Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH FISIKA

TEORI KINETIK GAS DAN SUHU

DISUSUN OLEH :

LINA SARIWATI 2204310031


NUR HASANAH Br.SINAGA 2204310029
SYAHRIL HAMONAGAN 2204310039
REZA FATHURRAHMAN 2204310021
HABIB HAIKAL SITORUS 2204310017

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gas merupakan suatu gas yang molekul atau partikelnya bergerak bebas,
Makalah ini akan dipelajari mengenai sifat suatu gas dengan meninjau dari tekanan,
volume, dan suhu yang sering di sebut termodinamika, yang secara spesifik
membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja energi dapat berubah
dari suatu bentuk ke bentuk yang lain ada pengurangan atau penambahan. Hal ini erat
hubungannya dengan hukum-hukum dasar pada termodinamika.

B. Teori Kinetik

Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-
Sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan
komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa
tekanan tidaklah disebabkan oleh denyut-denyut statis di antara molekul-molekul,
seperti yang diduga Isaac Newton, melaikan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul
yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai
Teori Kinetik-Molekul atau Teori Tumbukan atau Teori Kinetik pada gas.
Teori Kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum.
Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat
zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel zat tersebut.
Teori Kinetik muncul dengan anggapan bahwa partikel-partikel gas selalu
bergerak terus-menerus. Gas yang tersusun atas satu unsur atom disebut gas
monoatomik, yaitu helium (He), neon (Ne), radon (Rn), argon (Ar), Kripton (Kr), dan
xenon (Xe).
Helium dengan Ar = 4, digunakan dalam kapal, balon udara, dan penyelam.
Neon dengan Ar =20, digunakan untuk papan reklame neon dan cahaya fluoresen.
Radon dengan Ar= 222, terbentuk dari hasil peluruhan radioaktif radium. Argon
dengan Ar = 40, digunakan pada beberapa tabung laser, fluoresen, dan di dalam
cahaya strobokskopik bandara. Xeneon denga Ar = 131, digunakan untuk mengisi
tabung fluoresen dan bohlam.
Teori Kinetik gas (juga dikenal sebagai teori molekul kinetik) adalah hukum
yang menjelaskan perilaku gas ideal. Menurut teori ini, gas yang terdiri dari partikel-
partikel kecil secara acak, gerak garis lurus. Mereka bergerak cepat dan terus menerus
dan membuat tabrakan dengan satu sama lain dan dinding ini adalah teori pertama
untuk menggambarkan tekanan gas dalam hal tabrakan dengan dinding wadah. Bukan
dari kekuatan statis yang mendorong molekul terpisah. Teori Kinetik juga
menjelaskan bagaimana ukuran yang berbeda dari partikel dalam gas dapat memberi
mereka berbeda, kecepatan individu.
SIFAT GAS UMUM

1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya


2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil

SIFAT GAS IDEAL

1. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa
bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil
2. Jarak antara paertikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, seingga
ukuran partikel gas dapat diabaikan.
3. Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding
tempatnya adalah elastis sempurna
4. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku

C. Hukum dan Persamaan Gas Ideal

Gas merupakan wujud materi tidak terbentuk yang mengisi ruangan


pada suhu dan tekanan normal. Gas terdiri atas partikel-partikel yang bergerak bebas.
Gas-gas nyata seperti gas O2, H2, dan gas lainnya dikatakan gas ideal
ketika berada pada temperatur tinggi dan bertekanan rendah. Ciri lainnya, jarak
antarmolekul sangat jauh jika dibandingkan dengan ukuran molekulnya sendiri. Gas
pun berinteraksi ketika molekul-molekulnya bertumbukan lenting sempurna. Interaksi
tersebut menyebabkan molekul-molekulnya gas ideal bergerak acak ke segala arah
dengan berbagai kelajuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gas ideal adalah gas
yang partikel-partikelnya tidak memiliki volume dan tidak saling tarik-menarik.
Kebanyakan gas pada suhu ruang dan tekanan sekitar 1 atmosfir dapat
dianggap sebagai gas ideal. Beberapa anggapan dasar model gas yang diusukan para
ahli fisika yang dibuat untuk gas ideal dalam teori kinetik adalah sebagai berikut:

 Gas terdiri atas partikel-partikel yang biasa dinamakan molekul. Setiap


molekul bisa terdiri dari monoatomik ( satu atom), diatomik ( dua atom ), dan
poliatomik (lebih dari dua atom).
 Molekul -molekul bergerak dalam lintasan lurus dengan kelajuan tetapyang
taat pada hukum gerak Newton dan secara acak. Arti dari bergerak acak
adalah molekul memiliki kemungkinan sama untuk bergerak ke segala arah
dengan kecepatan yang berbeda-beda.
 Tumbukan antar molekul-molekul gas ataupun antara molekul dengan dinding
wadahnya bersifat elastis sempurna. Artinya, tidak ada kehilangan energi
setelah tumbukan tidak terjadi perubahan energi kinetik total molekul. Dalam
tumbukan ini energi kinetik dan momentum adalah kekal.
 Gaya-gaya yang bekerja diantara molekul diabaikan kecuali gaya impus
selama tumbukan molekul-molekul gas dapat dianggap sebagai partikel yang
bergerak bebas tanpa ada hambatan (partikel bebas).
 Jumlah molekul gas sangat banyak. Ukuran molekul-molekul sangat kecil
dibandingkan dengan jarak antara dua molekul sehingga molekul dapat
dianggap sebagai benda titik.
 Ketika terjadi tumbukan, selang sewaktunya berlangsung sangat singkat.

1. Hukum-Hukum Gas
Teori kinetik gas berkaitan dengan hukum-hukum gas olehnya itu kita
harus mengetahui bagaimana hukum-hukum gas tersebut.
Hukum-hukum gas terdiri dari 4 hukum diantaranya:
a. Hukum Boyle
Menurut hukum Bolke, pada suhu tetap (isotermal), volume gas
berbanding terbalik dengan tekanan yang diberikan asalkan suhu gas
dipertahankan konstan.
Robert Bolke menyatakan tentang sifat gas bahwa massa gas (jumlah
mol) dan temperatur suatu gas dijaga konstan, sementara volume gas diubah
ternyata tekanan yang dikeluarkan gas juga berubah sedemikian hingga
perkalian antara tekanan (P) dan volume (V), selalu mendekati konstan.
Dengan demikian suatu kondisi bahwa gas tersebut adalah gas sempurna
(ideal).
Kemudia hukum ini dikenal dengan Hukum Boyle dengan persamaan :
RUMUS :
PIVI = selalu konstan atau jika PI dan V1 adalah tekanan awal dan volume
awal, sedangkan P2 dan V2 adalah tekanan dan volume akhir

Maka Rumusnya yaitu


P1.V1= P2.V2= konstan
Syarat berlakunya hukum Boyle adalah bila gas berada dalam keadaan
ideal (gas sempurna), yaitu gas yang terdiri dari satu atau lebih atom-atom dan
dianggap identik satu sama lain.Setiap molekkul tersebut bergerak secara
acak, bebas dan merata serta memenuhi persamaan gerak Newton. Yang
dimaksud gas sempurna (ideal) dapat didefinisikan bahwa gas yang
perbandingannya PV/nT nya dapat didefinisikan sama dengan R pada setiap
besar tekanan. Dengan kata lain, gas sempurna pada tiap besar tekanan
bertabiat sama seperti gas sejati pada tekanan rendah. Pada setiap besar
tekanan dengan kata lain gas sempurna pada tiap besar tekanan bertabiat sama
seperti gas sejati pada tekanan rendah
Persamaan gas sempurna:
P.V = n.R.T
Keterangan:
P = tekanan gas
V = volume gas
N = jumlah mol gas
T = temperatur mutlak (Kelvin)
R = konstanta gas universal (0,082liter.atm.mol-1.K-1)

b. Hukum Charles
Pada hukum Charles ketika tekanan gas dipertahankan tetap
(isobarik) maka volume gas sebanding dengan suhu absolutnya.
Berdasarkan hasil percobannya, ia menemukan bahwa apabila
tekanan gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika suhu mutlak gas
bertambah, volume gas pun ikatan bertambah, sebaliknya ketika suhu mutlak
gas berkurangan, volume gas juga ikut berkurang. Hubungan ini dikenal
dengan julukan hukum charles. Secara matematis ditulis sebagai berikut:
= atau =

c. Hukum Gay Lusac


Pada hukum tekanan menyatakan bahwa tekanan gas sebanding
Dengan suhu mmutlaknya asalkan volumenya dipertahankan tetap (isobarnya).
“Volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil
reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
bilangan bulat dan sederhan”. Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku :
V1/V2= n1 /n2.

D. Kesimpulan
Teori kinetik gas adalah teori ilmiah tentang sifat gas kinetik molekul,teori
tabrakan, dan teori kinetik molekuler gas. Pada kinetik gas terdapat beberapa hukum
yaitu : Hukum Boyle, Hukum Charles, Hukum Gay Lussac.

Anda mungkin juga menyukai