Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP LEUKEMIA

OLEH:

WULANDARI PUTRI (1912142010115)

S1 KEPERAWATAN TK IIB

DOSEN PEMBIMBING:

NS. DIAN ANGGRAINI M,KEP

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

BP:2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Dalam makalah ini saya membahas tentang “KONSEP LEUKEMIA”.

Saya mengharap pembaca untuk memberi saran dan kritik yang bersifat kontruktif. Kritik
dan saran dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Payakumbuh, 6 Oktober 2020

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................................

Daftar Isi................................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan penulis......................................................................................................
1.4 Manfaat penulisan................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 anatomo Fisiologi darah.......................................................................................


2.2 Pengertian Leukemia...........................................................................................
2.3 Etiologi.................................................................................................................
2.4 Manifestasi klinis.................................................................................................
2.5 Pemeriksaan Diagnostig / Penunjang...................................................................
2.6 Komplikasi...........................................................................................................
2.7 Patofisiologi.........................................................................................................
2.8 WOC....................................................................................................................
2.9 Pengobatan...........................................................................................................
BAB III : Penutup

3.1 Simpulan..............................................................................................................

3.2 Saran....................................................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Leukemia atau penyakit kanker darah menduduki peringkat tertinggi kanker pada anak.
Namun,penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah sebabnya lebih dari
60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut.
Leukemia adalah penyakit neoplastic yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel
induk hematopoietic yang mengalami transformasi dan ganas, menyebabkan supresi dan
penggantian elemen sumsum normal (Baldy, 2006).
Leukemia dibagi menjadi 2 tipe umum: Leukemia Limfositik dan Leukemia Mielogenosa
(Guyton and Hall, 2007).
Sebagai seorang perawat, sangat penting mengetahui tentang penyakit leukemia ini.
Melihat ruang lingkup pelaksanaan tindakan keperawatan salah satunya adalah anak-anak,
dengan mengetahui lebih jauh tentang apa dan bagaimana leukemia ini membuat seorang
perawat menjadi lebih percaya diri dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dan yang
paling penting dapat menambah atau meningkatkan derajat kesehatan khususnya pada anak.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian leukemia?
2. Apa etiologi dari leukemia?
3. Apa manifestasi klinis leukemia?
4. Apa pemeriksaan penunjang leukemia?
5. Apa saja komplikasi leukemia?
6. Bagaimana patofisiologi dari leukemia?
7. Bagaimana cara pengobatan leukemia?
1.3 Tujuan Penulis
1. Menjelaskan pengertian leukemia.
2. Menjelaskan etiologi dari leukemia.
3. Menjelaskan manifestasi klinis dari leukemia.
4. Menjelaskan pemeriksaan penunjang pada leukemia.
5. Menjelaskan komplikasi leukemia.
6. Menjelaskan patofisiologi dari leukemia.
7. Menjelaskan cara pengobatan leukemia.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
masyarakat luas terutama perawat mengenai leukemia atau kanker darah. Makalah ini
juga memberikan pemahaman yang lebih dalam proses belajar mengajar di semester III
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Fisiologi Darah
Darah adalah suatu cairan kental yang terdiri dari sel-sel dan plasma (Guyton, 1992).
Proses pembentukan sel darah (Hemopoesis) terdapat di tiga tempat:
1. Sumsum tulang
Sumsum tulang yang aktif dalam proses hemopoesis adalah tulang vertebrae, sternum
(tulang dada), dan costa (tulang iga).
2. Hepar/ Liver
3. Limpa
Berfungsi sebagai organ limfoid, memfagosit material tertentu dalam sirkulasi darah dan
menghancurkan sel darah merah yang rusak.
Volume darah pada tubuh sehat sekitar 1/13 dari BB atau 4-5 liter. Keadaan jumlah
tersebut tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung atau pembuluh darah. Tekanan
viskositas atau kekentalan darah mempunyai berat jenis 1,041- 1,067 dengan temperature 38 oC
dan pH 7,37- 7,45.
Fungsi darah secara umum terdiri atas:
1. Mengangkut O2, CO2, dan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh.
2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun.
3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.
Darah terbagi atas:
1. Eritrosit (sel darah merah)
Dengan ciri-ciri: tidak berinti, banyaknya 5 juta/mm3, berwarna kuning kemerahan karena
mengandung Hb. Warna ini akan bertambah merah jika didalamnya banyak mengandung
O2. Fungsi eritrosit: mengangkat O2 dan CO2. Eritrosit beredar keseluruh tubuh selama
14-15 hari, setelah itu akan mati. Jumlah Hb anak-anak 10-16 gr/dl.
2. Leukosit
Bentuknya berubah-ubah dan bergerak dengan pseudopodia, mempunyai inti, berwarna
bening, banyaknya 4000-11.000/mm3 darah. Fungsi leukosit: membunuh dan memakan
bibit penyakit yang masuk ke tubuh jaringan RES (Retikulo Endotel System),
mengangkut dan membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa kepembuluh darah.
3. Trombosit (sel plasma)
Warnanya putih dengan jumlah normal 150.000-450.000/mm3, trombosit memegang
peran penting dalam pembekuan darah.
4. Plasma Darah
Bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah, warna bening kekuningan. Hampir 90%
plasma darah terdiri dari:
1. Fibrinogen yang berguna dalam proses pembekuan darah
2. Garam-garam mineral: metabolisme dan juga mengadakan osmotic
3. Protein darah (albumin dan globulin) : meningkatkan viskositas darah dan tekanan
osmotic untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh
4. Zat makanan (zat amino, glukosa lemak, mineral dan vitamin)
5. Hormone yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh
6. Antibody atau anti toksin
2.2 Pengertian Leukemia
Leukemia merupakan penyakit poliferasi patologis sel pembuat darah yang bersifat
sistemik dan biasanya berakhir fatal (Ilmu Kesehatan Anak, 1985).
Leukemia adalah proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk
leukosit yang tidak normal, jumlahnya berlebihan, dapat menyebabkan anemia, trombositopenia
dan diakhiri dengan kematian (Kapita Selekta Kedokteran, 1999). Leukemia adalah suatu
keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasi patologis sel hemopoetik yang ditandai
oleh adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi
ke jaringan tubuh lain (Kapita Selekta Kedokteran, 2000).
Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentukan darah (Asuhan Keperawatan Anak, 2010).
Leukemia adalah nama kelompok penyakit maligna yang dikarakteristikan oleh
perubahan kualitatif dan kuantitatif dalam leukosit sirkulasi. Leukemia dihubungkan dengan
pertumbuhan abnormal leukosit yang menyebar mendahului sumsum tulang. Kata leukemia di
turunkan dari bahasa yunani leukos dan aima yang brarti putih dan darah, yang mengaju pada
peningkatan abnormal dari leukosit.
Leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum
tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal, juga terjadi proliferasi di hati limpa dan
nodus limfatikus dan invasi organ non hematologis seperti meningen, traktus gastrointestinal,
ginjal dan kulit.
2.3 Etiologi
Sampai saat ini penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi terdapat
factor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia yaitu:
1. Neoplasma
Ada persamaan antara leukemia dengan penyakit neoplastic lain, misalnya poliferasi sel
yang tidak terkendali, abnormalitas morfologi sel, dan infiltrasi organ. Lebih dari itu,
kelainan sumsum kronis lain dapat berubah bentuk yang akhirnya menjadi leukemia akut.
2. Radiasi
Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus
leukemia bahwa para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, leukemia
ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom hirosima dan Nagasaki, jepang.
3. Leukemogenik
Beberapa zat kimia dilaporkantelah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi
leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzene, bahan kimi industry seperti
insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemotrapi.
4. Herediter
Penderita down syndrome memiliki insidensi leukemia akut 20x lebih besar dari organ
normal.
5. Obat
Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol.
2.4 Manifestasi Klinis
Gejala leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun
demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Anemia
Penderita cepat lelah, pucat mendadak, demam dan bernafas cepat (sel darah merah
dibawah normal menyebabkan oksigen tubuh kurang, akitbatnya penderita bernafas cepat
sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oksigen pada tubuh).
2. Perdarahan
Ketika platelet atau sel pembeku darahtidak di produksi dengan wajar karena didominasi
oleh leokosit, maka penderita mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik
merah lebar atau kecil dijaringan kulit). Perdarahan dapat berupa ekimosis, petekie,
epistaksis, perdarahan gusi dan sebagainya. Perdarahan biasanya disertai dengan
splenomegaly, hepatomegaly, serts limfadenopatia.
3. Mudah terserang infeksi
Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit
infeksi. Pada penderita leukemia, leukosit yang terbentuk tidak normal sehingga tidak
berfungsi semestinya.
4. Nyeri tulang dan persendian
Hal ini disebabkan akibat dari sumsum tulang terdesak padat oleh sel darah putih. Gejala
ini sering diartikan sebagai penyakit reumatik.

5. Nyeri perut
Merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul
pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ
tubuh ini dan timbulnya yeri.
6. Pembengkakan kelenjer lympa
Kelenjer limpa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan
menyebabkan pembengkakan.
7. Kesulitan bernafas (Dyspnea)
Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila
terjadi hal ini segera mendapat pertolongan medis.
8. Berat badan turun drastic
Anak yang mendrita leukemia akan mengalami anoreksia sehingga berat badannya turun
derakris.
2.5 Pemeriksaan Diasnotik / penunjang
A. Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan darah tepi : terdapat leukosit yang imatur
Berdasarkan pada kelainan sumsum tulang berupa pansitopenia, limfositosis dan
terdapatnya sel blas (sel muda beranak inti)
2. Pemeriksaan sumsum tulang
Pemeriksaan ini memberikan gambaran monoton yaitu terdiri dari sel limfopoetik
patologis, sedangkan system lain terdesak (aplasia sekunder)
B. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan terhadap pembengkakan kelenjer getah bening, limpa atau hati
C. Pemeriksaan darah
D. Sitogenetik
Laboratorium akan meneliti kromosom dari sampel sel darah, sumsum tulang atau
kelenjer getah bening. Jika kromosom abnormal di temukan, tes dapat menujukan jenis
leukemia yang dimiliki.
E. Biopsy limpa
Pemeriksaan ini akan memperhatikan proliferasi sel leukemia dan sel yang berasal dari
jaringan limpa akan terdesak seperti limposit normal, RES, dan granulosit
F. Kimia Darah
Pada penderita leukemia, kolesterol rendah, asam urat meningkat, hipogama
globulinemia
G. Lubal pungsi
Bila terjadi peninggian sel patologis, maka hal ini terjadi leukemia meningeal. Untuk
mencegahnya dilakukan lumbal fungsi pada penderita.
H. Spinal tap
Dengan mengambil cairan cerebrospinal. Labortorium akan memeriksa cairan selama 30
menit untuk meneliti adanya sel-sel leukemia
I. X-ray Dada
Menunjukan pembengkakan kelenjer getah bening atau tanda-tanda lain dari penyakit
didalam dada
2.6 Komplikasi
a. Sepsis
b. Perdarahan
c. Gagal organ
d. Iron deficiency anemia
e. Splenomegaly
f. Hepatomegaly
g. Kematian
2.7 patofisiologi
leukemia adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan yang bersifat irefersible
dari sel induk darah dan pertumbuhannya dimulai dari mana sel itu berasal, pada
leukemia akut hepar, lien dan kelenjer getah bening membesar scara cepat, keluhan nyeri
akibat regangan kapsel organ tersebut menjadi jelas. Infiltrasi ke otak menyebabkan
keluhan sakit kepala dan infiltrasi ketulang menyebabkan fraktur spontan. Infiltrasi
kegusi menimbulkan hipertrofi gusi dan sering di sertai perdarahan gusi. Infiltrasi ke paru
menyebabkan batuk dan sesak, pembesaran kelenjer getah bening di abdomen dapat
menyebabkan keluhan rasa tidak enak di perut dan rasa cepat kenyang. Infiltrasi ke ginjal
dapat menyebabkan hematuria dan gagal ginjal. Keluhan akibat adanya anemia lemah
badan dan cepat lelah. Trombositopenia menimbulkan pendarahan baik dari kulit dan
selaput lender.
2.8 WOC
2.9 Pengobatan
1. Transfuse darah
Diberikan bila kadar Hb kurang dari 6 g%. pada trombositopenia yang berat dan
perdarahan massif, dapat diberikan transfuse trombosit.
2. Kortikosteroid (pretnison, kortison, deksametason dan sebagainya)
3. Sitostatika
Umumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi bersama-sama dengan pretnison
4. Infeksi sekunder dihindarkan ( bilamungkin penderita di isolasi dalam kamar yang
suci hama)
5. Imunoterapi
Pengobatan yang spesifik dilakukan dengan pemberian imunisasi BCG atau
dengan corynae bacterium dan bertujuan agar terbentuk anti body yang dapat
memperkuat daya tahan tubuh.
BCG diberikan 2 minggu setelah VCR kedua pada reinduksi pertama
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Leukemia merupakan penyakit kanker darah yang dapat menyerang organ dewasa
maupun anak-anak, dimana pada anak yang paling sering adalah leukemia limfosit
akut (LLA). Leukemia ini merupakan jenis penyakit yang tergolong sangat berbahaya
dimana merupakan suatu keadaan dimana sel darah putih yang terbentuk secara tidak
normal dan keadaan itulah yang menyebabkan terjadi penimbunan leukosit dalam
darah.
Apabila keadaan ini terus berlangsung maka akan menyebabkan suatu kondisi
yang dapat menyebabkan nyawa pasien, dan akan berakhir pada kematian. Leukemia
pada anak dapat diketahui melalui beberapa gejala, dan penyakit ini juga dapat
disebabkan oleh beberapa factor akan tetapi penyebab pastinya belum diketahui.
B. Saran
Disarankan kepada perawat untuk dapat memahami dan mengaplikasikan materi
ini terutama dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien. Terutama dalam hal
mendeteksi secara dini penyalit leukemia pada anak.
Daftar Pustaka

Academicjournal.yarsi.ac.id
Jurnal.fk.unan.ac.id

Anda mungkin juga menyukai