Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode “survey analitik” dengan

rancangan penelitian “cross sectional”, yaitu penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

saat yang sama (Notoatmodjo, 2010).

2. Desain Penelitian
Sampel

Motivasi tinggi Motivasi rendah

Status Status Status Status


Jaringan Jaringan Jaringan Jaringan
periodontal periodontal periodontal periodontal
sehat Sakit sehat Sakit

Gambar 3. Desain Penelitian

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah Keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa/i kelas XI usia 17-19 tahun di SMA Negeri 2

Sano Nggoang Werang Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa

Tenggara Timur sebanyak 81 orang.

25
26

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini dapat diartikan sebagai suatu

proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah

sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan

berdasarkan tujuan – tujuan tertentu dan ditentukan sendiri oleh peneliti

berdasarkan kriteria. Kriteria yang dimaksud adalah Kriteria Inklusi dan

Eksklusi (Sulistyo, 2010).

Sampel diambil dari kelas XI usia 17-19 tahun di SMA Negeri 2 Sano

Nggoang Werang Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara

Timur, dengan kriteria sebagai berikut

a. Kriteria inklusi :

1) Responden yang mempunyai gigi indeks lengkap.

2) Responden yang tidak mengkonsumsi obat-obat tertentu seperti

fenobarbital yang dapat menyebabkan enlargement gingiva.

3) Siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 2 Sano Nggoang Werang umur

17-19 tahun.

b. Kriteria eksklusi

1) Tidak bersedia menjadi responden.

2) Responden yang sedang menstruasi bagi perempuan.

3) Responden yang menderita penyakit sistemik seperti diabetes

melitus dan kelainan darah.


27

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus

Slovin (Siswanto dan Suyono, 2015) :

N
n=
N . e ²+1

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah Populasi

e : Tingkat Kesalahan (0,05)

Sehingga diperoleh sampel dalam penelitian ini adalah :

81
n= 2
81. ( 0,05 ) +1

81
n=
81(0.0025)+1

81
n=
0,20+ 1

81
n=
1,20

n=67,36

n=67,36(dibulatkan menjadi 67 orang )

Sehingga jumlah sampelnya adalah 67 orang.


28

C. Waktu dan Tempat

1. Waktu :

Dilaksanakan pada bulan September sampai Nopember Tahun 2017.

2. Tempat

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sano Nggoang Werang

Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel independen : Motivasi.

2. Variabel dependen : Status Jaringan Periodontal.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Motivasi adalah dorongan penggerak untuk mencapai tujuan tertentu,

baik yang didasari maupun tidak didasari, motovasi pencegahan dan

perawatan periodontal yaitu dorongan yang timbul pada diri seseorang

untuk dilakukan pencegahan dan perawatan periodontal supaya jariangan

periodontalnya tetap dalam keadan sehat. Pengukuran motivasi dengan

memberi kuesioner yang berjumlah 15 pernyataan dengan nilai terendah

15 dan nilai tertingginya 75, dilakukan penilaian sebagai berikut:

1) Jika SS ( Sangat Setuju ) skor 5

2) Jika S ( Setuju ) skor 4

3) Jika Rg ( Ragu-ragu ) skor 3

4) Jika TS ( Tidak Setuju ) skor 2

5) Jika STS ( Sangat Tidak Setuju ) skor 1

Kriteria :
29

a) Motivasi dikatakan tinggi jika responden mempunyai nilai 46-75

b) Motivasi dikatakan rendah jika responden mempunyai nilai 15-45

Pengukuran menggunakan skala ordinal (Arikunto, 2010)

2. Status jaringan periodontal adalah kondisi jaringan periodontal atau hasil

pemeriksaan jaringan periodontal dengan menggunakan indeks CPITN.

Pengukuran jaringan periodontal dilakukan pada gigi indeks dengan

menggunakan periodontal probe dimasukkan pada saku gusi dimulai dari

sisi distal ke mesial. Gigi indek dan permukaan yang diperiksa adalah

gigi 16 dan 26 pada permukaan bukal, gigi 11 dan 31 pada permukaan

labial, gigi 36dan 46 pada permukaan lingual. Kriteria penilaian CPITN

menurut WHO pada jaringan periodontal dikatakan sehat apabila skor 0,

dikatakan perdarahan saat pemeriksaan dengan skor 1, adanya karang

gigi dengan skor 2, saku gusi yang dangkal (3,5–5,5 mm) dengan skor 3

dan saku gusi yang dalam (lebih dari 5,5 mm) dengan skor 4.

Kriteria :

a) Status jaringan periodontal sehat jika skor 0 (nol)

b) Status jaringan periodontal sakit jika skor 1- 4

Pengukuran menggunakan skala nominal (Budiarto, 2008)

F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang akan dikumpulkan adalah data primer yaitu peneliti

memperoleh data dengan cara pemberian kuesioner pada responden dan

pemeriksaan jaringan periodontal.

2. Teknik Pengumpulan Data :


30

a. Pengisian lembaran persetujuan (informed consent)

b. Membagi lembaran kuesioner

Pengisian kuesioner dilakukan pada saat itu dan langsung

dikembalikan, tidak diperkenankan responden membawa pulang agar

diperoleh data yang valid.

c. Pemeriksaan jaringan periodontal menggunakan indeks CPITN.

G. Instrumen dan Bahan Penelitian

1. Instrumen penelitian

a. Format pemeriksaan CPITN

b. Kuesioner tentang motivasi pencegahan dan perawatan periodontal

2. Alat dan bahan penelitian

a. Alat

1) Periodontal probe

2) Diagnosa Set (kaca mulut, sonde, pincet dan Eskavator)

3) Nierbeken

4) Senter Kepala (flashlight head)

b. Bahan

1) Alkohol 70 %

2) Betadine

3) Kapas dan tisu

4) Handscoon disposible

5) Masker

6) Gelas kumur disposible

7) Celemek disposible
31

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Agar dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian maka kuesioner perlu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan cara menguji cobakan

kuesioner di lapangan. Responden yang digunakan untuk uji coba ini

sebaiknya yang memiliki ciri-ciri responden dari tempat dimana penelitian

dilakukan. Distribusi nilai pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya

jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 30 orang (Machfoedz, 2013).

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product

moment dari pearson, sedangkan uji reliabilitas menggunakan teknik alpha

cronbach. Kuesioner dianggap valid atau sahih apabila harga koefisien

minimal ≥ 0,361. Kuesioner dikatakan reliable apabila nilai alpha > 0.60

(Machfoedz, 2013).

I. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Pengajuan judul penelitian

b. Dilakukan studi pendahuluan ke SMA Negeri 2 Sano Nggoang Werang

Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur.

c. Pembuatan proposal penelitian.

d. Pengajuan dan pembuatan Etichal Clearance.

e. Pembuatan surat permohonan Ijin Penelitian dari kampus Poltekkes

Kemenkes Yogyakarta Jurusan Keperawatan Gigi ditujukan kepada

Bupati Manggarai Barat case que (cq) Kepala Badan Kesbangpol

Kabupaten Manggarai Barat.


32

f. Pembuatan surat permohonan Ijin Penelitian dari Kepala Badan

Kesbangpol Kabupaten Manggarai Barat ditujukan kepada Camat Sano

Nggoang dan Kepala SMA Negeri 2 Sano Nggoang Werang.

g. Persiapan instrumen, alat dan bahan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penjelasan sebelum penelitian oleh peneliti kepada responden.

b. Pengisian informed concent oleh responden bentuk persetujuan menjadi

responden.

c. Pengisian kuesioner oleh responden.

d. Pemeriksaan jaringan periodontal responden menggunakan indeks

CPITN.

3. Tahap akhir

a. Pengecekan kelengkapan data hasil penelitian.

b. Pembuatan surat keterangan telah selesai melakukan penelitian oleh

Kepala SMA Negeri 2 Sano Nggoang Werang Kabupaten Manggarai

Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur.

c. Pengolahan dan analisa data.

J. Manajemen Data

Setelah data terkumpul kemudian diolah dengan tahapan sebagai berikut :

1) Editing (pemeriksaan data) yaitu upaya untuk memeriksa kembali

kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan, sehingga dapat

dipastikan bahwa responden telah mengisi kuesioner.

2) Coding (pemberian kode) merupakan kegiatan pemberian kode numerik

(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori, yaitu


33

pertanyaan dari setiap domain sehingga memudahkan peneliti dalam

melakukan tabulasi dan analisa data.

3) Entry (memasukan data) merupakan kegiatan memasukkan data yang

telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer, yaitu

dengan menggunakan sistem computer.

4) Cleaning adalah mengecek kembali data yang sudah di entri apakah ada

kesalahan atau tidak.

5) Tabulating (penyusunan data) merupakan kelanjutan dari pengkodean

pada proses pengolahan dalam hal ini setiap data tersebut dikoding

kemudian ditabulasi agar lebih mempermudah penyajian data.

6) Analisis data dilakukan secara analisis bivariat. Analisis data bivariat

dalam penelitian ini menggunakan Chi-Square yaitu untuk mengetahui

ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen, dikatakan hubungan apabila nilai Asymp. Sig < 0,05.

(Sugiyono, 2014).

K. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari komosi

etik penelitian kesehatan politeknik kesehatan kementerian kesehatan

yogyakarta dengan nomor surat No. LB.01./KE-01/XLIV/878./2017 pada

tanggal 10 Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai