Anda di halaman 1dari 23

Makalah

KONSEP ANATOMI SISTEM LIMFATIK

Disusun Oleh :
Kelompok V

Era suriantina : 22181112


Wilda : 22181085
Ariska yulia fitri : 22181098

Dosen Pengampu : Rosalia Putri, STr. Kep., MKM

UNIVERSITAS ABULYATAMA
FAKULTAS FIKES
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
ACEH BESAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta sukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karuia-Nya
kami dapat menyelesaikan Makalah “MAMPU MEMAHAMI DASAR ILMU
KESEHATAN MASYARAKAT” dalam penyusunan Makalah ini, kami tidak
lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah koperasi dan UMKM di Universitas Abulyatama.

Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga Makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Kami
mohon maaf apabila ada kekurangan maupun kesalahan pada penulisan makalah
ini untuk itu kami berterimakasih apabila pembaca memberi memberi saran atau
kritikan kepada kami.

Aceh Besar, 6 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................4
1.3 TUJUAN...............................................................................................................5
1.4 MANFAAT...........................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Pengertian Sistem Limfatik.................................................................................6
2.2 Perkembangan Sel Darah....................................................................................9
2.3 Pembentukan Sel Darah....................................................................................13
2.4. Metabolisme sel darah.......................................................................................14
2.5 Sistem limfatik....................................................................................................15
2.6 Fungsi sistem limfatik........................................................................................16
2.7 Getah Bening.......................................................................................................17
2.8 Kelainan.............................................................................................................19
BAB III...........................................................................................................................22
PENUTUP.......................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan........................................................................................................22
3.2 Saran...................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem limfatik atau dikenal pula sebagai sistem organ getah bening adalah
sekumpulan jaringan dan organ yang berkerja untuk mengalirkan limfa atau getah
bening di dalam tubuh. Limfa melakukan sirkulasi keseluruh tubuh mirip dengan
cara kerja darah. Sistem limfatik terdiri dari beberapa organ yang memiliki fungsi
masing-masing untuk mendukung kekebalan tubuh terhadap penyakit. Sistem
getah bening mengumpulkan cairan, zat sisa, dan hal lainnya (seperti virus,bakteri
dan jamur) pada jaringan tubuh, diluar aliran darah. Ketika cairan mengalir,
kelenjar getah bening menyaring bakteri, virus,dan zat asing lainnya. Lalu,cairan
yang telah tersaring, garam, dan protein dikembangkan kedalam peredaran darah.
Limfagitis akut mempengaruhi anggota penting dari sistem kekebalan
tubuh- sistem limfatik. Limbah bahan-bahan dari setiap organ dalam tubuh
mengalir ke pembulu limfatik dan akan disaring dalam organ kecil yang disebut
kelenjar getah bening. Benda asing, seperti bakteri atau virus, diproses dalam
kelenjar getah bening untu kmenghasilkan respon imun untuk melawan infeksi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a) Apa pengertian sel-sel darah?
b) Bagaimana proses pembentukan sel-sel darah in utero pada bayi dan anak?
c) Bagaimana proses metabolism darah?
d) Apa saja fungsi umum darah?
e) Apa saja fungsi dari getah bening?
f) Darimana asal getah bening?
g) Apa saja komposisi getah bening?

4
1.3 TUJUAN
1) Untuk mengetahui anatomi sistem limfatik
2) Untuk mengetahui fungsi dari sistem limfatik
3) Untuk mengetahui kesehatan pada sistem limfatik

1.4 MANFAAT
Manfaat dari penyususnan makalah ini, sebagai berikut:

a. Pembaca menjadi tahu apa yang dimaksud dengan anatomi sistem limfatik
b. Pembaca menjadi tahu bagaimana proses pembentukan sel darah
c. Pembaca menjadi tahu kelainan pada sistem limfatik

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Limfatik


Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi yang berfungsi mengalirkan
limfa atau getah bening di dalam tubuh. Kelenjar getah bening adalah sebuah
jaringan berbentuk oval di dalam tubuh yang bertindak sebagai penghasil dan
penyaring cairan yang disebut sebagai getah bening (Limfosit). Getah bening ini
berfungsi dalam pengeliuaran sel-sel mati, dan yang paling utama adalah sebagai
alat pertahanan terhadap infeksi atau mematikan kuman penyakit yang masuk ke
dalam tubuh. Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem
kordiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemuadian dikumpulkan
oleh sistem limfa melalui proses ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke
dalam sistem sirkulasi. Organ yang berperan dalam sistem limfatik yaitu:

1. Tonsil atau amandel


Tonsil atau di kenal dengan nama amandel adalah bagian dari organ sistem
limfatik yang berukuran kecil dan terletak di belakang tenggorokan.
Fungsi tonsil yang utama adalah sebagai salah satu pertahanan tubuh
dalam memerangi infeksi. Tonsil menghasilkan sel darah utih dan
antibodi, serta mampu menyaring virus dan bakteri yang masuk ke dalam
tubuh. Organ ini juga berfungsi mencegah masuknya benda asing yang
mungkin terhirup ataupun tertelan sebelum masuk ke dalam paru-paru.

6
2. Kelenjar Timus
Kelenjar timus adalah bagian penting dari sistem limfatik dalam tubuh.
Salah satu fungsi kelenjar timus yang utama bagi kesehatan adalah
memproduksi sel darah putih yang disebut limfosit -T atau sel T yang
berfungsi untuk melawan sel penyebab infeksi. Kelenjar timus terlertak di
tengah rongga dada tepatnya di belakang tulang dada dan di anatara paru-
paru.

3. Limpa
Limpa adalah organ sistem limfatik paling besar yang terletak di sisi kiri
bawah tulang rusuk dan di atas perut Anda. Limpa bekerja dengan
menyaring dan menyimpan darah serta menghasilkan sel darah putih untuk
melawan berbagai infeksi penyakit.

7
4. Kelejar Getah Bening
Kelejar Getah Bening adalah struktur jaringan kecil yang bentuknya
menyerupai kacang. Ada ratusan kelenjar getah bening pada tubuh
manusia. Kelenjar getah bening dapat ditemukan sendiri arau dalam
kumpulan yang banyak terdapat pada leher, paha bagian dalam, ketiak,
disekitar usus, dan diantara paru-paru. Kelenjar ini memiliki sel-sel darah
putih yang merupakan sel imun yang dapata membantu tubuh melawan
infeksi.

5. Pembulu Limfatik atau Pembulu Getah Bening


Pembulu limfatik adalah jaringan pembuluh mikro yang terletak di seluruh
tubu. Fungsi pembulu limfatik adalah membawa cairan limfa atau cairan
getah bening.

6. Sum-Sum Tulang Belakang


Tulang Belakang juga merupakan bagian dari organ sistem limfatik yang
berfungsi memproduksi sel darah putih, sel darah merah, dan platelet.
Sum-sum tulang belakang terletak di tulang pinggul dan tulang dada.

8
2.2 Perkembangan Sel Darah
Hematopoesis proses produksi dan perkembangan sel darah mulai dari
sistem cell (sel induk). Hematopoesis terdiri dari tiga proses, yaitu :

1. Profilerasi, yaitu peningkatan/penggandaan jumlah sel, dari satu sel


hematopoetik menjadi sejumlah sel darah.
2. Maturasi, yaitu proses pematangan sejumlah sel darah.
3. Diferensasi, yaitu pembentukan sel darah dengan sifat khsusu yang
berbeda-beda.

Organ Hematopoesis

1. Bone Marrow
Sum-sum tulang merah : Produksi eritrsit, trombosit dan sebagian besar
leukosit.
Sum-sum tulang kuning : Produksi leukosit

9
2. Hepar Regulator Peredaran Fe yang digunakan untuk eritopoesis. Letak
pembentukan darah pada janin 2-7 bulan.
3. Renal yaitu Penghasil eritropoetin dan menstimulasi di dalam sum-sum
tulang.
4. Spleen yaitu tempat degradasi sel darah yang sudah tua, tempat sel-sel
darah merupakan bagian terbesar dari darah, yaitu sekitar 40-50%. Sel-sel
darah terdiri atas 3 macam, yaitu :

1. Sel darah merah-Eritrosit Ciri-ciri


 Dalam 1 cm terdapat 5,5 juta sel
 Elastis dan Fleksibel
 Bersikulasi selama 120 hari
 Mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin

Proses regenerasi sel darah merah

 Berlangsung selama 120 har


 Sel darah merah yang sudah tua akan pecah menjadi partikel-partikel kecil
dihati dan limfa
 Sebuah sel yang lebih tua dihancurkan oleh limfa sisahnya dihancurkan
oleh hati
 Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin kemudian diangkut
oleh darah menuju sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah
baru.
2. Sel darah putih – leukosit ciri-cirinya
 Ukuran lebioh besar besar dari sel darah merah, memiliki inti (nucleus)
 Sebagian leukosit berada dalam jaringan bukan dalam aliran darah

Leukosit berfungs iuntuk melindungi tubuh terhadap invasi benda


asing termasuk bakteri dan virus Sebagian besar leukosit berada dalam
jaringan bukan dalam aliran darah Ukurannya lebih besar dari sel darah

10
merah. Memiliki inti (nucleus) Dalam 1 cm 3 darah terdapat 4000-10.000
sel darah putih. Memiliki sifat diapedesis yaitu kemampuan untuk
menembus pori-pori pembran kapilar dan masuk kedalam jaringan sel
darah puti terbagi menjadi 2 yaitu granulosit dan agranulosit, dalam
granulosit terdapat neurotrofil, eosinophil dan basofil sedangkan dalam
agranulosit terdapat limfosit dan monosit.

 Pembagian granulosit

Neutrophil mencapai 60% dari jumlah sel darah putih. Neutrofil memiliki
granula kecil berwarna merah muda didalam sitoplasmanya. Fungsi
neutrofil sangat fagositik dan sangat aktif. Sel-sel ini sampai dijaringan
terinfeksi untuk menyerang dan menghancurkan bakteri,virus,dan
penyebab lainnya, bersifat fagosit. Plasma bersifat netral,bentuk intinya
bermacam-macam seperti batang,berinti banyak,berinti bengkok dan lain-
lain.

Eosinofil adalah fagositis lemak esinofil mengandung peroksidase


dan fosfatase,yaitu enzim yang mampu menguraikan protein.Enzim ini
mungkin terlibat dalam detoksifikasi bakteri dan pemindahan kompleks
antigen-antibodi,tetapi fungsi pastinya belum di ketahui. Plasmanya
bersifat basa,bebintik-bintik,kebiruan,dan bersifat fagosit.

11
Basofil memiliki sejumlah granola sitoplasma besar yang
bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan sampai hitam
serta memperlihatkan nucleus berbentuk S.Fungsi basofil untuk
meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan untuk membantu
penggumpalan darah intrafaskular,bersifat fagosit,plasmanya bersifat
asam,berbintik-bintik kemerahan yang jumlahnya akan meningkat bila
terjadi infeksi.

 Pembagian agranulosit

Limfosit mencapai 30% jumlah total leukosit dalam


darah.Sebagian besar limfosit dalam tubuh di temukan jaringan
limfatik,rentang hidupnya dapat mencapai beberapa tahun.Selnya berinti
satu,besar berbentuk bulat panjang,bisa bergerak cepat,dan bersifat fagosit.

Monosit mencapai 3-8% jumlah total leukosit.Diameternya 12-18


mikrometer.Fungsinya sangat fagositik dan sangat aktif.Sel ini siap
bermigrasi melalui pembuluh darah. Jika monosit telah meninggalkan
aliran darah maka sel ini menjadi histiosit jaringan.

Limfosit: berinti satu,selnya tidak dapat bergerak bebas,ukurannya


ada yang sebesar eritrosit.Sel ini berperan besar dalam pembentukan zat
kebal (Antibodi).

3. Sel darah pembeku (trombosit)


Ciri-cirinya:
(1) Berukuran lebih kecil (2-4um) dari eritrosit dan leuklosit

(2) Sel darah tidak berinti

(3) Bentuknya tidak teratur

12
(4) Bila tersentuh benda yang permukaannya kasar mudah pecah sel ini di
bentuk di dalam megakariosit sumsum merah tulang. Trombosit sangat
penting bagi proses yang terjadi pada jaringan tubuh, plasma darah,dan
trombosit.

2.3 Pembentukan Sel Darah


Hematopoesis merupakan pembentukan komponen sel darah,
dimana pembentukan proliferasi,maturase dan deferensiasi sel yang terjadi
secara serentak.

Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan jumlah


sel,dari satu sel hematopoietic pluripotent menghasilkan sejumlah sel
darah. Sedangkan deferensiasi menyebabkan beberapa sel drah yang
terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda. Proses yang terjadi
bisa lebih jelas dilihat melalui gambar di bawah ini:

Hematopoeisis pada manusia pada masa embrio dan fetus terdiri atas
beberapa priode:

1. Mesoblastic
Dari embrio umur 2-10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang
dihasilkan adalah HbG1,HbG2, dan Hb Portland.

13
2. Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati sedangkan pada
limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit
dari hati. Disini menghasilkan Hb.

3. Mioloit
Dimulai pada usia 20 minggu terjadi didalam sumsum tulang, kelenjar
limfonodi,dan timus. Disumsum tulang, hematopoiesis berlangsung
seumur hidup terutama menghasilkan HbA, Granulosit,dan trombosit.
Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada
timus yaitu limfosit, terutama linfosit. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi beberapa proses pembentuksn sel darah diantaranya
adalah asam amino,vitamin,mineral,hormone, ketersediaan oksigen
tranfusi darah, dan faktor-faktor perangsang hematopoietic.

Pada saat Lahir \ Dewasa

Hemopoeisis meduler (Normal)


Lahir s.d 20 tahun, terjadi di deluruh sumsum tulang. Masa kanak-
kanak, terjadi penggantian tulang oleh lemak (ditukang panjang). Lebih 20
tahun, sumsum tulang pendek dan pipih.

Hemopoeisis ekstrameduler (abnormal)

Terjadi di limfa,hati, limfonodi,kelenjar adrenal, tulang rawan dan


ginjal. Kelainan berupa eritroblastis foetalis, anemia penirciosa,
thalassemia,anemia sickle, leukemia. Namun, anemia aplastic jarang
terjadi ekstrameduler.

14
2.4. Metabolisme sel darah
Darah tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah, yang
semuanya beredar di seluruh tubuh.Sel-sel darah ini kemudian dibagi lagi menjadi
tiga jenis, yakni sel darah merah,sel darah putih, dan trombosit. Jadi secara
keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas empat macam, meliputi plasma
darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit. Semua komponennya
memiliki tugas dan funsinya masing-masing yang mendukung kerja darah dalam
tubuh.

1. Plasma darah
Pelasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk
cairan, Plasma darah mengisi sekitar 55-60%, dari volume dalam
tubuh.
2. Sel darah
Jika plasma darah menyumbang sekitar 55-60%, maka sel darah
mengisi sisahnya, yakni kurang lebih sekitar 40-45%.
3. Sel darah putih (leukosit)
Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki
jumlah yang jauh lebih sedikit. Meski begitu, sel darah putih
mengembang tugas yang tidak main-main, yakni melawan infeksi,
virus, bakteri,jamur, yang memicu perkembangan penyakit.
4. Trombosit (keping darah).
Sedikit berbeda denga sel darah putih dan merah, trombosit
sebenarnya bukan sel, melainkan sebuah fragmen sel berukuran
kecil,. Trombosit memiliki peran penting proses pembekuan darah
(koagulasi) saat tubuh terluka.

2.5 Sistem limfatik


Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi yang berfungsi mengalirkan
limfa atau getah bening didalam tubuh. Kelenjar getah bening adalah
sebuah jaringan yang berbentuk oval didalam tubuh yang bertindak

15
sebagai penghasil dan penyaringan cairan yang disebut dengan getah
bening (limfosit). Geah bening ini berfungsi dalam pengeluaran sel-sel
mati, dan yang paling utama adalah sebagai alat pertahanan sebagai infeksi
atau mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Limfa
berasal dari pasma darah yang keluar dari sistem kordiovaskular kedalam
jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa
melalui proses kelenjar limfa dan di kembalikan kedalam sistem sirkulasi.

Organ yang berperan dalam sistem limfatik yaitu:

1. Tonsil dan Amandel


Tonsil atau yang dikenal dengan nama amandel adalah bagaian dari
organ sistem limfatik yang berukuran kecil dan terletak di belakang
tenggorokan. Fungsi tonsil yang utama adalah sebagai salah satu
pertahanan tubuh dalam memerangi infeksi. Tonsil menghasilkan
sel darah putih dan antibody,serta mampu menyaring virus dan
bakteri yang masuk kedalam tubuh. Organ ini juga mecegah
masuknya benda asing yang mungkin terhirup ataupun tertelan
sebelum masuk ke dalam paru-paru.

2.6 Fungsi sistem limfatik


Sistem limfatik berperan penting dalam membentuk kekebalan atau
imunitas tubuh.Di dalam sistem limfatik terdapat berbagai jenis organ
yang berperan dalam mmenghasilkan,menyimpan, maupun menyebarkan
sel darah putih ke berbagai bagian tubuh guna melawan kuman penyebab
penyakit. Sistem limfatik memiliki peranan penting terhadap fungsi tubuh

Beberapa funsi utama dari sistem limfatik adalah:

 Melawan berbagai penyebab infeksi, seperti kuman, virus,jamur, dan


parasite.
 Mendeteksi keberadaan sel kanker dan mecegah pertumbyhannya

16
 Mengatur keseimbangan cairan tubuh mengumpulkan cairan dari
jaringan tubuh, lalu mengembalikan kelebihannya ke pembuluh darah.
Setiap harinya ada 2-3 liter cairan yang dikembalikan ke pembuluh
darah. Jika cairan terkumpul melebihi batas akan mengakibatkan
adema.
 Menyerap Sebagian lemak dari makanan di dalam usus. Menyerap
Sebagian lemak dan protein di usus dan dibawa kembali ke aliran
darah. Jika protein dibiarkan terakumulasi akan membuat tekanan
osmotic meningkat.
 Mendeteksi keberadaan antigen dan membentuk antibody untuk
melawannya.

2.7 Getah Bening


a). Asal Getah Bening

Ketika darah melalui kapiler di dalam jaringan, cairan merembes


keluar melalui dinding kapiler yang berpori dan bersikulasi di dalam
jaringan tersebut untuk mendarahi setiap sel.Cairan ini di sebut cairan
jaringan atau cairan interstisial.Cairan ini mengisi interstisium atau ruang
antar sel yang terdapat di banyak sekali jaringan. Cairan ini jernih,
encer,berwarna jernih,ibarat plasma darah,yang merupakan asalnya.
Apabila darah bersikulasi hanya melalui pembuluh darah,jaringan
bersikulasi melalui jaringan dan membawa zat-zat nutrisi,oksigen,dan air
dari fatwa darah ke masing-masing sel dan membawa produk-produk
sisa,ibarat karbon di oksida,urea,dan air,dan menghantarkan mereka ke
dalam darah. Dengan kata lain,cairan ini merupakan medium penghubung
antara sel-sel jaringan darah. Dari sejumlah cairan yang keluar dari kapiler
ke dalam jaringan,Sebagian di antaranya kembali ke sirkulasi melalui
dinding kapiler,tetapi proses kembali ini lebih sulit dari pada proses
keluarnya sebab adanya fatwa darah yang terus menerus tiba dari kapiler.
Kelebihan cairan yang tidak sanggup kembali ekskusif je dalam fatwa
darah bergabung dan kembali ke fatwa darah melalui perangkat pembuluh

17
ke dua yang membentuk sistem limfa dan cairan yang mengisi pembuluh
ini di sebut limfa (getah bening).

b). Perbedaaan yang cukup spesifik antara limfa dengan


darah,antara lain sebagai berikut:

 Sistem limfa berasal dari darah yang keluar dari pembuluh darah
 Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan menyerupai susu.
Cairan ini di sebabkan karena adanya kandungan lemak yang
berasal dari usus hal ini sangat berbeda dengan darah yang pada
dasarnya berwarna merah karena adanya homoglobin pemberi
pigmen merah pada darah.
 Limfa hanya tersusun satu sel yang di sebut limfosik. Hal ini
membedakan limfa dengan darah,sebab darah tersusun atas darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit).
 Antibodi yang membentuk sistem kekebalan tubuh (imunitas)
tubuh pada limfa di bentuk oleh limfosit,sedangkan antibodi pada
darah di bentuk oleh serum.
 Kandungan protein yang terdapat pada cairan limfa jumlahnya
leebih sedikit daripada kandungan protein yang terdapat pada
plasma darah.
 Cairan limfa mengandung lemak yang di hasilkan oleh usus
sedangkan pada darah yang sehat tidak terdapat lemak.
 Limfa memiliki jumlah katup atau klep yang lebih banyak dari
pada pembuluh darah kecuali pada bagian sistem saraf pusat.
 Bagian ujung pembuluh limfa terbuka sedangkan bagian ujung
pembuluh darah tertutup
 Di sepanjang pembuluh limfa terdapat kelenjar-kelenjar limfa
(nodus) yang berfungsi untuk menyaring atau mematikan kuman-
kuman bibit penyakit yang membahayakan Kesehatan tubuh.
c). Komposisi getah bening

18
 Kapiler limfatik berasal dari ruang intersel jaringan sebagai
pembuluh sangat halus dengan dinding berpori-pori. Kapiler ini
menampung kelebihan cairan dari jaringan dan kemudian
bergabung membentuk pembuluh limfatik .
 Pembuluh limfatik merupakan pipa berdinding tipis dan sanggup
kolaps,strukturnya ibarat dengan struktur vena,tetapi berisi cairan
limfe. Pembuluh ini lebih halus dan jumlahnya lebih banyak dari
pada vena,dan ibarat halnya vena,pembuluh ini di perlengkapi
dengan katup untuk mencegah fatwa cairan limfe ke arah yang
salah.
 Nodus limfatik ialah struktur kecil dengan ukuran bervariasi dari
seujung jarum hingga sebesar buah almon. Pembuluh limfatik
membawa cairan limfe ke nodus ini dan di sebut pembuluh aferen.
Pembuluh ini masuk ke dalam nodus limfatik dan kemudian
bercabang dan melepas cairan limfe ke dalam lume nodus limfatik
umumnya berkelompok di banyak sekali potongan tubuh.
 Duktus torasikus berukuran lebih besar dengan panjang 45cm
dengan kutub.Berasal dari kantong kecil pada potongan belakang
abdomen (sisterna cili). Duktus limfatik di buat oleh pembuluh
limfatik dengan ukuran hanya 1cm bermuarah di vena subklavia
kanan.

2.8 Kelainan
Sistem limfatik tidak dapat berfungsi dengan optimal apabila
kelenjar,pembuluh,atau jaringan limfa mengalami penyumbatan,
infeksi,peradangan,hingga kanker.Berikut adalah berbagai gangguan
sistem limfatik yang dapat terjadi:

1. Limfadenitis

19
Limfadenitis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar
getah bening didalam tubuh. Akibatnya, muncul nanah didalam getah
bening sehingga menyebabkan abses. Kulit di areah kelenjar getah
bening yang meradang biasanya akan berwarna kemerahan atau
bergaris. Berdasarkan lokasinya, limfadenitis dapat dibagi menjadi dua
jenis yaitu:

Limfadenitis lokal. Ini merupakan jenis limfadenitis yang paling


umum terjadi. Limfadenitis lokal hanya terjadi pada beberapa kelenjar
getah bening yang berdekatan, seperti tonsilitis dan amandel.
Limfadenitis umum. Kondisi ini terjadi ketika banyak kelenjar getah
bening yang mengalami radang akibat penyebaran infeksi melalui
aliran darah, atau akibat penyakit lain yang menyebar keseluruh tubuh.
Misalnya, infeksi saluran pernafasan atas dan sepsis.

2. Limfedema
Limfedema adalah suatu kondisi ketika fungsi sistem limfatik
tidak dapat berfungsi dengan baik akibat adanya penyumbatan. Pada
akhirnya, cairan akan menumpuk sehingga menyebabkan
pembengkakan pada lengan atau tungkai. Biasanya, limfedema dapat
mengakibatkan kulit di area terinfeksi terasa kencang dan keras, serta
muncul berbagai macam masalah kulit. Pada beberapa kasus, cairan
dapat bocor melalui kulit. Limfedema dapat terjadi akibat cedera,

20
terapi radiasi, Tindakan pembedahan, hingga kondisi medis yang di
kenal sebagai limfatik filariasis.

3. Limfoma

Limfoma adalah kanker kelenjar getah bening yang berubah,


berkembang, dan menyebar secara tidak terkendali. Adanya sel-sel
tumor ganas dapat menghalangi saluran limfatik ke kelenjar getah
bening sehingga mengganggu aliran cairan getah bening.

BAB III
PENUTUP

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem limfatik atau dikenal dengan sistem getah benig
adalah sekumpulan jaringan dan organ yang masuk dalam sistem
sirkulasi, sistem ini terdiri dari organ yang memproduksi dan
menyimpan limfosit, bekerja untuk mengalirkan limfa atau getah
bening ke dalam tubuh. Sistem limfatik terdapat 6 organ dan
berkomposisi 4.

Mekanisme sistem limfatik terbagi menjadi 2, yaitu kanan


dan kiri Darah berasal dari Bahasa Yunani yaitu Haima. Darah
merupakan cairan yang mengandung zat-zat, Oksigen yang
dibutuhkan oleh tubuh. Komponen darah terdiri dari plasma,
eritrosit, leukosit,dan trombosit, dimana leukosit terdapat
bergranula (basofil, eosinofil, dan neutrofil) dan tidak bergranula
yaitu limfosit dan monosit. Mekanisme darah terdiri dari 2 jalur.

3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, Teman-teman mampu
memahami ANATOMI SISTEM LIMFATIK.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-sistem-limfatik-dan-fungsi masing-
masingnya/amp

https://www.slideshare.net/mobile/fanda2819/anatomi-fisiologi-limfatik

https://www.dictio.id/t/bagaimana-anatomi-sistem-limfatik-pada-manusia/17417

htts://id.m.wikipedia.org/wiki/sistem-limfatik

https://www.honestdocs.id/7-penyakit-kelenjar-getah -bening-beserta-ciri-
cirinya.amp

https://www.google.com/search?

q=metabolisme+sel+darah+merah&oq=m&aqs=chrome.1.69i5913j69i6014.654j1
j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

http://www.google.com//searsch?

q=kelainan+pada+sistem+limfatik+manusia&oq=&soerceid=chrome&ie=UTF+8

23

Anda mungkin juga menyukai