Anda di halaman 1dari 14

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode eksperimen dengan rancangan Quasy Eksperimental.

Design penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh

suatu perlakuan terhadap karakteristik subjek yang diteliti. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian balsem ekstrak jahe merah

terhadap penurunan skala nyeri haid di wilayah kerja SMPN 8 Makassar.

Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah Two Group Design

(pretest-postest) yaitu sebelum dan setelah dilakukan perlakuan, baik

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Handayani, 2018).

Tabel 3.1
Desain Penelitian pretest dan posttest Two Group Design
Post-
Kelompok (R) Pre-Test Perlakuan (X)
Test
Kelompok Eksperimen O1 X O2
Kelompok Kontrol O3 Y O4

Keterangan:

R : Kelompok dipilih secara random

X : Diberikan perlakuan

Y : Tidak diberikan perlakuan

O1 : Hasil pretest kelas eksperimen

60
61

O2 : Hasil pretest kelas kontrol

O3 : Hasil posttest kelas eksperimen

O4 : Hasil pretest kelas kontrol

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian.

Penelitian ini akan di laksanakan di wilayah kerja SMPN 8

Makassar.

2. Waktu Penelitian.

Waktu dalam penelitian ini dimulai dari bulan 23 September 2022 –

31 Desember 2022.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi.

Populasi adalah kumpulan oarang/individu atau kumpulan barang,

tetapi pada penelitian dibidang kesehatan populasi umumnya merupakan

kumpulan orang/individu (Mubarak et al., 2022). Populasi yang di

maksud dalam penelitian ini adalah semua remaja putri kelas IX di SMPN

8 Makassar yaitu sebanyak 216 remaja putri.

2. Sampel.

Sampel adalah sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari

suatu populasi (Mubarak et al., 2022). Sampel dalam penelitian ini yaitu

bagian dari populasi remaja putri yang dismenorea di wilayah kerja kelas

IX SMPN 8 Makassar. Untuk menentukan besar sampel dalam penelitian


62

ini menggunakan rumus dengan metode purposive sampling (Stanley et

al., 1997).

62
63

n= Z2α/2 * p ( 1-p ) N
d2 (N-1) + Z2α/2 * p ( 1-p )

Keterangan:

n : Besar Sampel
Z2α/2 : Nilai Z pada derajat kepercayaan 1 – α/2 (1,96)
p : Proporsi hal yang diteliti (0,55)
d : Tingkat kepercayaan atau ketetapan yang diinginkan (0,1)
N : Jumlah Populasi (120)
Dengan menggunakan rumus di atas, maka perhitungan sampel adalah:

n= 1,962 * 0,55 ( 1-0,55 ) 216


0,1 (120-1) + 1,962 * 0,55 ( 1-0,55)
2

n= 3,84 * 53,46
2,15 + 3,84 * 0,25

n= 205,28
3,11

n = 66 Responden

Berdasarkan perkiraan rumus di atas diperoleh jumlah sampel sebanyak

66 responden yang akan dibagi 2 menjadi sampel Intervesni dan Kontrol

sebanyak 33 : 33.

3. Teknik Pengambilan Sampel.

Di dalam pengambilan sampel secara tidak acak, tidak semua unsur

di dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk tertarik sebagai

sampel. Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling. (Handayani, 2017).


64

Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel

yang dapat dimasukkan atau layak diteliti.

a. Adapun kriteria inklusi sebagai berikut:

1) Remaja putri yang sedang mengalami nyeri haid di SMP kelas IX

yang sudah menarche dan belum menikah.

2) Bersedia menjadi responden penelitan.

3) Tidak mengkonsumsi obat pereda nyeri atau jamu-jamuan.

4) Remaja putri yang mengalami siklus haid teratur.

5) Siswa yang mengalami dismenorea primer yang berlangsung

sejak 24-48 jam.

b. Adapun kriteria eksklusi sebagai berikut:

1) Remaja putri yang tidak mengalami penyakit ginekology lainnya.

2) Remaja putri dalam keadaan sakit baik fisik maupun kejiwaan.

D. Pengumpulan Data dan Analisa Data

1. Pengumpulan Data.

a. Jenis Data.

1) Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

subjek penelitian dengan mengenakan alat ukur atau alat

pengambilan data langsung kepada subjek sebagai sumber

informasi yang dicari. Data primer diperoleh dari responden

secara langsung melalui observasi dan tindakan pemberian

64
65

balsem ekstrak jahe merah yang dilakukan oleh peneliti di

wilayah kerja SMPN 8 Makassar pada bulan April - selesai.

2) Data Sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain

yang tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek

penelitiannya. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui

Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) . Data ini merupakan data

penunjang kelengkapan data primer.

b. Instrumen Penelitian.

Instrumen penelitian adalah cara atau alat yang digunakan

peneliti dalam mengumpulkan data dalam pekerjaan penelitian.

Instrumen yang dipilih haruslah yang sesuai dengan macam dan

tujuan penelitian yang akan dilakukan. Suatu instrumen penelitian

yang baik harus memenuhi beberapa syarat pokok, yakni mudah,

cepat serta tepat (Handayani, 2018).

Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan peneliti

menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi sebagai

instrumen pengumpulan data yang dikembangkan oleh peneliti

menurut variabel yang akan diteliti dan berdasarkan tinjauan

literatur. Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa lembar

informed consent dan lembar kuesioner penilaiaan skala nyeri

Numeric Rating Scale (NRS) dengan rentang nilai 0-10 dimana

0=Tidak nyeri, 1-3=Nyeri ringan, 4-6=Nyeri sedang, 7-10=Nyeri

65
66

berat.

c. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan

dengan pendekatan interview berdasarkan lembar observasi yang

telah disiapkan sebelumnya serta melakukan observasi langsung

terhadap sampel penelitian. Data yang dikumpulkan berupa data

primer yang diperoleh dari pasien dengan menggunakan lembar

observasi yang berkaitan dengan variabel yang diteliti.

d. Cara Pengolahan Data.

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan secara

komputerisasi yaitu dengan menggunakan Program IBM SPSS

Statistics 25 dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1) Penyunting Data (Editing).

Editing data adalah kegiatan penyusunan data yang telah

terkumpul dan melakukan pengecekan kelengkapan data untuk

mengoreksi kesalahan. Tujuannya adalah untuk mengurangi

kesalahan.

2) Pengkodean (Coding).

Proses coding dilakukan untuk memudahkan pengolahan

data, semua jawaban atau data disederhanakan dengan simbol

tertentu.

3) Entry Data.

Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah

66
67

dikumpulkan ke dalam master tabel atau database computer,

kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana dengan

membuat tabel kontigensi.

4) Menyususn Data (Tabulasi).

Menyusun data dilakukan untuk memudahkan dalam

pengolahan data ke dalam suatu table. Pengolahannya dilakukan

dengan sistem komputerisasi dengan menggunakan program

software statistic computer yaitu IBM SPSS Statistics 25.

5) Cleaning Data.

Cleaning data adalah pembersihan data untuk mencegah

kesalahan yang mungkin terjadi.

2. Analisa Data.

Semua data dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan

program software statistic computer yaitu IBM SPSS Statistics 25.

Analisa data dilakukan secara sistematik antara lain:

a. Analisa Univariat.

Analisa univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran

distribusi frekuensi. Berdasarkan tabel tersebut variable-variable

yang diteliti kemudian dianalisis secara deskriptif dengan

menguraikannya secara rinci dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

f
Rumus: P= x 100 %
n

Keterangan:

67
68

P : Presentase yang dicari

f : Frekuensi variabel yang diteliti

n : Jumlah populasi

b. Analisa Bivariat.

Analisa bivariat merupakan analisis hasil dari variabel-

variabel bebas yang diduga mempunyai hubungan dengan variabel

terikat. Analisa bivariat digunakan untuk melihat pengaruh antara

variabel independent “pemberian balsem ekstrak jahe merah“ dan

variabel dependent “penurunan skala nyeri haid pada remaja putri”.

Analisa bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Paired sampel T-Test jika data terdistribusi normal oleh karena itu

dilakukan uji normalitas (p= > 0.05). Jika data tidak terdistribusi

normal maka uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon (p= < 0.05).

1) Uji independensi t test

Uji Independensi t test digunakan untuk membandingkan

dua kelompok yang berbeda dalam hal ini hasil post test

kelompok kontrol dan eksperimen.

2) Uji T Berpasangan (Paired sampel T-Test).

Uji Paired sampel T-Test digunakan untuk menguji antara

2 pengamatan yang digunakan pada subjek yang diuji pada

situasi sebelum dan sesudah melakukan tindakan, untuk

mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan pemberian

balsem ekstrak jahe merah terhadap penurunan skala nyeri pada

68
69

remaja putri.

Rumus Uji T Paired sampel T-Test

X 1−X 2
t=

√ s 21 s22 s
+ −2r 1
n1 n2 ( )( √ )
√ n1
s2
n2

Keterangan:

X 1 : Rata- rata pra perlakuan

X2 : Rata-rata post perlakuan

S1 : Standar deviasi pra perlakuan

S2 : Standar deviasi pra perlakuan

n1 : Sampel pra perlakuan

n2 : Sampel pra perlakuan

3) Uji Normalitas.

Uji normalitas data sangat diperlukan untuk membuktikan

apakah variabel dari data yang diperoleh sudah normal apa

belum. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

statistik parametrik, maka dalam penelitian ini data pada setiap

variabel harus terlebih dahulu di uji normalitasnya.

Dalam uji normalitas data, jika sampel yang didapatkan

lebih dari 50 maka uji yang digunakan adalah uji normalitas

dengan rumus Kolmogrov-Smirnov, dan jika sampel di dapatkan

kurang dari 50 maka uji yang digunakan adalah uji normalitas

dengan Shapiro-Wilk, dengan taraf signifikan 0,05.

Untuk pengambilan keputusan dengan pedoman:

69
70

a) Apabila nilai Sig (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05

maka data terdistribusi normal.

b) Apabila nilai Sig (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0,05

maka data tidak terdistribusi normal.

E. Alur Penelitian

Bagan 2.3 Alur Penelitian

70
71

F. Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini melibatkan manusia sebagai objek

yang diteliti di satu sisi, dan sisi lain manusia sebagai peneliti atau yang

melakukan penelitian. Oleh sebab itu sesuai dengan prinsip etika atau moral

dalam penelitian ini harus diperhatikan hubungan antara kedua belah pihak.

Pada saat pengambilan data penelitian, responden terlebih dahulu diberi

informasi tentang kegiatan penelitian kemudian diminta kesediaannya untuk

menandatangani lembar persetujuan responden dalam penelitian ini.

Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada beberapa

prinsip yang harus dipegang teguh (Milton, 1999 dalam Notoatmodjo, 2014)

sebagai berikut:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for human dignity).

Peniliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian

tersebut. Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada

subjek untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi

(berpartisipasi).

Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat

dan martabat subjek penelitian yaitu: peneliti mempersiapkan formulir

persetujuan subjek (informed consent), peneliti menjelaskan tujuan dan

manfaat dari penelitian, peneliti menjelaskan tentang pengunduran diri

responden untuk yang tidak siap dijadikan objek penelitian, peneliti

memberikan formulir lembar persetujuan dengan jaminan kerahasiaan

71
72

(anonimitas). Pada saat penelitian jika ada responden yang keberatan

untuk dilakukan penelitian maka peneliti mengganti dengan responden

lain.

2. Menghormati privasi dam kerahasiaan subjek penelitian (Respect for

privacy and confidentiality).

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang

berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang

lain. Oleh sesab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi

mengenai identitas dan kerahasiaan subjek. Peenliti cukup menggunakan

coding sebagai pengganti identitas responden.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (Respect for justice and

inclusiveness).

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan dan hari-hati. Untuk itu, lingkungan penelitian

perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni

dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin

bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan

yang sama, tanpa membedakan jender, agama dan etis.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (Balancing

harms and benefits).

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pada

72
73

khususnya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang

merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus

dapat mencegah atu paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres

maupun kematian subjek penelitian dan mempertimbangkan kondisi dari

responden.

73

Anda mungkin juga menyukai