METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
eksperimen one group pre post test design. Peneliti dengan sengaja memberikan
mempelajari efek dari perlakuan dan tidak melakukan kontrol secara ketat.
1. Populasi
berjumlah 30 orang.
2. Sampel
hadir dan
menjadi
D. Instrumen responden penelitian.
Penelitian
kuesioner yang terdiri dari dua jenis, yaitu kuesioner demografi dan
kuesioner DKQ-24.
Country
42
Persiapan penelitian 1
Bersedia
Informed consent 3
Tidak
Intervensi : Pendidikan kesehatan 6
Analisa data 8
1. Persiapan penelitian
jalannya penelitian.
44
3. Informed Consent
kesediaan tertulis.
berasal dari desa Ngadiwarno, maka tidak sulit bagi peneliti untuk
7. Analisa Data
Data akan dianalisa sesuai dengan teknik analisa data univariat dan
bivariat.
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa data
univariat dan bivariat. Analisis statistik univariat pada penelitian ini adalah
(Pre dan post) dengan mengunakan Uji T Test untuk mengetahui adanya
G. Etika Penelitian
Hidayat, 2007).
pada saat pengolahan data dan hasil penelitian yang akan disajikan
dirinya untuk ikut serta atau tidak dalam penelitian ini tanpa ada unsur
1. Karakteristik Responden
Tabel 5. 1
Karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan
terakhir, pekerjaan, riwayat HIPERTENSI keluarga, dan riwayat edukasi
HIPERTENSI (n=18)
(22,2%).
keluarga memiliki
Tabel 5. 2
Karakteristik responden berdasarkan rerata lama didiagnosa
HIPERTENSI (n=18)
C. Analisa Bivariat
=0,236 (P>0,05), demikian juga dengan data nilai posttest dengan nilai
2. Uji Homogenitas.
Melitus tipe 2 di desa Ngadiwarno dan tidak ada kriteria inklusi yang
3. Uji T Berpasangan.
Tabel 5. 5
Hasil perbandingan nilai rata-rata sebelum dan sesudah
pemberian intervensi pendidikan kesehatan (n=18)
dan
sesudah dilakukan pendidikan kesehatan.
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang beragam dalam hal usia,
Karakteristik usia responden sebagian besar masuk pada kelompok usia dewasa
tengah (14 orang) dan sebagian lainnya, masuk kedalam kelompok usia lansia (4
(Maedler, 2006).
Penurunan fungsi pankreas pada penderita diabetes juga
dipengaruhi oleh faktor genetik. Pada diaebtes type 2 beberapa gen diduga
menjadi penyebab genetik menjadi faktor predisposisi penyakit ini, yaitu
middle aged pada kedua usia, dan seiring peningkatan usia mencapai rata-
rata tertinggi pada usia wanita yang sangat tua (Willaer, Alexandra
kautzky. 2016).
dalam penelitian ini adalah 21,11 (nilai maksimum 48) dengan simpangan
baik dari pada ibu rumah tangga. Pekerjaan yang berhubungan dengan
informasi.
Perry, 2012).
lansia dapat belajar dan mengingat secara efektif jika proses belajar
dilakukan secara tepat dan materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
rerata sebesar 9,1 hal tersebut selaras dengan hasil dalam penelitian
Awouda (2010) bahwa pendidikan kesehatan meningkatkan tingkat
diabetes.
E. Keterbatasan Penelitian
responden yang kurang terbiasa dalam hal membaca dan menulis, tidak
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
pengetahuan sedang.
pengetahuan tinggi.
nilai pretest (21,11) dan posttest (30,22) dengan selisih 9,11 dengan
hasil uji statistik P = 0,001 ( P < 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa
Sukorejo Kendal.
B. Saran
1. Pelayanan Kesehatan
diabetes.
3. Bagi Masyarakat
pendidikan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti
Sehati.2006. Buku Ajar Imu Penyakit dalam. Jilid III Edisi IV. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakt dalam Fkultas Kedokteran
Uinversitas Indonesia. Hal. 1890.
Brunner dan Suddarth. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 10
volume 2. Jakarta EGC.
Burns, Nancy and Grove K Susan. 2005. The Practice of Nursing Research
Conduct, Critique and Utilization. USA: Elsevier,
Buse, Jhon B., Kenneth S. Polonsky., Charles F. Burant. 2011. Type 2 Diabetes
Mellitus., in Melmed, Shlomo., Kenneth S. Polonsky., P. Reed Larsen.,
Henry M. Kronenberg. Williams Textbook of Endocrinology, 12th ed.
Philadelphia: Elsevier.