Anda di halaman 1dari 17

CARA PEROLEHAN

AKTIVA TETAP
KELOMPOK 5
Inggrissa Azahra 1962201071
Rayhani Yulminanda 1962201063
Seppi Suciani Putri G. 1962201067
Yayuk Winarsih 1962201029

Here is where
your presentation
begins
 
Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap ialah aktiva tetap berwujud yang


mempunyai nilai guna ekonomis jangka panjang,
dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi
guna menunjang perusahaan dalam mencapai
tujuan dan dimiliki perusahaan, tidak untuk
dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan
tersebut.
Klasifikasi Aktiva Tetap
Menurut Skousen et. al (2005:429) klasifikasi dari aktiva tetap adalah:
1. Aktiva tetap berwujud

Aktiva tetap berwujud memiliki bentuk


fisik dan dengan demikian dapat a. Tanah
diamati dengan suatu alat dan memiliki b. Perbaikan Tanah
karakteristik umum, yaitu memberi c. Bangunan
manfaat ekonomi pada masa d. Mesin dan Peralatan
mendatang bagi perusahaan. Aktiva e. Kendaraan
tertentu yang dilaporkan didalam
kategori ini adalah sebagai berikut:
Klasifikasi Aktiva Tetap
2. Aktiva Tetap Tak
Berwujud

Aktiva tak berwujud


didefinisikan sebagai aktiva
yang tidak memiliki bentuk a. Paten
fisik. Bukti adanya aktiva ini b. Merk dagang
terdapat dalam bentuk c. Hak cipta
perjanjian, kontrak atau d. goodwill
paten. Aktiva tertentu yang
dilaporkan didalam kategori
ini adalah sebagai berikut ;
Karakteristik Aktiva Tetap
Menurut Slamet Sugiri (2009:145) suatu aktiva tetap
tergolong sebagai aktiva tetap jika dia memiliki tiga
karakteristik secara simultan :

● Memiliki wujud fisik seperti, tanah , dan


peralatan
● Digunakan untuk memproduksi atau
menyediakan barang atau jasa, disewakan kepada
pihak lain dan untuk tujuan
administratif.contohnya mesin pabrik yang
digunakan untuk memproduksi barang
● Memiliki umur manfaat lebih dari satu perode
akuntansi contohnya kendaraan dan computer.
Harga perolehan adalah harga beli
Harga Perolehan ditambah seluruh biaya yang
Aktiva Tetap dikeluarkan untuk memperoleh
aktiva tetap dan menyiapkan aktiva
tetap tersebut sampai siap
digunakan.
Contohnya :Sebuah computer merk Dell dibeli dengan harga Rp. 7.500.000
dengan potongan tunai 10 % biaya yang dikeluarkan untuk install komputer dan
pemasangan hingga siap digunakan sebesar Rp. 250.000. maka harga perolehan
komputer tersebut dapat dihitung sbb :
Harga beli : Rp.7.500.000
Potongan tunai 10 % : Rp. 750.000 -

Rp. 6.750.000
Biaya install dan pasang : Rp. 250.000 +

Harga Perolehan : Rp. 7.000.000

Jurnal untuk mencatat perolehan aktiva tetap


adalah:
Komputer Rp. 7.000.000  
Kas Rp. 7.000.000
Cara Perolehan Aktiva Tetap
1. Pembelian tunai

Dalam pembelian tunai biaya perolehan aktiva tetap


atau aset tetap adalah harga factor bersih setelah
dikurangi potongan tunai ditambah dengan
pengeluaran-pengeluaran. Contohnya : Suatu
perusahaan membeli mesin pabrik sebesar Rp.
55.000.000, pengeluaran yang berkaitan dengan
pembelian mesin antara lain : PPN sebesar Rp.
5.500.000; Premi asuransi sebesar Rp. 550.000 dan
Maka, jurnal yang dibuat oleh
biaya pemasangan sebesar Rp. 1.450.000 maka harga
perusahaan tersebut adalah :
perolehannya :
Harga beli : Rp. 55.000.000
PPN : Rp. 5.500.000
Mesin Pabrik Rp. 62.500.000
Premi asuransi : Rp. 550.000
Biaya pemasangan : Rp. 1.450.000 Kas Rp. 62.500.000

Harga perolehan : Rp. 62.500.000


2. Sumbangan
Perusahaan dapat atau Donasisuatu aktiva tetap
memiliki
yang diperoleh dari sumbangan atau donasi
pemerintah, lembaga, atau yang lainnya. Maka
tidak ada harga pokok yang dapat digunakan
Maka, jurnal yang dibuat perusahaan atas
sebagai dasar penilaiannya, dan aktiva tetap yang diterimanya sumbangan atau donasi
diperoleh dari sumbangan atau donasi tersebut tersebut yaitu :
dicatat sebagai harga taksiran atau harga pasar
yang wajar. Contoh: Suatu perusahaan menerima Tanah Rp. 95.000.000
sumbangan atau donasi berupa tanah dan gedung
yang dinilai sebagai berikut : Bangunan Rp. 80.000.000
Tanah : Rp. 95.000.000 Kas Rp.
Bangunan : Rp. 80.000.000 175.000.000
 
Harga perolehan : Rp. 175.000.000
3. Pembelian Kredit

Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian kredit, maka


dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk
bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas
dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan tersendiri, harus
dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai
biaya bunga atau beban bunga.
Contoh : Bunga dihitung secara spesifik dalam transaksi PT.
Sejahtera membeli mesin seharga Rp. 8.000.000 pada
tanggal 1 januari 2007. Pembayaran pertama Rp. 5.000.000
dan sisanya diangsur setiap tanggal 1 desember selama 3
tahun dengan bunga 15% pertahun.
Pencatatan perolehan mesin dan pembayaran angsuran adalah :

2007 1 Mesin Rp. 8.000.000  


Jan Utang Rp. 3.000.000
Kas Rp. 5.000.000

•Angsuran pertama :
Angsuran I : Rp. 1.000.000
Bunga 15% x Rp. 3.000.000 : Rp. 450.000

Rp. 1.450.00
2007 1 Utang Rp. 1.000.000  
Des Beban bunga Rp. 450.000  
Kas Rp. 1.450.000

•Angsuran kedua :
Angsuran II : Rp. 1.000.000
Bunga 15% x Rp.2.000.000 : Rp. 300.000

Rp. 1.300.000
2008 1 Utang Rp. 1.000.000  
Des Beban bunga Rp. 300.000  
Kas Rp. 1.300.000

• Angsuran ketiga :
Angsuran III : Rp. 1.000.000
Bunga 15% x Rp.1.000.000 : Rp. 150.000

Rp. 1.150.000

2009 1 Utang Rp. 1.000.000  


Des Beban bunga Rp. 150.000  
Kas Rp. 1.150.000
4. Tukar Tambah
• Pertukaran aktiva tetap yang
Banyak pembelian aktiva sejenis
yang dilakukan dengan cara
tukar-menukar, atau sering
disebut “tukar tambah”, di
mana aktiva lama digunakan
untuk membayar harga aktiva
baru, baik seluruhnya atau
sebagian dan kekurangannya • Pertukaran aktiva tetap yang
dibayar tunai. tidak sejenis
Contohnya : PT Risa Fadila menukarkan truk merek A dengan truk merek B.
Harga perolehan truk A sebesar Rp 10.000.000,00 dan akumulasi
depresiasinya sebesar Rp 4.000.000,00. Truk B harga pasarnya (nilai
wajar) Rp 25.000.000,00. PT Risa Fadila membayar Rp 20.000.000,00
tunai.
Perhitungannya sebagai berikut:
Harga perolehan truk ARp 10.000.000
Pertukara Akumulasi depresiasi
Nilai buku truk A
Rp 4.000.000 -
Rp 6.000.000
n aktiva Kas yang dibayarkan Rp 20.000.000 +
Harga perolehan truk BRp 26.000.000

tetap Maka jurnal nya adalah sebagai berikut :

yang
Truk B Rp 26.000.000  
sejenis Akm. Depresiasi truk A Rp 4.000.000  
Truk A Rp 10.000.000
Kas Rp 20.000.000
Contohnya : pada awal tahun 2006 PT Saya menukarkan mesin produksi dengan komputer
baru. Harga perolehan mesin produksi sebesar Rp 2.000.000,00 akumulasi depresiasi
sampai tanggal pertukaran sebesar Rp 1.500.000,00 sehingga nilai bukunya sebesar Rp
500.000,00. Nilai wajar mesin produksi tersebut sebesar Rp 800.000,00 dan PT Saya
harus membayar uang sebesar Rp 1.700.000,00. Harga perolehan komputer adalah Rp

Pertukaran 2.500.000,00 yang perhitungannya sebagai berikut:


Nilai wajar mesin produksi
Uang tunai yang dibayarkan
Rp 800.000
Rp 1.700.000 +
aktiva Harga perolehan komputer
 
Rp. 2.500.000

Laba pertukaran mesin dihitung sebagai berikut:


tetap yang Nilai wajar mesin produksi
Harga perolehan mesin Rp 2.000.000
Rp 800.000

tidak Akumulasi depresiasi mesin

Laba pertukaran mesin


Rp 1.500.000 -
Rp 500.000 -
Rp. 300.000
sejenis  
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pertukaran diatas adalah sebagai berikut:

Komputer Rp 2.500.000  
Akumulasi depresiasi mesin Rp 1.500.000  
Kas Rp 1.700.000
Mesin Rp 2.000.000
Laba pertukaran mesin Rp. 300.000
Harga perolehan aktiva tetap yang dibangun
sendiri oleh perusahaan meliputi :

5. Biaya bahan bangunan yang dipakai
 Upah tenaga kerja langsung
Dibangun
 Biaya-biaya lain seperti pemakaian listrik dan
Sendiri depresiasi aktiva tetap perusahaan yang
digunakan untuk membangun
Perusahaan sering membangun sendiri
aktiva yang dibutuhkannya. Hal ini disebabkan
oleh tiga hal yaitu:
 Menekan biaya
 Memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai

 Keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih baik.


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai