Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang dijabarkan dalam setiap
sub babnya, yang terdiri dari: kerangka penelitian, desain penelitian, variabel dan
definisi operasional , populasi dan sampel penelitian, tempat dan waktu penelitian,
instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, teknik analisa data, etika
penelitian. Adapun penjabaran dari setiap sub bab serta metode penelitian adalah
sebagai berikut:

3.1 Kerangka Konsep Penelitian dan Hipotesis


3.1.1 Kerangka Penelitian
Kerangka konsep merupakan kerangka hubungan antara konsep-
konsep yang akan diukur maupun diamati dalam suatu penelitian
(Notoatmojo, 2018). Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian
dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsp satu terhadap
konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel
yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmojo, 2018).
Konsep penelitian hanya dapat diamati melalui variabel. Jadi
variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau
bilangan dari konsep.Variabel adalah suatu yang bervariasi
(Notoatmodjo, 2018).
Dalam penelitian ini, peneliti membentuk kerangka penelitian
berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada tinjauan pustaka,
penulis menyusun kerangka konsep mengenai “Pengaruh Tindakan
Cuping Terhadap Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada Pasien
Hipertensi Di Klinik Rumah Sehat Cisoka Tanggerang”.
Pada kerangka konsep ini penulis akan mengklarifikasi dan
menjabarkan lebih lanjut dari konsep judul diatas.

Variabel Independent Variabel Dependent

Nyeri sebelum Tindaka


Nyeri setelah
tindakan (Pretest) n Cuping tindakan
(Postest)

Variabel Confounding Intervensi

Karakteristik

1. Usia
2. Pekerjaan
3. Pendidikan

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.1.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, yang mana rumusan masalah tersebut
sudah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (Sugiyono, 2019).
Hipotesa adalah jawaban sementara yang diberikan berdasarkan
teori. Hipotesis didalam suatu penelitian berarti jawaban sementara
penelitian, patokan duga atau dalil sementara yang kebenarannya
akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah melalui
pembuktian dari hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau
salah, dapat diterima atau ditolak. Berdasarkan kerangka variabel
dependen dan variabel independen maka dikembangkan hipotesis
pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Ha : Ada Pengaruh Tindakan Cuping Terhadap Gangguan Rasa
Nyaman Nyeri Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Rumah Sehat
Cisoka Tanggerang.
2. Ho : Tidak ada Pengaruh Tindakan Cuping Terhadap Gangguan
Rasa Nyaman Nyeri Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Rumah
Sehat Cisoka Tanggerang
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah tata cara, langkah atau prosedur yang ilmiah
dalam mendapatkan data untuk tujuan penelitian yang memiliki tujuan dan
kegunaan tertentu (Sugiyono, 2018, h;m 2). Pada penelitian ini penulis
menggunakan desain Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Quasy-Eksperimental design dengan rancangan Pre Test- Post Test
Design. Jenis penelitian ini dengan cara memberikan pretest (pengamatan
awal) terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi (Hidayat, 2017). Pada
penelitian ini kelompok sampel diberikan pengukuran skala nyeri
menggunakan skala nyeri Numeric rating Scale (NRS) Kelompok sampel
diberikan tes pertama atau pre-test (Q1) untuk mengukur skala nyeri,
kemudian sampel diberikan perlakuan terapi cuping sebanyak 3 x dalam
minggu. Setelah dilakukan intervensi, kelompok sampel diberikan tes
akhir atau post-test (Q2) untuk mengukur skala nyeri setelah diberikan
perlakuan.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


Variabel adalah ukuran atau ciri-ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
(Notoatmodjo, 2002).
3.3.1 Variabel penelitian
1. Variabel independen dari penelitian ini adalah Tindakan Cuping
2. Variabel dependen dari penelitian ini adalah Gangguan rasa
nyaman : Nyeri
3.3.2 Definisi Operasional
Definisi operasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran
variabel atau pengumpulan data (variabel) itu konsisten antara
sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain. Di
samping variabel harus di definisi operasionalkan juga perlu
dijelaskan cara atau metode pengukuran hasil ukur atau kategorinya,
serta skala pengukuran yang digunakan (Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Peneliti

No Variabel Definisi Alat Ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur
1. Usia Usia Kuesioner Mengisi 1 : Dewasa Ordinal
responden kuesioner awal (17-25
dari lahir th)
sampai
dilakukan 2 : Dewasa
penelitian tengah (26-36
th)
3 : Dewasa
akhir (36-45
th

2. Pendidikan Jenjang Kuesioner Dengan 1: tidak tamat Interval


pendidikan memberika belajar
formal yang n tanda 2 : SD
telah ceklist pada 3 : SMP
diselesaikan kuesioner 4 : SMA
responden sesuai 5 : Diploma
pada saat domain 6 : Sarjana
penelitian

3. Perkerjaan Kegiatan Kuesioner Dengan 1: bekerja Ordinal


yang memberika 0 : tidak
dilakukan n tanda bekerja
oleh ceklist pada
responden kuesioner
untuk sesuai jenis
memperoleh pekerjaan
penghasilan
guna
memenuhi
kebutuhan
hidupnya dan
keluarganya
sehari-hari

4. Variabel Penyedotan Kuesioner SOP dan 1 = Dilakukan Ordinal


Independe lokal darah Alat tindakan
n: dari sayatan Bekam cuping
Tindakan kulit kecil
0 = Tidak
cuping dengan
mengeluarka dilakukan
n darah atau tindakan
angina untuk cuoing
mengurangi
toksin dari 1.
tubuh
6. Variabel Keluhan yang Kuesioner Dengan Diperoleh Ordinal
Dependen dirasakan menceklist Skala Nyeri
: pasien di area kuesioner Nyeri Ringan
Nyeri anatomi yang
Skala Nyeri 1-3
terkena
dengan (NRS) Nyeri sedang
berbagai 4-6
variasi lama Nyeri berat
terjadinya 7-10
nyeri

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian


3.4.1 Populasi
Populasi adalah Totalitas dari setiap elemen yang diteliti yang
memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok atau
sesuatu yang akan diteliti (Handayani, 2009). Populasi pada
penelitian ini meliputi pasien dengan hipertensi di Klinik Rumah
Sehat Cisoka Tanggerang pada tahun 2022 adalah …. orang.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian darei jumlah dan karakter yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2018). Sampel adalah bagian dari
populasi yang di pilih dengan tertentu, sehingga dianggap mewakili
populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel pada penelitian ini
di lakukan di Klinik Rumah Sehat Cisoka Tanggerang.pada bulan
Juli 2022, dengan memenuhi kriteria inklusi penelitian, dengan
ketentuan jumlah sampel menurut Nuesalam (2017) sebagai berikut:

Keterangan :
n = Besar sampel yang diinginkan
N= Jumlah Populasi
d= Tingkat kesalahan yang dipilih ; 10% ( d=0,10 ),
5% (d=0,05 ), dan 1% ( d=0,01 )
Kriteria inklusi dari sampel penelitian ini adalah,
a. Pasien dengan diagnose medis hipertensi ringan sampai sedang
b. Pasien bersedia menjadi responden
c. Pasien yang tidak memiliki komplikasi
Kriteria ekslusi dari sampel penelitian ini adalah,
a. Pasien tidak bersedia menjadi responden
b. Pasiewn dengan hipertensi berat
c. Psien hipertensi dengan komplikasi

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian


3.5.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Rumah Sehat Cisoka Tanggerang
3.5.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus tahun
2022.

3.6 Instrumen Penelitian


Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data
berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari 3 bagian, Pertama berisi data
karakteristik responden, kedua berisi pertanyaan untuk mengetahui skala
nyeri , ketiga berisi lembar observasi tindakan cuping. Pertanyaan –
pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan cuping
terhadap skala nyeri pada pasien hipertensi.
Kuesioner tersebut terdiri dari 3 bagian yaitu :
3.6.1 Data demografi yang terdiri dari usia, pendidikan, dan pekerjaan
3.6.2 Skala nyeri dengan rentang nyeri ringan (1-3), nyeri sedang (4-6) dan
nyeri berat (7-10)
3.6.3 Lembar observasi tindakan cuping terdiri dari komponen dilakukan
tindakan dan tidak dilakukan
Sebelum dilakukan pengumpulan data akan dilakukan uji coba untuk
menghindari adanya kesulitan dalam mengartikan pernyataan-pernyataan.
Uji coba dilakukan pada lima belas orang responden yang nantinya tidak
akan menjadi responden tetapi memiliki kriteria yang sama dan responden
yang digunakan sebagi uji coba tidak masuk dalam jumlah sampel.
Mengetahui validitas kuestioner dilakukan dengan membandingkan nilai r
tabel dengan nilai r hitung. Untuk menentukan r tabel dilihat dengan tabel r
(sudah ketetapan) dengan menggunakan df= n-2, karena pengujian
kuestioner dilakukan kepada 15 responden maka 15-2=13. Pada tingkat
kemaknaan 5%, didapat angka r tabel = 0,514. Nilai r hasil dapat dilihat
pada colom “Corrected item-Total Correlation”. Masing-masing pernyataan
peran keluarga terdiri dari 10 pernyataan, dengan semua pernyataan valid.
Dengan ketentuan r hasil > r tabel.

3.7 Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2008). Adapun cara pengumpulan data dilakukan dalam
penelitian ini menggunakan prosedur sebagai berikut :
3.7.1 Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan izin dari pihak
terkait, yaitu institusi pendidikan STIkes Dr. SISMADI, kemudian
mengajukan permohonan pada pihak Klinik Rumah Sehat Cisoka
Tanggerang
3.7.2 Menyerahkan surat izin pengambilan data sekunder kepada kepala
Klinik Rumah Sehat Cisoka Tanggerang
3.7.3 Presentasi proposal sebagai syarat pengambilan data sekunder di
Klinik Rumah Sehat Cisoka Tanggerang
3.7.4 Mengambil data sekunder jumlah responden skizofrenia yang ada di
Puskesmas Banjarsari Kabupaten Bogor.
3.7.5 Menyerahkan proposal penelitian serta surat permohonan penelitian
pada Kepala Klinik Rumah Sehat Cisoka Tanggerang untuk
melakukan penelitian di Klinik Rumah Sehat Cisoka Tanggerang
3.7.6 Memberikan penjelasan kepada calon responden sehingga bersedia
menjadi responden dan meminta responden menandatangani lembar
persetujuan.
3.7.7 Responden diberikan penjelasan tentang kuesioner yang di jadikan
bahan pertanyaan wawancara, responden diberikan kesempatan
untuk bertanya jika belum jelas.
3.7.8 Peneliti mengecek kelengkapan jawaban dalam kuesioner yang
ditanyakan apabila belum lengkap maka peneliti dapat
menanyakannya kepada responden untuk melengkapi kuesioner
tersebut.
3.7.9 Kuesioner yang sudah terisi dikumpulkan untuk kemudian dilakukan
perhitungan dan dianalisa.

3.8 Tehnik Analisa Data


Analisa data dimulai pada saat pengumpulan data selesai. Data diolah secara
statistik dengan mengunakan program komputerisasi dan dianalisis dengan
analisis univariat dan bivariat, melalui tahapan sebagai berikut:
3.8.1 Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian kuesioner
apakah jawaban sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.Ini
dilakukan pada waktu pengumpulan data.
3.8.2 Coding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka/bilangan sehingga memudahkan peneliti melakukan
entri data.
3.8.3 Proscessing
Pemprosesan data yang dilakukan dengan cara mengentri atau
memasukan data dari kuisioner ke paket program komputerisasi.
3.8.4 Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry
apakah ada kesalahan atau tidak.
3.8.5 Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa. Menyusun
kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain (Sugiyonoo, 2018, 482).
Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan analisis
untukmendapatkan informasi tentang usia, pendidikan, dan pekerjaan
pada responden hipertensi. Analisa yang dilakukan adalah:
a. Analisa Deskriptif (Univariat)
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan atau
mendiskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti
baik variabel independen dan dependen.
b. Analisa analitik (bivariat)
Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo,
2012). Metode analisis statistik yang digunakan adalah uji paired
T-Test. Uji ini merupakan analisis dengan libatkan dua pengukuran
pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan
tertentu. Pada uji beda paired sample t-test, peneliti
menggunakan sampel yang sama, tetapi pengujian terhadap
sampel dilakukan sebanyak dua kali. Dalam penelitian ini test yang
diberikan disebut dengan pretest (test belum mengadakan
perlakuan) dan post test (setelah diberi perlakuan). Adapun
penggunaaan paired sample t-test adalah satu sampel yang
diberikan dua pengukuran yang berbeda, merupakan data
kuantitatif (interval-rasio), dan sampel yang digunakan harus
dalam kondisi yang sama atau homogeny dan berasal dari tabulasi
yang telah berdistribusi secara normal. Ada tidaknya perbedaan
yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dapat
diketahui melalui dua cara pertama harga t hitung dibandingkan
dengan harga t tabel sehingga diperoleh interpretasi. Ketentuan
pengujian adalah bila harga t hitung lebih besar harga t tabel maka
H0 ditolak.
Cara yang kedua, digunakan nilai probabilitas berdasarkan tingkat
kemaknaan 95% (alpha 0,05). Apabila distribusi tidak normal
menggunakan uji wilcoxon. Uji wilcoxon yang dipilih dalam
penelitian ini jika data tidak berdistribusi normal adalah uji
Wilcoxon Sign Rank test untuk pengambilan keputusan
menggunakan cara pertama yaitu jika Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima,
artinya tidak ada perbedaan antar variabel jika Sig ≤ 0,05 maka H 0
ditolak, artinya ada perbedaan antar variabel. Perhitungan uji
statistik menggunakan perhitungan dengan system komputerisasi
SPSS
3.9 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapatkan rekomendasi dan
permintaan izin dari pihak Puskesmas Banjarsari Kabupaten Bogor. Setelah
mendapatkan persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan
masalah etika yang meliputi :
3.9.1 Informed consent
Informed Consent atau lembar persetujuan diberikan pada subyek
yang diteliti.Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang
dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah
pengumpulan data.
3.9.2 Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama
koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi
nomor kode pada masing- masing lembar tersebut.
3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai riset.

Anda mungkin juga menyukai