Anda di halaman 1dari 38

Pengertian Aktiva Tetap

• Aktiva tetap (Aset tetap) adalah harta kekayaan entitas dalam bentuk
asset berwujud yang dimiliki oleh entitas yang di peroleh dalam bentuk
siap pakai atau dibangun sendiri terlebih dahulu, yang sifatnya
permanen serta dapat digunakan dalam kegiatan operasional suatu
entitas yang umurnya lebih dari 1 tahun dan mempunyai nilai cukup
material.
Karakteristik Aset Tetap

• Memiliki wujud fisik (tangible)


• Digunakan dalam kegiatan normal entitas
• Masa manfaat lebih dari 1 tahun

• Aset yang dimiliki dapat di susutkan/dialokasikan


• Dapat digunakan berkali-kali
• Mempunyai nilai cukup material
Prinsip-Prinsip Sistem Pengawasan Aset Tetap
 Anggaran (budget) baik untuk  Prosedur pemeliharaan asset tetap
pembelian maupun untuk dan pengawasannya.
pemeliharaan asset tetap.
 Ada kebijakan untuk menjual asset
 Ketentuan secara tertulis yang tetap yang secara ekonomis tidak
mengatur kapitalisasi pengeluaran menguntungkan.
yang berhubungan dengan asset
tetap.  Pemeriksaan fisik yang dilakukan
secara periodic.
 Pencatatan dan pengarsipan
dokumen asset tetap dalam kartu  Jaminan asuransi atas kerugian
induk dan kartu eksploitasi. akibat kebakaran dan hal lainnya.
 Penetapan nilai residu (nilai sisa)
yang relative tepat.
Penggolongan Aset Tetap
• Aset tetap berwujud atau asset tetap, yaitu asset tetap yang memiliki
bentuk secara fisik (dapat dilihat dan diraba).
3 jenis sumber aset tetap berwujud
1. Aset tetap yang merupakan sumber penyusutan (depresiasi).
2. Aset tetap yang tergolong ke dalam sumber deplesi yakni asset
berupa sumber daya alam (natural resource).
3. Aset yang tidak mengalami penyusutan atau deplesi.
Menentukan Harga Perolehan Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki perusahaan diperoleh dengan berbagai cara :
1. Dibeli tunai (purchase of cash).
Sebagai contoh, pada tanggal 15 juni 2018, PD Tazkiyah memperoleh tanah dengan harga tunai
Rp100.000.000,00. Di atas tanah tersebut berdiri sebuah gedung tua yang biaya penghancurannya
Rp6.000.000,00. Tambahan pengeluaran lainnya adalah biaya notaris Rp1.500.000,00 dan komisi agen real
estate Rp7.250.000,00.
Maka harga perolehan tanah menjadi Rp114.750.000,00 yang dihitung sebagai berikut.

Harga tunai tanah Rp 100.000.000,00


Biaya penghancuran Rp 6.000.000,00
Biaya notaris Rp 1.500.000,00
Komisi agen real estate Rp 7.250.000,00 +
Jumlah biaya perolehan tanah Rp 114.750.000,00 
Maka jurnal untuk mencatat perolehan tanah tersebut sebagai berikut.

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


15/06/2018 Tanah Rp 114.750.000,00

Kas Rp 114.750.000,00

(mencatat perolehan tanah)


2. Dibeli secara kredit atau angsuran (purchase on deferred payment).
Sebagai contoh, pada 11 Januari 2011, PT Maju Jaya membeli sebuah mesin
seharga Rp400.000.000,00 secara angsuran. Biaya yang dikeluarkan sampai
aset siap dipakai Rp20.000.000,00 dibayar tunai. Mesin diangsur 10 kali
angsuran Rp40.000.000,00 tiap bulan, dengan bunga tetap 10%.
Jurnalnya sebagai berikut.
1. Pada saat terjadinya pembelian

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


Jan 11 Mesin Rp 420.000.000,00

2011 Utang Angsuran Rp 400.000.000,00

Kas Rp 20.000.000,00
2. Setiap membayar Angsuran bulanan
Utang Angsuran Rp 40.000.000,00
Beban bunga Rp 4.000.000,00 +
Kas Rp 44.000.000,00

Jurnal saat membayar angsuran pada bulan Februari


Tanggal Akun Ref Debit Kredit

Feb 02 Utang Angsuran Rp 40.000.000,00

2011 Beban Bunga Rp 4.000.000,00

Kas Rp 44.000.000,00
3. Pertukaran (acquisition by exchange).
Sebagai contoh,Pada tanggal 15 Maret 2018, PT. Foraz menukarkan kendaraannya dengan
sebuah mesin. Harga perolehan kendaraan Rp. 100.000.000,00. Akumulasi penyusutan
pada saat penukaran adalah Rp. 20.000.000,00
HargaMesin yang baru Rp. 90.000.000,00 PT Foraz menambah uang tunai sebesar
Rp5.000.000,00.
Perhitungan :
Harga Pasar Mesin Rp 90.000.000,00
Harga Perolehan Mobil Rp100.000.000,00
Akumulasi Penyustan Rp 20.000.000,00 -
Nilai buku Mobil Rp 80.000.000,00 -
Selisih nilai buku Rp 10.000.000,00
Tambahan uang tunai Rp 5.000.000,00 -
Laba Pertukaran Rp 5.000.000,00
• Jurnal nya :

Tanggal Akun Ref Debit Kredit


15/03/2018 Peralatan (Mesin) Rp90.000.000,00
Akumulasi peny. peralatan Rp20.000.000,00
Kendaraan (peralatan. lama) Rp100.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00
Keuntungan pertukaran aktiva tetap Rp 5.000.000,00
4. Membuat sendiri (acquisition by self construction).
Sebagai contoh, Pada tanggal 21 September 2018, PT Galaxy membangun sebuah gedung
untuk ruang kantor yang baru. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan gedung
tersebut sebagai berikut.
Pembelian bahan bangunan Rp 250.000.000,00
Upah buruh Rp 20.500.000,00
Pembayaran untuk jasa arsitek Rp 53.000.000,00
Biaya pembuatan izin mendirikan bangunan (IMB) Rp 55.000,00 +
Total biaya yang dikeluarkan Rp 323.555.000,00
Jurnalnya :

Tanggal Akun Ref Debit Kredit

Sept 21 Bangunan Kantor Rp 323.555.000,00

2018 Kas Rp 323.555.000,00


5. Diterima sebagai hadiah/penemuan (acquisition by gift or discovery).
Sebagai contoh, Pada 20 Maret 2013 PT. Kartini Utama mendapat hadiah 10
unit komputer Intel Pentium 4 sebagai peralatan kantor dari kantor wilayah
Departmen Perdagangan Jakarta, menurut harga pasar komputer tersebut
seharga Rp5.000.000,00 per unit. Total harga pasar seluruh komputer yang
diterima = Rp5.000.000,00 x 10 unit = Rp50.000.000,00.
Jurnalnya :

Tanggal Akun Ref Debit Kredit

Maret 20 Peralatan Rp 50.000.000,00

2013 Modal Rp 50.000.000,00


Kartu Kartu Aset Tetap
1.     Kartu Induk Aset Tetap.
Sebagai contoh, PT. Maju Terus memiliki sebuah truk dengan
nomor aktiva 12.301. truk ini digunakan pada bagian penjualan.
PT. Maju Terus membeli truk tersebut pada tanggal 5 Juli 2008
sebesar Rp 120.000.000,00 dengan no. ref 1165. Nilai residunya
tersebut sebesar Rp 12.000.000,00 dan persentase
penyusutannya 20%. Truk ini bermerek Toyota dengan tahun
pembuatan 1995. Pada tanggal 5 April 2009. Truk tersebut
mengalami kerusakan dan harus melakukan perbaikan sebesar
Rp 5.000.000,00 dengan no. ref 1788
2. Kartu Eksploitasi Aset Tetap.
Sebagai contoh, PT. Karya Mandiri memiliki bus dengan merek Mercedez
Ban. Tahun pembuatannya pada tahun 1987 dan nomor polisi D 5567 YN
dan No Aktivan nya 12.400 1.
Pada tanggal 1 Juli 2012 PT. Karya Mandiri mengeluarkan biaya untuk
membeli bahan bakar sebesar Rp 240.000,00 dengan no.ref 201 dan biaya
retribusi sebesar Rp 50.000,00 dengan no.ref 202 dan pada tanggal yang
sama PT. Karya Mandiri melakukan penjualan dengan jasa angkutan
menggunakan bus sebesar Rp 800.000,00 dengan no.ref 332 kemudian pada
tanggal 2 Juli 2012. PT. Karya Mandiri mengeluarkan biaya untuk membeli
bahan bakar sebesar Rp 240.000,00 dengan no.ref 204, pelumas sebesar Rp
80.000,00 denga no.ref 216 dan biaya retribusi sebesar Rp 50.000,00
dengan no.ref 215 dan pada tanggal yang sama PT. Karya Mandiri
melakukan penjualan dengan jasa angkutan menggunakan bus sebesar Rp
900.000,00 dengan no.ref 341
3. Kartu (Daftar) Inventaris.
Sebagai contoh, Pada tanggal 2 Juni 2008 PT. Sinar Jaya membeli kap lampu sebanyak
20 dengan harga sebesar Rp 1.000.000,00. Kap lampu ini digunakan pada bagian
produksi dengan no. ref 311. Kap lampu tersebut berada di perumahan Jl. Argapuri no.
2115 Bandung. (No. Aktiva 5215)
4.Kartu Penyusutan Aktiva Tetap.
Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan
PENGERTIAN
• Penyusutan aktiva tetap (depresiasi), merupakan istilah akuntansi yang
didefinisikan sebagai penurunan nilai dari suatu aktiva tetap karena
waktu dan pemakaian.
• Akumulasi Penyusutan adalah seluruh akumulasi nilai beban
penyusutan dalam satu periode.
Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya penyusutan

• Harga Perolehan (Cost)


Harga perolehan aset tetap adalah harga dan semua pengeluaran biaya
yang diperlukan untuk memperoleh aset tetap sehingga siap pakai atau
berfungsi sesuai dengan tujuan pemiliknya.
• Nilai Sisa/Nilai Residu (Salvage Value)
Nilai sisa adalah estimasi (perkiraan) atau taksiran harga jual aset tetap
yang tidak terpakai lagi pada akhir masa manfaat.
• Taksiran Umur Ekonomis (Service Life)
Umur ekonomis aset tetap adalah lamanya aset tetap dapat memberikan
jasa atau masa manfaat secara menguntungkan atau dengan kata lain
estimasi (perkiraan) masa produktif yang diperkirakan.
Metode Penyusutan Aset Tetap
1. Metode Garis Lurus (straight line method).
Rumus :
1) Beban Penyusutan/tahun = Harga Perolehan – Nilai Sisa
Masa Manfaat
2) Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x (Harga Perolehan – Nilai Sisa)
Ket :
• tarif penyusutan = 100% / Masa manfaat
Contoh kasus :
Pada tanggal 15 Juni 2017, Perusahaan AAZZ membeli Mesin Produksi seharga Rp.
100.000.000,00  dengan estimasi nilai Residu sekitar Rp. 20.000.000,00 dan masa manfaatnya
selama 5 tahun. Berapakah biaya penyusutan tahunan Mesin Produksi tersebut apabila dihitung
dengan metode Garis Lurus atau Straight Line Depreciation Method?
Diketahui :
Biaya Perolehan = Rp. 100.000.000,00
Nilai Sisa = Rp. 20.000.000,00
Masa Manfaat = 5 tahun
Penyelesaiannya :
Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan – Nilai Sisa) / Masa manfaat
Biaya Penyusutan = (100.000.000 – 20.000.000) / 5
Biaya Penyusutan = 80.000.000 / 5
Biaya Penyusutan = 16.000.000 
Jurnal :
Beban Penyusutan peralatan Rp16.000.000,00
Akumulasi Penyusutan peralatan Rp16.000.000,00
jenis mesin : Mesin produksi
Merk :-
Nomor :-
Mulai dioperasikan : 15 Juni 2017
Taksiran masa penggunaan : 5 tahun
Harga perolehan : Rp 100.000.000,00
Nilai residu : Rp 20.000.000,00
Metode penyusutan : Garis Lurus

Tahun Harga perolehan penyusutan Akm. Peny. Tiap akhir tahun Nilai buku akhir tahun

2017 Rp100.000.000 Rp16.000.000 Rp16.000.000 Rp84.000.000


2. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Decline Methode). 
Rumus :
1) Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x (Harga Perolehan – Akumulasi
Penyusutan)

Ket :
• tarif penyusutan = 100% x2
Masa manfaat
Contoh kasus :
Pada 2 Januari 2005, PT. Maju Jaya membeli Mesin Produksi dan menghitung biaya
penyusutan untuk Mesin Produksi dengan menggunakan metode Saldo Menurun Ganda.
Biaya perolehan Mesin Produksi tersebut adalah sebesar Rp 120.000.000,00. Masa
manfaat Mesin Produksi ini adalah 5 tahun. Maka hitunglah besarnya beban penyusutan mesin
produksi dari tahun 2005 sampai dengan 2009.
Diketahui :
Biaya Perolehan = Rp 120.000.000,00
Masa Manfaat = 5 tahun 
Penyelsaiannya :
Menghitung beban Penyusutan.
Tarif tetap penyusutan adalah 100%/5 x 2 = 40%
Besarnya penyusutan mesin produksi
Tahun 2005 = 40% x Rp 120.000.000 = Rp 48.000.000
Tahun 2006 = 40% x (Rp120.000.000 – Rp 48.000.000) = Rp 28.800.000
Tahun 2007 = 40% x (Rp72.000.000 – Rp28.800.000) = Rp 17.280.000
Tahun 2008 = 40% x (Rp43.200.000 – Rp17.280.000) = Rp 10.368.000
Tahun 2009 = 40% x (Rp25.920.000 – Rp10.368.000) = Rp 6.220.800
Jurnal penyesuaian yang dibuat setiap akhir tahun
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
31 Des 2005 Beban Peny. Peralatan Rp 48.000.000
Akm. Peny. Peralatan Rp 48.000.000
31 Des 2006 Beban Peny. Peralatan Rp28.800.000
Akm. Peny. Peralatan Rp28.800.000
31 Des 2007 Beban Peny. Peralatan Rp17.280.000
Akm. Peny. Peralatan Rp17.280.000
31 Des 2008 Beban Peny. Peralatan Rp10.368.000
Akm. Peny. Peralatan Rp10.368.000
31 Des 2009 Beban Peny. Peralatan Rp 6.220.800
Akm. Peny. Peralatan Rp 6.220.800
Jenis Aset : Mesin Produksi
Nomor :-
Mulai dioperasikan : Januari 2005
Taksiran masa penggunaan : 5 Tahun
Harga Perolehan : Rp 120.000.000,00
Nilai Residu :-
Metode Penyusutan : Metode Saldo Menurun Ganda
Akm. Peny. Tiap Nilai Buku Akhir
Tahun Harga Perolehan Penyusutan
Akhir Tahun Tahun
2005 Rp 120.000.000,00 Rp 48.000.000,00 Rp 48.000.000,00 Rp 72.000.000,00
2006 Rp 120.000.000,00 Rp 28.800.000,00 Rp 76.800.000,00 Rp 43.200.000,00
2007 Rp 120.000.000,00 Rp 17.280.000,00 Rp 94.080.000,00 Rp 25.920.000,00
2008 Rp 120.000.000,00 Rp 10.368.000,00 Rp 104.448.000,00 Rp 15.552.000,00
2009 Rp 120.000.000,00 Rp 6.220.000,00 Rp 110.668.000,00 Rp 9.332.000,00
3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum-Of The Years Digital Method)
Rumus :
1) Beban Penyusutan = Sisa manfaat x (Harga perolehan – Nilai Sisa)
Jumlah angka tahun
Contoh Kasus :
Pada tanggal 3 Januari 2005, PT. Sinar Jaya membeli mesin produksi sebanyak
seharga Rp. 20.000.000,00 dengan menganggap masa manfaatnya selama 5 tahun
(2005 s/d 2009) dan nilai residu mesin produksi tersebut adalah Rp. 2.000.000,00.
Hitunglah Biaya Penyusutan setiap tahun mesin produksi tersebut dengan
menggunakan metode Sum of Years Digits atau dalam bahasa Indonesia dapat disebut
dengan Metode Jumlah Angka Tahun ini.
Diketahui :
Harga Perolehan Rp20.000.000,00
Nilai sisa Rp 2.000.000,00
Masa manfaat/umur ekonomis 5 tahun
Dasar penyusutan Rp18.000.000,00
Penyelesaian :
Umur ekonomis 3 tahun. Jadi jumlah angka tahun sebagai penyebut adalah 1+2+3+4+5 = 15.
Perhitungan beban penyusutan per tahun.
Tahun 2005 (tahun ke 1) = 5/15 x Rp18.000.000
=Rp 6.000.000
Tahun 2006 (tahun ke 2) = 4/15 x Rp 18.000.000
= Rp 4.800.000
Tahun 2007 (tahun ke 3) = 3/15 x Rp18.000.000
= Rp 3.600.000
Tahun 2008 (tahun ke 4) = 2/15 x Rp18.000.000
= Rp 2.400.000
Tahun 2009 (tahun ke 5) = 1/15 x Rp18.000.000
= Rp 1.200.000
Jurnal yang dibuat setiap akhir tahun
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
31 Des 2005 Beban Peny. Peralatan Rp 6.000.000
Akm. Peny. Peralatan Rp 6.000.000
31 Des 2006 Beban Peny. Peralatan Rp 4.800.000
Akm. Peny. Peralatan Rp 4.800.000
31 Des 2007 Beban Peny. Peralatan Rp 3.600.000
Akm. Peny. Peralatan Rp 3.600.000
31 Des 2008 Beban Peny. Peralatan Rp 2.400.000
Akm. Peny. Peralatan Rp 2.400.000
31 Des 2009 Beban Peny. Peralatan Rp 1.200.000
Akm. Peny. Peralatan Rp 1.200.000
Jenis Aset : Mesin Produksi
Nomor :-
Mulai dioperasikan : Januari 2005
Taksiran masa penggunaan : 5 Tahun
Harga Perolehan : Rp 20.000.000,00
Nilai Residu : Rp 2.000.000,00
Metode Penyusutan : Jumlah Angka Tahun

Akm. Peny. Tiap Akhir Nilai Buku Akhir


Tahun Harga Perolehan Penyusutan
Tahun Tahun
2005 Rp 20.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 14.000.000,00
2006 Rp 20.000.000,00 Rp 4.800.000,00 Rp 10.800.000,00 Rp 9.200.000,00
2007 Rp 20.000.000,00 Rp 3.600.000,00 Rp 14.400.000,00 Rp 5.600.000,00
2008 Rp 20.000.000,00 Rp 2.400.000,00 Rp 16.800.000,00 Rp 3.200.000,00
2009 Rp 20.000.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 2.000.000,00
4. Metode Satuan Produksi (Productive Output Method)
Rumus :
Beban Penyusutan per unit = Harga perolehan – Nilai sisa
Kapasitas Produksi
Contoh kasus :
Pada 2 Januari 2007, PT MELATI membeli sebuah mesin cetak dengan harga perolehan
Rp50.000.000,00. Taksiran nilai sisa Rp5.000.000,00. Taksiran kapasitas produksi 5.000 lembar dan
mesin tersebut sebagai berikut.
Tahun 2007 sebanyak 2.000 lembar
Tahun 2008 sebanyak 1.700 lembar
Tahun 2009 sebanyak 1.300 lembar
Penyelesaian :
Beban Penyusutan per unit = Rp50.000.000 – Rp5.000.000 = Rp9.000 / unit
5.000
Adapun besarnya penyusutan setiap tahun :
Tahun 2007 = 2.000 lembar x Rp9.000/unit =Rp18.000.000,00
Tahun 2008 = 1.700 lembar x Rp9.000/unit =Rp15.300.000,00
Tahun 2009 = 1.300 lembar x Rp9.000/unit =Rp11.700.000,00
Jurnal yang dibuat setiap periodenya

Tanggal Akun Ref Debit Kredit

31 Des 2007 Beban Peny. Peralatan Rp18.000.000,00

Akm. Peny. Peralatan Rp18.000.000,00

31 Des 2008 Beban Peny. Peralatan Rp15.300.000,00

Akm. Peny. Peralatan Rp15.300.000,00

31 Des 2009 Beban Peny. Peralatan Rp11.700.000,00

Akm. Peny. Peralatan Rp11.700.000,00


Jenis Mesin : Cetak
Nomor :-
Mulai dioperasikan : 2 Januari 2007
Taksiran masa penggunaan: 5.000 lembar
Harga Perolehan : Rp 50.000.000,00
Nilai Residu : Rp 5.000.000,00
Metode Penyusutan : Satuan Hasil Produksi

Tahun Harga Perolehan Penyusutan Akm. Peny. Tiap Akhir Tahun Nilai Buku Akhir Tahun

2007 Rp 50.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 18.000.000,00 Rp 32.000.000,00

2008 Rp 50.000.000,00 Rp 15.300.000,00 Rp 33.300.000,00 Rp 16.700.000,00

2009 Rp 50.000.000,00 Rp 11.700.000,00 Rp 45.000.000,00 Rp 5.000.000,00


5. Metode Jam Kerja (Service Hours Method)
Rumus :
1) Beban Penyusutan per jam kerja = Harga Perolehan – Nilai Sisa
Taksiran jam kerja
Contoh Kasus :
Pada tanggal 20 Oktober 2018, PT Galaxy membeli sebuah mesin
dengan harga perolehannya Rp23.000.000,00. Nilai residu ditaksir
Rp3.000.000,00. Taksiran jam kerja selama umur ekonomis 10.000 jam.
Selama tahun 2018 mesin tersebut dipakai selam 1.800 jam. Hitunglah
besar penyusutannya
Penyelesaian :
Beban penyusutan per jam = Rp23.000.000 – Rp3.000.000
10.000
= Rp 2.000/ jam
Beban penyusutan tahun 2018 = Rp2.000 x 1.800 jam
= Rp 3.600.000
Jurnalnya :
Tanggal Akun Ref Debit Kredit
20 Okt 2018 Beban Peny. Peralatan Rp 3.600.000
Akm. Peny. Peralatan Rp 3.600.000
Jenis Mesin :-
Nomor :-
Mulai dioperasikan : 20 Oktober 2018
Taksiran masa penggunaan : 10.000 jam
Harga Perolehan : Rp 23.000.000,00
Nilai Residu : Rp 3.000.000,00
Metode Penyusutan : Jam Kerja

Tahun Harga Perolehan Penyusutan Akm. Peny. Tiap Akhir Nilai Buku Akhir
Tahun Tahun
2018 Rp 23.000.000,00 Rp 3.600.000,00 Rp 3.600.000,00 Rp 19.400.000,00
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai