Dosen Pengampu :
Yuni Arfiani, M.Pd, Muriani Nur Hayati, M.Pd, Bayu Widiyanto, M.Si
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran pada Sub Bab Sistem Peredaran Darah Manusia, diantaranya :
1. Peserta didik dapat menjelaskan komponen penyusun darah
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan organ-organ yang berperan pada sistem peredaran
darah
3. Peserta didik dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia
4. Peserta didik dapat mendeskripsikan gangguan pada sistem peredaran darah serta upaya
pencegahannya
Tujuan Pembelajaran pada Sub Bab Sistem Respirasi Manusia, diantaranya :
1. Peserta didik dapat memahami dan mengidentifikasi alat-alat sistem respirasi atau
sistem Pernapasan pada manusia
2. Peserta didik dapat memahami Mekanisme sistem respirasi atau sistem pernafasan
3. Peserta didik memahami faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
manusia
4. Peserta didik memahami berbagai kelainan atau penyakit sistem pernafasan manusia
Tujuan Pembelajaran pada Sub Bab Pemanasan Global, diantaranya :
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi Pemanasan global
2. Peserta didik dapat memahami penyebab pemanasan global
3. Peserta didik memahami dampak pemanasan global
4. Peserta didik memahami usaha-usaha menanggulangi pemanasan global
B. Pendahuluan
Pernahkah kamu menaiki kendaraan yang sedang bergerak di sepanjang jalan raya?
(https://otomotif.kompas.com/ (https://www.sehatq.com/)
Apa saja yang bisa kamu lihat di sepanjang jalan raya tersebut?
Keadaan yang sama terjadi dalam sistem peredaran darah manusia. Mengapa dikatakan
demikian? Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, pembuluh darah, dan
jantung. Darah diumpamakan seperti sebuah kendaraan yang mengangkut banyak muatan
maupun penumpang. Di dalamnya terkandung air, zat makanan tercerna, zat sisa
metabolisme, garam mineral, dan gas-gas terlarut. Pembuluh darah diumpamakan seperti
sebuah lintasan atau jalan yang dilalui oleh kendaraan yang berfungsi sebagai media
pengangkutan bagi darah. Sedangkan jantung berfungsi sebagai tempat pemberhentian
sementara sebelum darah melanjutkan peredarannya ke seluruh sel-sel tubuh.
Proses pernapasan atau sistem respirasi berlangsung dengan bantuan organ
pernapasan. Sistem pernapasan setiap makhluk hidup menyesuaikan dengan lingkungan
hidupnya. Manusia memiliki beberapa organ yang membantu dalam proses pernapasan
yaitu rongga hidung, faring,
laring,bronkus ,bronkiolus ,Alveolus dan Paru-paru
Coba kita lihat gambar di samping dan bayangkan
apa yang terjadi bila perenang berhenti bernafas
saat berenang apa yang terjadi ?
Sumber gambar :
https://tinyurl.com/4butmmfv
Pernahkah Anda memperhatikan perubahan musim yang terjadi akhir-akhir ini? Berdasarkan
prediksi perubahan iklim, diketahui bahwa bulan Mei hingga September merupakan musim kemarau
dan Oktober hingga April merupakan musim penghujan di Indonesia. Namun dalam beberapa tahun
terakhir, perubahan musim di negara kita tidak dapat diprediksi, terkadang di Indonesia masih hujan
di bulan Mei, dan di Indonesia musim kemarau berlanjut di bulan November. Menariknya, kejadian
tak terduga musim ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain di dunia.
Pernahkah Anda mendengar tentang hujan salju di Arab? Berita tentang matahari terbit saat musim
dingin di China? Mengapa ini terjadi? Apa yang akan terjadi dengan bumi kita?
Memang peristiwa ini erat kaitannya dengan perubahan iklim di dunia. Perubahan iklim
disebabkan oleh perubahan lingkungan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perubahan lingkungan
terjadi sebagai akibat dari aktivitas manusia. Saat ini perubahan iklim merupakan tantangan paling
serius yang dihadapi dunia. Semakin banyak terjadi fenomena penyimpangan cuaca seperti badai,
angin ribut, hujan deras, serta perubahan musim tanam. Menurut sebagian besar pakar, kejadian ini
diakibatkan oleh yang dinamakan pemanasan global (global warming), akibat dari meningkatnya
kandungan gas rumah kaca .
Beberapa penyebab pemanasan global adalah gaya hidup, pola konsumsi dan
pertumbuhan penduduk yang tidak teratur terkait dengan berbagai aktivitas manusia yang
terkadang merusak lingkungan. Karena penyebab pemanasan global adalah ulah manusia,
oleh karena itu sangat penting untuk mengedukasi masyarakat, yang tujuannya adalah
memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, agar
generasi anak cucu kelak tidak menderita karenanya. . tidak senang dengan tindakan orang-
orang yang hidup sebelum mereka. Kebijakan strategis negara harus dilaksanakan secara
tegas untuk menjamin kelangsungan hidup makhluk hidup di muka bumi. Oleh karena itu,
perlu diambil langkah-langkah konkrit untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat dalam
menghadapi kejahatan-kejahatan yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, kita harus lebih memahami apa arti pemanasan global dan bagaimana kita dapat
menanggapinya bahkan membantu mengatasinya.
a. Transportasi (pengangkutan )
c. Immunologi (melindungi tubuh dari serangan kuman penyakit, karena dalam darah
terdapat antibodi)
Darah memiliki komponen utama berupa plasma darah dan sel-sel darah. Masing-
masing prosentasenya dalam tubuh yaitu plasma darah sebanyak 55% , sedangkan sel-
sel darah sebanyak 45%.
a. Plasma darah (cairan darah)
Plasma darah merupakan komponen darah yang terdiri atas 91,5% air (H2 O) dan
8,5% zat-zat terlarut. Zat-zat terlarut tersebut berupa:
● Protein
Protein yang terkandung dalam plasma darah yaitu albumin, fibrinogen, dan
globulin yang berfungsi sebagai keseimbangan osmotik, buffer PH, pembekuan
darah, serta sistem pertahanan tubuh.
● Zat-zat lain
Zat-zat lain yang dimaksud yaitu meliputi sari makanan, hormon, antibodi, zat
sisa metabolisme (urea dan karbon dioksida), dan garam-garam mineral.
Garam-garam mineral ini seperti kalium, natrium, kalsium, magnesium, klorida,
bikarbonat yang berfungsi sebagai keseimbangan osmotik, buffer PH, dan
pengatur permeabilitas membran.
b. Sel-sel darah
Sel-sel darah terdiri atas Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), dan
Trombosit (keping darah) dengan perbedaan sebagai berikut :
(Sumber :
https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/07/104938269/jenis-jenis-sel-
darah-putih-dan-fungsinya?page=all)
Proses Pembekuan Darah
Komponen penyusun darah yang sangat berperan dalam proses pembekuan
darah adalah keping darah (trombosit). Ketika kita mengalami luka, maka akan
terjadi sentuhan antara trombosit dengan permukaan kasar dari pembuluh darah
tubuh kita yang terluka sehingga menyebabkan trombosit pecah. Pecahnya
trombosit ini menjadikan keluarnya enzim trombokinase (tromboplastin). Dengan
2+
bantuan ion kalsium (Ca ), enzim ini akan mengubah protrombin menjadi
trombin. Selanjutnya trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin
yang dapat menghentikan keluarnya darah pada luka. Skema pembekuan darah
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
(sumber : https://maglearning.id/2022/11/09/skema-proses-pembekuan-darah-
bagaimana-tahapnya/)
Arteri Vena
Dinding Pembuluh tebal, kuat, dan elastis Tipis dan tidak elastis.
(sumber : https://www.pelajaran.co.id/pembuluh-darah-kapiler/)
(Sumber : https://saintif.com/peredaran-darah-besar/)
(sumber : https://rsud.cilacapkab.go.id/v2/penyakit-jantung-koroner-dan-
pencegahannya/)
Upaya pencegahan :
a. Olahraga serta istirahat yang teratur
b. Menjaga pola makan dengan baik
c. Hindari minuman beralkohol
d. Berhenti merokok
e. Hindari stress berlebih
f. Menjaga berat badan ideal
2. Stroke
(sumber : https://www.tribunnews.com/kesehatan/2022/10/28/7-cara-mencegah-
risiko-serangan-stroke-mulai-dari-gaya-hidup-sehat-hingga-cek-kondisi-kesehatan)
Stroke adalah penyakit yang terjadi karena matinya jaringan di otak yang
disebabkan karena kurangnya asupan oksigen di otak. Hal ini juga terjadi akibat
tersumbatnya pembuluh darah di otak oleh lemak atau kolesterol maupun pecahnya
salah satu pembuluh darah di otak. Upaya pencegahan penyakit stroke hampir sama
seperti pada penyakit jantung.
3. Varises
Varises merupakan suatu penyakit yang terjadi karena pelebaran maupun
terpuntirnya pembuluh vena, yang sering terjadi pada daerah kaki.
(Sumber : https://www.rspermata.co.id/articles/read/varises-tungkai-
apakah-bisa-dicegah)
Upaya pencegahan :
a. Naikkan tungkai sekitar 15-20 cm pada saat tidur. Hal ini dilakukan terutama
setelah melakukan perjalanan jauh maupun aktivitas yang melelahkan.
b. Hindari berat badan berlebih
c. Hindari berdiri terlalu lama
d. Olahraga secara teratur
e. Hindari pemakaian sepatu hak tinggi. Kalaupun terpaksa memakai sepatu hak
tinggi, maka sebaiknya hindari dari aktivitas berat.
4. Anemia
Anemia merupakan suatu penyakit yang terjadi karena kekurangan sel
darah merah atau hemoglobin, serta bisa juga disebabkan karena pendarahan yang
hebat. Gejala pada gangguan ini yaitu : tubuh terasa lemas, pusing kepala, serta
pucatnya wajah. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan zat besi.
(sumber : https://www.sehatq.com/penyakit/anemia-defisiensi-besi)
Upaya pencegahan :
mengonsumsi : makanan yang mengandung zat besi (bisa diperoleh juga dari
suplemen penambah zat besi), makanan bergizi.
5. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan suatu kondisi yang terjadi
karena tekanan darah melebihi batas normal (di atas 120/80 mmHg).
Penderita hipertensi memiliki gejala berupa : sakit kepala, kelelahan, pusing,
pendarahan dari hidung, mual, muntah dan sesak napas.
Faktor lain penyebab hipertensi yaitu :
a. arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah),
b. obesitas (kegemukan),
c. kurang olahraga,
d. stres,
e. mengonsumsi minuman beralkohol atau yang banyak
mengandung garam, lemak, dan kolesterol.
Upaya pencegahan :
Dengan menghindari faktor penyebab hipertensi
f. jaga berat badan ideal
g. hindari konsumsi alkohol, makanan berelemak yang mengandung kolesterol
tinggi
h. olahragalah secara teratur
i. berhenti merokok
j. hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres.
(Sumber : https://2.bp.blogspot.com)
(Sumber :https://www.istockphoto.com )
tubuh spesifik 36oC - 37oC. Dengan demikian, udara yang masuk ke paru-paru adalah
udara yang bersih, bebas debu, hangat dan lembab. Namun pada kondisi tertentu, orang
terkadang dapat bernapas melalui mulut karena di dasar rongga mulut, selain sistem
pencernaan, terdapat cabang yang menuju ke saluran pernapasan yang disebut faring.
Padahal mulut sebenarnya hanyalah semacam alat bantu pernapasan darurat saat
hidung tidak bisa bernapas dengan normal, seperti saat hidung tersumbat. Bernafas
lewat mulut akan berdampak buruk, kenapa? Karena mulut tidak memiliki rambut
(silia) seperti pada rongga hidung, maka udara yang masuk tidak tersaring atau tidak
ada filter yang memungkinkan kotoran masuk ke dalam paru-paru (pulmo). Udara
bebas tidak hanya mengandung oksigen tetapi juga gas lainnya. Misalnya, karbon
dioksida (CO2), belerang (S),Karbon monoksida (CO) dan nitrogen (N2). Gas-gas ini juga
dihirup, tetapi hanya oksigen yang dapat mengikat darah. Selain sebagai organ
pernapasan, hidung juga merupakan indera penciuman yang sangat sensitif. Dengan
kemampuan ini, manusia dapat terhindar dari menghirup gas beracun atau berbau
busuk yang mungkin menjadi sarang bakteri dan patogen lainnya. Dari rongga hidung,
udara kemudian akan mengalir ke tenggorokan.
b. Faring (Tekak)
(Sumber : https://duniapendidikan.co.id/faring/ )
Setelah melewati hidung, udara memasuki faring. Faring adalah persimpangan antara
rongga mulut di kerongkongan dan rongga hidung di faring. Faring terletak dibelakang
mulut, tempat udara, makanan, dan air lewat. Ada katup yang menutupi rongga hidung
yang disebut faring, yang menutup saat makanan dimasukkan ke dalam tubuh. Jika kita
menelan makanan saat katup tidak tertutup, makanan akan masuk ke tenggorokan dan
kita akan tersedak.
c. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring terdiri dari lempengan tulang rawan. Dinding dalamnya digerakkan oleh otot
untuk menutup dan membuka glotis. Glotis adalah lubang seperti celah yang
menghubungkan trakea ke faring. Di Dalam laring terdapat katup yang disebut epiglotis.
Saat Anda menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak turun ke
tenggorokan tetapi masuk ke
kerongkongan. Makan sambil
berbicara dapat menyebabkan
makanan masuk ke saluran
udara karena saluran udara
terbuka saat ini. Meski begitu,
saraf kita akan menyesuaikan
diri sehingga menelan,
bernapas, dan berbicara tidak
terjadi pada saat yang
bersamaan, sehingga
menimbulkan masalah
kesehatan. Di dalam laring,
selain epiglotis, kami juga
menemukan pita suara. Bagian
udara melalui faring
menggetarkan pita suara dan
terdengar sebagai suara
(Sumber:https://www.ruangbiologi.co.id/)
d. Trakea (Batang tenggorokan)
Faring adalah tabung sepanjang ±10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian lagi di
rongga dada. Dinding faring tipis dan keras, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan di
dalam rongga terdapat silia. Silia ini
berfungsi menjebak dan mendorong
kotoran di udara keluar, mencegahnya
masuk ke paru-paru. Kotoran tersebut
akan dikeluarkan berupa bersin dan
meludah (meludah). Cabang tenggorokan
(bronkus) Satu cabang ke paru kanan dan
cabang lainnya ke paru kiri. Panjang
bronkus sekitar 5 cm dengan diameter 11-
13 mm. Bronkus kemudian bercabang lagi
menjadi 20 hingga 25 cabang yang disebut
bronkiolus.
(Sumber: https://www.pelajaran.co.id/trakea-batang-tenggorokan/)
e. Bronkiolus
(Sumber:https://
apacontoh.com/bronkiolus/index.html)
f. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di bagian atas rongga dada, dikelilingi oleh otot dan tulang rusuk di
kedua sisinya, dan di bawahnya terdapat diafragma yang sehat. Paru-paru memiliki dua
bagian, yaitu paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri dari 3 lobus dan paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri dari 2 lobus. Adanya dua selaput tipis yang menutupi paru-paru
disebut pleura.
(Sumber :https://thibbuljawicentre.blogspot.com/ )
C. MEKANISME PERNAPASAN(RESPIRASI)
Manusia memiliki 2 macam mekanisme pernapasan yang terdiri dari pernapasan dada dan perut.
● Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
Mekanismenya terjadi pada dua siklus sebagai berikut :
a. Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga tulang rusuk dan tulang
dada terangkat dan paru-paru mengembang, Mengakibatkan tekanan udara rongga paru-
paru lebih rendah dari tekanan udara luar
sehingga udara dari luar masuk ke dalam paru-
paru.
b. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan relaksasi atau kembalinya
otot-otot antar tulang rusuk ke posisi semula,
setelah itu Tulang rusuk turun, rongga dada
menyempit, dan paru-paru mengecil.
Akibatnya,Tekanan udara rongga paru-paru
(Sumber:https://banjarnegara.pikiran-
rakyat.com )
lebih tinggi dari tekanan udara luar sehingga udara kaya akan karbondioksida keluar paru-
paru.
● Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang menggunakan otot diafragma.
Mekanismenya terjadi pada dua siklus sebagai berikut:
a. Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma yang semula. melengkung ke
(Sumber: https://banjarnegara.pikiran-rakyat.com )
atas berubah menjadi mendatar. Sehingga Rongga
dada dan paru-paru mengembang. Tekanan udara
dalam rongga paru-paru rendah, dan udara dari luar
masuk ke dalam paru-paru.
b. Fase Ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau Otot
diafragma kembali melengkung. diikuti
dengan Rongga dada dan paru-paru
mengecil.Tekanan udara dalam rongga paru-
paru menjadi tinggi sehingga udara yang
kaya akan karbondioksida akan keluar dari
paru-paru.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI PERNAPASAN MANUSIA
Proses inspirasi dan ekskresi berlangsung sebanyak 15 sampai dengan 18 kali setiap menit, tetapi
frekuensi ini pada setiap orang berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
● Umur
Untuk melihat pengaruh usia terhadap laju pernapasan, Anda dapat membandingkan laju
pernapasan antara orang tua dan anak. Tingkat pernapasan mana yang lebih tinggi, orang
tua atau anak? Lebih banyak pada anak-anak, bukan? Kenapa begitu? Ini karena anak-anak
masih tumbuh dan karena itu membutuhkan banyak energi. Oleh karena itu, kebutuhan
oksigen mereka juga lebih tinggi dibandingkan dengan orang tua mereka.
● Jenis Kelamin
Semakin banyak energi yang dibutuhkan, semakin banyak O2 yang diekstraksi dari udara.
Hal ini terjadi pada pria yang umumnya memiliki aktivitas lebih berat daripada wanita.
● Suhu Tubuh
Jika kebutuhan energi dilibatkan, maka terdapat hubungan antara respirasi dan suhu tubuh,
yaitu kebutuhan energi dan suhu tubuh berbanding lurus satu sama lain. Artinya semakin
tinggi suhu tubuh maka kebutuhan akan energi semakin besar, sehingga kebutuhan akan O2
juga semakin meningkat.
● Posisi Tubuh
Posisi tubuh seseorang akan mempengaruhi kebutuhan energinya. Coba bandingkan posisi
antara orang yang berbaring dan berdiri! Manakah yang memiliki frekuensi lebih banyak di
antara keduanya? Tentu saja, orang yang berdiri mengkonsumsi lebih banyak Oksigen
karena otot lebih banyak berkontraksi sehingga membutuhkan lebih banyak energi
● Kegiatan Tubuh
Untuk mendemonstrasikan efek dari faktor ini, Anda dapat membuat perbandingan antara
orang yang bekerja dan tidak bekerja. Manakah yang memiliki tingkat pernapasan tertinggi?
Jika Anda memperhatikan, profesional membutuhkan energi. Artinya semakin berat
pekerjaan, semakin banyak energi yang dibutuhkan, sehingga laju pernapasan semakin
cepat.
Sumber : https://sonysugiarto.wordpress.com/2014/10/12/pencemara-udara-oleh-industri/
6) Banyak gagal panen. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, ada kemungkinan 90
persen bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia akan terpaksa pindah bersama keluarga
mereka ke tempat dengan iklim yang baik atau menghadapi kelaparan. akibat
perubahan iklim dalam 100 tahun terakhir.
7) Perusakan lapisan ozon. Lapisan ozon merupakan salah satu lapisan atmosfer yang
berada di stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini
melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar ultraviolet (UV). Diketahui dari
pengamatan satelit bahwa lapisan ozon secara bertahap menghilang sejak pertengahan
tahun 1970-an.
(Sumber : https://sainspop.com/blog/2018/04/13/ilmiahkah-terapi-cuci-otak/)
Munculnya inovasi terapi stroke yang kerap disebut brainwashing atau brain spa kembali
mengundang kontroversi. Sejak awal diperkenalkan dari tahun 2004, terapi yang merupakan
modifikasi dari prosedur diagnostik Digital Subtraction Angiography (DSA) ini dianggap sudah
berhasil mencegah berkembangnya stroke bahkan 'menyembuhkan' dan gangguan saraf lainnya
seperti sakit kepala sebelah. . Berawal dari tujuan mengurangi paparan radiasi sinar-X pada
prosedur DSA, prosedur diagnostik yang dimodifikasi ini berubah menjadi prosedur terapeutik.
Dia adalah Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K), seorang dokter dari TNI Angkatan Darat
yang disebut-sebut sebagai penemu terapi cuci otak.
Dalam publikasi ilmiah dr. Terawan, istilah cuci otak tidak disebutkan secara eksplisit.
Namun, istilah ilmiah yang mewakili istilah populer cuci otak itu sendiri adalah metode DSA
yang dimodifikasi diikuti dengan pembilasan heparin intra-arteri‒IAHF. DSA adalah tindakan
medis di bidang radiologi atau pencitraan untuk melihat kondisi pembuluh darah, termasuk
pembuluh darah otak, dengan menggunakan kontras atau pewarna yang akan tampak dengan
sinar-X. Modifikasi yang dilakukan oleh dr. Terawan menyemprotkan heparin yang merupakan
obat anti pembekuan ke dalam arteri (intra arteri) setelah dilakukan penilaian kondisi arteri
dengan menggunakan prosedur DSA. Heparin sendiri merupakan salah satu obat yang memang
digunakan dalam prosedur DSA untuk mencegah penggumpalan darah yang bisa terjadi akibat
manipulasi pembuluh darah. Namun, dalam prosedur cuci otak heparin digunakan untuk
memecah gumpalan yang menyumbat pembuluh darah, sebagai pelebar pembuluh darah,
dan/atau sebagai antioksidan untuk memfasilitasi perbaikan jaringan.
Jenis cuci otak ini sebenarnya sudah banyak diteliti, hanya saja obat yang digunakan bukan
heparin melainkan trombolisis (trombus = bekuan, litik = hancur) atau obat penghancur bekuan
darah. Heparin, merupakan kelas antikoagulan (anti = tidak, koagulan = membeku), bekerja
dengan mencegah pembentukan gumpalan darah. Baik trombolisis dan antikoagulan dirancang
untuk meningkatkan aliran darah, tetapi antikoagulan bekerja sebelum gumpalan terbentuk,
sedangkan trombolisis bekerja setelah gumpalan terbentuk.
Diperkirakan terdapat 12,2 juta orang di dunia menderita stroke setiap tahunnya. Dari
jumlah tersebut, lebih dari 16% kasus stroke mengenai populasi usia 15-49 tahun dan lebih dari
62% pada usia di bawah 70 tahun. Setiap tahunnya, 47% stroke terjadi pada laki-laki dan 53%
pada perempuan. Angka kematian stroke secara global per tahunnya dilaporkan sebesar 6,5 juta
orang. Dalam kebanyakan kasus stroke, aliran darah ke bagian otak tertentu dibatasi oleh
penyumbatan. Sumbatan tersebut dapat berupa sumbatan pada dinding pembuluh darah yang
sebagian besar terdiri dari timbunan lemak, kolesterol dan trombosit, atau dapat berupa
gumpalan darah yang pecah dan mencapai yang terkecil diameter pembuluh darah dapat dilalui.
Dengan adanya aliran darah yang tersumbat ini, berarti sel-sel otak tidak mendapatkan cukup
oksigen dan nutrisi, yang menyebabkan kerusakan dan penurunan fungsi seperti kelumpuhan
dan ketulian. Dalam keadaan ini, sumbatan harus dibersihkan secepat mungkin untuk
mengembalikan fungsi otak sebelum terjadi kerusakan serius. Karena bekuan darah sudah
terbentuk dan perlu dipecah agar tidak tersumbat lagi, obat golongan trombolitik paling masuk
akal. Hasil terbaik, yang melebihi efek sampingnya, dapat dicapai dalam waktu 3 jam setelah
timbulnya gejala pertama. Jika fase emas ini terlewati, hasil yang diharapkan tidak terlalu baik,
meskipun kebanyakan orang dengan gejala stroke terlambat (>3 jam setelah gejala pertama kali
muncul).
Oleh karena itu banyak penelitian yang mencoba mengembangkan inovasi terapi yang dapat
memperpanjang periode emas hingga lebih dari 3 jam. Salah satunya adalah dr. Teravan. Dalam
artikel ilmiah, ia bahkan menyatakan bahwa metode ini menawarkan harapan untuk perbaikan
sirkulasi darah pada stroke dalam jangka panjang, terbukti dengan peningkatan aliran darah
otak pada stroke kronis (interval antara timbulnya gejala stroke dan stroke ≥30 hari).
Penggunaan heparin dalam pengobatan stroke didasarkan pada kemampuannya untuk
memfasilitasi pembubaran bekuan secara dini, mencegah pembentukan bekuan dan mengurangi
terjadinya sumbatan. Namun penggunaan heparin juga meningkatkan risiko perdarahan ke
jaringan otak yang rusak dan sekitarnya, sehingga penggunaannya sangat terbatas. Heparin
dapat digunakan pada stroke untuk mempersempit pembuluh darah besar saat gumpalan darah
yang mengambang tersumbat, atau sebagai pengobatan sementara sambil menunggu operasi
jika gumpalan tetap ada. Namun penelitian tentang penggunaan heparin pada stroke, khususnya
stroke kronis masih terbatas, sehingga belum dapat ditentukan karakteristik individu yang
diuntungkan. Selain itu, masih harus ditentukan berapa lama pengobatan terbaik, berapa lama
bertahan, dan subtipe stroke mana yang bekerja dengan baik.
Tinjauan ilmiah oleh Machfoed et al. (2016) menjelaskan bahwa tidak ada terapi spesifik
yang diterima secara umum untuk stroke kronis. Juga dicatat bahwa dr. Yah, tidak ada yang
mendukung temuan penelitian. Referensi yang digunakan tidak menjelaskan bagaimana metode
IAHF dapat meningkatkan fungsi atau gerak motorik pada penderita stroke padahal parameter
tersebut ditentukan oleh Dr. Terawan untuk menguji hasil dari metode yang dikembangkannya.
penelitian Dr. Mengenai cuci otak, Terawan tidak menggunakan terapi komparatif apapun dan
hanya mengevaluasi pentingnya efek terapi pada aliran darah otak dan kekuatan otot pada
pasien stroke kronis. Studinya juga tidak melakukan perbandingan dosis untuk dosis efektif dan
keamanan. Cara ini masih perlu pengujian lebih lanjut sebelum dapat diterapkan dalam skala
besar, meskipun dalam skala kecil sudah terlihat manfaatnya. Ini karena mungkin ada efek
samping atau bahaya yang tidak terlihat dengan penggunaan luas dalam kelompok kecil. Meski
telah melalui 4 fase uji klinis, efek pengobatan tersebut masih dipantau dan dapat ditarik
sewaktu-waktu jika ditemukan menimbulkan efek samping yang serius pada masyarakat umum
setelah penerapannya. Selain itu, jumlah referensi yang menunjukkan keberhasilan bukanlah
dasar untuk keamanan dan keefektifan terapi karena sangat bias dan banyak pengalaman buruk
dapat tetap tidak dilaporkan, hanya menyisakan yang baik.
Pertanyaan :
1. Berdasarkan bacaan artikel diatas, pernyataan yang sesuai mengenai konsep cuci otak
yaitu, kecuali …
A. Metode DSA yang dimodifikasi serta diikuti dengan pembilasan heparin intra-arteri‒
IAHF
B. Penyemprotan heparin yang merupakan obat anti pembekuan ke dalam arteri (intra
arteri) setelah dilakukan penilaian kondisi arteri dengan menggunakan prosedur DSA
C. Penggunaan heparin untuk menghancurkan gumpalan yang menyumbat pembuluh
darah, sebagai pelebar pembuluh darah, dan/atau sebagai antioksidan untuk
memfasilitasi perbaikan jaringan.
D. Tindakan medis di bidang radiologi untuk melihat kondisi pembuluh darah, yaitu
pembuluh darah otak, dengan menggunakan kontras atau pewarna yang akan tampak
dengan sinar-X
E. Penggunaan heparin untuk menggabungkan gumpalan yang menyumbat pembuluh
darah, sebagai pelebar pembuluh darah, dan/atau sebagai antioksidan untuk
memfasilitasi perbaikan jaringan.
2. Dalam waktu 5 tahun, berapa jumlah penduduk di dunia yang terkena stroke ?
A. 60 juta
B. 61 juta
C. 65 juta
D. 70 juta
E. 75 juta
A.
B.
C.
D.
E.
I. Mengkaji dan memetakan Capaian Pembelajaran dan AtP dari Bidang Kajian yang
akan dipadukan (model Webbed-Case Study)
Tema Capaian Alur dan Indikator Materi
Tujuan
Pembelajaan
BIOLOGI 3.4 Menganalisis 3.4.1 Mengidentifikasi Sistem
Mendeskripsikan Sistem Struktur dan Peredaran
dan memahami Peredaran darah Fungsi Organ Darah
konsep sistem pada manusia peredaran darah
peredaran darah dan memahami pada manusia
gangguan pada 3.4.2 Mengidentifikasi
sistem peredaran berbagai
darah gangguan pada
Ilmiahkah sistem darah
Terapi Cuci manusia
Otak? FISIKA 3.1 Menganalisis 3.1.1 Mengidentifikasi Hukum
Memahami konsep dari Hukum poiseulle poiseulle
hukum dari hukum poiseulle
Fluida Statis
KIMIA 3.5 Mendeskripsikan 3.5.1 Mendefinisikan Unsur
Menganalisis unsur senyawa pengertian unsur Senyawa
unsur senyawa 3.6 senyawa Molekul
dan molekul Mendeskripsikan 3.5.2 Mendefinisikan Unsur
unsur klasifikasi materi klasifikasi materi Klsifikasi
3.7 Mendeskripsikan 3.5.3 Mendefinisikan materi
molekul unsur molekul unsur
II. Mengilustrasikan beberapa KD dalam Tema yang dipilih (model Webbed-Case Study)
Gambar keterkaitan :
Alasan :
2. B. 61 Juta
Alasan :
Pada bacaan artikel, tepatnya di paragraf ke 4 kalimat pertama, menyebutkan
bahwa diperkirakan terdapat 12,2 juta orang di dunia menderita stroke setiap
tahunnya. Oleh karena itu, jika dalam waktu 5 tahun, maka jumlah penduduk di
dunia yang terkena stroke = 12,2 juta x 5 = 61 juta
3. A
Alasan :
Karena gambar pada B yaitu struktur kimia aspirin, gambar C = struktur kimia
parasetamol, gambar D = struktur kimia naftalena, gambar E = struktur kimia
toluena
SUB BAB KE I
Olahraga adalah aktivitas yang sangat menyehatkan dan menyenangkan. Akan tetapi,
olahraga juga dapat menyebabkan kematian mendadak baik di kalangan atlet maupun non atlet.
Sebuah berita dalam Science of Sport menginformasikan, Ryan Shay, seorang atlet lari marathon
dari Negeri Paman Sam, kehilangan nyawanya pada saat bertanding. Fakta ini merupakan salah
satu bukti bahwa seorang atletpun ada kemungkinan memiliki risiko mengalami sudden death
ketika berolahraga. Ada sebuah penelitian menyebutkan bahwa resiko terjadinya kematian
mendadak lebih tinggi terjadi di kalangan atlet daripada non-atlet, meskipun belum diketahui
secara pasti apa penyebabnya. Diketahui bahwa perbandingan angka kematian mendadak antara
atlet dan non-atlet yaitu 2,8 : 1. Sedangkan perbandingan angka kematian mendadak antara laki-
laki dan perempuan yaitu 9 : 1. Akan tetapi , perbandingan ini tidak dapat dijadikan patokan secara
umum, karena setiap negara memiliki rate yang berbeda-beda. Seperti , rasio risiko kematian
mendadak di Denmark yaitu 13,67 : 1, di Prancis 18 : 1, serta di Finlandia 16,2 : 1 . Seorang peneliti
dari University of Peloponnese yaitu Apostolos menyatakan bahwa sudden death terjadi dengan
rata-rata 1 dalam 250.000 hingga 3 per 100.000 orang dalam setahun, serta banyak terjadi di
kalangan pria. Berdasarkan pendeteksian kasus kematian mendadak, dari 388 kasus, terdapat 132
kasus sepak bola, lari maraton 64 kasus, bola basket 98 kasus, dan renang 19 kasus. Di kalangan
lansia, memiliki resiko lebih besar mengalami kematian mendadak apabila aktivitas olahraganya
tidak disesuaikan dengan kemampuan fisiologis yang dimilikinya.
Adanya kasus kematian mendadak ketika berolahraga memiliki penyebab yang berbeda-
beda di setiap negara. Misalnya di Amerika, yang menjadi penyebab utamanya yaitu hypertrophic
cardiomyopathy (HCM) (36-42%), di Italia penyebab utamanya yaitu arrhythmogenic right
ventricular dysplasia (ARVD) (22.4%) sedangkan di Perancis sendiri penyebab utamanya yaitu
jantung koroner (29 %) . Dalam artikel ini, mari kita fokuskan pebahasan pada jantung koroner
sebagai penyebab kematian mendadak.
Jantung koroner merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena rusaknya pembuluh
darah arteri koroner yang berfungsi mengalirkan darah menuju otot jantung . Arteriosklerosis
merupakan faktor penyebab utama terjadinya kerusakan pada arteri koroner yaitu suatu
peradangan yang disebabkan oleh rusaknya dinding arteri dengan dicirikan terakumulasinya lemak
pada dinding arteri koroner tersebut. Awal proses terjadinya arteriosklerosis yaitu penumpukan
kolesterol atau Low Density Lipoprotein-Cholestrol (LDL-C) di dalam darah kemudian merusak sel
endothelium (dinding arteri) . selain hal tersebut, kerusakan pada sel endothelium juga dapat
disebabkan karena adanya zat kimia pada rokok, tekan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta
kompleks imun . LDL-C masuk menuju sel endothelial dinding arteri yang dioksidasi oleh radikal
bebas yang kemudian akan menarik sel imun (macropahages) masuk menuju dinding arteri .
Macrophages kemudian mencerna LDL-C lalu melepaskan zat kimia yang membuat terbelahnya sel
otot halus dan berpindah dari tunica media menuju lapisan intima . Serangkaian dari proses
tersebut, akan membentuk plak dalam pembuluh darah arteri koroner yang akan meningkatkan
kekakuan lapisan tunica intima sehingga terjadilah pengecilan diameter arteri koroner . Pada
akhirnya, berkembangnya plak akan sangat trombotik, artinya jika plak pecah, material di dalam
plak akan menjadi gumpalan darah yang dapat menyumbat dan menyebabkan serangan jantung
atau stroke .
Ketika melakukan aktivitas olahraga terlalu keras, darahpun akan dipompa jantung lebih
keras lagi. Kondisi seperti ini menyebabkan tekanan darah pada pembuluh arteri lebih tinggi
sehingga meningkatkan risiko pecahnya plak pada arteri koroner yang telah mengecil tersebut.
Sehingga dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung ketika berolahraga.
Olahraga secara teratur dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung . Selain itu,
orang yang melakukan olahraga juga memiliki banyak manfaat lain seperti : menurunkan berat
badan dan tekanan darah, meningkatkan sensitifitas insulin, kemampuan kognitif, kesehatan
mental, bahkan dapat memiliki harapan hidup 7 tahun lebih lama daripada orang yang jarang
berolahraga . Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 45.000 pria yang gemar lari lebih
dari 60 menit/minggu, menyebutkan bahwa risiko terkena penyakit jantung koronernya turun
sebesar 42% daripada orang yang jarang berolahraga. Kemudian, orang yang sering
melakukan olahraga jalan cepat selama 30 menit/hari memiliki penurunan risiko sebesar
18% . Oleh sebab itu, olahraga secara teratur harus dilakukan minimal lari selama 60
menit/minggunya. Lebih bagusnya lagi olahraga dilakukan 3x dalam seminggu supaya risiko
penyakit jantung dapat berkurang. Selain itu, khusus usia di atas 35 tahun, supaya menghindari
olahraga yang memiliki intensitas tinggi atau menuntut pengeluaran tenaga yang extra seperti
sepak bola, basket, tenis lapang, dan sebagainya.
Pra partisipasi nerupakan sebuah metode yang tepat guna mencegah terjadinya sudden death
(kematian mendadak). Dengan adanya pemeriksaaan pra partisipasi, maka dapat
mengidentifikasi keadaan kesehatan seseorang yang mungkin membuatnya berisiko.
Pengecekan denyut nadi, tekanan darah dan EKG merupakan aspek-aspek yang dievaluasi
untuk menentukan kelayakan bertanding, tes kebugaran atau latihan fisik. Namun sangat
disayangkan, metode pra partisipasi ini jarang digunakan di tempat kebugaran saat ini, seperti
fitness center, futsal center atau sport center lainnya. Untuk penderita penyakit berisiko
diwajibkan supaya tidak berolahraga dengan seenaknya, melainkan harus berdasarkan resep
olahraga yang dianjurkan oleh dokter olahraga maupun praktisi kesehatan olahraga.
Hendaknya juga selama melakukan aktivitas olahraga, sebaiknya didampingi oleh personal
trainer supaya dapat menerapkan resep olahraga sesuai aturan. Dikarenakan apabila tidak
memperhatikan aturan, status kebugaran, dan riwayat kesehatan, olahraga yang dilakukan
akan sangat beresiko dan berbahaya.
1. Jika resiko terjadinya sudden death di denmark meningkat menjadi 5 kali dari yang telah
disebutkan pada artikel, serta terjadinya kasus sudden death di Finlandia menurun ½ kali dari
yang telah disebutkan pada artikel juga. Maka, perbandingan resiko terjadinya Sudden death di
masing-masing negara tersebut menjadi …
A. Denmark = 18,67 : 6 , Finlandia = 8,1 : 0,5
B. Denmark = 18,67 : 6 , Finlandia =15,7 : 0,5
C. Denmark = 68,35 : 5, Finlandia = 9 : 0,5
D. Denmark = 68,35 : 5, Finlandia = 32,4 : 2
E. Denmark = 68,35 : 5, Finlandia = 8,1 : 0,5
2. Berdasarkan bacaan artikel di atas, berikut merupakan pernyataan yang paling sesuai terkait
dengan penyebab terjadinya penyakit jantung koroner yaitu …
A. Adanya kerusakan pada pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah menuju otot
jantung .
B. Adanya zat kimia pada rokok,
C. Tekanan darah tinggi
D. Kolesterol tinggi,
E. Kompleks imun
3. Jika tekanan darah pada pembuluh arteri tinggi, maka dapat memungkinkan terjadinya
berbagai permasalahan berikut, kecuali …
A. Serangan Jantung
B. Pecahnya plak pada arteri
C. Stroke
D. Terjadinya penyumbatan pada pembuluh arteri
E. Arthritis
SUB BAB KE II
Rokok elektrik atau vape, populer di kalangan anak muda di berbagai dunia, termasuk Amerika
Serikat dan Eropa. Anak muda penghisap vape ini kebanyakan tidak tahu bahwa rokok elektrik
mempunyai kandungan nikotin, zat adiktif yang terkandung di rokok tembakau.Mereka juga tidak
tahu bahwa yang dilakukan mereka membahayakan orang lain karena membuat yang lain terpapar
emisi rokok elektronik.
Banyak orang menyangka aerosol dari vape hanya mengandung uap air.
Vape ternyata juga mengandung racun.Zat beracun tersebut di antaranya partikel halus dan
sangat halus (juga dikenal sebagai materi partikulat), nikotin, senyawa organik yang mudah
menguap seperti formaldehyde dan acetaldehyde, yang dapat menyebabkan kanker pada
manusia .Materi partikulat pada aerosol rokok elektrik lebih kecil dibandingkan materi partikulat
yang ditemukan pada asap biasa. Hal ini membuat partikel ini lebih mudah masuk ke dalam paru-
paru dan menimbulkan penyakit seperti penyakit kardiovaskuler dan pernapasan serta diabetes.
Aerosol dari vape juga mengandung zat lain yang tidak ada di rokok biasa, seperti propylene glycol
dan glycerol, yang berperan sebagai pelarut dalam cairan vape, dan zat perasa.Walaupun propylene
glycol dan glycerol dianggap aman untuk dikonsumsi melalui saluran pencernaan, keduanya tidak
terbukti aman untuk dihirup.
Paparan terhadap aerosol rokok elektronik dalam jangka pendek telah terbukti menyebabkan
iritasi mata dan saluran pernapasan dan memperburuk kondisi pernapasan, seperti asma dan
penyakit bronkitis kronik.
2. Perokok vape pasif dapat mendorong semakin banyak orang merokok dan menerima
vape
Menurut studi kasus Banyak anak muda yang melihat orang lain menghisap rokok elektrik atau
terpapar dengan aerosol vape lebih mungkin mulai memakai vape atau bahkan rokok biasa.Mereka
bahkan dapat menganggap merokok vape aman
Dampak perokok vape pasif tidak bisa diabaikan.Paparan terhadap aerosol rokok elektronik telah
meluas, terutama di negara-negara yang penggunaan rokok elektroniknya sudah lazim, Di Eropa,
perokok vape pasif banyak terdapat di tempat di mana merokok telah dilarang, termasuk di dalam
ruangan , restoran, dan tempat kerja, atau fasilitas pendidikan.Penggunaan rokok elektrik bahkan
juga ditemukan pada lokasi yang biasa anak-anak sering berkeliaran, seperti taman bermain anak-
anak dan gerbang sekolah .
Rekomendasi
Untuk menangani dampak negatif yang dirasakan perokok vape pasif, kita harus mengawasi
dengan ketat tren ini, terutama di sekitar anak-anak dan orang-orang dengan penyakit
serius.Indonesia belum regulasi rokok elektrik dengan baik, padahal sudah banyak digunakan oleh
kalangan anak muda.Pemerintah harus mulai beraksi secepatnya dengan memonitor penggunaan
rokok elektrik dan dilarang penggunaannya di tempat umum, setidaknya di kawasan bebas
rokok.Oleh karena itu, aturan tentang penggunaan rokok elektrik mesti dimasukkan dalam
kerangka strategi pengendalian tembakau di tingkat nasional maupun daerah.
2. Sesuai dengan bacaan tersebut,dimana saja tempat yang dianggap tidak boleh digunakan untuk
merokok, Kecuali ?
3. Apa yang dapat saudara simpulkan berdasarkan penelitian studi kasus terkait bahaya rokok
elektrik atau vape ?
a. Trend rokok elektrik mudah menjangkau anak-anak muda yang tidak tahu bahayanya
b. Rokok elektrik dapat dianggap aman
c. Kandungan yang ada pada vape sama seperti rokok tembakau
d. Rokok elektrik bebas di gunakan di tempat umum
e. Rokok elektrik tidak menimbulkan penyakit seperti penyakit kardiovaskuler dan
pernapasan serta diabetes.
Pemanasan global dan pembangunan bisa menghentikan peran lahan gambut menjaga
karbon keluar dari atmosfer
Sumber : https://images.theconversation.com/files/377703/original/file-20210108-19-
hpyqim.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=926&fit=clip
Lahan gambut adalah jenis lahan basah yang berisi vegetasi kering yang belum sepenuhnya
terurai karena terlalu basah. Pada ekosistem ini, gambut terbentuk sebagai tanah agak gelap
dengan tekstur seperti spons. Selama ribuan tahun, lapisan gambut yang tebal telah menyerap dan
menyerap karbon dalam jumlah besar, berkontribusi terhadap pendinginan global. Namun, peran
ini mungkin tidak bertahan lama.
Suhu yang memanas dan aktivitas manusia, seperti mengeringkan rawa gambut dan
mengubahnya menjadi lahan pertanian, bisa mengubah lahan gambut dari penyerap karbon
menjadi sumber karbon. Dalam studi terbaru, tim kami yang terdiri dari 70 ilmuwan dari berbagai
disiplin ilmu dari seluruh dunia, menganalisis riset yang sudah ada dan melakukan survei pada 44
ahli terkemuka untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa mengubah kadar karbon lahan
gambut saat ini dan di masa depan. Kami menemukan bahwa degradasi ibun abadi (permafrost)
atau lapisan tanah es, suhu menghangat, naiknya permukaan laut dan kekeringan menyebabkan
banyak lahan gambut di seluruh dunia kehilangan karbon yang sudah tersimpan. Belum lagi,
degradasi sangat cepat terjadi akibat aktivitas manusia. Apabila tidak ada langkah-langkah diambil
untuk melindungi lahan gambut, jumlah hilangnya karbon bisa semakin cepat.
Meskipun hanya mencakup 3% dari areal lahan global, lahan gambut mengandung sekitar 25%
karbon global, dua kali lebih banyak dari hutan-hutan dunia. Lahan gambut ada di setiap benua,
bahkan Antarktika. Ekosistem ini terbentuk dari sebagian bahan organik yang membusuk
terakumulasi di tanah dingin yang hampir selalu basah, yang secara dramatis memperlambat
dekomposisi. Namun, perubahan iklim telah mengubah kondisi tersebut.
Sebagai contoh, di beberapa wilayah Arktik, lapisan es sangat cepat mencair dan mendorong
aktivitas mikroba yang melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer. Mikroba-mikroba ini
mengonsumsi gambut kaya karbon yang sebelumnya beku. Penyebab lainnya adalah kebakaran
lahan gambut secara masif. Kebakaran hutan baru-baru ini, seperti di Rusia, melepaskan karbon
dalam beberapa bulan setara dengan total emisi karbon dioksida manusia dalam satu tahun.
Kebakaran gambut juga sulit dipadamkan. Bara dalam bahan organik yang padat dapat menyala
kembali berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian.
Aktivitas manusia juga bisa meningkatkan pelepasan gas rumah kaca dari ekosistem gambut
yang kaya akan karbon. Misalnya, di Inggris, mengolah gambut untuk kebun telah menyebabkan
lahan gambut untuk melepaskan sekitar 16 juta ton karbon setiap tahun. Ini kira-kira setara dengan
emisi gas rumah kaca tahunan lebih dari 12 juta mobil. Di Indonesia dan Malaysia, karena lahan
subur semakin jarang, lahan gambut dibakar, dikeringkan, dan dialihfungsikan. Saat ini, sebagian
besar lahan gambut Indonesia telah dihancurkan untuk perkebunan kelapa sawit.
World Resources Institute memperkirakan bahwa pengeringan lahan gambut di Indonesia dan
Malaysia menghasilkan total emisi tahunan setara dengan hampir 70 pembangkit listrik batu bara.
Kegiatan ini juga membahayakan populasi satwa rentan, seperti orang utan dan berbagai jenis ikan
air tawar. Degradasi lahan gambut karena aktivitas manusia menyumbang 5-10% emisi karbon
dioksida tahunan dari aktivitas manusia, terlepas dari jejak geografis dari zona-zona ini.
Mengukur berapa banyak karbon yang akan lepas dari lahan gambut seluruh dunia sangat sulit
dilakukan, terutama karena tidak ada model yang secara memadai bisa mewakili ekosistem ini dan
banyak faktor yang memengaruhi kadar karbon. Lahan gambut tidak termasuk ke dalam
kebanyakan model sistem Bumi yang digunakan para ilmuwan untuk proyeksi perubahan iklim di
masa depan. Ada pandangan lama bahwa lahan gambut adalah faktor kecil dalam siklus karbon
global secara tahun-ke-tahun. Namun, studi kami dan banyak penelitian lain menunjukkan bahwa
perubahan iklim dan intervensi manusia membuat ekosistem ini sangat dinamis. Studi kami
menyoroti perlunya mengintegrasikan lahan gambut ke dalam model-model ini; kami juga
berharap ini dapat membantu mengarahkan penelitian baru. Meskipun model belum siap,
keputusan perlu diambil sekarang tentang bagaimana mengelola lahan gambut. Oleh karena itu,
kami melakukan survei ahli sebagai langkah awal terhadap prediksi nasib karbon lahan gambut
seluruh dunia.
Berdasarkan respon mereka, kami memperkirakan bahwa ada 100 miliar ton karbon bisa
terlepas dari lahan karbon di tahun 2100. Ini jumlah yang sama dengan 10 tahun emisi dari seluruh
aktivitas manusia, termasuk membakar bahan bakar fosil dan membuka hutan. Para ahli yang kami
tanyakan tidak bisa mencapai kesepakatan dan perkiraan kami sangat tidak pasti: Perubahan
bersih karbon gambut selama 80 tahun ke depan dapat berkisar dari 103 miliar ton hingga
kerugian 360 miliar ton. Tidak semua negara terkena dampak dengan cara yang sama. Lahan
gambut pada ketinggian mungkin mengalami peningkatan penyimpanan karbon di bawah iklim
yang menghangat karena peningkatan pertumbuhan tanaman dan akumulasi gambut yang lebih
besar. Gambut tropis, di sisi lain, lebih cenderung mengering dan terbakar karena suhu menghangat
dan aktivitas manusia. Faktor-faktor ini dan pilihan manusia tentang pengelolaan lahan gambut
akan memengaruhi apakah daerah-daerah ini menjadi sumber atau penyerap karbon di masa
depan.
Secara keseluruhan, hasil kami menunjukkan bahwa pelepasan karbon akan melampaui
penyerapan pada tahun-tahun mendatang, terutama karena dampak manusia di lahan gambut
tropis. Peralihan dari penyerap ke sumber emisi karbon ini akan mendorong positive feedback
loop. Lahan gambut melepaskan karbon yang membuat iklim Bumi lebih hangat, yang membuat
lahan gambut melepaskan lebih banyak karbon, dan seterusnya. Terlepas dari ketidakpastian
dalam temuan kami, kami percaya hasil kami menunjukkan bahwa lahan gambut harus dimasukkan
dalam model iklim dan negara-negara harus mengambil langkah-langkah untuk melestarikannya.
Di wilayah seperti Amazon dan Kongo, di mana terdapat lahan gambut luas baru-baru ini
ditemukan, sangat penting untuk mengambil tindakan untuk pelestarian. Lahan gambut juga harus
dipertimbangkan ke dalam model penilaian terintergrasi yang digunakan para ilmuwan
menggunakan untuk memahami dampak perubahan iklim dan opsi mitigasi. Model yang dapat
memproyeksikan perubahan sosial ekonomi di masa depan dan jalur emisi karbon yang mampu
membantu mengembangkan insentif, seperti harga karbon lahan gambut dan praktik penggunaan
berkelanjutan. Ini akan mengubah cara ekosistem gambut semakin dihargai dan dikelola. Akan
tetapi, langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran di seluruh dunia tentang sumber alam
yang berharga ini dan konsekuensi yang didapat bila terus mengeksploitasi.
H. DAFTAR PUSTAKA
Diastuti, R. (2018). BIOLOGI Paket C Setara SMA/MA kelas XI Modul Tema 7 : Sistem
Gerak dan Sirkulasi. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan-Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Noval, M. (2018). Ilmu Pengetahuan Alam Paket B Setara SMP/MTS Kelas VIII Modul Tema 9:
Transportasi pada Tubuh Makhluk Hidup. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan-Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat-Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I. W., Pangestuti, A. A., Puspitasari, D. R., et al.
(2017). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTS Semester 1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 Edisi Revisi. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.