Anda di halaman 1dari 13

48

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode One
Group Pretest Posttest dengan pendekatan Quasy Experiment. Desain ini
tidak mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi, dan pada saat
yang sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas. Disebut
eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri
rancangan eksperimen sebenarnya, karena variabel-variabel yang seharusnya
di kontrol atau dimanipulasi tidak dapat atau sulit dilakukan. ( Notoatmodjo,
2018)
Pendekatan Quasy Experiment bertujuan untuk menganalisis
pengaruh pemberian aromaterapi lavender essential oil terhadap penurunan
nyeri persalinan kala I di PMB Yuli Apolia Kabupaten Bandung Tahun 2022.
Metode One Group Pretest Posttest, pretest dilakukan sebelum diberi
perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,
karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
(Sugiyono, 2017)
Desain ini dapat di gambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skema Penelitian

pretest Perlakuan posttest


O1 X O2

O1 : Nilai pretest sebelum diberi perlakuan aromaterapi


X : Treatment (perlakuan) yang diberikan yaitu berupa aromaterapi
lavender essential oil
O2 : Nilai posttest setelah diberi perlakuan aromaterapi
49

3.2 Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah dan di anggap perlu
untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti.
(Sugiyono, 2017). Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap
penelitian yang dilakukan dan memberikan landasan kuat terhadap topik yang
dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya (Hidayat, 2014)
Berdasarkan masalah dari data diatas maka dapat disusun kerangka
konsep adalah sebagai berikut.

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian

Pengaruh Aromaterapi Nyeri Persalinan


Lavender Essential Kala I
Oil

INDEPENDENT VARIABEL DEVENDENT VARIABEL

3.3 Variabel penelitian


Variabel merupakan ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Definisi
lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri ,
sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu, misal umur, jenis kelamin, pendidikan,
status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan
50

sebagainya. Variabel dapat diartikan juga sebagai konsep yang mempunyai


bermacam-macam nilai. (Notoatmojo, 2018)
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,
2015). Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2013) Menurut pengaruh antara satu variabel
dengan variabel yang lain maka dalam penelitian terdiri dari variabel
independent dan variabel dependen.

3.3.1 Variabel Independen


Variabel Independen atau sering disebut variabel bebas. Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiyono, 2015)
variabel independent merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (Hidayat, 2014)
Pada penelitian ini yang menjadi variabel independent (bebas) adalah
Aromaterapi Lavender Essential Oil

3.3.2 Variabel Dependen


Variabel dependen atau sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2015) Variabel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel
bebas (Hidayat, 2014) Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen
(terikat) adalah nyeri persalinan kala I.

3.4 Definisi Oprasional Variabel


Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmojo, 2018). Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel
51

secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan


peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap
suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014)

Tabel 3.1 Definisi Oprasional


No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1. Aromaterapi Minyak lavender Lembar 1. Tidak Ordinal


Lavender sebanyak …. Tetes observasi SOP dilakukan
diuapkan ke dalam 2. Dilakukan
alat difusser dengan
air ….. ml sehingga
menghasilkan aroma
harum minimal …..
menit yang
disediakan oleh
peneliti diberikan
pasa data pembukaan
Kala I fase aktif
( 4- .... cm)

2. Intensitas Nyeri kontraksi yang Lembar Dinyatakan dengan Ordinal


Nyeri dapat menyebabkan observasi : tingkat skala NRS :
peningkatan aktifitas NRS 1. Tidak nyeri
jika skala NRS
saraf simpatis. (Numeric
0
Rating Scale) 2. Nyeri sedang
jika skala NRS
1-5
3. Nyeri sangat
hebat jika
skala NRS 6-
10

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian


3.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo,2018). Populasi adalah seluruh objek penelitian (Arikunto,
2013) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kebali kesimpulannya.
(Sugiyono, 2015)
52

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin Kala I di PMB Yuli
Apolia

3.5.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel adalah Sebagian atau wakil populasi
yang diteliti ( Arikunto, 2013) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2015).
A. Besar Sampel
Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil maka
menggunakan rumus sebagai berikut :

N
n= 2
1+ N e

Gambar 3.2 Rumus Slovin ( Firdaus, 2021)


Keterangan :
n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Batas Kesalahan (Eror Tolerance)

Dengan demikian didapatkan jumlah sampel sebagai berikut

1592
n= 2
1+1592.(0,05)

1592
n=
1+1592. 0,0025

1592
n=
1+3,98

1592
n=
4,98
53

n=319,6 n=320

Sehingga besar sampel minimal sebanyak 320 orang

B. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2018). Kriteria inklusi adalah kriteria di mana individu
memenuhi persyaratan untuk terlibat dalam penelitian ( Irfannudin,
2019)
Kriteria inklusi sampel yang diambil adalah :
1. Ibu yang mempunyai bayi berusia 24-59 bulan
2. Ibu dan bayi yang tinggal di wilayah puskesmas sukajadi Kabupaten
Bandung
3. Ibu yang memiliki catatan imunisasi anak atau kartu Kesehatan
lainnya yang mencatat data imunisasi
4. Ibu yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018). Kriteria ekslusi adalah
individu yang telah masuk kriteria inklusi, namun memiliki kondisi
tertentu sehingga harus dikeluarkan dari penelitian ( Irfannudin, 2019)
termasuk Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
ibu bayi yang tidak periksa di Puskesmas Sukajadi kabupaten Bandung

C. Teknik Sampel
Setelah didapatkan jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini dengan teknik Simple Random Sampling. Pengambilan
sampel secara sederhana (simple) karena pengambilan anggota sampel dari
54

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada


dalam populasi itu (Sugiyono, 2015)

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu :
1. Penelitian primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
yang sebelumnya tidak ada, dan tujuannya disesuaikan dengan
keperluan penelitian (Hidayat, 2014). Sumber primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
(Sugiyono, 2015). Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner yang
dibagikan kepada seluruh ibu bayi usia 24-49 bulan di Puskesmas
Sukajadi Kabupaten Bandung
2. Penelitian sekunder adalah data yang telah di kumpulkan oleh pihak lain
dan data sudah ada (Hidayat, 2014). Sumber sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalkan dengan dokumen (Sugiyono, 2015). Data sekunder diperoleh
dari kartu menuju sehat (KMS) seluruh ibu bayi usia 24-49 bulan di
Puskesmas Sukajadi Kabupaten Bandung

3.6.2 Instrumen Penelitian


Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, serta sistematis sehingga lebih
mudah diolah (Notoatmojo,2018) Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati (Sugiyono, 2015)
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan kartu menuju sehat. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
55

(Sugiyono, 2015). Kuesioner merupakan cara pengumpulan data berupa


beberapa pertanyaan (Hidayat, 2014) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui, (Arikunto,
2014) Jika jawaban benar mendapat skor 1 dan jika jawaban salah mendapat
skor 0. Untuk pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda (√) pada
jawaban yang dianggap benar.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

No soal
No Materi Jumlah soal
Benar Salah

1.

2.

3.

4.

5.

Total

Sumber :
56

3.6.3 Uji Validitas


Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu
benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2018) uji validitas
ini akan dilakukan di puskesmas Soreang pada bulan ……. 2022. Adapun
langkah dalam pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara
meminta perizinan kepada institusi yang terkait untuk melakukan penelitian,
memilih lahan penelitian, dan membagikan kuesioner kepada responden
sehingga responden mengerti dan mau berpartisipasi.
Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment
sebagai berikut :

n ( Ʃ XY ) −( Ʃ X ) .( Ʃ Y )
r hitung =
√¿ ¿ ¿

Gambar 3.3 Rumus Pearson Product Moment (Hidayat, 2014)

Keterangan
r hitung : Koefisien korelasi
ƩXi : Jumlah skor item
ƩYi : Jumlah skor total (item)
n : Jumlah responden

3.6.4 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010)
Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah
alat ukur dapat digunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabiltas dapat
digunakan rumus Spearman Brown yaitu sebagai berikut :
57

2. r b
r 11 =
1+ r b

Gambar 3.4 Rumus Spearman Brown (Hidayat, 2014)

Keterangan
r11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item
rb : Korelasi product moment antara belahan

3.6.5 Prosedur Penelitian


Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini diantaranya
sebagai berikut :
a. Menentukan terlebih dahulu subjek yang diteliti menjadi sampel dalam
penelitian
b. Setelah mendapatkan subjek yang bersedia menjadi responden, maka
langkah selanjutnya adalah menjelaskan etika atau ketentuan dalam
penelitian, waktu, tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian
kepada calon responden dan yang bersedia berpartisipasi diminta untuk
menandatangani Informed concent.
c. Melakukan Informed concent yaitu memberi penjelasan maksud dan
tujuan penelitian serta meminta kesediaanya untuk mengisi kuesioner
yang telah disediakan dengan menandatangani lembar persetujuan
sebagai tanda responden bersedia menjadi sampel penelitian.
d. Responden diminta mengisi kuesioner yang telah disediakan dengan
memberikan tanda silang atau check list pada kolom dan jawaban yang
sesuai.
e. Peneliti menunggu langsung responden dalam pengisian kuesioner
f. Peneliti memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika
ada pertanyaan dari peneliti yang tidak dimengerti
58

g. Peneliti mendampingi responden agar dapat menjelaskan pertanyaa


kuesioner yang tidak dimengerti oleh responden dan menjelaskan
petunjuk pengisi kuesioner.
h. Peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban dari kuesioner yang
telah diisi responden.
i. Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan dan di cek kelengkapannya
oleh peneliti untuk diolah dan dianalisis.

3.7 Teknik Pengolahan data


Dalam prosedur penelitian ini data yang telah dikumpulkan kemudian
dilakukan pengolahan data, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing (Penyuntingan Data)
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan yang
diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu dilakukan
penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Apabila ada jawaban -jawaban
yang belum lengkap, kalau memungkinkan perlu dilakukan
pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut.
Tetapi apabila tidak memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannya
tidak lengkap tersebut todak diolah atau tidak dimasukkan ke dalam
pengolahan (data missing)
2. Coding (Pemberian Kode)
Setelah lembar pengumpulan data diedit atau disunting, selanjutnya
dilakukan pengkodean yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data atau bilangan. Dalam pegolahan data, kode
berbentuk angka pada masing-masing jawaban untuk mempermudah
pengolahan data. Instrument berupa kolom-kolom untuk merekam data
secara manual
3. Entry ( Memasukan Data)
Data yang berasal dari lembar pengumpulan data dalam bentuk kode,
kemudian dimasukkan kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode ke
59

dalam program atau software komputer. Proses entry ini menggunakan


SPSS for window dan Microsoft Excel 2011.
4. Scoring
Scoring merupakan tahap menilai untuk masing-masing pertanyaan
tugas yang dilakukan dan menjumlahkan hasil yang didapat dari semua
pertanyaan tiap responden.
Pada penelitian ini, skoring diberikan pada variabel adalah skor 1 untuk
jawaban salah dan skor 2 untuk jawaban benar. Setelah skor didapatkan
maka akan dipersentasekan dengan cara jawaban dikali 100 di bagi
jumlah semua pertanyaan.
(Notoatmojo, 2018)

3.8 Analisis Data


3.8.1 Univariat
Analisis univariat merupakan suatu analisi yang bertujuan untuk
menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel, di mana
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase dari setiap
variabel (Notoatmodjo, 2010) Analisis univariat dalam penelitian ini berupa
distibusi frekuensi dan presentase tiap variabel tingkat Pendidikan ibu,
tingkat pengetahuan ibu, status pekerjaan ibu, jumlah anak, kepercayaan,
jarak dan keterjangkauan tempat pelayanan imunisasi dan dukungan
keluarga.
dengan menggunakan rumus :

f
p= × 100 %
N

Gambar 3.5 Rumus Distribusi Frekuesnsi (Budiarto, 2015)


Keterangan :
p = presentasi
60

f = jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh responden


N = jumlah semua pertanyan

3.8.2 Bivariat
Analisis bivariat di lakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi ( Notoatmojo, 2018 ). Analisis ini digunakan
dengan membandingkan distribusi silang antara dua variabel yang
bersangkutan dan uji analisis menggunakan uji chai square dengan melihat
Odd Ratio (OD) untuk menunjukan besarnya keeratan hubungan antara dua
variabelyang diuji serta nilai p<0,05 untuk menunjukan hubungan bermakna
kedua variabel. (notoatmojo, 2018)

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.10.1 Lokasi
Lokasi yang digunakan penelitian adalah bertempat di Puskesmas Sukajadi
Jl. Raya Soreang-Ciwidey No.Km.7, Sadu, Kec. Soreang, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat 40911
3.9.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai