Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem –sistem fisis
dengan menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah besar
molekul yang bergerak sangat cepat.

Peristiwa meltusnya balon diatas terkait dengan hubungan tekanan ,suhu, dan
volume gas. Teori kinetik gas adalah teori yang digunakan untuk
menjelaskan sifat-sifat atau kelakuan suatu gas. Teori kinetik gas tidak
mengutamakan kelakuan sebuah partikel, tetapi meninjau sifat zat secara kesluruhan
sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel tersebut. Didalam makalah ini juga ada
tentang jenis-jenis gas seperti gas monatik, diatomic, dan poliatomik. Dan sifat-sifat
gas yang sering kita dapati didalam kehidupan kita.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada dapat di tarik sebuah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu teori kinetik gas ?
2. Sebutkan Sifat-sifat gas ?
3. Sebutkan Jenis-jenis gas ?

C. Tujuan Masalah

Tujuan prmbuatan makalah ini yakni


1. kita dapat mengenal sifat-sifat
2. memahami teori kinetik gas
3. dapat memahami jenis jenis gas

D. Manfaat

Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :


1. Memberikan tambahan pengetahuan kepada pembaca tentang persamaan teori kinetik
gas ideal.
2. Memberikan penjelasan tentang hal – hal dasar yang sering dilupakan dalam teori
kinetik gas
3. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang pengertian dan hukum-hukum
teori kinetik gas.

1|Teori Kinetik Gas


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Teori Kinetik Gas

Pada 1738 Daniel Bernoulli menerbitkan Hydrodynamica, yang meletakkan dasar


teori kinetik gas. Dalam karya ini, Bernoulli memposisikan argumen, yang masih
digunakan sampai hari ini, bahwa gas terdiri dari sejumlah besar molekul yang bergerak
ke segala arah, bahwa dampaknya pada permukaan menyebabkan tekanan gas yang kita
rasakan, dan bahwa apa yang kita alami sebagai panas adalah hanya energi kinetik gerak
mereka. Teori tersebut tidak segera diterima, sebagian karena konservasi energi belum
terbentuk, dan tidak jelas bagi fisikawan bagaimana tumbukan antara molekul bisa sangat
elastis.

Pelopor teori kinetik lainnya (yang diabaikan oleh orang-orang sezamannya)


adalah Mikhail Lomonosov (1747), Georges-Louis Le Sage (sekitar tahun 1780, terbit
tahun 1818), John Herapath (1816) dan John James Waterston (1843), yang terhubung
penelitian mereka dengan pengembangan penjelasan mekanis tentang gravitasi. Pada
tahun 1856 Agustus Krönig (mungkin setelah membaca koran Waterston) menciptakan
model gas-kinetik sederhana, yang hanya mempertimbangkan gerak translasi partikel.

Pada tahun 1857 Rudolf Clausius, menurut kata-katanya sendiri secara independen
dari Krönig, mengembangkan versi teori yang serupa namun jauh lebih canggih yang
mencakup translasi dan bertentangan dengan gerakan molekuler Giliran dan getaran
rotasional. Dalam karya yang sama ini ia memperkenalkan konsep jalur bebas yang bebas
dari sebuah partikel. Pada tahun 1859, setelah membaca sebuah makalah oleh Clausius,
James Clerk Maxwell merumuskan distribusi kecepatan molekul Maxwell, yang memberi
proporsi molekul yang memiliki kecepatan tertentu dalam kisaran tertentu. Ini adalah
hukum statistik pertama dalam fisika. Dalam artikel "Molekul" 1873-nya, Maxwell
menyatakan: "kita diberitahu bahwa 'atom' adalah titik material, diinvestasikan dan
dikelilingi oleh 'kekuatan potensial' dan bahwa ketika 'molekul terbang' menyerang tubuh
yang solid secara konstan Ini menyebabkan apa yang disebut tekanan udara dan gas
lainnya. "Pada tahun 1871, Ludwig Boltzmann menggeneralisasi pencapaian Maxwell dan
merumuskan distribusi Maxwell-Boltzmann. Juga hubungan logaritmik antara entropi dan
probabilitas pertama kali dinyatakan olehnya.

Pada awal abad ke-20, bagaimanapun, atom dianggap oleh banyak fisikawan
sebagai konstruksi hipotetis murni, bukan benda nyata. Titik balik penting adalah karya
Albert Einstein (1905) dan Marian Smoluchowski (1906) mengenai gerak Brown, yang
berhasil membuat prediksi kuantitatif akurat berdasarkan teori kinetik.

2|Teori Kinetik Gas


B. Pengertian Teori Kinetik Gas

Teori kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku system-sistem fisis


denganmenganggap bahwa sejumlah besar molekul yang bergerak sangat cepat .

Teori kinetik gas tidak mengutamakan kelakuan sebuah partikel , tetapi meninjau
sifat zat secara keseluruhan berbagai hasil rata-rata kelakuan partikel tersebut.

Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi
molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah
disebabkan oleh gerakan vibrasi di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac
Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada
kecepatan yang berbeda-beda.

Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik - Molekular atau Teori
Tumbukan atau Teori Kinetik pada Gas. Dengan demikian, teroi kinetika gas membahas
sifat-sifat gas yang berhubungan dengan gerakan translasi dari atom dan molekul dalam
bentuk gas, serta menguji bagaimana sifat-sifat gas tersebut dapat dibahas berdasarkan
pada gerakan translasi yang bebas dan kontinyu dari komponen-komponennya. Untuk
dapat membahas sifat-sifat gas dengan lebih sempurna, maka dalam teori kinetika gas
digunakan pendekatan gas ideal.

Teori ini didasarkan atas 3 pengandaian:


1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa
henti.
2. Ukuran molekul-molekul dianggap terlalu kecil sehingga boleh diabaikan,
maksudnya garis pusatnya lebih kecil daripada jarak purata yang dilaluinya
antara perlanggaran.
3. Molekul-molekul gas tidak berinteraksi antara satu sama lain. Perlanggaran
sesama sendiri dan dengan dinding bekas adalah kenyal iaitu jumlah tenaga
kinetik molekulnya sama sebelum dan sesudah perlanggaran.

Sifat gas umum


1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya.
2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

Gas ideal adalah gas yang memenuhi syarat syarat berikut :


1. Suatu gas terdiri dari molekul. Setiap molekul sama sehingga tidak bisa dibedakan
dengan molekul lainnya.
2. Molekul gas ideal bergerak secara acak ke semua arah.
3. Molekul gas ideal tersebar merata di semua bagian.
4. Jarak antara molekul gas lebih besar daripada ukuran molekulnya.

3|Teori Kinetik Gas


5. Tak ada gaya interaksi antarmolekul kecuali apabila antarmolekul saling
bertabrakan atau terjadi tabrakan antara molekul dengan dinding.
6. Semua tabrakan yang terjadi baik antarmolekul ataupun antara molekul dengan
dinding adalah tabrakan lenting sempurna dan terjadi dalam waktu yang singkat.
7. Hukum – hukum Newton tentang gerak berlaku pada molekul gas ideal.

Beberapa sifat gas ideal

1. Tak ada interaksi antar molekul gas, antar molekul gas tidak ada gaya tarik – menarik
atau tolak – menolak walaupun jarak antar molekul sangat dekat.
2. Molekul gas bisa dipandang sebagai partikel yang ukurannya bisa diabaikan.
3. Dalam satu wadah partikel gas bergerak secara acak ke semua arah.

C. Sifat-sifat Teori Kinetik Gas

Gas terdiri atas molekul –molekul yang bergerak menurut jalan-jalan yang lurus
ke segala arah ,dengan kecepatan yang sangat tinggi .Molekul-molekul gas ini selalu
bertumbukan dengan molekul-molekul yang lain atau dengan dinding bejana. Tumbukan
terhadap dinding bejana ini yang menyebabkan adanya tekanan.

Volume dari molekul –molekul gas sangat kecil bila dibandingkan dengan
volume yang ditempati oleh gas tersebut ,sehingga sebenarnya banyak ruang yang
kosong antara molekul –molekulnya. Hal ini yang menyebabkan gas mempuyai rapat
yang lebih kecil dari pada cairan atau zat padat. Hal ini juga yang menyebabkan gas
bersifat kompresibel atau mudah ditekan.

Karena molekul –molekul gas selalu bergerak ke segala arah,maka gas yang satu
mudah bercampur dengan gas yang lain (diffusi) ,asal keduanya tidak bereaksi.
Misalnya N2dan O2 ;CO2 dan H2; dan sebagainya.

 Persamaan gas turunan dari teori kinetik

Dari anggapan –anggapan diatas dapat dijabarkan persamaan gas yang


menyatakan hubungan antara P,V,T dan n dari gas.

Misalnya n’ molekul gas , yang masing-masing mempunyai massa m terdapat


dalam kubus dengan rusuk I. Pada temperature tertentu , kecepatan molekul –molekul
gas sangat berbeda –beda ,tetapi kecepatan rata-rata C pada temperatur tersebut, tetap
untuk tiap gas. C ini nanti disebut kecepatan akar rata-rata kuadrat .

 Penurunan persamaan umum gas ideal

4|Teori Kinetik Gas


Misalkan kita memiliki sejumlah tertentu gas dalam dalam suatu tangki.kita
boleh saja mengubah suhu mutlak T atau volum gas .kita temukan bahwa untuk apa
saja,tekanannya P berhubungan dengan suhu mutlak T dan volum V yang dapat
dinyatakan dengan suatu persamaan tertentu.gas yang memenuhi persamaan ini
disebut gas ideal, dan persamaannya tersebut persamaan gas ideal.

Perhatikan sejenis gas ideal yang terdapat dalam suatu bejana silider. volum
gas ideal ini dapat diubah dengan menggerakkan pisto ke atas dan ke bawah.
Anggap bahwa benjana tidak bocor sehingga masa atau banyak mol gas itu tetap.
Persamaan gas ideal kita peroleh dengan dua cara berikut.

Cara pertama,suhu gas dijaga tetap dan volum di ubah-ubah dengan


menggerakkan pisto.misalnya tekanan gas mula-mula P0 dan volum gas mula-mula
V0.jika pisto digerakkan ke bawah hingga volm gas berkurang menjadi V0 ,ternyata
tekanan gas bertambah menjadi 2p0 . Jika piston terus digerakkan ke bawah sehingga
volume gas berkurang menjadi V0, ternyata tekanan gas bertambah menjadi 4p0.
Hasil inidapat disimpulkan oleh peryataan berikut:
Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap ,
maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya.
Secara matematis ,pernyataan diatas dinyatakan:
P~
pV=tetap
p1V1=p2V2

Persamaan gas ideal dapat juga ditulis

(mengingat n = N/NA)

sering dijumpai di fisika RNA


sebut saja sebagai konstanta Boltzmann: k=RNA
Secara numeric
k=RNA=8,314×1036,022×1026=1,381×10-23 molekul-1 K-1

Sehingga dalam konstanta Boltzmann:


PV = NkT

Kalau kita bandingkan dengan hasil dari teori kinetika gas


PV=13Nmv2
VkT=13Nmv2
V2=3kTm

5|Teori Kinetik Gas


Teori ini secara tidak sengaja telah memberikan interpretasi molekuler tentang
konsep suhu
mutlak yang ternyata berbanding lurus dengan kecepatan kuadrat rata-rata.

Jadi energy kinetic rata-rata molekul

Ek=32 NkT

D. Jenis-jenis gas

a. Gas Monotomik
Molekul-molekul yang hanya mempunyai gerak translasi ( tidak ada struktur
dakhil didalam teori kinetik),sehingga U32nRT.

b. Gas Diatomik
Setiap molekul seperti sebuah bentuk dumbel (dumbbell shape) (dua
bola yang disambung oleh sebuah tongjat tegar).mplekul seperti itu dapat berotasi
terhadap salah satu dari tiga sumbu yang paling tegak –lurus terhadap satu sama
lain.akan tetapi,inarsia rotasi terhadap sebuah sumbu sepasang tongkat tegar
tersebut seharusnya dapat diabaikan dibandingkan kepada inersia rotasi
terhadap sumbu-sumbu yang tegak lurus pada tongkat,sehingga tenaga rotasi
seharusnya hanya terdiri dari dua suku,seperti 12Iω y2 dan 12Iω z 2. Setiap derajat
kebabasan rotasi diharuskan oleh ekipartisi untuk mengkontribusi tenaga yang
sama seperti setiap derajat translasi, sehingga untuk suatu gas diatomic yang
mempunyai gerak rotasi dan translasi, maka:

U =( 3n12RT) + 2n(12RT)=52Nrt
atau C v =dUn dt = 52R= 5 Cal/mol.k
dan C p = C p + R =12R,
atau Y = CpCv = 75 = 1,40

c. gas poliatomik
Setiap molekul mempunyai tiga atau lebih bola (atom) yang disambung
bersama-sama oleh tongkat-tongkat didalam model kita,sehingga molekul tersebut
mampu berotasi terhadap salah satu dari tiga sumbu yang saling tegak lurus , dengan
tenaga yang cukup besar. Maka,untuk suatu gas poliatomik yang mempunyai gerak
rotasi dan gerak translasi, maka:

U = 3n(12RT) + 3n(13RT) = 3Nrt,


atau Cv = dUn dT = 3R = 6 cal/mol.K,
dan C p = 4R,
atau y = CpCp = 1,33.

6|Teori Kinetik Gas


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori kinetik gas adalah yang menjelaskan perilaku system-sistem fisis


dengan menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah besar
molekul yang bergarak sangat cepat.
Teori ini didasarkan atas 3 pengandaian:
1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa henti.
2. Ukuran molekul-molekul dianggap terlalu kecil sehingga boleh diabaikan, maksudnya
garis pusatnya lebih kecil daripada jarak purata yang dilaluinya antara perlanggaran.
3. Molekul-molekul gas tidak berinteraksi antara satu sama lain. Perlanggaran sesama
sendiri dan dengan dinding bekas adalah kenyal yaitu jumlah tenaga kinetik
molekulnya sama sebelum dan sesudah perlanggaran.

Dapat kita ketahui bahwa sifat gas itu terdiri atas partikel dalam jumlah banyak
yang disebut molekul. Partikelnya bergerak secara acak atau sembarang tidak ada gaya
tarik- menarik antara partikel yang satu dengan partikel yang lain, selang waktu
tumbukan antara satu partikel dengan partikel yang lain berlangsung sangat singkat.
Macam-macam gas yaitu monatomik,diatomik,dan poliatomik.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan oleh kurangnya Referensi yang dimiliki oleh penulis, maka untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari guru pembimbing dan teman-teman demi
kesempurnaan dimasa yang akan datang.

7|Teori Kinetik Gas


DAFTAR PUSTAKA

Siswanto ,2007, kempetensi Fisika, Yogyakarta:Citra Aji parama.


Sukardjo, 2002, Kimia Fisika, Jakarta: Rineka Cipta.
Rachmat.Dkk, 1999, Sains Fisika 3a SMA,Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardjo,1990,Kimia Organik,Jakarta: Rineka cipta.
Roymond A.Serway dan Jhon W. Jewett. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Salemba Teknika:
Jakarta.2010
U. rachmat dkk. Sains Fisika untuk SMU. PT Bumi Aksara: Jakarta. 2000
Siswanto dan Sukaryadi. Kompetensi Fisika. PT Citra Aji Parama: Yogyakarta. 2007
Daryanto. Fisika Teknik. Jakarta: Rineka Cipta. 1997

8|Teori Kinetik Gas

Anda mungkin juga menyukai