Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“WUJUD ZAT GAS”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Dasar


Dosen: Riri Mardaweni, S.TP., M.Si

Disusun Oleh:
(21262011230) Arisal Ramadibrata
(22262011094) Hadiansyah
(22262011098) Iis Uswatun Hasanah
(22262011103) Muhamad Rizky Ramadhani
(22262011110) Rizqi Hamli Tamani Mifta Wijaya
(22262011114) Utari Intan Suryani
TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
Jl. Soekarno Hatta No.378 Bandung 40235

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, yang berjudul “Wujud Zat Gas”. Tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi memenuhi syarat nilai akademik
dan memberikan sebuah pegangan pembelajaran yang berguna dengan nilai-nilai
positif yang bermanfaat di dalam kehidupan bagi para pelajar dan pembaca. Makalah
ini telah diupayakan secara maksimal, akan tetapi mungkin saja masih banyak
ditemukan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan
masukan sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini kearah yang lebih
baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sesuai
fungsinya.

Bandung, 13 November 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... ii


Daftar Isi ..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Tujuan .................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................2
2.1 Teori-teori ...........................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................6
3.1 Sifat-Sifat Zat Gas ..............................................................................................6
BAB IV PENUTUP ................................................................................................13
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................13
4.2 Saran .................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Benda dapat kita temui dalam tiga wujud yaitu padat, cair, dan gas. Ketiganya
mempunyai struktur yang sangat berbeda antara satu dan lainnya. Meski demikian,
kita perlu menerangkan sifat-sifat fisisnya, atau keadaan suatu zat secara terperinci.
Dalam keadaan padat, air dikenal dengan nama es, sedangkan dalam bentuk gas, air
dikenal dengan sebutan uap air. Cairan dan gas biasa disebut dengan istilah fluida,
karena keduanya dapat bergerak bebas. Tetapi pada bab ini kami akan membahas
tentang gas, yang memiliki struktur paling renggang di antara semua itu.
Sebagaimana yang lain gas juga dapat diubah ke bentuk lainnya, seperti berubah ke
bentuk cair atau ke dalam bentuk padat.
Gas merupakan zat yang tidak akan lepas dari kehidupan kita, karena yang kita hirup
sehari-hari untuk kepentingan tubuh kita berupa gas. Sehingga kehidupan kita tidak
akan lepas dari gas, dan oksigen yang kita hirup berupa gas. Selain oksigen masih
banyak lagi gas yang berguna bagi kehidupan dan juga ada gas yang dihasillkan oleh
tubuh kita melalui proses pembakaran kimia. Gas yang dihasilkan oleh tubuh kita
setelah proses pembakaran adalah karbon dioksida dan uap air.
Tetapi pada makalah ini kami tidak akan membahas lebih dalam tentang mana gas
yang bermanfaat ataupun gas yang berbahaya bagi kehidupan. Kami akan membahas
tentang sifat gas, volume dan tekanan dan hukum-hukum gas.

1.2 Tujuan
- Mengetahui bunyi hukum-hukum gas
- Mengenal sifat-sifat gas
- Mengetahui tentang volume dan tekanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hukum-Hukum Gas
Hukum-hukum gas dikembangkan pada akhir abad ke-18, ketika para ilmuwan
mulai menyadari bahwa hubungan antara tekanan, volume dan suhu dari sampel gas
dapat diperoleh, yang menjadi dasar bagi pendekatan untuk semua gas. Gas
berperilaku dengan cara yang sama dalam berbagai kondisi karena semuanya
memiliki molekul yang sangat luas, dan persamaan keadaan untuk gas ideal berasal
dari teori kinetik. Hukum gas sebelumnya saat ini dianggap sebagai kasus khusus
persamaan gas ideal, dengan satu atau lebih variabel tetap dijaga konstan.

Hukum Boyle
Pada tahun 1662, Robert Boyle mempelajari hubungan antara volume dan tekanan
gas pada suhu konstan. Dia mengamati bahwa volume massa gas yang diberikan
berbanding terbalik dengan tekanannya asalkan suhu tetap konstan.
Hukum Boyle, dipublikasikan pada tahun 1662, menyatakan bahwa, pada suhu
konstan, produk dari tekanan dan volume massa tertentu dari gas ideal dalam sistem
tertutup selalu konstan. Hukum ini dapat diverifikasi secara eksperimental
menggunakan pengukur tekanan dan wadah volume variabel. Persamaan ini juga
dapat berasal dari teori kinetik gas: jika wadah, dengan jumlah molekul tetap di
dalam, berkurang volumenya, lebih banyak molekul akan menyerang area tertentu
dari sisi wadah per satuan waktu, menyebabkan tekanan yang lebih besar.
Pernyataan hukum Boyle adalah sebagai berikut:
Volume massa gas yang diberikan berbanding terbalik dengan tekanan ketika suhu
konstan.
Konsepnya dapat diwakili dengan rumus:

, berarti "Volume berbanding lurus dengan 1 per Tekanan", atau

, berarti "Tekanan berbanding lurus dengan 1 per Volume", atau


, atau

di mana P adalah tekanan, V adalah volume gas, dan k1 adalah konstanta dalam
persamaan ini (tidak sama dengan konstanta kesebandingan dalam persamaan lain di
bawah)
Hukum Charles
Hukum Charles, atau hukum volume, ditemukan tahun 1787 oleh Jacques
Charles. Hukum ini menyatakan bahwa, untuk massa tertentu dari gas ideal pada
tekanan konstan, volume berbanding lurus dengan suhu absolut, dengan asumsi
dalam sistem tertutup.
Pernyataan hukum Charles adalah sebagai berikut:[4] volume (V) dari massa gas
yang diberikan, pada tekanan konstan (Pa), berbanding lurus dengan suhu (K).
Sebagai persamaan matematis, hukum Charles ditulis sebagai:
,atau

atau

di mana V adalah volume gas, T adalah suhu absolut dan k2 adalah konstanta
kesebandingan (yang tidak sama dengan konstanta kesebandingan pada persamaan
lain di artikel ini).

Hukum Gay-Lussac
Hukum Gay-Lussac, hukum Amontons atau hukum tekanan ditemukan oleh
Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1809. Persamaan ini menyatakan bahwa, untuk
massa tertentu dan volume konstan gas ideal, tekanan yang diberikan pada sisi
wadahnya berbanding lurus dengan suhu absolut.
Sebagai persamaan matematis, hukum Gay-Lussac dinyatakan baik dengan:
atau

atau

K=P dibagi dengan T

di mana P adalah tekanan, T adalah suhu absolut, dan k adalah konstanta


kesebandingan.

Hukum Avogadro
Hukum Avogadro diitemukan oleh Amedeo Avogadro pada tahun 1811. Hukum
Avogadro menyatakan bahwa volume yang ditempati oleh gas ideal berbanding lurus
dengan jumlah molekul gas yang ada dalam wadah. Hal ini menghasilkan volume
molar gas, yang pada STP (273.15 K, 1 atm) adalah sekitar 22.4 L. Hubungan ini
dinyatakan oleh

di mana n sama dengan jumlah mol gas (atau banyaknya mol gas).

Hukum gas ideal dan gabungan


Hukum gas gabungan atau Persamaan Gas Umum didapat dengan
menggabungkan Hukum Boyle, Hukum Charles, dan Hukum Gay-Lussac. Persamaan
ini menunjukkan hubungan antara tekanan, volume, dan suhu bagi gas dengan massa
(kuantitas) tetap:

Persamaan ini dapat pula ditulis sebagai:

Dengan penambahan hukum Avogadro, hukum gas gabungan dikembangkan menjadi


hukum gas ideal:

di mana
p adalah tekanan
V adalah volume
n adalah jumlah mol
R adalah konstanta gas universal
T adalah suhu (K)
di mana konstanta kesebandingannya, dinamai sebagai R, merupakan konstanta gas
universal dengan nilai 8.3144598 (kPa∙L)/(mol∙K). Rumusan yang sebanding
dituliskan sebagai:

di mana
P adalah tekanan
V adalah volume
N adalah jumlah molekul gas
k adalah konstanta Boltzmann (1.381×10−23 J·K−1 dalam satuan SI)
T adalah suhu (K)
Persamaan ini tepat hanya untuk gas ideal, yang mengabaikan berbagai efek
antarmolekul (lihat gas nyata).[18] Namun, hukum gas yang ideal adalah pendekatan
yang baik untuk sebagian besar gas di bawah tekanan dan suhu sedang.

Hukum ini memiliki konsekuensi penting berikut:


1. Jika suhu dan tekanan dijaga konstan, maka volume gas berbanding lurus dengan
jumlah molekul gas.
2. Jika suhu dan volume tetap konstan, maka tekanan perubahan gas berbanding lurus
dengan jumlah molekul gas yang ada.
3. Jika jumlah molekul gas dan suhu tetap konstan, maka tekanan berbanding terbalik
dengan volume.
4. Jika suhu berubah dan jumlah molekul gas dijaga tetap konstan, maka tekanan atau
volume (atau keduanya) akan berubah dalam proporsi langsung terhadap suhu.

Hukum gas lain


1. Hukum Graham menyatakan bahwa laju ketika molekul gas berdifusi berbanding
terbalik dengan akar kuadrat densitasnya pada suhu konstan. Dikombinasikan dengan
hukum Avogadro (yaitu karena volume yang sama memiliki jumlah molekul yang
sama) hal ini sama dengan berbanding terbalik terhadap akar berat molekul.
2. Hukum Dalton mengenai tekanan parsial menyatakan bahwa tekanan campuran gas
secara sederhana merupakan jumlah tekanan parsial dari komponen individualnya.
Hukum Dalton dituliskan sebagai:

Atau

di mana PTotal adalah tekanan atmosfer,


PGas adalah tekanan campuran gas di atmosfer,
dan PH2O adalah tekanan air pada suhu tersebut.
3. Hukum Amagat mengenai volume parsial menyatakan bahwa volume campuran gas
(atau volume wadah) secara sederhana merupakan jumlah volume parsial dari
komponen individualnya. Hukum Amagat dituliskan sebagai:
di mana VTotal adalah volume total campuran gas, atau volume wadah,
Vi adalah volume parsial gas dalam campuran gas pada suhu dan tekanan tersebut.
4. Hukum Henry menyatakan bahwa:
Pada suhu konstan, jumlah gas yang terlarut dalam jenis dan volume cairan yang
diberikan sebanding dengan tekanan parsial gas tersebut dalam kesetimbangan
dengan cairan tersebut.

5. Hukum Gas Nyata, dirumuskan oleh Johannes Diderik van der Waals (1873).

BAB III
PEMBAHASAN

Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati suatu ruang. Dalam semua
benda pasti terdiri atas zat atau bisa juga disebut dengan materi. Berdasarkan
wujudnya, zat bisa di kelompokan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu zat cair, zat padat,
dan zat gas.
Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volume berubah-ubah. Bentuknya
berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak
teratur, gaya tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah dikarenakan
partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.

3.1 Sifat – Sifat Zat Gas


1. Mengisi Seluruh Ruangan Yang Ditempatinya
Udara adalah campuran berbagai zat gas yang tidak terlihat, tidak berwarna, dan juga
tidak beraroma atau berbau. Namun meskipun demikian udara tetap menempati ruang
dan kemudian akan mengikuti bentuk ruang atau wadahnya. Grameds bisa
membuktikan sifat benda gas ini saat meniup udara ke dalam balon maka balon akan
berubah bentuk menjadi lebih besar karena terisi gas udara yang menekan lapisan
karet balon.
Semakin Grameds meniupnya dengan kuat maka semakin banyak pula gas yang
masuk ke dalam balon tersebut. Dari balon tersebutlah wujud gas terbentuk dengan
menyesuaikan bentuk balon, missal balon berbentuk kepala hewan maka gas akan
mengikuti bentuk balon tersebut.

2. Ada di Segala Tempat


Benda gas mampu berada di segala tempat sehingga bisa kita temukan dimana-mana,
baik di dalam rumah, jalan, atau lingkungan manapun. Bahkan ruang atau tempat
kosong sekalipun pasti ada udara atau gasnya. Gas yang tidak berwarna dan berbau
mungkin membuatnya tidak terlihat dan terdeteksi keberadaannya, namun zat gas
tersebut tetap ada dan bisa kita rasakan. Sifat benda gas yang ada disegala tempat ini
membuktikan bahawa manusia memang sangat bergantung pada keberadaan oksigen.

3. Menekan Ke Segala Arah


Zat benda gas dapat menekan ke segala arah pada suatu ruang sehingga tidak mengisi
atau menekan satu arah saja. Grameds bisa membuktikan sifat ini pada benda gas saat
meniup balon maka gas akan menekan ke segala arah pada balon tersebut sehingga
membuatnya mengembang lebih besar dari ukuran sebelumnya. Gas akan mengisi
seluruh wadah balon tersebut dengan menekannya keseluruh bagian wadah.
Hal ini bisa terjadi karena zat gas memiliki molekul yang bisa bergerak bebas dengan
mudah sehingga dapat memberi tekanan pada ruangan tertentu pula dari segala arah.
Bergeraknya zat gas ke segala arah juga disebabkan unsur kimia zat gas yang lebih
ringan di udara.

4. Memiliki Massa Berat


Meskipun zat benda gas tidak terlihat keberadaannya, namun ternyata zat gas juga
memiliki massa atau berat benda. Massa atau berat zat gas tentu berbeda dengan
ukuran massa benda padat dan cair. Bahkan dalam penghitungan zat gas juga
berbeda-beda, misalnya untuk menghitung massa gas karbon dioksida dengan berat
kering biomassa dan perhitungan persamaan gas ideal.
Untuk mengetahui massa zat gas juga dipengaruhi dengan ukuran tekanan, volume
dan suhu yang ada disekitar zat tersebut. Massa gas udara di bumi memiliki
komposisi volume kasar dari 68% molekul nitrogen, 21% molekul oksigen, dan 1%
gas lainnya, termasuk didalamnya molekul karbon dioksida.

5. Jarak Antar Partikel Berubah-Ubah


Sama halnya dengan benda padat dan cair, benda gas juga memiliki partikel dan
molekul unsur penyusunnya, meskipun tingkat kecepatannya berbeda dengan benda
padat dan cair. Dari partikel dan molekulnya penyusun gas tersebut memiliki jarak
yang berubah-ubah sehingga membuatnya tidak tetap. Berbeda dengan benda padat
dan cair yang partikel dan molekulnya cenderung tetap.
Jarak partikel pada gas yang berubah-ubah membuat gas menjadi mudah bergerak
bebas mengisi segala arah ruangan atau wadah yang kosong sekalipun. Bahkan dalam
benda padat dan cair bisa mengandung zat gas di dalamnya. Hal in ibis aterjadi
karena kerapatan partikel dan molekul pada zat gas yang sangat bebas dan renggang.
6. Susunan Partikelnya Tidak Teratur
Jika jaraknya yang tidak tetap, maka susunan partikel pada zat benda gas juga tidak
teratur. Susunan partikelnya mudah bergerak sehingga mudah pula berubah, baik
menjadi wujud zat lainnya atau hanya pengurangan partikel dan molekulnya saja.
Susunannya yang teratur membuat partikel zat gas bisa dengan mudah berubah
massanya atau volumenya.
Pada dasarnya, partikel penyusun benda gas memang sangat beraturan. Wajar saja zat
gas tidak mudah dikenali oleh mata manusia apa saja unsur kimianya. Unsur kimia
gas juga sulit dibedakan bentuknya satu sama lain dari berbagai gejala, padahal
kandungan unsur zat kimianya berbeda.

7. Gaya Tarik Antar Partikel Lemah


Zat benda gas memiliki gaya tarik menarik yang cenderung lemah di antara partikel
penyusun zatnya. Bahkan banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa gaya tarik
menarik di antara partikel zat gas hampir tidak ada sedikit pun. Hal tersebut bisa
terjadi unsur partikel yang menyusun zat gas sangat ringan dan tidak beraturan,
sehingga mudah membuatnya tidak tetap. Akibatnya gaya di antara partikel zat gas
nya pun menjadi tidak ada.

8. Gerakan Partikel Sangat Bebas


Sifat benda gas yang bisa bergerak dengan bebas sebenarnya dipengaruhi dengan
sifat-sifat benda gas lainnya. Yakni partikelnya yang tidak tetap dan tersusun tidak
beraturan sehingga memudahkannya untuk bergerak bebas ke segala arah mengisi
semua ruang yang kosong. Perlu Grameds ketahui bahwa zat gas bisa menjadi media
perambatan dari energy tertentu, seperti energi bunyi, cahaya, dan energi panas.
Satuan SI tekanan gas adalah N/m² (pascal).

Tekanan Gas
Tekanan zat gas merupakan tekanan yang terjadi pada suatu gas yang disebabkan
baik oleh faktor alam maupun faktor buatan.
Seluruh planet bumi dilapisi oleh suatu lapisan udara tipis yang memiliki berat
tertentu. Berat udara yang melapisi permukaan bumi ini juga dipengaruhi oleh adanya
gaya tarik gravitasi bumi. Setiap apapun yang memiliki bobot atau berat maka tentu
memiliki tekanan sebagaimana gas.
Tekanan gas atau dikenal juga sebagai tekanan udara menunjukkan besar gaya yang
diberikan (F) per satuan luas tertentu (A). Untuk mengukur kekuatan cairan termasuk
gas maka digunakanlah rumus tekanan. Tekanan udara juga berkaitan dengan satuan
suhu dan volumenya.

Hukum tekanan zat gas


Hukum tekanan zat gas dinyatakan oleh seorang ilmuwan Fisika asal Inggris
bernama Robert Boyle yang berkata bahwa, “hasil kali dari volume gas dan tekanan
di ruang yang tertutup selalu bernilai tetap selama suhu dari gas tersebut tetap alias
tidak berubah-ubah.”
Pernyataan Robert Boyle ini didasarkan oleh penelitiannya tentang pemampatan
suatu udara. Pernyataan Robert Boyle ini kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle
dengan persamaan sebagai berikut:
pxV=c
Keterangan:
p adalah tekanan zat gas.
V adalah volume gas.
c adalah konstanta yang bernilai tetap.

Berdasarkan persamaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

p1 x V1 = p2 x V2

Keterangan:
p1 adalah tekanan zat gas mula-mula.
V1 adalah volume zat gas mula-mula.
p2 adalah tekanan zat gas akhir.
V2 adalah volume zat gas akhir.

Rumus Tekanan Zat Gas


Pt = (P0 – t/100) cmHg

Rumus di atas digunakan untuk menghitung nilai tekanan gas yang ada di suatu
ketinggian di permukaan bumi. Pt adalah tekanan udara pada ketinggian tertentu di
atas permukaan bumi.
P0 adalah tekanan udara yang ada di titik acuan. Titik acuan yang diambil adalah
permukaan air laut sebesar 76 cmHg.
Variabel t adalah ketinggian yang dicari tekanan udaranya. Apabila diketahui
besar tekanan udara yang ada di suatu tempat, maka untuk mencari ketinggian pada
tempat tersebut dapat digunakan rumus berikut:

t = (P0 – Pt) x 100 m

Sifat dan satuan tekanan gas

Sifat Tekanan Gas


1. Volume gas tidak tetap.
2. Partikel gas bersifat renggang karena gaya tarik menariknya rendah.
3. Bentuk gas mengikuti wadah.

Satuan Tekanan Gas


Satuan standar untuk menunjukkan tekanan gas adalah Bar. Selain Bar, satuan yang
bisa digunakan adalah mb atau milibar. Terkadang, satuan Pascal atau Pa juga
digunakan. Untuk setiap 1 cmHg bernilai 1,103 x 105 Pascal (Pa).

Alat untuk Mengukur Tekanan Zat Gas


1. Manometer Raksa Terbuka
Alat manometer raksa terbuka digunakan untuk mengukur tekanan gas yang ada di
ruang tertutup. Bentuk alat ini yakni seperti tabung dengan bentuk U yang memiliki
bukaan di kedua ujungnya.

Saat digunakan untuk menghitung tekanan udara, salah satu kaki tabung dibuat
terbuka sementara lainnya ditutup.
Bagian kaki tabung yang terbuka terhubung ke lingkungan luar sementara kaki yang
tertutup dihubungkan ke ruang tertutup. Untuk mengukur tekanan gas pada
manometer raksa terbuka maka dapat menggunakan persamaan:
Preservoir = Pbar ± x
Apabila kaki yang terbuka memiliki level raksa lebih tinggi dibandingkan kaki yang
tertutup, maka untuk menghitung tekanan gasnya menggunakan rumus berikut:
Preservoir = Pbar + x cmHg
Sementara apabila kaki yang terbuka memiliki level raksa lebih rendah dibandingkan
kaki yang tertutup, maka untuk menghitung tekanan gasnya menggunakan rumus
berikut:
Preservoir = Pbar – x cmHg
Keterangan:
Preservoir = tekanan udara yang ada di ruang reservoir.
Pbar = Tekanan udara yang ada di lingkungan luar.
x = selisih level ketinggian permukaan raksa di kedua kaki tabung.

2. Manometer Raksa Tertutup


Manometer raksa tertutup merupakan alat pengukur tekanan udara berupa tabung
berbentuk U dengan salah satu ujung tertutup sementara lainnya terbuka. Sebelum
digunakan untuk mengukur tekanan, permukaan raksa di kedua tabung sama tinggi.
Sementara ujung terbuka dihubungkan ke ruangan tertutup.

3. Manometer Logam
Manometer logam dibuat dari material logam yang digunakan untuk mengukur
tekanan udara yang tinggi. Biasanya manometer logam digunakan pada alat pengukur
tekanan udara ban, tekanan udara pada pembangkit listrik dan ketel uap. Untuk
mengetahui tekanan udara tinggal melihat jarum pada manometer.

- Contoh Tekanan Gas


Ada banyak contoh tekanan gas yang bisa ditemukan di planet ini. Salah satu contoh
termudah adalah rasa berdengung dan sakit pada telinga saat berada di pesawat
terutama ketika pesawat akan mendarat. Hal ini dikarenakan saat akan mendarat,
tekanan udara di dalam telinga masih cukup tinggi. Sementara tekanan di luar
ruangan lebih rendah ketimbang tekanan udara pada telinga. Hal ini menyebabkan
selaput pada gendang telinga akan menekuk keluar.

- Contoh Soal Tekanan Gas


Sebuah bangunan tertutup mempunyai volume berukuran 0,5 m3 berisi udara
bertekanan 30.000 Pa. Hitung besar ukuran volume udara apabila tekanan udara akan
dibuat 50.000 Pa!

Diketahui:
P1 = 30.000 Pa
P2 = 50.000 Pa
V1 = 0,5 m3

Jawab:
p1 x V1 = p2 x V2
V2 = 30.000 Pa x 0,5 m3 / 50.000 Pa
V2 = 0,3 m3
Sehingga dibutuhkan volume udara sebesar 0,3 m3 jika ingin tekanan udara menjadi
50.000 Pa.

- Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup


1. Balon Udara
Contoh penerapan tekanan udara di ruang tertutup adalah pada fenomena balon udara.
Balon udara merupakan balon yang di dalamnya diisi udara yang diatur suhunya
dengan cara dipanaskan. Agar balon udara dapat mengangkasa, maka udara di dalam
balon akan dipanaskan agar volumenya meningkat. Semakin tinggi volume, maka
tekanan udara menurun. Sehingga balon pun dapat terangkat ke angkasa.

2. Peristiwa Pernapasan
Konsep tekanan udara dan volume udara berkaitan erat dengan peristiwa pernapasan
yaitu mengeluarkan napas (ekspirasi) dan menarik napas (inspirasi). Saat menarik
napas, maka diafragma otot di antara tulang rusuk akan berkontraksi. Alhasil, rongga
dada pun membesar sehingga volume paru-paru meluas. Tekanan udara di dalam
paru-paru pun turun menjadi 758 mmHg, sehingga tekanan udara dari luar yang lebih
tinggi masuk ke dalam paru-paru. Sementara saat ekspirasi, maka diafragma otot di
antara tulang rusuk akan berelaksasi. Hal ini menyebabkan rongga dada dan organ
paru-paru berkurang volumenya. Tekanan dalam paru-paru pun meningkat menjadi
763 mmHg. Udara dari dalam paru-paru bergerak ke tekanan lebih rendah di luar
tubuh. Adanya perbedaan tekanan gas di permukaan bumi disebabkan oleh banyak
faktor. Perbedaan suhu udara menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hal
tersebut.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Gas merupakan zat yang tidak akan lepas dari kehidupan kita, karena yang
kita hirup sehari-hari untuk kepentingan tubuh kita berupa gas.
- Hukum-hukum gas terdiri dari ;
1. Hukum Boyle
2. Hukum Charles
3. Hukum Gay-Lussac
4. Hukum Avogadro
5. Hukum gas ideal dan gabungan
6. Hukum gas lain (Hukum Graham, Hukum Dalton, Hukum Amagat,
Hukum Henry, Hukum Gas Nyata).
- Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati suatu ruang.
Berdasarkan wujudnya, zat bisa di kelompokan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu
zat cair, zat padat, dan zat gas.
- Sifat – Sifat Zat Gas
1. Mengisi Seluruh Ruangan Yang Ditempatinya.
2. Ada di Segala Tempat.
3. Menekan Ke Segala Arah.
4. Memiliki Massa Berat.
5. Jarak Antar Partikel Berubah-ubah.
6. Susunan Partikelnya Tidak Teratur.
7. Gaya Tarik Antar Partikel Lemah.
8. Gerakan Partikel Sangat Bebas.
- Tekanan zat gas merupakan tekanan yang terjadi pada suatu gas yang
disebabkan baik oleh faktor alam maupun faktor buatan.
- Hukum tekanan zat gas dinyatakan oleh seorang ilmuwan Fisika asal Inggris
bernama Robert Boyle yang berkata bahwa, “hasil kali dari volume gas dan
tekanan di ruang yang tertutup selalu bernilai tetap selama suhu dari gas
tersebut tetap alias tidak berubah-ubah.”
- Rumus Tekanan Zat Gas = Pt = (P0 – t/100) cmHg
- Alat untuk Mengukur Tekanan Zat Gas
1. Manometer Raksa Terbuka
2. Manometer Raksa Tertutup
3. Manometer Logam
Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya kami menyadari masih terdapat beberapa
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan dan
isi kalimatnya yang masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari ibu/bapak dosen mata kuliah ini agar dapat
memberikan kritikan dan masukan yang bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Hukum-hukum gas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

√ Tekanan Gas: Pengertian, Rumus, Satuan, Sifat & Contohnya (theinsidemag.com)

http://ebook.itenas.ac.id/repository/1ed36ac7ea814c1e5c4ab56434238220.pdf

Anda mungkin juga menyukai