Anda di halaman 1dari 87

Aset Tetap dan

ASET TETAP BERWUJUD


aset
DAN ASET TETAP Tak
TIDAK
BERWUJUD Berwujud
(PSAK 16)
Chapter

1
Tujuan Pembelajaran

1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya


2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut: metode garis
lurus, unit produksi, dan saldo menurun.
3. Mengklasifikasikan biaya aset tetap sebagai capital expenditure dan
revenue expenditure.
4. Menjurnal penyelesaian aset tetap.
5. Menggambarkan kontrol internal terhadap aset tetap.
6. Menghitung deplesi dan menjurnalnya.
7. Menjelaskan akuntansi untuk aset tak berwujud.
8. Menyajikan beban depresiasi pada laporan laba rugi dan aset tetap
serta aset tak berwujud pada neraca.
9. Menghitung dan interpretasi rasio aset tetap dengan utang jangka
panjang.

2
Sifat Dasar Asset Tetap

Aset tetap mempunyai Klasifikasi Yang dibeli


umur yang panjang atau Biaya berumur panjang?
permanen.
Ya tidak
Aset tetap berwujud karena
mempunyai bentuk fisik. Beban
Apa aset itu
digunakan untuk
Dimiliki dan digunakan oleh tujuan produktif?
perusahaan dan tidak untuk
dijual atau investasi sebagai Ya tidak
bagian dari operasional.
Aset Tetap Properti
Investasi
3
Klasifikasi Aset Tetap
 Aset Tetap dengan umur terbatas
Adalah aset tetap yang memberikan jasa penggunaan bagi
operasi perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Aset semacam ini disebut depreciable assets
Contoh: Bangunan, mesin dan peralatan yang lain.

 Aset Tetap dengan umur tidak terbatas


Adalah aset tetap yang tidak akan habis digunakan atau tidak
diketahui kapan jasa yang diberikan oleh aset tetap tersebut
akan habis
Aset semacam ini disebut nondepreciable assets
Contoh: Tanah

4
Tanah
 Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai
tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam
rekening tanah.
 Apabila tanah tidak digunakan dalam usaha
perusahaan, maka dicatat dalam rekening
investasi jangka panjang.
 Harga perolehan tanah terdiri dari:
Harga beli, komisi pembelian, bea balik nama,
biaya penelitian tanah, pajak selama tanah
belum dipakai, biaya merobohkan bangunan
lama, biaya perataan tanah, pajak saat 5

pembelian tanah.
Bangunan
 Gedung yang diperoleh dari
pembelian, harga perolehannya
harus dialokasikan pada tanah dan
gedung.
 Biaya yang dikapitalisasi sebagai
harga perolehan gedung adalah:
Harga beli, biaya perbaikan gedung
sebelum dipakai, komisi pembelian,
bea balik nama, pajak saat pembelian

6
 Apabila gedung dibuat sendiri, maka harga
perolehan gedung terdiri dari:
Biaya pembuatan gedung, biaya perencanaan
gambar dll, biaya pengurusan ijin bangunan,
pajak selama masa pembangunan, asuransi
selama masa pembangunan.
 Alat perlengkapan gedung seperti; eskalator,
lift dan lain-lain dicatat tersendiri dalam rekening
alat-alat gedung dan didepresiasi selama umur
ekonomis alat tersebut

7
Mesin dan Peralatan

 Yangmenjadi haraga perolehan


mesin dan peralatan adalah:
Harga beli, pajak yang menjadi
beban pembeli, biaya angkut,
asuransi selama dalam
perjalanan, biaya pemasangan,
biaya-biaya yang dikeluarkan
selama masa percobaan mesin
8
Alat-alat Kerja
 Alat kerja yang dimaksud di sini adalah alat untuk
mesin atau alat tangan seperti pukul besi, obeng,
dll. Karena harga perolehannya relatif kecil,
maka biasanya alat-alat ini tidak didepresiasi
tetapi diperlakukan sebagai berikut:
1. Saat pembelian dikapitalisasi, kemudian tiap
akhir periode dihitung fisiknya, selisihnya
dicatat sebagai biaya untuk periode yang
bersangkutan dan rekening alat-alat kerja
dikredit
2. Dikapitalisasi sebagai aset dengan jumlah
tertentu dan dianggap sebagai persediaan
normal, kemudian tiap kali pembelian baru
dibebankan sebagai biaya

9
Pattern (cetakan)
 Cetakan yang dipakai dalam
beberapa produksi dicatat
dalam rekening aset tetap dan
didepresiasi selama umur
ekonomisnya. Tetapi jika hanya
untuk produksi pesanan
tertentu, harga perolehannya
dibebankan sebagai biaya
produksi pesanan tersebut
10
Perabot dan Alat-alat Kantor
 Perabot (meja, kursi, almari, dll)
dan alat-alat kantor (komputer,
kalkulator, dll) harus dipisahkan
untuk fungsi-fungsi produksi,
penjualan dan administrasi,
sehingga depresiasinya dibebankan
ke masing-masing fungai tersebut.
 Harga perolehannya adalah; hrga
beli, biaya angkut, dan pajak yang
menjadi tanggungan pembeli.
11
Kendaraan
 Kendaraan yang dimiliki juga harus
dipisahkan berdasar fungsi yang
berbeda.
 Harga perolehan kendaraan adalah;
harga faktur, bea balik nama, dan
biaya angkut. Pajak yang dibayar
setiap periode seperti pajak
kendaraan bermotor, jasa raharja
dll dibebankan sebagai biaya pada
periode yang bersangkutan. Harga
perolehan didepresiasi selama umur
ekonomis
12
HARGA PEROLEHAN

• Harga perolehan AT = harga beli + Biaya


Biaya-biaya: biaya survei, pajak, komisi broker,
ongkos angkut, beban asuransi, ongkos
pemasangan, beban uji coba, beban balik nama dll.

• Aktiva tetap dapat diperoleh:


1. Dibeli
2. Sewa guna usaha modal
3. Pertukaran dengan aktiva tidak sejenis
4. Penerbitan sekuritas
5. Konstruksi sendiri
6. Sumbangan
7. Akusisi perusahaan secara keseluruhan
8. Sistem bangun-guna-serah.
13
Akuntansi Perolehan Aset Tetap
Harga perolehan AT = harga beli + Biaya

Biaya-biaya: biaya survei, pajak, komisi broker, ongkos


angkut, beban asuransi, ongkos pemasangan, beban uji
coba, beban balik nama dll.

Aset Tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara :


• Pembelian Aset:
1. Tunai (kas)
2. Kredit (angsuran)
• Perolehan dengan pertukaran (trade in)
• Perolehan dengan sewa guna usaha modal (leasing)
• Perolehan dengan membangun sendiri
• Perolehan dengan hibah, bantuan, atau pemberian
14
1. Pembelian Tunai
 Dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk
memeperoleh aset tetap termasuk harga faktur
dan semua elemen biaya yang dikeluarkan agar
aset tersebut siap dipakai.
 Dalam hal aset tetap diperoleh secara tunai,
maka catatan pertama kali atas perolehan aset
tetap adalah:
Aset Tetap Rpxxx
Kas Rpxxx

15
Pembelian secara Lump-Sum
(Gabungan)
 Apabiladalam pembelian diperoleh lebih
dari satu macam aset tetap, maka harga
perolehan harus dialokasikan pada masing-
masing jenis aset tetap.
 Menurut PSAK no 16:
“Harga perolehan dari setiap aktiva yang
diperoleh secara gabungan ditentukan
dengan mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan nilai
wajar setiap aktiva yang bersangkutan”.
16
Contoh:
 PT. EBAY membeli aset tetap dari sebuah
perusahaan yang dalam proses likuidasi. Aset
tetap yang dibeli terdiri dari tanah,
bangunan dan mesin-mesin. Pembelian
dilakukan secara paket (lumpsum) dengan
harga Rp80.000.000,00. Harga pasar setiap
AT tersebut diketahui sebagai berikut:
Gedung : Rp.25.000.000,00
Tanah : 50.000.000,00
Mesin : 25.000.000,00 17
 Maka harga perolehan masing AT yang
diakui oleh PT. EBAY dihitung dengan cara
sebagai berikut:
 Gedung : Rp25.000.000,00
x Rp80.000.000,00 = Rp20.000.000,00
Rp100.000.000,00

 Tanah : Rp50.000.000,00
x Rp80.000.000,00 = Rp40.000.000,00
Rp100.000.000,00

 Mesin : Rp25.000.000,00
x Rp80.000.000,00 = Rp20.000.000,00
Rp100.000.000,00

18
2. Pembelian Angsuran

 ApabilaAT diperoleh melalui


pembelian angsuran, maka dalam
harga perolehan AT tidak boleh
termasuk bunga. Bunga selama
periode angsuran harus dikeluarkan
dari harga perolehan dan dibebankan
sebagai biaya bunga.
19
Contoh
 PT.Sharesale membeli mesin
seharga Rp5.000.000,00 pada
tgl 1 Januari 2005. Pembayaran
pertama Rp2.000.000,00 dan
sisanya diangsur tiap tgl 31
Desember selama 3 tahun
dengan bunga 12% per tahun.
Pencatatan harga perolehan
mesin dan pembayaran
angsuran sebagai berikut: 20
1 Jan 2005 Mesin Rp5.000.000,00
Pembelian mesin Utang Rp3.000.000,00
Kas 2.000.000,00

31 Des 2005
Pembayaran Angs. I Rp1.000.000,00 Utang Rp1.000.000,00
Bunga: Biaya 360.000,00
12% x Rp3.000.000,00 360.000,00 Kas Rp1.360.000,00

Rp1.360.000,00

31 Des 2006 Utang Rp1.000.000,00


Pembayaran Angs. II Rp1.000.000,00 Biaya 240.000,00
Bunga: Kas Rp1.240.000,00
12% x Rp2.000.000,00 240.000,00

Rp1.240.000,00

Utang Rp1.000.000,00
31 Des 2007 Biaya 120.000,00
Pembayaran Angs. III Rp1.000.000,00 Kas Rp1.120.000,00
Bunga:
12% x Rp1.000.000,00 120.000,00
21

Rp1.120.000,00
3. Perolehan Melalui Pertukaran
A. Ditukar dengan surat berharga

• Aset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar


dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat
dalam buku sebesar harga pasar saham atau
obligasi tersebut.
• Apabila harga pasar saham atau obligasi tidak
diketahui, maka harga perolehan AT ditentukan
sebesar harga pasar AT tersebut.
• Jika harga pasar surat berharga maupun AT
tidak diketahui, maka nilai pertukaran
ditentukan oleh keputusan pimpinan 22

perusahaan
 PertukaranAT dengan saham atau obligasi
perusahaan akan dicatat dalam rekening
modal saham atau utang obligasi sebesar
nilai nominalnya, selisih nilai pertukaran
dengan nominal dicatat dalam rekening
agio/disagio.
 Contoh:
PT. Clickkey menukar sebuah mesin dengan
1.000 lembar saham biasa nominal
@Rp10.000,00. Pada saat penukaran, harga
pasar saham sebesar Rp11.000,00 per
lembar. Jurnal:
23
Mesin Rp11.000.000,00
Modal saham biasa Rp10.000.000,00
Agio saham 1.000.000,00

Apabila dalam pertukaran ini perusahaan


menambah dengan uang, maka harga
perolehan mesin adalah jumlah kas yang
dibayarkan ditambah dengan harga pasar
surat berharga yang dijadikan penukar.
24
B. Ditukar dengan Aset Tetap yang lain
 PSAK No. 16 menyatakan bahwa
harga perolehan AT yang diperoleh
dinilai sebesar nilai wajar AT yang
dilepas atau yang diperoleh, mana
yang lebih andal, ekuivalen dengan
nilai wajar AT yang dilepaskan
setelah disesuaikan jumlah kas atau
setara kas yang ditransfer.
 Jika nilai pasar AT lama maupun
baru tidak dapat ditentukan, maka
nilai buku AT lama yang akan
digunalan sebagai dasar pengakuan.25
 Untukpertukaran AT sejenis,
maka PSAK No. 16 menyatakan
tidak mengakui adanya
keuntungan atau kerugian.
 Sedang untuk pertukaran AT
yang tidak sejenis, maka
diakui adanya keuntungan atau
kerugian.

26
Pertukaran Aktiva Tetap Serupa

 Nilai Tukar – nilai aset lama yang


diperbolehkan untuk ditukar dengan yang
baru.
 Boot– saldo terutang pada peralatan baru
setelah nilai tukar dikurangi.
 Tidak mengakui laba atau rugi
 Nilai aset baru = kas yang dibayarkan
ditambah dengan nilai buku aset lama

27
Pertukaran Aset Tetap sejenis-
mengeluarkan kas

 PT Clikkey menukarkan mesin


merek A dengan mesin baru
merek B. harga perolehan
merek A sebesar Rp100.000.000
dan akumulasi depresiasinya
sebesar Rp15.000.000. Merek B
harga pasarnya Rp250.000.000.
PT Clikkey membayar uang
Rp150.000.000. 28
 Perhitungan:
Harga merek A Rp100.000.000
Akm. Depresiasi 15.000.000
Nilai buku merek A Rp 85.000.000
Kas yang dibayarkan 150.000.000
Harga perolehan merek B Rp235.000.000
Jurnal:
Mesin B Rp235.000.000
Akumu. Depres 15.000.000
Mesin A Rp100.000.000
Kas 150.000.000
29
Pertukaran Aset Tetap sejenis-
menerima kas

 PT Clikkey menukarkan mesin


merek A dengan mesin baru
merek B. harga perolehan
merek A sebesar Rp50.000.000
dan akumulasi depresiasinya
sebesar Rp20.000.000. Merek B
harga pasarnya Rp35.000.000.
PT Clikkey menerima uang
Rp5.000.000. 30
 Perhitungan:
Harga merek A Rp 50.000.000
Akm. Depresiasi 20.000.000
Nilai buku merek A Rp 30.000.000
Kas yang diterima 5.000.000
Harga perolehan merek B Rp 25.000.000
Jurnal:
Mesin B Rp 25.000.000
Akumu. Depres 20.000.000
Kas 5.000.000
Mesin A Rp50.000.000
31
1) Pertukaran Aset Tetap yang Tidak Sejenis
 Adalah pertukaran AT yang sifat dan
fungsinya tidak sama, misalnya
pertukaran tanah dengan mesin,
tanah dengan gedung dll.
 Perbedaan antara nilai wajar AT
yang diserahkan dengan nilai wajar
yang digunakan sebagai dasar
pencatatan AT yang diperoleh pada
tanggal transaksi harus diakui
sebagai laba atau rugi pertukaran.

32
 Penentuan harga perolehan dalam
pertukaran seperti ini harus didasarkan
pada nilai wajar AT yang diserahkan
ditambah uang yang dibayarkan.
 Jika
nilai wajar AT yang diserahkan tidak
dapat diketahui, maka harga perolehan
AT baru didasarkan pada nilai wajar AT
baru.

33
Contoh:
Awal tahun 2006 PT. Clickkey menukarkan
mesin produksi dengan truk baru. Harga
perolehan mesin sebesar Rp2.000.000,00,
akumulasi depresiasi sampai dengan
tanggal pertukaran sebesar Rp1.500.000,00
sehingga nilai bukunya sebesar
Rp500.000,00. Nilai wajar mesin tersebut
sebesar Rp800.000,00 dan PT. Clickkey
harus membayar uang sebesar
Rp1.700.000,00.
34

Maka harga perolehan truk adalah:


 Nilai wajar mesin produksi :Rp 800.000,00
 Uang tunai yg dibayarkan : 1.700.000,00
 Harga Perolahan Truk :Rp2.500.000,00

Jurnal :
Truk Rp2.500.000,00
Akumulasi depr. Mesin 1.500.000,00
Kas Rp1.700.000,00
Mesin 2.000.000,00
Laba pertukaran mesin 300.000,00
35
 Laba pertukaran mesin sebesar
Rp300.000,00 dihitung sebagai berikut:

 Nilai wajar mesin Rp800.000


 Harga perolehan mesin Rp2.000.000
 AkuM. depresiasi mesin 1.500.000
500.000
 Laba pertukaran mesin Rp300.000

36
Pedoman Pertukaran Aset tetap
Aset
1. Aset sejenis 1. Aset tidak sejenis
dipertukarkan

Harga pasar Lebih


Lebih rendah Lebih tinggi Lebih rendah
dari nilai buku tinggi

Membayar/ Membayar/
Aliran kas membayar menerima membayar menerima
menerima menerima
Kondisi rugi rugi laba laba rugi Laba
Pengakuan Diakui
Diakui total Diakui total Diakui total Diakui total
rugi/laba proposional
Jumlah
(KM/HP) x
laba/rugi HP - NB HP - NB - HP - NB HP – NB
(HP-NB)
diakui

Harga
NB – KM + HP +/- HP +/-
perolehan HP + KK HP - KM NB + KK
LBD KK/KM KK/KM
aset diterima

HP = Harga Pasar Aset dilepas; NB = Nilai Buku Aset dilepas; KM =


Kas Masuk; KK = Kas Keluar; LBD = Laba Diakui 37
TUGAS
1 Pembelian gedung beserta tanah secara
angsuran dimana gedung itu diperoleh
dengan harga Rp100.000.000, jumlah ini
sudah termasuk biaya notaris, bea balik
nama, komisi dll. Berdasarkan taksiran
harga pasar gedung senilai Rp60.000.000
dan tanah senilai Rp20.000.000. Jumlah
tersebut akan dibayar dalam 5 kali
angsuran tahunan dengan bunga angsuran
12% setahun. Diminta: buat jurnal
perolehannya pembayaran angsurannya.
38
Pembelian AT Sekaligus
secara angsuran
 Perhitungan:
Alokasi harga perolehan:
Tanah = 20/80 x Rp100.000.000 = Rp 25.000.000
Gedung = 60/80 x Rp100.000.000 = 75.000.000
Rp100.000.000
 Jurnal pada saat pembelian:
Tanah Rp25.000.000
gedung 75.000.000
utang angsuran Rp100.000.000
Pembelian AT Sekaligus
secara angsuran
 Perhitungan pembayaran angsuran I:
angsuran bulanan: Rp100.000.000/25 = Rp4.000.000
bunga selama sebulan untuk saldo yg
belum dibayar
= Rp100.000.000 x 1/12 x 12% = 1.000.000
total yg harus dibayar Rp5.000.000
 Jurnal pada saat pembayaran cicilan I:
utang angsuran Rp4.000.000
beban bunga 1.000.000
Bank Rp5.000.000
Pembelian AT Sekaligus
secara angsuran
 Perhitungan pembayaran angsuran II:
bunga selama sebulan untuk saldo yg
belum dibayar = Rp100.000.000 – Rp4.000.000 =
Rp96.000.000
= Rp96.000.000 x 1/12 x 12% = Rp 960.000

Jurnal pada saat pembayaran cicilan II:


utang angsuran Rp4.000.000
beban bunga 960.000
Bank Rp4.960.000
Sifat Dasar Depresiasi (Penyusutan)
Semua asset tetap kecuali tanah
kehilangan kapasitasnya saat Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau
digunakan. perusakan saat digunakan atau karena cuaca.
Kehilangan kapasitas produksi ini
Depresiasi fungsional terjadi saat aset tetap
diakui sebagai Beban Depresiasi.
tidak lagi dapat digunakan pada tingkat yang
Depresiasi  alokasi biaya
diharapkan.
perolehan

Biaya Perolehan
- Nilai Sisa
=
Biaya didepresiasi

Faktor yang mempengaruhi Masa Manfaat


beban depresiasi

Beban Depresiasi
42

Periodik
PENYUSUTAN

 Adalah alokasi periodik dan sistimatis dari


harga perolehan aktiva tetap selama
periode-periode berbeda yang
memperoleh manfaat dari penggunaan
aktiva tetap.
 Beban penyusutan: pengakuan atas
penggunaan manfaat potensial dari suatu
aktiva
 Akumulasi penyusutan merupakan
kumpulan dari beban penyusutan periodik.
Penyusutan Aktiva Tetap
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
perhitungan penyusutan aktiva
tetap:
1. Nilai perolehan
2. Nilai residu: estimasi nilai realisasi
pada saat aktiva tidak dipakai lagi
atau nilai estimasi dimana aktiva
dapat dijual kembali ketika aktiva
tetap dihentikan pemakaiannya.
3. Umur ekonomis
Metode Penyusutan
 Berdasarkan waktu:
1. Metode garis lurus (SLM)
2. Metode pembebanan yang menurun
a. Metode Jumlah angka tahun
b. Metode saldo menurun ganda
 Berdasarkan penggunaan:
1. Metode jam jasa
2. Metode unit produksi
Metode Garis Lurus
 Mengakui pembebanaan periodik yang
sama sepanjang umur aktiva.
 Beban penyusutan: tarif penyst x dasar
penyst
Ctt:
Dasar penyst: harga perolehan – nilai sisa
Tarif penyusutan:
= 100%
estimasi masa manfaat
Metode Saldo Menurun
 Beban penyusutan makin menurun
dari tahun ke tahun.
 Beban penyusutan = TP x DP
CTT:
 DP = Nilai buku awal periode
 TP = 2 x tarif metode garis lurus.
Metode Jumlah Angka Tahun
 Menghasilkan beban penyusutan yang menurun dalam
setiap tahun berikutnya
 Beban penyusutan = TP x DP
CTT:
 DP = Harga perolehan - Nilai sisa
 TP = suatu bilangan pecahan yang makin lama makin
kecil.
 Pembilang dalam pecahan adalah angka-angka tahun
yang ada selama masa manfaat aktiva tetap
 Penyebut jumlah angka-angka tahun yang ada.
Metode Unit Produksi
 Memerlukan estimasi ttg total unit
output yg dihasilkan aktiva tersebut.
 BP = TP x DP
 DP = harga perolehan – Nilai sisa
 TP = produksi aktual
Kapasitas Produksi
Data

Biaya awal (harga perolehan) Rp125.000


Masa manfaat dalam tahun… 10 tahun
Nilai sisa...... Rp15.000

50
Capital Expenditure dan
Revenue Expenditure

Expenditure

Revenue
Expenditure
Meningkatkan Meningkatkan (Debit akun
efisiensi atau Tdk masa manfaat? Tdk
kapasitas operasi?
beban untuk
perawatan dan
Memiliki manfaat perbaikan biasa)
ekonomi di masa depan
Ya Ya
Revenue Expenditure
Capital Expenditure
(Debit akun akumulasi
(Debit akun aset tetap)
depresiasi)
51
Capital Expenditure dan
Revenue Expenditure

PEMBELANJAAN
MODAL
KEWAJIBAN

1. Biaya awal aset


2. Penambahan EKUITAS
3. Perbaikan luar biasa

BEBAN PENDAPATAN
PEMBELANJAAN
PENDAPATAN

Perawatan dan
perbaikan normal
atau biasa
52
Akuntansi Penghentian Asset Tetap
Saat aset tetap kehilangan manfaatnya dapat
dihentikan dengan cara berikut:
1. dibuang,
2. dijual, or
3. ditukar untuk aset yang serupa.
Jurnal yang dibutuhkan bervariasi sesuai tipe
penghentian dan keadaannya, tetapi ayat berikut
selalu dibutuhkan:
Akun aset harus dikredit untuk mengeluarkan aset
dari buku besar, dan akumulasi depresiasi terkait
harus didebit untuk mengeluarkan saldonya dari buku
besar.

53
Penghapusan Asset Tetap
Sebuah peralatan senilai $ 25,000
telah terdepresiasi penuh.
Pada 14 Februari, peralatan itu
dihabiskan.

Feb. 14 Akumulasi Depr. - Peralatan 25 000 00


Peralatan 25 000 00
Menghapus peralatan yang telah terdepresiasi
penuh.

54
Penghapusan Aktiva Tetap
Peralatan senilai $6,000 didepresiasi secara garis lurus dengan tingkat 10% per
tahun. Saldo awal tahun 2001 Akumulasi Depresiasi Peralatan tersebut $4,750.
Peralatan tersebut dibuang tanggal 24 Maret 2001

Mar. 24 Beban Depresiasi—Peralatan 150 00


Akumulasi Depresiasi—Peralatan 150 00
Untuk mencatat depresiasi dari awal $600 x 3/12
tahun sampai tanggal penghapusan.

Mar. 24 Akumulasi Depr.—Peralatan 4 900 00


Kerugian Penghapusan Aset Tetap 1 100 00
Peralatan 6 000 00
Untuk menghapus peralatan yang 55

dibuang.
Penjualan Aktiva Tetap
Saat aktiva tetap dijual, pemilik bisa untung, rugi,
atau impas.
1. Jika harga jual sama dengan nilai buku, tidak ada
untung atau rugi (impas).
2. Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, menderita
rugi sebesar selisihnya.
3. Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, mendapat
untung sebesar selisihnya.
Untung dan rugi akan dilaporkan pada laporan laba
rugi sebagai pendapatan atau kerugian lainnya.

56
Penjualan Aktiva Tetap
Peralatan senilai $10,000 didepresiasi 10% secara garis lurus. Peralatan
tersebut dijual tunai tanggal 12 Oktober. Saldo awal tahun akumulasi
depresiasi sebesar $7,000.

Okt. 12 Beban Depresiasi—Peralatan 750 00


Akumulasi Depr.—Peralatan 750 00
Untuk mencatat depresiasi dari
$10,000 x ¾
awal tahun sampai penjualan.
x10%
Okt. 12 Kas 2 250 00
Akumulasi Depr.—Peralatan 7 750 00
Peralatan 10 000 00
Peralatan dijual $2,250. Asumsi 1: Tidak
57
untung atau rugi
Penjualan Aktiva Tetap
Asumsi 2: Peralatan dijual seharga $1,000, sehingga menderita rugi $1,250.

Okt. 12 Kas 1 000 00


Akumulasi Depr.—Peralatan 7 750 00
Kerugian Penjualan Aktiva Tetap 1 250 00
Peralatan 10 000 00
Menjual peralatan.
Asumsi 3: Peralatan dijual seharga $2,800, sehingga mendapat untung $550.

Okt. 12 Kas 2 800 00


Akumulasi Depr.—Peralatan 7 750 00
Peralatan 10 000 00
Laba Penjualan Aktiva Tetap 58 550 00
Menjual peralatan.
Sifat Dasar Depresiasi (Penyusutan)
Semua asset tetap kecuali tanah
kehilangan kapasitasnya saat Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau
digunakan. perusakan saat digunakan atau karena cuaca.
Kehilangan kapasitas produksi ini
Depresiasi fungsional terjadi saat aset tetap
diakui sebagai Beban Depresiasi.
tidak lagi dapat digunakan pada tingkat yang
Depresiasi  alokasi biaya
diharapkan.
perolehan

Biaya Perolehan
- Nilai Sisa
=
Biaya didepresiasi

Faktor yang mempengaruhi Masa Manfaat


beban depresiasi

Beban Depresiasi
59

Periodik
PENYUSUTAN (DEPRESIASI)

 Adalah alokasi periodik dan sistimatis dari


harga perolehan aktiva tetap selama
periode-periode berbeda yang
memperoleh manfaat dari penggunaan
aktiva tetap.
 Beban penyusutan: pengakuan atas
penggunaan manfaat potensial dari suatu
aktiva
 Akumulasi penyusutan merupakan
kumpulan dari beban penyusutan periodik.
Penyusutan Aktiva Tetap
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
perhitungan penyusutan aktiva
tetap:
1. Nilai perolehan
2. Nilai residu: estimasi nilai realisasi
pada saat aktiva tidak dipakai lagi
atau nilai estimasi dimana aktiva
dapat dijual kembali ketika aktiva
tetap dihentikan pemakaiannya.
3. Umur ekonomis
Taksiran umur aset tetap
ditentukan oleh:

 Faktorfisik, seperti auskarena


dipakai, umur atau kerusakana-
kerusakan.
 Faktorfungsional, seperti
ketidak mampuan untuk
memenyhi kebutuhan produksi,
kemajuan teknologi dll.
62
Metode Penyusutan
 Berdasarkan waktu:
1. Metode garis lurus (SLM)
2. Metode pembebanan yang menurun
a. Metode Jumlah angka tahun
b. Metode saldo menurun ganda
 Berdasarkan penggunaan:
1. Metode jam jasa
2. Metode unit produksi
Metode Garis Lurus
 Mengakui pembebanaan periodik yang
sama sepanjang umur aktiva.
 Beban penyusutan: tarif penyst x dasar
penyst
Ctt:
Dasar penyst: harga perolehan – nilai sisa
Tarif penyusutan:
= 100%
estimasi masa manfaat
Asumsi-asumsi:
 Kegunaan ekonomis dari suatu
aset akan menurun secara
proporsional setiap periode.
 Biaya
reparasi dan
pemeliharaan tiap periode
jumlahnya relatif tetap.
 Kegunaanekonomis berkurang
karena berlalunya waktu
 Penggunaan (kapasitas) aset
tiap-tiap periode relatif tetap.
65
Metode Saldo Menurun
 Beban penyusutan makin menurun
dari tahun ke tahun.
 Beban penyusutan = TP x DP
CTT:
 DP = Nilai buku awal periode
 TP = 2 x tarif metode garis lurus.
Metode Jumlah Angka Tahun
 Menghasilkan beban penyusutan yang menurun dalam
setiap tahun berikutnya
 Beban penyusutan = TP x DP
CTT:
 DP = Harga perolehan - Nilai sisa
 TP = suatu bilangan pecahan yang makin lama makin
kecil.
 Pembilang dalam pecahan adalah angka-angka tahun
yang ada selama masa manfaat aktiva tetap
 Penyebut jumlah angka-angka tahun yang ada.
Data

Biaya awal (harga perolehan) Rp125.000


Masa manfaat dalam tahun… 10 tahun
Nilai sisa...... Rp15.000

68
Metode Unit Produksi
 Memerlukan estimasi ttg total unit
output yg dihasilkan aktiva tersebut.
 BP = TP x DP
 DP = harga perolehan – Nilai sisa
 TP = produksi aktual
Kapasitas Produksi
Data

Biaya awal (harga perolehan) Rp600.000


Taksiran hasil produksi (unit) 56.000
Nilai sisa...... Rp40.000
Taksiran umur ekonomis 4 tahun

70
PENILAIAN DAN PELAPORAN AT
 Aset tetap dinilai: NILAI BUKUNYA

NILAI BUKU = HARGA PEROLEHAN – AKUMULASI PENYUSUTAN

 CONTOH I:
Perlatatan kantor Rp30.000
Peralatan toko 50.000
Kendaraan 25.000
gedung 105.000
tanah 20.000
Akumulasi penyusutan ( 52.500)
Nilai buku aset tetap Rp177.500
Rincian Perubahan AT Tahun Berakhir
31/12/2010
Jenis aset tetap Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Peralatan kantor 40.000 5.000 15.000 30.000

Peralatan toko 75.000 25.000 50.000 50.000


Kendaraan 20.000 10.000 5.000 25.000
Gedung 80.000 25.000 - 105.000
Tanah 20.000 - - 20.000
Total 235.000 65.000 70.000 230.000
Akum.peny.
Peralatan toko 15.750 7.500 11.250 12.000
Kendaraan 45.000 12.500 37.500 20.000
Gedung 8.000 5.000 3.000 10.000
Tanah - - - -
Total 72.750 31.500 51.750 52.500
Total aktiva tetap 162.250 177.500
neto
KARTU AKTIVA TETAP
Nama AT: Mobil, sedan Toyota Nomor Akun: 123-44
Corolla,1999 Nama Akun: Kendaraan
Seri Nomor: B-1907-HA Harga Perolehan: Rp10.000
Dibeli dari: Astra Motor Taksiran Umur: 5 Tahun
Penanggung Jawab: Bambang ST Nilai Sisa : 0
Tanggal Perolehan: 2-1-200A Metode Peyust.: Garis Lurus
TGL Keterangan Harga Perol Akum. Penys Nilai Buku
200A
Jan 2 Pembelian 10.000 - 10.000
Des. 31 Penyusutan 2.000 8.000
200B
Des 31 Penyusutan 2.000 6.000
200C
Des 31 Penyusutan 2.000 4.000
200D
31 Dese Penyusutan 2.000 2.000
200E
Jun 15 Perbaikan 1.750 3.750
Soal:
 Sebuah mobil yang dibeli tgl 2 Januari
2001, dijual pada tanggal 1 Juli 2004
dengan harga Rp5.000. Harga perolehan
mobil adalah Rp10.000. Penyusutan
dilakukan dengan metode garis lurus atas
dasar masa manfaat lima tahun. Nilai sisa
dianggap sama dengan nol.
 Diminta buat perhitungan dan jurnal
penjualan mobil tersebut.
Tugas:
Soal 1: Perusahaan memiliki peralatan yang akan
ditukar dengan yang baru. Data berikut ini:

Harga peralatan baru yang diterima $10,000


Biaya aset lama $7,000
Akumulasi depr. per tanggal pertukaran 4,600
Nilai buku per tanggal pertukaran $2,400
Nilai tukar aset lama $3.000

75
Soal:
 Pada tanggal 1 Juli 2004 suatu mesin
ditukar dg Tanah. Mesin dibeli pada
tanggal 2 januari 2001 dengan harga
Rp100.000. Harga tanah Rp150.000.
Metode penyusutan yang digunakan
adalah garis lurus dengan masa
manfaat 10 tahun. Mesin sepakat
dinilai sebesar Rp90.000.
Sumber Daya Alam dan Deplesi
DEPLESI
 Berkurangnya harga perolehan atau nilai
sumber-sumber alam seperti tambang dan
hutan kayu yg disebabkan oleh perubahan
(pengolahan) sumber-sumber alam tersebut
sehingga menjadi persediaan.
 Deplesi merupakan pengakuan terhadap
pengurangan kuantitatif sumber-sumber
alam, sedangkan depresiasi merupakan
pengakuan terhadap pengurangan manfaat
ekonomipada aktiva tetap berwujud.
 Deplesi adalah proses mentransfer biaya sumber
daya alam pada akun beban.
Metode perhitungan Deplesi

 Menentukan harga perolehan, yaitu


pengeluaran sejak memperoleh izin
sampai dapat diambil hasilnya.
 Taksiran
nilai sisa jika sumber daya
alam selesai dieksploitasi.
 Taksiran
hasil yg secara ekonomis
dapat dikeksploitasi.
Contoh:
 Tanah yg mengandung hasil tambang dibeli dg harga
Rp20.000.000. taksiran isinya sebesar 150.000 ton. Tanah
tersebut sesudah dieksploitasi ditaksir bernilai
Rp2.000.000.
 Perhitungan:
Deplesi = Rp20.000.000 - Rp2.000.000 = Rp120,-
Rp150.000 per ton
 Jika tahun 1 diekploitasi sebanya 40.000 ton, mk deplesi
= 40.000 x Rp120 = Rp4.800.000
 Jurnal:
Deplesi Rp4.800.000
Akumulasi deplesi Rp4.800.000
AKTIVA TAK BERWUJUD

 Secara fisik tidak dapat dinyatakan.


 Berupa:
1. Merek
2. Software (Piranti Lunak Komputer)
3. Lisensi & Waralaba (Franchise)
4. Paten
5. Hak Cipta
6. Resep, Formula, Model, Desain dan Prototipe
7. Goodwill (Muhibah)
Merek
1. Hak untuk menggunakan merek dagang yg sudah
didaftarkan sehingga akan dilindungi oleh
undang-undang.
2. Tidak terbatas
3. Diperoleh dari pembelian atau dibuat sendiri.
4. Jurnal perolehan:
Merek xxx
kas xxx
5. Amortisasi merek:
Amortisasi merek xxx
merek (akumulasi amortisasi merek)xxx
Software (Piranti Lunak
Komputer)
1. Kumpulan konsep. Aktivitas dan
prosedur yg digunakan dalam program
komputer untuk melaksanakan suatu
fungsi atau pekerjaan tertentu.
2. Berupa software aplikasi (WP,
Spreadsheet, software akuntansi, dll)
dan software sistem (sistem operasi,
sistem manajemen basis data,
program utuilitas (dibeli bersamaan
dengan membeli perangkat keras
komputer)
Lisensi & Waralaba
(Franchise)
 Hak yg diberikan oleh suatu pihak
(franchisor) kepada pihak lain untuk
menggunakan fasilitas yg dimiliki:
hak merek, ataupun menjual barang
dan jasa.
 Ada dua jenis: (1). Sistem franchise
untuk produk dan jasa; (2) sistem
franchise lisensi untuk merek
dagang.
PATEN

1. hak yg diberikan oleh


pemerintah (Direktorat Paten)
atas suatu penemuan baru untuk
membuat, menjual atau
mengawasi penemuannya
selama jangka waktu tertentu.
2. Jika tidak diperpanjang maka
harus diperbaharui atau dirubah
sehingga diperoleh paten baru.
HAK CIPTA (COPYRIGHTS)

1. Hak yang diberikan atas karya-


karya tulisan dan seni yg
dihasilkan untuk menerbitkan,
menjual atau mengawasi
karangannya, musik atau
pekerjaan pementasan dan
karya seni lainnya.
Resep, Formula, Model,
Desain dan Prototipe
1. Merupakan penemuan-
penemuan perusahaan yang
didapat yang selanjutnya
digunakan dalam operasi
perusahaan.
2. Umumnya penemuan ini akan
didaftarkan perusahaan
sebagai paten atau hak cipta.
Goodwill
 Semua kelebihan yang terdapat
dalam suatu usaha seperti letak
perusahaan yang baik, nama yg
terkenal, pimpinan yang ahli dll.
 Biasanya timbul dari suatu
penggabungan usaha yg
mencerminkan pembayaran yg
dilakukan dengan harapan akan
memperoleh manfaat ekonomis di
masa yg akan datang.

Anda mungkin juga menyukai