Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PENYAKIT LEUKIMIA”
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
dr. Fazidah Aguslina Siregar, M.Kes.Ph.D

Oleh:
MAYANGSARI PURBA (171000273)
NATASYA ARIFAH LUBIS (191000076)
MYTHA NURJANAH LUBIS (191000088)
NOVITA ANGELINA (191000089)
MARIANA NIASTINA PURBA (191000092)
ALEXANDRE MEHAGA SP (191000096)
NURUL IZZAH FEBRIANTI (191000113)
MITHA ARISKA (191000120)
PRINCES NOVELIN PANJAITAN (191000132)
IRENE YESI NOVITA SITORUS (191000134)
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, kami kelompok 8 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular dapat menyusun makalah
yang sederhana ini.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu dr. Fazidah Aguslina Siregar, M.Kes.Ph.D selaku
dosen pada mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular yang telah mengajarkan dan
memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini kami susun
sebagai syarat dalam pembelajaran mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular dengan
judul pembahasan kami adalah penyakit Leukimia.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik
dari segi tata bahasa dan struktur kalimat. Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat untuk pembaca. Akhirnya, kami
mengucapkan terimakasih.

Medan, 29 September 2020

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar isi.............................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1

Bab II Pembahasan
A. Pengertian Leukimia.....................................................................................2
B. Tanda-tanda Leukimia..................................................................................2
C. Penyebab Leukimia......................................................................................3
D. Kompliasi Akibat Leukimia.........................................................................3
E. Klasifikasi Penyakit Leukimia.....................................................................4
F. Cara Mencegah Penyakit Leukimia.............................................................6
G. Pengobatan Yang Dilakukan Pada Leukimia...............................................6

Bab III Penutup


A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................7

Daftar Pustaka....................................................................................................8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melangsungkan
metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan
sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti
makanan,oksigen, hasil metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui
sistem peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh
darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari
seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Leukimia merupakan suatu penyakit keganasan yang berasal dari sel induk system
hematopoetik yang mengakibatkan poloferasi sel-sel darah putih tidak terkontrol dan pada se
darah merah namun sangat jarang. Iniah adalah suatu penyakit darah dan organ-organ dimana sel
darah tersebut dibentuk dan ditandai dengan proliferasi sel-sel imatur abnormal yang
mempengaruhi produksi dari sel-sel dah normal lainnya. Penyakit ini disebabkan terjadinya
kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu pada sum-sum tulang bekerja aktif membuat sel-
sel darah tetapi yang dihasilkan adalah sel darah yang tidak normal dan sel ini mendesak
pertumbuhan sel darah yang normal. Walupun penyebab dasar leukemia tidak diketahui ,
pengaruh genetik maupun faktor-faktor lingkungan kelihatannya memainkan peranan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan makalah dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Apa itu Kanker Darah (Leukimia)
2. Apa tanda-tanda penyakit Leukimia
3. Apa penyebab kanker darah (Leukimia)
4. Apa saja jenis-jenis dari kanker darah (Leukimia)
5. Bagaimana komplikasi yang terlibat dalam leukemia kronik
6. Bagaimana pencegahan dan pengobatan penyakit Leukimia
1.3. Tujuan
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Kanker Darah (Leukimia)
2. Untuk mengetahui tanda-tanda Penyakit Leukima
3. Untuk mengetahui Penyebab Kanker Darah (Leukimia)
4. Jenis-jenis dari kanker darah (Leukimia)
5. Komplikasi yang terlibat dalam Leukimia Kronik
6. Pencegahan dan Pengobatan Leukimia

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Leukimia
Leukemia dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα, "darah"), atau lebih
dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah
medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak
normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan
limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih). Sel-sel normal di dalam sumsum tulang
digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat
ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau
proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah
putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda,
misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari
sel lainnya.
Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita
penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena penyakit tersebut,
[2]
 Hampir 90% dari semua penderita yang terdiagnosa adalah dewasa.

2.2. Tanda-tanda Leukimia


Adapun tanda-tandayang akan terlihat dari penyakit leukemia ini adalah sebagai berikut
1. Anemia.
Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah
dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas
cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

2. Perdarahan.
Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi
oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya
jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

3. Terserang Infeksi.
Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit
infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal
(abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena
infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam,
keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.

4. Nyeri Tulang dan Persendian.


Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat
oleh sel darah putih.

2
5. Nyeri Perut.
Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia
dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada
organ-organ tubuh ini dan timbul lah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu
makan penderita leukemia.

6. Pembengkakan Kelenjar Lympa.


Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu
yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel
leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.

7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea).


Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila
terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

2.3. Penyebab Leukimia


Penyakit leukimia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi
sel darah putih. Dalam kondisi normal, sumsum tulang menghasilkan miliaran sel darah
baru, sebagian besar adalah sel darah merah. Akan tetapi, saat tubuh menderita leukemia,
jumlah sel darah putih jumlahnya melebihi kebutuhan atau kapasitas tubuh.
Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang diproduksi di
dalam sumsum tulang. Namun, saat jumlah sel darah putih berlebihan karena kanker
darah, kinerja organ tubuh pun terganggu. Belum diketahui penyebab pasti dari
perubahan yang terjadi, namun beberapa faktor berikut ini diduga dapat meningkatkan
risiko terkena leukemia. Faktor risiko yang dimaksud meliputi:
1. Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita leukemia.
2. Menderita kelainan genetika, seperti Down Syndrome.
3. Menderita kelainan darah, seperti sindrom mielodisplasia.
4. Memiliki kebiasaan merokok.
5. Pernah menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi.
6. Bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, misalnya benzena.
7. Terinfeksi human T-lymphotropic virus (HTLV-1).

2.4. Kompliasi Akibat Leukimia


A. Pengertian komplikasi
Komplikasi, dalam kedokteran, adalah sebuah perubahan tak diinginkan dari
sebuah penyakit, kondisi kesehatan atau terapi. Penyakit dapat menjadi memburuk atau
menunjukkan jumlah gejala yang lebih besar atau perubahan patologi, yang menyebar ke
seluruh tubuh atau berdampak pada sistem organ lainnya. Sebuah penyakit baru juga
dapat muncul sebagai sebuah komplikasi dari penyakit yang telah ada sebelumnya.
Pengobatan medis, seperti obat-obatan dan pembedahan dapat menyebabkan efek
samping dan/atau menyebabkan masalah kesehatan baru dari penyakit itu sendiri.

3
B. Komplikasi Leukimia
Leukemia dapat menyebabkan komplikasi jika penanganan tidak segera
dilakukan. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah:
a. Perdarahan pada organ tubuh, seperti otak atau paru-paru.
b. Tubuh rentan terhadap infeksi.
c. Risiko munculnya jenis kanker darah lain, misalnya limfoma.
Komplikasi juga dapat terjadi akibat tindakan pengobatan yang dilakukan. Berikut
ini beberapa komplikasi akibat pengobatan leukemia:
a. Graft versus host disease, yaitu komplikasi dari transplantasi sumsum tulang.
b. Anemia hemolitik.
c. Tumor lysis syndrome (sindrom lisis tumor).
d. Gangguan fungsi ginjal.
e. Infertilitas.
f. Sel kanker muncul kembali setelah penderita menjalani pengobatan.
Anak-anak penderita leukemia juga berisiko mengalami komplikasi akibat
pengobatan yang dilakukan. Jenis komplikasi yang dapat terjadi meliputi gangguan
sistem saraf pusat, gangguan tumbuh kembang, dan katarak.
C. Komplikasi Limfostik Leukimia Kronik
Komplikasi leukemia limfositik kronis beragam, beberapa di antaranya adalah:
a. Infeksi, umumnya terjadi pada saluran pernapasan.
b. Gangguan sistem kekebalan tubuh, sehingga sistem kekebalan tubuh dapat menyerang sel
darah lain yang normal.
c. Kanker berubah menjadi lebih agresif. Kondisi ini biasa disebut limfoma sel B atau
sindrom Richter.
d. Munculnya kanker tipe lain, seperti kanker kulit, kanker paru-paru, dan kanker saluran
pencernaan.

2.5. Klasifikasi Penyakit Leukimia


Leukemia dapat bersifat kronis dan akut. Pada leukemia kronis, sel kanker
berkembang secara perlahan dan gejala awal yang muncul biasanya tergolong sangat
ringan. Sementara pada leukemia akut, perkembangan sel kanker terjadi sangat cepat dan
gejala yang muncul dapat memburuk dalam waktu singkat. Leukemia akut lebih
berbahaya dibandingkan leukemia kronis.
Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:
1. Perjalanan alamiah penyakit yaitu akut dan kronis
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat,
mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat

4
meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki
perjalanan penyakit yang tidak begitu

ii
cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun
bahkan ada yang mencapai 5 tahun.
2. Tipe sel predominan yang terlibat adalah limfoid dan mieloi
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada
sediaan darah tepi.
a. Ketika leukemia memengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia
limfositik.
b. Ketika leukemia memengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil,
maka disebut leukemia mielositik.

3. Jumlah leukosit dalam darah


a. Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-
sel abnormal
b. Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat
sel-sel abnormal
c. Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak
terdapat sel-sel abnormal

4. Berdasarkan jenis sel darah putih yang terlibat


a. Leukemia limfoblastik akut, Acute lymphoblastic leukemia (ALL) atau leukemia
limfoblastik akut terjadi ketika sumsum tulang terlalu banyak memproduksi sel darah
putih jenis limfosit yang belum matang atau limfoblas.
b. Leukemia limfositik kronis, Chronic lymphocytic leukemia (CLL) atau leukemia
limfositik kronis terjadi ketika sumsum tulang terlalu banyak memproduksi limfosit yang
tidak normal dan secara perlahan menyebabkan kanker.
c. Leukemia mieloblastik akut, Acute myeloblastic leukemia (AML) atau leukemia
mieloblastik akut terjadi ketika sumsum tulang terlalu banyak memproduksi sel mieloid
yang tidak matang atau mieloblas.
d. Leukemia mielositik kronis, Chronic myelocytic leukemia (CML) atau leukemia
mielositik kronis terjadi ketika sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel mieloid
yang matang.
Selain keempat jenis leukemia di atas, ada beberapa jenis leukemia lain yang jarang terjadi, di
antaranya:
a. Leukemia sel rambut (hairy cell leukemia).
b. Leukemia mielomonositik kronis (chronic myelomonocytic leukemia).
c. Leukemia promielositik akut (promyelocytic acute leukemia).
d. Leukemia limfositik granular besar (large granular lymphocytic leukemia).
e. Juvenile myelomonocytic leukemia, yaitu jenis leukemia mielomonositik yang
menyerang anak usia di bawah 6 tahun.

5
2.6. Cara Mencegah Penyakit Leukimia

Berikut merupakan beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah terjadinya
kanker pada sel darah putih, yaitu:

1. Menghindari kebiasaan merokok


2. Menjaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang serta aktif
berolahraga
3. Menjauhi paparan bahan kimia berbahaya seperti benzena, formaldehida, dan radon.
Hindari juga paparan bahan kimia di sekitar lingkungan rumah seperti yang berasal dari
pembasmi serangga, asap kendaraan, bensin tanpa timbal, dan pembasmi tanaman hama.
4. Membatasi paparan radiasi yang berasal dari sinar-X, CT scan, dan alat-alat sejenisnya.

Meskipun, risiko terjadinya kanker darah leukimia pada orang dewasa dapat dicegah atau
dikurangi dengan merubah gaya hidup kearah yang lebih baik seperti berhenti merokok
misalnya. Belum ada cara yang diketahui dapat mencegah kanker darah leukimia untuk terjadi
pada anak-anak untuk saat ini. Kebanyakan anak yang menderita leukimia tidak memiliki faktor
risiko yang diketahui sehingga tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kanker ini untuk
berkembang.

2.7. Pengobatan Yang Dilakukan Pada Leukimia


Leukemia harus ditangani sesegera mungkin. Oleh karena itu, kenali gejalanya sedini
mungkin agar tidak terlambat dalam pengobatannya.
Berikut ini beberapa metode pengobatan untuk mengatasi leukemia:
1. Kemoterapi, yaitu metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk
membunuh sel kanker. Obat dapat berbentuk tablet minum atau suntik infus.
Terapi imun atau imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan sel kanker. Jenis obat yang digunakan,
misalnya interferon.
2. Terapi target, yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghambat produksi protein yang
digunakan sel kanker untuk berkembang. Contoh jenis obat yang bisa digunakan adalah
penghambat protein kinase, seperti imatinib.
3. Radioterapi, yaitu metode pengobatan untuk menghancurkan dan menghentikan
pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi.
4. Transplantasi sumsum tulang, yaitu prosedur penggantian sumsum tulang yang rusak
dengan sumsum tulang yang sehat.

6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Leukimia adalah jenis pennyakit tidak menular yang dikenal dengan kanker darah.
Leukemia merupakan kanker jaringan pembentuk darah, termasuk sumsum tulang. Penyakit ini
terjadi karena adanya aktivitas tubuh yang terlalu banyak memproduksi sel darah putih
abnormal. Leukemia dapat terjadi pada semua jenis umur, tak memandang apakah dia seorang
anak, remaja, dewasa, ataupun lansia.
Pada umumnya penyakit penyerang darah ini terjadi pada seseorang diakibatkan oleh
sifat menurun atau dalam bahasa awam memiliki catatan penyakit yang bisa diturunkan kepada
keturunannya. Namun, setelah memasuki abad milenial ini, penyakit ini sudah banyak
disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Karakter-karakter orang yang kurang
memperhatikan bagaimana untuk menjaga kesehatan. Banyak orang belum menyadari bahaya
gaya hidup instan yang mereka jalani saat ini. Hal inilah yang menyebabkan semakin
meningkatnya angka penyakit tidak menular dari pada penyakit menular.
Sejauh ini pengobatan yang dilakukan pada penyakit ini adalah kebanyakan kemoterapi.
Namun pihak medis telah menjelaskan bahwa pengobatan ini juga tergantung pada tingkat
keparahan leukemia yang diderita seseorang. Hal yang sangat penting untuk mencegah leukemia
adalah mengganti gaya hidup menjadi gaya hidup sehat dan melakukan deteksi dini kanker untuk
pencegahan. “Pencegahannya dengan mengonsumsi vitamin A dan C, buah maupun sayuran
yang kaya akan serat”.

3.2. Saran
Diharapkan kepada kita semua agar dapat mengetahui tanda dan gejala leukemia dan
segera melakukan terapi bagi yang telah menderita leukemia. Kemudian bagi yang belum
terkena leukemia dapat mengetahui pencegahan-pencegahannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Leukemia
https://www.alodokter.com/leukemia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Leukemia
https://www.gooddoctor.co.id/tips-kesehatan/penyakit/penyebab-leukemia/
https://amp.kompas.com/health/read/2020/02/10/090300668/leukemia-kanker-darah---gejala-
penyebab-jenis-pengobatan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Komplikasi_(medis)
https://www.alodokter.com/leukemia
https://www.halodoc.com/artikel/leukemia-limfoblastik-akut-sebabkan-3-komplikasi-ini
https://blog.kitabisa.com/cara-mencegah-kanker-darah-leukimia/
https://lifestyle.kompas.com/read/2017/03/05/111627723/6.tanda.leukemia.yang.penting.diketah
ui
http://httpleukimia.blogspot.com/2017/03/makalah-penyaki-leukimia-kanker-darah.html
http://httpleukimia.blogspot.com/2017/03/makalah-penyaki-leukimia-kanker-darah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai