Anda di halaman 1dari 22

1

MAKALAH

LEUKIMIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
1. CUT RAISA DIANUR NIM: 1612210001
2. NADIA RAHMI NIM: 1612210011
3. JAWIL HIKMAH NIM : 1612210017

Dosen Pebimbing : Ns. Mahruri Saputra,S.Kep.,M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
GETSEMPENA LHOKSUKON
TAHUN AJARAN 2018-2019
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Leukimia”Dan juga kami berterima kasih pada Dosen yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita semua. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran yang membangun bagi penulis. Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya loporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Dan mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
3

DAFTAR ISI

JUDUL LUAR ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

1. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan penelitian ................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 3

2. TINJAUAN TEORI ................................................................. 4


2.1 Pengertian leukimia ….......................................................... 4
2.2 Jenis- jenis leukimia ............................................................. 5
2.3 Etiologi leukimia .................................................................. 6
2.4 Tanda dan gejala …….......................................................... 7
2.5 Prognosis ……………............................................................ 9
2.6 Patway leukimia ................................................................. 10
2.7 komlikasi ………………………………………………...… 11
2.8 pencegahan …………………………………………….…... 12
2.9 penatalaksanaan …………..................................................... 13
2.10 pemeriksaan penunjang …………...................................... 14
2.11 patofisiologi …………........................................................ 15

3. PENUTUP .............................................................................. 17
3.1 Kesimpulan ............................................................................ 17
3.2 Saran ..................................................................................... 17
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sel darah manusia. Untuk

mengetahui tentang leukemia, kita harus mengenal dahulu sel-sel darah yang

normal serta apa yang terjadi jika terkena leukemia. Darah manusia terdiri dari

cairan yang disebut sebagai plasma darah, dan tiga kelompok sel darah. Kelompok

sel darah itu dibedakan menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping

darah.

Sel darah putih atau leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap

infeksi atau serangan penyakit lainnya.Sel darah merah atau eritrosit berfungsi

untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, dan membawa

karbon dioksida dari jaringan tubuh kembali ke paru-paru. Keping-keping darah

atau trombosit sangat berperan dalam proses pembekuan darah. Ketika terjadi

leukemia, tubuh akan memproduksi sel-sel darah yang abnormal dan dalam jumlah

yang besar. Pada leukemia, sel darah yang abnormal tersebut adalah kelompok sel

darah putih. Sel-sel darah yang terkena leukemia akan sangat berbeda dengan sel

darah normal, dan tidak mampu berfungsi seperti layaknya sel darah normal.

Peran perawat sangatlah penting pada kasus ini.Peran perawat sangat

berguna untuk memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar

keperawatan dan kode etik dalam menangani pasien dengan diagnosa leukemia.
5

Penyebab leukemia sejauh ini belum diketahui.Namun banyak penelitian

yang dilakukan untuk memecahkan masalah ini.Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa leukemia lebih sering menyerang kaum pria dibandingkan kaum wanita, dan

juga pada kelompok orang kulit putih dibandingkan dengan orang kulit

hitam.Namun sampai saat ini belum diketahui mengapa hal tersebut dapat

terjadi. Dalam makalah ini kami sebagai penulis akan menerangkan asuhan

keperawatan pada konsep teori penyakit leukemia dengan asuhan keperawatan

pada kasus penyakit leukemia tersebut.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian ringkas diatas, rumusan masalahnya: faktor-faktor

manakah yang berhubungan dengan penyebab terjadinya leukimia

1.3 Tujuan makalah

1. Tujuan umum

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

tingkat penyebab leukimia

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tentang pengertian leukimia

b. Untuk mengetahui jenis luka leukimia

c. Untuk mengetahui etiologi leukimia

d. Untuk mengetahui tanda dan gejala leukimia


6

e. Untuk mengetahui prognosis leukimia

f. Untuk mengetahui patway leukimia

g. Untuk mengetahui pencegahan leukimia

h. Untuk mengetahui komplikasi leukimia

i. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang

j. Untuk mengetahui penatalaksaan leukimia

k. Untuk mengetahui patofisiolofi leukimia

1.4 Manfaat makalah

1 Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian dapat dipakai sebagai data dasar penelitian lebih lanjut

tentang penyebab leukimia dan juga sebagai informasi dan referensi untuk

peneliti ilmiah selanjutnya.

2 Bagi program studi kesehatan masyarakat

Menambah referensi tentang faktor-faktor yang mempengaru tingkat

komplikasi pada pasien leukimia berkaitan dengan studi epidemiologi.


7

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Leukemia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa

proliferasio patologis sel hemapoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan

sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke

jaringan tubuh yang lain (Mansjoer, 2002).Penyakit ini merupakan penyakit darah

dan organ-organ yang disebabkan karna pertumbuhan yang subur atau proliferasi

sel-sel darah putih yang imatur sehingga mempengaruhi produksi sel-sel darah

merah lainnya.

Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam

jaringan pembentuk darah (Prof. Dr. Iman, 1997).Leukimia adalah proliferasi tak

teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang menggantikan elemen

sum-sum tulang normal (Smeltzer, 2002).

Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah

dalam sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001). Berdasarkan dari beberapa

pengertian diatas maka penulis berpendapat bahwa leukimia adalah suatu penyakit

yang disebabkan oleh proliferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan

terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.

Sel darah normal, sel darah terbentuk di sumsum tulang.Tulang

sumsum adalah bahan yang lembut di tengah sebagian besar tulang. Belum
8

menghasilkan sel darah yang disebut sel batang dan ledakan. Sebagian besar sel

darah matang di sumsum tulang dan kemudian pindah ke pembuluh darah.Darah

mengalir melalui pembuluh darah dan jantung disebut darah perifer. Sumsum

tulang membuat berbagai jenis darah sel. Setiap jenis memiliki fungsi khusus:

a) Sel darah putih membantu melawan infeksi

b) Sel darah merah membawa oksigen ke jaringan seluruh tubuh

c) Trombosit membantu gumpalan darah terbentuk bahwa kontrol perdarahan

Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah

putih dalam sumusm tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal.Juga

terjadi proliferasi di llllllhati, limpa dan nodus limfatikus, dan invasi organ non

hematologis, seperti meninges, traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit.

2.2 Jenis-jenis Leukemia

1. Leukemia Mielogenus Akut (LMA)

LMA mengenai sel stem hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel

Mieloid: monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan trombosit. Semua kelompok

usia dapat terkena; insidensi meningkat sesuai bertambahnya usia. Merupakan

leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi.

2. Leukemia Mielogenus Kronis (LMK)

LMK juga di masukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Namun

lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih

ringan. LMK jarang menyerang individu di bawah 20 tahun.Manifestasi mirip

dengan gambaran LMA tetapi tanda dan gejala lebih ringan, pasien
9

menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit kadang

sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar.

3. Leukemia Limfositik Akut (LLA)

LLA dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak-

anak, laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, puncak insiden usia 4

tahun, setelah usia 15 LLA jarang terjadi. Manifestasi limfosit immatur

berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer, sehingga

mengganggu perkembangan sel normal..

4. Leukemia Limfositik Kronis (LLC)

LLC merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 sampai 70 tahun.

Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, baru terdiagnosa saat

pemeriksaan fisik atau penanganan penyakit lain.

2.3 Etiologi

Etiologi pasti dari leukemia ini belum diketahui. Leukemia, sama halnyadengan

kanker lainnya, terjadi karena mutasi somatic pada DNA yangmengaktifkan

onkogenesis atau menonaktifkan gen suppressor tumor, danmenganggu regulasi

dari kematian sel, diferensiasi atau divisi.Tapi penelitian telah dapat

mengemukakan factor resiko dari Leukemiaini, antara lain:

1. Tingkat radiasi yang tinggiOrang – orang yang terpapar radiasi tingkat tinggi

lebih mudah terkenaleukemia dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar

radiasi. Radiasitingkat tinggi bisa terjadi karena ledakan bom atom seperti yang
10

terjadi diJepang.Pengobatan yang menggunakan radiasi bisa menjadi sumber

daripaparan radiasi tinggi.

2. Orang-orang yang bekerja dengan bahan – bahan kimia tertentuTerpapar oleh

benzene dengan kadar benzene yang tinggi di tempat kerja dapatmenyebabkan

leukemia. Benzene digunakan secara luas di industri kimia.Formaldehid juga

digunakan luas pada industri kimia, pekerja yang terpapar formaldehid memiliki

resiko lebih besar terkena leuikemia.

3. Kemoterapi Pasien kanker yang di terapi dengan obat anti kanker kadang –

kadangberkembang menjadi leukemia. Contohnya, obat yang dikenal sebagai

agenalkilating dihubungkan dengan berkembangnya leukemia akhir – akhir ini.

4. Down Syndrome dan beberapa penyakit genetic lainnyaBeberapa penyakit

disebabkan oleh kromosom yang abnormal mungkinmeningkatkan resiko

leukemia.

5. Human T-cell Leukemia virus-I (HTVL-I)Virus ini menyebabkan tipe yang

jarang dari leukemia limfositik kronik yangdikenal sebagi T-cell leukemia.

6. Myelodysplastic syndromeOrang – orang dengan penyakit darah ini

memiliki resiko terhadap berkembangnya leukemia myeloid akut.

7. Fanconi AnemiaMenyebabkan akut myeloid leukemia

2.4 Tanda dan gejala

1. Darah sukar membeku

leukimia tejadi karena sel darah putih yang belum matang mengacaukan

trombosit darah yang penting untuk proses pembekuan darah.


11

2. Sering berdarah dan memar

sering mengalami pendarahan dan memar dibagian tubuh akibat kekurangan

trombosit. Trombosit adalah fragmen sel atau sel yang membantu darah untuk

membeku.

rendahnya jumlah trombosit dalam tubuh mengakibatkan keterlambatan

pembekuan darah. Sehingga munculnya bintik-bintik merah atau bahkan

keunguan yang disebut ptchiae akibatnya adalah pendarahan minor dalam

kulit.

3. Rentang terkenak infeksi

leukimia terjadi karena sel darah putih yang abnormal, akibatnya berbagai

macam kuman yang menyerang tubuh tidak bisa dilawan oleh sel darah putih.

Hal ini membuat tubuh jadi rentan terhadap infeksi dan sering mengalami

demam.

4. Nyeri sendi dan tulang

penderita leukimia biasanya sering merasakan nyeri di persendiannya atau

dibagian tulang belakang. Rasa nyeri yang luar biasa bisa menyebabkan

penderita demam tinggi. Selain nyeri sendi dan tulang belakang, penderita

leukimia juga sering merasakan nyeri di bagian perut akibat organ hati atau

llimpa mengalami pembengkakan.

5. Anemia

anemia terjadi karena seseorang kekurangan sel darah merah. Penderita

leukimia umunya mengalami anemia yang menyebabkan seseorang sesak nafas

nafas, warna kulit pucat, lemah, letih dan lesu


12

Gejala lainnya

Gejala leukimia lainnya adalah sering mimisan, peradangan gusi, mual,

muntah, demam, menggigil, sakit kepala; nafsu makan menurun, mengalami

penurunan berat badan secara drastis dan keringat berlebihan di malam hari.

2.5 Prognosis

Prognosis leukemia tergantung pada factor usia, penyakit komorbid,

suptipe leukemia, dan karakteristik sitogenik dan molecular leukemia pada masing-

masing orang.
13

2.6 Pathway

2.7 Pencegahan

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer meliputi segala kegiatan yang dapat menghentikan

kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum hal itu terjadi.

1. Pengendalian Terhadap Pemaparan Sinar Radioaktif

Pencegahan ini ditujukan kepada petugas radiologi dan pasien yang

penatalaksanaan medisnya menggunakan radiasi. Untuk petugas

radiologi dapat dilakukan dengan menggunakan baju khusus anti radiasi,


14

mengurangi paparan terhadap radiasi, dan pergantian atau rotasi kerja.

Untuk pasien dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan diagnostik

radiologi serendah mungkin sesuai kebutuhan klinis.

2. Pengendalian Terhadap Pemaparan Lingkungan Kimia

Pencegahan ini dilakukan pada pekerja yang sering terpapar dengan

benzene dan zat aditif serta senyawa lainnya. Dapat dilakukan dengan

memberikan pengetahuan atau informasi mengenai bahan-bahan

karsinogen agar pekerja dapat bekerja dengan hati-hati. Hindari

paparan langsung terhadap zat-zat kimia tersebut.

3. Mengurangi frekuensi merokok

Pencegahan ini ditujukan kepada kelompok perokok berat agar dapat

berhenti atau mengurangi merokok. Satu dari empat kasus LMA

45
disebabkan oleh merokok. Dapat dilakukan dengan memberikan

penyuluhan tentang bahaya merokok yang bisa menyebabkan kanker

termasuk leukemia (LM)

4. Pemeriksaan Kesehatan Pranikah

Pencegahan ini lebih ditujukan pada pasangan yang akan menikah.

Pemeriksaan ini memastikan status kesehatan masing-masing calon

mempelai. Apabila masing-masing pasangan atau salah satu dari pasangan

tersebut mempunyai riwayat keluarga yang menderita sindrom Down

atau kelainan gen lainnya, dianjurkan untuk konsultasi dengan ahli

hematologi. Jadi pasangan tersebut dapat memutuskan untuk tetap menikah

atau tidak.
15

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder bertujuan untuk menghentikan perkembangan penyakit

atau cedera menuju suatu perkembangan ke arah kerusakan atau

ketidakmampuan. Dapat dilakukan dengan cara mendeteksi penyakit secara

dini dan pengobatan yang cepat dan tepat.

2.8 Komplikasi

Penyakit leukemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, diantaranya yaitu:

1. Kelelahan (fatigue). Jika leukosit yang abnormal menekan sel-sel darah merah,

maka anemia dapat terjadi.Kelelahan merupakan akibat dari kedaan anemia

tersebut. Proses terapi Leukemia juga dapat meyebabkan penurunan jumlah sel

darah merah.

2. Pendarahan (bleeding). Penurunan jumlah trombosit dalam darah

(trombositopenia) pada keadaan Leukemia dapat mengganggu proses

hemostasis. Keadaan ini dapat menyebabkan pasien mengalami epistaksis,

pendarahan dari gusi, ptechiae, dan hematom.

3. Rasa sakit (pain). Rasa sakit pada leukemia dapat timbul dari tulang atau sendi.

Keadaan ini disebabkan oleh ekspansi sum-sum tulang dengan leukosit abnormal

yang berkembang pesat.

4. Pembesaran Limpa (splenomegali). Kelebihan sel-sel darah yang diproduksi saat

keadaan leukemia sebagian berakumulasi di limpa. Hal ini menyebabkan limpa

bertambah besar, bahkan beresiko untuk pecah.


16

5. Stroke atau clotting yang berlebihan (excess clotting). Beberapa pasien dengan

kasus leukemia memproduksi trombosit secara berlebihan. Jika tidak

dikendalikan, kadar trombosit yang berlebihan dalam darah (trombositosis)

dapat menyebabkan clot yang abnormal dan mengakibatkan stroke.

6. Infeksi. Leukosit yang diproduksi saat keadaan leukemia adalah abnormal, tidak

menjalankan fungsi imun yang seharusnya. Hal ini menyebabkan pasien menjadi

lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu pengobatan leukemia juga dapat

menurunkan kadar leukosit hingga terlalu rendah, sehingga sistem imun tidak

efektif.

7. Kematian.

2.9 Pemeriksaan penunjang

(1) Pemeriksaan darah tepi

Berdasarkan pada kelainan sumsum tulang gejala yang terlihat pada darah tepi

berupa adanya ponsitopenia, limfositosis yang menyebabkan darah tepi

monoton dan terdapat sel blast.

(2) Kimia darah

Asam urat meningkat hipogamaglobinemia

(3) Sumsum tulang

(4) Biopsi limpa

Memperlihatkan proliferasi sel leukemia dan sel yang berasal dari jaringan

limfe yang terdesa seperti : limfosit normal, RES.

(5) Cairan serebrospinalis


17

Terdapat peninggian jumlah sel patologis dan protein

(6) Sitogenik

Menunjukkan kelainan kromosom yaitu kromosom 21 (kromosom Philadelphia

atau Phi)

2.10 Penatalaksanaan

a. Medik

1. Tranfusi darah

Biasanya diberikan jika kadar Hb kurang dari 6 gram %

2. Kartikosteroid

3 Sitostatika

Diberikan metotreksat atau MTX 2 minggu / kg BB secara intrafekal 3x

seminggu 6-Merkaptopurin atau 6-MP setiap hari dengan dosis 65

mg/m2 luas permukaan badan.

4 Infeksi sekunder dihindarkan

5 Imunoterapi

b. Keperawatan

Masalah pasien yang perlu diperhatikan umunya sama dengan pasien lain

yang menderita penyakit darah. Tetapi karena prognosis pasien pada

umumnya kurang menggembirakan (sama sepeti kanker lainnya) maka

pendekatan psikososial harus diutamakan. Yang perlu diusahakan ialah

ruangan yang aseptik dan cara bekerja yang aseptik pula. Sikap perawat yang

ramah dan lembut diharapkan tidak hanya untuk pasien saja tetapi juga pada
18

keluarga yang dalam hal ini sangat peka perasaannya jika mengetahui

anaknya.

2.11 Patofisiologi

Adanya proliferasi sel kanker sehingga sel kanker bersaing dengan sel

normal untuk mendapatkan nutrisi dengan cara infiltrasi sel normal digantikan

dengan sel kanker. Dengan adanya sel kanker akan terjadi depresi sumsum tulang

yang akan mempengaruhi eritrosit, leukosit, faktor pembekuan dan jaringan

meningkat karena adanya depresi dari sumsum tulang maka produksi eritrosit

menurun dan terjadi anemia, produksi leukosit juga menurun sehingga sistem

retikoloendotelial akan terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem

pertahanan tubuh dan mudah mengalami infeksi yang manifestasinya berupa

demam.

Faktor pembekuan juga mengalami penurunan sehingga terjadi perdarahan

yang akan menimbulkan trombositopenia. Dengan adanya pergantian sel normal

oleh sel kanker terjadi infiltrasi ekstra medular sehingga terjadi pembesaran limpa,

lifer, nodus limfe dan tulang sehingga bisa menimbulkan nyeri tulang dan

persendian. Hal tersebut juga akan mempengaruhi SSP (sistem saraf pusat) yakni

adanya infiltrasi SSP sehingga timbullah meningitis leukemia, hal tersebut juga

akan mempengaruhi metabolisme sehingga sel akan kekurangan makanan Secara

skematis
19
20

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Leukimia adalah keganasan pada organ pembuat sel darah, berupa

proliferasi patologis sel hemapoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan

sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan disertai infiltrasi ke organ-

organ lain.

Etiologi dari leukemia belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa

factor predisposisi penyabab dari leukemia, diantaranya : sel darah putih yang

kemungkinan berproliferasi secara tidak terkendali sebagai penyebab tersering,

kemudian karena radiasi, zat kimia, gangguan imunologik, virus dan factor genetik.

Sampai saat ini, leukemia merupakan salah satu penyakit dengan angka

kematian yang tinggi. Adanya mediastinal massa dan infiltrasi ke CNS merupakan

faktor yang memperburuk perjalanan penyakit ini.

3.2 Saran

Perawat disarankan untuk memberi dukungan kepada pasien agar semangat

menjalani hidup dan memberikan usaha maksimal untuk mempertahankan hidup

pasien, dan menganjurkan pasien maupun keluarga untuk tidak putus asa terhadap

kemungkinan buruk yang akan terjadi, serta menganjurkan pasien untuk selalu

mengikuti terapi yang dianjurkan.


21

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi

(2010)., Cetakan 14. Jakarta : Rineka Cipta

Yaswir R. Jenis-jenis Leukemia di Laboratorium Patologi Klinik FK Unand/ RSUP M.

Djamil Padang. Padang: Bagian Patologi Klinik FKUA Padang. 1990.

Mehta SV, Shukla SN, Vora HH, Comprehensive FLT3 analysis in Indian Acute

myeloid leukemia. J Blood Lymph. 2012;2(1):1-13.

Kurnianda J. Leukemia mieloblastik akut. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Jakarta: Interna Publishing. 2006; 706-9


22

Anda mungkin juga menyukai