Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOMEDIK

“ Eritrosit “

DI SUSUN OLEH TINGKAT 1A :

KELOMPOK 1 :

ALIA FAUZI (21011)


Afifah Bellianda (21009)
Adelia Pratiwi (21005)
Abdan Syakur B (21001)
Aditya Anugrah (21007)

Dosen mata ajar : Ns. Ajeng Retnani, M.Kep.

AKADEMI KEPERAWATAN HERMINA MANGGALA HUSADA

TAHUN AJARAN 2021-2022


KATA PENGHANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Eritrosit” ini dapat terselesaikan
dengan tepat pada waktunya. Tujuan dibuatnya makalah tersebut kami harap dapat
menambah pengetahuan kami lebih mendalam tentang “Eritrosit” dan untuk para
pembaca agar menambah pengetahuan. Kami menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak dapat kami selesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Kami sampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu.

Kami ucapkan banyak terimakasih kepada :


1. Ns. Musripah, M.Kep. selaku Direktur Akademi Keperawatan Hermina
Manggala Husada.
2. Ns. Ajeng Retnani, M.Kep selaku Dosen Koordinator dan Dosen mata ajar
Biomedik.

Kami mengetahui bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami harapkan adanya kritik dan saran. Semoga makalah ini dapat
memberikan kelancaran tugas kami selanjutnya dan dapat berguna bagi semua
pihak.

Jakarta, 05 Oktober 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian eritrosit.................................................................................. 3
2.2 Struktur eritrosit...................................................................................... 4
2.3 Fungsi eritrosit........................................................................................ 5
2.4 Pembentukan eritrosit............................................................................. 6
2.5 Jangka hidup eritrosit.............................................................................. 7
2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit .............................. 12
2.7 Gangguan (penyakit) pada eritrosit........................................................ 13

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 14
3.2 Saran...................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terletak pada pembuluh darah
yang warnanya merah. warna merah itu keadaannya tidak tetap, tergantung pada
banyaknya oksigen dan karbondioksida yang ada didalamnya. Darah juga disebut
sebagai cairan jarigan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengukur oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah juga menyerupai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imiu yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit.
Darah bersifat isotonik, mempunyai tekanan osmotik koloid dan viskositas
serta memiliki aliran khas yang dipengaruhi oleh susunan eritrosit dan bentuk
eritrosit. Fungsi darah secara umum adalah sebagai media pengirim bahan makanan
atau media transportasi, memelihara suhu tubuh dan keseimbagan asam basa dalam
tubuh (Ganong, 1998).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan eritrosit?


2. Apa saja yang termasuk kedalam fungsi eritrosit?
3. Apa saja struktur eritrosit?
4. Bagaimana cara pembentukan eritrosit?
5. Bagaimana jangka hidup dari eritrosit itu sendiri?
6. Sebutkan faktor-faktor apa saja kah yang dapat mempengaruhi eritrosit?
7. Apa saja yang termasuk ke dalam gangguan (penyakit) pada eritrosit?

1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari eritrosit.
b) Untuk mengetahui dan memahami fungsi eritrosit.
c) Untuk mengetahui dan memahami struktur eritrosit.
d) Untuk memahami cara pembentukan eritrosit.
e) Untuk memahami berapa lama jangka hidup eritrosit yang terdapat di dalam
tubuh kita.
f) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
eritrosit.
g) Untuk mengetahui dan memahami gangguan (penyakit) pada eritrosit.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian eritrosit

Eritrosit adalah merupakan bentuk cakram bikonkaf yang tidak berinti, cekung
pada kedua sisinya dan berdiameter kira- kira 7,8 mikrometer dan dengan ketebalan
pada bagian yang paling tebal 2,5 mikrometer dan pada bagian tengah 1 mikrometer
atau kurang. Fungsi utama dari eritrosit adalah mengangkut hemoglobin, dan
mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan.
Jumlah sel darah merah kira-kira 5 juta per milimeter kubik darah pada rata-
rata orang dewasa dan berumur 120 hari. Keseimbangan tetap dipertahankan antara
kehilangan dan penggantian sel darah tiap hari. Pembentukan sel darah merah
dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritroprotein, yang dianggap berasal dari
ginjal. Pembentukan eritroprotein dipengaruhi oleh hipoksia jaringan yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perubahan O2, berkurangnya kadar O2 pada
darah, arteri, dan berkurangnya konsentrasi hemoglobin. Eritropoetin merangsang
sel induk untuk memulai proliferasi dan pematangan sel-sel darah merah.
Selanjutnya,pematangan tergantung pada jumlah zat-zat makanan yang cukup.
2.2 Struktur eritrosit

Eritrosit berbentuk cakram bikonkaf yang tidak berinti, cekung pada kedua
sisinya dan berdiameter kira – kira 7,8 mikrometer dan dengan ketebalan pada
bagian tengah 1 mikrometer atau kurang. Volume rata –rata eritrosit adalah 90-95
mikroliter kubik.
Warnanya kuning kemerah-merahan, karena didalamnya mengandung suatu zat
yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika didalamnya
banyak mengandung oksigen. Fungsinya mengikat oksigen dari paru –paru untuk
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbondioksida dari jaringan
tubuh untuk dikeluarkan melalui paru – paru.
Bentuk eritrosit dapat berubah - ubah sel berjalan melewati kapiler. sel normal
mempunyai membran yang sangat kuat untuk menampung banyak bahan material
didalamnya maka perubahan bentuk tadi tidak akan merenggangkan membran
secara hebat berbagai tahap yaitu mula-mula besar dan berisi nukleus tetapi tidak
ada hemoglobin dan akhirnya kehilangan dan sebagai akibatnya tidak akan
memecah sel seperti yang akan terjadi pada sel lainnya.

2.3 Fungsi eritrosit

1. Mengikat oksigen.
2. Sebagai pemberi warna merah pada darah karena didalam eritrosit
terdapat hemoglobin (Hb).
3. Membantu proses pertukaran antara oksigen dan karbondioksida di
alveolus paru-paru.
4. Mengedarkan oksigen yang dihasilkan paru-paru menuju ke seluruh
tubuh untuk proses kinerja jaringan.
2.4 Pembentukan eritrosit

Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulang dada,
tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang. Proses
pembentukannya selama 7 hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti kemudian
inti tersebut lenyap dan terbentuklah hemoglobin. Setelah hemoglobin ini
terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat pembentukannya dan masuk kedalam
sirkulasi darah.
Menurut Guyton (1990) eritrosit berasal dari sel yang dikenal sebagai
hemositoblast. Hemositoblast yang baru secara kontinyu dibentuk dari sel induk.
Hemositoblast mula-mula membentuk eritoblast basofil yang mulai mensintesis
hemoglobin. eritoblast kemudian menjadi eritoblast polikromatofilik karena
mengandung zat basofilik dan hemoglobin merah. Hemoglobin dibentuk dalam
jumlah yang lebih banyak dan menjadi normoblast. Setelah sitoplasma normoblast
telah terisi dengan hemoglobin,inti menjadi kecil dan dibuang. Pada waktu yang
sama retikulum endoplasma diabsorbsi. Sel dalam stadium ini dinamakan
retikulosit, setelah dari retikulosit lalusel akan menjadi eritrosit matang.

2.5 Jangka hidup eritrosit


Jangka hidup eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan
oleh sel-sel fagosit yang terdapat dalam hati dan limfa. Di dalam hati, hemoglobin
di ubah menjadi pigmen empedu ( Bilirubin ) yang berwarna kehijauan kemudian
pigmen empedu di ekskresikan oleh hati ke dalam empedu. Zat besi dari
hemoglobin tidak di ekskresikan, tetapi digunakan kembali untuk membuat eritrosit
baru. Untuk jumlahnya kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan
dirombak kembali.

2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit yakni faktor internal dan


faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor usia, asupan gizi, status gizi, jenis
kelamin sedangkan faktor eksternal meliputi kualitas alat, proses homogen,
perbandingan darah dengan menggunakan antikoagulan.

1. Faktor internal, yakni :


1. Faktor usia : semakin bertambah usia maka semakin rendah jumlah
eritrosit yang ada dalam darah.
2. Asupan gizi : bila jumlah asupan gizi kurang otomatis jumlah zat besi
ataupun zat – zat yang lain akan berkurang juga dalam darah termasuk
jumlah sel yangada didalam seperti eritrosit, leukosit, dll.
3. Status gizi : apabila seseorang diriwayatkan kekurangan zat besi secara
tidak langsung berarti orang tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi
gejala anemia, dimana anemia inilah seseorang kekurangan darah serta sel
sel yang ada dalam darah.
4. Jenis kelamin : pada jenis kelamin pria dan wanita memiliki jumlah darah
yangberbeda sehingga secara otomatis jumlah sel darah pun juga beda bisa
kurang maupun lebih tergantung dari jumlah berapa banyak jumlah yang
dikonsumsi tiap harinya seperti konsumsi zat besi dimana bila kekurangan
zat besi maka jumlah darah serta sel akan menurun.

2. Faktor eksternal, yakni :


1. Kualitas alat : jika kualitas alat jelek maka tidak menutup kemungkinan
hasil yang akan dikeluarkan tidak valid.
2. Proses homogen : jika darah terlalu lama di homogenkan maka akan terjadi
jumlah sel dalam darah akan berkurang.
3. Perbandingan darah dengan menggunakan antikoagulan : jika darah
terlalu encer akan menimbulkan koagulasi, sebaliknya jika darah kelebihan
antikoagulan maka eritrosit akan membentuk krenasi dan trombosit
membengkak.
2.7 Gangguan (penyakit) pada eritrosit

 Kelainan Ukuran Eritrosit (anisositosis)

Mikrosit adalah eritrosit yang ukurannya kurang dari 6μm atau lebih kecil
daripada ukuran eritrosit normal. Sel ini biasa ada pada penderita anemia defisiensi
besi dan thalassemia. Sedangkan makrosit adalah eritrosit yang berukuran lebih
besar dari eritrosit normal (8 μm) Makrosit oval diamati pada anemia megaloblastik
sedangkan makrosit bulat biasanya ditemukan pada penyakit hati.

 Acanthocyte

Eritrosit yang mempunyai tonjolan-


tonjolan berupa duri, sekitar 2 sampai 20
tonjolan, dengan bentuk dan sebaran
yang tidak teratur

 Anemia

Anemia adalah suatu keadaan


kekurangan eritrosit, hal ini
disebabkan karena hilangnya
darah secara cepat atau terlalu
lambatnya produksi eritrosit.
Biasanya seseorang yang
terkena anemia, eritrosit nya
berbentuk bulan sabit.
 Stomatocyte

Stomatocyte mempunyai daerah sentral palor yang menyerupai mulut

atau cangkir.

 Rouleaux

Rouleoux adalah agregasi eritrosit

yang menyerupai tumpukan koin.

 Spherosit

Spherosit adalah sel bulat dengan penampilan padat (tidak mempunyai


sentral palor mengarah pada penebalan sel dan seringnya diameternya menurun).
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah membahas materi eritrosit ini kita jadi tahu bahwa eritrosit memiliki
fungsi penting bagi tubuh kita yaitu mengangkut hemoglobin dan oksigen dari paru
paru ke jaringan.

3.2 Saran
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna,
untuk itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.ejur
nal-
analiskesehatan.web.id/index.php/JAK/article/download/166/63&ved=2ahU
KEwipif35tbXzAhVYT30KHdW5AvoQFnoECAYQAQ&usg=AOvVaw3qX
beU4AjSKaeFLHkZrMKl
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.
um-
surabaya.ac.id/2346/3/BAB_2.pdf&ved=2ahUKEwipif35tbXzAhVYT30KHd
W5AvoQFnoECCYQAQ&usg=AOvVaw1AhfkW3zx7EimNFOgg_r8N
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.jim.u
nsyiah.ac.id/FKH/article/download/2781/1502&ved=2ahUKEwipif35tbXzAh
VYT30KHdW5AvoQFnoECAsQAQ&usg=AOvVaw22b-
LcIsv18_E9qfBfyYHB

Anda mungkin juga menyukai