PENDAHULUAN
renggang pada suhu tertentu, biasanya titik uap suatu zat. Gas mempunyai
sifat khusus yang tidak dimiliki oleh zat cair maupun zat padat. Salah satu
yang menarik dari gas adalah sifat-sifatnya yang tidak ergantung dari
berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan yang mengisi pada besaran
ini berlaku untuk gas ideal, sedangkan untuk gas nyata (non ideal) seperti
Benda gas kebanyakan tidak bisa kita lihat keberadaannya tetapi ada
sehari- hari fluida seperti udara memiliki viskositas rendah, viskositas adalah
yang selalu menekan ke semua arah dapat dijelaskan oleh teori kinetik
yang menabrak dinding wadah. Dengan mempelajari teori kinetik gas, kita
sehari-hari.
1
1.2 Rumusan Masalah
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan panas jenis dan kapasitas gas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gas adalah suatu fase benda dalam ikatan molekul yang sangat
renggang pada suhu tertentu, biasanya titik uap suatu zat. Sedangkan gas ideal
yaitu gas yang secara tepat memenuhi hukum-hukum gas. Dalam keadaan
nyata, tidak ada gas yang termasuk gas ideal, tetapi gas-gas nyata pada
tekanan rendah dan suhunya tidak dekat dengan titik cair gas, cukup akurat
mengalir dan dapat berubah bentuk. Gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu
Berbeda dengan benda padat dan cair, benda gas lebih sulit untuk
diamati. Contoh benda gas adalah udara dan asap. Udara tidak dapat
wujudnya. Salah satu sifat benda gas adalah benda gas mengisi seluruh
3
masuk ke dalamnya. Ban akan terasa padat bila gas sudah memenuhi
seluruh ruangan di dalamnya. Hal ini berarti benda gas mengisi seluruh
Bila gas tidak diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya,
5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas
akan mengembang.
mengkerut.
berikut:
sejati adalah gas ideal. Adapun sifat-sifat gas ideal diantaranya adalah sebagai
berikut :
4
1. Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat banyak, dengan jarak
pisah antar molekul lebih besar dari ukuran molekul. Hal ini
meunjukkan bahwa gaya tarik antar molekul sangat kecil dan diabaikan.
secara sempurna.
A. Hukum Boyle
kitan antara tekanan dan volume suatu gas. Penemu hukum boyle adalah
hubungan antara tekanan dan volume gas pada suhu yang konstan. Dari
hasil penelitiannya, Robet Boyle menemukan bahwa hasil kali tekanan dan
berbunyi Pada suatu suhu tetap, tekanan gas di dalam ruang tertutup
dimana :
5
P1 = tekanan awal (N/m) P2 = tekanan akhir (N/m)
tekanan gas yang dikemukakan oleh Boyle. Salah satu penerapan prinsip
hukum Boyle dapat dilihat pada semprotan obat nyamuk (lihat gambar
mengecil dan tekanan gas meningkat. Tekanan gas yang besar keluar
melalui ujung tabung dan membuat cairan pada pipa tadon tersemprot
keluar. Sedangkan ketika pompa ditarik kea rah kiri maka volume gas
Gambar 2.2 Grafik hubungan volume dan tekanan gas pada suhu tetap.
6
Hubungan antara volume dan tekanan pada peristiwa tersebut dapat
B. Hukum Charles
dijaga konstan maka volume gas dalam jumlah tertentu berbanding lurus
variabel tersebut :
dimana :
7
Gambar 2.3 Grafik Hubungan antara suhu dan volume gas pada tekanan
tetap
secara langsung melalui balon yang ditempatkan pada mulut botol yang
direndam air panas (lihat gambar 2.4). Gambar 2.4 menunjukkan semakin
tinggi suhu gas dalam botol maka volume gas juga membesar.
Semakin tinggi suhu botol saat dipanaskan maka semakin besar pula
8
tekanan gas dalam botol sehingga menyebabkan botol akhirnya meledak.
dimana :
Gambar 2.5 Grafik hubungan antara suhu dan tekanan gas pada volume
tetap
9
dimana :
massanya tetap atau jumlah partikel konstan dalam ruang tertutup rapat.
sangat cepat. Teori kinetik gas tidak mengutamakan kelakuan sebuah partikel,
tetapi meninjau sifat zat secara keseluruhan berbagai hasil rata-rata kelakuan
partikel tersebut.
tumbukan atau teori kinetik pada gas. Dengan demikian, teori kinetika gas
atom dan molekul dalam bentuk gas, serta menguji bagaimana sifat-sifat gas
tersebut dapat dibahas berdasarkan pada gerakan translasi yang bebas dan
10
kontinyu dari komponen-komponennya. Untuk dapat membahas sifat-sifat
gas dengan lebih sempurna, maka dalam teori kinetika gas digunakan
pendekatan gas ideal. Dalam hal ini yang disebut gas ideal adalah gas yang
Terdiri atas partikel dalam jumlah yang banyak dan tidak ada gaya
wadah.
yang lurus ke segala arah, dengan kecepatan yang sangat tinggi. Molekul-
molekul gas ini selalu bertumbukan dengan molekul-molekul yang lain atau
11
banyak ruang yang kosong antara molekul molekulnya. Hal ini yang
menyebabkan gas mempuyai rapat yang lebih kecil dari pada cairan atau zat
padat. Hal ini juga yang menyebabkan gas bersifat kompresibel atau mudah
gas yang satu mudah bercampur dengan gas yang lain (diffusi), asal
menyatakan hubungan antara P,V,T dan n dari gas. Misalnya n molekul gas,
untuk tiap gas. C ini nanti disebut kecepatan akar rata-rata kuadrat.
PV = n.R.T
gas, V adalah volume, n adalah jumlah partikel pada gas (dalam mol), T
adalah temperatur dalam satuan kelvin, dan R adalah konstanta gas ideal,
Persamaan ini juga dapat diturunkan dari teori kinetik, yang dicetuskan
secara terpisah oleh August Krnig tahun 1856 dan Rudolf Clausius tahun
hukum gas ideal oleh Dmitri Mendeleev tahun 1874. Persamaan gas ideal
12
bermanfaat terutama dalam stoikiometri gas. Sehingga dalam konstanta
PV = NkT
Namun jika dibandingkan dengan hasil dari teori kinetika gas, teori ini
suhu mutlak yang ternyata berbanding lurus dengan kecepatan kuadrat rata-
rata.
menghubungkan antara tekanan, suhu dan volume jenis (spesific volume) dari
suatu zat. Ada banyak jenis persamaan keadaan, namun yang paling
Karena
dan M adalah berat molekul. Dan massa adalah jumlah molekul di kalikan
dengan berat molekul, yakni m = N.M, persamaan keadaan gas ideal dapat
ditulis menjadi:
13
PV = N Ru T
8.314 kJ/(kmolK)
8.314 kPam3/(kmolK)
1.986 Btu/(lbmolR)
1545 ftlbf/(lbmolR)
10.73 psiaft3/(lbmolR)
Jika suatu gas mengalami tekanan yang jauh lebih rendah dari tekanan
kritisnya dan suhu yang jauh lebih tinggi dari suhu kritisnya maka gas tersebut
dapat diperlakukan sebagai gas ideal. Jika suatu gas diperlakukan sebagai gas
akurat pada range yang lebar. Persamaan keadaan lain yang dikenal antara
lain adalah:
terdahulu):
dimana
14
Persamaan Beattie-Bridgeman (terkenal dan cukup akurat):
dimana
Penentuan massa molekul dapat dilakukan dengan konsep mol dimana massa
dengan pengukuran untuk zat yang bersifat volatil yaitu dengan menurunkan
persamaan gas ideal. Persamaan gas ideal dapat dihitung dengan mengetahui
massa jenis, tekanan dan suhu zat. Untuk menentukan berat molekul dapat
menggunakan cara:
a. Regnault
15
b. Himiting density
PV = nRT
= d x RT/m
d / p = RT/m = Tetap
c. Victor meyes
P V = n R T , dimana n = m / BM
P V = ( m/ BM) RT
P.BM = ( m / V ) RT . d = m / v
BM = ( d/ p ) RT
16
Dimana :
BM = berat molekul
T = temperature absolute ( K)
Bila suatu cairan volatile dengan titik didih lebih kecil dari 100c
menguap dan uapnya akan mendorong udara yang terdapat pada labu
yang terdapat pada labu erlenmyer keluar melalui lubang kecil tadi.
Setelah semua udara keluar, uap cairan sendiri yang akan keluar,
tekanan sama dengan titik didih air dalam penangas air sekitar 100c
labu Erlenmeyer ini kemudian diambil dari penangas air dingin dan
17
ditimbang sehingga massa gas yang terdapat di dalamnya dapat
BM = ( / p ) RT
berpindah atau mengalir dari benda yang memiliki kelebihan kalor menuju
benda yang kekurangan kalor. Kalor biasanya dinyatakan dalam suhu. Satuan
kalor di dalam satuan Internasional yaitu Joule, satuan kalor lainnya ialah
banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu zat digunakan
persamaan:
Q = m.c.T
Dimana:
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (J)
C = Q / m.T
18
Dimana :
Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (J)
C = Q / T
Dimana :
C = m.c
Kapasitas gas kalor adalah kalor yang diberikan kepada gas untuk
menaikan suhunya dapat dilakukan pada tekanan tetap (proses isobarik) atau
volum tetap (proses isokhorik). Konsep kapasitas kalor gas diperoleh dari
fungsi empirik temperatur, dan biasanya dalam bentuk yang sama. Kapasitas
kalor gas sangat dipengaruhi oleh tekanan, namun pengaruh tekanan pada
biasanya mendekati ideal, kapasitas kalor gas ideal bisa digunakan untuk
hampir semua perhitungan gas real pada tekanan atmosfir. Ada dua jenis
19
1. Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap (Cp).
suhu suatu zat satu Kelvin pada tekanan tetap. tekanan system dijaga
energi dalam, kalor, dan kerja pada proses ini tidak ada yang bernilai
nol.
Cp = 5/2 nR
untuk menaikan suhu suatu zat satu kelvin pada volum tetap. Artinya
matemati :
Cv = Q/T = (3/2nRT)/T
Cv = 3/2nR
20
Cp Cv = 5/2nR 3/2nR
Cp Cv = nR
C pT CvT = pV
(C p Cv ) = pV
C p Cv= pV / T
21
W = pV = p (V2- V1)
W = Qp - Qv = (Cp Cv)T
molekul yang menyusun suatu fluida. Atau kita sebut juga sebagai gesekan
disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul
antara molekul.
makin besar viskositas suatu fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir
dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat
cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair.
molekul gas. Untuk viskositas beberapa fluida dapat kita lihat pada tabel
berikut :
22
Pada tabel diatas terlihat bahwa air, udara, dan alkohol mempunyai
koefisien kecil sekali dibandingkan dengan gliserin. Oleh karena itu, dalam
suhu makin rendah koefisien viskositasnya. Itu sebabnya di musim dingin oli
Fs = k . . v
23
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Gas adalah suatu fase benda dalam ikatan molekul yang sangat renggang
pada suhu tertentu, biasanya titik uap suatu zat. Sedangkan gas ideal yaitu
2. Adapun sifat-sifat gas secara umum yaitu gas bersifat transparan, gas
terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuknya, gas dalam ruang akan
volume wadahnya, gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak
tekanan luar, bila dua atau lebih gas bercampur gas-gas itu akan
hukum boyle, hukum Charles, hukum gay lussac dan hukum boyle-gay
lussac.
24
5. Persamaan keadaan (Equation of State) adalah persamaan yang
7. Kapasitas gas kalor adalah kalor yang diberikan kepada gas untuk
molekul yang menyusun suatu fluida (gesekan internal fluida). Dalam zat
3. 2 Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan oleh kurangnya referensi yang dimiliki oleh penulis, maka untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen mata kuliah dan teman-
25