Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI DARAH TUBUH MANUSIA

ANATOMI, FISIOLOGI, DAN PATOFISIOLOGI SISTEM

MUSKULOSKRLETAL, RESPIRASI, DAN CARDIOVASKULER

Disusunoleh :

1. Immanuel Dwi Anansinar Putra (220205242)

2. Imelda Putri Oktaviana (220205243)

3. Isnaini Nur Hidayati (220205244)

4. Laila Ayanaa Maharani (220205245)

22A6

PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA

TAHUN 2022/2023

i
DAFTAR ISI

JUDUL .....................................................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I ISI .................................................................................................................. 1

A. Pengertian Darah............................................................................................ 1

B. Anatomi Darah .............................................................................................. 1

C. Pembentukan Darah ...................................................................................... 2

D. Tempat Pembentukan Sel Darah (Usia) ........................................................ 4

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 7

ii
BAB I

ISI

A. PengertianDarah

Darah adalah jaringan, dan, seperti jaringan apapun, mengandung sel

dan fragmen sel. Secara kolektif, sel-sel dan fragmen sel disebut elemen

padat. Sel dan fragmen sel tersuspensi dalam cairan yang disebut

plasma. Oleh karena itu, darah diklasifikasikan sebagai jaringan ikat

cair.Elemen padat pada darah adalah sel darah merah (eritrosit), sel

darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Bagian ini

diproduksi di sumsum. tulang merah, yang dapat ditemukan di sebagian

besar tulang anak tetapi hanya dalam tulang tertentu pada orang dewasa.

(Saladin, 2009)

B. Anatomi darah

1. Plasma

Plasma darah yaitu bagian cair darah (55%) yang sebagian terdiri

dari 92% air, 7% protein, 1% nutrein, hasil metabolism gas

pernafasan, enzim, hormon-hormon, factor pembekuan dan garam-

garam oraganik. Protein-protein dalam plasma terdiri dari serum

alhumin (alpha-1 globulin, alpha-2 globulin, beta globulin dan

gamma globulin), fibrinogen protombin dan protein esemsial untuk

koagulasi, serum albumin dan gamma globulin sangat penting untuk

mempertahankan tekananosmotikkoloid dan gamma globulin juga

mengandung anti bodi (immunoglobulin) seperti IgM, IgG, IgA,

1
IgD, dan IgE untuk mempertahankan tubuh terhadap

mikroorganisme.

2. Sel – sel darah

 Eritrosit

Sel Darah Merah (Eritrosit)Sel darah merah berbentuk cakram

atau bikonkaf, tidak mempunyai inti, memiliki ukuran 0,007

mm, tidak bergerak, bewarna kuning kemerah-merahan dan

bersifat kenyal sehingga dapat berubahbentuk sesuai dengan

pembuh darah. Jumlah sel darah merah kira-kira 4,5-5 juta/mm3.

Eritrosit dibungkus oleh membrane permukan dua lapis lipid dan

memiliki sitoskeleton yang mempertahankan bentuk bikonkaf sel

(Bain, 2015). Membran eritrosit Pembentukandalah adalah 50%

protein, 20% fosfolipid, 20% molekul kolesterol dan 10%

karbohidrat (Hoffbrand, 2013)

 Leukosit

Sel darah putih memiliki bentuk dan sifat yang berbeda dengan

sel darah merah. Sel darah putih tidak bewarna, lebih besar dari

sel darah merah, dapat berubah dan bergerak dengan perantara

kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam-macam inti sel.

Jumlah sel darah putih pada laki-laki dan perempuan adalah 4,0-

10,0 ribu/mm3 (Kiswari, 2014).

2
 Trombosit

Trombosit bukan merupakan sel melainkan bagian

kepingkepingan dari sel besar. Trombosit berbentuk macam

macam dan memiliki warna putih. Ukuran trombosit kira-kira 2-

4 mikron.

1. Hematopoiesis

Hematopoeisis adalah proses produksi & perkembangan sel darah

mulai dari Stem Cell (selinduk) Hemopoiesis sampai beredar di

alirandarah tepi.

Induk sel darahhemopoietic stem cell / stem cell

Memproduksi sel darahmengganti sel darah rusak / mati

2. Teori pembentukan sel darah :

a. Monophyletik / uniphiletiksemua sel darah berasal dari 1

selinduk

b. Polyphyletik masing-2 sel darah mempunyai sistem sel

sendiri yg tertentu & terpisah dengan yang lain

c. Intermediate

3
C. PEMBENTUKAN SEL DARAH

Pada embrio, hematopoiesis terjadi pertama kali pada yolk sac lalu

berlanjut terjadi pada liver, limpa, timus dan nodus limfatikus ketika

sudah menjadi janin. Selanjutnya proses hematopoiesis terjadi pada

sumsum merah pada tulang tepat tiga bulan sebelum kelahiran janin

dan berlanjut setelah proses kelahiran hingga sepanjang hidup

(Tortora & Derrickson, 2012).

 Proses pembentukan sel darah merah berdasarkan tahapan-

tahapannya yaitu :

a. Darah terbentuk atau diproduksi dalam sumsum

merah tulang pipih.

4
b. Sumsum merah tulang pipih membentuk sekitar dua

juta sel setiap detiknya.

c. Sel-sel yang telah diproduksi oleh sumsum merah

tulang pipih dan dikeluarkan dinamakan retikulosit,

Retikulosit memiliki kurang lebih 1% dalam dari

sirkulasi darah.

d. Sel-sel yang mulai matang akan mengalami

perubahan pada selpaut plasmanya sehingga fagosit

dapat mengetahui sel-sel yang sudah tua yang akan

menghasilkan fagositosis.

e. Hemoglobin diubah menjadi zat warna empedu

(bilirubin) yang kemudian ditampung dalam kantong

empedu.

 Umur Sel-sel Darah

1. Sel darah merah (110 hingga 120 hari)

sel darah merah tidak dapat hidup lama karena tidak

memiliki inti sel atau nukleus dan beberapa organel sel

lainnya. Sel darah merah mengeluarkan inti sel dan

organel lainnya (seperti mitokondria) saat pematangan

agar dapat mengandung lebih banyak hemoglobin untuk

mengangkut oksigen.

5
2. Sel darah putih (12 hingga 20 hari)

Sel darah putih atau leukosit memiliki umur yang lebih

pendek karena berperan penting dalam respon

antimikroba dan antiinflamasi (Rodak et al., 2016)

3. Keping darah atau trombosit (7 hingga 10 hari)

Umur trombosit di sirkulasi tergolong singkat, sekitar 5

sampai 9 hari sebelum mengalami kematian dan difagosit

oleh makrofag di hati dan limpa (Tortora & Derrickson,

2012)

 Degradasi

Degradasi atau Proses penghancuran sel darah terjadi pada organ

limpa. Penghancuran sel darah merah dapat terjadi karena

proses penuaan dan proses patologis (hemolisis). Proses

penghancuran mengakibatkan terurainya

komponen HB menjadi :

1. Kompinen protein yaitu globin akan

dikembalikan ke penyimpanan (pool) protein dan

dapat digunakan kembali

2. Komponen Heme akan dipecah menjadi 2, yaitu :

- Besi akan disimpan dan digunakan kembali

6
- Biliribun akan dieksresikan melalui urin dan

feses, melalui proses di hati

DAFTAR PUSTAKA

Bain, B. J. 2010. Hematologi Kurikulum Inti. Jakarta: Penerbit Buku

Kodokteran EGC

Hoffbrand, A. V., Pettit, J. E., & Moss, P. A. H. (2016). Essential

haematology 6th ed. Oxford: Blackwell Science.

Kiswari, R. 2014. Hematologi dan Transfusi. : Erlangga.

Pertiwi, Danis. HEMATOPOIESIS. BagianPatologiKlinik FK Unissula/

Instalasi Laboratorium

Rodak, B. F., Keohane, E. M., Walenga, J. M., & Smith, L. J. (2016).

Rodak’s Hematology: Clinical principles and applications (Fifth

Edition.). St. Louis, Missouri: Elsevier Saunders RSI Sultan

Agung Semarang

Sa’adah,s. (2018). Sistem peredaran darah manusia. Uin sunan gunung

djati bandung

Saladin, K. (2009). Anatomy and Physiology: The Unity of Form, and

Function 5th Edition. New York: McGraw Hill Company

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2012). Principles of Anatomy and

Physiology. (B. Roesch, Ed.) (12th ed.). New Jersey: John Wiley

& Sons, INc.

Anda mungkin juga menyukai