Anda di halaman 1dari 3

ATIVA TETAP PEROLEHAN DAN DISPOSISI

Pengertian Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva (kekayaan) yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau lembaga yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu yang bersifat permanen dan
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan untuk janka panjang serta mempunyai nilai ekonomis
yang cukup panjang.

1.1 Perolehan Aktiva Tetap


Pada konsep dasarnya, perolehan aset tetap diakui sebesar harga perolehan. Jadi hargaa
perolehan aktiva tetap adalah semua biaya yang telah dikeluarkan oleh suatu perusahaan
untuk memperoleh aktiva sampai aktiva tersebut siap dipakai dalam kegiatan
operasional normal perusahaan.
Cara perolehan aktiva tetap diantaranya :
1. Dibeli tunai
2. Dibeli secara kredit atau angsuran
3. Pertukaran
4. Membuat sendiri
5. Diterima dari hadiah

1.2 Perolehan dan Penilaian Aktiva Tetap


1. Dibeli Tunai
Aset tetap yang diperoleh dengan dibeli secara tunai dicatat sebesar nominal yang
dibayarkan. Biasanya terdiri atas harga beli aset tetap termasuk juga didalamnya bea
impor dan PPN masukan ditambah dengan semua biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan aset tetap tersebut. Seperti beban angkut, biaya pasang, ongkos balik
nama, beban bongkar muat, juga biaya seperti membayar profesional yang
dibutuhkan.
Contoh : PT. ABC membeli tunai sebuah kendaraan seharga Rp 10.000.000,- dengan
biaya yang dikeluarkan sebagai berikut :
Biaya notaris Rp 100.000
Biaya balik nama Rp 300.000
Biaya komisi Rp 100.000
Berpakah nilai dari harga perolehannya?
Penilaian Aset:
Jika di uraikan, semua pengeluaran untuk memperoleh kendaraan tersebut adalah
sebagai berikut :
 Pembelian Rp 10.000.000
 Biaya notaris Rp 100.000
 Biaya balik nama Rp 300.000
 Biaya komisi Rp 100.000
Total Rp 10.500.000
Jadi total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 10.500.000 merupakan harga
perolehan atas kendaraan tersebut. Dan dapat dijurnal :
Kendaraan Rp 10.500.000
- Kas Rp 10.500.000
2. Dibeli secara kredit

Dalam perolehan aktiva tetap dengan membelinya secara kredit (pembayarannya

secara cicilan), maka tidak perlu adanya pengeluaran kas sekaligus, tetapi kas

dikeluarkan secara bertahap sesuai deal kesepakatan bersama kredito. selain itu

dengan transaksi pembelian aset secara kredit ini akan menimbulkan bunga yang

harus dibayar. Aktiva tetap yang diperoleh dengan pembelian angsuran, dalam

menentukan harga perolehannya tidak termasuk bunga didalamnya. Bunga yang

timbul dibebankan pada saldo yang belum dibayar atas kontrak dicatat sebagai biaya.

Contoh : PT. ABC membelo kendaraan secara kredit dengan harga Rp 10.000.000,
biaya balik nama Rp 250.000, biaya komisi Rp 250.000 dan akan diangsur selama 10
bulan dengan angsuran Rp 1.250.000 per bulan.
a.jurnal saat pembelian : kendaraan Rp 10.500.000
- Hutang Rp 10.500.000
b. Jurnal saat mengangsur :
Hutang = Rp 10.500.000 = Rp 1.050.000
10
Bunga = Rp 1.250.000 – Rp 1.050.000 = Rp 200.000
Jurnal :
Hutang Rp 1.050.000
Beban bunga Rp 200.000
- Kas Rp 1.250.000

3. Pertukaran
Pertukaran aset tetap dengan pertukaran maksudnya ialah aset tetap yang telah
dimiliki ditukar dengan aset yang dimiliki oleh entitas/orang lain.
Contoh :
PT. ABC mempunyai mobil dengan harga perolehan sebesar Rp 20.000.000, selama
dimiliki telah disusutkan sebesar Rp 12.000.000 mobil tersebut akan
ditukartambahkan dengan mobil baru seharga Rp 30.000.000 dalam pertukaran ini
mobil lama dihargai sebesar Rp 6.000.000
Penilaian :
- Harga perolehan mobil lama Rp 20.000.000
- Akumulasi penyusutan (Rp 12.000.000)
- Nilai buku Rp 8.000.000
- Nilai saat ditukar (Rp 6.000.000)
- Rugi saat pertukaran Rp 2.000.000
Jurnal :
Mobil baru Rp 30.000.000
Ak. Pyst. Rp 12.000.000
Rugi pertukaran Rp 2.000.000
-Mobil lama Rp 20.000.000
-Kas Rp 24.000.000
4. Membuat sendiri
Pengakuan harga perolehannya sama dengan semua biaya yang dikeluarkan sampai
dengan aktiva yang bersangkutan siap dipakai.

5. Diterima dari hadiah


Pengakuan harga perolehannya sebesar harga pasar saat itu.

1.3 Biaya-Biaya atau Pengeluaran Setelah Perolehan Aktiva Tetap selama Pemakaian

Biaya atau pengeluaran-pengeluaran untuk aktiva tetap akan timbul selama kita menggunakan
aktiva tetap. Biasanya pengeluaran itu mempunyai pengaruh terhadap harga pokok yang akan
mempengaruhi biaya penyusutan.
Menurut PSAK No. 16 (2004:16. 4): Biaya atau pengeluaran-pengeluaran setela perolehan awal
suatua aktiva tetap yang memperpanjang masa manfaat keekonomian dimasa yang akan dating
dalam bentuk peningkatan kapasitas,, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja harus
ditambahkan pada jummlah tercatat ativa yang bersangkutan”.

Pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud dapat menjadi dua, yaitu:


1. Dianggap sebagai pengeluaran modal, yaitu pengeluaran – pengeluaran yang terjadi harus
dicatat sebagai aktiva dengan syarat:
- Mendatangkan manfaat lebih dari satu periode
- Akan menambah efisiensi
- Memperpanjang umur aktiva
- Meningkatkan kapasitas atau mutu produksi, yang nantinya akan menambah nilai
aktiva tetap

Contoh : pengeluaran untuk perbaikan besar-besaran yang akan menambah umur ekonomisnya
(akan mengurangi akumulasi penyusutan) yang telah diakui sehingga dicatat dalam akun akumulasi
penyusutan.

PT. ABC memperbaiki kendaraan yang telah dimiliki dengan biaya sebesar Rp 1.000.000.

Jurnal : Ak. Pyst Kendaraan Rp 1.000.000

-Kas Rp 1.000.000

2. Dianggap sebagai pengeluaran pendapatan, yaitu pengeluaran-pengeluaran yanv trrjadi harus


dicatat sebagai biaya dengan syarat biaya yang dikeluarkan hanya memberi manfaat dlam satu
periode akuntansi.

Contoh : Dikeluarkan biaya pengecatan gedung sebesqr Rp 1.500.000

Jurnal : Biaya gedung Rp 1.500.000

-Kas Rp 1.500.000

Anda mungkin juga menyukai