Anda di halaman 1dari 6

MENGELOLA KARTU AKTIVA TETAP

A . PENGERTIAN

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa penggunaan (manfaat)
lebih dari satu tahun.

Cici-cirinya yaitu:

a. Mempunyai bentuk fisik (tangible) artinya dapat dilihat/diraba


b. Dimiliki untuk digunakan dalam aktivitas usaha perusahaan artinya dalam kegiatan
usaha normal tidak akan dijual
c. Mempunyai masa penggunaan lebih dari satu tahun atau memberi manfaat lebih
dari satu tahun
B. MACAM-MACAM AKTIVA TETAP
a. Aktiva berwujud adalah aktiva tetap yang secara fisik dapat digunakan dalam operasi
perusahaan. Terdiri dari :
 Aktiva yang merupakan subjek penyusutan (depresiasi). Contoh: peralatan,
kendaraan, gedung, dan lain-lain.
 Aktiva yang merupakan subjek deplesi. Contoh :tambang dan sumber alam
 Aktiva yang tidak mengalami penyusutan maupun deplesi. Contoh:tanah
b. Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva yang umurnya panjang dan memberikan
manfaat bagi operasi perusahaan tetapi tidak mempunyai bentuk fisik.
Yang termasuk aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
o Godwill adalah nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan sebagai akibat adanya
nama baik, letak yang strategis, manajer yang baik, dan sebagainya.
o Hak paten adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah melalui direktorat paten
kepada perorangan atau suatu badan untuk memanfaatkan suatu penemuan tertentu.
o Hak cipta adalah hak tunggal yang diberikan kepada orang atau suatu badan
untuk memperbanyak dan menjual barang-barang hasil karya seni atau karya
intelektual.
o Merek dagang adalah hak tunggal yang diberikan kepada orang atau suatu badan
usaha untuk mengunakan cap, nama, atau lambang usaha.
o Franchise adalah hak tunggal yang diperoleh suatu perusahaan dari perusahaan
lain untuk mengomersialkan produk, proses, teknik, atau resep tertentu.

C. Metode penyusutan aset tetap yaitu :

-    Metode garis lurus (Straight Line Method)


-    Metode jumlah angka tahun (Sum of the Years Digit Method)
-    Metode Saldo menurun ganda (Double Declining Balance Method)
-    Metode Satuan jam kerja (Service hours Method)
-    Penerapan metode hasil produksi (produktive output Method).
D. Dokumen yang digunakan

1. fakturdari pihak lain sebagai bukti transaksi pembelian

2.bukti setoran pajak PPN

3. bukti pengeluaran kas

4. bukti memorial sebagai bukti penghentian dan pengeluaran aktiva tetap yang yang
ditukat dengan aktiva lain.

E. Pencatatan akuntansi aktiva tetap

1) Harga perolehan aktiva tetap pada pembelian tunai


Dalam pembelian secara tunai, harga perolehan adalah harga beli bersih setelah
dikurangi potongan tunai ditambah pengeluaran-pengelauaran.
Contoh Kasus
Dibeli mesin pabrik seharga Rp. 55.000.000, biaya tambahan yang terkait meliputi,
PPN sebesar Rp. 5.500.000, Premi asuransi sebesar Rp. 550.000 dan biaya
pemasangan mesin sebesar Rp. 1.450.000. maka harga perolehannya dapat dihitung :
Harga beli 55.000.000
PPN 5.500.000
Premi asuransi 550.000
Biaya pemasangan 1.450.000
Harga perolehan 62.500.000

Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah

Mesin pabrik 62.500.000


Kas 62.500.000

2) Harga perolehan aktiva tetap pada pembelian kredit

Aktiva tetap yang dibeli secara kredit dicatat dalam akun aktiva yang bersangkutan
sejumlah harga tunainya.

Contoh :
Pada tanggal 5 Januari 2010, suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan dengan
harga kredit pada Rp. 115.000.000,00, faktur no. 867. Pembayaran pertama sebesar
Rp. 25.000.000,00 dibayar dengan cek, bukti kas no. 286. Sisanya dibayar selama 5
kali angsuran bulanan. Harga tunai kendaraan yang bersangkutan adalah Rp.
100.000.000,00.

Harga perolehan kendaraan dan timbulnya utang dicatat dalam jurnal umum berikut :
Kendaraan (debet) Rp.100.000.000
Beban bunga (debet) Rp.15.000.000
Utang (kredit) Rp.115.000.000

Pembayaran pertama Rp. 25.000.000,00 dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas
sebagai pembayaran utang.
Utang dagang (debet) Rp. 25.000.000,00
Kas (kredit) Rp. 25.000.000,00

3). Pencatatan transaksi pembelian dalam jumlah sekaligus

Pada praktiknya, banyak prusahaan yang megalokasikan total biaya dari pembelian
berbagai aset atas dasar nilai pasar wajar relatifnya.

Untuk menentukan nilai pasar yang wajar, dapat digunakan suatu taksiran dengan
melakukan perhitungan seperti contoh berikut ini :

Contoh :
Pada tanggal 1 Januari 2010, PT Pajar Sidik membeli beberapa aktiva (tanah, rumah,
dan kendaraan) seharga Rp. 800.000.000,00. Aktiva-aktiva tersebut mempunyai nilai
buku dan harga pasar wajar sebagai berikut :
Tanah memiliki nilai buku Rp.250.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp.
250.000.000,00
Truk memiliki nilai buku Rp. 200.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp.
250.000.000,00
Rumah memiliki nilai buku Rp. 350.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp.
500.000.000,00

Berdasarkan identifikasi nilai buku dan harga pasar wajar dari ketiga aktiva tersebut,
nilai yang dapat ditetapkan sebagai harga perolehan dari masing-masing aktiva adalah
sebagai berikut :
Tanah = (Rp. 250.000.000,00/Rp.1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp.
200.000.000,00
Truk = (Rp. 200.000.000,00/Rp. 1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp.
160.000.000,00
Rumah = (Rp. 350.000.000,00/Rp. 1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp.
280.000.000,00

harga perolehan aktiva adalah = Tanah + Truk + Rumah 


harga perolehan aktiva adalah = Rp. 200.000.000,00+ Rp. 160.000.000,00 + Rp.
280.000.000,00
harga perolehan aktiva adalah = Rp. 640.000.000,00

Selisih (goodwill) = harga perolehan aktiva tetap -Harga beli


Selisih (goodwill) = Rp. 640.000.000,00 - Rp. 800.000.000,00
Selisih (goodwill) = - Rp. 160.000.000,00

Jurnal Umum :
4). Pencatatan transaksi pertukaran aktiva tetap yang sejenis

Pertukaran aktiva tetap harus didasarkan pada nilai wajar dari aktiva yang diserahkan
dengan keuntungan dan kerugian yang diakui.

Situasi yang berikaitan dengan aktiva yang sejenis

Ada tiga situasi yang berkaitan dengan pertukaran aktiva tetap yang sejenis,
diantaranya adalah :

1. Pertukaran aktiva sejenis dengan cara tukar tambah.


o Proses pertukaran dicatat pada nilai wajar dari aktiva yang dikeluarkan;
o Keuntungan/kerugian diakui;
o Nilai wajar dari aktiva yang diterima akan digunakan bila ia lebih jelas.
2. Pertukaran aktiva tetap sejenis bila rugi
Kerugian yang timbul harus segera dicatat.
3. Pertukaran untuk aktiva yang telah digunakan dengan aktiva baru
Dokumen transaksi pertukaran aktiva tetap yang telah digunakan dalam operasi
prusahaan dengan aktiva tetap baru yang tidak ada tambahan uang tunai, terdiri atas :
o Faktur, sebagai bukti perolehan aktiva tetap baru;
o Faktur memorial, sebagai bukti penghentian dan pengeluaran aktiva tetap lama.

Contoh :
Sebuah mesin dibeli pada bulan Januari 2006 seharga Rp. 144.000.000,00 dan sampai
dengan 31 Januari 2010 Telah disusutkan Rp. 37.000.000,00. Pada tanggal 8 Januari
2011, ditukar dengan mesin baru yang sejenis dengan harga Rp. 190.000.000,00.

Diminta :

 Hitunglah laba/rugi atas pertukaran, jika dalam pertukaran tersebut Menambah uang
tunai Rp. 85.000.000,00!!
 Buatlah jurnalnya !!

Jawaban :
Menghitung laba/rugi atas pertukaran.
Nilai buku mesin lama = Harga mesin lama - Akumulasi penusutan
Nilai buku mesin lama = Rp. 144.000.000,00 - Rp. 37.000.000,00
Nilai buku mesin lama = Rp. 107.000.000,00
Selisih nilai buku = Harga beli mesin baru - Nilai buku mesin lama
Selisih nilai buku = Rp. 190.000.000,00 - Rp. 107.000.000,00
Selisih nilai buku = Rp. 83.000.000,00

Rugi pertukaran mesin = Selisih nilai buku - Tambahan uang tunai 


Rugi pertukaran mesin = Rp. 83.000.000,00 - Rp. 85.000.000,00
Rugi pertukaran mesin = Rp. 2.000.000,00

Maka jurnalnya :
Mesin baru (debet) Rp. 190.000.000,00
Akumulasi penyusutan mesin (debet) Rp. 37.000.000,00
Rugi pertukaran mesin (debet) Rp. 2.000.000,00
   Mesin (lama) (kredit) Rp. 144.000.000,00
   Kas (kredit) Rp. 85.000.000,00

5). Pencatatan aktiva tetap sumbangan dari pihak lain

Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan dicatat sebesar harga taksiran atau
sebesar harga pasar wajar, yaitu dengan mendebet akun aktiva tetap yang
bersangkutan dan mengkredit modal sumbangan.

Contoh :
Pada tanggal 5 Juli 2010, suatu koperasi menerima seperangkat peralatan kantor
sebagai sumbangan dari prusahaan rekannya. Harga pasar wajar peralatan kantor yang
bersangkutan adalah Rp. 3.500.000,00.

Maka jurnalnya :
Peralatan kantor (debet) Rp. 3.500.000,00
   Modal (kredit) Rp. 3.500.000,00

6). Pencatatan pembelian aktiva tetap barang modal bagi perusahaan


kena pajak

Untuk yang ini kita langsung ke contoh saja.

Contoh :
Harga mesin = Rp. 200.000.000,00
PPN 10% = Rp. 200.000.000,00 x 10% = Rp. 20.000.000,00
Maka yang harus dibayar oleh prusahaan kena pajak = Rp. 200.000.000,00 + Rp.
20.000.000,00
Maka yang harus dibayar oleh prusahaan kena pajak = Rp. 220.000.000,00

Maka jurnalnya :

Anda mungkin juga menyukai