Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rencangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif pre

eksperimental yaitu dengan cara memberikan perlakuan berupa intervensi

pada suatu variabel (Sugiyono, 2016). Dari perlakuan atau intervensi tersebut

diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel lain dengan

rancangan penelitian one-group pre test-post test designs.

O1 X O2

Gambar 4.1
Skema Kerja Penelitian
Keterangan:

O1: Pengukuran Kualitas Tidur Bayi sebelum diberikan intervensi

X: Pemberian Pijat Bayi selama 2x15 menit seminggu selama empat minggu

O2: Pengukuran Kualitas Tidur Bayi setelah diberikan intervensi

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2016), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

46
47

semua bayi dengan usia 1-12 bulan yang berada di Desa Pandak Bandung

Kediri Tabanan sebanyak 28 bayi tahun 2018.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Arikunto, 2013). Sampel

dalam penelitian ini adalah bayi usia 1-12 bulan yang berada di Desa

Pandak Bandung Kediri Tabanan. Teknik pengambilan sampel yaitu

menggunakan non probability sampling. Cara penentuan sampel dengan

teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah

sampel sama dengan populasi (Sugiono, 2017). Maka peneliti

menggunakan keseluruhan dari populasi yaitu 28 bayi sebagai sampel.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bayi usia 1-12 bulan di Desa

Pandak Bandung Kediri Tabanan.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan tanggal 4-28 Maret 2019.


48

E. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etik penelitian harus diperhatikan.

Menurut Hidayat (2014), masalah etika yang harus diperhatikan antara

lain sebagai berikut:

1. Self Determination

Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia

atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela tanpa ada

unsur paksaan atau pengaruh dari orang lain. Kesedian para ibu dengan

memilik bayi usia 1-12 bulan di Desa Pandak Bandung ini dibuktikan

dengan kesediaan menanda tangani surat persetujuan sebagai responden.

2. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum penelitian

dilakukan dengan tujuan agar responden mengerti tujuan penelitian dan

mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia diteliti maka responden

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responen tidak bersedia

maka penelitian harus menghormati hak klien.

3. Anonimity (tanpa nama)

Memberikan jaminan mengenai kerahasian identitas responden

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumpkan nama


49

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.

4. Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.

5. Protection from discomfort and harm

Responden bebas dari rasa tidak nyaman dan kerugian. Peneliti

menekankan bahwa apabila responden merasa tidak aman dan tidak

nyaman saat pelaksanaan maupun penyampaian informasi sehingga

menimbulkan gejala psikologis seperti cemas atau takut, maka kepada

responden diajukan kesempatan untuk memilih yaitu: mengehentikan

pertisipasinya atau terus melanjutkan.

F. Alat Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam pengukuran kualitas tidur adalah

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang telah dikembangkan oleh

Contreras et al., (2014). Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

terdiri dari sembilan pertanyaan. Pada variabel ini menggunakan skala

ordinal dengan skor keseluruhan dari Pittsburgh Sleep Quality Index

(PSQI) adalah nilai 0-21 yang diperoleh dari tujuh komponen penilaian
50

diantaranya kualitas tidur secara subyektif (9), waktu yang diperlukan

untuk memulai tidur (2 dan 5a), lamanya waktu tidur (4), efisiensi tidur (1,

3, 4) gangguan tidur yang sering dialami pada malam hari (5b-5j),

penggunaan obat untuk membantu tidur (6), dan gangguan tidur yang

sering dialami pada siang hari (7 dan 8). Masing-masing komponen

memiliki kisaran nilai 0–3 dengan 0 menunjukkan tidak adanya kesulitan

tidur dan tiga menunjukkan kesulitan tidur yang berat. Jumlah skor

tersebut disesuaikan dengan kriteria penilaian yang dikelompokkan

sebagai berikut: Kualitas tidur baik: ≤5, Kualitas tidur buruk: >5. Apabila

semakin tinggi skor nilai yang didapatkan maka akan semakin buruk

kualitas tidur bayi. Dalam penelitian pijat bayi ini instrumen yang

digunakan untuk pijat bayi adalah baby oil, handuk serta didukung SOP

pijat bayi.

2. Validitas dan Reliabelitas

a. Uji Validitas

Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu

test melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas adalah ukuran yang

menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa

yang diukur. Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor

butir jawaban. Penghitungan dilakukan dengan rumus korelasi

Product Moment (Riwidikdo, 2012).


51

Kriteria uji validitas adalah apabila r hitung setelah dibandikan

dengan harga r tabel sama atau lebih besar pada taraf signifikansi 5%

maka butir tersebut valid sedangkan apabila sebaliknya r hitung lebih

kecil dari r tabel maka butir tersebut tidak valid atau gugur. Item yang

tidak valid dapat diganti, diperbaiki, atau diabaikan (tidak digunakan

dalam penelitian). Jadi syarat minimum untuk anggap memenuhi

syarat adalah apabila r hitung = 0,361 setelah dibandingkan dengan r

tabel atau lebih besar pada taraf signifikansi 5% (0,05) maka butir

tersebut valid apabila skor total kurang dari 0,361 maka butir dalam

instrumen dinyatakan tidak valid (Hidayat, 2014).

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2010), menyatakan instrumen reliabilitas

adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk

mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, oleh

itu pengujian reliabilitas alat ukur dimaksudkan untuk menunjukan

sejumlah mana alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya dengan

menggunakan Cronbach’s Alpha. Menurut Riyanto (2011), sebuah

instrumen penelitian dapat dikatakan reliable jika memiliki nilai

Cronbach Alpha ≥ 0,60. Semakin mendekati angka satu nilai cronbach

alpha, maka semakin baik instrumen pengukuran.


52

G. Prosedur Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini dapat

dilakukan dengan teknik sebagai berikut:

1. Prosedur Administrasi

a. Mengajukan permohonan izin penelitian di STIKes Bina Usada Bali.

b. Mengajukan permohonan izin penelitian yang telah dipersiapkan oleh

tempat penelitian ke Desa Pandak Bandung Kediri Tabanan.

2. Prosedur Teknis

a. Melakukan pendekatan kepada kepala desa dan kepala kelian banjar

yang khususnya bertanggung jawab di Desa Pandak Bandung Kediri.

b. Melakukan pemilihan kriteria inklusi dan eksklusi serta melakukan

pendekatan informal kepada sampel yang diteliti dengan menjelaskan

maksud dan tujuan penelitian.

c. Memberikan lembar persetujuan kepada orang tua bayi (subyek) dan

jika bersedia untuk diteliti harus menandatangani lembar persetujuan

dan orang tua bayi menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan

memaksa dan menghormati haknya.

d. Melakukan pengumpulan data dengan wawancara dan observasi ke

tempat penelitian.

e. Setelah sampel ditetapkan, kepada orang tua bayi yang bersedia

menjadi responden dicatat nama, umur dan jenis kelamin.


53

f. Membuat kesepakatan dengan orang tua tentang pijat bayi yang akan

diberikan pada bulan Maret 2x15 menit dalam satu minggu selama

satu bulan.

g. Melakukan pengukuran kualitas tidur bayi sebelum diberikan pijat

bayi. Pengukuran menggunakan kuisioner PSQI, hasil pengukuran

kualitas tidur diinterpretasikan sebagai data pre test.

h. Melakukan pijat bayi setiap 2x15 menit dalam satu minggu selama

satu bulan.

i. Melakukan pengukuran kualitas tidur bayi setelah diberikan pijat bayi.

Pengukuran menggunakan kuisioner PSQI, hasil pengukuran kualitas

tidur diinterpretasikan sebagai data post test.

j. Memberikan reinforcement positif berupa ucapan terima kasih atas

kerja samanya kepada orang tua yang telah bersedia menjadikan

anaknya sampel penelitian.

k. Data yang sudah terkumpul kemudian ditabulasi ke dalam matriks

pengumpulan data yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti.

H. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul maka dilakukan pengolahan data.

Menurut Arikunto (2010), teknik pengolahan data dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:


54

1. Proses editing (Pengecekan)

Dilakukan pengecakan data yang dikumpulkan. Pada proses

editing ini peneliti memeriksa kelengkapan jawaban pada lembar observasi

untuk memastikan bahwa semua lembar observasi telah diisi dengan

lengkap.

2. Proses coding (Pemberian kode)

Setelah semua kuisioner disunting selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding yakni mengubah data berbentuk kalimat dengan

huruf menjadi data angka atau bilangan. Pada variabel dependen yaitu

kualitas tidur diberikan kode jawaban berupa skor 0-3 sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan dalam PSQI.

3. Entry Data

Merupakan tahap dimana jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke

dalam program-program “software” computer di mana program yang

digunakan adalah program SPSS for windows.

4. Proses tabulating (Tabulasi)

Untuk mempermudah analisa data serta mengambil kesimpulan,

data dimasukkan ke dalam bentuk tabel distribusi, frekuensi dan dihitung

persentasenya untuk setiap variabel yang diteliti.

5. Cleaning
55

Memeriksa kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-keselahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya yang

kemudian dilakukan koreksi (Notoatmodjo, 2010).

I. Rencana Analisis Data

Untuk menganalisis data penelitian yang dilakukan, dengan cara

menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

Anilisis univariat digunakan untuk mengetahui distibusi frekuensi

dan presentase kualitas tidur bayi 1-12 bulan sebelum dan sesudah

dilakukan pijat bayi. Data ditampilkan dalam proporsi atau persentase dan

tabel yaitu usia bayi pada penelitian ini. Analisa univariat digunakan untuk

melihat frekuensi dan presentase dari variabel dependen (Notoatmodjo,

2012).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan lebih dari dua

variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisis bivariat berfungsi untuk

mengetahui hubungan anatara variabel. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kualitas

tidur bayi sebelum dan sesudah diberikan pijat bayi, serta apabila

didapatkan data tidak berdistribusi normal yang digunakan adalah

Wilcoxon dengan tingkat kesalahan 5% (0,05) yang merupakan alat uji

statistik Non Parametric. Uji Wilcoxon digunakan untuk menguji

hipotesis dua sampel yang berkorelasi bila data berbentuk ordinal serta
56

untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 1-

12 bulan di Desa Pandak Bandung Kediri Tabanan.

Analisis data yang akan dilakukan dengan menggunakan bantuan

computer yaitu menggunakan program Statistical Programe for Sosial

Science (SPSS) 17.00 for weindows sehingga mempermudah peneliti

mendapatkan hasil analisis data.

Anda mungkin juga menyukai