Anda di halaman 1dari 16

45

BAB 3
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif atau quantitative

designdengan pendekatan desain correlationyang mana penelitian dilakukan pada

satu waktu yang bersamaan yang bertujuan mencari hubungan antar variabel

(Polit & Back, 2010). Pemilihan desain penelitian correlation didasarkan pada

peneliti bertujuan untuk mencari hubungan atau signifikansi dari setiap variabel

dan ingin mengetahui seberapa kekuatan hubungan tiap variabel.Penelitian dengan

desain correlationmenggunkan alat ukur/ instrumen berupa kuesioner sebagai alat

ukur yang digunakan peneliti dalam penelitian.

Menurut Franklen dan Wallen (2008) penelitian korelasi ke dalam

penelitian deskripsi karena merupakan usaha menggambarkan kondisi yang

sedang terjadi. Dalam penelitian ini peneliti mengambarkan kondisi sekarang

dengan konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel. Karakteristik

penelitian dengan desain correlation adalah desain correlation sangat tepat jika

hal yang diteliti bersifat kompleks dan peneliti tidak bias memanipulasi dan

mengontrol variabel dikarenakan penelitian dilakukan diwaktu yang bersamaan,

setiap variabel diukur secara intensif dan sesuai dengan kondisi dilapangan dan

hasil dari penelitian desain correlation mendapatkan derajat yang signifikan.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Kota medan

diantaranya adalah Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik, Rumah Sakit

45
46

Umum Universitas Sumatera Utara, Rumah Sakit Umum Daerah DR Pirngadi,

Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan

April s/d Meitahun 2018.

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi ialah seluruh subjek berdasarkan kriteria penelitian yang akan

diteliti (Polit & Beck, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah IPCLN atau

perawat yang diberikan tanggung jawab lebih dari uraian tugas seperti biasanya

yang melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi diruangan rawat inapdi

Rumah Sakit Umum Kota medan sebanyak 90IPCLNdan 13IPCN.

Sampel

Sampel adalah proses pemilihan sebagian populasi untuk mewakili seluruh

populasi (Polit & Beck, 2012). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

inimenggunakan tehnik Probability Sampling yang menyatakan semua populasi

memiliki kesempatan untuk menjadi sampel dalam penelitian (Polit & Back,

2012) Metode dalam pengambilan sampel yang digunakan adalah Total sampling

yang dimaksud adalah keseluruhan jumlah populasi dijadikan sampel dengen

kriteria tertentu

Tabel 3.1Jumlah pengambilan sampel di rumah sakit umum kota medan.

N Rumah Sakit Jumlah Populasi


o IPCN IPCLN
1. Rumah Sakit Umum Daerah DR. Pirngadi 30 3
2 Rumkit TK II Putri Hijau Medan 18 2
3 Rumah Sakit Umum Universitas Sumatera Utara 12 1
4 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam malik 30 7
Total 90 13
Variabel dan Defenisi Operasional
47

Tabel 3.1
Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Indikator Cara Ukur Hasil Skala


Independent Operasional Ukur
Budaya Nilai-nilai 1. Harapan Kuesioner 1.Baik Nominal
Organisasi suatu budaya 2. Tingkah laku sebanyak 19 2.Tidak
yang 3. Kerja tim item Baik
meningkatkan 4. Komunikasi pernyataan
kualitas suatu 5. Kepuasan dengan
pekerjaan 6. Komitmen menggunakan
dalam profesional skala Likert,
pencapaian SS : Sangat
sebuah tujuan. Setuju.
S : Setuju.
Suatu kondisi TS : Tidak
Lingkungan Setuju.
yang STS : Sangat
menciptakan Tidak Setuju.
suasan bekerja
yang kondusif
dan nyaman.

Supervisi Pengawasan 1. Konsisten Kuesioner 1. Dilaku Nominal


yang dilakukan 2. Dispilin sebanyak 71 kan
oleh IPCN 3. Motivasi item 2. Tidak
terhadap pernyataan Dilaku
kinerja IPCLN dengan kan
dalam menggunakan
penegndalian skala Likert,
ifeksi di rumah R : Rutin.
sakit umum S : Sering.
kota medan. KK : Kadang-
kadang.
TP : Tidak
pernah

Variabel Defenisi Indikator Hasil Skala


Dependent Operasional Ukur
Kinerja Hasil kerja dan 1. Kualitas Kuesioner 1. Baik Nominal
perilaku 2. Kuantitas sebanyak 29 2. Tidak
perawat yang 3. Ketepatan item Baik
dapat dinilai pernyataan
Waktu
secara berkala. dengan
4. Efektivitas
menggunakan
5. Kemandirian skala Likert,
48

R : Rutin
S : Sering
KK : Kadang-
Kadang
TP: Tidak
Pernah

Hipotesa

Hipotesis Alternatif (Ha) pada penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh signifikanantara budaya organisasi terhadap kinerja IPCLN

dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit umum kota

medan.

2. Ada pengaruh signifikanantara supervisi terhadap kinerja IPCLN dalam

pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit umum kota medan.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Kuesioner dengan

pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan sub variable dari penelitian. Masing-

masing pertanyaan menggunakan Scala Likert yang menyatakan sikap positif dan

negatif dari tiap sub variabel.

1. Data Demografi Responden

Kuesioner data demografi responden meliputi nomor responden, umur,

jenis kelaminalamat, agama, jabatan diruangan. Data yang sudah terkumpul dalam

jenis data ordinal ataupun nominal akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi

frekwensi.

2. Kuesioner Budaya Organisasi


49

Untuk mengetahui bagaimana budaya organisasi menggunakan kuesioner

yang terinspirasi dari Nursing Culture Assessment Tool (NCAT) yang dikemukan

olehTracey, Susan&Elizabeth (2014) yang memiliki 6 indikatorbudaya organisasi

yaitu 1) harapan. 2) Tingkah laku 3) Kerja tim 4) Komunikasi 5) Kepuasan6)

Komitmen profesional. Kuesioner tersebut sudah dinyatakan reliable dibuktikan

dengan Cronbach's alpha tiap sub variabel sebagai berikut harapan 0.86, Tingkah

laku 0.76, Kerja tim 0.92, Komunikasi 0.85, Kepuasan 0.85, Komitmen

professional 0.94. Item pernyataan dalam variabel budaya organisasi sebanyak 19

pernyataan dengan menggunakan skala Likert. Hasil ukur dari variabel budaya

organisasi yaitu konversi dari skala Likert ke skala nominal yaitu Tidak Baik dan

Baik. Hasil ukur dikatakan baik jika responden mendapatkan nilai > 48 dan

dikatakan tidak baik jika responden mendapatkan nilai < 48.

3. Kuesioner Supervisi

Untuk mengetahuihasil supervisi peneliti terinspirasi dari Undang-Undang

Nomor 27 Tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di

fasilitas pelayanan kesehatan dan buku panduan standart akreditasi rumah sakit

Join Commission International untuk mengukur variable supervisi. Pernyataan

sebanyak 71 item pernyataan dengan menggunakan skala Likert. Hasil ukur dari

variabel Supervisi yaitu konversi dari skala Likert ke skala nominal yaitu

dilakukan dan tidak dilakukan. Hasil ukur dikatakan dilakukan jika responden

mendapatkan nilai >178 dan dikatakan tidak dilakukan jika responden

mendapatkan nilai <178.

4. Kuesioner Kinerja
50

Untuk mengetahui bagaimana kinerja IPCLN dalam mengendalian infeksi,

alat ukur menggunakan kuesioner yang terinspirasi dari Undang-Undang Nomor

27 Tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas

pelayanan kesehatan dan buku panduan standart akreditasi rumah sakit Join

Commission International. Penyusunan pernyataan sebanyak 26 pernyataan

dengan menggunakan skala Likert. Hasil ukur dari variabel Kinerja yaitu konversi

dari skala Likertke skala nominal yaitu Tidak Baik dan Baik. Hasil ukur dikatakan

baik jika responden mendapatkan nilai >65 dan dikatakan tidak baik jika

responden mendapatkan nilai <65.

Metode Teknik Analisa Data

Uji Validitas

Penelitian yang baik harus memnuhi syarat yang penting yaitu pengujian

uji validitas dan uji reliabilitas, uji validitas merupakan suatu ukuran yang

menunjukan level kevalidan sebuah instrument atau sejauh mana instrument

tersebut mampu mengukur apa yang harus diukur sesuai dengan tujuan (Polit &

Beck, 2012). Uji validitas yang dilakukan dalam instrument ini yaitu uji validitas

isi dan uj validitas konstruk. Untuk mengukur validitas menggunakan nilai

convergent validity dari indikator-indikator pembentuk kontruksi laten. Uji

validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel

untuk tingkat signifikan 5% degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah

jumlah sampel . jika r hitung >r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan valid, demikian sebaliknya jika r hitung >r tabel maka pertanyaan atau

indikator tersebut dinyatakan tidak valid. Mengukur validitas diperlukan expert


51

(tenaga ahli) yang berkompetensi didalam bidang keperawatan. Instrumen yang

telah disusun selanjutnya dilakukan uji validitas. Instrumen akan dikatakan valid

apabila skala Content Validity Index (CVI) antara 0,86 – 1,00. Untuk uji validitas

dilakukan dengan empat item sebagai penilaiannya yaitu relevan (Relevan),

kejelasan (Clarity), kesederhanaan (Simplicity), ambiguitas (Ambiguity), pada

masing-masing item dinyatakan dalam 4 poin skala yaitu 1= tidak relevan, 2=agak

relevan, 3= cukup relevan, 4= sangat relevan (Polit & Beck, 2012).

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu tes yang merujuk pada derajat stabilitas,

konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Ia melihat seberaa skor-skor yang

diperoleh seseorang itu akan menjadi sama jika orang tersebut diperiksa ulang

dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda (Growth G., & Marnat,

2009). Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengetahui bahwa adanya konsistensi

alat ukur dalam penggunaannya atau atau dengan kata lain alat ukur tersebut

mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang

berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan teknik Alpha Crombach, dimana satu

instrument dapat dikatakan handal bila memiliki koefesien keandalan atau alpha

sebesar minimal 0,70 pada umumnya, namun nilai > 0,80 merupakan nilai yang

lebih diharapkan. Maka jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

digunakan untk mengukur masing-masing konstruk adalah konsisten dan konstruk

dapat diandalkan (Dharma, 2015).


52

Mengukur konsistensi sebuah alat ukur memerlukan tempat yang secara

karakteristik memiliki kesamaan dengan lokasi penelitian, bertujuan agar alat ukur

yang akan diuji bersifat reliabel atau dapat dipergunakan di tempat lainnya.

Pengukuran alat ukur penelitian di lakakukan di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Aceh Tamiang, Rumah Sakit Umum Daerah Zubir Mahmud

Kabupaten Aceh Timur. Penunjukan Rumah Sakit tersebut dikarenakan memiliki

tipe yang sama dan dibawah naungan pemerintah.

Uji Hipotesa

Uji hipotesis statistik bertujuan untuk memberikan hasil yang obyektif untuk

menentukan suatu hipotesis yang telah dan dapat dibukti secara empiris (Polit

&Back, 2010).

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut

1. Menentukan Formulasi Hipotesis

a) H0 : β1= β20, artinya variabel X1, X2, X3, X4 dan X5 tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap

variabel Y.

b) H0 : β1= β2 ≠0, artinya variabel X1,X2,X3,X4 dan X5 mempunyai

pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Y.

c) Menentukan derajat kepercayaan 95% (α=0,05)

d) Menentukan signifikansi

1) Nilai signifikasi p value< 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Nilai signifikasi p value> 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

e) Membuat kesimpulan
53

1) Bila p value< 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya

variabel independent secara simultan (bersama-sama)

mempengaruhi variabel dependen.

2) Bila p value> 0,05 maka H0 diterima dan Haditolak. Artinya

variabel independent secara simultan (bersama-sama) tidak

mempengaruhi variabel dependen.

Metode Pengolahan data

Data yang telah terkumpul melalui lembar isian penelitian dan lembar

observasi diolah melalui lima tahapan pengolahan data yaitu:

Editing

Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasana dari lembar

isian penelitian sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hal ini dilakukan apabila

terdapat data yang meragukan atau salah atau tidak didisi maka dapat dilakukan

klarifikasi kembali kepada responden.

Coding

Memberikan kode atau tanda sebagai cara melihat kelengkapan data.

Setiap lembaranyang sudah terisi akan diberikan angka-angka yang menjadi kode

untuk menentukan hasil ukur dari pertanyaan/pernyatan tersebut agar peneliti

tidak salah dalam melakukan tabulasi data.

Tabulating
54

Membuat tabulasi data sesuai denganlembar pertanyaan yang telah

diberikan kepada responden, dengan cara memasukan setiap angka kedalam

software Microsof exel yang nantinya disajikan menjadi master data dalam

penelitian tersebut. Setelah master data selesai maka langkah selanjutnya adalah

nakan software SPSS yang nantinya akan di cari hasil distribusi frekuensi pada

tiap variabel dan dilanjutkan dengan menginterprestasi deskripsi. Data yang

disajikan berupa data demografi (umur responden, jenis kelamin responden,)

dilanjutkan dengan hasil oleh data pada tiap-tiap veriabel.

Entry Data

Setelah data di tabulating maka langkah selanjutnya melakukan entry data

ke dalam komputer melalui program statistic SPSS dan dilanjutkan dengan

menyajikan hasil berupa tabel dan asumsi-asumsi penguatan pada hasil yang

disajikan.

Metode Analisis Data

Setelah semua data dikumpul, maka peneliti melakukan analisis data dan

melalui beberapa tahap. Pertama, memeriksa kelengkapan identitas dan data

responden dan memastikan bahwa semua jawaban telah terisi. Setelah itu,

mengklarifikasi dan mentabulasikan data yang telah dikumpulkan serta dilakukan

pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi.

Analisis Data Univariat

Analisis statistik univariat menguji frekuensi atau rata-rata nilai dari

variabel-variabel (Polit & Beck, 2012). Pengolahan data dilakukan dengan cara
55

univariat, dimana data untuk menampilkan data demografi dan Budaya organisasi,

supervisi dan kinerja perawat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Analisis Data Bivariat

Analisis statistik bivariat digunakan dalam menggambarkan hubungan

diantara dua variabel (Polit & Beck, 2012). Dalam Analisis bivariat menggunakan

uji statistik parametrik dengan data interval yaitu Pearson. Uji Pearsondilakukan

untuk melihat kekuatan dan nilai yang signifikan (p). Untuk menginterpretasikan

nilai signifikan (p), jika nilai p kurang dari atau sama dengan nilai α (0.05).

Analisis Data Multivariat

Regresi Logistik

Regresi logistik adalah sebuah pendekatan untuk membuat model prediksi

variabel terikat yang berskala dikotomi. Skala dikotomi yang dimaksud adalah

skala data nominal atau ordinal dengan dua kategori. Regresi Logistik adalah

suatu metode analisis statistika untuk mendeskripsikan hubungan antara peubah

respon (dependent variable) yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu

atau lebih peubah penjelas (independent variable) berskala kategori atau interval

(Hosmer dan Lemeshow, 2000).

Asumsi Regresi Logistik

Asumsi Regresi Logistik antara lain: 1) Regresi logistik tidak

membutuhkan hubungan linier antara variabel independen dengan variabel

dependen. 2) Variabel independen tidak memerlukan asumsi multivariate

normality. 3)Variabel bebas tidak perlu diubah ke dalam bentuk metrik interval
56

atau skala ratio. 4) Variabel dependen harus bersifat dikotomi 2 kategori, misal:

tinggi dan rendah atau baik dan buruk. (Hastono, 2016)

Kegunaan Analisis Regresi Logistik

Kegunaan Analisis Regresi Logistik mencakup dua hal, yaitu;

Pemodelan determinan

Pemodelan dengan tujuan untuk memperoleh model yang tediri dari

beberpa variabel independen yang dianggap terbaik untuk memprediksi kejadian

variabel dependen. Pada pemodelan ini semua variabel dianggap penting sehingga

estimasi dapat dilakukan estimasi beberapa koefisien regresi logistik sekaligus.

(Hastono, 2016).

Bentukkerangka konsep model regresi :

X1
X2
X3 Y
X4

Agardiperoleh model regresi yang hemat dan mampu menjelaskan

hubungan variabel independen dan dependen dalam populasi, diperlukan

pemilihan variabel sebagai berikut; a) melakukan analisis bivariat masing-masing

variabel independen dengan variabel dependennya. Bila hasil uji bivariat

mempunyai nilai p < 0,25, maka variabel tersebut dapat masuk dalam model

multivariat. Namun bila saja p value > 0,25 tetap diikutkan ke multivariat bila

variabel tersebut secara substansi penting. b) melakukan analisis secar bersama-

sama variabel yang masuk seleksi multivariat. Model ini dianggap sebagai model
57

baku emas, karena semua variabel independen yang berperan sudah masuk dalam

model. Nilai odds rasio pada model ini dianggap sebagai baku emas dari odds

rasio dan menjadi pembanding dari nilai odds rasio pada model lainnya. c) setelah

memperoleh model yang memuat variabel –variabel penting, maka langkah

terakhir adalah memeriksa kemungkinan adanya interaksi antar variabel ke dalam

model. Penentuan variabel yang potensial berinteraksi sebaiknya melalui

pertimbangan logika substantif. Penentuan adanya interaksi ditentukan dari

kemaknaan uji statistik. Bila variabel interaksi tersebut mempunyai nilai

bermakna (p value < 0,05), maka variabel tersebut berinteraksi dan harus

dimasukan dalam model.

Pertimbangan Etik

Proposal yang telah dibuat dan disetujui oleh Komisi Etik Fakultas

Keperawatan, Universitas Sumatera Utara (Etical Clearance). Izin dalam

pengumpulan data didapatkan dari Direktur Rumah Sakit Umum Kota medan.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memperhatikan prinsip-prinsip

dasar etik penelitian yang meliputi Beneficience, Respect For Human Dignity dan

Justice (Polit & Beck, 2014). Pertimbangan etik terkait penelitian ini dilakukan

melalui perizinan dari Komite Etik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

Asas manfaat (Beneficience)

Salah satu prinsip etik yang paling mendasar adalah asas manfaat, dalam

hal ini peneliti harus meminimalkan kerugian dan memaksimalkan manfaat untuk

responden penelitian (Polit & Beck, 2012).


58

Bebas dari kerugian dan ketidaknyamanan

Peneliti memiliki kewajiban untuk mencegah atau tidak menimbulkan

kerugian dan ketidaknyamanan baik fisik maupun psikis pasien (Polit & Beck,

2012).

Bebas dari eksploitasi

Keterlibatan responden dalam penelitian ini harus mendapat jaminan

bahwa data atau informasi yang diberikan tidak akan menimbulkan kerugian bagi

responden di masa yang akan datang (Polit & Beck, 2012). Peneliti disini

menjelaskan tujuan penelitian, manfaat dan prosedur penelitian serta hak dan

kewajiban responden, sehingga responden merasa dirinya tidak dieksploitasi.

Selain itu, peneliti juga menjelaskan hak dan kewajiban peneliti untuk melindungi

responden dan menggunakan data atau informasi yang diberikan responden hanya

untuk penelitian, sehingga responden merasa aman selama dilakukan penelitian.

Asas menghargai hak asasi manusia (Respect For Human Dignity)

Asas ini meliputi:

Hak untuk membuat keputusan (The Right To Self Determination)

Responden merupakan individu yang memiliki otonomi untuk menentukan

aktivitas yang akan dilakukannya, dalam hal ini responden memiliki hak untuk

menentukan apakah dirinya akan berpartisipasi dalam penelitian atau tidak tanpa

khawatir akan mendapatkan sanksi atau tuntutan hukum (Polit & Beck, 2012).

Selama penelitian berlangsung, peneliti menghargai dan menerima semua

keputusan responden yang diberikan sehingga responden terlibat dalam penelitian

secara sukarela dan tanpa paksaan.


59

Hak untuk memperoleh informasi (The Right To Full Disclosure)

Hak untuk membuat keputusan dan hak untuk mendapatkan informasi

merupakan dua faktor utama yang menjadi landasan dalam membuat informed

concent (Polit & Beck, 2012). Sebelum dilakukan penelitian, peneliti menjelaskan

segala hal yang berkaitan dengan penelitian, setelah mendapatkan penjelasan,

responden diberikan kesempatan untuk bertanya dan memutuskan apakah bersedia

atau tidak bersedia untuk terlibat dalam penelitian.

Asas keadilan (Justice)

Asas keadilan meliputi:

Hak untuk mendapatkan tindakan yang adil (The Right To Fair

Treatment)

Prinsip memperlakukan secara adil berkaitan dalam memilih responden

berdasarkan kriteria sampel bukan berdasarkan maksud atau posisi tertentu (Polit

& Beck, 2012). Selain itu peneliti harus memperlakukan semua responden tanpa

adanya diskriminasi sehingga peneliti harus menghargai perbedaan baik dalam hal

keyakinan, budaya, dan sosial ekonomi responden (Polit & Beck, 2012). Saat

penelitian berlangsung, peneliti berupaya memahami perbedaan latar belakang

setiap responden, sehingga peneliti dapat menghargai perbedaan tersebut, namun

tetap berlaku adil dalam memperlakukan setiap responden sesuai dengan tujuan

dan prosedur penelitian.

Hak untuk mendapatkan privasi (The Right To Privacy)

Responden memiliki hak untuk mengajukan permintaan mengenai data

atau informasi yang berkaitan dengan dirinya untuk dijaga kerahasiaannya (Polit
60

& Beck, 2012). Oleh karena itu untuk menjaga kerahasiaan responden maka

responden tidak perlu mencantumkan namanya dalam lembar pengumpulan data

(anomimity). Semua data dan informasi yang diberikan disimpan dan dijaga

kerahasiaannya serta hanya untuk kepentingan penelitian semata

Anda mungkin juga menyukai