Anda di halaman 1dari 22

PERTEMUAN KEENAM

AKTIVA TETAP BERWUJUD (1)

Pengertian Aktiva Tetap


Definisi Aktiva Tetap
• Yaitu Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk
siap pakai atau dibangun lebih dulu, yang digunakan
dalam operasi perusahaan, tdk dimaksud utk dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan &
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun
Jenis-Jenis Aktiva Tetap

• Aktiva Tetap yang umurnya tdk terbatas seperti tanah


pertanian
• Aktiva Tetap yang umurnya terbatas & apabila sudah
habis masa penggunaanya bisa diganti dengan aktiva
sejenis, misal : mesin, kendaraan
• Aktiva Tetap yang umurnya terbatas & apabila sudah
habis masa penggunaanya tdk bisa diganti dengan
aktiva sejenis, misal : barang tambang
Aktiva tetap yang dapat diganti dengan aktiva yang sejenis
penyusutannya disebut depresiasi sedangkan
penyusutan sumber alam disebut deplesi

Pengeluaran Modal & Pendapatan


Pengeluaran modal yang berhubungan dengan perolehan
& penggunaan aktiva tetap dapat dibagi 2 yaitu :

– Capital Expenditure
Yaitu pengeluaran-pengeluaran utk memperoleh suatu
manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode
akuntansi & dicatat dalam rekening aktiva
– Revenue Expenditure
– Yaitu pengeluaran-pengeluaran utk memperoleh suatu
manfaat yang hanya dirasakan dalam periode
akuntansi & dicatat dalam rekening biaya
Penilaian Aktiva Tetap Berwujud

aktiva tetap dinilai sebesar :


• Nilai buku yaitu harga perolehan aktiva tetap tsb
dikurangi dengan akumulasi penyusutannya
• Harga perolehan aktiva tetap adalah jumlah uang yang
dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh
aktiva tetap tersebut

Cara-Cara Memperoleh Aktiva Tetap


A.Pembelian tunai
• Dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan, yang
meliputi : harga faktur & biaya-biaya lainnya seperti :
biaya angkut, biaya pemasangan dsb
B.Pembelian angsuran
• Dalam hal ini hrg perolehan aktiva tetap tdk boleh
termasuk bunga
Contoh pembelian angsuran
PT Risa Fadila membeli mesin seharga Rp 5.000.000 pada
tanggal 1 januari 1991. pembayaran pertama Rp 2.000.000
dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 desember selama 3
tahun dengan bunga 12 % per tahun. Pencatatan harga
perolehan mesin dan pembayaran angsuran sebagai berikut
;
1 januari 1991, pembelian mesin
Mesin 5.000.000
utang 3.000.000
kas 2.000.000

31 desember 1991. pembayaran angsuran 1 rp 1.000.000 dan


bunga : 12 % x Rp 3.000.000 = Rp 360.000
Jurnalnya :
Utang 1.000.000
biaya bunga 360.000
kas 1.360.000

31 desember 1992 pembayaran angsuran ke 2 dan bunga :


12 % x Rp 2.000.000 = 240.000
Jurnalnya
Utang 1.000.000
biaya bunga 240.000
kas 1.240.000
31 desmber 1993 pembayaran angsuran ke 3 dan bunga :
12 % x Rp 1.000.000 = Rp 120.000
Jurnalnya
Utang 1.000.000
biaya bunga 120.000
kas 1.120.000

Contoh kedua : PT Risa sayang pada tanggal 1 januari 1991


membeli mesin dengan pembayaran angsuran tiap akhir
tahun sebesar Rp 1.975.000 selama 3 tahun. Jumlah uang
yang dibayarkan dalam waktu 3 tahun sebesar 1.975.000 x
3 = Rp 5.926.500. jumlah itu termasuk bunga. Oleh karena
itu harga perolehan mesin dihitung dari jumlah Rp
5.926.500 dikurangi bunga. Apabila tingkat bunga sebesar 9
% pertahun. Harga perolehan mesin dpt dihitung

Dengan metode nilai


Nilai tunai = a n 7 p x jumlah angsuran
A n7p adalah simbol dari jumlah harga tunai Rp 1 yang
diterima/dibayar setiap tahun selama n tahun. Dalam tabel a
n7p untuk n=3 dan p=9% didapat faktor nilai tunai 2,53129
sehingga nilai tunai angsuran pembelian mesin di atas
dapat dihitung
Nilai tunai = 2,53129 x Rp 1.975.500
= Rp 5.000.000 (dibulatkan)
Bunga selama angsuran dihitung sebagai berikut :
Jumlah pembayaran 5.926.500
Harga perolehan 5.000.000
-------------
Bunga angsuran 926.500
Tahun Jumlah bunga Pelunasan Pokok pinjaman
angsuran utang yg belum
dibayar

5.000.000
1 1.975.500 5.000.000 x 9% = 450.000 1.525.500 3.474.500
2 1.975.500 3.474.500 x 9% = 312.700 1.662.800 1.811.700
3 1.975.500 1.811.700 x 95 = 163.800 1.811.700 0

5.926.500 926.500 5.000.000

1 januari 1991
Mesin 5.000.000
Beban bunga ditangguhkan 926.500
utang angsuran 5.926.500

31 desember 1991
Utang angsuran 1.975.500
Biaya bunga 450.000
kas 1.975.500
beban bunga ditangguhkan 450.000
31 desember 1992
Utang angsuran 1.975.500
Biaya bunga 312.700
kas 1.975.500
beban bunga ditangguhkan 312.700

31 desember 1993
Utang angsuran 1.975.500
Biaya bunga 163.800
kas 1.975.500
beban bunga ditangguhkan 163.800

C.Ditukar dengan surat berharga


• Dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi yang
dijadikan penukar
Misalnya PT maya menukar sebuah mesin dengan 1.000
lembar saham biasa, nominal @ Rp 10.000. pada saat
pertukaran, harga pasar saham sebesar Rp 11.000 per
lembar. Maka jurnalnya
Mesin 11.000.000
modal saham biasa 10.000.000
agio saham 1.000.000
D.Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
• Ditukar dengan aktiva tetap yang tidak sejenis
Yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat & fungsinya tidak
sama, seperti pertukaran tanah dengan mesin
• Ditukar dengan aktiva tetap yang sejenis
Yaitu pertukaran aktiva tetap yang sifat & fungsinya
sama, seperti pertukaran merk A dengan mesin merk B.

Misalnya pada awal tahun 1992 PT maya menukarkan mesin


produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin produksi
sebesar Rp 2.000.000 akumulasi depresiasi sampai tanggal
pertukaran sebesar Rp 1.500.000 sehingga nilai buku
sebesar Rp 500.000. harga pasar mesin produksi tersebut
sebesar Rp 800.000 dan PT maya harus membayar uang
sebesar Rp 1.700.000. harga perolehan truk adalah Rp
2.500.000 yang perhitungannya sebagai berikut :
Harga pasar mesin produksi 800.000
Uang tunau yang dibayar 1.700.000
-------------
Harga perolehan truk 2.500.000
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pertukaran diatas
Truk 2.500.000
Akumulasi depresiasi mesin 1.500.000
kas 1.700.000
mesin 2.000.000
laba pertukaran mesin 300.000

Laba pertukaran mesin Rp 300.000 dihitung sbb:


Harga pasar mesin 800.000
Harga perolehan mesin 2.000.000
Akumulasi depresiasi mesin 1.500.000
---------------- 500.000
-----------
Laba pertukaran mesin 300.000

Pertukaran aktiva tetap yang sejenis


Misalnya PT risa fadila menukarkan truk merek A dengan truk
merek B. Harga perolehan truk A sebesar Rp 10.000.000
dan akumulasi depresiasinya sebesar Rp 4.000.000. truk B
harganya Rp 25.000.000 dan dalam penukaran ini truk A
dihargai sebesar Rp 5.000.000 yaitu sebesar harga
pasarnya. PT Risa Fadila membayar rp 20.000.000 tunai.
Jurnalnya
Truk B 25.000.000
Akumulasi depresiasi truk A 4.000.000
Rugi pertukaran truk 1.000.000
truk a 10.000.000
kas 20.000.000
Perhitungannya sebagai berikut :
Harga truk baru (B) 25.000.000
Harga truk A dalam pertukaran 5.000.000
---------------
Uang yang harus dibayar 20.000.000
Harga pasar truk a 5.000.000
--------------
Harga perolehan truk 25.000.000

Laba pertukaran tanpa penerimaan kas


Misalnya PT risa fadila menukarkan mesin A dengan mesin B.
Harga perolehan mesin A sebesar Rp 12.000.000 dan
akumulasi depresiasinya sebesar Rp 8.000.000. harga
pasar mesin A sebesar Rp 7.000.000 digunakan sebagai
dasar pertukaran. Harga mesin B Rp 15.000.000 dan PT
Risa fadila membayar uang Rp 8.000.000. jurnal yang
dibuat untuk mencatat pertukaran
Mesin B 12.000.000
Akumulasi depresiasi mesin A 8.000.000
mesin A 12.000.000
kas 8.000.000
Perhitungan harga perolehan mesin B
Harga mesin B 15.000.000
Nilai buku mesin A 4.000.000
Harga pasar mesin A 7.000.000
--------------
Laba pertukaran 3.000.000
-------------
Harga perolehan mesin B 12.000.000

Laba pertukaran dengan penerimaan kas


Laba = jumlah uang yang diterima
Diakui ----------------------------------- x jumlah laba
jumlah uang + harga pasar
yg diterima Aktiva tetap
yg diperoleh
Misalnya PT Risa Fadila menukarkan truk A dengan truk B.
Informasi yang berhubungan dengan pertukaran tersebut
sebagai berikut :
Harga truk A Rp 50.000.000
Akumulasi depresiasi truk A Rp 20.000.000
Harga pasar truk B Rp 35.000.000
Jumlah uang yang diterima Rp 5.000.000
Jurnalnya :
Kas 5.000.000
Truk B 26.250.000
Akumulasi depresiasi truk A 20.000.000
truk A 50.000.000
laba pertukaran truk 1.250.000

Laba pertukaran :
Harga perolehan truk A 50.000.000
Akumulasi depresiasi 20.000.000
---------------
Nilai buku 30.000.000
Harga pasar truk A 40.000.000
---------------
Laba pertukaran 10.000.000
5.000.000
Laba diakui = ------------------------------- x 10.000.000
5.000.000 + 35.000.000
= Rp 1.250.000
Harga perolehan truk B dihitung :
Harga pasar truk B = Rp 35.000.000
Laba ditangguhkan 8.750.000 (10.000.000-1.250.000)
------------------
Rp 26.250.000

E.Diperoleh dari hadiah/Donasi


Dicatat sebesar hrg pasar dari hadiah yang diperoleh.
Misalnya PT Maya menerima hadiah berupa tanah dan
gedung yang dinilai sebagai berikut :
Tanah Rp 2.500.000
Gedung Rp 4.000.000
-----------------
Rp 6.500.000
Jurnal :
Tanah 2.500.000
Gedung 4.000.000
modal – hadiah 6.500.000
Apabila dalam penerimaan hadiah tersebut PT maya
mengeluarkan biaya Rp 100.000 :
Tanah 2.500.000
Gedung 4.000.000
modal-hadiah 6.400.000
kas 100.000
Misalnya PT baru mendapat hadiah berupa tanah yang harg
pasarnya Rp 10.000.000 hak atas tanah baru akan
diserahkan jika perusahaan sudah berjalan selama 2 tahun.
Jurnal dalam buku PT baru :
Aktiva yang belum pasti – tanah 10.000.000
modal yang belum pasti – hadiah 10.000.000

Ketika hak atas tanah sudah diterima, dikeluarkan biaya


sebesar Rp 250.000 untuk pengurusan surat-surat
pemilikan
Tanah 10.000.000
Modal yang belum pasti – hadiah 10.000.000
aktiva yang belum pasti-tanah 10.000.000
kas 250.000
modal-hadiah 9.750.000
F.Dibuat sendiri
Dicatat sebesar biaya-biaya yang dikeluarkan selama
proses pembuatan
Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang dapat
dibebankan langsung seperti bahan, upah langsung dan
factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah
dalam menentukan harga pokok aktiva yang dibuat.
Tetapi biaya factory overhead tidak langsung
menimbulkan pertanyaan, berapa besar yang harus
dialokasikan kepada aktiva yang dikerjakan itu. Ada 2
cara untuk membebankan biaya factory overhead :
1. Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada
aktiva yang dibuat dan
2. Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif kepada
pembuatan aktiva dan produksi

Harga Perolehan Aktiva Tetap


A.Tanah
Dicatat :
-Sbg tanah jika utk usaha
-Sbg investasi jangka panjang jika tdk utk usaha
Harga perolehannya meliputi : harga beli, komisi, pajak,
bea balik nama dsb
B.Bangunan
Harga perolehannya meliputi : harga beli, komisi, pajak,
bea balik nama dsb
C.Mesin
Harga perolehannya meliputi : harga beli, komisi, Biaya
angkut, biaya pemasangan dsb
D.Alat-alat kantor
Harga perolehannya meliputi : harga beli, komisi, Biaya
angkut dsb

E.Kendaraan
Harga perolehannya meliputi : harga faktur, bea balik
nama, Biaya angkut dsb

Pemberhentian Aktiva Tetap


• Aktiva Tetap dapat dihentikan dari pemakaian dengan
cara dijual, ditukarkan ataupun karena rusak

Pengertian Depresiasi

Depresiasi adalah pengalokasian sebagian dari harga


perolehan aktiva tetap secara sistematis menjadi biaya
setiap periode akuntansi.
Faktor Penyebab Depresiasi

• Faktor fisik, seperti aus karena dipakai (wear and tear)


atau karena umur (deterioration and decay) dan
kerusakan-kerusakan

• Faktor fungsional, seperti ketidakmampuan aktiva tsb


memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti
dan karena adanya perubahan permintaan terhadap
barang atau jasa yang dihasilkan atau karena adanya
kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut tidak
ekonomis lagi jika dipakai

Faktor-Faktor Dalam Menentukan Depresiasi


A.Harga Perolehan (cost)
Yaitu uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul & biaya-
biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva &
menempatkannya agar dpt digunakan

B.Nilai sisa (residu)


Nilai sisa aktiva tetap yang didepresiasi adalah jumlah yang
diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain
ketika aktiva tsb sudah tdk dpt digunakan lagi, dikurangi
dengan biaya-biaya yang terjadi pada saat menjual /
menukarnya

C.Taksiran Umur Kegunaan


Biasanya dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil
produksi atau satuan jam kerja
Metode Penghitungan Depresiasi (1)
A.Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
• Rumus : Harga perolehan – Nilai sisa
--------------------------------------
Taksiran Umur
B.Beban Jam Jasa (Service Hours Method)
Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan jam jasa
• Rumus : Harga perolehan – Nilai sisa
--------------------------------------
Taksiran Jam Jasa
C.Metode Hasil Produksi (Produktive Out Method)
Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil produksi
• Rumus : Harga perolehan – Nilai sisa
--------------------------------------
Taksiran hasil produksi (unit)

Metode garis lurus (Straight line method)


Misalnya mesin dengan harga perolehan Rp 600.000 taksiran
nilai sisa (residu) sebesar Rp 40.000 an umurnya ditaksir
selama 4 tahun. Depresiasi tiap tahun
HP – NS 600.000 – 40.000
Depresiasi = ---------- = ---------------------- = Rp 140.000
n 4

Keterangan
HP = harga perolehan (cost)
NS = nilai sisa (residu)
N = taksiran umur kegiatan
Tabel depresiasi – metode garis lurus

Akhir Debit Kredit Total Nilai buku


tahun Depresiasi Akumulasi Akumulasi aktiva
ke Depresiasi Depresiasi
600.000
1 140.000 140.000 140.000 460.000
2 140.000 140.000 280.000 320.000
3 140.000 140.000 420.000 180.000
4 140.000 140.000 560.000 40.000
560.000 560.000

Metode jam jasa (service Hours Method)


Misalnya : mesin dengan harga perolehan Rp 600.000 nilai
sisa Rp 40.000 ditaksir akan dapat digunakan selama 8.000
jam. Depresiasi per jam dihitung
HP – NS 600.000 – 40.000
Depresiasi per jam = ---------- = ----------------------- = Rp 70
n 8.000
Keterangan :
Hp = harga perolehan
NS = Nilai sisa
n = taksiran jam jasa
Jika tahun pertama, mesin digunakan 3.000 jam maka beban
depresiasinya = 3.000 x Rp 70 = Rp 210.000
Tabel depresiasi Metode jam service

Ta Jam Debit Kredit Total Nilai buku


hu kerja depresiasi akumulasi akumulasi mesin
n mesin depresiasi depresiasi

600.000
1 3.000 210.000 210.000 210.000 390.000
2 2.500 175.000 175.000 385.000 215.000
3 1.500 105.000 105.000 490.000 110.000
4 1.000 70.000 70.000 560.000 40.000
8.000 560.000 560.000

Metode hasil Produksi (Productive Output Method)


Misalnya, mesin dengan harga perolehan Rp 600.000 taksiran
nilai sisa Rp 40.000. mesin ini ditaksir selama umur
penggunaan akan menghasilkan 56.000 unit produk.
Depresiasi per unit dihitung
HP-NS 600.000 – 40.000
Depresiasi/unit = --------- = ----------------------- = Rp 10
n 56.000
Keterangan :
HP = harga perolehan
NS = nilai sisa
n = taksiran hasil produksi (unit)
Bila mesin menghasilkan 18.000 unit produk, maka beban
depresiasi tahun itu 18.000 x Rp 10 = Rp 180.000
Tabel depresiasi Metode hasil produksi

Ta hasil Debit Kredit Total Nilai buku


hu produk depresiasi akumulasi akumulasi mesin
n si depresiasi depresiasi
(unit)
600.000
1 18.000 180.000 180.000 180.000 420.000
2 16.000 160.000 160.000 340.000 260.000
3 12.000 120.000 120.000 460.000 140.000
4 10.000 100.000 100.000 560.000 40.000
56.000 560.000 560.000

1. Tgl 1 Oktober 2003 PT Abadi Gemilang membeli mobil


dengan harga Rp42.000.000. Mobil tersebut diperkirakan
mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan dapat dikendarai
sejauh 180.000 Km dengan nilai sisa Rp 6.000.000. Untuk
tahun 2004 kendaraan ini dikendarai sejauh 16.000 Km, Th
2005 digunakan 20.000 km dan th 2006 dikendarai sejauh
21.000 Km. Perusahaan melakukan tutup buku setiap 31
Desember. Diminta :a. Hitunglah biaya depresiasi untuk
tahun 2004, 2005 dan 2006 dengan menggunakan metode :
1) Garis lurus
2) Jumlah Angka tahun
3) Satuan Kegiatanb.
Buatlah jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2004, 2005
dan 2006
2. PT Mandiri Daya Buana menukarkan sebuah mesin yang
mempunyai harga perolehan Rp 60.000.000 dan akumulasi
depresiasi Rp 40.000.000 dengan sebuah kendaraan
bermotor yang mempunyai harga tunai Rp 30.000.000
Diminta :
a) Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut, apabila
dalam pertukaran ini mesin dihargai Rp 24.000.000 dan
sisanya dibayar kas
b) Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut, apabila
dalam pertukaran ini mesin dihargai Rp 10.000.000 dan
sisanya dibayar kas

3.PT Prambanan Kencana membeli tanah dengan harga Rp


120.000.000 secara tunai, selain membayar harga tanah,
perusahaan juga melakukan pengeluaran-pengeluaran
sebagai berikut : a) Komisi perantara Rp 3.600.000 b)
Biaya Balik Nama Rp 900.000 c) Biaya Pembongkaran
Gedung Rp 6.000.000 d) Biaya Perataan tanah Rp
2.000.000 e) Pajak Bumi dan bangunan Rp 6.000.000
Perusahaan juga menerima hasil penjualan bongkaran
bangunan seharga Rp1.200.000 Diminta :Hitunglah harga
perolehan tanah.

Anda mungkin juga menyukai