Anda di halaman 1dari 57

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi dasar dan umum.

A: Contoh Soal #1:

Pertanyaan:

Perusahaan yang bertujuan menghasilkan keuntungan dan beroperasi sebagai entitas hukum
terpisah di mana kepemilikannya dibagi atas sejumlah saham dikenal sebagai?

(a). Perusahaan perseorangan

(b). Perusahaan jasa

(c). Perusahaan Persekutuan

(d). Perusahaan Perseroan

  

B: Contoh Soal #2:

Pertanyaan:

Sumber daya yang dimiliki suatu perusahaan disebut?

(a). Aset

(b). Kewajiban

(c). Persamaan akuntansi

(d). Ekuitas pemilik

C: Contoh Soal #3:

Pertanyaan:
Daftar aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik dari suatu entitas bisnis pada suatu tanggal tertentu
disebut:

(a). Neraca

(b). Laporan Laba Rugi

(c). Laporan Ekuitas Pemilik

(d). Laporan Arus Kas

D: Contoh Soal #4:

Pertanyaan:

Jika jumlah aset naik Rp 20.000.000 selama periode berjalan dan jumlah kewajiban naik Rp
12.000.000 pada periode yang sama.
Maka jumlah perubahan dalam ekuitas pemilik untuk periode tersebut adalah:

(a). Naik Rp 32.000.000

(b). Turun Rp 32.000.000

(c). Naik Rp Rp 8.000.000

(d). Turun Rp 8.000.000

E: Contoh Soal #5:

Pertanyaan:

Bila pendapatan sebesar Rp 45.000.000, beban Rp 37.500.000 dan penarikan modal oleh pemilik
sebesar Rp 10.000.000.
Maka jumlah laba bersih atau rugi bersih adalah:

(a). Laba bersih Rp 45.000.000

(b). Laba bersih Rp 7.500.000

(c). Rugi bersih Rp 37.500.000

(d). Rugi bersih Rp 2.500.000

F: Contoh Soal #6:

Pertanyaan:

Debit dapat menunjukkan suatu:

(a). Kenaikan dalam akun aset.

(b). Penurunan dalam akun aset.

(c). Kenaikan dalam akun kewajiban.

(d). Kenaikan dalam akun ekuitas pemilik.

G: Contoh Soal #7:

Pertanyaan:

Jenis akun bersaldo normal kredit adalah:

(a). Aset.

(b). Prive.
(c). Pendapatan.

(d). Beban.

H: Contoh Soal #8:

Pertanyaan:

Saldo debit dalam akun manakah yang menunjukkan kemungkinan terjadi kesalahan?

(a). Piutang Usaha.

(b). Kas.

(c). Pendapatan Honor.

(d). Beban Lain-lain.

I: Contoh Soal #9:

Pertanyaan:

Penerimaan kas dari pelanggan atas pembayaran piutang mereka dicatat sebagai:

(a). Debit pada Kas dan kredit pada Piutang Usaha.

(b). Debit pada Piutang Usaha dan kredit pada Kas.

(c). Debit pada Kas dan kredit pada Utang Usaha.

(d). Debit pada Utang Usaha dan kredit pada Kas.

 
 

J: Contoh Soal #10:

Pertanyaan:

Laporan yang berisi nama dan saldo akun dalam buku besar pada tanggal tertentu adalah:

(a). Laporan laba rugi.

(b). Neraca.

(c). Laporan ekuitas pemilik.

(d). Daftar saldo.

02: Contoh Soal Akuntansi Perusahaan Dagang

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi perusahaan dagang.

A: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #1:

Pertanyaan:

Tahap awal dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi perusahaan dagang disebut


sebagai:
(a). Analisis.

(b). Rancangan.

(c). Penerapan.

(d). Umpan balik.

 
B: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #2:

Pertanyaan:

Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang digunakan manajemen untuk melindungi aset


dari penyalahgunaan, memastikan keakuratan informasi bisnis, dan memastikan kepatuhan atas
hukum dan peraturan yang berlaku, disebut sebagai:

(a). Pengendalian internal (internal control).

(b). Analisis sistem.

(c). Rancangan sistem.

(d). Penerapan sistem.

C: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #3:

Pertanyaan:

Pembayaran tunai atas pembelian produk dan jasa harus dicatat dalam:

(a). Jurnal pembelian

(b). Jurnal pembayaran kas

(c). Jurnal pendapatan

(d). Jurnal penerimaan kas

D: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #4:

Pertanyaan:

Pada saat terdaoat sejumlah besar akun-akun individe yang memiliki kesamaan karakteristik,
sangat umum untuk menempatkannya dalam buku besar terpisah yang disebut sebagai:
(a). Buku besar pembantu

(b). Buku besar kreditu

(c). Buku besar utang usaha

(d). Buku besar piutang usaha.

E: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #5:

Pertanyaan:

Manakah dari berikut ini yang akan digunakan dalam sistem akuntansi komputerisasi :

(a). Jurnal khusus

(b). Akun pengendali piutang usaha

(c). Formulir faktur elektronik

(d). Posting akhir bulan ke buku besar.

F: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #6:

Soal:

Jika barang yang dibeli secara kredit dikembalikan, pembeli dapat memberi tahu penjual tentang
perinciannya dengan mengeluarkan:

(a). Memorandum debit.

(b). Memorandum kredit.

(c). Faktur penjualan.

(d). Tagihan atau bon.

 
 

G: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #7:

Soal:

Jika barang dijual secara kredit kepada pelanggan senilai Rp 100.000.000 degan syarat FOB titik
pengiriman, 1/10, n/30, dan penjual membayar terlebih dahulu ongkos kirim sebesar Rp 500.000.

Maka jumlah diskon untuk pembayaran lebih awal adalah:

(a). Rp 0

(b). Rp 500.000

(c). Rp 1.000.000

(d). Rp 1.500.000

H: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #8:

Soal:

Laporan Laba Rugi dengan jumlah seluruh beban dikurangkan dari jumlah seluruh pendapatan
dikenal dengan:

(a). Bentuk tidak langsung.

(b). Bentuk langsung.

(c). Bentuk akun.

(d). Bentuk laporan.

 
I: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #9:

Soal:

Dalam laporan laba rugi bentuk tidak langsung kelebihan penjualan bersih terhadap harga pokok
penjualan disebut:

(a). Laba operasi

(b). Laba dari operasi

(c). Laba kotor

(d). Laba bersih.

J: Contoh soal akuntansi perusahaan dagang #10:

Soal:

Dari beban berikut ini, beban yang biasanya dikelompokkan sebagai beban lainnya dalam
laporan laba rugi bentuk tidak langsung?

(a). Beban penyusutan – peralatan kantor

(b). Beban gaji tenaga penjual

(c). Beban asuransi

(d). Beban bunga.

03: Contoh Soal Akuntansi Perusahaan Jasa

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi perusahaan jasa.


A: Contoh soal akuntansi perusahaan jasa #1:

Pertanyaan:

Manakah di antara akun dalam kolom chart of account (COA) yang disesuaikan di kertas kerja
akhir periode perusahaan jasa berikut ini, yang dipindahkan ke kolom neraca?
(a). Beban Utilitas

(b). Pendapatan Sewa

(c). Prive, Pemilik Toko

(d). Beban Lain-lain

B: Contoh soal akuntansi perusahaan jasa #2:

Pertanyaan:

Manakah di antara akun berikut ini yang akan dikelompokkan sebagai aset di neraca?

(a). Peralatan Kantor

(b). Tanah

(c).  Akumulasi Penyusutan

(d). Piutang Usaha

C: Contoh soal akuntansi perusahaan jasa #3:

Pertanyaan:

Manakah di antara ayat jurnal berikut ini yang menutup akun prive oleh pemilik pada akhir
periode?

(a). Debit akun prive, kredit akun ikhtisar laba rugi.


(b). Debit akun modal pemilik, kredit akun prive.

(c). Debit akun ikhtisar laba rugi, kredit akun prive.

(d). Debit akun prive, kredit akun modal pemilik.

D: Contoh soal akuntansi perusahaan jasa #4:

Pertanyaan:

Manakah di antara akun berikut ini yang tidak akan ditutup ke akun ikhtisar laba rugi pada akhir
periode?

(a). Pendapatan Honor.

(b). Beban Gaji.

(c). Beban Sewa.

(d). Akumulasi Penyusutan.

E: Contoh soal akuntansi perusahaan jasa #5:

Pertanyaan:

Manakah di antara akun berikut ini yang tidak akan dimasukkan dalam daftar saldo setelah
penutupan?

(a). Kas.

(b). Pendapatan Honor.

(c). Akumulasi Penyusutan.

(d). Modal.

 
Jawaban:

Karena daftar saldo setelah penutupan hanya mencakup akun-akun neraca (semua akun
pendapatan, beban, dan penarikan ditutup).

Kas (jawaban A), Akumulasi Penyusutan (jawaban C), dan Modal jawaban D) akan muncul
dalam daftar saldo setelah penutupan.

Pendapatan honor (jawaban B) adalah akun sementara yang ditutup sebelum menyiapkan daftar
saldo setelah penutupan.

04: Contoh Soal Akuntansi Biaya

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi biaya.

A: Contoh soal akuntansi biaya #1:

Pertanyaan:

Metode biaya persediaan yang didasarkan pada asumsi biaya harus dibebankan terhadap
pendapatan dengan urutan terjadinya biaya adalah:

(a). Metode FIFO

(b). Metode LIFO

(c). Biaya Rata-rata

(d). Persediaan Perpetual

Jawaban:

Metode FIFO (jawaban A) didasarkan pada asumsi biaya dibebankan terhadap pendapatan
dengan urutan terjadinya biaya.

Metode LIFO (jawaban B) membebankan biaya persediaan paling akhir terhadap pendapatan.
Metode biaya rata-rata (jawaban C) membebankan biaya unit rata-rata tertimbang barang terjual
terhadap pendapatan.

Sistem persediaan perpetual (jawaban D) adalah sistem dan bukan merupakan metode.

B: Contoh soal akuntansi biaya #2:

Pertanyaan:

Unti barang tertentu berikut ini dibeli dan dijual selama periode tertentu:

Persediaan awal: 40 unit dengan biaya per unit Rp 20.000


Pembelian pertama: 50 unit dengan biaya per unit Rp 21.000
Pembelian kedua: 50 unit dengan biaya per unit Rp 22.000
Penjualan pertama: 110 unit
Pembelian ketiga: 50 unit dengan biaya per unit Rp 23.000
Penjualan kedua: 45 unit

Berapakah biaya sisa 35 unit pada akhir periode seperti yang ditentukan dalam sistem persediaan
perpetual dengan metode biaya LIFO?

(a). Rp 715.000

(b). Rp 705.000

(c). Rp 700.000

(d). Rp 805.000

Jawaban:

Metode biaya LIFO didasarkan pada asumsi biaya harus dibebankan terhadap pendapatan dalam
urutan berkebalikan dengan terjadinya biaya.

Sehingga biaya paling awal akan dikenakan pada persediaan.

Tiga puluh dari 35 unit akan dikenakan biaya per unit Rp 20.000 untuk jumlah Rp 715.000
(jawaban A).
 

C: Contoh soal akuntansi biaya #3:

Pertanyaan:

Unit barang tertentu berikut tersedia untuk dijual selama periode berjalan:

Persediaan awal: 40 unit dengan biaya per unit Rp 20.000


Pembelian pertama: 50 unit dengan biaya per unit Rp 21.000
Pembelian kedua: 50 unit dengan biaya per unit Rp 22.000
Pembelian ketiga: 50 unit dengan biaya per unit Rp 23.000

Berapakah biaya sisa 35 unit pada akhir periode dalam sistem persediaan periodik dengan
metode biaya FIFO?

(a). Rp 20.000

(b). Rp 21.000

(c). Rp 22.000

(d). Rp 23.000

Jawaban:

Metode biaya FIFO didasarkan pada asumsi biaya harus dibebankan terhadap pendapatan dengan
urutan terjadinya biaya (FIFO).

Jadi, biaya yang paling akhir dibebankan pada persediaan.

35 unit akan dikenakan biaya per unit sebesar Rp 23.000 (jawaban D).

D: Contoh soal akuntansi biaya #4:

Pertanyaan:
Jika persediaan dinilai pada biaya dan tingkat harga yang secara tetap meningkat, metode biaya
yang akan menghasilkan laba bersih paling tinggi adalah:

(a). Metode LIFO

(b). Metode FIFO

(c). Metode Rata-rata

(d). Metode Periodik.

Jawaban:

Saat tingkat bunga secara tetap meningkat, biaya unit yang lebih awal akan lebih rendah daripada
biaya unit akhir.

Dalam metode FIFO (jawaban B), biaya yang lebih awal akan ditandingkan dengan pendapatan
untuk menghasilkan laba bersih paling tinggi yang memungkinkan.

Sistem persediaan periodik (jawaban D) adalah sistem dan bukan merupakan metode biaya.

E: Contoh soal akuntansi biaya #5:

Pertanyaan:

Jika pesediaan pada akhir tahun ternyata kurang catat sebesar Rp 7.500.000, kesalahan tersebut
akan menyebabkan:

(a). Kurang catat pada harga pokok penjualan tahun berjalan sebesar Rp 7.500.000

(b). Lebih catat pada laba kotor tahun tersebut sebesar Rp 7.500.000

(c). Lebih catat pada persediaan tahun tersebut sebesar Rp 7.500.000

(d). Kurang catat pada laba bersih tahun tersebut sebesar Rp 7.500.000

 
Jawaban:

Kurang catat persediaan sebesar Rp 7.500.000 pada akhir tahun akan menyebabkan harga pokok
penjualan (HPP) lebih catat sebesar Rp 7.500.000.

Laba kotor tahun berjalan kurang catat sebesar Rp 7.500.000, persediaan kurang catat sebesar Rp
7.500.000.

Dan laba bersih tahun berjalan kurang catat sebesar Rp 7.500.000.

05: Contoh Soal Akuntansi Jurnal Umum

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi jurnal umum, khusus untuk proses penyesuaian.

A: Contoh soal jurnal umum #1:

Pertanyaan:

Manakah dari pos-pos berikut ini yang mencerminkan tangguhan?

(a). Asuransi dibayar di muka.

(b). Utang gaji.

(c). Pendapatan honor.

(d). Akumulasi penyusutan.

Jawaban:

Tangguhan adalah penundaan dalam mencatat beban yang sudah dibayar.

Seperti: asuransi dibayar di muka (jawaban A).

Utang gaji (jawaban B) dianggap beban atau akruan kewajiban.

Pendapatan jasa (jawaban C_ adalah pos pendapatan.


Akumulasi penyusutan (jawaban D) adalah akun kontra aset tetap.

B: Contoh soal jurnal umum #3:

Pertanyaan:

Jika perkiraan jumlah penyusutan atas peralatan untuk suatu periode sebesar Rp 2.000.000, ayat
jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan adalah:

(a). Debit pada Beban Penyusutan, Rp 2.000.000, kredit pada peralatan Rp 2.000.000.

(b). Debit pada peralatan, Rp 2.000.000, kredit pada Beban Penyusutan, Rp 2.000.000

(c). Debit pada Beban Penyusutan, Rp 2.000.000, kredit pada Akumulasi Penyusutan, Rp
2.000.000.

(d). Debit pada Akumulasi Penyusutan Rp 2.000.000, kredit pada Beban Penyusutan, Rp
2.000.000.

Jawaban:

Karena kenaikan dalam akun Beban (seperti Beban Penyusutan) dicatat dengan mendebit, dan
adalah hal biasa untuk mencatat penurunan kegunaan aset tetap sebagai kredit pada akun
akumulasi penyusutan.

Maka jawaban C adalah jawaban yang tepat.

C: Contoh soal jurnal umum #4:

Pertanyaan:

Jika akun peralatan memiliki saldo Rp 22.500.000 dan akun akumulasi penyusutannya memiliki
saldo Rp 14.000.000, nilai buku peralatan adalah:

(a). Rp 36.500.000
(b). Rp 22.500.000

(c). Rp 14.000.000

(d). Rp 8.500.000

Jawaban:

Nilai buku aset tetap adalah selisih antara saldo akun aset dan saldo akun Akumulasi Penyusutan
terkait, atau:

= Rp 22.500.000 – Rp 14.000.000
= Rp 8.500.000

Jadi jawabannya adalah D.

D: Contoh soal jurnal umum #5:

Pertanyaan:

Jika akun Bahan Habis Pakai sebelum penyesuaian pada tanggal 31 Mei 2020 menunjukkan
saldo Rp 2.250.000.

Dan sisa bahan habis pakai pada tanggal 31 Mei 2020 adalah Rp 950.000.

Maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah:

(a). Debit Bahan Habis Pakai Rp 950.000, kredit Beban Bahan Habis Pakai Rp 950.000.

(b). Debit Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000, kredit Beban Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000.

(c). Debit Beban Bahan Habis Pakai Rp 950.000, kredit Bahan Habis Pakai Rp 950.000.

(d). Debit Beban Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000, kredit Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000

Jawaban:
Saldo akun Bahan Habis Pakai, sebelum penyesuaian adalah mencerminkan jumlah bahan habis
pakai yang tersedia.

Dari jumlah ini, yaitu Rp 2.250.000.dikurangi sisa bahan habis pakai Rp 950.000 untuk
menentukan bahan habis pakai yang digunakan (Rp 1.300.000).

Karena kenaikan akun Beban dicatat dengan mendebit dan penurunan dalam akun aset dicatat
dengan mengkredit, maka jawaban D adalah ayat jurnal yang tepat.

06: Contoh Soal Akuntansi Perpajakan

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi perpajakan.

A: Contoh soal akuntansi perpajakan #1:

Pertanyaan:

Pada akhir tahun fiskal sebelum akun-akun disesuaiakan. Piutang memiliki saldo Rp
200.000.000 dan penyisihan piutang tak tertagih memiliki saldo kedit sebesar Rp 2.500.000.

Jika estimasi piutang tak tertagih dibuat dengan menentukan umur piutang, yaitu sebesar Rp
8.500.000, maka jumlah beban piutang tak tertagih adalah:

(a). Rp 2.500.000

(b). Rp 6.000.000

(c). Rp 8.500.000

(d). Rp 11.000.000

Jawaban:

Estimasi piutang tak tertagih sebesar Rp 8.500.000 (jawaban C) adalah jumlah saldo penyisihan
piutang tak tertagih setelah penyesuaian.

Jumlah penyesuaian saat ini untuk beban piutang tak tertagih adalah Rp 6.000.000 (jawaban B).
Di mana jumlah harus ditambahkan ke saldo kredit penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp
2.500.000 (jawaban A) agar akun tersebut mendapatkan saldo yang diinginkan yaitu Rp
8.500.000.

B: Contoh soal akuntansi perpajakan #2:

Pertanyaan:

Pada akhir tahun fiskal, piutang memiliki saldo sebesar Rp 100.000.000 dan penyisihan piutang
tak tertagih memiliki saldo Rp 7.000.000.

Nilai realisasi bersih piutang yang diharapkan adalah:

(a). Rp 7.000.000

(b). Rp 93.000.000

(c). Rp 100.000.000

(d). Rp 107.000.000

Jawaban:

Jumlah yang diharapkan dapat direalisasi dari piutang adalah saldo piutang usaha sebesar Rp
100.000.000.

Dikurangi saldo penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 7.000.000 atau Rp 93.000.000
(jawaban B).

C: Contoh soal akuntansi perpajakan #3:

Pertanyaan:

Berapakah nilai jatuh tempo dari wesel tagih sebesar Rp 10.000.000, 90 hari dengan bunga 12%
adalah:
(a). Rp 8.800.000

(b). Rp 10.000.000

(c). Rp 10.300.000

(d). Rp 11.200.000

Jawaban:

Nilai jatuh tempo adalah jumlah yang harus dibayar pada saat jatih tempo.

Nilai jatuh tempo sebesar Rp 10.300.000 (jawaban C) ditentukan sebagai berikut:

(1): Nilai nominal wesel = Rp 10.000.000

(2): Ditambah bunga:

= Rp 10.000.000 x 0,12 x (90:360)


= Rp 300.000

(3): Nilai jatuh tempo = Rp 10.300.000

D: Contoh soal akuntansi perpajakan #4:

Pertanyaan:

Kapan wesel tagih bertanggal 5 Agustus sebesar Rp 12.000.000, 90 hari dengan bunga 8% per
bulan akan jatuh tempo?

(a). 31 Oktober

(b). 2 November

(c). 3 November

(d). 4 November
 

Jawaban:

3 November adalah tanggal jatuh tempo wesel tagih bertanggal 5 agustus  sebesar Rp 12.00.000,
90 hari dan bunga 8% per tahun.

[26 hari di bulan Agustus (31 hari – 5 hari) + 30 hari di bulan September + 31 hari di bulan
Oktober + 3 hari di bulan November]

E: Contoh soal akuntansi perpajakan #5:

Pertanyaan:

Ketika wesel tagih gagal bayar, berapakah jumlah yang akan didebit ke piutang?

(a). Nilai nominal wesel tagih.

(b). Akruan bunga.

(c). Nilai nominal wesel tagih di kurangi akruan bunga.

(d). Nilai nominal wesel tagih ditambah akruan bunga.

Jawaban:

Jika wesel tagih tidak dapat ditepati, piutang usaha didebit sejumlah nilai jatuh tempo wesel
tagih (jawaban B).

Nilai jatuh tempo wesel tagih adalah nilai nominal (jawaban A) ditambah akruan bunga.

Nilai jatuh tempo wesel tagih dikurangi akruan bunga (jawaban C) sama dengan nilai nominal
pada piutang.

Nilai jatuh tempo wesel tagih ditambah akruan bunga (jawaban D) tidak benar karena bunga
ditambahkan dua kali.

 
F: Contoh soal akuntansi perpajakan #6:

Pertanyaan:

Selama tahun pertama masa operasi, sebuah perseroan memilih untuk menggunakan metode
penyusutan garis lurus untuk keperluan pelaporan keuangan.

Dan metode saldo menurun ganda dalam menentukan penghasilan kena pajak (PKP).

Jika tarif pajak penghasilan adalah 30% dan jumlah beban penyusutan dalam metode garis lurus
adalah Rp 60.000.000.

Dan dalam metode saldo menurun ganda adalah Rp 100.000.000.

Berapakah jumlah pajak penghasilan yang ditangguhkan hingga tahun-tahun mendatang adalah:

(a). Rp 12.000.000

(b). Rp 24.000.000

(c). Rp 40.000.0000

(d). Rp 60.000.000

Jawaban:

Jumlah pajak penghasilan yang ditangguhkan hingga tahun-tahun mendatang adalah Rp


12.000.000 (jawaban A).

Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

(a): Beban penyusutan, metode saldo menurun ganda = Rp 100.000.000


(b): Beban penyusutan, metode garis lurus = Rp 60.000.000
(c): Kelebihan beban dalam menentukan penghasilan kena pajak:
= (a) – (b)
= Rp 100.000.000 – Rp 60.000.000
= Rp 40.000.000

(d): Tarif pajak penghasilan: 30%


(e): Pajak penghasilan yang ditangguhkan hingga tahun-tahun mendatang:
= 30% x (c)
= 30% x Rp 40.000.000
= Rp 12.000.000

G: Contoh soal akuntansi perpajakan #7:

Pertanyaan:

Biaya investasi sementara milik PT Jaya adalah Rp 100.000.000 dan memiliki nilai pasar sebesar
Rp 120.000.000.000 pada akhir periode akuntansi.

Diasumsikan tarif pajak 30%.

Selisih antara biaya dan nilai pasar akan dilaporkan sebagai:

(a). Laba direalisasi sebesar Rp 14.000.000

(b). Laba yang belum direalisasi sebesar Rp 14.000.000

(c). Laba direalisasi sebesar Rp 20.000.000

(d). Laba yang belum direalisasi sebesar Rp 20.000.000

Jawaban:

Selisih antara biaya investasi sementara dalam surat berharga tersedia untuk dijual dan nilai
pasarnya dilaporkan sebagai laba belum direalisas.

Bersih setelah dikenakan pajak penghasilan, ditunjukkan berikut ini:

(a): Nilai pasar investasi = Rp 120.000.000


(b): Biaya investasi = Rp 100.000.000
(c): Total = (a) – (b) = Rp 120.0000.000 – Rp 100.000.000 = Rp 20.000.000

(d): Dikenakan pajak penghasilan (30%) = Rp 6.000.000

Laba belum direalisasi, bersih setelah pajak:


= (c) – (d)
= Rp 20.000.000 – Rp 6.000.000
= Rp 14.000.0000

Laba belum direalisasi sebesar Rp 14.000.000 (jawaban B).

Dilaporkan di neraca sebagai penambahan biaya investasi dan sebagai bagian dari laba
komprehensif lainnya.

07: Contoh Soal Akuntansi Manajemen

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi manajemen.


A: Contoh soal akuntansi manajemen #1:

Pertanyaan:

Manakah di antara berikut ini yang bukan merupakan elemen dalam pengendalian internal?

(a). Lingkungan pengendalian

(b). Pengawasan

(c). Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

(d). Prosedur pengendalian.

Jawaban:

Kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku (jawaban C) adalah tujuan, bukan elemen
pengendalian internal.

Lingkungan pengendalian (jawaban A), pengawasan (jawaban B), prosedur pengendalian


(jawaban D), penilaian risiko, informasi dan komunikasi adalah lima elemen dalam pengendalian
internal.

 
B: Contoh soal akuntansi manajemen #2:

Pertanyaan:

Bank salah membebankan akun perusahaan sebesar Rp 450.000 untuk cek yang ditulis dan
dicatat oleh perusahaan sebesar Rp 540.000.

Untuk mencocokan rekening bank perusahaan pada akhir bulan, perusahaan akan:

(a). Menambahkan Rp 90.000 ke saldo kas menurut rekening koran.

(b). Menambahkan Rp 90.000 ke saldo kas menurut catatan perusahaan.

(c). Mengurangi Rp 90.000 dari saldo kas menurut rekening koran.

(d). Mengurangi Rp 90.000 dari saldo kas menurut catatan perusahaan.

Jawaban:

Kesalahan yang dibuat oleh bank, sehingga saldo kas menurut rekening koran perlu disesuaikan.

Karena bank mengurangi terlalu sedikit sebesar:

= Rp 540.500 – Rp 450.000
= Rp 90.000

Maka kesalahan Rp 90.000 harus dikurangkan dari saldo kas menurut rekening koran (jawaban
C).

C: Contoh soal akuntansi manajemen #3:

Pertanyaan:

Dalam menyiapkan rekonsiliasi bank, jumlah cek yang belum diuangkan akan:

(a). Ditambahkan ke saldo kas menurut rekening koran.

(b). Dikurangi dari saldo kas menurut rekening koran.


(c). Ditambahkan ke saldo kas menurut catatan perusahaan.

(d). Dikurangi dari saldo kas menurut catatan perusahaan.

Jawaban:

Pada tanggal tertentu, akun kas dalam buku besar perusahaan dapat tidak sesuai dengan akun
dalam buku besar bank.

Karena penundaan dan/ atau kesalahan yang dilakukan salah satu dari kedua belah pihak dalam
mencatat transaksi.

Karena itu, tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk menentukan penyebab perbedaan antara dua
saldo akun.

Seluruh kesalahan selanjutnya harus diperbaikan oleh perusahaan atau bank.

Untuk menghasilkan saldo kas yang disesuaikan menurut rekening koran, cek yang belum
diuangkan harus dikurangi (jawaban B).

Untuk menyesuaikan cek yang sudah ditulis oleh perusahaan tapi belum disampaikan ke bank
untuk pembayaran.

D: Contoh soal akuntansi manajemen #4:

Pertanyaan:

Berdasarkan rekonsiliasi bank, ayat jurnal yang diperlukan adalah:

(a). Penambahan ke saldo kas menurut catatan perusahaan.

(b). Pengurangan dari saldo kas menurut catatan perusahaan.

(c). Jawaban A dan B.

(d). Bukan jawaban A atau B.

 
Jawaban:

Seluruh informasi yang perlu dicocokkan ditambahkan ke atau dikurangkan dari saldo kas
menurut catatan perusahaan dalam rekonsiliasi bank (jawaban C) perlu dibuatkan ayat jurnal
oleh perusahaan.

Untuk memperbaiki kesalahan dalam mencatat transaksi atau untuk memperbarui saldo kas
karena penundaan dalam pencatatan transaksi.

E: Contoh soal akuntansi manajemen #5:

Pertanyaan:

Dana kas kecil adalah:

(a). Dana yang digunakan untuk membayar dalam jumlah yang relatif kecil.

(b). Dana yang dibentuk dengan memperkirakan jumlah kas yang diperlukan untuk pengeluaran
dalam jumlah relatif kecil selama periode tertentu.

(c). Dana yang diganti kembali ketika jumlah uang dalam dana tersebut berkurang mencaai
jumlah minimum yang telah ditentukan sebelumnya.

(d). Seluruh jawaban di atas.

Jawaban:

Untuk menghindari penundaan, ketidaknyamanan, dan beban yang dihubungkan dengan


membayar seluruh kewajban dengan cek, jumlah yang relatif kecil (jawaban A) dibayarkan dari
dana kas kecil.

Dana tersebut dibentuk dengan memperkirakan jumlah kas yang diperlukan untuk membayar
dalam jumlah kecil selama periode tertentu (jawaban B).

Dana tersebut kemudian di-isi kembali saat jumlah uang berkurang mencapai jumlah minimum
yang telah ditentukan sebelumnya (jawaban C).

 
08: Contoh Soal Akuntansi Keuangan

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi keuangan.

A: Contoh soal akuntansi keuangan #1:

Pertanyaan:

Manakah dari pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan pembelian mesin berikut ini yang
merupakan beban yang sesuai untuk akun aset?

(a). Pengiriman

(b). Biaya pemasangan

(c). A dan B

(d). Bukan A dan B

Jawaban:

Seluruh jumlah yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap (seperti mesin) siap di tempat
untuk digunakan adalah jumlah yang sesuai ke akun aset.

Dalam hal mesin yang diperoleh, biaya pengiriman (jawaban A) dan biaya pemasangan (jawaban
B) adalah dua biaya yang sesuai untuk dibebankan ke akun mesin (jawaban C).

B: Contoh soal akuntansi keuangan #2:

Pertanyaan:

Berapakah jumlah penyusutan tahun kedua untuk peralatan yang memiliki biaya Rp 9.000.000.

Dengan estimasi nilai residu sebesar Rp 600.000.

Estimasi masa kegunaan tiga tahun, menggunakan metode saldo menurun ganda?
(a). Rp 6.000.000

(b). Rp 3.000.000

(c). Rp 2.000.000

(d). Rp 400.000

Jawaban:

Penyusutan periodik dalam metode saldo menurun ganda untuk tahun kedua ditentukan dengan
menghitung beban penyusutan tahun pertama.

Penyusutan tahun pertama adalah Rp 6.000.000 (jawaban A) dihitung dengan mengalikan biaya
peralatan Rp 9.000.000 dengan 2/3 (tingkat penyusutan garis lurus 1/3 dikali 2)

Penyusutan tahun kedua adalah Rp 2.000.000 (jawaban C).

Kemudian ditentukan dengan mengalikan nilai buku pada akhir tahun pertama, Rp 3.000.000
(biaya Rp 9.000.000 dikurangi penyusuran tahun pertama Rp 6.000.000) dengan 2/3.

Penyusutan tahun ketiga adalah Rp 400.000 (jawaban D).

Ditentukan dengan mengalikan nilai buku pada akhir tahun kedua, Rp 1.000.000 dengan 2/3,
sehingga menghasilkan  Rp 667.000.

Tetapi, peralatan tidak dapat disusutkan dibawah nilai residunya, yaitu sebesar Rp 600.000.

Sehingga penyusutan tahun ketiga menjadi:

= Rp 1.000.000 – Rp 600.000
= Rp 400.000

C: Contoh soal akuntansi keuangan #3:

Pertanyaan:

Contoh metode penyusutan yang dipercepat adalah:


(a). Garis lurus

(b). Saldo menurun ganda

(c). Unit produksi

(d). Deplesi

Jawaban:

Metode penyusutan yang memberikan jumlah penyusutan yang lebih besar pada tahun pertama
masa kegunaan aset.

Dan selanjutnya jumlah periodik secara bertahap akan menurun disebut metode penyusutan yang
dipercepat.

Metode saldo menurun ganda (jawaban B) adalah contoh dari metode tersebut.

D: Contoh soal akuntansi keuangan #4:

Pertanyaan:

Aset tetap seharga Rp 100.000.000 yang diperoleh dengan mempertukarkan aset yang serupa
memiliki nilai buku sebesar Rp 25.000.000.

Diasumsikan penyisihan pertukaran adalah Rp 30.000.000 dan kas sebesar Rp 70.000.000


dibayarkan untuk aset yang baru.

Berapakah biaya aset yang baru untuk keperluan pelaporan keuangan?

(a). Rp 100.000.000

(b). Rp 95.000.000

(c). Rp 70.000.000

(d). Rp 30.000.000
 

Jawaban:

Metode akuntansi yang diterima untuk pertukaran aset yang serupa di mana penyisihan
pertukaran (Rp 30.000.000) melebihi nilai buku aset yang lama (Rp 25.000.000).

Mengharuskan biaya aset baru ditentukan dengan menambah jumlah kas yang diserahkan (Rp
70.000.000) untuk nilai buku aset lama (Rp 25.000.000).

Yang secara total berjumlah Rp 95.000.000.

Atau hasil yang belum diakui (Rp 5.000.000) dapat dikurangi dari harga katalog (Rp
100.000.000).

E: Contoh soal akuntansi keuangan #5:

Pertanyaan:

Manakah dari pilihan berikut ini yang merupakan contoh aset tak berwujud?

(a). Hak paten

(b). Goodwill

(c). Hak cipta

(d). Semua dari pilihan di atas.

Jawaban:

Aset berumur panjang yang berguna dalam kegiatan operasi, tidak disimpan untuk dijual
kembali, dan tidak memiliki keberadaan secara fisik disebut aset tak berwujud.

Sebagai contoh adalah hak paten, goodwill, dan hak cipta (jawaban D).

 
09: Contoh Soal Akuntansi Perbankan

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi perbankan.

A: Contoh soal akuntansi perbankan #1:

Pertanyaan:

Sebuah perusahaan menerbitkan wesel bayar 60 hari dengan bunga 12%  senilai Rp 5.000.000
untuk bank.

Jumlah yang harus dibayarkan saat jatuh tempo adalah:

(a). Rp 4.900.000

(b). Rp 5.000.000

(c). Rp 5.100.000

(d). Rp 5.600.000

Jawaban:

Jumlah yang harus dibayarkan saat jatuh tempo adalah Rp 5.100.000, yang dihitung sebagai
berikut:

(1): Nilai yang tercantum pada wesel bayar = Rp 5.000.000

(2): Ditambah dengan bunga sebesar:

= Rp 5.000.000 x 12% x (60/360)


= Rp 100.000

(3): Jumlah yang harus dibayarkan saat jatuh tempo:

= (1) + (2)
= Rp 5.000.000 + Rp 100.000
= Rp 5.100.000
 
B: Contoh soal akuntansi perbankan #2:

Pertanyaan:

Sebuah perusahaan menerbitkan wesel bayar 60 hari senilai Rp 5.000.000 untuk pemasok dan
telah diberi diskonto 12%.

Hasil yang diterima oleh perusahaan adalah:

(a). Rp 4.400.000

(b). Rp 4.900.000

(c). Rp 5.000.000

(d). Rp 5.100.000

Jawaban:

Jumlah bersih yang tersedia untuk peminjam dari wesel bayar diskontoan disebut hasil.

Hasil yang diterima adalah sebesar Rp 4.900.000 (jawaban B) dihitung sebagai berikut:

(1): Nilai yang tercantum pada wesel bayar = Rp 5.000.000

(2): Dikurangi bunga:

= Rp 5.000.000 x 12% x (60/360)


= Rp 100.000

(3): Hasil yang diterima:

= (1) – (2)
= Rp 5.000.000 – Rp 100.000
= Rp 4.900.000
 

C: Contoh soal akuntansi perbankan #3:

Pertanyaan:
Perusahaan PT MKN mendapatkan pinjaman jangka panjang 4 tahun dari Bank sebesar Rp
300.000.000. Tingkat bunga pinjaman 12%.

Bagaimana jurnal pencatatan transaksi tersebut?

Jawaban:

[Debit] Rekening Bank …. Rp 300.000.000


[Debit] Biaya Bunga …. Rp 36.000.000
[Kredit] Utang Jangka Panjang …. Rp 300.000.000
[Kredit] Utang Bunga …. Rp 36.000.000
 

10: Contoh Soal Akuntansi Sewa

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi sewa.

A: Contoh soal akuntansi sewa #1:

Pertanyaan:

Saldo akun Sewa Diterima di Muka untuk perusahaan MKN pada tanggal 31 Desember 2020
sebesar Rp 1.200.000.

Jika MKN lupa mecatat ayat jurnal penyesuaian untuk sewa diterima selama bulan Desember
sebesar Rp 600.000.

Pengaruh terhadap neraca dan Laporan Laba Rugi untuk bulan Desember 2020 adalah:

(a). Aset kurang catat Rp 600.000 laba bersih lebih catat Rp 600.000.

(b). Kewajiban kurang catat Rp 600.000, laba bersih kurang catat Rp 600.000.

(c). Kewajiban lebih catat Rp 600.000, laba bersih kurang catat Rp 600.000

(d). Kewajiban lebih catat Rp 600.000, laba bersih lebih catat Rp 600.000

 
Jawaban:

Kegagalan untuk mencatat ayat jurnal penyesuaian dengan mendebit Sewa Diterima di Muka Rp
600.000. dan mengkredit Pendapatan Sewa Rp 600.000.

Transaksi tersebut akan berdampak pada lebih catat kewajiban sebesar Rp 600.000 dan kurang
catat laba bersih sebesar Rp 600.000 (jawaban C).

B: Contoh soal akuntansi sewa #2:

Pertanyaan:

Perusahaan menyewa kantor selama 5 tahun sebesar Rp 100.000.000.

Pembayaran dilakukan melalui transfer rekening bank.

Bagaimana cara mencatat transaksi tersebut?

Jawaban:

Pada saat terjadi transaksi:

[Debit] Piutang Sewa …. Rp 100.000.000


[Kredit] Rekening Bank …. Rp 100.000.000
Pada saat penyesuaian alokasi biaya sewa tiap tahun:

Tahun Pertama:

[Debit] Biaya Sewa …  Rp 20.000.000


[Kredit] Piutang Sewa … Rp 20.000.00
 

Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:


= Pembayaran sewa : Waktu sewa
= Rp 100.000.000 : 5
= Rp 20.000.000

Pencatatan seperti ini dilakukan hingga tahun ke-5.


 

11: Contoh Soal Akuntansi Dana Pensiun

Bagian ini kami sajikan contoh soal akuntansi dana pensiun.

A: Contoh soal akuntansi dana pensiun #1:

Pertanyaan:

Slip gaji milik PT Manajemen Keuangan Network (MKN) menunjukkan iuran Jaminan Hari Tua
sebesar Rp 1.500.000.

Dan iuran JPK sebesar Rp 500.000, yang dipotong dari total gaji sebesar Rp 20.000.000 untuk
bulan ini.

PPh pasal 21 untuk periode tersebut berjumlah Rp 3.250.000.

Bagaimana ayat jurnal untuk mencatat gaji bulan ini?

Jawaban:

[Debit] Beban Gaji ….  Rp 20.000.000


[Kredit] Utang Iuran Jaminan Hari Tua …. Rp 1.500.000
[Kredit] Utang Iuran JPK….. Rp 500.000
[Kredit] Utang PPh pasal 21 … Rp 3.250.000
[Kredit] Utang Gaji …. Rp 14. 750.000
 

B: Contoh soal akuntansi dana pensiun #2:

Pertanyaan:

Perusahaan jasa Kursus Akuntansi Surabaya memberikan tunjangan cuti dan skema pensiun
dengan iuran pasti untuk para karyawannya.

Jumlah cuti berbayar untuk bulan Mei adalah Rp 25.000.000.


Skema pensiun mengharuskan iuran dibayarkan kepada pengelola pensiun setara dengan 10%
dari gaji karyawan.

Jumlah gaji untuk bulan Mei adalah Rp 175.000.000

Bagaimana ayat jurnal untuk:

(a). Cuti berbayar

(b). Tunjangan pensiun

Jawaban:

(a): Cuti berbayar:

[Debit] Beban Cuti Berbayar…..  Rp 25.000.000


[Kredit] Utang Cuti Berbayar ….. Rp 25.000.000
(cuti berbayar yang diakru untuk bulan Mei.
 

(b): Tunjangan Pensiun:

[Debit] Beban Pensiun …. Rp 17.500.000


[Kredit] Kas ….  Rp 17.500.000
(iuran untuk pensiun 10% dari gaji Rp 175.000.000)
 

12: Contoh Soal Akuntansi Saham

Ingin tahu persoalan dan jawaban tentang saham?

Ikuti contoh-contohnya berikut ini….

A: Contoh soal akuntansi saham #1:

Pertanyaan:

Bagian ekuitas pemegang saham di neraca dapat mencakup:


(a). Saham biasa

(b). Dividen saham yang dibagikan

(c). Saham preferen

(d). Semua jawaban benar

Jawaban:

Bagian ekuitas pemegang saham di neraca perseroan dibagi menjadi dua sub bagian utama:

(1): investasi yang berasal dari pemegang saham dan lainnya

(2): laba bersih yang ditahan dalam bisnis.

Termasuk sebagai bagian dari investasi oleh pemegang saham dan lainnya adalah nilai nominal
saham biasa (jawaban A), dividen saham yang dibagikan (jawaban B).

Dan nilai nominal saham preferen (jawaban C).

B: Contoh soal akuntansi saham #2:

Pertanyaan:

Manakah yang merupakan kelemahan dari bentuk usaha perseroan?

(a). Kewajiban yang terbatas

(b). Umur yang berkelanjutan

(c). Pemilik terpisah dari manajemen

(d). Kemampuan ntuk memperoleh modal

Jawaban:
Pemisahan pemilik dari manajemen (jawaban C) adalah kelemahan bentuk usaha perseroan
karena manajemen mungkin saja bertindak tanpa memperhatikan kepentingan pemilik.

Kewajiban yang terbatas (jawaban A), umur yang berkelanjutan (jawaban B).

Dan kemampuan untuk memperoleh modal (jawaban D) seluruhnya adalah kelebihan dari bentuk
usaha perseoran.

C: Contoh soal akuntansi saham #3:

Pertanyaan:

Dari sumber yang manakah, modal disetor untuk perseroan dapat diperoleh?

(a). Penerbitan saham preferen

(b). Penerbitan saham biasa

(c). Penjualan saham treasuri perseroan

(d). Seluruh jawaban benar

Jawaban:

Modal disetor adalah salah satu dari dua sub divisi utama ekuitas pemegang saham dalam sebuah
perseroan.

Modal disetor dapat berasal dari banyak sumber, termasuk penerbitan saham preferen (jawaban
A), penerbitan saham biasa (jawaban B) atau penjualan saham treasuri perseroan (jawaban D).
 

D: Contoh soal akuntansi saham #4:

Pertanyaan:

Jika sebuah perseroan membeli kembali sahamnya sendiri, maka saham tersebut disajikan di
neraca pada:
(a). Bagian aset lancar

(b). Bagian kewajiban jangka panjang

(c). Bagian ekuitas pemegang saham

(d). Bagian investasi

Jawaban:

Saham yang diperoleh kembali, dikenal sebagai saham treasuri atau saham yang diperoleh
kembali.

Harus disajikan pada bagian pada bagian ekuitas pemegang saham (jawaban C) dalam neraca.

Harga yang dibayarkan untuk saham treasuri dikurangkan dari total seluruh akun ekuitas
pemegang saham.

E: Contoh soal akuntansi saham #5:

Pertanyaan:

Sebuah perseroan telah menerbitkan 25.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp
100.000 dan menyimpan 3.000 lembar dari keseluruhan saham sebagai saham treasuri.

Jika perseroan mengumumkan dividen sebesar Rp 2.000 per lembar saham.

Berapakah jumlah yang dicatat sebagai dividen kas?

(a). Rp 22.000.000

(b). Rp 25.000.000

(c). Rp 44.000.000

(d). Rp 50.000.000

 
Jawaban:

Jika perseroan yang menyimpan saham treasuri mengumumkan dividen tunai, maka dividen
tidak akan dibayarkan untuk saham treasuri karena berarti perseroan akan mendapatkan
penghasilan dari perseroan itu sendiri.

Dengan demikian, perseroan akan mencatat Rp 44.000.000 (jawaban C) sebagai dividen tunai.

25.000 lembar saham diterbitkan dikurangi 3.000 lembar yang disimpan sebagai saham treasuri
dikalikan dividen Rp 2.000 per lembar.

F: Contoh soal akuntansi saham #6:

Pertanyaan:

Laba material yang didapat dari penyerahan tanah untuk kepentingan umum akan dilaporkan
pada laporan laba rugi sebagai:

(a). Pos luar biasa

(b). Pos pendapatan lainnya

(c). Biaya restrukturisasi

(d). Penurunan nilai aset tetap

Jawaban:

Peristiwa dan transaksi yang dibedakan oleh karakteristik yang tidak biasa dan waktu terjadinya
yang tidak rutin, seperti laba atas penyerahan tanah untuk kepentingan umum.

Dilaporkan di laporan laba rugi sebagai pos luar biasa (jawaban A).

Biaya restrukturisasi (jawaban C) dan penurunan nilai aset tetap (jawaban D) adalah pos-pos
yang tidak biasa yang berhubungan dengan peristiwa akuntansi yang berbeda dengan penyerahan
tanah.

 
G: Contoh soal akuntansi saham #7:

Pertanyaan:

PT Xidev Bening Fahima memiliki 75% bagian dari PT Zet Empat Tujuh.

Selama tahun berjalan, PT Zet Empat Tujuh melaporkan laba bersih sebesar Rp 150.000.000 dan
mengumumkan dividen sebesar Rp 40.000.000.

Berapakah kenaikan investasi PT Xidev Bening Fahima pada saham PT Zet Empat Tujuh untuk
tahun berjalan?

(a). Rp 0

(b). Rp 30.000.000

(c). Rp 82.500.000

(d). Rp 112.500.000

Jawaban:

Dalam investasi saham menggunakan metode akuntansi ekuitas, PT Xidev Bening Fahima
melaporkan bagian dari laba bersih dan dividen yang diperoleh dari  PT Zet Empat Tujuh.

Investasi pada saham PT Zet Empat Tujuh akan meningkat sebesar:

= [(Rp 150.000.000 x 75%) – (Rp 40.000.000 x 75$)


= Rp 82.500.000

Untuk tahun berjalan.

Rp 30.000.000 (jawaban B) hanya merupakan bagian PT Xidev Bening Fahima atas dividen
tahun berjalan PT Zet Empat Tujuh.

Rp 112.500.000 (jawaban D) hanya merupakan bagian PT PT Xidev Bening Fahima atas laba
bersih PT Zet Empat Tujuh.

 
H: Contoh soal akuntansi saham #8:

Pertanyaan:

PT Zetujuh memiliki harga pasar Rp 60.000 per lembar saham pada tanggal 31 Desember
2020.Total ekuitas pemegang saham adalah Rp 2.400.000.000 dan laba bersih adalah sebesar Rp
800.000.000.

Terdapat 200.000 lembar saham yang beredar.

Dividen saham preferen adalah Rp 50.000.000.

Rasio harga laba adalah:

(a). 3

(b). 15

(c). 16

(d). 20

Jawaban:

Rasio Harga – Laba =

= Harga Pasar per Lembar Saham Biasa : Laba per Saham


= Rp 60.000 : [(Rp 800.000.000 – Rp 50.000.000) : 200.000]
= 16

13: Contoh Soal Akuntansi Obligasi

Berikut ini contoh-contoh pertanyaan dan jawaban persoalan obligasi:

A: Contoh soal akuntansi Obligasi #1:

Pertanyaan:
Jika sebuah perusahaan berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 1.000.000.000 dengan
bunga 12% pada saat suku bunga pasar untuk obligasi serupa adalah 10%.

Maka obligasi diharapkan dapat dijual pada:

(a). Nilai nominalnya

(b). Harga premium

(c). Harga diskon

(d). Harga dibawah nilai nominalnya.

Jawaban:

Karena suku bunga kontrak obligasi lebih tinggi daripada suku bunga pasar yang berlaku,
investor yang rasional akan bersedia membayar lebih tinggi dari nilai nominal.

Atau pada harga premium (jawaban B) untuk mendapatkan obligasi.

Jika suku bunga kontrak dan suku bunga pasar sama, maka obligasi dapat diharapkan untuk
dijual pada nilai nominal (jawaban A).

Begitu pula, jika suku bunga pasar lebih tinggi daripada suku bunga kontrak.

Maka obligasi akan dijual pada harga dibawah nilai nominalnya (jawaban D) atau pada harga
diskon (jawaban C).

B: Contoh soal akuntansi Obligasi #2:

Pertanyaan:

Jika akun utang obligasi memiliki saldo sebesar Rp 900.000.000 dan akun diskon atas utang
obligasi memilki saldo sebesar Rp 72.000.000.

Berapakah nilai tercatat obligasi?

(a). Rp 828.000.000
(b). Rp 900.000.000

(c). Rp 972.000.000

(d). Rp 580.000.000

Jawaban:

Nilai tercatat obligasi adalah nilai nominal ditambah premium yang belum diamortisasi atau
dikurangi diskon yang belum diamortisasi.

Untuk pertanyaan ini, nilai tercatat adalah Rp 900.000.000 dikurangi Rp 72.000.000, atau Rp
828.000.000 (jawaban A).

C: Contoh soal akuntansi Obligasi #3:

Pertanyaan:

Kas dan surat berharga yang dihimpun sebagai dana pelunasan untuk pembayaran obligasi saat
jatuh tempo digolongkan di neraca sebagai:

(a). Aset lancar

(b). investasi

(c). Kewajiban jangka panjang

(d). Kewajiban lancar

Jawaban:

Meskipun dana pelunasan dapat terdiri atas kas dan surat berharga, dana disebutkan di neraca
sebagai  investasi (jawab B).

Karena digunakan untuk membayar kewajiban jangka panjang saat jatuh tempo.
 

D: Contoh soal akuntansi Obligasi #4:

Pertanyaan:

Jika sebuah perusahaan membeli obligasi perusahaan XZY senilai Rp 150.000.000 pada harga
101 ditambah bunga yang terutang sebesar Rp 2.000.000 dan komisi pialang sebesar Rp 50.000.

Maka jumlah yang didebit ke investasi obligasi perusahaan XYZ adalah:

(a). Rp 150.000.000

(b). Rp 151.550.000

(c). Rp 153.500.000

(d). Rp 153.550.000

Jawaban:

Jumlah yang didebit ke akun investasi adalah biaya obligasi.

Termasuk jumlah yang dibayarkan kepada penjual obligasi, yaitu:

= 101% x Rp 150.000.000
= Rp 151.500.000

Ditambah komisi pialang Rp 50.000.

Jadi jumlahnya adalah sebagai berikut:

= Rp 151.550.000 (jawaban B)

Bunga yang terutang sebesar Rp 2.000.000 yang dibayarkan kepada penjual harus didebit ke
pendapatan bunga.

Karena akan dihapuskan dengan jumlah yang akan diterima sebagai bunga pada tanggal
pembayaran bunga berikutnya.
 

E: Contoh soal akuntansi Obligasi #5:

Pertanyaan:

Saldo dalam akun diskon utang obligasi biasanya akan dilaporkan di neraca pada:

(a). Bagian Aset Lancar

(b). Bagian Kewajiban Lancar

(c). Bagian Kewajiban Jangka Panjang

(d). Bagian Investasi

Jawaban:

Saldo diskon atas utang obligasi biasanya dilaporkan sebagai pengurang dari utang obligasi pada
bagian kewajiban jangka panjang (jawaban C) di neraca.

Begitu pula, saldo dalam akun premium utang obligasi dilaporkan sebagai tambahan untuk utang
obligasi pada bagian kewajiban jangka panjang di neraca.

14: Contoh Soal Cash Flow

Berikut ini saya sajikan contoh-contoh soal tentang cashfow perusahaan:

A: Contoh soal akuntansi Cash flow #1:


Pertanyaan:

Contoh arus kas dari kegiatan operasi adalah:

(a). Penerimaan kas dari penjualan saham


(b). Penerimaan kas dari penjualan obligasi

(c). Pembayaran kas untuk dividen

(d). Penerimaan kas dari pelanggan yang membeli secara kredit.

Jawaban:

Arus kas dari kegiatan operasi mempengaruhi transaksi yang terlibat dalam penentuan laba
bersih.

Seperti, penerimaan kas dari pelanggan yang membeli secara kredit (jawaban D).

Penerimaan kas dari penjualan saham (jawaban A) dan penjualan obligasi (jawaban B).

Serta pembayaran kas untuk dividen (jawaban C) adalah arus kas dari kegiatan pendanaan.

B: Contoh soal akuntansi Cash flow #2:

Pertanyaan:

Contoh arus kas dari kegiatan investasi adalah:

(a). Penerimaan kas dari penjualan peralatan

(b). Penerimaan kas dari penjualan saham

(c). Pembayaran kas untuk dividen

(d). Pembayaran kas untuk memperoleh saham treasuri

Jawaban:

Arus kas dari kegiatan investasi mencakup penerimaan dari penjualan aset non lancar.

Seperti peralatan (jawaban A) dan pembayaran untuk memperoleh aset non-lancar.


Penerimaan kas dari penjualan saham (jawaban B)

Dan pembayaran kas untuk dividen (jawaban C) serta untuk memperoleh saham treasuri
(jawaban D).

Adalah arus kas dari kegiatan pendanaan.

C: Contoh soal akuntansi Cash flow #3:

Pertanyaan:

Contoh arus kas dari kegiatan pendanaan adalah:

(a). Penerimaan kas dari pelanggan yang membeli secara kredit

(b). Penerimaan kas dari penjualan peralatan

(c). Pembayaran kas untuk dividen

(d). Pembayaran kas untuk memperoleh tanah.

Jawaban:

Pembayaran kas untuk dividen (jawaban C) adalah contoh dari kegiatan pendanaan.

Penerimaan kas dari pelanggan yang membeli secara kredit (jawaban A) adalah kegiatan operasi.

Penerimaan kas dari penjualan peralatan (jawaban B) adalah kegiatan investasi.

Pembayaran kas untuk memperoleh tanah (jawaban D) adalah contoh dari kegiatan investasi.

D: Contoh soal akuntansi Cash flow #4:

Pertanyaan:
Manakah dari metode pelaporan arus kas dari kegiatan operasi berikut ini yang menyesuaikan
laba bersih dengan pendapatan dan beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran
kas?

(a). Metode langsung

b). Metode pembelian

(c). Metode resiprokal

(d). Metode tidak langsung

Jawaban:

Metode tidak langsung (jawaban D) melaporkan arus kas dari kegiatan operasi yang dimulai
dengan laba bersih.

Dan menyesuaikannya untuk pendapatan dan beban yang tidak melibatkan penerimaan atau
pembayaran kas.

E: Contoh soal akuntansi Cash flow #5:

Pertanyaan:

Laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi untuk tahun berjalan adalah Rp 55.000.000.

Dan penyusutan aset tetap untuk tahun berjalan adalah Rp 22.000.000.

Saldo aset lancar dan kewajiban lancar pada awal dan akhir tahun ditunjukkan sebagai berikut:
Total jumlah yang dilaporkan untuk cash flow dari aktivitas operasi di laporan arus kas dengan
menggunakan metode tidak langsung adalah:

(a). Rp 33.000.000

(b). Rp 55.000.000

(c). Rp 65.500.000

(d). Rp 77.000.000

Jawaban:

Arus kas dari bagian kegiatan operasi di laporan cash flow akan melaporkan arus kas besih dari
kegiatan operasi sebesar Rp 65.500.000 yang ditentukan sebagai berikut:

Arus kas dari kegiatan operasi:

(a): Laba bersih = Rp 55.000.000


(b): Penyusutan = Rp 22.000.000
(c): Kenaikan dalam piutang usaha = Rp (10.000.000)
(d): Penurunan dalam persediaan = Rp 5.000.000
(e): Penurunan dalam beban dibayar di muka = Rp 500.000
(f): Penurunan dalam utang usaha = Rp (7.000.000)
(g): Arus kas bersih dari kegiatan operasi:

= (a) + (b) + (c) + (d) + (e) + (f)


= Rp 65.500.000
 

15: Contoh Soal Analisis Laporan Keuangan

Berikut ini saya sajikan contoh soal analisis laporan keuangan:

A: Contoh soal analisis laporan keuangan #1:

Pertanyaan:

Jenis analisis apakah yang ditunjukkan berikut ini:

(a). Analisis vertikal

(b). Analisis horizontal

(c). Analisis profitabilitas

(d). Analisis margin kontribusi

Jawaban:

Analisis persentase yang menunjukkan hubungan bagian dari komponen-komponen laporan


keuangan terhadap nilai total di laporan keuangan.

Seperti hubungan antara aset lancar terhadap total aset (20% terhadap 100%) dalam pertanyaan,
disebut analisis vertikal (jawaban A).
Analisis persentase terhadap kenaikan dan penurunan dalam pos-pos yang berhubungan di
laporan keuangan komparatif disebut analisis horizontal (jawaban B).

Contoh analisis horizontal adalah penyajian jumlah aset lancar dalam neraca periode
sebelumnya.

Beserta jumlah aset lancar pada akhir tahun berjalan.

Dan kenaikan atau penurunan dalam aset lancar  di antara kedua periode tersebut yang
dinyatakan dalam persentase.

Analisis profitabilitas (jawaban C) adalah analisis terhadap kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan laba.

Analisis margin kontribusi (jawaban D) adalah pembahasan materi akuntansi manajemen.

B: Contoh soal analisis laporan keuangan #2:

Pertanyaan:

Manakah dari ukuran berikut yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban lancarnya?

(a). Modal kerja

(b). Rasio lancar

(c). Rasio cepat

(d). Seluruh jawaban di atas

Jawaban:

Berbagai ukuran solvabilitas, yang dikelompokkan sebagai analisis posisi lancar, menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.

Masing-masing ukuran membantu dalam analisis posisi lancar perusahaan dan paling berguna
ketika dibandingkan dengan ukuran yang sama dari periode lainnya dan dengan perusahaan
lainnya.
Modal kerja (jawaban A) adalah kelebihan aset lancar terhadap kewajiban lancar.

Rasio lancar (jawaban B) adalah rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar.

Rasio cepat (jawaban C) adalah rasio jumlah kas, piutang, dan surat berharga yang dapat
dipasarkan terhadap kewajiban lancar.

Jadi jawabannya adalah D.

C: Contoh soal analisis laporan keuangan #3:

Pertanyaan:

Rasio yang dihitung dengan cara membagi total aset lancar dengan total kewajiban lancar adalah:

(a). Rasio lancar

(b). Rasio modal kerja

(c). Rasio bankir

(d). Seluruh jawaban di atas

Jawaban:

Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar biasanya disebut rasio lancar (jawaban A).

Kadangkala disebut rasio modal kerja (jawaban B) atau rasio bankir (jawaban C).

D: Contoh soal analisis laporan keuangan #4:

Pertanyaan:

Rasio aset cair terhadap kewajiban lancar yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar
utang “seketika” adalah:
(a). Rasio lancar

(b). Rasio modal kerja

(c). Rasio cepat

(d). Rasio bankir

Jawaban:

Rasio jumlah kas, piutang, dan surat berharga yang dapat dipasarkan (kadangkala disebut aset
cair) terhadap kewajiban lancar disebut rasio cepat (jawaban C).

Rasio lancar (jawaban A), rasio modal kerja (jawaban B), dan rasio bankir (jawaban D) adalah
istilah yang menjelaskan rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar.

E: Contoh soal analisis laporan keuangan #5:

Pertanyaan:

Ukuran yang berguna untuk mengevaluasi efisiensi dalam manajemen persediaan adalah:

(a). Rasio modal kerja

(b). Rasio cepat

(c). Jumlah hari penjualan dalam persediaan

(d). Rasio aset tetap terhadap kewajiban jangka panjang

Jawaban:

Jumlah hari penjualan dalam persediaan (jawaban C), yang ditentukan dengan membagi rata-rata
persediaan dengan rata-rata harga pokok penjualan (HPP) harian.
Menunjukkan hubungan antara harga pokok penjualan dan persediaan dan efisiensi dalam
manajemen persediaan.

Rasio modal kerja (jawaban A) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi


kewajiban yang jatuh tempo (utang).

Rasio cepat (jawaban B) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang


“seketika”.

Rasio aset tetap terhadap kewajiban jangka panjang (jawaban D) menunjukkan margin keamanan
untuk kreditur jangka panjang.

***

Dan untuk me-refresh tentang manfaat akuntansi dalam kehidupan kita sehari-hari,
saksikan video singkatnya berikut ini..
 

Kesimpulan
Persoalan finansial sangat berhubungan dengan hampir semua bidang dalam kehidupan.

Sejak kita bangun tidur sampai menjelang tidur kembali.

Sehingga mau tidak mau, bersedia atau tidak, kita dituntut untuk ‘melek’ finansial.
Tidak perlu sampai level pakar, cukup mengenal dan mengetahui hakekat pengelolaan keuangan
atau manajemen keuangan.

Dan melalui 81 contoh pertanyaan dan jawaban yang disajikan ini, kita bisa belajar memahami
cara mengelola keuangan.

Demikian yang dapat dibagikan. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Navigasi Tulisan
Jurnal Umum dan Jurnal Khusus dalam Sistem Akuntansi
Pengertian Opsi, Jenis, Perhitungan Beserta Contohnya

Anda mungkin juga menyukai