Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan pre-experimental design yaitu

One-Group Pretest-posttest design sehingga hasil perlakuan dapat diketahui

lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi

perlakuan. Hasil penelitian disimpulkan melalui studi intervensional sebelum

dan sesudah dilakukannya intervensi pada pasien Diabetes Mellitus di Wilayah

Kerja Puskesmas Lubuk Alung Padang Pariaman.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada wilayah kerja Puskesmas Lubuk Alung,

Padang Pariaman, Provinsin Sumatera Barat.

2. Waktu Penelitian

Dilaksanakan sejak tanggal 12 semptember 2022

C. Populasi penelitian dan sampel

1. Populasi target

Masyarakat yang datang berobat di Puskesmas Lubuk Alung Padang

Pariaman.

2. Populasi terjangkau

Masyarakat yang datang berobat di Puskesmas Lubuk Alung Padang

Pariaman yang terdiagnosa menderita Diabetes Mellit

18
19

3. Kriteria Sampel

a. Inklusi

1) Klien dengan umur 40 sampai dengan 60 tahun.

2) Klien tidak sedang menderita penyakit akut atau kronik lainnya.

3) Klien yang terdiagnosa menderita DM

4) Klien berada di Kecamatan Lubuk Alung

5) Klien dapat membaca dengan baik.

b. Ekslusi

1) Klien dengan program pemberian insulin

2) Klien yang berdomisili diluar wilayah kerja Puskesmas Lubuk Alung

3) Klien yang tidak bersedia menjadi responden

4. Sampel

Diambil dengan menggunakan metode non-probability sampling yaitu

purposive sampling, Yang artinya penentuan jumlah sampel didasarkan

pada pertimbangan tertentu dari peneliti.

5. Estimasi Besar sampel

Estimasi jumlah sampel diambil berdasarkan kunjungan rata-rata

perbulan klien dengan Diabetes Mellitus di Puskesmas Lubuk Alung, yaitu

dari bulan Januari sampai Maret 2013 sebanyak 15 klien yang terdiagnosa

Diabetes Mellitus. Hal ini dikarenakan peneliti belum mendapatkan data

mengenai status demografi (domisili) klien yang akan peneliti jadikan

sebagai responden. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria inklusi


20

D. Alur Penelitian

Menentukan populasi terjangkau penelitian yaitu


Pasien DM di Puskesmas Lubuk Alung

15 Sampel (purposive sampling) dibagi


dalam 3 kelompok (@5 responden)

Pengisian Kuisioner Pre Test dan Uji Diagnostik GDS (Home visiting)
( minggu pertama tanggal 12 dan 13 Juli 2013)

Intervensi Pendidikan Kesehatan Berjangka


Dilakukan sebanyak 2 kali (Ceramah,
demonstrasi, Focus Group Discussion)
Hari pertama, dan hari ke 3Ketiga

Pengisian Kuisioner Post Test dan Uji Diagnostik GDS (Home visiting)
Minggu pertama hari ke 3

Pengumpulan dan Pengolahan


Data SPSS versi 21.0
(Uji Beda T- Paired Test dan Uji Korelasi Pearson
Test) (September 2022)

Pembahasan dan Kesimpulan

Penyajian Hasil
penelitian ( 30
september 2022)

Bagan 4.1. Alur Penelitian


21

E. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

1. Identifikasi Variabel

Variabel yang ada pada kerangka penelitian ini adalah pengaruh

pendidikan kesehatan sebagai variabel independen , sedangkan indikator

penilaian keberhasilan penelitian adalah tingkat pengetahuan pasien

aktivitas sebagai variabel dependen .

2. Definisi operasional

a. Pendidikan Kesehatan

Upaya promosi kesehatan yang dilakukan per kelompok responden

bertujuan untuk mendorong masyarakat atau responden mampu secara

sadar dan mandiri dalam menjalankan pola hidup sehat. Pendidikan

kesehatan yang diberikan berisi patomekanisme Diabetes Mellitus dan

diberikan melalui metode ceramah tanya jawab, demonstrasi dan focus

group discussion.

b. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan atau kognetif merupakan domain yaang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang yang di dalamnya memiliki 6

tingkat,tahu,memahami,aplikasi,analisis,sintesis,evaluasi(natoatmojo,20

14).
22

F. Metode pengumpulan data

1. Prosedur Pengumpulan Data

Sebelum melakukan pengumpulan data dan intervensi, peneliti

terlebih dahulu mengajukan izin kepada Bupati Kepala Daerah Padang

Pariaman melalui kesbanpol Padang Pariaman. Selanjutnya izin diteruskan

kepada Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman, lalu izin diajukan pula

kepada Kepala Puskesmas Lubuk Alung Padang Pariaman. Setelah izin

didapat, barulah peneliti memulai melakukan pengumpulan sampel dengan

berpatokan pada kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan.

Setelah sampel didapat maka langkah selanjutnya adalah meminta

persetujuan calon responden dengan menjelaskan terlebih dahulu jati diri

peneliti, maksud dan tujuan penelitian, proses penelitian, hal-hal yang

dilakukan dalam penelitian seperti pengisian kuisioner dan pemeriksaan

kadar gula darah sebelum dan sesudah intervensi Disamping itu peneliti

menjelaskan lama waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini dan

menanyakan kesediaan calon responden untuk bersedia berpartisipasi.

Bukti kesediaan calon responden menjadi responden tertuang dalam bukti

tertulis “ SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN”

yang ditanda tangani oleh responden dan peneliti.


23

Pengumpulan data pretest melalui kuisioner dan uji diagnostik

dilakukan di kediaman responden setelah mendapat persetujuan responden

yang dilakukan pada hari. Intervensi pemberian pendidikan kesehatan tahap

pertama berupa ceramah dan tanya jawab diberikan secara berkelompok

yang berisi tentang : patomekanisme (definisi, patofisiologi, etiologi dan

komplikasi) Diabetes Mellitus tipe dua , pola makan dan aktivitas bagi

penderita Diabetes Mellitus , dilakukan pada hari kedua dan disesuaikan

dengan kontrak waktu yang telah disepakati oleh peneliti dan kelompok

responden.

Pada hari ketiga dilakukan intervensi pendidikan kesehatan berupa

FGD ( Focus Group Discussion) yang bertujuan untuk melihat dan menilai

sejauh mana perubahan tingkat pengetahuan dan kemauan responden dalam

rangka menjalankan pola hidup sehat seperti yang disampaikan pada

pertemuan sesi pertama dan kedua.sekaligus pengambilan data kuisioner

post-test dan uji diagnostik kadar glukosa darah di kediaman masing-

masing responden.
24

2. Instrumen Penelitian

a. Lembaran kuesioner

Berisi tiga bagian yaitu : pertama berisi pertanyaan tentang

karakteristik masing-masing responden : umur, jenis kelamin,

pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, penghasilan, Indeks Massa

Tubuh (IMT) dan penggunaan obat herbal .

Bagian kedua pertanyaan mengenai pola makan responden dengan

alat ukur berupa Checklist dengan skala Likert yang berisi 10

pertanyaan dan diisi oleh responden. Rentang skor :

Tidak Pernah = 1, Tidak Teratur = 2 , Kurang Dari Tiga Kali = 3,

Lebih Dari Tiga Kali = 4 dan Tiga Kali = 5

Hasil Ukur : Skor minimum sampai maksimum ; 10- 50.

Setelah dilakukan analisa data dengan menggunakan metode

Corrected Item-Total Correlation dengan n = 20 dan nilai r tabel 0,444,

didapatkan nilai r hitung berada pada kisaran 0,551 – 0,778. Yang

artinya nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Sehingga dapat

disimpulkan seluruh pertanyaan kuisioner pola makan dalam penelitian

ini valid.

Demikian pula reabilitas kuisioner, setelah dilakukan analisa data

dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan batasan nilai

reabilitas 0,6 (Sekaran, 1992 dalam Priyatno, 2014), didapatkan nilai

reabilitas kuisioner pola makan 0,818. Yang artinya nilai reabilitas


25

kuisioner diatas 0,6. Sehingga dapat disimpulkan kuisioner pola makan

dalam penelitian ini dapat digunakan di tempat penelitian.

Bagian ketiga berisi pertanyaan mengenai aktivitas hidup

penderita diabetes, menggunakan alat ukur berupa checklist dengan

skala Likert berisi enam pertanyaan dan diisi oleh responden. Rentang

skor : Tidak Pernah = 1 , kurang dari 30 menit per minggu = 2 ,

30 sampai 60 menit per minggu = 3 , 1 sampai 3 jam per minggu = 4

dan lebih dari 3 jam per minggu = 5 .

Hasil ukur : Skor minimum sampai maksimum ; 6 - 30 .

Setelah dilakukan analisa data dengan menggunakan metode

Corrected Item-Total Correlation dengan n = 20 dan nilai r tabel 0,444,

didapatkan nilai r hitung berada pada kisaran 0,501 – 0,745. Yang

artinya nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Sehingga dapat

disimpulkan seluruh pertanyaan kuisioner aktivitas dalam penelitian ini

valid.

Demikian pula reabilitas kuisioner, setelah dilakukan analisa data

dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan batasan nilai

reabilitas 0,6 didapatkan nilai reabilitas kuisioner aktivitas 0,767. Yang

artinya nilai reabilitas kuisioner diatas 0,6. Sehingga dapat disimpulkan

kuisioner aktuvitas dalam penelitian ini dapat digunakan di tempat

penelitian.
26

Format tipe likert digunakan agar memungkinkan klien menjawab

dalam berbagai tingkatan pada setiap butir pernyataan. Selain itu dalam

skala likert tercermin keragaman skor (variability of scorer) sebagai

akibat penggunaan skala yang berkisar antara satu sampai dengan lima,

sehingga memungkinkan klien dapat mengekspresikan pola makan

dan pola aktivitas lebih mendekati kenyataan sebenarnya. Dari segi

pandangan statistik, skala dalam lima tingkatan (satu sampai lima) lebih

tinggi keandalannya dari skala dengan tiga tingkatan yaitu dilakukan

sempurna, tidak dilakukan sempurna dan tidak dilakukan.

b. Uji Diagnostik

Dilakukan oleh petugas laboratorium klinik Puskesmas Lubuk

Alung Padang Pariaman dan dilaksanakan sebelum dilakukan intervensi

pendidikan kesehatan berjangka tahap pertama yaitu pada hari pertama

kemudian diujikan kembali pada minggu ketujuh setelah

penatalaksanaan mandiri yang dilakukan masing-masing responden

pada minggu kelima dan minggu keenam.

Alat yang digunakan adalah Glucose Check Digital Portable

dengan merk Accu Check Active yang memiliki tingkat akurasi 98%.

Dengan uji ini dapat dinilai seberapa banyak perubahan yang terjadi

pada nilai glukosa darah sewaktu klien dengan membandingkan nilai

yang didapat sebelum dan sesudah intervensi pendidikan kesehatan

berjangka yang peneliti lakukan.


27

3. Jenis data

a. Data primer yang diperoleh langsung dari pasien melalui hasil

pengisian kuisioner dan uji diagnostik.

b. Data sekunder yang diperoleh melalui rekam medik Puskesmas

Lubuk Alung Padang Pariaman.

G. Analisa Data

Proses analisa data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Editing

Proses editing dilakukan setelah terkumpulnya data dan dilakukan

pemeriksaan kelengkapan data, kesinambungan data dan keseragaman data.

2. Coding

Untuk memudahkan dalam pengolahan data, seluruh jawaban atau

data disederhanakan, dengan memberi simbol-simbol tertentu, untuk setiap

jawaban (pengkodean). Seperti :

a. Pola makan

Angka 1 untuk Pola makan kurang baik

Angka 2 untuk Pola makan cukup baik

Angka 3 untuk Pola makan baik

b. Aktivitas

Angka 1 untuk Aktivitas kurang baik

Angka 2 untuk Aktivitas cukup baik

Angka 3 untuk Aktivitas baik


28

3. Entry

Setelah semua data diberi skor dan kode lalu data dimasukkan

kedalam program komputer SPSS untuk dianalisis.

3. Cleaning

Memastikan bahwa data yang telah dientry benar-benar siap

dianalisis dengan melakukan pemeriksaan kembali data yang terkumpul.

4. Tabulasi Data

Memudahkan dalam pengolahan data ke dalam suatu tabel menurut

sifat-sifat yang dimiliki terkait tujuan penelitian sehingga memudahkan

dalam analisa data.

5. Analisa Variabel

Setelah rangkaian diatas dilakukan, maka selanjutnya dilakukan

analisis dengan beberapa cara :

a. Analisa Univariat.

Menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif

dengan menghitung distribusi frekuensi dan presentasi terhadap setiap

variabel.

b. Analisa Bivariat.

Analisis dilakukan untuk menghubungkan variabel yang ada

meliputi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Karena data yang dihasilkan adalah data yang berpasangan (pre test-

post test), maka uji beda dilakukan dengan T paired test.


29

H. Etika Penelitian

1. Respect for Person (menghormati harkat dan martabat manusia).

Penelitian dilaksanakan dengan menjunjung tinggi harkat dan

martabat manusia. Yaitu, subjek atau calon responden memiliki hak asasi

dan kebebasan untuk menentukan pilihan untuk berpartisipasi atau menolak

keterlibatannya dalam penelitian (autonomy). Subjek atau responden dalam

penelitian berhak memperoleh informasi yang terbuka dan lengkap tentang

pelaksanaan penelitian, resiko penelitian, keuntungan yang mungkin

didapat dan jaminan kerahasiaan informasi.

Dalam hal ini peneliti menjelaskan terlebih dahulu jati diri peneliti,

tujuan penelitian, kerahasiaan data rseluruh responden serta manfaat yang

didapatkan oleh responden dan hal-hal yang akan dilakukan peneliti dalam

melakukan penelitian, seperti : pengisian kuisioner sebanyak dua kali,

pengambilan sample darah untuk pemeriksaan GDS sebanyak dua kali dan

pertemuan secara berkelompok yang dilakukan sebanyak tiga kali. Dan

menjelaskan bahwa semua data yang diperoleh kerahasiaannya dijamin

oleh peneliti. Responden yang menyatakan persetujuannya kemudian


30

mengisi dan menandatangai lembar persetujuan yang telah dipersiapkan

oleh peneliti.

2. Respect for Justice inclusiveness (menghormati keadilan)

Menghormati keterbukaan dalam penelitian yaitu penelitian dilakukan

secara jujur, tepat, cermat dan dilaksanakan secara professional. Keadilan

dimaksudkan bahwa peneliti memberikan keuntungan dan beban secara adil

dan proporsional disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan subjek atau

responden.

Peneliti menanyakan terlebih dahulu kesediaan responden untuk

mengikuti pertemuan secara berkelompok tanpa mengganggu rutinitas

keseharian responden. Berdasarkan kesepakatan yang diberikan oleh seluruh

responden maka pelaksanaan pertemuan pertama yaitu ceramah tanya jawab

dan pelaksanaan pertemuan kedua yaitu demonstrasi pengaturan pola makan

dan aktivitas

Setelah pertemuan kedua di masing-masing kelompok, peneliti

membuat kontrak waktu yang disetujui oleh seluruh responden untuk

pelaksanaan pada hari ke 3 bertempat di puskesmas lubuk alung.

Peneliti harus cermat dan tepat dalam hal mempertimbangkan manfaat

yang sebesar-besarnya bagi subjek atau responden dalam penelitian dan

populasi dimana hasil dari penelitian ini akan dan dapat diterapkan.

Sebelum pengambilan data dilakukan, peneliti telah menjelaskan

terlebih dahulu hal-hal yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti

memastikan kepada responden bahwa tidak ada kerugian atau pembebanan


30
31

biaya apapun yang harus ditanggung responden selama penelitian ini. Seperti

pada pengambilan sample darah, prosedur pelaksanaannya dilakukan oleh

petugas laboratorium klinik Puskesmas Lubuk Alung dan biaya pemeriksaan

tersebut menjadi tanggung jawab peneliti.Hal lain yang peneliti jelaskan

kepada seluruh responden mengenai manfaat penelitian ini adalah hasil yang

didapat akan dijadikan sebagai dasar oleh instansi Dinas Kesehatan Padang

Pariaman dan Puskesmas Lubuk Alung dalam menetapkan prosedur standar

pencegahan dan penatalaksaan Diabetes Mellitus terhadap masyarakat di

kecamatan Lubuk Alun

31
32

32
33

Anda mungkin juga menyukai