Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gas merupakan salah satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud
ini merupakan bagian tak terpisahkan dari studi kimia. Sifat fisik gas
bergantung pada struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga
bergantung pada strukturnya. Gas sebagai salah satu sifat dan bentuk
alam, memiliki karakteristik yang khas. Berbeda dengan bentuk zat
lainnya, karakteristik gas sangat erat kaitannya dengan tekanan,
temperatur dan volume. Beberapa teori dan hukum yang sangat
mempengaruhi dalam pemahaman sifat gas yang diantaranya adalah teori
kinetik gas dan hukum termodinamika. Teori Kinetik Gas adalah konsep
yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan partikel/molekul
penyusun gas yang bergerak acak.
Perilaku gas yang ada sebagai molekul tunggal adalah contoh yang
baik kebergantungan sifat makroskopis pada struktur mikroskopis. Sifat
makroskopis gas dapat kita amati dan kita ukur, seperti temperatur,
tekanan, dan volume. Sifat mikroskopis tidak bisa diamati dan diukur,
seperti kelajuan, massa tiap-tiap partikel penyusun inti, momentum, serta
energi yang dikaitkan dengan tingkah laku partikel gas. Maka dari itu
semua jenis gas terbagi menjadi dua tipe, yaitu : gas ideal dan gas nyata.
Gas ideal merupakan sebuah gas yang mematuhi persamaan gas umum
dari PV = nRT yang disampaikan secara singkat, sedangkan gas nyata
adalah gas yang tidak mematuhi persamaan gas umum dan menggunakan
hukum-hukum gas hanya pada saat tekanan rendah. Gas nyata
memperlihatkan penyimpangan dari hukum gas sempurna karena
molekul- molekulnya berinteraksi satu sama lain: gaya tolak antar
molekul membantu pemuaian dan gaya tarik membantu pemampatan. Di
dalam volume gas ideal ditempati molekul mereka sendiri yang
diabaikannya perbandingan dengan volume total pada semua tekanan dan
tempertur, dan daya tarik antar molekul sangat kecil dalam semua kondisi.
Untuk gas nyata kedua faktor tersebut cukup besar, pengukuran dari
masing-masing gas tergantung pada sifat, temperature, tekanan dari gas.
Kekuatan tarik antara molekul gas dianggap diabaikan. Asumsi
ini hanya berlaku pada tekanan rendah dan suhu tinggi karena dalam
kondisi molekul berjauhan. Tetapi pada tekanan tinggi dan suhu rendah
volume gas kecil dan sehingga kekuatan menarik meskipun sangat kecil.

B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian gas
2. Untuk mengetahui sifat-sifat gas
3. Untuk mengetahui pengertian gas ideal dan gas nyata.
4. Untuk mengetahui sifat - sifat gas ideal dan gas nyata.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gas
Gas adalah suatu fase benda. Seperticairan, gas mempunyai kemampuan
untuk mengalir dan dapatberubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang
tak tertahan tidak mengisi suatu volume yang telah ditentukan, sebaliknya
mereka mengembang dan mengisi ruang apapun di mana mereka berada. Tenaga
gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat kedua (setelah
plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul
sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis i ni semakin
bertambah.Kata “gas” kemungkinan diciptakan oleh seorang kimiawan Flandria
sebagai pengejaan ulang dari pelafalannya untuk kata Yunani, chaos
(kekacauan).
Gas merupakan salah satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini
merupakan bagian tak terpisahkan dari studi kimia. Sifat fisik gas bergantung
pada struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga bergantung pada
strukturnya. Gas sebagai salah satu sifat dan bentuk alam, memiliki karakteristik
yang khas. Berbeda dengan bentuk zat lainnya, karakteristik gas sangat erat
kaitannya dengan tekanan, temperatur dan volume. Beberapa teori dan hukum
yang sangat mempengaruhi dalam pemahaman sifat gas yang diantaranya adalah
teori kinetik gas dan hukum termodinamika. Teori Kinetik Gas adalah konsep
yang mempelajari sifat-sifat gas berdasarkan kelakuan partikel/molekul
penyusun gas yang bergerak acak.

B. Sifat Gas
Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan sebagai berikut.
1. Gas bersifat transparan.
2. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.
3. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.
4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak
diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan
tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.
5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas
akan mengembang.
8. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan
mengkerut.
Selain itu sifat gas yang lainnya:
a. gaya tarik menarik sangat kecil
b. susunannya sangat tidak teratur
c. letaknya saling berjauhan
d. bergerak sangat bebas
Fakta tentang gas Sampai abad 17 Masehi, tidak terdapat konsep yang ril
tentang gas, seperti yang diungkapkan oleh William H. Brock: “Dan mungkin
bagian yang paling tersandung pada perkembangan lebih jauh dari kimia adalah
ketidak cukupan analisis, ada kekosongan secara menyeluruh mengenai
pengetahuan atau konsep tentang materi yang bersifat gas. Kimia tetap sebagai 2
dimensi alam, yang dipelajari, dan hanya mempunyai peralatan untuk digunakan
pada benda solid/keras dan cairan”
Materi ketiga benar-benar baru dikenal pada akhir abad 18 oleh seorang
ahli alam perancis, Antoine-Laurent Lavoisier (1743-1794) yang mengatakan:
Semua materi di alam ini menunjukkan pada kita dalam 3 keadaan yang berbeda.
Sebagian adalah benda keras, seperti batu, bumi, garam dan metal-metal. Lainnya
adalah cairan seperti air, merkuri, spirit dari anggur; dan akhirnya keadaan ketiga
yang saya definisikan keadaan dari expansi atau uap air, seperti air yang bila
dipanaskan di atas titik didih.
C. Gas Ideal
1. Pengertian Gas Ideal
Gas ideal merupakan suatu gas hipotetis yang memiliki molekul
yang dipantulkan satu sama lain (dalam batas-batas wadah gas tersebut)
dengan elastisitas yang sempurna dan memiliki ukuran yang diabaikan,
dan di mana gaya antarmolekul yang bekerja antara molekul tidak
bersentuhan satu sama lain juga diabaikan. Gas tersebut akan mematuhi
hukum gas (seperti hukum Charles dan hukum Boyle) tepat pada semua
suhu dan tekanan. Gas yang paling aktual yang bertindak kurang lebih
sebagai gas ideal, kecuali pada suhu yang sangat rendah (ketika energi
potensial gaya antarmolekul mereka relatif tinggi terhadap energi
kinetik dari molekul dan menjadi signifikan), dan di bawah tekanan
yang sangat tinggi (ketika molekul yang dikemas begitu berdekatan
bahwa kekuatan antarmolekul jarak dekat menjadi signifikan).
Gas ideal didefinisikan sebagai salah satu di mana semua
tumbukan antara atom atau molekul bersifat elastis sempurna dan di
mana tidak ada kekuatan menarik antarmolekul. Sesuatu dapat
memvisualisasikannya sebagai kumpulan bola sempurna keras yang
bertabrakan tetapi dinyatakan tidak berinteraksi satu sama lain. Dalam
gas seperti itu, semua energi internal dalam bentuk energi kinetik dan
perubahan energi internal disertai dengan perubahan suhu.
2. Sifat-sifat Gas Ideal
Gas ideal bukanlah gas yang biasa ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, berbeda dengan gas nyata yang biasa ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. Dikatakan gas ideal apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut, diantaranya:
a. Gas ideal terdiri dari partikel-partikel yang disebut molekul-molekul
dalam jumlah besar. Molekul ini dapat berupa atom maupun
kelompok atom.
b. Molekul-molekul gas tidak mempunyai volume
c. Tidak ada interaksi antar molekul-mlekulnya, baik tarik-menarik
maupun tolak menolak
d. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran wadah.
e. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang
(acak). Artinya,semua
f. molekul bergerak ke segala arah dengan berbagai kelajuan.
g. Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam wadah.
h. Partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak.
i. Setiap tumbukan yang terjadi (baik tumbukan antar molekul maupun
tumbukan molekul dengan dinding) adalah tumbukan lenting
sempurna dan terjadi pada waktu yang sangat singkat.

D. Gas Nyata
1. Pengertian Gas Nyata
Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum Charles, yakni
hukum gas ideal disebut gas ideal. Namun didapatkan, bahwa gas yang
kita jumpai, yakni gas nyata, tidak secara ketat mengikuti hukum gas
ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur tetap, semakin kecil
deviasinya dari perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan gas, atau dengan
kata lain, semakin kecil jarak intermolekulnya, semakin besar
deviasinya.
Paling tidak ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Peratama,
definisi temperatur absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas nyata
sangat kecil sehingga bisa diabaikan. Molekul gas pasti memiliki
volume nyata walaupun mungkin sangat kecil. Selain itu, ketika jarak
antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi antarmolekul akan
muncul.
2. Sifat – sifat gas nyata
Sifat-sifat gas nyata adalah sebagai berikut:
a. Volume molekul gas nyata tidak dapat diabaikan.
b. Molekul-molekul tarik menarik danmempunyai volume
c. Dapat menjadi cair dan padat
d. Terdapat gaya tarik menarik antara molekul-molekul gas terutama
jika tekanan diperbesar atau volum diperkecil.
e. Hukum-hukum Boyle dan Gay-Lussac hanya diikuti oleh gas nyata
secara
f. pendekatan, yaitu pada tekanan rendah jauh dari keadaan cairnya.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Gas ideal merupakan suatu gas hipotetis yang memiliki molekul yang
dipantulkan satu sama lain (dalam batas-batas wadah gas tersebut) dengan
elastisitas yang sempurna dan memiliki ukuran yang diabaikan, dan dimana gaya
antarmolekul yang bekerja antara molekul tidak bersentuhan satu sama lain juga
diabaikan. Gas tersebut akan mematuhi hukum gas (seperti hukum Charles dan
hukum Boyle) tepat pada semua suhu dan tekanan. Gas nyata adalah gas yang
tidak mematuhi persamaan gas umum dan menggunakan hukum-hukum gas
hanya pada saat tekanan rendah. Gas ideal bukanlah gas yang biasa ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari, berbeda dengan gas nyata yang biasa ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa hukum yang digunakan dalam
mengamati perilaku gas ideal, antara lain Hukum Boyle, Hukum Gay-Lussac,
Hukum Charles, Asas Avogadro dan Hukum Dalton. Sedangkan pada gas nyata,
persamaan keadaan yang dapat menjelaskan perilaku gas nyata adalah persamaan
van der Waals.
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P.W. 1996. Kimia Fisik. Penerbit UI-Press: Yogyakarta.


Dogra, s. 1984. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Penerbit UI-Press: Jakarta.
http://www.academia.edu/14575526/definisi-gas
https://www.scribd.com/doc/111415972/makalah-gas
Rohman, Ijang dan Sri Mulyani. 2000. Kimia Fisik 1. UPI: Bandung

Anda mungkin juga menyukai