BIOSTATISTIK
“STATISTIK DESKRIPTIF”
DISUSUN OLEH :
“alla yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
Modul Statistik Deskriptif ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang
sederhana dan tujuan penulisan modul Statistik Deskriptif adalah untuk memudahkan
Akhir kata semoga modul Statistik Deskriptif ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Balikpapan, 2019
ii
DAFTAR ISI
3
BAB VI ANALISA DATA BERKALA............................................................................. 39
A. Pengertian Analisa Data Berkala...................................................................... 39
B. Pengertian Data Berkala................................................................................... 39
C. Ciri-Ciri Trend Sekuler .................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 45
4
Modul Statistik Deskriptif
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Statistika
Statistic atau ilmu statistik atau statitika adalah sebuah ilmu yang
mempelajari teknik-teknik pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan interpretasi
atau informasi data. Metode statistik adalah prosedur-prosedur yang digunakan
dalam pengumpulan, penyajian, analisis dan penafsiran data. Metode – metode
tersebut dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu
1. Statistik Dekriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan
informasi yang berguna.
2. InferensiaStatistik mencakup semua metode yang berhubungan dengan
analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau
penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data.
Dalam memecahkan masalah dengan cara statistik, lebih tepat jika
mengikuti tahapan yang lebih ilmiah. Langkah-langkah dasar dalam pemecahan
masalah secara statistik adalah
1. Mengidentifikasikan masalah atau peluang
2. Mengumpulkan fakta yang tersedia
3. Mengumpulkan data orisinil yang baru
4. Mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan data
5. Menyajikan data
6. Menganalisis data
Dalam menggunakan data sebagai dasar dalam pembuatan keputusan harus
memenuhi persyaratan data yang baik yaitu objektif , representatif (mewakili) dan
kesalahan kecil.
B. Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Data statistik yang diharapkan adalah data yang dapat dipercaya dan tepat
waktu. Sebelum pengumpulan data dilakukan terlebih dahulu harus diketahui
untuk apa data itu dikumpulkan. Apapun tujuan pengumpulan data adalah untuk
mengetahui :
1. Jenis elemen atau objek yang akan diteliti. Elemen adalah unit terkecil
dari objek penelitian.
2. Karateristik adalah sifat-sifat, ciri-ciri atau hal-hal yang dimiliki oleh
elemen. Nilai karateristik suatu elemen merupakan nilai variabel. Variabel
atau peubah ialah sesuatu yang nilainya dapat berubah atau berbeda.
Metode pengumpulan data dalam statistik ada dua cara yaitu
1. Sensus adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi
diselidiki satu persatu
Modul Statistik Deskriptif
4. Cluster Random Sampling ialah sampling dimana elemen terdiri dari elemen-
elemen yang lebih kecil disebut klaster (cluster). Contoh : Suatu penelitian
Modul Statistik Deskriptif
D. Pembagian Data
1. Menurut Sifatnya
a. Data Kualitatif adalah data yang tidak bisa dihitung dalam angka, tetapi
dapat diukur atau dikatagorikan dalam berbagai golongan
b. Data Kuantitatif adalah data yang berujud angka, terdiri dari data distrik
yaitu data yang berupa bilangan bulat yang biasanya berhubungan dengan
proses penghitungan. Sementara data kontinyu adalah data numerik yang
meliputi baik bilangan bulat maupun pecahan, dan biasanya berhubungan
dengan proses pengukuran.
2. Menurut Waktunya
a. Data silang (Cross Section) aialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu
tertentu yang bisa menggambarkan keadaan pada waktu tersebut, misalnya
jumlah warga DKI Jakarta menurut asal dan agama pada tahun 2016
b. Data Berkala (Time Series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
, misalnya data angka kematiandan kelahiran dari tahun ke tahun di Indonesia
yang cenderung membesar dan mengecil.
3. Cara Memperoleh
a. Data primer ialah data yang didapatkan langsung dari responden misalnya data
pegawai negeri sipil di BAKN
b. Data sekunder ialah data yang diambil dari dari data primer yang telah
diolah, untuk tujuan lain. Misalkan dara perkawinan antara umur 10 s/d 20
tahun diIndonesia yang diambil dari Kementrian Agama untuk tujuan
analisa perkawinan setiap suku bangsa di Indonesia.
4. Sumbernya
a. Data Internal adalah data yang dikumpulkan dari dalam perusahaan atau
suatu unit kegiatan ekonomi itu sendiri, yang pada umumnya meliputi
berbagai informasi seperti tingkat produksi, biaya produksi atau volume
penjualan
b. Data Eksternal adalah data yang dihasilkan dari luar perusahaan misalnya data
penjualan tingkat industri.
F. Penyajian Data
Cross Section Tabel
Penyajian dengan Tabel
1. Tabel satu arah ialah tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau
satu karateristik. Misalnya Produksi menurut varietasnya atau menurut hasil
panennya. Tabel dibawah ini adalah contohnya.
Modul Statistik Deskriptif
2. Tabel dua arah tabel yang menunjukan hubungan dua hal atau dua karateristik
3. Tabel tiga arah ialah tabel uang menunjukkan tiga hal atau tiga karateristik.
Bentuk Grafik
Data berkala (time series data) yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk mengetahui perkembangan suatu hal.
1. Grafik garis tunggal (single line chart) adalah grafik yang terdiri dari satu garis
untuk menggambarkan perkembangan (trend) dari suatu karateristik.
2. Grafik garis berganda (multiple line chart) grafik yang terdiri dari beberapa
garis untuk menggambarkan perkembangan beberapa hal kejadian sekaligus.
Modul Statistik Deskriptif
Varietas
3. Grafik batangan
a. Grafik batangan tunggal (Single bar chart) adalah grafik yang terdiri
satu batangan untuk menggambarkan perkembangan (trend) dari satu
karateristk.
.
Sumber : (Supranto, 2016)
Gambar : Grafik Batang Varietas Kedelai
Latihan Soal-Soal
1. Berikan lima contoh populasi
2. Apa yang anda ketahui tentang sampel? Dari contoh no 1 berikan contoh
sampelnya
3. Terangkan perbedaan antara data primer dan data sekunder
4. Baik sampling bertingkat (Stratified sampling) mauoun sampling
berkelompok (clustered sampling) mengelompokan data-data dari suatu
polulasi. Jelaskan perbedaan utama diantara kedua metode sampling
tersebut!
5. Berikan contoh frafik garis tunggal dan grafik garis berganda
Modul Statistik Deskriptif
BAB II
A. Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi yaitu pengelompokan data ke dalam beberapa kelompok
(kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam tiap kelas.
1. Distribusi Frekuensi Kualitatif
Tabel 2.1 Data mengenai 50 orang pembeli Komputer
Hp Toshiba Hp Samsung Hp
Apple 13
Samsung 12
Dell 5
Toshiba 9
Hp 11
Jumlah 50
Sumber: (Supranto, 2016)
Tabel 2.2 menyajikan hasil distribusi frekuensi yang dilakukan. Dari tampilan
tabel 2.2 dapat diketahui dengan cepat bahwa Apple merupakan jenis komputer
yang paling banyak peminatnya.
Rumus tersebut diberi nama Kriterium Sturge dan merupakan suatu perkiraan
tentang banyaknya kelas. Misalnya, data dengan n = 100, maka banyaknya kelas k
adalah sebagi berikut :
k = 1 + 3,322 log 100
= 1 + 3, 322 (2)
= 7,644
Jadi, banyaknya kelas sebaiknya 7
b. Interval Kelas
Disarankan interval atau lebar kelas adalah sama untuk setiap kelas. Untuk
menentukan besarnya kelas (panjang interval) digunakan rumus :
c = Xn –X1
k
75 86 66 86 50 78 66 79 68 60
80 83 87 79 80 77 81 92 57 52
58 82 73 95 66 60 84 80 79 63
80 88 58 84 96 87 72 65 79 80
86 68 76 41 80 40 63 90 83 94
76 66 74 76 68 82 59 75 35 34
65 63 85 87 79 77 76 74 76 78
75 60 96 74 73 87 52 98 88 64
76 69 60 74 72 76 57 64 67 58
72 80 72 56 73 82 78 45 75 56
Jumlah kelas
c = 9,14 (9)
Batas Kelas adalah nilai-nilai terluar (terendah) atau tertinggi dari suatu kelas.
Langkah pertama dalam pembentukan kelas adalah menentukan batas-batas kelas
dari kelas terbawah (kelas pertama). Kelas-kelas yang akan kita buat dalam
distribusi frekuensi tersebut harus memuat seluruh data observasi yaitu nilai
observasi terendah akan masuk dalam kelas pertama dan nilai tertinggi dari
observasi tersebut akan masuk dalam kelas terakhir dari distribusi frekuensi
Distribusi Frekuensi komulatif kurang dari (dari atas) adalah suatu total
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih kecil dari tepi bawah kelas pada
masing-masing interval kelasnya
Distribusi Frekuensi komulatif lebih dari (dari bawah) adalah suatu total
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih besar dari tepi bawah kelas pada masing-
masing interval kelasnya
B. UKURAN PEMUSATAN
Modul Statistik Deskriptif
1. Rata-rata Hitung
Apabila kita mempunyai nilai variabel X1, sebagai hasil pengamatan atau
observasi sebanyak N kali yatu X1, X2....,Xn, maka
G = N √ X1,X2,...Xn atau
Log G = ( log x1)/N
3. Rata-rata Harmonis dari seperangkat data X1, X2, ..., Xn adalah kebalikan
rata-rata hitung dari kebalikan nilai-nilai data.
RH = N
(1/Xi)
∑ �1
��=1
5. Median
Apabila ada sekelompok nilai sebanyak n diurutkan mulai dari yang terkecil
X1 sampai dengan yang terbesar Xn , maka nilai yang ada ditengah disebut
median (Med). Setengah (=50%) dari nilai lebih kecil atau sama dengan median,
tengah lainnya lebih besar atau sama dengan median.
Untuk n ganjil : N = 2k + 1
Untuk n genap : N = 2k
Contoh :
Ada 7 karyawan dengan upah perbulan masing-masing Rp.20.000, Rp.
80.000, Rp.75.000, Rp.60.000, Rp.50.000, Rp.85.000 dan Rp. 45.000.
Tentukan median upah karyawan tersebut!
Untuk n genap
X1 = 20.000 X2 = 45.000 X3 = 50.000 X4 = 60.000 X5 = 75.000 X6 = 80.000
X7 = 85.000 dan X9 = 90.000
6. Modus
Adalah nilai kelompok tersebut yang mempunyai frekuensi tertinggi atau nilai
yang paling banyak terjadi didalam suatu kelompok nilai (Mod).
X F
2 2
5 1
7 1
9 3
10 2
11 1
12 1
18 1
Modus (Mod) = 9 sebab nilai observasi ini yang paling banyak atau
mempunyai frekuensi terbesar.
7. Kuartil
Adalah Fraktil yang membagi seperangkat data menjadi empat bagian yang
sama.
Kuartil :Q1 = nilai yang ke i(n+1) / 4 , i = 1,2,3
8. Desil
Adalah fraktil yang membagi seperangkat data menjadi sepuluh bagian yang
sama.
Desil : Di = nilai yang ke i(n+1)/10, i= 1,2,...,9
9. Persentil
Adalah fraktil yang membagi seperangkat data menjadi seratus bagian yang
sama
Persentil : Pi = nilai yang ke i(n+1)/100, i=1,2,...,99
Modul Statistik Deskriptif
LATIHAN SOAL-SOAL
5. Diperoleh data gaji pada saat pertama kali masuk kerja sebagai berikut
(dalam ribuan rupiah)
700 600 725 500 770
750 525 690 770 780
800 575 680 700 650
785 800 580 695 650
650 750 550 750 700
a. Berapa rata-rata gaji pada saat masuk?
b. Berapa median dari gaji pada saat masuk?
c. Berapa modusnya?
d. Berapa kuartil pertamanya?
e. Berapa kuartil ketiganya?
f. Berapa desil pertama dan kesembilan?
Modul Statistik Deskriptif
BAB III
contoh :
Berat badan 100 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas tahun 2013
disajikan dalam tabel berikut :
M1 = 60 + 62 = 61, ......, M5 = 72 + 74 = 73
2 2
x = ∑fiMi
∑ fi
= 6.745
Modul Statistik Deskriptif
100
= 67,45
2. Median
Keterangan :
Med = Median data kelompok
Lm = Tepi bawah kelas median
N = Jumlah frekuensi
∑f = Frekuensi kumulatif diatas kelas median
fm = frekuensi kelas median
c = interval kelas median
Penyelesaian :
N/2 = 50/2
= 25
f1 + f2 + f3 = 4 + 6 + 8 = 18 , dan untuk mencapai 25 masih kurang 7,
sehingga perlu ditambah dengan frekuensi kelas keempat. Jadi median terletak
pada kelas ke 4 yaitu kelas 60 – 69 setelah dikoreksi menjadi 59,5 – 69,6
c = 69,9 – 59,9
= 10
Lm = 59,5
N/2 = 25
(∑f1) = 18
fm = 12
3. Modus
Penyelesaian :
fmo = 12 merupakan frekuensi dari kelas yang memuat modus (nilai
tertinggi).
Kelas interval yang memuat modus, mempunyai nilai batas bawah ½ (59+60)
= 59,5
Nilai batas atas ½ (69 + 70) = 69,5
Jadi antara 59,5 – 69,5 terdapat observasi fmo = 12
C = 69,5 – 59,5
= 10
Lo = 59,5
f(mo-1) = 8
f(mo+1) = 9
(f1)o = 12 – 8 = 4
(f2)o = 12 – 9 = 3
mod = 59,5 + 10 ( 4 )
4+3
= 65,214
4. Kuartil
Q1 = Lo + c{iN/4 -(f1)0 }, i = 1,2,3
Fq
i = 1,2,3
in = i kali n
B. Ukuran Dispersi
Merupakan ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data.
1. Nilai Jarak
Apabila suatu kelompok nilai (data) sudah disusun menurut urutan yang terkecil
(X1) sampai dengan yang terbesar (Xn), maka untuk menghitung nilai jarak
dipergunakan rumus berikut :
Berat badan 100 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas tahun 2013
disajikan dalam tabel berikut :
Penyelesaian:
Cara 1 : Nilai tengah kelas terakhir= 72 + 74 = 73 kg
2
Nilai tengah kelas pertama = 60 + 62 = 61 kg
2
Maka : NJ = 73 – 61
= 12 kg
NJ = 74,5 – 59,5
= 15 kg
2. Rata-Rata Simpangan
Merupakan jumlah nilai mutlak dari selisih semua nilai dengan nilai rata-rata
dibagi banyaknya data
RS = 1/n ∑ | Xi -
�| Keterangan :
RS = Simpangan Rata-Rata
X = Nilai data
� = Nilai rata-rata hitung
𝑓 = frekuensi kelas
𝑛 = Banyaknya data
3. Variansi (Variance)
Merupakan rata-rata kuadrat selisih atau kuadrat simpangan dari semua nilai
data terhadap rata-rata hitung.
a. Data tidak berkelompok
�� 2 = 1 ∑ ( X - � )2
𝑛−1
b. Data berkelompok
�� 2 = 1 ∑f ( X -
� )2
𝑛−1
Keterangan :
�� 2 = Variansi
X = Nilai data
� = Nilai rata-rata hitung
f = Frekuensi kelas (data berkelompok)
n = Banyaknya data
4. Simpangan baku
Merupakan akar pangkat dua dari variasi simpangan baku (S) = √ �� 2
Modul Statistik Deskriptif
5. Jangkauan kuartil
JK = ½ (Q3 – Q1)
Q1 = Kuartil pertama
Q3 = Kuartil ketiga
6. Jangkauan Persentil
LATIHAN SOAL-SOAL
a. Tentukan jaraknya
b. Hitung deviasi standarnya
c. Berapa Variannya
BAB IV
KEMIRINGAN, KERUNCINGAN DISTRIBUSI DATA
DAN ANGKA INDEKS
SIMETRIS
Mod = Med = X
MIRING KE KANAN
23
Modul Statistik Deskriptif
MIRING KE KIRI
TK = � - mod atau TK = 3 ( � -
med) S S
Dimana :
� = rata-rata
hitung mod = modus
S = simpangan baku
Data berkelompok
Keterangan :
𝛼3 = Q3 + Q1 –2Q2
Q3 – Q1
Keterangan :
Q1 = Kuartil pertama
Q2 = Kuartil kedua
Q3 = Kuartil ketiga
Merupakan derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data
terhadap distribusi normalnya data. Ada 3 jenis derajat keuncingan, yaitu :
1. Leptokurtis : distribusi data yang puncaknya relatif tinggi
25
Modul Statistik Deskriptif
��4 = 1 Σ (X1 -
� )4
n�
�4
Data berkelompok
��4 = 1 Σ ���(mi - � )4
n�� 4
Keterangan :
C. Angka Indeks
27
Modul Statistik Deskriptif
Beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam menentukan atau memilih waktu
dasar adalah
1. Waktu sebaiknya menunjukkan keadaan perekonomian yang stabil,
dimana harga tidak berubah dengan cepat sekali
2. Waktu sebaiknya usahakan paling lama 10 tahun atau lebih baik kurang
dari 5 tahun
3. Waktu di mana terjadi peristiwa penting
4. Waktu dimana tersedia data untuk keperluan pertimbangan, hal ini
tergantung pada tersedianya biaya untuk penelitian ( pengumpulan data)
ANGKA INDEKS
28
Modul Statistik Deskriptif
Jika Pn adalah harga dari komoditas tunggal dalam periode tertentu dan Po adalah
harga komoditas tersebut dalam periode dasar, rumus umum untuk menghitung
indeks harga sederhana atau haga relatif adalah
�𝑡
It,o = ��
X 100%
Data harga dan kuantitas yang di konsumsi dari tiga komoditas disuatu kota tahun
2010 dan 2015
Tabel diatas mencatat harga rata-rata dan konsumsi perkapita dati tiga komoditas
padatahun 2010 dan tahun 2015 dengan tahun 2010 sebagai tahun perbandingan.
Indeks harga sederhana untuk rokok dengan dasar data tersebut adalah :
��
I 2010/2015 = ��
X 100% = 3.000 X 100 = 120
2.500
Indeks harga 120 mengindikasikan bahwa harga 1 bungkus rokok adalah 20 persen
lebih tinggipada tahun 2015 dibandingkan tahun 2010. Begitu juga untuk Indkes
harga produk Gula dan Beras.
Indeks kuantitas 140 ini mengindikasikan bahwa tahun 2015 jumlah konsumsi beras
adalah 140 persen dari jumlah konsumsi beras tahun 2010 atau mengalami kenaikan
sebesar 40 %. Kita juga bisa menghitung bahwa indeks kuantitas sederhana untuk
rokok dan gula.
29
Modul Statistik Deskriptif
Indeks agregat tidak tertimbang digunakan untuk unit-unit yang mempunyai satuan
yang sama. Indkes ini diperoleh dengan jalan membagi hasil penjumlahan harga
pada waktu yang bersangkutan dengan hasil penjumlahan harga pada waktu dasar.
∑�𝑡
It,o = ∑��
X 100%
Rumus ini dapat dipergunakan bila barang-barang mempunyai satuan yang sama.
Sehingga tidak bisa untuk menghitung angka indkes produksi untuk 9 macam bahan
pokok karena satuannya berbeda.
Harga Barang menurut Jenisnya selama tahun 2005 – 2007 (dalam satuan)
Indeks harga agregat tidak tertimbang untuk tahu 2006 dan 2007 dengan waktu
dasar 2005.
∑�𝑡
I06/05 = ∑��
X 100%
= 1.500 X 100%
1.200
= 125 %
Indeks Tertimbang
30
Modul Statistik Deskriptif
∑�𝑡� �
L = ∑����
X 100%
2. Indeks Pasche
∑�𝑡� 𝑡
P = ∑���𝑡
X 100%
2. Indeks Pasche
∑�𝑡� 𝑡
P = ∑�𝑡��
X 100%
Penyelesaian :
∑� 06 � 05
L06/05 = ∑�05�05
X 100%
= (2.020)(741)+(661)(958)+(1.000)(39)+(989)(278)+(1.300)(2.341) x 100%
(691)(741)+(310)(958)+(439)(39)+(405)(278)+(568)(2.341)
= 241,90%
∑� 06 �
P06/05 = X 100%
06
∑�05�0
6
= (2.020)(937)+(661)(1.499)+(1.000)(30)+(989)(400)+(1.300)(3.242) x 100%
(691)(937)+(310)(1.499)+(439)(30)+(405)(400)+(568)(3.242)
= 240,46%
31
Modul Statistik Deskriptif
L = 241, 90%
P = 240,47%
32
Modul Statistik Deskriptif
LATIHAN SOAL
Kelas Nilai F
30 - 39 2
40 – 49 5
50 – 59 8
60 – 69 15
70 – 79 20
80 – 89 16
90 - 99 10
33
Modul Statistik Deskriptif
BAB V
REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA
34
Modul Statistik Deskriptif
35
Modul Statistik Deskriptif
Analisa regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel
dependen yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai variabel
dependen berdasarkan variabel independen.
y = a + bx
b = n∑XY- ∑X.∑Y
n∑� 2 - (∑X)2
� =
∑X
n
� =
∑Y
n
a = � -
b�
Contoh soal
Misalnya X adalah persenyase kenaikan biaya periklanan dan Y adalah persentasi
kenaikan hasil penjualan. Berapakah besarnya ramalan persentase (%) kenaikan
penjualan kalau biaya iklan dinaikkan menjadi 15% (X=15)
36
Modul Statistik Deskriptif
X Y �2 XY
1 2 1 2
2 4 4 8
4 5 16 20
5 7 25 35
7 8 49 56
9 10 81 90
10 12 100 120
12 14 144 168
∑X = 50 ∑Y = 62 ∑� 2 = 420 ∑XY = 499
� = 6,25 � = 7,75
b = n∑XY- ∑X.∑Y
n∑� 2 - (∑X)2
= 8(499) –50 (62)
8(420) –(50)2
= 1,04
a = � -
b�
= 7,75 – 1,04 (6,25)
= 1,25
Y = a + bX
= 1,25 + 1,04X
r = n∑XY- ∑X∑Y
√{�∑� 2 − (∑�)2 }{�∑� 2 − (∑�)2 }
37
Modul Statistik Deskriptif
D. Koefisien Determinasi
X Y �2 � XY
2
19 15 361 225 285
27 20 719 400 540
39 28 1.521 784 1.092
47 36 2.209 1.296 1.692
52 42 2.704 1.764 2.184
66 45 4.356 2.025 2.970
78 51 6.084 2.601 3.978
85 55 7.225 3.025 4.675
∑X=413 ∑Y=292 ∑� 2 = 25.189 ∑�2 = 12.120 ∑XY = 17.416
r = n∑XY- ∑X∑Y
√{�∑� 2 − (∑�)2 }{�∑� 2 − (∑�)2 }
r = 8(17.416) –(413)(292)
√{8(25.189) − (413)2 }{8(12.120) − (292)2 }
= 0,98
KP = � 2 = (0,98)2 = 0,96 = 96 %
38
Modul Statistik Deskriptif
LATIHAN SOAL
X 2 4 3 8 9 10 13
Y 1 2 5 7 8 11 14
X 7 6 8 9 10 5 4 9 7 3
Y 6 8 9 7 9 6 5 8 8 4
39
Modul Statistik Deskriptif
BAB VI
ANALISA DATA BERKALA
Data berkala adalah serangkaian data yang terdiri dari variabel Yi yang
merupakan serangkaian hasil obsevasi dan fungsi dari variabel Xi yang
merupakan variabel waktu yang bergerak secara seragam dan kearah yang sama,
dari waktu yang lampau ke waktu yang mendatang.
Gerakan/ variasi data berkala terdiri dari empat macam sebagai berikut :
1. Gerakan Tren Jangka Panjang yaitu suatu gerakan yang menunjukkan arah
perkembangan secara umum (kecenderungan menaik/menurun). Contohnya
tren sekuler umumnya meliputi gerakan yang lamanya sekitar 10 tahun atau
lebih.
2. Gerakan/variasi siklis adalah gerakan jangka panjang di sekitar garis trend
(berlaku untuk data tahunan).
3. Gerakan/variasi musiman adalah gerakan yang mempunyai pola tetap dari
waktu kewaktu, misalnya meningkatnya harga makanan dan pakaian
menjelang hari raya Idul Fitri
4. Gerakan/variasi yang tidak teratur adalah gerakan/variasi yang sifatnya
sporadis, contohnya naik turunnya produksi akibat banjir yang datangnya
tidak teratur.
Kemakmuran resesi
Pemulihan
Depresi
40
Modul Statistik Deskriptif
Pengertian Trend ialah gerakan dalam deret berkala yang berjangka panjang,
lamban dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik atau menurun.
Umumnya meliputi gerakan yang lamanya 10 tahun atau lebih.
Trend digunakan dalam melakukan peramalan (forecasting). Metode yang basanya
dipakai, antara lain adalah Metode Semi Average dan Metode Least Square
Y = a + bX
a = �1 , Jika periode dasar berada pada kelompok
1 b = �2 , Jika periode dasar berada pada
kelompok 2
b= �2-
�1
n
Y = a + bX
11.428,5 = a + b(1,5) ......... (1)
13.846,2 = a + b(5,5) ......... (2)
a = 11.428,5 – 1,5b
41
Modul Statistik Deskriptif
Dari persamaan di atas, diramalkan PDB untuk tahun 2010 dan 2011 sebagai
berikut :
42
Modul Statistik Deskriptif
Y = a + bX
a = (∑Y) /2
b = (∑XY) / ∑� 2
Untuk melakukan perhitungan, maka diperlukan niali tertentu pada variabel waktu
(X) sehingga jumlah nilai variabel waktu adalah nol atau ∑X = 0
43
Modul Statistik Deskriptif
Tahun X Y XY �2
2002 -7 10.164,9 -71.154,3 49
2003 -5 11.169,2 -55.846,0 25
2004 -3 12.054,6 -36.163,8 9
2005 -1 12.325,4 -12.325,4 1
2006 1 12.842,2 12.842,2 1
2007 3 13.511,5 40.534,5 9
2008 5 14.180,8 70.904,0 25
2009 7 14.850,1 103.950,7 49
∑Y =101.098,7 ∑XY = 52.741,9 ∑� 2 = 168
� = 12.637,34
44
Modul Statistik Deskriptif
LATIHAN SOAL
Tahun 1 2 3 4 5 6 7
Y 123 130 137 147 158 172 189
Produksi tahunan kayu berukuran besar dari sebuah perusahan kayu sejak tahun
2000 adalah sebagai berikut :
Tahun Produksi (000 ton)
2000 4
2001 8
2002 5
2003 8
2004 11
2005 9
2006 11
2007 14
2. Dari tabel diatas tentukan persamaan garis lurus (trend linier) dengan
metode kuadrat terkecil
3. Jika digunakan persamaan yang diperoleh berapa nilai perkiraan tahun
2008
Produksi tahunan perusahaan kayu yang diproduksi oleh perusahaan Woody sejak
tahun 2000
Tahun Produksi (000 ton)
2000 4
2001 8
2002 5
2003 8
2004 11
2005 9
2006 11
2007 14
2008 12
2009 15
2010 16
2011 19
45
Modul Statistik Deskriptif
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Abdul. 2010. Statistika Deskriptif Untuk Ekonomi dan Bisnis. Ekonisia.
Yogyakarta
Priyatno, Dwi. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. ANDI
OFFSET. Yogyakarta
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Cetakan ke-
26). Bandung: Penerbit Alfabeta. Halaman x + 334. ISBN 979-8433-64-0
46