yang berkaitan dengan
komponengerak arah x saya, arah y saja, dan arah z saja. Energi kinetik rata-rata :
1
½ m (v2) = (Kx) + (Ky) + ( Kz)
Karena Kx, Ky, dan Kz masing-masing mengandung satu derajat kebebasan
gerak, maka berdasarkan teorema ekipartisi energi, harga rata-ratanya
memenuhi Kx = kT/2, Ky = kT/2,dan Kz = kT/2. Substitusi ke dalam
persamaan diperoleh
½ m (v2) = ½ Kt + ½ Kt + ½ kt = 3/2 kt atau (v2) = 3kt/m
Dengan demikian, laju rms adalah
Vrms = √( v2) = √3kt/m
Contoh :
Berapakah laju rms molekul oksigen pada suhu 100 oC? Masa
atomic molekul oksigenadalah 32, sedangkan 1 sma = 1,67 10-27 kg.
Jawab :
Jika terdapat n mol gas, maka jumlah molekul gas adalah N = nNA.
Energitotal semua molekul gas menjadi
U = N( €)
=Nna ( 3/2 kt)
= 3/2 nRT
di mana kita telah menggunakan hubungan NAk = R . Persamaan dikenal
dengan energi dalam gas ideal.
1
Contoh :
Pada suhu 73 oC energi dalam gas ideal adalah 500 J. Berapakah jumlah mol gas?
Jawab :
N = 2u/3RT = 2 x 500 = 0,12 MOL
3 x 8,315 x (73 = 273)
U = 3/2 NRT
Translasi secara bersama
ii. Jika suhu gas diatomik dinaikkan maka getaran mendekat dan menjauh
atom penyusun molekul gas mulai terjadi (Gambar 12.8). Atom-atom gas
dikatakan bervibrasi. Vibrasi tersebut menyebabkan munculnya dua
derajat kebebasan baru yaitu perubahan jarak dua atom, x, dan kecepatan
relatid dua atom, v. Perubahan jarak dua atom melahirkan energi potensial
u1 = kx2/2 dankecepatan relatif dua atom melahirkan energi kinetik K1 =
mv2/2. Karena tiap energi vibrasi memiliki satu derajat kebebasan, yaitu
kebebasan posisi, maka berdasarkan teorema ekipartisi energi, energi rata-
ratanya memenuhi Energi tiap molekul gas diatomic pada suhu sedang
menjadi
( E) = 3/2 KT + ½ KT + ½ KT =5/2 KT
1
Jika terdapat n mol gas, maka energi dalam gas diatomik pada suhu sedang
adalah U = 5/2 nRT
Translasi secara bersama
iii. Jika suhu dinaikkan lagi maka muncul rotasi molekul terhadap pusat
massanya. Rotasi yang terjadi memiliki dua kemungkinan arah seperti
yang ditunjukkan pada Gambar Rotasi yang dapat terjadi adalah rotasi
mengelilingi sumbu x dan rotasi mengelilingi sumbu z. Tidak dapat terjadi
rotasi mengelilingi sumbu y karena sumbu y sejajar dengan sumbu
molekul. Tiap arah rotasi mengasilkan energi kinetik rotasi masing-
masing. Dengan teorema ekipartisi energi, energi rata-rata untuk masing-
masing rotasi adalah kT/2. Dengan demikian, energi tiap molekul gas
diatomic pada suhu yang cukup tinggi menjadi.
( €) = 5/2 KT = ½ KT + ½ KT
= 5/2 KT
Jika terdapat n mol gas, maka energi dalam gas diatomik pada suhu tinggi
adalah U = 7/2 NRT
Rotasi terhadap
sumbu z
Translasi secara bersama
1
Perlu ditekankan di sini bahwa suhu rendah, suhu sedang, dan suhu
tinggiberbeda untuk gas yang berbeda. Bisa terjadi suhu rendah bagi satu
gas merupakan sugu tinggi bagi gas lain. Lalu apa definisi yang tepat untuk
suhurendah, suhu sedang, dan suhu tinggi?
a. Suhu rendah adalah suhu ketika gerak rotasi molekul gas diatomik
belum muncul.
b. Suhu sedang adalah suhu ketika gerak rotasi molekul sudah muncul
tetapi gerakvibrasi belum muncul.
c. Suhu tinggi adalah suhu kerika gerak vibrasi molekul sudah
muncul. Suhu-suhutersebut berbeda untuk gas yang berbeda.
1
keseimbangan panas. Maka wadah berisi air dan wadah berisi
gliserin tidak akan mengalami perubahan suhu ketika disentuhkan.
Dengan kata lain, keduanya juga berada dalam keseimbangan
panas.
Setimbang termal Setimbang termal
A B B C
A C
Setimbang termal
Gambar Ilustrasi hokum ke-0 termodinamika. Jika benda A setimbang termal dengan
benda B danbenda B setimbang termal dengan benda C maka benda A setimbang termal dengan
benda C.
1
Ada pertukaran kalor antara gas dan lingkungan
Mendapat kerja W
U1 = U0 + W
Melakukan kerja W
U2 = U0 - W
Gambar Ilustrasi hukum I termodinamika.
1
Ketika menerapkah hukum I termodinamika, kita harus
memperhatikan tanda dengan seksama. Perjanjian untuk tanda ΔU,
W,dan Q sebgai berikut:
Contoh :
Dalam suatu proses isobaric, volum gas berubah dari 1 L
menjadi 2 L. Tekanan gas adalah 105 Pa. Jika pada proses
tersebut kalor masuk kedalam gas sebanyak 500 J, berapa perubahan
energi dalam gas?
Jawab :
Karena kalor masuk maka Q = + 500
J Kerja isobarik:
W = - P (V2 – V1) = - 105 x (2 x 10-3 – 10-3) = - 100 J
1
Pernyataan Kelvin-Planck
T
Gambar Ilustrasi pernyataan Kelvin-Planck untuk hukum II termodinamika
Pernyataan Clausius
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
A. Sifat-sifat gas telah menarik minat peneliti sejak jaman
dahulu. Hal ini mendorong mereka untuk menyelidiki sifat-
sifat tersebut secara ilmiah. Kita mengenal ilmuwan-ilmuwan
yang memulai kajian ilmiah sifat-sifat gas seperti Robert Boyle
(1697-1691), Jacques Charles (1746-1823), dan Joseph Gay-
Lussac (1778-1850). Sehingga hukum-hukum gas diberi nama
sesuai dengan nama mereka sebagai penghargaan. Pada
makalah ini kita akan mempelajari hukum-hukum gas yang
ditemukan secara empirik (eksperimen) dan teori kinetik gas
yang merupakan penerapan hukum dinamika Newton pada
molekul-molekul gas serta aplikasinya dalam termodinamika.
B. Gas ideal adalah suatu gas yang memiliki sifat sebagai berikut:
1. Sifat 1: Tidak ada interaksi antar molekul-molekul gas
2. Sifat 2: Molekul-molekul gas dapat dipandang sebagai
partikel-partikel yang ukurannya dapat diabaikan (dapat
dianggap nol).
3. Sifat 3: Dalam satu wadah partikel gas bergerak secara
acak ke segala arah. Tumbukan antar molekul gas maupun
tumbukan antarmolekul gas dengan dinding wadah
bersifat elastik sempurna sehingga energi kinetik total
molekul-molekul gas selalu tetap.
2
E. Hukum II Termodinamika, Telah kita bahas bahwa kalor dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan kerja. Namun, ada batasan
tentang cara pemanfaatan kalor tersebut. Batasan tersebut
diungkapkan oleh hukum II termodinamika. Ada dua versi
ungkapan hukum II termodinamika, yang ekivalen satusama
lain. Jika ungkapan pertama benar maka ungkapan kedua
benar, dan sebaliknya. Menurut Pernyataan Kelvin-Planck
dan Pernyataan Clausius
3.2 Saran
A. Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi perbaikan dan kesempurnaan Makalah kami.
2
DAFTAR PUSTAKA
https://katadata.co.id/safrezi/berita/618268539471d/definisi-dan-persamaan-
umum-gas-ideal- dalam-ilmu-fisika
https://fmipa.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/7/2017/12/Diktat-Fisika-Dasar-
I.pdf
https://www.academia.edu/43114919/MAKALAH_TERMODINAMIKA_TENT
ANG_GAS_IDEAL_DAN_GAS_NYATA
https://www.academia.edu/9895062/Makalah_Fisika_Teori_Kinetik_Gas_and_Te
rmodinamika