PERTEMUAN I / 230720
Ferdi Setiadi, S.Kom
PENGERTIAN ASET TETAP
Yang dimaksud dengan aset tetap
berwujud adalah aset-aset yang berwujud
yang sifatnya relatif permanen yang
digunakan dalam operasi normal
perusahaan.
Untuk tujuan akuntansi, jangka waktu
penggunaan aset tetap dibatasi dengan
“lebih dari satu periode akuntansi”
Karakteristik
Karakteristik Aktiva
Aktiva Tetap
Tetap
Fixed assets merupakan
Fixed assets merupakan aktiva
aktiva
jangka
jangka panjang
panjang atau
atau relatif
relatif
permanen
permanen
Merupakan
Merupakan aktiva
aktiva berwujud
berwujud
karena
karena terlihat
terlihat secara
secara fisik.
fisik.
Dimiliki
Dimiliki dan digunakan perusahaan,
dan digunakan perusahaan,
tidak
tidak unt
unt dijual
dijual sbg
sbg bagian
bagian dari
dari
operasional
operasional perush
perush
Klasifikasi Aset Tetap
1> Aset Tetap dengan umur terbatas
Adalah aset tetap yang memberikan jasa penggunaan bagi
operasi perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
6
Tanah
• Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai
tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam
rekening tanah.
• Apabila tanah tidak digunakan dalam usaha
perusahaan, maka dicatat dalam rekening
investasi jangka panjang.
• Harga perolehan tanah terdiri dari:
8
• Apabila gedung dibuat sendiri, maka
harga perolehan gedung terdiri dari:
Biaya pembuatan gedung, biaya
perencanaan gambar dll, biaya pengurusan
ijin bangunan, pajak selama masa
pembangunan, asuransi selama masa
pembangunan.
• Alat perlengkapan gedung seperti;
eskalator, lift dan lain-lain dicatat tersendiri
dalam rekening alat-alat gedung dan
didepresiasi selama umur ekonomis alat
tersebut
9
Mesin dan Peralatan
Yang menjadi harga perolehan mesin dan
peralatan adalah:
Harga beli, pajak yang menjadi beban
pembeli, biaya angkut, asuransi selama
dalam perjalanan, biaya pemasangan,
biaya-biaya yang dikeluarkan selama
masa percobaan mesin
10
Alat-alat Kerja
• Alat kerja yang dimaksud di sini adalah alat untuk
mesin atau alat tangan seperti pukul besi, obeng, dll.
Karena harga perolehannya relatif kecil, maka
biasanya alat-alat ini tidak didepresiasi tetapi
diperlakukan sebagai berikut:
1. Saat pembelian dikapitalisasi, kemudian tiap akhir
periode dihitung fisiknya, selisihnya dicatat sebagai
biaya untuk periode yang bersangkutan dan
rekening alat-alat kerja dikredit
2. Dikapitalisasi sebagai aset dengan jumlah tertentu
dan dianggap sebagai persediaan normal, kemudian
tiap kali pembelian baru dibebankan sebagai biaya
11
Pattern (cetakan)
Cetakan yang dipakai dalam beberapa
produksi dicatat dalam rekening aset
tetap dan didepresiasi selama umur
ekonomisnya. Tetapi jika hanya untuk
produksi pesanan tertentu, harga
perolehannya dibebankan sebagai biaya
produksi pesanan tersebut
12
Perabot dan Alat-alat Kantor
Perabot (meja, kursi, almari, dll) dan alat-
alat kantor (komputer, kalkulator, dll)
harus dipisahkan untuk fungsi-fungsi
produksi, penjualan dan administrasi,
sehingga depresiasinya dibebankan ke
masing-masing fungai tersebut.
Harga perolehannya adalah; hrga beli,
biaya angkut, dan pajak yang menjadi
tanggungan pembeli.
13
Kendaraan
Kendaraan yang dimiliki juga harus
dipisahkan berdasar fungsi yang berbeda.
Harga perolehan kendaraan adalah; harga
faktur, bea balik nama, dan biaya angkut.
Pajak yang dibayar setiap periode seperti
pajak kendaraan bermotor, jasa raharja dll
dibebankan sebagai biaya pada periode
yang bersangkutan. Harga perolehan
didepresiasi selama umur ekonomis
14
Akuntansi Perolehan Aset
Tetap
Aset Tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara :
Pembelian Aset:
1. Tunai (kas)
2. Kredit (angsuran)
Perolehan dengan pertukaran (trade in)
Perolehan dengan sewa guna usaha modal (leasing)
Perolehan dengan membangun sendiri
Perolehan dengan hibah, bantuan, atau pemberian
15
1. Pembelian Tunai
Dalam jumlah uang yang dikeluarkan
untuk memperoleh aset tetap termasuk
harga faktur dan semua elemen biaya
yang dikeluarkan agar aset tersebut siap
dipakai.
Dalam hal aset tetap diperoleh secara
tunai, maka catatan pertama kali atas
perolehan aset tetap adalah:
Aset Tetap Rpxxx
Kas Rpxxx
16
Pembelian secara Lump-Sum
(Gabungan)
• Apabila dalam pembelian diperoleh lebih
dari satu macam aset tetap, maka harga
perolehan harus dialokasikan pada masing-
masing jenis aset tetap.
• Menurut PSAK no 16:
“Harga perolehan dari setiap aktiva yang
diperoleh secara gabungan ditentukan
dengan mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan nilai
wajar setiap aktiva yang bersangkutan”.
17
Contoh:
• PT. EBAY membeli aset tetap dari sebuah
perusahaan yang dalam proses likuidasi.
Aset tetap yang dibeli terdiri dari tanah,
bangunan dan mesin-mesin. Pembelian
dilakukan secara paket (lumpsum) dengan
harga Rp80.000.000,00. Harga pasar setiap
AT tersebut diketahui sebagai berikut:
Gedung : Rp.25.000.000,00
Tanah : 50.000.000,00
Mesin : 25.000.000,00
18
Maka harga perolehan masing AT yang
diakui oleh PT. EBAY dihitung dengan
cara sebagai berikut:
Rp25.000.000,00
Gedung : x Rp80.000.000,00 = Rp20.000.000,00
Rp100.000.000,00
Rp50.000.000,00
Tanah : x Rp80.000.000,00 = Rp40.000.000,00
Rp100.000.000,00
Rp25.000.000,00
Mesin : x Rp80.000.000,00 = Rp20.000.000,00
Rp100.000.000,00
19
2. Pembelian Angsuran
Apabila AT diperoleh melalui
pembelian angsuran, maka dalam
harga perolehan AT tidak boleh
termasuk bunga. Bunga selama
periode angsuran harus dikeluarkan
dari harga perolehan dan dibebankan
sebagai biaya bunga.
20
Contoh
PT. Sharesale membeli mesin seharga
Rp5.000.000,00 pada tgl 1 Januari 2005.
Pembayaran pertama Rp2.000.000,00 dan
sisanya diangsur tiap tgl 31 Desember
selama 3 tahun dengan bunga 12% per
tahun. Pencatatan harga perolehan mesin
dan pembayaran angsuran sebagai
berikut:
21
1 Jan 2005 Mesin Rp5.000.000,00
Pembelian mesin Utang Rp3.000.000,00
Kas 2.000.000,00
31 Des 2005
Pembayaran Angs. I Rp1.000.000,00 Utang Rp1.000.000,00
Bunga: Biaya 360.000,00
12% x Rp3.000.000,00 360.000,00 Kas Rp1.360.000,00
Rp1.360.000,00
31 Des 2006
Pembayaran Angs. II Rp1.000.000,00 Utang Rp1.000.000,00
Bunga: Biaya 240.000,00
12% x Rp2.000.000,00 240.000,00 Kas Rp1.240.000,00
Rp1.240.000,00
31 Des 2007
Pembayaran Angs. III Rp1.000.000,00 Utang Rp1.000.000,00
Bunga: Biaya 120.000,00
12% x Rp1.000.000,00 120.000,00 Kas Rp1.120.000,00
Rp1.120.000,00
22
3. Perolehan Melalui Pertukaran
A. Ditukar dengan surat berharga
25
B. Ditukar dengan Aset Tetap yang lain
26
Contoh :
Awal tahun 2014 PT. Clickbank menukarkan mesin
produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin
sebesar Rp2.000.000,00, akumulasi depresiasi sampai
dengan tanggal pertukaran sebesar Rp1.500.000,00
sehingga nilai bukunya sebesar Rp500.000,00. Nilai
wajar mesin tersebut sebesar Rp800.000,00 dan PT.
Clickbank harus membayar uang sebesar
Rp1.700.000,00.
Maka harga perolehan truk adalah:
27
Nilai wajar mesin produksi :Rp 800.000,00
Uang tunai yg dibayarkan : 1.700.000,00
Harga Perolahan Truk :Rp2.500.000,00
Jurnal :
Truk Rp2.500.000,00
Akumulasi depr. Mesin 1.500.000,00
Kas Rp1.700.000,00
Mesin 2.000.000,00
Laba pertukaran mesin 300.000,00
28
Laba pertukaran mesin sebesar
Rp300.000,00 dihitung sebagai berikut:
500.000
Laba pertukaran mesin
Rp300.000
29
TERIMA KASIH