Anda di halaman 1dari 11

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2019).

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang

dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian biasa

diterapkan. Mempertimbangkan beberapa keputusan sehubungan dengan

metode yang akan digunakan dalam upaya untuk menjawab pertanyaan penelitian

dan secara cermat direncanakan dalam pengumpulan data (Notoatmodjo, 2018).

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan

menggunakan quasy experiment dengan rancangan pre and post test design with

control grup yaitu suatu penelitian dimana responden dibagi menjadi dua

kelompok yaitu kelompok 1 sebagai kelompok experiment dan kelompok 2

sebagai kelompok control. Kedua kelompok ini diberikan perlakuan diawali

dengan pre test dan setelah pemberian perlakuan kemudian diadakan pengukuran

kembali dengan post test (Notoatmodjo, 2018). Desain penelitian quasy

experiment dapat digambarkan sebagai berikut :

Subjek Pre-test Perlakuan Post-test

K₁ O₁ X₁ O₂

K₂ O₃ X₀ O₄

Keterangan :

34
35

K₁ : Kelompok tehnik relaksasi pernafasan

K₂ : Kelompok control

O₁ : Pre-test kelompok tehnik relaksasi pernafasan

O₃ : Pre-Test kelompok control

X₁ : Melakukan Tehnik Relaksasi Pernafasan

X₀ : Tanpa Melakukan Tehnik Relaksasi Pernafasan

O₂ : Post-test kelompok tehnik relaksasi pernafasan

O₄ : Post-test kelompok control

3.2 Populasi, Sampel dan Sampling

3.2.1 Populasi

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Notoatmodjo, 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di

Posyandu Remaja Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran yang berjumlah 70

orang.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling (Notoatmodjo, 2018).

Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri di Posyandu Remaja

Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran yang berjumlah 58 orang. Dalam

pengambilan sampel, responden harus memenuhi beberapa kriteria baik inklusi

maupun eksklusi.
36

1. Kriteria inklusinya adalah:

1) Remaja Putri yang sedang menstruasi hari pertama dan kedua.

2) Remaja Putri yang mengalami dismenore

3) Remaja Putri usia 13-15 tahun

4) Remaja Putri yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini

2. Kriteria eksklusi

1) Remaja putri yang terbiasa menggunakan obat analgesic (anti nyeri) atau

jamu tradisional.

2) Remaja putri yang menderita penyakit atau kelainan reproduksi.

Besar sampel :
n= N

1+Ne²
Keterangan :
n = jumlah sampel N= Jumlah populasi

e= batas toleransi kesalahan (error tolerance)

n=N
1+Ne²
= 70 / (1+85x(0,05) ²)
= 70 / (1+85x0,0025)
= 70 / (1+0,2)
= 70 / 1,2
= 58 orang

3.2.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk mewakili

populasi agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

obyek penelitian (Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini menggunakan Teknik


37

purposive sampling.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability

sampling dengan cara purposive sampling. Purposive sampling merupakan

Teknik penetapan sampel dengan cara memilih di antara populasi sesuai yang

dikehendaki peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik

populasi yang telah dikenal sebelumnya (Notoatmodjo, 2018).

3.3 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Identifikasi Varabel

Variabel adalah konsep dari berbagai level abstrak sebagai suatu

fasilitas untuk pengukuran dan manipulasi suatu penelitian. Penelitian ini terdapat

2 variabel yaitu:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independent atau bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Variabel bebas

biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui hubungannya atau

pengaruhnya dengan variabel lain (Notoatmodjo, 2018). Variabel independent

dalam penelitian ini adalah Tehnik Relaksasi Pernafasan.

2. Variabel Dependen

Variabel dependem atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai

akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Variabel terikat adalah aspek

tingkah laku yang diamati dari suatu organisme ysng dikenai stimulus.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nyeri menstruasi (dismenore)


38

pada remaja putri di Posyandu Remaja Kelurahan Blimbing Kecamatan

Paciran.

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah defenisi berasarkan karateristik yang diamati

dari suatu yang didefenisikan tersebut. Karateristik yang dapat diamati

(diukur) itulah yang merupakan kunci defenisi operasional. Dapat diamati artinya

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap sesuatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi

lagi oleh orang lain.

Tabel 3.1 Definisi operasional penelitian Pengaruh Tehnik Relaksasi Pernafasan


Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri menstruasi (Dismenore) Pada
Remaja Putri di Posyandu Remaja Kelurahan Blimbing Kecamatan
Paciran.

Variabel Definisi Skala


No Penelitian Operasional Alat Ukur Data Kriteria
1 Tehnik pernafasan SOP - 1.Diberikan
Relaksasi pada abdomen perlakuan Tehnik
Pernafasan dengan Relaksasi
(X) frekuensi Pernafasan
lambat serta 2.Tidak diberikan
perlahan, perlakuan Tehnik
berirama, dan Relaksasi
nyaman Pernafasan
dengan cara
memejamkan
mata saat
menarik nafas

2 Dismenore Nyeri Skala Nyeri Ordinal 1.Skala nyeri 1-3 :


(Y) menstruasi Numerik ringan
dengan rasa Rating Scale 2.Skala nyeri 4-6 :
kram yang Questionnaire sedang
terpusat di 3.Skala nyeri 7-9 :
abdomen berat
bawah
39

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun fenomena social yang diamati (Sugiyono, 2019). Alat

ukur yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data yaitu dengan

menggunakan lembar pengukuran tingkat nyeri dengan skala nyeri (Numeric

Rating Scale Quetionnaire). Metode ini diukur dengan menggunakan angka

dan meminta responden untuk mengisi skala nyeri sesuai dengan nyeri yang

dirasakan mulai dari nyeri ringan, sedang dan berat.

3.4.2 Lokasi dan Waktu penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian

(Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini dilakukan di Posyandu Remaja Kelurahan

Blimbing Kecamatan Paciran.

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan

penelitian.Penyusunan proposal sampai dengan terselesainya skripsi dilaksanakan

pada tanggal 4 November 2022 – 6 Februari 2023.Pengambilan Data dilakukan

selama 1 hari pada tanggal 13 Januari 2023.


40

3.5 Prosedur Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka kerja penelitian Pengaruh Tehnik Relaksasi Pernafasan


Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri menstruasi (Dismenore) Pada
Remaja Putri di Posyandu Remaja Kelurahan Blimbing Kecamatan
Paciran.

Populasi
Remaja Putri di Posyandu Remaja Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran yang
berjumlah 70 remaja putri

Sampel
Sebagian Remaja Putri Putri di Posyandu Remaja Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 58 orang

Sampling
Pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling tipe purposive sampling

Desain Penelitian
Desain penelitian Quasy Experiment dengan pre and post test design
with control group

Perlakuan Tehnik Relaksasi Pernafasan

Variabel Independen Variabel Dependen


Tehnik Relaksasi Nyeri Menstruasi
Pernafasan (Dismenore)

Desiminasi Hasil Penelitian

Analisa Data
Pengumpulan data paired-test
Dengan menggunakan uji statistic
Pre-test dan post-test tingkat nyeri

3.5.1 Analisis Data


41

Analisis data atau pengolahan data dalam penelitian ini diolah dengan cara

sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Data (Editing)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan oada tahap pengumpulan data

atau setelah data terkumpul (Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini peneliti

melakukan editing sebelum dan setelah data terkumpul, jika ada data yang

belum lengkap peneliti bisa melengkapi data yang dijadikan sebagai hasil

penelitian.

2. Pemberian kode (Coding)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting

bila pengolahan dan analisis data menggunakan computer. Biasanya dalam

pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code

book) untuk memudahkan Kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari

suatu variabel (Hidayat, 2021).

3. Scoring

Scoring adalah melakukan penilaian untuk jawaban dari responden.

Dalam penelitian ini skor yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1) 1= Nyeri ringan (skala 1-3).

2) 2= Nyeri sedang (skala 4-6).

3) 3= Nyeri berat (skala 7-10).

4. Tabulating
42

Tabulasi merupakan kegiatan pembuatan table yang berisi data yang

telah diberi kode sesuai dengan analisi yang dibutuhkan (Herdiansyah, 2019).

Hal ini di interpretasikan:

1) 0% = Tidak ada

2) 1-25% = Sebagian kecil

3) 26-49% = Hampir setengahnya

4) 50% = Sebagian

5) 51-69% = Lebih dari Sebagian

6) 70-89% = Sebagian besar


7) 90-100% = Mayoritas

5. Analiting

Setelah data dilakukan tabulasi, selanjutnya uji menggunakan SPSS,

yaitu paired t-test dengan tingkat pemaknaan α=0,05 yang digunakan untuk

mengetahui masing-masing variabel setiap kelompok, yang pertama kelompok

tehnik relaksasi pernafasan sebelum dan sesudah menggunakan uji paired

t-test, yang kedua kelompok control sebelum dan sesudah test menggunakan

uji paired t-test, dan yang ketiga yaitu membandingkan perlakuan setelah

melakukan tehnik relaksasi pernafasan dengan kelompok control

menggunakan uji nonpaired t-test.

Dasar pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak H₀ pada

uji paired sample t-test yaitu jika ρ< α maka H1 diterima dan jika ρ> α maka

H1 ditolak. Artinya apabila ρ< α maka H1 diterima berarti ada pengaruh dan

perbandingan melakukan tehnik relaksasi pernafasan terhadap penurunan

tingkat nyeri menstruasi (dismenore) pada remaja putri di Posyandu Remaja


43

Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran.

3.6 Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mendapatkan persetujuan dari

pembimbing dan permintaan izin kepada Kaprodi Sarjana Kebidanan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto, selanjutnya Kepala

Dinas Kabupaten Lamongan dan Kepala Puskesmas Paciran memberi ijin untuk

melakukan penelitian di Posyandu remaja Kelurahan Blimbing Kecamatan

Paciran.

3.6.1 Informed consent (lembar persetujuan)

Informed consent (lembar persetujuan) penelitian diberikan kepada

responden tujuannya adalah subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian

serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data, jika subyek menolak untuk

diteliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

3.6.2 Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar persetujuan yang diisi oleh subyek.

Lembar persetujuan tersebut hanya diberikan nomor kode tertentu dan

kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti.

3.6.3 Confidentiantly (kerahasiaan)

Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden

yang telah dikumpulkan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

3.6.4 Keterbatasan
44

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini, keterbatasan

penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sehingga kebenaran data

tergantung kepada kejujuran dan kemampuan responden pada saat

memberikan jawaban.

2. Responden adalah remaja yang sedang menstruasi hari pertama dan kedua

sehingga tidak bisa mencakup semua remaja putri yang ada.

3. Responden tidak maksimal dalam melakukan tehnik relaksasi pernafasan

sehingga nyeri yang dirasakan untuk beberapa responden tidak mengalami

penurunan.

Anda mungkin juga menyukai