Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif

dengan menggunakan metode survei analitik yaitu peneliti tidak hanya

mendeskripsikan saja tetapi sudah menganalisis hubungan antar variabel

dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi (Ariani, 2014).

Adapun jenis penelitian ini melalui pendekatan cross sectional yaitu

suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara variabel

dependen (kejadian pneumonia) dan variabel independent (tingkat

pengetahuan ibu, status merokok anggota keluarga, status ASI Eksklusif)

dengan cara pengumpulan data dilakukan secara bersama-sama atau

sekaligus.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang

akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah

orang tua yang memiliki anak balita menderita pneumonia yang berada

di wilayah kerja Puskesmas Sungailiat, yang melakukan kunjungan ke

Poli MTBS Puskesmas Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2021

sebanyak 207 orang.

42
43

2. Sampel penelitian

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau

teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut dapat mungkin

mewakili populasinya (Notoatmodjo, 2012).

Untuk menghitung penentuan jumlah sampel minimal menggunakan

rumus Slovin. Perhitungan pengambilan sampel menggunakan rumus

Slovin sebagai berikut :

N
in =
1+ N (d )2

207
n= 2
1+ 207(0,1)

207
n=
1+ 2,07

207
n=
3,07

Jumlah sampel n = 67,42 = 67 Responden

Keterangan

N: Jumlah Populasi

d: Tingkat Kesalahan 10% (0,1)

n: Jumlah Sampel

rumus diatas didapatkan jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian berjumlah 67 orang. Untuk mengantisipasi drop out data,

sampel ditambah 10%, adapun jumlah sampel semuanya adalah

67+10%(67) = 67+6,7 = 73,7 dibulatkan menjadi 74 orang.


44

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono,

2011). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan teknik random (probability) sampling dengan purposive

sampling. Teknik ini disebut juga sebagai sampel bertujuan yang mana

cara pengambilan subjeknya bukan didasarkan atas adanya tujuan

tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan

misalnya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang digunakan

sehingga tidak dapat mengambil sampel dalam jumlah besar

(Notoatmodjo, 2012).

Pada metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh

peneliti dalam memilih sampel. Kriteria pemilihan sampel terbagi

menjadi kriteria inklusi dan eksklusi. Adapun kriteria sampel pada

penelitian ini adalah :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi

oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi penelitian, yaitu:

1. Responden merupakan orang tua dari pasien balita melakukan

kunjungan ke Poli MTBS Puskesmas Sungailiat tahun 2022.

2. Bersedia menjadi responden.


45

3. Responden bisa membaca dan menulis.

4. Orang tua dari pasien balita yang berada di wilayah kerja

Puskesmas Sungailiat Kabupaten Bangka.

b. Kriteria Eklusi

Kriteria eklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel.

1. Orang tua pasien yang tidak bersedia dijadikan responden

2. Orang tua pasien yang tidak dapat berkomunikasi secara

lisan/tulisan

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Sungailiat di

ruangan poli anak/MTBS dan posyandu

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan 8 Juni- 15 Juni

Tahun 2022

D. Pengumpulan Data

1. Sumber data

Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder :

a. Data primer adalah data yang didapatkan dari responden

langsung dengan menggunakan kuesioner. Adapun yang

menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah dari


46

balita usia 1-5 tahun yang berkunjung ke Poli MTBS

Puskesmas Sungailiat.

b. Data sekunder adalah sumber data dalam penelitian ini

digunakan untuk mendukung data primer, yang meliputi buku-

buku, jurnal, review, dokumentasi atau sumber data lain yang

berkaitan dengan penelitian ini.

2. Proses pengumpulan data

a. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat

permohonan izin pengambilan data kepada institusi kampus

Stikes Citra Delima Bangka Belitung.

b. Setelah disetujui, peneliti mengajukan permohonan izin kepada

Kepala Puskesmas Sungailiat untuk mendapatkan persetujuan.

c. Setelah disetujui peneliti mengindentifikasi responden sesuai

dengan kriteria inklusi sampel yaitu balita yang pernah

pneumonia, satu tahun terakhir.

d. Setelah responden bersedia dan setuju, meminta responden

menandatangani lembar persetujuan.

e. Kemudian peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner.

f. Setelah responden selesai mengisi lembar kuesioner,

menanyakan responden apabila ada yang ingin ditanyakan dan

merasa kurang jelas.

g. Melakukan evaluasi atau pengecekan kuesioner yang

dibagikan apakah telah terisi secara lengkap.


47

3. Analisa Data

a. Pengolahan data

Setelah data dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan data

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Editing data (Penyuntingan)

Tahap ini dilakukan dengan memeriksa apakah seluruh data

sudah terisi semua, jika masih ada yang kosong peneliti

mengembalikan kembali kuesioner kepada responden untuk diisi

kembali.

2) Coding data (Pengkodean)

Tahap ini setiap lembar kuesioner mempunyai kode masing-

masing yang diisi oleh peneliti untuk memudahkan peneliti

melakukan pengolahan data dan menjaga kerahasiaan responden.

Peneliti juga melakukan perekapan hasil kuesioner untuk

memudahkan dalam memasukan data kedalam komputer.

3) Entry data (Pemprosesan data)

Pada tahap ini, data yang sudah direkap dipindahkan atau

dimasukkan kedalam komputer untuk di proses menggunakan

program statistik SPSS V24.

4) Cleaning data (Pembersihan data)

Pengecekan kembali data yang sudah dimasukan. Tahap


48

ini memastikan kembali bahwa semua data yang telah

dimasukkan siap dilakukan analisa.

b. Analisa data penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu :

1) Analisa Univariat (analisa deskriptif)

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk

analisis univariat tergantung dari jenis data pada umumnya dalam

analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari setiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

Analisis univariat ini digunakan untuk mendapatkan gambaran

distribusi frekuensi dengan presentase atau proporsi dari variabel

yang di teliti, baik variabel independen maupun variabel

dependent.

2) analisa bivariat

analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan dan berkorelasi (Notoatmodjo, 2012).

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan jenis kelamin,

tingkat pengetahuan ibu, status merokok anggota keluarga, dan

status ASI Eksklusif dengan kejadian pneumonia pada balita di

Puskesmas Sungailiat.

Dalam analisa ini uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-

square dimana dilakukan uji hubungan kedua variabel, karena

baik variabel independen maupun variabel dependen merupakan


49

variabel kategori, dengan tingkat kemaknaan α = 5% dan

confidance interval (CI) sebesar 95% pengambilan keputusan

statistik dilakukan dengan membandingkan nilai p (value) dengan

nilai α = 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Jika p (value) ≤ α (0,05), berarti ada hubungan bermakna

antara variabel independen dengan variabel dependen.

b) Jika p (value) ≥ α (0,05), berarti tidak ada hubungan bermakna

antara variabel independen dengan variabel dependen.

Rumus uji Chi-square :

X2 = ∑ (0-E)2

Keterangan :

X2 = distribusi kuantitas

∑ = penjumlahan

O = nilai observasi

E = nilai ekspektasi

Keterbatasan uji “Chi Square”

1) Tidak boleh ada nilai sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E)

kurang dari 1

2) Tidak boleh ada nilai sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E)

kurang dari 5, lebih dari 20% dari jumlah keseluruhan sel, jika tabel

2x2 mempunyai nilai E (harapan) kurang dari 5, maka Chi Square

bisa digunakan, solusinya menggunakan uji Fisher Exact.


50

Analisis keeratan hubungan antara dua variabel tersebut, dengan

melihat nilai odd ratio (OR). Besar kecilnya nilai OR menunjukan

besarnya keeratan hubungan antara variabel yang di uji (Notoatmodjo,

2012).

E. Etika Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012), pelaku penelitian atau peneliti dalam

menjalankan tugas meneliti atau penelitian hendaknya memegang teguh

sikap ilmiah (scientific attitute) serta berpegang teguh pada etika

penelitian, meskipun mungkin penelitian yang dilakukan tidak akan

merugikan atau membahayakan bagi subjek penelitian. Secara garis besar,

dalam melakukan penelitian ada empat prinsip yang harus dipegang teguh,

yakni :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian

tersebut. Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada

subjek untuk memberikan informasi (berpatisipasi).

Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat subjek

penelitian, peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subjek (inform

consent) yang mencakup :

a. Penjelasan manfaat penelitian.


51

b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang

ditimbulkan.

c. Penjelasan manfaat yang didapatkan.

d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan subjek berkaitan dengan prosedur penelitian.

e. Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek peneliti

kapan saja.

f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan informai

yang diberikan oleh responden.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (pespet for

privacy and confidentiality).

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu dalam memmberikan informasi. Setiap orang

berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang

lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi

mengenai indentitas dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti cukup

menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice and

inchlusiveness).

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan, dan hati-hati. Untuk itu, lingkungan penelitian

perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yaitu

dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin


52

bahwa semua objek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan

yang sama tanpa membedakan jender, agama, etnis, dan sebagainya.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balacing

harms and benefits).

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khususnya, penelitian hendaknya berusaha meminimalisi dampak yang

merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, penatalaksanaan penelitian baru

dapat dicegah atau paling tidak merugikan rasa sakit, cedera, stress,

maupun kematian subjek penelitian.


53

Anda mungkin juga menyukai