Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

SISTEM SIRKULASI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah: Pekembangan Hewan
Dosen Pengampu: Asnilawati, M.Kes

Disusun oleh :
Kelompok 6

1. Lantiur Batu Bara 2020207045


2. Rizky Dwi Apriana 2020207047
3. Muhammad Toyib Akbar 2020207048

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kasih dan karunianya kami kelompok 6 dalam mata kuliah Perkembangan Hewan
ini dapat merampungkan makalah hasil diskusi kami tentang Sistem Sirkulasi.
Adapun bahasan dari makalah ini adalah satu dari delapan bahasan yang
masing-masing akan dipaparkan satu materi per satu kelompok. Kami menyusun
makalah ini dengan pembahasan sistem sirkulasi darah oleh beberapa dari jenis
hewan yang tentunyaa dapat dijadikan perbandingan antara sistem yang satu
dengan yang lainnya. Sehingga dari makalah ini dapat dijadikan penuntun dalam
presentase kami dan tentunya dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kami sadari, terdapat banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kami sungguh berharap bisa memperoleh kritikan membangun kepada
kami agar kedepannya bisa lebih baik. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.

Palembang, 06 November 2022


Hormat kami,

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1. Darah ........................................................................................................... 2
2.1.1. Fungsi Darah .......................................................................................... 2
2.1.2. Komponen Darah ................................................................................... 2
2.1.3 Mekanisme Pembekuan Darah ............................................................... 3
2.2. Sistem sirkulasi pada hewan ..................................................................... 4
2.2.1. Sistem Peredaran Darah Pada Porifera .................................................. 4
2.2.2. Sistem Peredaran Darah Pada Hydra ..................................................... 4
2.2.3. Sistem Peredaran Darah Pada Platyhelminthes .................................... 4
2.2.4. Sistem Peredaran Darah Cacing ............................................................ 5
2.2.5. Sistem peredaran Darah Pada Mollusca ................................................ 6
2.2.6. Sistem Pereedaran Darah Pada Pisces ................................................... 7
2.2.7. Sistem Peredaran Darah Pada Amfibi (Katak) ...................................... 7
2.2.8. Sistem Peredaran Darah Pada Reptil ................................................... 10
2.2.9. Sistem Peredaran Darah pada Burung ................................................. 12
2.2.10. Sistem Peredaran Darah pada Manusia ............................................. 12
2.3. Alat Peredaran Darah .............................................................................. 16
2.3.1. Jantung (Cor) ....................................................................................... 16
2.3.2. Pembuluh Darah .................................................................................. 18
a.Vena Cava Inferior ......................................................................................... 21
b.Vena Cava Superior ........................................................................................ 22
2.4 Mekanisme Peredaran Darah .................................................................. 22
2.4.1 . Peredaran Darah Kecil ........................................................................ 22
2.4.2. Peredaran Darah Besar......................................................................... 23
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 28
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 28

iii
3.2 Saran ............................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 29

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Untuk dapat tetap hidup, setiap sel tubuh makhluk hidup dan hewan
(vertebrata dan invertebrata) memerlukan zat-zat makanan. Selanjutnya sel-sel
tubuh akan mengolah zat-zat makanan tersebut untuk keperluan setiap selagar tetap
dapat hidup dan menjalankankan fungsinya. Hasil samping reaksi-reaksi di dalam
sel juga harus dikeluarkan agar tidak meracuni selsel tubuh. Untuk itu diperlukan
suatu system peredaran yang dapat mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan
hormone atau zat-zat buangan tersebut.
Sistem peredaran darah mulai dari ikan, katak, reptile, burung, hingga
manusia pada dasarnya sama. Semua memiliki jantung yang memompa darah ke
dalam system pembuluh darah tertutup. System peredaran vertebrata terdiri atas
jantung, pembuluh darah, darah, limfa dan pembuluh limfa. Darah merupakan
cairan tubuh yang terdapat di dalam jantung dan pembuluh darah. Beberapa cairan
tubuh yang lain adalah:

1. Cairan jaringan merupakan cairan tubuh yang terdapat di ruang antar sel.
2. Cairan limfa merupakan cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh limfa
dan organ limfatikus
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat cairan yang selalu beredar setiap
saat. Cairan ini merupakan sarana transportasi didalam tubuh. Tanpa aliran cairan
yang disebut darah ini, sel-sel tubuh akan segera mati hanya dalam beberapa saat.
Agar dapat tetap mengalir, darah memerlukan alat-alat peredaran darah, yaitu
jantung dan pembuluh darah.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui proses sirkulasi yang terjadi pada beberapa kelas hewan
2. Mengenal perbedaan proses sirkulasi besar dan kecil
3. Mengetahui penting sistem sirkulasi dalam tubuh makhluk hidup

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Darah
2.1.1. Fungsi Darah
Darah merupakan cairan tubuh yang sangat penting dan harus selalu
tersedia dalam jumlah yang cukup, berkurangnya cairan darah pada tubuh
akan mengakibatkan gangguan fisiologi .Tanpa darah tidak mungkin dapat
hidup.
Fungsi Darah yang penting antara lain:
a) Transportasi (Sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air)
b) Termoregulasi (Pengatur suhu tubuh)
c) Imunologi (Mengandung antibodi tubuh)
d) Homeostatis (Mengatur keseimbangan zat, pH regulator)

2.1.2. Komponen Darah


1. Plasma Darah
Plasma darah trsusun atas 90% air dan 10 % bahan-bahan terlarut,
yang terdiri dari 70% protein, 1 % garam-garam mineral, dan 2% lemak.
Fungsi Plasma darah antara lain:
▪ Sebagai bahan pelarut bahan-bahan kimia
▪ Membawa mineral terlarut, glukosa dan asam amino
▪ Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat
▪ Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel.

2. Sel Darah
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Fungsi erotrosit untuk mengangkut oksigen dari paru-paru untuk
diedarkan keseluruh tubuh. Eritrosit mampu mengikat oksigen karena
memiliki homoglobin (Hb).
b. Sel Darah Putih (Leokosit)
Leokosit merupakan sel yang memiliki fungsi khusus untuk
pertahanan tubuh dari serangan mikroorganisme. Leoosit granulosit
memiliki ciri adanya granula pada sitoplasmanya intinya berlobus. Ada 3
jenis leokosit granulosit yaitu Neurotrofil, memiliki kemampuan
fagositosis seperti amoeba. Eusinifil, memiliki granula yang besar dan
terlihat menyala jika diwarnai dengan eosin.

Basofil memiliki peran sebagai agen alergi, seperti halnya eosinofil.


Basofil menghasilkan sejumlah besar histamine, yaitu suatu senyawa
kimia yang akan di kirimnya.

• Leokosit tak bergranula


Sel lekosit agrunolosit memiliki ciri tidak adanya granula pada
sitoplasmanya. Inti selnya berbentuk bulat atau seperti ginjal.
• Limfosit
Limfosit berlangsung memegang peranan penting dalam pertahanan
tubuh dengan cara membentuk suatu protein yang disebut antibody.

c. Keping Darah (Trombosi)


Trombisut memiliki bentuk tidk teratur, tidak memiliki inti sel dan
berukuran sangat kecil.jumlahnya di dalam darah sekitar 150-400 ribu
/ul.Trombosit berperan dalam pembekuan darah apabila terjadi luka dalam
pembuluh darah.

2.1.3 Mekanisme Pembekuan Darah


Pada saat pembuluh darah terluka atau terpotong, darah akan keluar.
Trombosit akan pecah dan membebaskan enzim trombokinase. Enzim ini
akan mengubah protombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium
dan vitamin K . Trombin yang terbentuk selanjutnya akan mengubah
fimbrinigen menjadi benang-benang fibrin yang akan menutup luka
sehingga dapat di hentikan.
2.2. Sistem sirkulasi pada hewan
2.2.1. Sistem Peredaran Darah Pada Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus. Namun memiliki Sistem
sirkulasi air (Ascon,Sycon, Leucon).
Sistem saluran air pada porifera dibedakan menjadi tiga tipe yaitu :

1. Ascon. Merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya


dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol
(rongga dalam)
2. Sycon. Merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga
yang berhubungan langsung dengan spongosol
3. Leucon. Merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya
dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang
sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol.

2.2.2. Sistem Peredaran Darah Pada Hydra


Pada invertebrata yang belum memiliki sistem peredaran khusus,
misalnya Hydra, transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yakni
saluran pencernaan yang berfungsi sekaligus sebagai alat peredaran. Saluran
pencernaan pada Hydra bercabang-cabang dan bercabang-cabang lagi ke
semua bagian tubuh. Percabangan ini menyebabkan permukaan dalam
saluran pencemaan semakin luas, sehingga saluran ini akan lebih efisien
dalam melakukan penyerapan zat sekaligus mengantarkan zat yang
diserapnya ke seluruh jaringan tubuh. Dengan demikian, walaupun pada
hewan ini tidak terdapat sistem peredaran khusus, zat yang diserap oleh
saluran pencernaan akan dapat mencapai seluruh jaringan tubuh.

2.2.3. Sistem Peredaran Darah Pada Platyhelminthes


Platyhelminthes seperti planaria sistem peredarannya dilakukan
secara osmosis ke seluruh permukaan tubuh. Sel mesenkim berrfungsi
membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak
dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.
Gambar 2.1: Sirkulasi darah pada platyhelminthes

2.2.4. Sistem Peredaran Darah Cacing


Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Hewan
ini memanfaatkan permukaan kulitnya untuk bernapas. Oleh karena itu, kulit
cacing tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara. Di
bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat kapiler-
kapiler darah. Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam kulit,
lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah. Sebaliknya, karbon
dioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh.

Gambar 2.2: Sirkulasi darah pada cacing tanah


Sirkulasi Pada Cacing Tanah

• Peredaran darah cacing tanah merupakan sistem peredaran darah tertutup.


• Cacing tanah mempunyai lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung

2.2.5. Sistem peredaran Darah Pada Mollusca


Alat peredaran darah terdiri atas jantung pada ruang perkard di
sebeah ujung posterior-dorsal, sinus dan pembuluh darah. Darah yang berasal
dari tubuh masuk ke jantung melalui sinus. Memiliki sistem peredaran darah
tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan
ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada
keong (Pila globosa).
• Gastropoda
Darah Achatina fulica terdiri dari sel-sl darah dan plasma yang tidak
berwarna. Alat peredaran darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah.
Jantung terdiri atas sebuah atrium dan ventrikel berotot, dan sinus. Dari
ventrikel keluar aorta yang bercabang menjadi aorta posterior yang
memasok kelanjar pencernaan dan aorta anterior ang memasok darah ke
kepala dan kaki. Darah dari kapiler arteri masuk ke kapiler vena lalu mauk
ke jantung melalui sinus. Darah dari sinus akan masuk ke dinding rongga
mantel. Setelah terjadi pertukaran gas, darah yang kaya akan oksigen masuk
ke vena pulmonalis menuju atrium.
• Bivalvia
Sistem sirkulasi terdiri atas jantung, aorta anterior dan aorta dorsal.
Jantung terletak di bagian dorsal di dalam perikard dan terdiri atas dua
aurikel dan ventrikel. Dari ventrikel muncul dua aorta, yakni aorta anterior
yang memasok darah ke kaki, lambung dan mantel; serta aorta posterior
yang memasok darah ke rectum dan mantel.
• Cepalopoda
Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi terdiri atas
jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena
cava anterior dan vena cava posterior kemudian meuju insang melalui
pembuluh darah afferent ke kapiler dan terjadilah pertukaran O2 dengan
CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing insang melalui
pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang masing-masing
bermuara pada jantung sistemik.
2.2.6. Sistem Pereedaran Darah Pada Pisces
Ikan mempunyai sistem transportasi tunggal dan tertutup, karena
dalam satu kali beredar, darah ikan hanya melalui jantung satu kali dan selalu
berada dalam pembuluh darah. Darah pada ikan berfungsi mengangkut sari-
sari makanan, oksigen dan karbondioksida.
Jantung ikan terdiri atas dua ruang, yaitu satu serambi (atrium) dan
satu bilik (ventrikel). Di dekat serambi terdapat kantung yang disebut sinus
venosus. Peredaran darah pada ikan berlangsung sebagai berikut. Darah
mengalir ke seluruh tubuh melalui vena kemudian masuk ke serambi jantung.
Darah ini mengandung banyak karbon dioksida. Selanjutnya darah masuk
bilik, kemudian dipompa menuju insang melalui pembuluh nadi ventral. Di
dalam insang terjadi pelepasan CO2 dan pengikatan O2. Selanjutnya darah
dari insang yang mengandung oksigen diedarkan ke selluruh tubuh melalui
pembuluh darah dorsal.

Gambar 2.3: Sirkulasi darah pada ikan

2.2.7. Sistem Peredaran Darah Pada Amfibi (Katak)


Jantung katak terdiri atas tiga ruang, yaitu satu bilik dan dua
serambi, tetapi sebenarnya pada bilik terdapat sekat yang semu, sehingga
darah dari serambi kiri dan kanan yang masuk ke bilik tidak dapat bercampur.
Darah dari seluruh tubuh yang kaya CO2 masuk melalui vena cava
menuju ke serambi kanan. Dari sini darah akan mengalir ke bilik, kemudian
darah akan dipompakan meninggalkan jantung menuju aorta yang bercabang
– cabang, yaitu arteri pulmonalis yang menuju paru – paru dan arteri kutanea
yang menuju kulit. Di dalam paru – paru dan kulit terjadi pengambilan O2.
Setelah itu, darah akan mengalir menuju serambi kiri. Dari serambi kiri ini
darah dialirkan ke bilik, akhirnya darah dipompakan meninggalkan jantung
melewati aorta dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Sistem peredaran darah pada katak terdiri dari :
- Jantung beruang tiga
- Arteri
- Vena
- Sinus
- Venosus
- Kelenjar limfa
- Cairan limfa
Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan
berisi sel – sel darah (korpuskula), yakni sel– sel darah merah , sel darah putih
dan system sel darah.

Gambar 2.4: Sirkulasi darah pada Amphibia

Jantung katak terdiri dari:


1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah posterior
2. Dua buah serambi, yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri
(atrium sinister)
3. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari
jantung
4. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar
anterior bilik.
Untuk mencegah berbaliknya, aliran darah, di antara serambi dan bilik
terdapat katup (valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat
(septum). Di dalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis. Darah yang
mengandung CO2, dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui vena kava
(pembuluh balik tubuh). Darah ini mula – mula berkumpul di sinus venosus, dan
kemudian karena adanya kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan. Pada
saat itu, darah yang mengandung O2, yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi
kiri. Bila kedua serambi berkontraksi maka darah akan terdorong ke dalam bilik.
Dalam bilik terjadi sedikit percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2.
Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui
trunkus arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil
(kapiler) diseluruh jaringan tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali
kejantung melewati pembuluh balik yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan
akhirnya ke jantung, sementara itu, darah yang miskin dipompa keluar melewati
arteri konus tubular. Pada katak dikenal adanya ystem porta, yaitu suatu sistem yang
dibentuk oleh pembuluh balik (vena) saja. Arah aliran darah: Darah yang kaya
O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke
atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke
ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin
O. Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat
darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
Gambar
2.5: Sistem Tranportasi pada Amphibia

2.2.8. Sistem Peredaran Darah Pada Reptil


Peredaran darah pada reptil merupakan peredaran darah tertutup dan
peredaran darah ganda. Peredaran darah tersebut terdiri atas:
• Peredaran darah panjang/besar/sistemik:
Darah kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung ke seluruh
jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan
tubuh. Lalu, darah yg kaya karbondioksida dibawa vena serambi kanan
(atrium) jantung.

• Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal:


Ialah peredaran darah yg mengalirkan darah dari jantung ke
paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah kaya karbondioksida dari
bilik kanan paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru
darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen ke
serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Berikut gambar sistem peredaran darah pada reptil:
Gambar 2.6: Sistem Tranportasi pada Reptilia

2.2.8.1 Sistem sirkulasi darah pada reptil


Darah dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke
bagian atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju
paru-paru. Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke
ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju ke
seluruh tubuh

Gambar 2.7: Sirkulasi darah pada Reptil


2.2.9. Sistem Peredaran Darah pada Burung
Peredaran darah pada burung merupakan peredaran darah tertutup
serta ganda. Alat-alat peredaran darah pada burung merpati, terdiri atas
jantungserta pembuluh darah. Jantungnya terdiri atas empat ruang, yaitu
serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan. Dalam Tiap ruang
jantung burung dibatasi sekat yang jelas sehingga darah yang mengandung
oksigen yang berasal dari paru-paru nggak bercampur dengan darah yang
mengandung karbon dioksida yang berasal dari seluruh tubuh.

Gambar 2.8: Sirkulasi darah pada Aves

2.2.10. Sistem Peredaran Darah pada Manusia


Sistem peredaran darah pada mamalia tidak jauh beda dengan sistem
peredaran darah pada manusia yaitu terdiri atas darah, alat-alat peredaran
darah dan peredaran getah bening. Mengenai darah telah dijelaskan
sebelumnya yang selanjutnya akan dibahas tentang alat-alat peredaran darah,
untuk mengedarkan sari makanan dan oksigen diperlukan alat-alat peredaran
darah berupa jantung dan pembulh darah.
a. Jantung
Jantung mamalia terletak di daerah rongga dada bagian kiri
tepatnya di antara kedua paru-paru, dibungkus oleh selaput tipis yang
dinamakan pericardium. Jantung tersebut memiliki 4 rongga terdiri atas
dua ruang serambi ynag berdinding lebih tipis dan dua ruang bilik yang
berdidinding lebih tebal. Serambi dan bilik berkontraksi secara
bergantian. Pada saat serambi berkontraksi (fase sistol), Jalan masuk
darah dari vena ke serambi tertutup oleh kontaraksi otot-otot disekitarnya
dan tekanan didalamnya meningkat sehingga darah akan terdorong
menuju bilik yang pada saat itu sedang berelaksasi. Dalam peristiwa
tersebut, darah akan melewati kleb atriventricularis, yaitu dua unit kleb
yang membatasi rongga serambi dan bilik.kedu kleb tersebut adalah kleb
bikuspidalis dan trikuspidalis. kleb bikuspidalis menjadi pembatas antara
rongga serambi dan bilik jantung sebelah kanan sedangkan trikuspidalis
menjadi pembatas antara rongga serambi dan bilik jantung sebelah kiri.
Pada saat bilik berkontraksi,serambi mengalami relaksasi sehingga jalan
masuk darah dari vena (yang semula tertutup ) akan terbuka. Hal ini akan
menyebabkan penurunan tekanan dalam serambi sehingga didarah
tertarik masuk ke dalam serambi jantung. Satu siklus jantung
menghasilkan sekali denyutan jantung. Jantung manusia berdenyut kira-
kira 70 kali per menit, tetapi pada saat aktif melakukan kegiatan, denyut
jantung dapat meningkat hingga lebih dari dua kalinya. Ritme jantung
dikendalikan oleh system saraf. Kecepatan denyut jantung dikendalikan
oleh system syaraf simpatis dan parasimpatis (saraf vagus). Saraf
simpatis bekerja untuk mempercepat denyut jantung, sedangkan saraf
vagus bekerja untuk memperlambatnya.

b. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah saluran khusus untuk mengalirkan darah.
Darah adalah cairan dalam pembuluh darah, yang beredar ke seluruh
tubuh mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung. Darah vertebrata
mengalir dalam pembuluh yang elastis (arteri, kapiler dan vena) dan akan
kembali ke jantung tanpa meniggalkan system pembuluh. Jadi darah
tetap berada pada saluran yang tertutup. Sistem sirkulasi yang demikian
dinamakan system sirkulasi tertutup.
Arteri adalah pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut darah
yang keluar dari jantung. Darah dalam arteri mengeluarkan tekanan yang
cukup besar terhadap dinding pembuluh. Untuk menahan tahanan
tersebut, arteri harus mempunyai dinding yang tebal dan kuat. Tekanan
darah berasal dari kekuatan yang dihasikan oleh jantung ketika
berkontraksi sehingga keberadaan serabut elastic pada dinding arteri
sangat penting untuk memastikan aliran darah yang konstan ke kapiler.
Pelepasan darah dari jantung tidak terjadi secara continue tetapi
berselang seling seirama dengan kontraksi jantung. Ketika jantung
berkontraksi, darah terdorong keluar dari jantung dan masuk ke
pembuluh. Segera sesudah darah masuk arteri besar, dinding arteri akan
meregang dan menyimpan sejumlah besar energy yang berasal dari
peregangan serabut alastis. Pada saat jantung berelaksasi, tidak ada darah
yang masuk ke arteri besar sehingga pembuluh tersebbut kembali
mengkerut ke ukuraan semula dan melepaskan sebagian energy yang
tersimpan pada dindingnya. Energi tersebut akan mendorong darah
dalam pembukuh arteri besar sehingga mengalir lebih jauh ke seluruh
system sirkulasi.
Arteriola adalah pembuluh arteri kecil yang dindingnya
mengandung sejumlah besar otot polos yang proses kontraksinya tidak
dikendalikan oleh pusat kesadaran.
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dalam system sirkulasi
yang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas serta berbagia zat
lainnya antara pembuluh darah dan jaringan.
Venula dan vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi
untuk membawa darah dari jaringan kembali ke jantung. Venula adalah
pembuluh vena yang paling kecil dan berhubungan langsung dengan
kapiler. Vena dilengkapi dengan klep yang berguna untuk mencegah
aliran darah kembali ke arah jaringan dan menjamin kelancaran aaliran
darah menuju jantung yang dibantu juga oleh kontraksi otot pada dinding
pembuluh vena serta kontraksi otot lurik di sekitar pembuluh tersebut.
2.2.10.1 Sistem Sirkulasi Darah Pada Mamalia
Sirkulasi darah pada hewan mamalia merupakan sirkulasi darah tertutup dan
ganda. Dikatakan sistem sirkulasi tertutup karena peredaran darah berlangsung di
dalam pembuluh, sedangkan dikatakan ganda sebab dalam peredarannya, darah
mengalir ke organ jantung sebanyak dua kali.
Sistem sirkulasi darah ganda pada mamalia meliputi peredaran darah besar
dan peredaran darah kecil.
a. Peredaran darah besar
Pada peredaran darah besar, darah meninggalkan ventrikel kiri jantung
melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi
arteri lebih kecil yang mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-
arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagi hingga sampai ke arteriola.
Arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan
salurannya dan menahan aliran darah dengan jalan mengubag-ubah ukuran
saluran dan mengatur aliran darah dalam kapiler. Didnding kapiler sangat tipis
sehingga dapat berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan
interstisiiil. Kemudian kapiler- kapiler ini bergabung dan membentuk
pembuluh lebih besar yang disebut venula, yang kemudian juga bersatu
menjadi vena, untuk mengantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena
bersatu dan bersatu lagi sehingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava
inferior yang mengumpulkan darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan
vena kava superior yang mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak
atas. Kedua pembuluh darah ini menuangkan isisnya ke dalam jantung melalui
atrium kanan jantung.

b. Peredaran darah kecil


Darah dari vena tadi kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan yang
berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini becabang
dua untuk mengantarkan darahnya menukju paru-paru kanan dan kiri. Darah
tidak sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di
dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhinya menjadi
kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk
memungut oksigen dan melepaskan karbon dioksida.
Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah
dikembalikan ke dalam jantung oleh empat vena pulmonalis. Selanjutnya darah
dituangkan ke dalam atrium kiri. Darh ini kemudian mengalir masuk ke dalam
ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa masuk ke dalam
aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah besar.

Sistem Peredaran Getah Bening


Getah bening adalah merupakan cairan berwarna kekuning-kuningan yang
mengisi rongga antarsel pada jaringan tubuh serta tersusun dari sel-sel darah putih.
Getah bening disebut juga sebagai limfe. Peredaran getah bening merupakan
peredaran darah terbuka sebab beredarnya itu melalui pebuluh getah bening yang
ujung-ujung pembuluhnya saling terbuka. Pembuluh getah bening punya dinding
yang tipis banget dari pembuluh nadi. Pembuluh getah bening terdiri atas pembuluh
limfe kiri dan pembuluh limfe kanan.

2.3. Alat Peredaran Darah


2.3.1. Jantung (Cor)
Jantung terbagi atas empat ruangan yakni atrium sinistrum dan
atrium dextrum, ventriculum dextrum dan ventriculum sinistrum.

Gambar 2.9: Jantung Manusia


Jantung merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot
jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput yang
membatasi ruangan jantung (endokardium). Otot jantung mendapatkan zat
makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan
arteri koroner disebut koronariasis. Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu
2atrium dan 2 ventrikel.

a. Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik
(vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup
valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan danatrium kiri
terdapat lubang disebut foramen ovale.
Dalam atrium atau serambi kanan merupakan ruangan tempat
masuknya darahdari pembuluh balik atau pembuluh vena, yaitu vena
kava superior dan vena kava inferior yang banyak mengandung
C02.Atrium kiri menerima darah, dan darah tersebut berasal dari paru-
paru yangbanyak mengandung 02.

b. Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel
kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi
memompakan darah keluar jantung. Antara ventrikel kanan dan
ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis. Saat ventrikel
berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan
menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2
dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila
ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah
vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO 2
masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh
balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung
menjadi maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi
(mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi
minimum disebut diasto le. Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 –80
kali setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada bayi yang
baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20 tahun ± 72 / menit dan
45 tahun ± 75 / menit.

2.3.2. Pembuluh Darah


Pembuluh darah adalah saluran khusus untuk mengalirkan darah.
Darah adalah cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh
mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung. Darah vertebrata mengalir
dalam pembuluh yang elastis (arteri, kapiler dan vena) dan akan kembali ke
jantung tanpa meniggalkan system pembuluh. Jadi darah tetap berada pada
saluran yang tertutup sistem sirkulasi yang demikian dinamakan system
sirkulasi tertutup. Pembuluh darah dibedakan menjadi nadi (arteri) berwarna
merah dan pembuluh balik (vena) berwarna biru

Gambar 2.10: Pembuluh Darah pada Manusia

1. Pembuluh Nadi (Arteri)

Arteri adalah pembuluh yang berfungsi untuk mengangkut oleh


jantung ketika berkontraksi sehingga keberadaan serabut elastic pada
dinding arteri sangat penting untuk memastikan aliran darah yang
konstan ke kapiler. Pelepasan darah dari jantung tidak terjadi secara
continue tetapi berselang seling seirama dengan kontraksi jantung.
Ketika jantung berkontraksi, darah terdorong keluar dari jantung dan
masuk ke pembuluh. Segera sesudah darah masuk arteri besar, dinding
arteri akan meregang dan menyimpan sejumlah besar energy yang
berasal dari peregangan serabut alastis. Pada saat jantung berelaksasi,
tidak ada darah yang masuk ke arteri besar sehingga pembuluh tersebbut
kembali mengkerut ke ukuraan semula dan melepaskan sebagian energy
yang tersimpan pada dindingnya energi tersebut akan mendorong darah
dalam pembukuh arteri besar sehingga mengalir lebih jauh ke seluruh
system sirkulasi.Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:

A. Arteri pulmonaris, merupakan pembuluh ini membawa darah yang


telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.
B. Arteri sistemik merupakan arteri sistemik membawa darah menuju
arteriol dan , di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
C. Aorta merupakan arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber
dari bilik kirijantung dan membawa darah beroksigen kepada semua
bagian tubuh dalam peredaran sistemik. Jalur aorta adalah sebagai
berikut bagian awal aorta, aorta menaik, muncul keluar dari
ventrikel kiri, yang diasingkan oleh katup aorta. Kedua arteri
coronaria jantung bercabang dari pangkal aorta, di atas katup aorta.
Aorta kemudian melengkung balik mengelilingi arteri pulmonalis.
Tiga pembuluh darah muncul keluar dari arcus aortae ini, yaitu arteri
brachiocephalica, arteri carotis communis sinistra, dan arteri
subclavia sinistra. Pembuluh-pembuluh ini memasok darah ke
kepala dan bagian lengan. Aorta kemudian menuruni badan. Bagian
atas diafragma (dalam dada) disebut aorta pars thoracalis dan bagian
bawah diafragma (dalam abdomen) disebut aorta pars abdominalis.

Saat bergerak ke bawah dinding posterior abdomen, aorta abdomen


beredar pada kiri vena cava inferior, bercabang-cabang menjadi
saluran darah utama pada perut dan usus, dan juga ginjal. Terdapat
banyak bentuk cabang yang dapat diketahui dalam vaskulatur sistem
pencernaan. Bentuk yang paling umum ialah cabang aorta
membentuk truncus celiacus, arteri mesenterica superior, dan juga
arteri mesenterica inferior. Arteri renalis biasanya bercabang dari
aorta abdominalis di antara truncus celiacus dan arteri mesenterica
superior.

Aorta berakhir dengan percabangan 2, yaitu arteri iliaca


communis sinistra dan arteri iliaca communis dextra untuk memasok
darah ke anggota tubuh bagian bawah dan pelvis.Ciri-ciri aorta
adalah arteri elastis, oleh karenanya maka dapat mengembang.
Apabila ventrikel kiri berkontraksi untuk memaksa darah mengalir
ke aorta, aorta mengembang. Regangan ini memberikan energi
potensial yang akan membantu mempertahankan tekanan darah
sewaktu diastole, karena saat itu, aorta akan berkontraksi secara
pasif

D. Arteriol merupakan pembuluh nadi terkecil yang berhubungan


dengan pembuluh kapiler. Dinding arteriola mengandung sejumlah
besar otot polos yang proses kontraksinya tidak dikendalikan oleh
pusat kesadaran.
E. Pembuluh kapiler merupakan pembuluh ini bukan pembuluh nadi
sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi
fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh
yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-
cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh.
Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan
ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung
semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.

2. Pembuluh Balik (Vena)

Pembuluh yang membawa darah dari jantung. Darahnya banyak


mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh
dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis.
jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai
katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap
mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi
satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah
ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas
di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru.
Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam
semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena
pulmonalis.Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik
adalah varises. Venula adalah pembuluh vena yang paling kecil dan
berhubungan langsung dengan kapiler. Vena dilengkapi dengan klep yang
berguna untuk mencegah aliran darah kembali ke arah jaringan dan
menjamin kelancaran aaliran darah menuju jantung yang dibantu juga oleh
kontraksi otot pada dinding pembuluh vena serta kontraksi otot lurik
disekitar pembuluh tersebut. Vena Cava adalah vena utama dalam tubuh
yang membawa darah yang banyak mengandung karbondioksida dari
kepala dan anggota tubuh bawah ke serambi kanan. Darah ini mengandung
CO2 karena darah yang dikandung merupakan darah yang telah melewati
sistem oksidasi (pembakaran).Vena cava terdiri dari 2 bagian yaitu Vena
Cava Inferior dan Vena Cava Superior.

a. Vena Cava Inferior

Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah


pembuluh darah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki.
Darah yang dibawa oleh pembuluh darah jenis ini mengandung
banyak CO2.
b. Vena Cava Superior

Vena Cava Superior (pembuluh balik besar atas) adalah


pembuluh darah yang menerima darah dari kepala dan kedua tangan.
Darah yang dibawa oleh pembuluh darah ini juga mengandung banyak
CO2.

2.4 Mekanisme Peredaran Darah


Sistem peredaran darah mamilia lebih maju daripada vertebrata lain,
karena memilki 4 ruangan hjantung yang terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel .
sempurnanya sekat rongga interraium dan interventrikel menyebabkan
pembagian sempurana anatar darah venosusu dan darah artriel. Atrium kanan
dihubungkan dengan ventrikel kanaan oleh katub trikuspidalis , sedangkan
pada atrium kiri dan ventrikel kiri dihubungkan dengan katub mitral atau
bikuspidalis.
Sistem aorta berasal dari bagian lengkung aorta sebelah kiri, lengkung
aorta sebelah kanan menjadi arteri subklavia kanan. Semua vena cava masuk
ke atrium kanan, sedangkan sinus venosus mereduksi pada saat embrio. Tidak
ada sistem portal renalis, meskipun sistem vena portal hepatik sangat mirip
dengan vertebarat lain. Eritrosi mamal bersifat Enukleat.(Sukiya.2003).

2.4.1 . Peredaran Darah Kecil


Peredaran darah kecil membawa darah dari jantung menuju paru-
paru dan kembali ke jantung. Darah dari seluruh tubuh yang membawa
karbondioksida masuk ke jantung melalui serambi kanan. Dari bilik kanan,
darah dipompa menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis. Didalam paru-
paru, tepatnya pada kapiler pulmonalis dan alveolus, akan terjadi pertukaran
zat. Lalu, darah akan meninggalkan paru-paru menuju jantung melalui vena
pulmonalis. Darah ini banyak mengandung oksigen. Darah dari paru-paru
masuk ke jantung melalui serambi kiri.

Bilik kanan

Serambi kanan Arteri pulmonalis


c
c
Serambi kiri KapilKapiler
pulmonalis

Vena pulmonalis

2.4.2. Peredaran Darah Besar


Peredaran darah besar membawa darah dari jantung menuju seluruh
tubuh dan kembali lagi ke jantung. Darah dari paru-paru masuk ke jantung
pada bagian serambi kiri. Dari bilik kiri, darah akan dipompa ke seluruh tubuh
melalui pembuluh nadi besar (aorta). Aorta akan bercabang-cabang menjadi
arteri yang akan menyuplai darah ke seluruh tubuh, misalnya:
1. Arteri karotis menyuplai darah ke otak
2. Arteri koronaria menyuplai darah ke jantung
3. Arteri subklvia menyuplai darah ke bahu
4. Arteri mesenterika menyuplai darah ke usus
5. Arteri renalis menyuplaai darah ke ginjal
Dari seluruh bagian tubuh akan kembali lagi ke jantung melalui pembuluh balik
yang ada pada masing-masing bagian tersebut. Darah dari pembuluh balik ini,
kemudian menyatu pada vena kava dan masuk ke jantung melalui serambi
kanan (Sidabutar,Hudson.2013).

Serambi kiri Bilik kiri


c
c

Serambi kanan Aorta


c

Vena cava Arteri kapiler


Seluruh tubuh

Sistem peredaran darah hewaan-hewan yang lebih besar umumnya tersusun


atas darah, yang dipompa oleh otot melalui:
1. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Pada kebanyakan hewan invertebrata, sistem peredaran darah
terbuka, yaitu suatu sistem dimana darah di pompa oleh jantung kemudian
beredar melalui rangkaian pembulh darah arteri menuju ke ruang terbuka yang
dikenal dengan nama homocoel atau blastocoel. Ruang terbuka ini pada
umumnya terletak diantara ektoderm dan endoderm. Cairan yang terdapat di
dalam homocoel disebut hemolimf yang tidak beredar melalui pembuluh darah
kapiler, tapi langsung menggenangi sel-sel jaringan. Contohnya pada molusca,
tekanan darahnya sangat rendah, yaitu jarang melebihi 5-10mmHg. Namun
demikian, voluem darah yang relatif besar dibandingkan dnegan hewan
vertebrata yang mempunyai sistem peredaran daarah tertutup.contonya pada
udang volume darahnya sekitar 30% dari volume tubuh. Sedangkan pada
hewan vertebrata hanya 5-10% dari volume tubuh.

Ciri-ciri sistem peredaran terbuka adalah:

1. Mempunyai kemampuan yang sangat terbatas untuk mengubah kecepatan


dan penyebaran aliran darah. Sehingga pengubahan pengambilan
oksigeberjalan lambat dan dalam jumlah yang maksimum
2. Pada insekta, melibatkan sistem trakea sehingga penggakutan O2 dan CO2
dapat berlangsung menuju sel-sel jaringan melalui pipa yang berisikan
udara.
3. Pada umumnya, tidak menghasilkan cairan ekasresi dengan cara
ultrafiltrasi. Dengan demikian , cairan eksresinya dibentuk engan cara
sekresi di tubulus Malphigi.

Gambar 2.11 : Peredaran darah terbuka pada serangga

2. Sistem Peredaran Darah Tertutup


Manusia dan semua hewan yang tergolong hewan vertebrata
mempunyai sistem peredaran darah tertutup. Dalam hal ini darah yang
beredaran sepanjang ranggkain pembuluh darah dari arteri ke vena melalui
kapiler . jadi darah tidak berhubungan secara langsung dengan sel jaringan
tetapi di sepanjang pembuluh darah kapiler, darah dapat menembus dinding
kapiler yang hanya terdiri dari suatau lapis sel menuju ke cairan jaringan.
Cairan jaringan inilah yang langsung berhubungan dengan sel
jaringan(Wulangi,Kartolo S. 1993).
Peredaran darah tertutup memilki sistem yang lebih kompleks.
Proses utamanya terletak pada paru-paru dan saluran sistemik. Jadi secara
singkat paru-paru yang menerima oksigen dari luar tubuh, maka oksigen
tersebut akan diikat oleh darah, darah akan mengalirkan pada saluran sistemik,
yaitu pembuluh darah untuk dibawa ke jantung dan akan di pompa ke seluruh
bagian tubuh.
Ciri-ciri sistem peredaran tertutup adalah:

1. Ada pemisahan fungsi dari masing – masing alat tubuh yang termasuk
sistem peredaran darah
2. Sistem pembuluh darah arteri merupakan reservoir tekanan yang dapat
mendorong darah menuju kapiler
3. Dinding pembuluh darah kapiler sangat tipis sehingga memungkinkan
adanya perpindahan zat antara darah yang terdapat di kapiler dengan cairan
jaringan yang menempati ruang-ruang anatar sel. Setiap jaringan tubuh
dilengakapi dengan banyak sekali pembuluh daarah kapiler, sehingga
setiaap sel berdekatan sekali dengan pembuluh kapiler
4. Tekanan darah di kapiler tertentu (glomerulus )cukup tinggi sehingga
memungkinkan terjadinya proses ultralisasi di ginjal.
5. Terdapat sistem limfa yang sangat bermanfaaat untuk mengembalikan
cairan yang tertimbunan di ruang antar sel, masuk kembali ke pembuluh
darah.
Kelebihan yang dimiliki oleh peredaran darah tertutup adalah peredaran darah
tertutup lebih efisien karena dapat berjalan pada tekanan yang tinggi, dan juga
peredaran darah tertutup hanya memerlukan jumlah darah yang relatif sedikit
karena hanya berjalan pada pembuluh darah saja. Peredaran darah tertutup juga
dapat mengalirkan darah dengan cepat, sehingga nutrisi yang diperlukan tubuh
dapat terpenuhi dengan baik.
Seperti pada mamalia yang lain, burung mempunyai jantung yang terdiri dari
4 ruangan yaitu:
a. Atrium kiri
b. Atrium kanan
c. Ventrikel kiri
d. Ventrikel kanan
Baik atrium kiri dengan atrium kanan, maupun antara ventrikel kiri dan
ventrikel kanan terdapat sekat (septum sehingga darah tidak bercampur. Darah
vena dari seluruh tubuh mengalir ke atrium kanan yang kemudian mengalir
menuju ventrikel kanan
Gambar 2.12 : Sistem Peredaran Darah Tertutup

Perbedaan yang dimiliki anatara sistem peredaran darah tertutup dan terbuka
adalah :
1. Perdaran darah terbuka merupakan peredaran darah jantung ke seluruh tubuh ,
tanpa harus melewaati pembuluh darah.
2. Peredaran darah tertutup merupakan darah yang dipompa oleh jantung ke
seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Jadi darah hanya mengalr di pembuluh
darah yang ada di dalam tubuh saja.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cairan dalam tubuh hewan dibedakan menjadi cairan intrasel dan
ekstrasel. Cairan intrasel yaitu sitoplasma, sedangkan cairan ekstrasel meliputi
cairan jaringan, limfe, darah dan hemolimfe. Darah terdiri atas plasma dan sel
darah ( eritrosit, leukosit dan trombosit), yang masing-masing memiliki fungsi
yang berbeda.

Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih banyak beraktivitas


memerlukan laju metabolism sel yang lebih tinggi. Metabolisme yang tinggi
akan terjadi apabila pemasokan sari makanan dan oksigen berlangsung secara
konstan, serta tersedia sistem kapiler yang bertanggung jawab atas pertukaran
gas dan pembuangan zat sisa secara cepat.

Komponen penyusun sistem sirkulasi yaitu jantung, pembuluh darah,


dan cairan tubuh. Jantung dan pembuluh darah merupakan komponen yang
sangat penting untuk menjamin kelancaran aliran darah ke berbagai jaringan.
Jantung berperan sebagai pemompa cairan yang bersirkulasi, sedangkan
pembuluh darah berfungsi sebagai jalan aliran darah.

3.2 Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna sesuai yang diharapkan.
Masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan. Karena, kami hanya
manusia biasa yang tidak luput dari khilaf / kesalahan, kelebihan itu hanya
milik Allah SWT semata. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa mendatang
DAFTAR PUSTAKA

Fried, George H. & George J. Hadermenos. Biologi. Jakarta: Erlangga

Isnaeni, Wiwi. (2006). Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius

Sidabutar, Hudson. (2013). Fisologi Hewan. Medan: Unimed press

Sukiya. (2003). Biologi Vertebrata. Yogyakarta: JICA

Sumarjito. (2006.) Panduan Belajar Biologi. Yogyakarta: Primagama

Widodo, Nur. (2002). Fisiologi Hewan. Malang: UMM Press

Wulangi, Kartolo.S. (1993). Prinsip - Prinsip Ekologi Hewan. Yogyakarta:


Depdikbud

Villee, dkk. 1984. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai