Anda di halaman 1dari 8

24

BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif melalui pendekatan
cross sectional (potong lintang). Dimana penelitian diadakan dalam waktu yang
bersamaan tetapi dengan subjek yang berbeda, dalam menentukan hubungan
antara variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) yang akan
diteliti terhadap sampel yang telah ditentukan. Tujuan dalam penelitian ini untuk
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga terhadap
pemberian imunisasi BCG (Notoatmodjo, 2012).
B. Tempat Dan Waktu penelitian.
1. Tempat Penelitian.
Penelitian ini akan dilaksanakan diwilayah kerja posyandu lebak wangi
desa pasir eurih kecamatan muncang.
2. Waktu Penelitian.
Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan september 2019.
C. Populasi, Sampel Dan Jenis Data.
1. Populasi Penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0 – 11
bulan diposyiandu lebak wangi desa pasir eurih yang berjumlah 84 orang.
2. Sampel dan Jenis data.
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
Populasi ini. (Notoatmodjo, 2012). Besar Sampel dihitung dengan
menggunakan rumus Lemeshow et al.,1990 dikutip Ariawan,1998 Sebagai
berikut (Notoatmodjo, 2010) :

Keterangan:
n = Besar sampel
P1 = Proporsi kejadian pada sala satu partisipasi pada kelompok
tertentu
25

P2 = Proporsi kejadian pada sala satu partisipasi pada kelompok


tertentu
P = Rata rata P1 dan P2 (P1+P2)
Z1-α/2 = Nilai Z pada derajat kemaknaan
Z1-β = Nilai Z pada kekuatan uji power 1

Setelah dihitung dengan menggunakan aplikasi statisics and sampel size


(compare two proportions) dengan P1= 0,70 dan P2 = 0,32 didapatkan
jumlah sampel minimal group 1 sebanyak 26 orang dan sampel minimal
group 2 sebanyak 26 orang untuk menghindari missing data setiap pergroup
ditambahkan 20% didapatkkan untuk group 1 sebanyak 32 dan group 2
sebanyak 32. Sehingga Jumlah sampel secara keseluruhan adalah 64 sampel.
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0 – 11
bulan diposyandu lebak wangi desa pasir eurih dengan teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah quota sampling dimana menyataan bahwa
quota sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri – ciri tertentu sampai jumlah quota yang diinginkan.
Sugiyono (2012). Sehingga sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 64
sampel.
1. Kriteria Sampel
Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk
mengurangi bias penelitian. (Nursalam, 2009)
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteistik dari subjek yang memenuhi syarat
sebagai sampel yang diteliti. (Sastroasmoro, 2010). Kriteria inklusi
dalam penelitian ini, antara lain:
1) Semua ibu yang memiliki bayi usia 0 - 11 bulan didesa pasir eurih.
2) Ibu bisa baca dan tulis yang bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi menghilangkan subjek penelitian karna tidak
memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. (Sastroasmoro, 2010).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini, antara lain:
26

1) Ibu yang memiliki bayi usia 0 -11 bulan tetapi tidak bertempat
tinggal didesa pasir eurih.
2) Ibu bisa baca dan tulis yang tidak bersedia menjadi responden
D. Metode Pengumpulan Data.
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan
angket atau kuesioner yang sudah valid. Pengumpulan data dilakukan di
posyandu lebak wangi desa pasir eurih dengan proses sebagai berikut:
a. Mengajukan permohonan izin studi pendahuluan dan pengambilan data
kepada kepala puskesmas muncang berdasarkan surat pengantar dari
STIKes IMC Bintaro.
b. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada kepala puskesmas
muncang untuk melakukan penelitian di posyandu lebak wangi desa
pasir eurih berdasarkan surat pengantar dari STIKes IMC Bintaro.
c. Setelah mendapatkan persetujauan penelitian, peneliti melakukan
penelitian terhadap responden dengan terlebih dahulu memberikan
penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian.
d. Melakukan pendekatan, observasi dan wawancara kepada 8 responden
ibu yang memiliki bayi di posyandu desa pasir eurih.
e. Memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden, jika
responden menyetujui, maka responden diminta untuk mengisi lembar
persetujuan untuk menjadi responden.
f. Responden di berikan penjelasan tentang pengisian kuesioner dan di
persilahkan untuk bertanya jika ada yang belum jelas.
g. Selama pengisian kuesioner, peneliti berada didekat responden untuk
mengantisipasi pertanyaan akan ketidak jelasan responden.
h. Setelah mengisi kuesioner, maka peneliti mengambil kuesioner yang
ada pada responden kemudian dikumpulkan oleh peneliti.
i. Daftar pertanyaan yang telah dilengkapi jawaban dikumpulkan untuk
pengolahan data melalui proses tabulasi dan kemudian dianalisis
dengan alat bantu Bivariat atau dengan program komputerisasi.
27

E. Instrumen Penelitian.
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. (Notoatmodjo, 2012). Alat pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
seputar pengetahuan ibu dan dukungan keluarga terhadap pemberian imunisasi
BCG yang di isi oleh responden. Kuesioner terdiri dari 10 pernyataan tentang
pengetahuan ibu dan 20 pernyataan tentang dukungan keluarga terhadap
pemberian imunisasi BCG.
1. Uji Validitas.
Validitas yaitu suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut dalam hal ini digunakan beberapa item
pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan varibel yang diukur
tersebut. Uji ini dilakukan dengan content validity, yaitu jenis validitas yang
diukur dengan berlandasan teori ahli (Sugiyono, 2012)
2. Uji Reliabilitas.
Menurut (Sugiyono, 2010) uji reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat pengukur sama. Uji reabilitas dilakukan untuk
mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner
dapat diandalkan, suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut
digunakan berulang kali akan memberikan hasil yang relative sama (tidak
berbeda jauh). Untuk melihat ada tidaknya suatu alat ukur digunakan
pendekatan secara statistika, yaitu melalui koefisien reliabilitas dan
apabila koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,60 maka secara
keseluruhan pernyataan tersebut dinyatakan andal (reliable). Uji reabilitas
dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Alpha Cronbach (α)
yang dikutip dari Ety Rochaety dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian Bisnis (2007) dengan rumus sebagai berikut:
28

𝒌 𝟏 − ∑ ơ𝐛𝟐
𝒓𝟏𝟏 = [ ][ ]
𝒌−𝟏 ơ𝒕 𝟐
Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan
∑ơb2 : Jumlah varians butir
ơt2 : Varians total

F. Etika Penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan surat izin
permohonan penelitian kepada kepala puskesmas muncang untuk diberi izin
penelitian di posyandu lebak wangi desa pasir eurih, dengan memperhatikan
etika penelitian, yang meliputi (Hidayat, 2007):
1. Informed consent.
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya adalah supaya subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek mengerti maka reponden
harus mendatangani lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia, maka
peneliti harus menghormati hak responden. Dalam penelitian ini Informed
consent (Lembar Persetujuan) yang diberikan peneliti berisi: Tujuan dan
manfaat dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa tidak ada efek samping
penelitian, menjelaskan jika ada pertanyaan yang tidak dimengerti responden.
2. Anonymity (tanpa nama).
Dalam penggunaan subjek penelitian dilakukan dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang akan disajikan. Dalam penelitian ini anonymity (tanpa nama) yang
diberikan peneliti berisi: Peneliti tidak menampilkan nama jelas responden,
peneliti hanya menampilkan inisial nama responden dan peneliti memberikan
arahan jika responden tidak mengerti maksud dari pertanyaan.
29

3. Confidentialyti (kerahasiaan).
Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya yang berhubungan dengan responden.
Dalam penelitian ini Confidentialyti (kerahasiaan) yang diberikan peneliti
berisi: Informasi yang diberikan responden hanya diketahui oleh peneliti,
peneliti menjelaskan bahwa tidak akan membuka rahasia responden ke pihak
poli kebidanan atau pihak lain, peneliti menjelaskan bahwa akan
merahasiakan jawaban yang diisi oleh responden.
G. Teknik Analisa Data.
1. Tekhnik Pengolahan Data.
Dalam melakukan analisa data terlebih dahulu diolah dengan tujuan
mengubah data menjadi informasi untuk proses pengambilan keputusan.
Dalam proses pengolahan data menurut (Hidayat, 2007) langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Pengolahan Data (Editing)
Editing adalah upaya untuk meneliti kembali apakah lembar kuesioner
sudah cukup baik sehingga dapat diproses lebih lanjut. Pengecekan yang
dilakukan meliputi kelengkapan, kejelasan, relevansi, serta konsistensi
jawaban responden. Editing dapat dilakukan ditempat pengumpulan data
sehingga jika terjadi kesalahan maka upaya perbaikan dapat segera
dilaksanakan.
b. Pengkodean (Coding)
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan data analisis data menggunakan computer.
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
suatu kode dari suatu variabel.
c. Pemasukan Data (Entry)
Data Entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
ke dalam master table atau data base bivariat. Kemudian membuat
distribusi frekuesnsi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel
30

kontigensi. Setelah semua jenis kuesioner terisi penuh dan benar, data
sudah dikoding maka langkah selanjutnya adalah memproses data untuk
dianalisis. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara memindahkan
data dari kuesioner kepaket program bivariat pengolahan data bivariat.
d. Pembersihan Data (Cleaning)
Proses pengecekan kembali data-data yang telah dimasukkan untuk
melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian pengkodean yang
dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data tersebut akan segera
diperbaiki sehingga dengan hasil pengumpulan data yang dilakukan.
2. Analisa Data.
a. Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel peneliti. Analisa univariat dilakukan secara
deskriptif (Notoatmodjo, 2012). Data yang dianalisis pada penelitian ini
adalah tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga terhadap
pemberian imunisasi BCG di posyandu lebak wangi desa pasir eurih, jadi
karakteristik responden meliputi umur, agama, pendidikan terakhir,
pekerjaan, dan pemberian imunisasi BCG. Data tersebut diolah dan di
analisis dengan menggunakan alat bantu komputer. Analisa univariat
dilakukan untuk melihat gambaran masing-masing variabel dengan
menggunakan distribusi frekuesnsi tiap kelas diubah dalam bentuk persen
(%). Perubahan menjadi persen dilakukan dengan membagi frekuensi (f)
dengan jumlah hasil observasi (N) dan dikalikan 100% dengan rumus:

X = f × 100%
N
Keterangan:
X= hasil yang dicari
F= frekuensi
N= jumlah responden
Pada penelitian ini variabel-variabel peringkasan datanya adalah variabel
Independen yaitu pengetahuan ibu dan dukungan keluarga. Variabel
31

Dependen yaitu pemberian imunisasi BCG yang disajikan dalam bentuk


distribusi persentase.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen yaitu untuk mengetahui hubungan
tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga terhadap pemberian
imunisasi BCG di posyandu lebak wangi desa pasir eurih dengan
menggunakan uji Chi-square (X2), uji Chi-square adalah membandingkan
frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspetasi).
Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan sama, maka
dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna (signifikan). Sebaliknya,
maka dikatakan ada perbedaan yang bermakna (signifikan). (Hastono,
2007).
Pembuktian dengan uji Chi-square menggunakan rumus sebagai
berikut:
X2 = ∑ ( O – E )2
E
Keterangan:
X2 = Nilai Chi-square
0 = Frekuensi yang diamati
E = Frekuensi yang diharapkan

Melalui uji statistik chi square akan diperoleh nilai P, dimana dalam
penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05 penelitian antara
dua variabel dikatakan bermakna jika mempunyai nilai P < 0,05 artinya
terdapat hubungan yang bermakna antara variabel dependen dan variabel
independen. Namun sebaliknya, bila nilai P > 0,05 berarti tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara variabel dependen dan variabel
independen. Aturan yang berlaku pada chi square.
H. Penyajian Data.
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan disajikan dalam bentuk:
1. Tekstular, hasil penelitian disajikan dalam bentuk kalimat.
2. Tabular, hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel.

Anda mungkin juga menyukai