Anda di halaman 1dari 43

CHAPTER BOOK IPA TERPADU

Disusun oleh : Kelompok 4


Anggota Kelompok :
1. Nadyatus Sholihah (1820600008)
2. Nur Atika (1820600015)
3. Asna Maulina Nihayah (1820600019)

Dosen Pengampu :
Yuni Arfiani, M.Pd, Muriani Nur Hayati, M.Pd, Bayu Widiyanto, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2022
BAB 4
<<TEMA-TEMA BIOLOGI DALAM IPA TERPADU >>

A. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran pada Sub Bab Sistem Peredaran Darah Manusia, diantaranya :
1. Peserta didik dapat menjelaskan komponen penyusun darah
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan organ-organ yang berperan pada sistem peredaran
darah
3. Peserta didik dapat mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia
4. Peserta didik dapat mendeskripsikan gangguan pada sistem peredaran darah serta upaya
pencegahannya
Tujuan Pembelajaran pada Sub Bab Sistem Respirasi Manusia, diantaranya :
1. Peserta didik dapat memahami dan mengidentifikasi alat-alat sistem respirasi atau
sistem Pernapasan pada manusia
2. Peserta didik dapat memahami Mekanisme sistem respirasi atau sistem pernafasan
3. Peserta didik memahami faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
manusia
4. Peserta didik memahami berbagai kelainan atau penyakit sistem pernafasan manusia
Tujuan Pembelajaran pada Sub Bab Pemanasan Global, diantaranya :
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi Pemanasan global
2. Peserta didik dapat memahami penyebab pemanasan global
3. Peserta didik memahami dampak pemanasan global
4. Peserta didik memahami usaha-usaha menanggulangi pemanasan global

B. Pendahuluan

Pernahkah kamu menaiki kendaraan yang sedang bergerak di sepanjang jalan raya?

(https://otomotif.kompas.com/ (https://www.sehatq.com/)
Apa saja yang bisa kamu lihat di sepanjang jalan raya tersebut?
Keadaan yang sama terjadi dalam sistem peredaran darah manusia. Mengapa dikatakan
demikian? Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, pembuluh darah, dan
jantung. Darah diumpamakan seperti sebuah kendaraan yang mengangkut banyak muatan
maupun penumpang. Di dalamnya terkandung air, zat makanan tercerna, zat sisa
metabolisme, garam mineral, dan gas-gas terlarut. Pembuluh darah diumpamakan seperti
sebuah lintasan atau jalan yang dilalui oleh kendaraan yang berfungsi sebagai media
pengangkutan bagi darah. Sedangkan jantung berfungsi sebagai tempat pemberhentian
sementara sebelum darah melanjutkan peredarannya ke seluruh sel-sel tubuh.
Proses pernapasan atau sistem respirasi berlangsung dengan bantuan organ
pernapasan. Sistem pernapasan setiap makhluk hidup menyesuaikan dengan lingkungan
hidupnya. Manusia memiliki beberapa organ yang membantu dalam proses pernapasan
yaitu rongga hidung, faring,
laring,bronkus ,bronkiolus ,Alveolus dan Paru-paru
Coba kita lihat gambar di samping dan bayangkan
apa yang terjadi bila perenang berhenti bernafas
saat berenang apa yang terjadi ?

Sumber gambar :
https://tinyurl.com/4butmmfv
Pernahkah Anda memperhatikan perubahan musim yang terjadi akhir-akhir ini? Berdasarkan
prediksi perubahan iklim, diketahui bahwa bulan Mei hingga September merupakan musim kemarau
dan Oktober hingga April merupakan musim penghujan di Indonesia. Namun dalam beberapa tahun
terakhir, perubahan musim di negara kita tidak dapat diprediksi, terkadang di Indonesia masih hujan
di bulan Mei, dan di Indonesia musim kemarau berlanjut di bulan November. Menariknya, kejadian
tak terduga musim ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain di dunia.
Pernahkah Anda mendengar tentang hujan salju di Arab? Berita tentang matahari terbit saat musim
dingin di China? Mengapa ini terjadi? Apa yang akan terjadi dengan bumi kita?
Memang peristiwa ini erat kaitannya dengan perubahan iklim di dunia. Perubahan iklim
disebabkan oleh perubahan lingkungan. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perubahan lingkungan
terjadi sebagai akibat dari aktivitas manusia. Saat ini perubahan iklim merupakan tantangan paling
serius yang dihadapi dunia. Semakin banyak terjadi fenomena penyimpangan cuaca seperti badai,
angin ribut, hujan deras, serta perubahan musim tanam. Menurut sebagian besar pakar, kejadian ini
diakibatkan oleh yang dinamakan pemanasan global (global warming), akibat dari meningkatnya
kandungan gas rumah kaca .

Beberapa penyebab pemanasan global adalah gaya hidup, pola konsumsi dan
pertumbuhan penduduk yang tidak teratur terkait dengan berbagai aktivitas manusia yang
terkadang merusak lingkungan. Karena penyebab pemanasan global adalah ulah manusia,
oleh karena itu sangat penting untuk mengedukasi masyarakat, yang tujuannya adalah
memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, agar
generasi anak cucu kelak tidak menderita karenanya. . tidak senang dengan tindakan orang-
orang yang hidup sebelum mereka. Kebijakan strategis negara harus dilaksanakan secara
tegas untuk menjamin kelangsungan hidup makhluk hidup di muka bumi. Oleh karena itu,
perlu diambil langkah-langkah konkrit untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat dalam
menghadapi kejahatan-kejahatan yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, kita harus lebih memahami apa arti pemanasan global dan bagaimana kita dapat
menanggapinya bahkan membantu mengatasinya.

C. << Sistem Peredaran Darah >>

Peta Konsep Sistem Peredaran Darah

Sumber : Dokumen Pribadi


1. Darah
Darah adalah jaringan ikat yang berperan sebagai alat pengangkutan utama dalam
tubuh, berbentuk cair, berwarna merah, dan lengket. Sebagai alat pengangkutan utama,
darah memiliki banyak fungsi antara lain :

a. Transportasi (pengangkutan )

● Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh


● Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh serta mengambil
karbondioksida dari seluruh sel tubuh dibawa ke paru-paru
● Mengangkut sisa metabolisme, obat, air, hormon

b. Termoregulasi (sebagai pengatur suhu tubuh)

c. Immunologi (melindungi tubuh dari serangan kuman penyakit, karena dalam darah
terdapat antibodi)

d. Homeostatis (sebagai pengatur keseimbangan zat, pH, serta regulator)

e. Koagulasi (berperan dalam proses pembekuan darah yaitu penutupan luka)

Darah memiliki komponen utama berupa plasma darah dan sel-sel darah. Masing-
masing prosentasenya dalam tubuh yaitu plasma darah sebanyak 55% , sedangkan sel-
sel darah sebanyak 45%.
a. Plasma darah (cairan darah)
Plasma darah merupakan komponen darah yang terdiri atas 91,5% air (H2 O) dan
8,5% zat-zat terlarut. Zat-zat terlarut tersebut berupa:
● Protein
Protein yang terkandung dalam plasma darah yaitu albumin, fibrinogen, dan
globulin yang berfungsi sebagai keseimbangan osmotik, buffer PH, pembekuan
darah, serta sistem pertahanan tubuh.
● Zat-zat lain
Zat-zat lain yang dimaksud yaitu meliputi sari makanan, hormon, antibodi, zat
sisa metabolisme (urea dan karbon dioksida), dan garam-garam mineral.
Garam-garam mineral ini seperti kalium, natrium, kalsium, magnesium, klorida,
bikarbonat yang berfungsi sebagai keseimbangan osmotik, buffer PH, dan
pengatur permeabilitas membran.
b. Sel-sel darah
Sel-sel darah terdiri atas Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), dan
Trombosit (keping darah) dengan perbedaan sebagai berikut :

Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit

Bentuk Bulat pipih, Tidak tetap , Beraneka macam


berubah-ubah
serta cekung (bulat, oval,
(bikonkaf) di (bersifat amuboid) memanjang)
bagian
tengahnya

(sumber : (sumber : (sumber:


https://www.among
guru.com/pengertian https:// https://
-sel-darah-merah- www.halodoc.com/ www.pelajaran.co.id/
eritrosit-ciri-ciri-dan- artikel/kapan-gejala- trombosit/)
gambarnya/) leukosit-tinggi-perlu-
ditangani-oleh-dokter)

Inti Tidak ada Ada Tidak ada,


namun
bergranula

Jumlah sel 4-5 juta / mm3 8.000/mm3 Sekitar 200.000 –


500.000/1 mm3
darah pada orang
dewasa

Umur 100 - 120 hari 12 hari Singkat (sekitar 5-


9 hari)

Fungsi Mengangkut CO2 Melawan Membantu proses


kuman/bibit pembekuan darah
dan O2
penyakit yang
masuk ke dalam
tubuh.

Tempat Sumsum tulang Sumsum tulang Hati dan limpa


Produksi merah belakang, sebagian
jaringan limpa

Berdasarkan ada tidaknya granula (butir-butir kasar) pada sitoplasma leukosit,


leukosit diklasifikasikan menjadi granulosit serta agranulosit.
Klasifikasi sel darah Ciri-Ciri Fungsi
putih

Granulosit Eosinofil ● Granula Reaksi alergi, terutama infeksi


berwarna cacing.
merah
● Nukleus terdiri
dari 2 lobus
● Plasma bersifat
asam

Basofil ● Granula Reaksi alergi


berwarna biru
● Plasma bersifat
basa
● Nukleus
berbentuk S
● Mengandung
histamin (zat
untuk melawan
alergen)
● Mengandung
heparin (anti
pembekuan
darah)

Netrofil ● Bergranula Fagositik (memakan protein


asing/ mikroorganisme
● Nukleus terdiri
penyebab penyakit)
dari 2-5 lobus
● Plasma bersifat
netral
● Terdiri atas 2
jenis sel yaitu
netrofil batang
dan netrofil
segmen
● Paling banyak
menyusun
leukosit
Agranulosit Monosit ● Tidak memiliki mencerna sel-sel yang mati
granula atau rusak dan membantu
sistem kekebalan tubuh
● Leukosit yang
kurannya
paling besar
● Ukuran nukleus
besar
● Dapat
berpindah dari
aliran darah ke
jaringan

Limfosit ● Tidak memiliki mencerna sel-sel yang mati


granula atau rusak dan membantu
sistem kekebalan tubuh.
● Sel tidak dapat
bergerak bebas
● Terdiri atas 2
jenis yaitu
limfosit sel B
dan T

(Sumber :
https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/07/104938269/jenis-jenis-sel-
darah-putih-dan-fungsinya?page=all)
Proses Pembekuan Darah
Komponen penyusun darah yang sangat berperan dalam proses pembekuan
darah adalah keping darah (trombosit). Ketika kita mengalami luka, maka akan
terjadi sentuhan antara trombosit dengan permukaan kasar dari pembuluh darah
tubuh kita yang terluka sehingga menyebabkan trombosit pecah. Pecahnya
trombosit ini menjadikan keluarnya enzim trombokinase (tromboplastin). Dengan
2+
bantuan ion kalsium (Ca ), enzim ini akan mengubah protrombin menjadi
trombin. Selanjutnya trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin
yang dapat menghentikan keluarnya darah pada luka. Skema pembekuan darah
dapat dilihat pada gambar berikut ini :

(sumber : https://maglearning.id/2022/11/09/skema-proses-pembekuan-darah-
bagaimana-tahapnya/)

2. Organ-Organ/Alat-Alat dalam Sistem Peredaran Darah Manusia


Sistem peredaran darah pada manusia tidak terlepas dari organ-organ yang bekerja
dalam proses peredaran darah manusia, diantaranya :
a. Jantung
Jantung sebagai pusat peredaran darah yang berfungsi memompa darah ke seluruh
tubuh yang melewati saluran pembuluh darah.
Letak dan Bagian-Bagian Jantung
(Sumber : https://hellosehat.com/jantung/anatomi-jantung/)

▪ Jantung terletak di rongga dada di sebelah kiri atas


▪ Terdiri dari 3 lapisan :
- Lapisan luar (perikardium)
- Lapisan tengah (miokardium)
- Lapisann dalam (endokardium)
▪ Jantung manusia terdiri atas 4 ruang :
- serambi kanan (atrium dekster),
- serambi kiri (atrium sinister),
- bilik kanan (ventrikel dekater).
- bilik kiri (ventrikel sinister)
▪ Terdapat katup dua daun (valvula bicuspidalis) diantara serambi kiri dan bilik
yang berfungsi supaya darah dari bilik kiri tidak mengalir kembali ke serambi
kiri. Sedangkan diantara serambi kanan dengan bilik kanan dihubungkan
katup tiga daun (valvula tricuspidalis) yang berfungsi menjaga agar darah dari
bilik kanan tidak mengalir kembali ke serambi kanan.
▪ Jantung memperoleh makanan (oksigenasi) melalui pembuluh arteri koronaria.
▪ Otot pada dinding jantung bagian bilik lebih tebal daripada dinding jantung
bagian serambi. Hal ini karena kerja bilik jantung lebih berat, yaitu memompa
darah ke seluruh tubuh.
b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan suatu saluran yang berfungsi mengedarkan
darah dari jantung ke seluruh tubuh serta dari seluruh tubuh kembali ke jantung.
Pembuluh darah dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya , yaitu :pembuluh nadi
(arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler dengan masing-masing
memiliki karajkteristik yang berbeda. Pembuluh kapiler merupakan pembuluh
yang sangat halus dan tipis karena hanya terdiri dari satu lapis sel. Pembuluh ini
menghubungkan ujung pembuluh nadi yang terkecil dan ujung pembuluh balik yang
terkecil.Pada pembuluh kapiler, terjadi pertukaran gas oksigen
dan gas karbon dioksida antara darah dengan jaringan tubuh. Karakteristik
pembuluh arteri dan vena dapat dilihat pada tabel berikut :

Pembeda Jenis Pembuluh Darah

Arteri Vena

Arah Aliran mengalirkan darah mengalirkan darah masuk ke


keluar dalam jantung
jantung

Kandungan dalam Banyak mengandung banyak mengandung karbon


darah yang dibawa oksigen, kecuali dioksida, kecuali vena pulmonalis.
pembuluh
arteri pulmonalis.

Dinding Pembuluh tebal, kuat, dan elastis Tipis dan tidak elastis.

Tempat Agak tersembunyi di Dekat dengan permukaan


dalam tubuh tubuh, tampak kebiru-biruan

Denyut Terasa Tidak terasa

Katup Satu pada pangkal Banyak di sepanjang pembuluh


jantung

Darah yang Keluar Memancar Tidak Memancar

(sumber : https://www.pelajaran.co.id/pembuluh-darah-kapiler/)

3. Sistem Peredaran Darah pada Manusia


Sistem peredaran darah pada manusia termasuk dalam sistem peredaran darah
tertutup dan ganda. Disebut tertutup karena darah selalu beredar di dalam pembuluh
darah. Disebut peredaran darah ganda, karena darah melewati jantung 2 kali setiap
beredar. Peredaran darah ganda ini terdiri atas :
a. Peredaran darah kecil
Yaitu : peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) menuju ke
paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung (serambi kiri).
b. Peredaran darah besar
Yaitu : peredaran darah dari jantung (bilik kiri) ke seluruh tubuh kemudian kembali
ke jantung lagi (serambi kanan).

(Sumber : https://saintif.com/peredaran-darah-besar/)

4. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah serta Upaya Pencegahannya


1. Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang terjadi karena arteri
koronaria (pembuluh darah yang berfungsi memberikan nutrisi dan O2 ke otot-otot
jantung) tidak dapat menyuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Hal ini
dapat disebabkan karena tersumbatnya arteri koronaria oleh lemak atau kolesterol.
Gejala dari penyakit jantung koroner yaitu: dada terasa sakit, sakit pada bagian
lengan dan punggung, napas pendek dan kepala pusing.

(sumber : https://rsud.cilacapkab.go.id/v2/penyakit-jantung-koroner-dan-
pencegahannya/)
Upaya pencegahan :
a. Olahraga serta istirahat yang teratur
b. Menjaga pola makan dengan baik
c. Hindari minuman beralkohol
d. Berhenti merokok
e. Hindari stress berlebih
f. Menjaga berat badan ideal
2. Stroke

(sumber : https://www.tribunnews.com/kesehatan/2022/10/28/7-cara-mencegah-
risiko-serangan-stroke-mulai-dari-gaya-hidup-sehat-hingga-cek-kondisi-kesehatan)

Stroke adalah penyakit yang terjadi karena matinya jaringan di otak yang
disebabkan karena kurangnya asupan oksigen di otak. Hal ini juga terjadi akibat
tersumbatnya pembuluh darah di otak oleh lemak atau kolesterol maupun pecahnya
salah satu pembuluh darah di otak. Upaya pencegahan penyakit stroke hampir sama
seperti pada penyakit jantung.

3. Varises
Varises merupakan suatu penyakit yang terjadi karena pelebaran maupun
terpuntirnya pembuluh vena, yang sering terjadi pada daerah kaki.
(Sumber : https://www.rspermata.co.id/articles/read/varises-tungkai-
apakah-bisa-dicegah)
Upaya pencegahan :
a. Naikkan tungkai sekitar 15-20 cm pada saat tidur. Hal ini dilakukan terutama
setelah melakukan perjalanan jauh maupun aktivitas yang melelahkan.
b. Hindari berat badan berlebih
c. Hindari berdiri terlalu lama
d. Olahraga secara teratur
e. Hindari pemakaian sepatu hak tinggi. Kalaupun terpaksa memakai sepatu hak
tinggi, maka sebaiknya hindari dari aktivitas berat.
4. Anemia
Anemia merupakan suatu penyakit yang terjadi karena kekurangan sel
darah merah atau hemoglobin, serta bisa juga disebabkan karena pendarahan yang
hebat. Gejala pada gangguan ini yaitu : tubuh terasa lemas, pusing kepala, serta
pucatnya wajah. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan zat besi.

(sumber : https://www.sehatq.com/penyakit/anemia-defisiensi-besi)

Upaya pencegahan :
mengonsumsi : makanan yang mengandung zat besi (bisa diperoleh juga dari
suplemen penambah zat besi), makanan bergizi.
5. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan suatu kondisi yang terjadi
karena tekanan darah melebihi batas normal (di atas 120/80 mmHg).
Penderita hipertensi memiliki gejala berupa : sakit kepala, kelelahan, pusing,
pendarahan dari hidung, mual, muntah dan sesak napas.
Faktor lain penyebab hipertensi yaitu :
a. arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah),
b. obesitas (kegemukan),
c. kurang olahraga,
d. stres,
e. mengonsumsi minuman beralkohol atau yang banyak
mengandung garam, lemak, dan kolesterol.

Upaya pencegahan :
Dengan menghindari faktor penyebab hipertensi
f. jaga berat badan ideal
g. hindari konsumsi alkohol, makanan berelemak yang mengandung kolesterol
tinggi
h. olahragalah secara teratur
i. berhenti merokok
j. hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres.

D. << Sistem Respirasi Manusia >>

Peta Konsep Sistem Respirasi Manusia

Sumber 1 : Dokumen Pribadi

A. PENGERTIAN SISTEM RESPIRASI


Sistem pernafasan atau respirasi adalah suatu sistem pada manusia yang bekerja
untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui
paru-paru. Pernapasan adalah proses otomatis, bahkan saat tidur, karena sistem
pernapasan dipengaruhi oleh sistem saraf otonom. Tergantung dimana pertukaran gas
terjadi, respirasi dapat dibagi menjadi dua jenis: respirasi eksternal dan respirasi dalam.
Respirasi eksternal adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara di alveoli dan
darah di kapiler sedangkan respirasi internal adalah respirasi yang terjadi antara darah
di kapiler dan sel-sel tubuh.

(Sumber : https://2.bp.blogspot.com)

B. ALAT-ALAT SISTEM PERNAPASAN


Sistem pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat Oksigen dapat masuk untuk
berdifusi dan Karbondioksida dapat berdifusi keluar di respirasi aerob. Organ
pernapasan pada manusia meliputi rongga hidung, faring,laring,bronkus,dan paru-paru.
a. Rongga hidung( cavum nasalis)
Rongga hidung adalah tempat udara dilembabkan dan dihangatkan.Lapisan lendir
yang ada dalam rongga hidung
dihasilkan oleh Kelenjar lendir.
Lapisan lendir menangkap debu dan
bubuk halus lainnya. Proses ini
membantu menyaring udara yang
akan dihirup. Di dinding rongga
hidung juga terdapat struktur seperti
rambut kecil yang disebut silia yang
membantu menggerakkan lendir dan
menangkap benda-benda di bagian
belakang kerongkongan. Ketika udara
masuk ke rongga hidung, udara luar
dipanaskan oleh pembuluh darah di
sekitar mukosa, melalui pemanasan ini
udara luar diatur menurut suhu

(Sumber :https://www.istockphoto.com )
tubuh spesifik 36oC - 37oC. Dengan demikian, udara yang masuk ke paru-paru adalah
udara yang bersih, bebas debu, hangat dan lembab. Namun pada kondisi tertentu, orang
terkadang dapat bernapas melalui mulut karena di dasar rongga mulut, selain sistem
pencernaan, terdapat cabang yang menuju ke saluran pernapasan yang disebut faring.

Padahal mulut sebenarnya hanyalah semacam alat bantu pernapasan darurat saat
hidung tidak bisa bernapas dengan normal, seperti saat hidung tersumbat. Bernafas
lewat mulut akan berdampak buruk, kenapa? Karena mulut tidak memiliki rambut
(silia) seperti pada rongga hidung, maka udara yang masuk tidak tersaring atau tidak
ada filter yang memungkinkan kotoran masuk ke dalam paru-paru (pulmo). Udara
bebas tidak hanya mengandung oksigen tetapi juga gas lainnya. Misalnya, karbon
dioksida (CO2), belerang (S),Karbon monoksida (CO) dan nitrogen (N2). Gas-gas ini juga
dihirup, tetapi hanya oksigen yang dapat mengikat darah. Selain sebagai organ
pernapasan, hidung juga merupakan indera penciuman yang sangat sensitif. Dengan
kemampuan ini, manusia dapat terhindar dari menghirup gas beracun atau berbau
busuk yang mungkin menjadi sarang bakteri dan patogen lainnya. Dari rongga hidung,
udara kemudian akan mengalir ke tenggorokan.

b. Faring (Tekak)
(Sumber : https://duniapendidikan.co.id/faring/ )

Setelah melewati hidung, udara memasuki faring. Faring adalah persimpangan antara
rongga mulut di kerongkongan dan rongga hidung di faring. Faring terletak dibelakang
mulut, tempat udara, makanan, dan air lewat. Ada katup yang menutupi rongga hidung
yang disebut faring, yang menutup saat makanan dimasukkan ke dalam tubuh. Jika kita
menelan makanan saat katup tidak tertutup, makanan akan masuk ke tenggorokan dan
kita akan tersedak.
c. Laring (pangkal tenggorokan)
Laring terdiri dari lempengan tulang rawan. Dinding dalamnya digerakkan oleh otot
untuk menutup dan membuka glotis. Glotis adalah lubang seperti celah yang
menghubungkan trakea ke faring. Di Dalam laring terdapat katup yang disebut epiglotis.
Saat Anda menelan makanan, epiglotis menutup sehingga makanan tidak turun ke
tenggorokan tetapi masuk ke
kerongkongan. Makan sambil
berbicara dapat menyebabkan
makanan masuk ke saluran
udara karena saluran udara
terbuka saat ini. Meski begitu,
saraf kita akan menyesuaikan
diri sehingga menelan,
bernapas, dan berbicara tidak
terjadi pada saat yang
bersamaan, sehingga
menimbulkan masalah
kesehatan. Di dalam laring,
selain epiglotis, kami juga
menemukan pita suara. Bagian
udara melalui faring
menggetarkan pita suara dan
terdengar sebagai suara
(Sumber:https://www.ruangbiologi.co.id/)
d. Trakea (Batang tenggorokan)

Faring adalah tabung sepanjang ±10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian lagi di
rongga dada. Dinding faring tipis dan keras, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan di
dalam rongga terdapat silia. Silia ini
berfungsi menjebak dan mendorong
kotoran di udara keluar, mencegahnya
masuk ke paru-paru. Kotoran tersebut
akan dikeluarkan berupa bersin dan
meludah (meludah). Cabang tenggorokan
(bronkus) Satu cabang ke paru kanan dan
cabang lainnya ke paru kiri. Panjang
bronkus sekitar 5 cm dengan diameter 11-
13 mm. Bronkus kemudian bercabang lagi
menjadi 20 hingga 25 cabang yang disebut
bronkiolus.

(Sumber: https://www.pelajaran.co.id/trakea-batang-tenggorokan/)
e. Bronkiolus

Bronkiolus adalah cabang dari trakea yang terletak di


rongga tenggorokan dan meluas ke paru-paru. Jumlah
bronkus yang menuju ke paru kanan dan kiri tidak
sama. Bronkiolus yang menuju ke paru kanan memiliki 3
cabang sedangkan bronkiolus yang menuju ke paru kiri
hanya memiliki 2 cabang yaitu alveoli. Ciri khas
bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan
kelenjar di mukosanya, di ujung bronkiolus hanya
terdapat distribusi bola dan sel epitel. Fungsi
bronkiolus adalah untuk menghubungkan oksigen
yang dihirup ke paru-paru.

(Sumber:https://
apacontoh.com/bronkiolus/index.html)
f. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di bagian atas rongga dada, dikelilingi oleh otot dan tulang rusuk di
kedua sisinya, dan di bawahnya terdapat diafragma yang sehat. Paru-paru memiliki dua
bagian, yaitu paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri dari 3 lobus dan paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri dari 2 lobus. Adanya dua selaput tipis yang menutupi paru-paru
disebut pleura.

Selaput dalam yang langsung menutupi


paru-paru disebut pleura (pleura
visceralis) dan selaput yang menutupi
rongga dada yang berdekatan dengan
tulang rusuk disebut pleura luar (pleura
parietalis). Di antara selaput luar dan
dalam terdapat rongga berisi cairan
pleura yang melumasi paru-paru. Dinding
rongga pleura permeabel terhadap air
dan zat lainnya. Paru-paru terdiri dari
bronkus,bronkiolus, alveolus , jaringan
elastis dan pembuluh darah. Paru-paru
memiliki struktur seperti spons elastis
dengan permukaan dalam yang lebar untuk pertukaran gas.

(Sumber :https://thibbuljawicentre.blogspot.com/ )
C. MEKANISME PERNAPASAN(RESPIRASI)
Manusia memiliki 2 macam mekanisme pernapasan yang terdiri dari pernapasan dada dan perut.
● Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
Mekanismenya terjadi pada dua siklus sebagai berikut :
a. Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga tulang rusuk dan tulang
dada terangkat dan paru-paru mengembang, Mengakibatkan tekanan udara rongga paru-
paru lebih rendah dari tekanan udara luar
sehingga udara dari luar masuk ke dalam paru-
paru.
b.  Fase ekspirasi
Fase ini merupakan relaksasi atau kembalinya
otot-otot antar tulang rusuk ke posisi semula,
setelah itu Tulang rusuk turun, rongga dada
menyempit, dan paru-paru mengecil.
Akibatnya,Tekanan udara rongga paru-paru

(Sumber:https://banjarnegara.pikiran-
rakyat.com )
lebih tinggi dari tekanan udara luar sehingga udara kaya akan karbondioksida keluar paru-
paru.
● Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang menggunakan otot diafragma.
Mekanismenya terjadi pada dua siklus sebagai berikut:
a. Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma yang semula. melengkung ke
(Sumber: https://banjarnegara.pikiran-rakyat.com )
atas berubah menjadi mendatar. Sehingga Rongga
dada dan paru-paru mengembang. Tekanan udara
dalam rongga paru-paru rendah, dan udara dari luar
masuk ke dalam paru-paru.
b. Fase Ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau Otot
diafragma kembali melengkung. diikuti
dengan Rongga dada dan paru-paru
mengecil.Tekanan udara dalam rongga paru-
paru menjadi tinggi sehingga udara yang
kaya akan karbondioksida akan keluar dari
paru-paru.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI PERNAPASAN MANUSIA
Proses inspirasi dan ekskresi berlangsung sebanyak 15 sampai dengan 18 kali setiap menit, tetapi
frekuensi ini pada setiap orang berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
● Umur
Untuk melihat pengaruh usia terhadap laju pernapasan, Anda dapat membandingkan laju
pernapasan antara orang tua dan anak. Tingkat pernapasan mana yang lebih tinggi, orang
tua atau anak? Lebih banyak pada anak-anak, bukan? Kenapa begitu? Ini karena anak-anak
masih tumbuh dan karena itu membutuhkan banyak energi. Oleh karena itu, kebutuhan
oksigen mereka juga lebih tinggi dibandingkan dengan orang tua mereka.
● Jenis Kelamin
Semakin banyak energi yang dibutuhkan, semakin banyak O2 yang diekstraksi dari udara.
Hal ini terjadi pada pria yang umumnya memiliki aktivitas lebih berat daripada wanita.
● Suhu Tubuh
Jika kebutuhan energi dilibatkan, maka terdapat hubungan antara respirasi dan suhu tubuh,
yaitu kebutuhan energi dan suhu tubuh berbanding lurus satu sama lain. Artinya semakin
tinggi suhu tubuh maka kebutuhan akan energi semakin besar, sehingga kebutuhan akan O2
juga semakin meningkat.
● Posisi Tubuh
Posisi tubuh seseorang akan mempengaruhi kebutuhan energinya. Coba bandingkan posisi
antara orang yang berbaring dan berdiri! Manakah yang memiliki frekuensi lebih banyak di
antara keduanya? Tentu saja, orang yang berdiri mengkonsumsi lebih banyak Oksigen
karena otot lebih banyak berkontraksi sehingga membutuhkan lebih banyak energi
● Kegiatan Tubuh
Untuk mendemonstrasikan efek dari faktor ini, Anda dapat membuat perbandingan antara
orang yang bekerja dan tidak bekerja. Manakah yang memiliki tingkat pernapasan tertinggi?
Jika Anda memperhatikan, profesional membutuhkan energi. Artinya semakin berat
pekerjaan, semakin banyak energi yang dibutuhkan, sehingga laju pernapasan semakin
cepat.

E. KELAINAN ATAU PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN


Sistem pernapasan dapat mengalami berbagai gangguan, baik karena kelainan sistem
pernapasan atau akibat infeksi kuman. Beberapa jenis gangguan antara lain :

No. Penyakit Karakteristik

1. Asma Penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru yang


disebabkan karena alergi terhadap kondisi lingkungan seperti
debu, jamur, hawa dingin,bahan kimia, dan serpihan kayu.

2. Bronkitis Peradangan pada lapisan dinding bronkus yang disebabkan oleh


infeksi virus mengakibatkan timbulnya batuk yang dalam dan
dahak berwarna abu-abu kekuningan dari paru-paru

3. Emfisema Kerusakan pada kantong udara kecil di paru-paru. Kerusakan


tersebut membuat penderitanya kesulitan bernapas.

4. Hipoksia Kekurangan oksigen di dalam jaringan. Apabila terjadi tingkat


yang cukup berat keadaannya maka hipoksia dapat
menyebabkan kematian sel.

5. Asfiksi Gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang


disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah,
atau jaringan tubuh. Misalnya: keracunan karbon monoksida
(CO), yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat
karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah
berkurang.

E. << Pemanasan Global >>

Peta Konsep Pemanasan Global


Sumber : Gambar Pribadi ( untuk melihat peta konsep pemanasan global lebih jelas, buka
link berikut ini : https://gitmind.com/app/docs/mq5llh9b)

A. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL


Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi, lautan, dan
daratan. Para peneliti di Center for International Forestry Research (CIFR) menjelaskan
bahwa pemanasan global adalah penyerapan radiasi matahari gelombang panjang
(gelombang panas atau infra merah) dari gas rumah kaca ke dalam Bumi. Gas rumah
kaca terjadi secara alami di udara (atmosfer). Sebaliknya, efek rumah kaca adalah istilah
untuk panas yang tersimpan di atmosfer alami bumi dan tidak dapat dipindahkan. (Vivi
Triana 2008)
Pemanasan global adalah sebuah fenomena global yang diakibatkan oleh aktivitas
manusia, yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil dan aktivitas modifikasi
lahan. Kegiatan ini menyebabkan peningkatan jumlah gas, terutama karbon dioksida
(CO2), di atmosfer melalui proses yang dikenal dengan efek rumah kaca. Istilah efek
rumah kaca merupakan istilah yang erat hubungannya dengan pemanasan global. Disebut
efek rumah kaca, karena mengalami peningkatan suhu bumi yang disebabkan oleh panas
di atmosfer bumi. Proses ini mirip dengan rumah kaca yang membuat tanaman tetap
hangat di dalamnya. Peningkatan suhu di dalam rumah kaca terjadi akibat pantulan sinar
matahari pada objek rumah kaca yang ditutup dengan dinding kaca dan mencegah
keluarnya udara panas (efek rumah kaca).
B. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Segala bentuk kegiatan aktivitas manusia selalu berdampak bagi lingkungan, baik itu
membawa efek positif ataupun efek negatif. Begitu juga menggunakan kondisi atmosfer
Bumi waktu ini yang mengalami perubahan dampak kegiatan insan. Pembakaran bahan
bakar fosil dan penebangan hutan bisa meningkatkan kadar CO2 pada atmosfer.
Dikarenakan CO2 merupakan galat satu gas tempat tinggal kaca, maka dapat meningkatkan
kadar CO2 pada atmosfer akan berkontribusi terjadinya pemanasan global. Oleh sebab itu,
setiap tahun kadar CO2 pada atmosfer terus menerus meningkat.

Sumber : Buku IPA Kelas VII Edisi revisi

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global di antaranya, adalah


sebagai berikut :
1. Meningkatnya gas rumah kaca
Gas rumah kaca berasal dari pembakaran minyak, seperti pembakaran batu bara dan
pembakaran gas alam. oleh karena itu, panas yang dipantulkan tidak berpindah ke luar
angkasa, tetapi kembali ke Bumi, dan gas yang paling efektif adalah karbon dioksida.
2. Polusi udara
Bahan bakar mesin yang digunakan untuk kendaraan seperti sepeda motor, mobil dan
kendaraan lainnya menghasilkan karbondioksida yang tidak dapat diangkut ke luar
angkasa, sehingga panasnya jatuh ke tanah dan dapat membuat bumi menjadi sangat
panas.
3. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca adalah panas dari permukaan bumi tidak dipantulkan ke
angkasa, tetapi tetap berada di atmosfer. Efek rumah kaca ini juga dapat bermanfaat
bagi kehidupan manusia, namun jika terlalu kuat akan mempengaruhi iklim dan cuaca
bumi. Di atas permukaan bumi, efek rumah kaca dapat terjadi karena hingga 25%
energi matahari yang sampai ke bumi dipantulkan oleh awan atau partikel atmosfer
lainnya, 25% oleh awan, 45% oleh permukaan bumi, dan sisanya 5% oleh atmosfer
tingkat umpan balik tercermin. Energi matahari yang diserap dipantulkan dalam
bentuk radiasi infra merah melalui awan dan juga di permukaan bumi. Namun, energi
dari karbon dioksida (CO2) dan gas lainnya ini dapat menghalangi cahaya yang
dipantulkan dari atmosfer bumi. Jumlah karbondioksida di udara merupakan salah
satu faktor penyebab pemanasan global.
Faktanya, karbon dioksida diperlukan dan tanaman menyerapnya untuk itu
proses fotosintesis. Namun, karena menipisnya hutan dan ruang hijau tingkat
karbon dioksida atmosfer berputar di luar kendali
4. Penggunaan CFC
Chlorofluorocarbon (CFC) adalah bahan kimia yang digunakan dalam berbagai
peralatan rumah tangga seperti AC dan lemari es. Pada tahun 1970-an, bahan kimia
seperti CFC dan hydrochlorofluorocarbon (HCFC) dapat menghancurkan lapisan
ozon. Bahan kimia perusak ozon ini sangat persisten, memungkinkannya memasuki
stratosfer yang rusak. Saat zat ini berada di stratosfer, radiasi ultraviolet matahari
mengubah bahan kimia ini dan menghancurkan atom klorin di ozon. Setelah
penghancuran lapisan ozon, jumlah sinar ultraviolet yang berbahaya ke bumi
meningkat, yang menyebabkan perubahan ekosistem, kanker kulit dan katarak, dll.
Saat ini banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dan banyak hal yang
dibutuhkan manusia untuk menggunakan CFC. Mayoritas penduduk menggunakan
CFC dalam jumlah besar, dan selama bertahun-tahun senyawa kimia ini banyak
digunakan dalam pendingin udara, lemari pendingin (freezer), lemari es, bahan
pelarut, dan proses pembuatan plastik.
5. Penggundulan Hutan
Kerusakan hutan dapat menyebabkan pemanasan global, hal tersebut karena hutan
memiliki fungsi yang mengikat gas karbondioksida, dan hutan merupakan penghasil
oksigen. Semakin banyak penebangan liar atau illegal logging, maka jumlah
karbondioksida akan semakin banyak yang berkumpul di atmosfer, oleh karena itu
dapat mengakibatkan terjadinya pemanasan global. Kondisi ini berarti oksigen di
bumi berkurang, padahal semua makhluk hidup di bumi membutuhkan oksigen,
sehingga dapat membahayakan kelangsungan hidup makhluk hidup di muka bumi.
Hilangnya hutan atau penggundulan hutan juga menyebabkan laju perubahan iklim
dan menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati. Banyak penebangan akibat alih
fungsi hutan, misalnya adanya berbagai bahan baku pertanian, seperti jagung dan
kedelai, yang membutuhkan banyak lahan. Deforestasi dapat memperburuk terjadinya
pemanasan global karena, hutan ditebang sebagai penghasil dan paru-paru oksigen
dunia dan digantikan dengan tanaman pertanian, yang menyebabkan penipisan lapisan
ozon di atmosfer.
6. Polusi Metana karena peternakan, pertanian, dan perkebunan
Gas metana dapat berperan penting dalam pemanasan global. Pada konsentrasi
tinggi, gas metana dapat mengurangi konsentrasi oksigen di atmosfer bumi sekitar
19,5 persen. Ketika gas metana bercampur dengan udara dalam konsentrasi tinggi,
kebakaran dan ledakan terjadi. Pertanian merupakan salah satu penghasil utama gas
metana, yang biasanya dihasilkan dari pakan ternak, yang mengandung gas metana,
dan bakteri yang kekurangan oksigen untuk mengurai bahan organik. Gas metana
memiliki dampak yang lebih besar terhadap pemanasan global daripada karbon
dioksida. Human Society International (2014) dalam Juhia (2016) menyatakan bahwa
GWP (Global Warming Potential) metana akan setidaknya 25 kali lipat dari karbon
dioksida dalam waktu 20 tahun. Artinya, dampak gas metana yang dihasilkan oleh
peternakan lebih besar daripada gas karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar fosil. Peternak sapi menyumbang 35-40% dari jumlah total gas metana di
dunia. Setiap tahun, sekitar 86 juta ton metana dilepaskan ke atmosfer dari
peternakan. Sapi, kambing dan domba adalah penghasil gas metana. (Dzuikhija 2016)
Selain produksi gas metana, peternakan juga secara tidak langsung bertanggung
jawab atas emisi karbon dioksida. Untuk pendistribusian pakan ternak, daging, susu,
telur dan hasil olahan hewan diperlukan bahan bakar fosil yang melepaskan gas
karbondioksida ke atmosfer. Selain itu, jagung dan kedelai membutuhkan pupuk yang
berujung pada terciptanya tanaman pupuk kimia. Bersama dengan pabrik pupuk
mineral, menghasilkan gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer. Pembakaran
bahan bakar fosil, distribusi pakan ternak dan produk hewani, dan emisi dari pabrik
pupuk adalah efek tidak langsung dari peternakan. (Dzuikhija, 2016). Masalah hewan
dan lingkungan secara garis besar dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu adanya
metana sebagai hasil pencernaan biologis di usus hewan dengan berbagai macam
lambung, pelepasan karbon dioksida selama pemecahan makanan dan produk hewani,
dan deforestasi akibat pembukaan lahan. . untuk budidaya bahan baku makanan dan
produksi emisi gas rumah kaca.
7. Boros penggunaan listrik
Faktor lain yang menyebabkan pemanasan global adalah penggunaan listrik yang
boros. Pemborosan listrik semakin menguras persediaan energi karena listrik
membutuhkan pembakaran batu bara yang meningkatkan pemanasan global. Oleh
karena itu, penggunaan listrik harus digunakan secara efisien jika diperlukan agar
tidak menimbulkan pemanasan global.
8. Polusi udara akibat industri pabrik
Selain dampak positif, peningkatan pembangunan industri memiliki dampak negatif
berupa polusi udara dan suara, baik di dalam maupun di luar ruangan, yang dapat
membahayakan kesehatan manusia. Industri manufaktur menghasilkan banyak asap
dan dapat menimbulkan polusi udara yang mencemari lingkungan dan menyebabkan
pemanasan global. Zat yang dikeluarkan dari proses industri merupakan zat
berbahaya seperti karbon monoksida, hidrokarbon dan senyawa lain yang dapat
merugikan alam dan kesehatan manusia, sehingga aktivitas industri dapat
mempengaruhi kualitas udara dan meningkatkan kebisingan.

Sumber : https://sonysugiarto.wordpress.com/2014/10/12/pencemara-udara-oleh-industri/

C. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL


Seperti disebutkan diatas, aktivitas manusia telah mengubah sifat gas rumah kaca di
atmosfer. Efek perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit diprediksi, namun beberapa
efeknya adalah sebagai berikut.
1) Suhu bumi meningkat, di beberapa tempat suhunya mungkin lebih tinggi dan di
beberapa tempat tidak.
2) Suhu bumi yang lebih tinggi dapat menyebabkan lebih banyak penguapan dan
presipitasi total, tetapi wilayahnya berbeda-beda, ada yang basah dan ada yang kering.
3) Mencairnya gletser yang menyebabkan naiknya permukaan air laut. Bahkan di
dataran pantai, dampak irigasi secara bertahap meningkat dari waktu ke waktu.
Sumber : Buku IPA Kelas VII Edisi revisi

4) Perusakan terumbu karang. Berdasarkan sebuah laporan terburuk mengenai terumbu


karang, dijelaskan bahwa populasi karang akan hilang pada tahun 2100 karena
kenaikan suhu dan pengasaman laut, menurut laporan tentang terumbu karang.
Banyak spesies lain diketahui bergantung pada terumbu karang untuk hidup mereka.
5) Meluasnya kepunahan spesies. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam
jurnal Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta
spesies. Hingga saat ini, kepunahan spesies semakin meluas dan daftar spesies
terancam punah semakin panjang.

Sumber : Buku IPA Kelas VII Edisi revisi

6) Banyak gagal panen. Menurut sebuah penelitian baru-baru ini, ada kemungkinan 90
persen bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia akan terpaksa pindah bersama keluarga
mereka ke tempat dengan iklim yang baik atau menghadapi kelaparan. akibat
perubahan iklim dalam 100 tahun terakhir.
7) Perusakan lapisan ozon. Lapisan ozon merupakan salah satu lapisan atmosfer yang
berada di stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini
melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar ultraviolet (UV). Diketahui dari
pengamatan satelit bahwa lapisan ozon secara bertahap menghilang sejak pertengahan
tahun 1970-an.

D. USAHA-USAHA MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL


Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2), yang dihasilkan
ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara dibakar untuk energi. Melimpahnya
bahan bakar fosil yang digunakan oleh aktivitas manusia berkontribusi terhadap
peningkatan CO2 di udara.
Menipisnya lapisan ozon merupakan salah satu contoh dampak aktivitas manusia yang
mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi polusi gas yang tinggi di
udara menyebabkan pemanasan global.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memerangi pemanasan global adalah
sebagai berikut.
1) Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan
2) batubara, bensin, kayu dan bahan bakar organik lainnya.
3) Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
4) Mengurangi deforestation
5) Mengurangi penggunaan produk yang mengandung chlorofluorocarbons (CFCs) dengan
menggunakan produk yang ramah lingkungan.
6) Dukungan dan partisipasi dalam kegiatan restorasi hutan.

F. Merancang Pembelajaran IPA menggunakan Model Webbed-Case Study

ILMIAHKAH TERAPI CUCI OTAK?

(Sumber : https://sainspop.com/blog/2018/04/13/ilmiahkah-terapi-cuci-otak/)

Munculnya inovasi terapi stroke yang kerap disebut brainwashing atau brain spa kembali
mengundang kontroversi. Sejak awal diperkenalkan dari tahun 2004, terapi yang merupakan
modifikasi dari prosedur diagnostik Digital Subtraction Angiography (DSA) ini dianggap sudah
berhasil mencegah berkembangnya stroke bahkan 'menyembuhkan' dan gangguan saraf lainnya
seperti sakit kepala sebelah. . Berawal dari tujuan mengurangi paparan radiasi sinar-X pada
prosedur DSA, prosedur diagnostik yang dimodifikasi ini berubah menjadi prosedur terapeutik.
Dia adalah Dr.dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K), seorang dokter dari TNI Angkatan Darat
yang disebut-sebut sebagai penemu terapi cuci otak.

Dalam publikasi ilmiah dr. Terawan, istilah cuci otak tidak disebutkan secara eksplisit.
Namun, istilah ilmiah yang mewakili istilah populer cuci otak itu sendiri adalah metode DSA
yang dimodifikasi diikuti dengan pembilasan heparin intra-arteri‒IAHF. DSA adalah tindakan
medis di bidang radiologi atau pencitraan untuk melihat kondisi pembuluh darah, termasuk
pembuluh darah otak, dengan menggunakan kontras atau pewarna yang akan tampak dengan
sinar-X. Modifikasi yang dilakukan oleh dr. Terawan menyemprotkan heparin yang merupakan
obat anti pembekuan ke dalam arteri (intra arteri) setelah dilakukan penilaian kondisi arteri
dengan menggunakan prosedur DSA. Heparin sendiri merupakan salah satu obat yang memang
digunakan dalam prosedur DSA untuk mencegah penggumpalan darah yang bisa terjadi akibat
manipulasi pembuluh darah. Namun, dalam prosedur cuci otak heparin digunakan untuk
memecah gumpalan yang menyumbat pembuluh darah, sebagai pelebar pembuluh darah,
dan/atau sebagai antioksidan untuk memfasilitasi perbaikan jaringan.

Jenis cuci otak ini sebenarnya sudah banyak diteliti, hanya saja obat yang digunakan bukan
heparin melainkan trombolisis (trombus = bekuan, litik = hancur) atau obat penghancur bekuan
darah. Heparin, merupakan kelas antikoagulan (anti = tidak, koagulan = membeku), bekerja
dengan mencegah pembentukan gumpalan darah. Baik trombolisis dan antikoagulan dirancang
untuk meningkatkan aliran darah, tetapi antikoagulan bekerja sebelum gumpalan terbentuk,
sedangkan trombolisis bekerja setelah gumpalan terbentuk.

Diperkirakan terdapat 12,2 juta orang di dunia menderita stroke setiap tahunnya. Dari
jumlah tersebut, lebih dari 16% kasus stroke mengenai populasi usia 15-49 tahun dan lebih dari
62% pada usia di bawah 70 tahun. Setiap tahunnya, 47% stroke terjadi pada laki-laki dan 53%
pada perempuan. Angka kematian stroke secara global per tahunnya dilaporkan sebesar 6,5 juta
orang. Dalam kebanyakan kasus stroke, aliran darah ke bagian otak tertentu dibatasi oleh
penyumbatan. Sumbatan tersebut dapat berupa sumbatan pada dinding pembuluh darah yang
sebagian besar terdiri dari timbunan lemak, kolesterol dan trombosit, atau dapat berupa
gumpalan darah yang pecah dan mencapai yang terkecil diameter pembuluh darah dapat dilalui.
Dengan adanya aliran darah yang tersumbat ini, berarti sel-sel otak tidak mendapatkan cukup
oksigen dan nutrisi, yang menyebabkan kerusakan dan penurunan fungsi seperti kelumpuhan
dan ketulian. Dalam keadaan ini, sumbatan harus dibersihkan secepat mungkin untuk
mengembalikan fungsi otak sebelum terjadi kerusakan serius. Karena bekuan darah sudah
terbentuk dan perlu dipecah agar tidak tersumbat lagi, obat golongan trombolitik paling masuk
akal. Hasil terbaik, yang melebihi efek sampingnya, dapat dicapai dalam waktu 3 jam setelah
timbulnya gejala pertama. Jika fase emas ini terlewati, hasil yang diharapkan tidak terlalu baik,
meskipun kebanyakan orang dengan gejala stroke terlambat (>3 jam setelah gejala pertama kali
muncul).

Oleh karena itu banyak penelitian yang mencoba mengembangkan inovasi terapi yang dapat
memperpanjang periode emas hingga lebih dari 3 jam. Salah satunya adalah dr. Teravan. Dalam
artikel ilmiah, ia bahkan menyatakan bahwa metode ini menawarkan harapan untuk perbaikan
sirkulasi darah pada stroke dalam jangka panjang, terbukti dengan peningkatan aliran darah
otak pada stroke kronis (interval antara timbulnya gejala stroke dan stroke ≥30 hari).
Penggunaan heparin dalam pengobatan stroke didasarkan pada kemampuannya untuk
memfasilitasi pembubaran bekuan secara dini, mencegah pembentukan bekuan dan mengurangi
terjadinya sumbatan. Namun penggunaan heparin juga meningkatkan risiko perdarahan ke
jaringan otak yang rusak dan sekitarnya, sehingga penggunaannya sangat terbatas. Heparin
dapat digunakan pada stroke untuk mempersempit pembuluh darah besar saat gumpalan darah
yang mengambang tersumbat, atau sebagai pengobatan sementara sambil menunggu operasi
jika gumpalan tetap ada. Namun penelitian tentang penggunaan heparin pada stroke, khususnya
stroke kronis masih terbatas, sehingga belum dapat ditentukan karakteristik individu yang
diuntungkan. Selain itu, masih harus ditentukan berapa lama pengobatan terbaik, berapa lama
bertahan, dan subtipe stroke mana yang bekerja dengan baik.

Untuk saat ini, heparin diindikasikan sebagai pengobatan pencegahan. Mengingat


potensinya sebagai terapi pengobatan, metode IAHF dikembangkan oleh Dr. Terawan
sebenarnya cukup menjanjikan. Namun, metode ini bersifat invasif atau melibatkan
memasukkan instrumen ke dalam tubuh, sehingga tidak dapat digunakan begitu saja, terutama
pada orang tanpa indikasi nyata. Selain itu, penelitian yang dilakukannya masih dalam tahap
transisi dan belum melewati empat tahap penelitian klinis. Perawatan baru harus diuji secara
bertahap untuk menilai keamanan, dosis, efektivitas dan efek samping. Uji klinis juga harus
dilakukan dengan sampel yang dipilih secara acak dan kemudian dikelompokkan ke dalam
kelompok yang menerima pengobatan baru versus kelompok yang menerima pengobatan
standar emas, dan paling baik dilakukan double-blind (baik peneliti maupun terapis tidak
mengetahui jenis pengobatan yang sebenarnya. diberikan kepada subjek). Terapi standar emas
sendiri merupakan terapi yang dijadikan acuan karena terbukti aman dan bermanfaat.

Tinjauan ilmiah oleh Machfoed et al. (2016) menjelaskan bahwa tidak ada terapi spesifik
yang diterima secara umum untuk stroke kronis. Juga dicatat bahwa dr. Yah, tidak ada yang
mendukung temuan penelitian. Referensi yang digunakan tidak menjelaskan bagaimana metode
IAHF dapat meningkatkan fungsi atau gerak motorik pada penderita stroke padahal parameter
tersebut ditentukan oleh Dr. Terawan untuk menguji hasil dari metode yang dikembangkannya.
penelitian Dr. Mengenai cuci otak, Terawan tidak menggunakan terapi komparatif apapun dan
hanya mengevaluasi pentingnya efek terapi pada aliran darah otak dan kekuatan otot pada
pasien stroke kronis. Studinya juga tidak melakukan perbandingan dosis untuk dosis efektif dan
keamanan. Cara ini masih perlu pengujian lebih lanjut sebelum dapat diterapkan dalam skala
besar, meskipun dalam skala kecil sudah terlihat manfaatnya. Ini karena mungkin ada efek
samping atau bahaya yang tidak terlihat dengan penggunaan luas dalam kelompok kecil. Meski
telah melalui 4 fase uji klinis, efek pengobatan tersebut masih dipantau dan dapat ditarik
sewaktu-waktu jika ditemukan menimbulkan efek samping yang serius pada masyarakat umum
setelah penerapannya. Selain itu, jumlah referensi yang menunjukkan keberhasilan bukanlah
dasar untuk keamanan dan keefektifan terapi karena sangat bias dan banyak pengalaman buruk
dapat tetap tidak dilaporkan, hanya menyisakan yang baik.

Pertanyaan :

1. Berdasarkan bacaan artikel diatas, pernyataan yang sesuai mengenai konsep cuci otak
yaitu, kecuali …
A. Metode DSA yang dimodifikasi serta diikuti dengan pembilasan heparin intra-arteri‒
IAHF
B. Penyemprotan heparin yang merupakan obat anti pembekuan ke dalam arteri (intra
arteri) setelah dilakukan penilaian kondisi arteri dengan menggunakan prosedur DSA
C. Penggunaan heparin untuk menghancurkan gumpalan yang menyumbat pembuluh
darah, sebagai pelebar pembuluh darah, dan/atau sebagai antioksidan untuk
memfasilitasi perbaikan jaringan.
D. Tindakan medis di bidang radiologi untuk melihat kondisi pembuluh darah, yaitu
pembuluh darah otak, dengan menggunakan kontras atau pewarna yang akan tampak
dengan sinar-X
E. Penggunaan heparin untuk menggabungkan gumpalan yang menyumbat pembuluh
darah, sebagai pelebar pembuluh darah, dan/atau sebagai antioksidan untuk
memfasilitasi perbaikan jaringan.

2. Dalam waktu 5 tahun, berapa jumlah penduduk di dunia yang terkena stroke ?

A. 60 juta
B. 61 juta
C. 65 juta
D. 70 juta
E. 75 juta

3. Penggunaan heparin dalam pengobatan stroke didasarkan pada kemampuannya untuk


memfasilitasi pembubaran bekuan secara dini, mencegah pembentukan bekuan dan
mengurangi terjadinya sumbatan. Berikut yang merupakan struktur kimia dari heparin
yaitu …

A.

B.
C.

D.

E.

I. Mengkaji dan memetakan Capaian Pembelajaran dan AtP dari Bidang Kajian yang
akan dipadukan (model Webbed-Case Study)
Tema Capaian Alur dan Indikator Materi
Tujuan
Pembelajaan
BIOLOGI 3.4 Menganalisis 3.4.1 Mengidentifikasi Sistem
Mendeskripsikan Sistem Struktur dan Peredaran
dan memahami Peredaran darah Fungsi Organ Darah
konsep sistem pada manusia peredaran darah
peredaran darah dan memahami pada manusia
gangguan pada 3.4.2 Mengidentifikasi
sistem peredaran berbagai
darah gangguan pada
Ilmiahkah sistem darah
Terapi Cuci manusia
Otak? FISIKA 3.1 Menganalisis 3.1.1 Mengidentifikasi Hukum
Memahami konsep dari Hukum poiseulle poiseulle
hukum dari hukum poiseulle
Fluida Statis
KIMIA 3.5 Mendeskripsikan 3.5.1 Mendefinisikan  Unsur
Menganalisis unsur senyawa pengertian unsur Senyawa
unsur senyawa 3.6 senyawa  Molekul
dan molekul Mendeskripsikan 3.5.2 Mendefinisikan Unsur
unsur klasifikasi materi klasifikasi materi  Klsifikasi
3.7 Mendeskripsikan 3.5.3 Mendefinisikan materi
molekul unsur molekul unsur

II. Mengilustrasikan beberapa KD dalam Tema yang dipilih (model Webbed-Case Study)
Gambar keterkaitan :

Sumber : Gambar Pribadi


III. Menjawab Pertanyaan
Jawab Pertanyaan terkait tema yang anda pilih, sertakan alasan jawabannya di sini.
1. E
Pernyataan yang sesuai mengenai konsep cuci otak berdasarkan bacaan pada artikel
yaitu :
● Metode DSA yang dimodifikasi serta diikuti dengan pembilasan heparin intra-arteri‒
IAHF
● Penyemprotan heparin yang merupakan obat anti pembekuan ke dalam arteri (intra
arteri) setelah dilakukan penilaian kondisi arteri dengan menggunakan prosedur
DSA
● Penggunaan heparin untuk menghancurkan gumpalan yang menyumbat pembuluh
darah, sebagai pelebar pembuluh darah, dan/atau sebagai antioksidan untuk
memfasilitasi perbaikan jaringan.
● Tindakan medis di bidang radiologi untuk melihat kondisi pembuluh darah, yaitu
pembuluh darah otak, dengan menggunakan kontras atau pewarna yang akan
tampak dengan sinar-X

Sedangkan yang tidak sesuai yaitu :

● Penggunaan heparin untuk menggabungkan gumpalan yang menyumbat pembuluh


darah, sebagai pelebar pembuluh darah, dan/atau sebagai antioksidan untuk
memfasilitasi perbaikan jaringan.

Alasan :

Pernyataan tersebut salah dikarenakan heparin seharusnya berfungsi untuk


memecah gumpalan yang menyumbat pembuluh darah, bukan menggabungkan
gumpalan yang menyumbat pembuluh darah. Hal ini juga sudah terdapat dalam
bacaan artikel pada paragraf ke 2

2. B. 61 Juta
Alasan :
Pada bacaan artikel, tepatnya di paragraf ke 4 kalimat pertama, menyebutkan
bahwa diperkirakan terdapat 12,2 juta orang di dunia menderita stroke setiap
tahunnya. Oleh karena itu, jika dalam waktu 5 tahun, maka jumlah penduduk di
dunia yang terkena stroke = 12,2 juta x 5 = 61 juta
3. A
Alasan :
Karena gambar pada B yaitu struktur kimia aspirin, gambar C = struktur kimia
parasetamol, gambar D = struktur kimia naftalena, gambar E = struktur kimia
toluena

G. Evaluasi / Soal Latihan

SUB BAB KE I

Fenomena Sudden Death Ketika Olahraga


Sumber : www.sainspop.com/fenomena-kematian-mendadak-ketika-berolahraga

Olahraga adalah aktivitas yang sangat menyehatkan dan menyenangkan. Akan tetapi,
olahraga juga dapat menyebabkan kematian mendadak baik di kalangan atlet maupun non atlet.
Sebuah berita dalam Science of Sport menginformasikan, Ryan Shay, seorang atlet lari marathon
dari Negeri Paman Sam, kehilangan nyawanya pada saat bertanding. Fakta ini merupakan salah
satu bukti bahwa seorang atletpun ada kemungkinan memiliki risiko mengalami sudden death
ketika berolahraga. Ada sebuah penelitian menyebutkan bahwa resiko terjadinya kematian
mendadak lebih tinggi terjadi di kalangan atlet daripada non-atlet, meskipun belum diketahui
secara pasti apa penyebabnya. Diketahui bahwa perbandingan angka kematian mendadak antara
atlet dan non-atlet yaitu 2,8 : 1. Sedangkan perbandingan angka kematian mendadak antara laki-
laki dan perempuan yaitu 9 : 1. Akan tetapi , perbandingan ini tidak dapat dijadikan patokan secara
umum, karena setiap negara memiliki rate yang berbeda-beda. Seperti , rasio risiko kematian
mendadak di Denmark yaitu 13,67 : 1, di Prancis 18 : 1, serta di Finlandia 16,2 : 1 . Seorang peneliti
dari University of Peloponnese yaitu Apostolos menyatakan bahwa sudden death terjadi dengan
rata-rata 1 dalam 250.000 hingga 3 per 100.000 orang dalam setahun, serta banyak terjadi di
kalangan pria. Berdasarkan pendeteksian kasus kematian mendadak, dari 388 kasus, terdapat 132
kasus sepak bola, lari maraton 64 kasus, bola basket 98 kasus, dan renang 19 kasus. Di kalangan
lansia, memiliki resiko lebih besar mengalami kematian mendadak apabila aktivitas olahraganya
tidak disesuaikan dengan kemampuan fisiologis yang dimilikinya.

Apakah yang Menjadi Penyebabnya?

Adanya kasus kematian mendadak ketika berolahraga memiliki penyebab yang berbeda-
beda di setiap negara. Misalnya di Amerika, yang menjadi penyebab utamanya yaitu hypertrophic
cardiomyopathy (HCM) (36-42%), di Italia penyebab utamanya yaitu arrhythmogenic right
ventricular dysplasia (ARVD) (22.4%) sedangkan di Perancis sendiri penyebab utamanya yaitu
jantung koroner (29 %) . Dalam artikel ini, mari kita fokuskan pebahasan pada jantung koroner
sebagai penyebab kematian mendadak.

Jantung koroner merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena rusaknya pembuluh
darah arteri koroner yang berfungsi mengalirkan darah menuju otot jantung . Arteriosklerosis
merupakan faktor penyebab utama terjadinya kerusakan pada arteri koroner yaitu suatu
peradangan yang disebabkan oleh rusaknya dinding arteri dengan dicirikan terakumulasinya lemak
pada dinding arteri koroner tersebut. Awal proses terjadinya arteriosklerosis yaitu penumpukan
kolesterol atau Low Density Lipoprotein-Cholestrol (LDL-C) di dalam darah kemudian merusak sel
endothelium (dinding arteri) . selain hal tersebut, kerusakan pada sel endothelium juga dapat
disebabkan karena adanya zat kimia pada rokok, tekan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta
kompleks imun . LDL-C masuk menuju sel endothelial dinding arteri yang dioksidasi oleh radikal
bebas yang kemudian akan menarik sel imun (macropahages) masuk menuju dinding arteri .
Macrophages kemudian mencerna LDL-C lalu melepaskan zat kimia yang membuat terbelahnya sel
otot halus dan berpindah dari tunica media menuju lapisan intima . Serangkaian dari proses
tersebut, akan membentuk plak dalam pembuluh darah arteri koroner yang akan meningkatkan
kekakuan lapisan tunica intima sehingga terjadilah pengecilan diameter arteri koroner . Pada
akhirnya, berkembangnya plak akan sangat trombotik, artinya jika plak pecah, material di dalam
plak akan menjadi gumpalan darah yang dapat menyumbat dan menyebabkan serangan jantung
atau stroke .

Ketika melakukan aktivitas olahraga terlalu keras, darahpun akan dipompa jantung lebih
keras lagi. Kondisi seperti ini menyebabkan tekanan darah pada pembuluh arteri lebih tinggi
sehingga meningkatkan risiko pecahnya plak pada arteri koroner yang telah mengecil tersebut.
Sehingga dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung ketika berolahraga.

Bagaimana Cara Mencegahnya ?

a. Melakukan Olahraga secara teratur

Olahraga secara teratur dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung . Selain itu,
orang yang melakukan olahraga juga memiliki banyak manfaat lain seperti : menurunkan berat
badan dan tekanan darah, meningkatkan sensitifitas insulin, kemampuan kognitif, kesehatan
mental, bahkan dapat memiliki harapan hidup 7 tahun lebih lama daripada orang yang jarang
berolahraga . Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 45.000 pria yang gemar lari lebih
dari 60 menit/minggu, menyebutkan bahwa risiko terkena penyakit jantung koronernya turun
sebesar 42% daripada orang yang jarang berolahraga. Kemudian, orang yang sering
melakukan olahraga jalan cepat selama 30 menit/hari memiliki penurunan risiko sebesar
18% . Oleh sebab itu, olahraga secara teratur harus dilakukan minimal lari selama 60
menit/minggunya. Lebih bagusnya lagi olahraga dilakukan 3x dalam seminggu supaya risiko
penyakit jantung dapat berkurang. Selain itu, khusus usia di atas 35 tahun, supaya menghindari
olahraga yang memiliki intensitas tinggi atau menuntut pengeluaran tenaga yang extra seperti
sepak bola, basket, tenis lapang, dan sebagainya.

b. Preparticipation Cardiovascular Screening

Pra partisipasi nerupakan sebuah metode yang tepat guna mencegah terjadinya sudden death
(kematian mendadak). Dengan adanya pemeriksaaan pra partisipasi, maka dapat
mengidentifikasi keadaan kesehatan seseorang yang mungkin membuatnya berisiko.
Pengecekan denyut nadi, tekanan darah dan EKG merupakan aspek-aspek yang dievaluasi
untuk menentukan kelayakan bertanding, tes kebugaran atau latihan fisik. Namun sangat
disayangkan, metode pra partisipasi ini jarang digunakan di tempat kebugaran saat ini, seperti
fitness center, futsal center atau sport center lainnya. Untuk penderita penyakit berisiko
diwajibkan supaya tidak berolahraga dengan seenaknya, melainkan harus berdasarkan resep
olahraga yang dianjurkan oleh dokter olahraga maupun praktisi kesehatan olahraga.
Hendaknya juga selama melakukan aktivitas olahraga, sebaiknya didampingi oleh personal
trainer supaya dapat menerapkan resep olahraga sesuai aturan. Dikarenakan apabila tidak
memperhatikan aturan, status kebugaran, dan riwayat kesehatan, olahraga yang dilakukan
akan sangat beresiko dan berbahaya.

1. Jika resiko terjadinya sudden death di denmark meningkat menjadi 5 kali dari yang telah
disebutkan pada artikel, serta terjadinya kasus sudden death di Finlandia menurun ½ kali dari
yang telah disebutkan pada artikel juga. Maka, perbandingan resiko terjadinya Sudden death di
masing-masing negara tersebut menjadi …
A. Denmark = 18,67 : 6 , Finlandia = 8,1 : 0,5
B. Denmark = 18,67 : 6 , Finlandia =15,7 : 0,5
C. Denmark = 68,35 : 5, Finlandia = 9 : 0,5
D. Denmark = 68,35 : 5, Finlandia = 32,4 : 2
E. Denmark = 68,35 : 5, Finlandia = 8,1 : 0,5

2. Berdasarkan bacaan artikel di atas, berikut merupakan pernyataan yang paling sesuai terkait
dengan penyebab terjadinya penyakit jantung koroner yaitu …
A. Adanya kerusakan pada pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah menuju otot
jantung .
B. Adanya zat kimia pada rokok,
C. Tekanan darah tinggi
D. Kolesterol tinggi,
E. Kompleks imun
3. Jika tekanan darah pada pembuluh arteri tinggi, maka dapat memungkinkan terjadinya
berbagai permasalahan berikut, kecuali …
A. Serangan Jantung
B. Pecahnya plak pada arteri
C. Stroke
D. Terjadinya penyumbatan pada pembuluh arteri
E. Arthritis

SUB BAB KE II

Bahaya rokok elektrik bagi orang di sekitarnya

Rokok elektrik atau vape, populer di kalangan anak muda di berbagai dunia, termasuk Amerika
Serikat dan Eropa. Anak muda penghisap vape ini kebanyakan tidak tahu bahwa rokok elektrik
mempunyai kandungan nikotin, zat adiktif yang terkandung di rokok tembakau.Mereka juga tidak
tahu bahwa yang dilakukan mereka membahayakan orang lain karena membuat yang lain terpapar
emisi rokok elektronik.

Bahaya perokok vape pasif


Perokok vape pasif adalah mereka yang tidak merokok tapi terpapar secara tidak langsung
terhadap emisi rokok elektrik yang dihembuskan pengguna rokok elektrik. Tapi perokok vape pasif
juga menghadapi bahaya yang serius layaknya perokok pasif lainnya setidaknya karena dua alasan:

1. Aerosol rokok elektrik mengandung zat beracun yang berbahaya

Banyak orang menyangka aerosol dari vape hanya mengandung uap air.

Vape ternyata juga mengandung racun.Zat beracun tersebut di antaranya partikel halus dan
sangat halus (juga dikenal sebagai materi partikulat), nikotin, senyawa organik yang mudah
menguap seperti formaldehyde dan acetaldehyde, yang dapat menyebabkan kanker pada
manusia .Materi partikulat pada aerosol rokok elektrik lebih kecil dibandingkan materi partikulat
yang ditemukan pada asap biasa. Hal ini membuat partikel ini lebih mudah masuk ke dalam paru-
paru dan menimbulkan penyakit seperti penyakit kardiovaskuler dan pernapasan serta diabetes.

Aerosol dari vape juga mengandung zat lain yang tidak ada di rokok biasa, seperti propylene glycol
dan glycerol, yang berperan sebagai pelarut dalam cairan vape, dan zat perasa.Walaupun propylene
glycol dan glycerol dianggap aman untuk dikonsumsi melalui saluran pencernaan, keduanya tidak
terbukti aman untuk dihirup.

Paparan terhadap aerosol rokok elektronik dalam jangka pendek telah terbukti menyebabkan
iritasi mata dan saluran pernapasan dan memperburuk kondisi pernapasan, seperti asma dan
penyakit bronkitis kronik.

2. Perokok vape pasif dapat mendorong semakin banyak orang merokok dan menerima
vape

Menurut studi kasus Banyak anak muda yang melihat orang lain menghisap rokok elektrik atau
terpapar dengan aerosol vape lebih mungkin mulai memakai vape atau bahkan rokok biasa.Mereka
bahkan dapat menganggap merokok vape aman

Perokok vape pasif berada di sekitar kita

Dampak perokok vape pasif tidak bisa diabaikan.Paparan terhadap aerosol rokok elektronik telah
meluas, terutama di negara-negara yang penggunaan rokok elektroniknya sudah lazim, Di Eropa,
perokok vape pasif banyak terdapat di tempat di mana merokok telah dilarang, termasuk di dalam
ruangan , restoran, dan tempat kerja, atau fasilitas pendidikan.Penggunaan rokok elektrik bahkan
juga ditemukan pada lokasi yang biasa anak-anak sering berkeliaran, seperti taman bermain anak-
anak dan gerbang sekolah .

Rekomendasi

Untuk menangani dampak negatif yang dirasakan perokok vape pasif, kita harus mengawasi
dengan ketat tren ini, terutama di sekitar anak-anak dan orang-orang dengan penyakit
serius.Indonesia belum regulasi rokok elektrik dengan baik, padahal sudah banyak digunakan oleh
kalangan anak muda.Pemerintah harus mulai beraksi secepatnya dengan memonitor penggunaan
rokok elektrik dan dilarang penggunaannya di tempat umum, setidaknya di kawasan bebas
rokok.Oleh karena itu, aturan tentang penggunaan rokok elektrik mesti dimasukkan dalam
kerangka strategi pengendalian tembakau di tingkat nasional maupun daerah.

1. Mengapa rokok elektrik atau vape dapat membahayakan perokok pasif ?


a. Karena aerosol rokok elektrik lebih mudah masuk ke dalam paru-paru dan menimbulkan
penyakit seperti penyakit kardiovaskuler dan pernapasan serta diabetes.
b. Karena perokok vape pasif banyak terdapat di tempat di mana merokok telah dilarang
c. Karena anak muda menjadi penghisap rokok elektrik atau vape
d. Karena penggunaan rokok elektroniknya sudah lazim
e. Karena Vape ternyata mengandung racun.

2. Sesuai dengan bacaan tersebut,dimana saja tempat yang dianggap tidak boleh digunakan untuk
merokok, Kecuali ?

a. Taman bermain kanak-kanak


b. Di dalam ruangan
c. Fasilitas pendidikan
d. Restoran
e. Tempat kerja

3. Apa yang dapat saudara simpulkan berdasarkan penelitian studi kasus terkait bahaya rokok
elektrik atau vape ?

a. Trend rokok elektrik mudah menjangkau anak-anak muda yang tidak tahu bahayanya
b. Rokok elektrik dapat dianggap aman
c. Kandungan yang ada pada vape sama seperti rokok tembakau
d. Rokok elektrik bebas di gunakan di tempat umum
e. Rokok elektrik tidak menimbulkan penyakit seperti penyakit kardiovaskuler dan
pernapasan serta diabetes.

SUB BAB KE III

Pemanasan global dan pembangunan bisa menghentikan peran lahan gambut menjaga
karbon keluar dari atmosfer
Sumber : https://images.theconversation.com/files/377703/original/file-20210108-19-
hpyqim.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=926&fit=clip

Lahan gambut adalah jenis lahan basah yang berisi vegetasi kering yang belum sepenuhnya
terurai karena terlalu basah. Pada ekosistem ini, gambut terbentuk sebagai tanah agak gelap
dengan tekstur seperti spons. Selama ribuan tahun, lapisan gambut yang tebal telah menyerap dan
menyerap karbon dalam jumlah besar, berkontribusi terhadap pendinginan global. Namun, peran
ini mungkin tidak bertahan lama.

Suhu yang memanas dan aktivitas manusia, seperti mengeringkan rawa gambut dan
mengubahnya menjadi lahan pertanian, bisa mengubah lahan gambut dari penyerap karbon
menjadi sumber karbon. Dalam studi terbaru, tim kami yang terdiri dari 70 ilmuwan dari berbagai
disiplin ilmu dari seluruh dunia, menganalisis riset yang sudah ada dan melakukan survei pada 44
ahli terkemuka untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa mengubah kadar karbon lahan
gambut saat ini dan di masa depan. Kami menemukan bahwa degradasi ibun abadi (permafrost)
atau lapisan tanah es, suhu menghangat, naiknya permukaan laut dan kekeringan menyebabkan
banyak lahan gambut di seluruh dunia kehilangan karbon yang sudah tersimpan. Belum lagi,
degradasi sangat cepat terjadi akibat aktivitas manusia. Apabila tidak ada langkah-langkah diambil
untuk melindungi lahan gambut, jumlah hilangnya karbon bisa semakin cepat.

Menjadi sumber emisi karbon

Meskipun hanya mencakup 3% dari areal lahan global, lahan gambut mengandung sekitar 25%
karbon global, dua kali lebih banyak dari hutan-hutan dunia. Lahan gambut ada di setiap benua,
bahkan Antarktika. Ekosistem ini terbentuk dari sebagian bahan organik yang membusuk
terakumulasi di tanah dingin yang hampir selalu basah, yang secara dramatis memperlambat
dekomposisi. Namun, perubahan iklim telah mengubah kondisi tersebut.

Sebagai contoh, di beberapa wilayah Arktik, lapisan es sangat cepat mencair dan mendorong
aktivitas mikroba yang melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer. Mikroba-mikroba ini
mengonsumsi gambut kaya karbon yang sebelumnya beku. Penyebab lainnya adalah kebakaran
lahan gambut secara masif. Kebakaran hutan baru-baru ini, seperti di Rusia, melepaskan karbon
dalam beberapa bulan setara dengan total emisi karbon dioksida manusia dalam satu tahun.
Kebakaran gambut juga sulit dipadamkan. Bara dalam bahan organik yang padat dapat menyala
kembali berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian.

Aktivitas manusia juga bisa meningkatkan pelepasan gas rumah kaca dari ekosistem gambut
yang kaya akan karbon. Misalnya, di Inggris, mengolah gambut untuk kebun telah menyebabkan
lahan gambut untuk melepaskan sekitar 16 juta ton karbon setiap tahun. Ini kira-kira setara dengan
emisi gas rumah kaca tahunan lebih dari 12 juta mobil. Di Indonesia dan Malaysia, karena lahan
subur semakin jarang, lahan gambut dibakar, dikeringkan, dan dialihfungsikan. Saat ini, sebagian
besar lahan gambut Indonesia telah dihancurkan untuk perkebunan kelapa sawit.

World Resources Institute memperkirakan bahwa pengeringan lahan gambut di Indonesia dan
Malaysia menghasilkan total emisi tahunan setara dengan hampir 70 pembangkit listrik batu bara.
Kegiatan ini juga membahayakan populasi satwa rentan, seperti orang utan dan berbagai jenis ikan
air tawar. Degradasi lahan gambut karena aktivitas manusia menyumbang 5-10% emisi karbon
dioksida tahunan dari aktivitas manusia, terlepas dari jejak geografis dari zona-zona ini.

Mengukur karbon lahan gambut

Mengukur berapa banyak karbon yang akan lepas dari lahan gambut seluruh dunia sangat sulit
dilakukan, terutama karena tidak ada model yang secara memadai bisa mewakili ekosistem ini dan
banyak faktor yang memengaruhi kadar karbon. Lahan gambut tidak termasuk ke dalam
kebanyakan model sistem Bumi yang digunakan para ilmuwan untuk proyeksi perubahan iklim di
masa depan. Ada pandangan lama bahwa lahan gambut adalah faktor kecil dalam siklus karbon
global secara tahun-ke-tahun. Namun, studi kami dan banyak penelitian lain menunjukkan bahwa
perubahan iklim dan intervensi manusia membuat ekosistem ini sangat dinamis. Studi kami
menyoroti perlunya mengintegrasikan lahan gambut ke dalam model-model ini; kami juga
berharap ini dapat membantu mengarahkan penelitian baru. Meskipun model belum siap,
keputusan perlu diambil sekarang tentang bagaimana mengelola lahan gambut. Oleh karena itu,
kami melakukan survei ahli sebagai langkah awal terhadap prediksi nasib karbon lahan gambut
seluruh dunia.

Berdasarkan respon mereka, kami memperkirakan bahwa ada 100 miliar ton karbon bisa
terlepas dari lahan karbon di tahun 2100. Ini jumlah yang sama dengan 10 tahun emisi dari seluruh
aktivitas manusia, termasuk membakar bahan bakar fosil dan membuka hutan. Para ahli yang kami
tanyakan tidak bisa mencapai kesepakatan dan perkiraan kami sangat tidak pasti: Perubahan
bersih karbon gambut selama 80 tahun ke depan dapat berkisar dari 103 miliar ton hingga
kerugian 360 miliar ton. Tidak semua negara terkena dampak dengan cara yang sama. Lahan
gambut pada ketinggian mungkin mengalami peningkatan penyimpanan karbon di bawah iklim
yang menghangat karena peningkatan pertumbuhan tanaman dan akumulasi gambut yang lebih
besar. Gambut tropis, di sisi lain, lebih cenderung mengering dan terbakar karena suhu menghangat
dan aktivitas manusia. Faktor-faktor ini dan pilihan manusia tentang pengelolaan lahan gambut
akan memengaruhi apakah daerah-daerah ini menjadi sumber atau penyerap karbon di masa
depan.

Secara keseluruhan, hasil kami menunjukkan bahwa pelepasan karbon akan melampaui
penyerapan pada tahun-tahun mendatang, terutama karena dampak manusia di lahan gambut
tropis. Peralihan dari penyerap ke sumber emisi karbon ini akan mendorong positive feedback
loop. Lahan gambut melepaskan karbon yang membuat iklim Bumi lebih hangat, yang membuat
lahan gambut melepaskan lebih banyak karbon, dan seterusnya. Terlepas dari ketidakpastian
dalam temuan kami, kami percaya hasil kami menunjukkan bahwa lahan gambut harus dimasukkan
dalam model iklim dan negara-negara harus mengambil langkah-langkah untuk melestarikannya.

Menuju penggunaan berkelanjutan Keseimbangan harus dicapai antara penggunaan lahan


gambut yang bijak dengan kebutuhan ekonomi. Mengingat banyak karbon dari lahan gambut dan
kerentanan mereka, banyak ahli yang kami survei percaya bahwa orang-orang akan segera
mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan untuk mengelolanya. Tapi, tidak semua optimis.

Di wilayah seperti Amazon dan Kongo, di mana terdapat lahan gambut luas baru-baru ini
ditemukan, sangat penting untuk mengambil tindakan untuk pelestarian. Lahan gambut juga harus
dipertimbangkan ke dalam model penilaian terintergrasi yang digunakan para ilmuwan
menggunakan untuk memahami dampak perubahan iklim dan opsi mitigasi. Model yang dapat
memproyeksikan perubahan sosial ekonomi di masa depan dan jalur emisi karbon yang mampu
membantu mengembangkan insentif, seperti harga karbon lahan gambut dan praktik penggunaan
berkelanjutan. Ini akan mengubah cara ekosistem gambut semakin dihargai dan dikelola. Akan
tetapi, langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran di seluruh dunia tentang sumber alam
yang berharga ini dan konsekuensi yang didapat bila terus mengeksploitasi.

1. Mengapa lahan gambut dapat menyebabkan pemanasan global?


A. Karena, lahan gambut dapat menyimpan 30% kapasitas penyimpanan karbon global
dalam tanah dan moderasi iklim
B. Karena, lahan gambut mengalami peningkatan pertumbuhan tanaman dan akumulasi
gambut yang lebih besar
C. Karena, Lahan gambut dapat menyerap karbon
D. Karena, Lahan gambut melepaskan karbon yang membuat iklim Bumi lebih hangat,
E. Karena, Lahan gambut memiliki kandungan unsur hara yang rendah dan mengandung
bahan asam organik
2. Berdasarkan bacaan tersebut, faktor apa saja yang dapat menyebabkan lahan gambut
kehilangan karbon, Kecuali?
A. Degradasi lapisan tanah es
B. Suhu menghangat
C. Naiknya permukaan laut
D. Kekeringan
E. Kesuburan tanah pada lahan gabut
3. Berdasarkan bacaan artikel di atas, berikut merupakan pernyataan yang paling sesuai terkait
dengan penyebab kehilangan karbon pada lahan gambut, yaitu.....
A. Terjadinya kebakaran hutan yang terjadi di rusia, yang dapat menyebabkan lahan gabut
melepaskan karbon dalam jumlah besar
B. pelepasan karbon akan melampaui penyerapan pada tahun-tahun mendatang, terutama
karena dampak manusia di lahan gambut tropis.
C. Lahan gambut pada ketinggian mungkin mengalami peningkatan penyimpanan karbon di
bawah iklim yang menghangat
D. Lahan gambut harus dimasukkan dalam model iklim dan negara-negara harus mengambil
langkah-langkah untuk melestarikannya.
E. Lahan gambut melepaskan karbon yang membuat iklim Bumi lebih hangat, yang membuat
lahan gambut melepaskan lebih banyak karbon, dan seterusnya.

H. DAFTAR PUSTAKA

Diastuti, R. (2018). BIOLOGI Paket C Setara SMA/MA kelas XI Modul Tema 7 : Sistem
Gerak dan Sirkulasi. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan-Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Noval, M. (2018). Ilmu Pengetahuan Alam Paket B Setara SMP/MTS Kelas VIII Modul Tema 9:
Transportasi pada Tubuh Makhluk Hidup. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan-Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat-Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Zubaidah, S., Mahanal, S., Yuliati, L., Dasna, I. W., Pangestuti, A. A., Puspitasari, D. R., et al.
(2017). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTS Semester 1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Triana, V. (2008). PEMANASAN GLOBAL. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 2(2),


159. https://doi.org/10.24893/jkma.2.2.159-163.2008

Mulyani, A. S. (2021). PEMANASAN GLOBAL, PENYEBAB, DAMPAK DAN ANTISIPASINYA.

Dzuikhija , S. (2016). Isu Kegiatan Peternakan sebagai Penyumbang Terbesar Pemanasan


Global – Dilema Antara Usaha Peningkatan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 Edisi Revisi. Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai