Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FISIKA STATISTIK

“ TEORI KINETIK GAS IDEAL ”

Oleh :
Kelompok 2
Aldi Ryan Pratama (19033072)
Ami Annisa Wudda (19033074)
Wulan Sari (19033070)
Zakia Puja Maheva (19033192)

Dosen :
Dr. Maria Ulfa, M.Si.,M.Sc

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. Pengertian dan Fungsi Pendekatan Teori Kinetik Gas
Pada pertengahan abad ke-19, ilmuwan mengembangkan suatu teori baru
untuk menggantikan teori kalorik. Teori ini bedasarkan pada anggapan bahwa zat
disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu bergerak. Bunyi teori
Kinetik adalah sebagai berikut:
Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena
itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda
yang lebih dingin.
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-
sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan
memperhatikan komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini
menyatakan bahwa tekanan tidaklah disebabkan oleh denyut-denyut statis di
antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac Newton, melainkan
disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang
berbeda-beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik - Molekular
atau Teori Tumbukan atau Teori Kinetik pada Gas.

B. Pengertian dan Sifat - Sifat Gas


Gas adalah salah satu dari empat wujud dasar materi (lainnya
adalah padat, cairan, dan plasma). Gas murni dapat tersusun dari atom
(misalnya gas mulia seperti neon), molekul elemen yang tersusun dari satu jenis
atom (misalnya oksigen), atau molekul senyawa yang tersusun dari berbagai
macam atom (misalnya karbon dioksida). Campuran gas akan mengandung
beragam gas murni seperti udara. Hal yang membedakan gas dari cairan dan
padat adalah pemisahan partikel gas yang sangat besar. Pemisahan ini biasanya
membuat gas tak berwarna menjadi tak terlihat oleh pengamatan manusia

Partikel gas dipisahkan berjauhan satu sama lain, dan akibatnya, memiliki
ikatan antarmolekul yang lebih lemah daripada cairan atau padatan. Gaya
antarmolekul ini dihasilkan dari interaksi elektrostatik antar partikel gas. Daerah
gas bermuatan sejenis dengan partikel gas yang berbeda saling tolak-menolak,
sementara daerah yang bermuatan berbeda saling tarik menarik satu sama lain;
gas yang mengandung ion bermuatan permanen dikenal sebagai plasma. Senyawa
gas dengan ikatan kovalen polar mengandung ketidakseimbangan muatan
permanen dan dengan demikian mengalami gaya antarmolekul yang relatif kuat,
walaupun muatan bersih senyawanya tetap netral. Sementara itu, muatan yang
diinduksi secara acak berada pada molekul berikatan kovalen non-polar dan
interaksi elektrostatik yang disebabkan olehnya disebut sebagai gaya Van der
Waals. Interaksi gaya antarmolekul ini bervariasi di dalam zat yang menentukan
banyak sifat fisik yang unik untuk setiap gas.
Dibandingkan wujud materi lainnya, gas memiliki densitas dan viskositas
rendah. Tekanan dan suhu mempengaruhi partikel dalam volume tertentu. Variasi
pemisahan dan kecepatan partikel ini disebut sebagai kompresibilitas. Pemisahan
dan ukuran partikel ini mempengaruhi sifat optik gas seperti dapat ditemukan
dalam daftar indeks bias berikut. Akhirnya, partikel gas menyebar terpisah
atau berdifusi agar terdistribusi secara merata ke seluruh wadah.

Hukum - hukum tentang gas :


 Hukum Charles
Selain ditentukan oleh tekanan, volume gas dalam ruang tertutup juga
dipengaruhi oleh suhu.Jika suhu gas dinaikkan, maka gerak partikel gas akan
semakin cepat sehingga volumenya bertambah.Bila tekanan tidak terlalu
tinggi dan dijaga konstan, volume gas akan bertambah terhadap kenaikan
suhu.
Hukum Charles berbunyi demikian:
"Apabila tekanan gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan,
maka volume gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya". Dapat
dirumuskan sebagai berikut:
V/T = Konstan atau V1/T1 = V2/T2

Keterangan:
V1 = volume gas pada keadaan 1 (meter kubik)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (meter kubik)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)

 Hukum Gay Lussac


Apabila botol dalam keadaan tertutup dimasukkan ke api, maka botol
tersebut akan meledak. Hal ini terjadi karena naiknya tekanan gas di dalam
botol akibat kenaikan suhu.
Berikut bunyi hukum Gay Lussac:
"Apabila volume gas yang berada pada ruang tertutup dijaga kosntan,
maka tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya". Secara
sistematis dapat ditulis sebagai berikut:
P/T = Konstan atau P1/T1 = P2/T2
Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/meter kuadrat)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/meter kuadrat)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)

 Hukum Boyle-Gay Lussac


Hukum Boyle-Gay Lussac merupakan gabungan yang berbunyi:
"Jika volume gas diperkecil, maka tekanan gas tersebut membesar
asalkan suhunya tetap. Atau jika volume gas diperbesar maka tekanan
mengecil".
Persamaan gas ini berlaku untuk gas ideal dengan tekanan absolut dan
dinyatakan dalam suhu absolut, yaitu:
P1V1/T1 = P2V2/T2

 Persamaan umum gas ideal


Hukum-hukum gas yang ada diperoleh dengan menjaga satu atau lebih
variabel dalam keadaan konstan untuk mengetahui akibat dari perubahan satu
variabel.
Diperoleh rumus:
PV/T =Konstan atau PV/T = K
Hal ini berarti bahwa harga PV/T adalah tetap, bergantung pada banyaknya
partikel (n) yang terkandung dalam gas. Jumlah molekul dalam satu mol
dikenal sebagai bilangan Avogadro (NA).

C. Asumsi Dasar untuk Menjelaskan Gas Ideal


Teori untuk gas ideal memiliki asumsi-asumsi berikut ini:

1. Gas terdiri dari partikel-partikel sangat kecil, dengan massa tidak nol.


2. Banyaknya molekul sangatlah banyak, sehingga perlakuan statistika dapat
diterapkan.
3. Molekul-molekul ini bergerak secara konstan sekaligus acak. Partikel-partike
yang bergerak sangat cepat itu secara konstan bertumbukan dengan dinding-
dinding wadah.
4. Tumbukan-tumbukan partikel gas terhadap dinding wadah bersifat lenting
(elastis) sempurna.
5. Interaksi antarmolekul dapat diabaikan (negligible). Mereka tidak
mengeluarkan gaya satu sama lain, kecuali saat tumbukan terjadi.
6. Keseluruhan volume molekul-molekul gas individual dapat diabaikan bila
dibandingkan dengan volume wadah. Ini setara dengan menyatakan bahwa
jarak rata-rata antarpartikel gas cukuplah besar bila dibandingkan
dengan ukuran mereka.
7. Molekul-molekul berbentuk bulat (bola) sempurna, dan bersifat lentur
(elastic).
8. Energi kinetik rata-rata partikel-partikel gas hanya bergantung
kepada suhu sistem.
9. Efek-efek relativistik dapat diabaikan.
10. Efek-efek Mekanika kuantum dapat diabaikan. Artinya bahwa jarak
antarpartikel lebih besar daripada panjang gelombang panas de Broglie dan
molekul-molekul dapat diperlakukan sebagai objek klasik.
11. Waktu selama terjadinya tumbukan molekul dengan dinding wadah dapat
diabaikan karena berbanding lurus terhadap waktu selang antartumbukan.
12. Persamaan-persamaan gerak molekul berbanding terbalik terhadap waktu.

Lebih banyak pengembangan menenangkan asumsi-asumsi ini dan


didasarkan pada Persamaan Boltzmann. Ini dapat secara akurat menjelaskan sifat-
sifat gas padat, sebab mereka menyertakan volume molekul. Asumsi-asumsi
penting adalah ketiadaan efek-efek quantum, kekacauan molekular dan gradien
kecil di dalam sifat-sifat banyaknya. Perluasan terhadap orde yang lebih tinggi
dalam kepadatan dikenal sebagai perluasan virial. Karya definitif adalah buku
tulisan Chapman dan Enskog, tetepi terdapat pengembangan yang lebih modern
dan terdapat pendekatan alternatif yang dikembangkan oleh Grad, didasarkan
pada perluasan momentum.
Di dalam batasan lainnya, untuk gas yang diperjarang, gradien-gradien di
dalam sifat-sifat besarnya tidaklah kecil bila dibandingkan dengan lintasan-
lintasan bebas rata-ratanya. Ini dikenal sebagai rezim Knudsen regime dan
perluasan-perluasannya dapat dinyatakan dengan Bilangan Knudsen. Teori
Kinetik juga telah diperluas untuk memasukkan tumbukan tidak lenting di
dalam materi butiran oleh Jenkins dan kawan-kawan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gas
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_kinetika_gas
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/24/200000169/teori-kinetik-gas-dan-
hUkumnya

Anda mungkin juga menyukai