Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Koseptual

Rebusan jahe merah Remaja dengan dismenore Dismenore berkurang

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan:

Dismenore atau nyeri haid merupakan pengalaman subjektif setiap

wanita yang bervariasi mulai dari ringan, sedang sampai berat. Dalam

kerangka konseptual ini, rebusan jahe merah akan diberikan pada remaja yang

mengalami dismenore dengan tingkat nyeri ringan sampai sedang, karena

dipercaya pada jahe merah merupakan senyawa kimia yang bersifat analgesik

ini dapat menurunkan nyeri haid.

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini H1 rebusan jahe merah

efektif mengurangi dismenore primer pada remaja SMA di Kota Bandung dan

H0 yang berbunyi rebusan jahe merah tidak efektif untuk mengurangi

dismenore primer pada remaja SMA di Kota Bandung.

32
33

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Defisini Operasional

No. Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Skala Kategori


penelitian operasional
Independen: Ramuan - - - -
1 rebusan yang terdiri
jahe merah dari air
serta jahe
merah yang
direbus.

Dependen: Tingkatan Lembar Memberikan Interval 0: tidak


2 intensitas rasa nyeri penilaian penilaian nyeri;
nyeri haid yang Numeric tingkat nyeri 1-3: nyeri
(dismenore) dirasakan Rating sebelum dan ringan;
sebelum Scale sesudah 4-6: nyeri
dan sesudah (NRS) mengonsumsi sedang;
diberikan rebusan jahe 7-10:
rebusan merah. nyeri
jahe merah. berat.

Keterangan :

Nyeri 0 : tidak nyeri;

Nyeri 1-3 : nyeri masih bisa ditahan, dan aktivitas tidak terganggu;

Nyeri 4-6 : nyeri yang dapat mengganggu aktivitas fisik;

Nyeri 7-10 : tidak dapat melakukan aktifitas fisik secara mandiri

(Muhlisin, 2017).

D. Rancangan Penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian

kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan


34

cara meneliti hubungan antarvariabel (Noor, 2016). Dengan metode

penelitian quasy eksperimen atau eksperimen semu. Rancangan quasy

eksperiment merupakan pengembangan dari true experimental design,

desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2015). Penelitian ini menggunakan

rancangan non equivalent control grup design, dengan teknik

pengambilan sampling non probability sampling yang artinya

pengambilan sampel bukan secara acak, pengambilan sampel yang tidak

didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan (Notoatmodjo,

2012). Dalam rancangan ini pengelompokan anggota sampel pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara acak

(random). Rancangan ini merupakan rancangan yang menggunakan

kelompok eksperimen dan kontrol. Bentuk rancangan ini adalah sebagai

berikut (Notoatmodjo, 2012).

Tabel. 3.2 Rancangan Non Equivalent Control Grup Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest


Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 O4

Keterangan:

O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen

O2 : Posttest untuk kelompok eksperimen

X1 : Perlakuan
35

O3 : Pretest untuk kelompok kontrol

O4 : Posttest untuk kelompok kontrol

2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

a. Waktu penelitian

Penelitian dimulai pada bulan November 2017- Desember 2017.

b. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswi kelas 1 dan 2 SMA yang

berjumlah 125 siswi, 62 di antaranya yang memenuhi kriteria inklusi.

b. Sampel penelitian

1) Teknik pengambilan sampel

Berdasarkan peluang, maka teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Notoatmodjo,

2012).

2) Teknik penentuan besar sampel

Apabila besar populasi < 10.000, maka ketepatan besarnya

sampel dapat dihitung dengan rumus Slovin sebagai berikut

(Sujarweni, 2014):


=
1 + ( 2 )
36

Keterangan:

N = besar populasi

n = besar sampel

d = tingkat kepercayaan yang diinginkan (0,05 atau 5%)

maka :

62
n=
1 + 62(0,0025)

62
n=
1,155

n = 53,7 = 54 orang

Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus tersebut

didapatkan jumlah sampel sebanyak 53,7 atau dibulatkan menjadi

54 orang. Peneliti menggunakan 2 kelompok penelitian yaitu

kelompok eksperimen dan kontrol, sehingga jumlah sampel

masing-masing kelompok 27 orang dengan total jumlah sampel

sebanyak 54 orang.

c. Kriteria inklusi dan eksklusi

1) Kriteria inklusi

a) Siswi SMA kelas 1 dan 2 yang mengalami dismenore primer;

b) Siswi yang siklus haidnya teratur;

c) Siswi yang tidak mengkonsumsi obat antinyeri;

d) Skala nyeri 1-6 diukur sebelum perlakuan;


37

e) Siswi yang belum pernah hamil;

f) Siswi yang belum menikah;

g) Bersedia menjadi responden.

2) Kriteria eksklusi

a) Siswi yang mengalami dismenore sekunder;

b) Siswi yang terbiasa menggunakan terapi obat untuk

mengurangi nyeri;

c) Dismenore primer tetapi tidak bersedia menjadi responden.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik sehingga mudah diolah (Saryono, 2011). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar

penilaian skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS).

Validitas merupakan instrumen yang telah disusun peneliti, yaitu

menguji keandalan pengukuran. Reliabilitias merupakan pengukuran yang

menunjukan seberapa baiknya item dalm suatu kumpulan secara positif

berkolerasi satu sama lain (Noor, 2016). Dalam penelitian tidak melakukan

uji validitas dan reliabilitas alat ukur atau instrumen. Alat ukur yang

digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRC). Numeric Rating Scale

sudah terbukti secara klinis dan validitas dan reliabilitas.


38

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Meminta izin pada pihak sekolah untuk menemui responden;

2. Responden akan dikumpulkan dan diminta kesediaan menandatangani

informed consent yang telah disediakan;

3. Responden-responden tersebut akan dibagi dalam dua kelompok yang

jumlahnya sama dan akan dibuat grup sosial media agar mudah

berkomunikasi;

4. Saat responden mengalami menstruasi diharapkan untuk menguhubungi

peneliti.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Prosedur Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan

menggunakan aplikasi program komputer dengan langkah-langkah

sebagai berikut (Notoatmodjo, 2012):

a. Editing

Merupakan kegiatan penyusunan data yang telah terkumpul

dari hasil penelitian berupa lembar penilaian Numeric Rating Scale

(NRS) yang sudah diisi oleh responden kelompok intervensi dan

kelompok kontrol. Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan

dimasukan ke dalam sebuah tabel distribusi frekuensi, kemudian

dimasukkan ke dalam komputer;


39

b. Coding

Pengkodean atau coding adalah mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau

pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan data;

c. Entry data

Proses menginput data yang sudah diedit kemudian dihitung

dengan menggunakan perhitungan statistik (SPSS), sehingga

menghasilkan data mean, median, standar deviasi, nilai maksimum

dan nilai minimum;

d. Cleaning

Data hasil perhitungan statistik kemudian dilakukan

pengecekan ulang untuk menghindar sebuah kesalahan.

2. Analisis data

a. Analisis univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsi karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya

dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian

ini penyajian data univariat adalah distribusi frekuensi umur, nyeri

sebelum dan sesudah pemberian rebusan herbal jahe merah;

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2012). Analisis


40

dalam penelitian ini adalah analisis korelatif numerik dan analisis

komparatif numerik berpasangan. Analisis bivariat dalam proses ini

dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah disusun.

Untuk mengetahui efektivitas konsumsi rebusan jahe merah terhadap

dismenore dilakukan menggunakan uji statistik dengan syarat

sebagai berikut;

1) Uji normalitas data

Uji normalitas data menjadi prasyarat untuk melakukan

uji hipotesis uji t, uji normalitas data yang digunakan adalah

Kolmogorov-Smirnov karena jumlah sampel penelitian lebih dari

50, kesimpulan uji data dikatakan memiliki data normal jika P

value > 0,05, dan dikatakan data tidak berdistribusi normal jika

P value <0,05;

2) Uji hipotesis

Apabila hasil uji normalitas diketahui data berdistribusi

normal dilakukan uji parametrik yaitu uji t, dan apabila data

tidak berdistribusi normal (P <0,05) dilakukan uji non

parametrik yaitu Wilcoxon dengan rumus sebagai berikut:

1
[ ]
4( + 1)
=
1

24 ( + 1)(2 + 1)

Keterangan:

N = jumlah data

T = jumlah rangking dari nilai selisih yang negatif atau positif


41

Proses pengambilan keputusan:

Untuk tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dan uji dua sisi

ketentuannya, apabila Z hitung < Z tabel dengan nilai

probabilitas wilxocon (signifikansi atau nilai P) > 0,05, maka H0

diterima artinya tidak ada perbedaan skala nyeri sebelum dan

sesudah diberikan intervensi pemberian rebusan jahe merah.

Sebaliknya jika Z hitung > Z tabel dengan nilai probabilitas

wilxocon (signifikansi atau nilai P) < 0,05 maka H0 ditolak,

artinya ada perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah

diberikan intervensi ramuan jahe merah.

H. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian karena penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.

Masalah etika penelitian tersebut antara lain (Hidayat, 2007):

1. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan anatara peneliti dan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent ini

diberikan sebelum penelitian ini dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya adalah agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika

subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.


42

Tapi jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati

pasien. Beberapa informasi yang harus ada di Informed consent antara

lain adalah: pastisipasi pasien, tujuan dilakukannya, potensial masalah

yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dan lain-

lain;

2. Anomity (Tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan;

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah laninnya. Semua informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.


43

I. Jadwal Penelitian

Tabel 3.3 Rencana Jadwal Kegiatan Penyusunan Skripsi

No Kegiatan Oktober November Desember Januari


1 Penyusunan Outline
2 Penyusunan BAB I
3 Penyusunan BAB II
4 Penyusunan BAB III
5 Ujian proposal
6 Revisi dan pengesahan
proposal
7 Penelitian dan pengolahan
data
8 Penyusunan BAB IV
9 Penyusunan BAB V
10 Acc BAB IV dan V
11 Ujian sidang Skripsi

Anda mungkin juga menyukai