Anda di halaman 1dari 7

Latihan PPN dan PPnBM

A. Soal Pilihan Ganda (bobot 25%)


Pilihlah jawaban yang paling benar, jawaban a., b., c., atau d.

1. Undang–Undang yang yang mengatur tentang Pajak Pertambahan Nilai di Indonesia adalah….
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1994
c. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000
d. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009
2. Pengusaha-pengusaha berikut ini tidak wajib dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak adalah
kecuali…..
a. PT Asuransi Jiwa Marga yang bergerak hanya dibidang jasa asuransi
b. PT Hotel Jaya yang bergerak hanya dibidang perhotelan
c. PT Jaya Catering yang bergerak hanya dibidang jasa katering
d. PT Jemput Antar yang bergerak dibidang sewa kendaraan
3. PKP-PKP di bawah ini tidak wajib atau berhak menggunakan pedoman penghitungan
pengkreditan Pajak Masukan, kecuali....
a. PKP dengan omzet kurang dari Rp 4,8 Milyar untuk setiap dua tahun buku terakhir
b. PKP dengan omzet kurang dari Rp 1,8 Milyar untuk setiap dua tahun buku terakhir
c. PKP yang semata-mata menjual kepada pemungut PPN
d. PKP yang bergerak dibidang usaha jasa konstruksi
4. KH. Samingun adalah pengusaha jasa penggemukan kambing di Boyolali dalam masa Januari-
September 2010 memperoleh jumlah peredaran bruto Rp 625.000.000,00, Kapan KH Samingun harus
melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP...
a. Paling lambat 1 September 2010
b. Paling lambat 30 September 2010
c. Paling lambat 31 Nopember 2010
d. Paling lambat 31 Oktober 2010
5. PPnBM hanya dikenakan sekali, yakni pada saat ….
1) Impor barang yang tergolong mewah saja
2) Penyerahan oleh Pabrikan yang menghasilkan barang yang tergolong mewah saja
3) Penyerahan oleh pabrikan yang mengasilkan barang yang tergolong mewah atau pada saat impor
barang yang tergolong mewah
4) Penyerahan barang yang tergolong mewah oleh distributor kepada toko eceran
Manakah jawaban berikut ini benar….
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 1, 2, 3, dan 4
6. PT Bangun Perkasa adalah PKP yang bergerak sebagai pemborong bangunan, pada bulan Juli 2010,
telah selesai membangun sendiri gedung seluas 250 m 2 untuk rumah dinas perusahaan dengan biaya
Rp130.000.000,- belum termasuk PPN sebesar Rp10.000.000 atas pembelian bahan bangunan, atas
kegiatan tersebut…………….
a. dikenakan PPN sebesar Rp 13.000.000
b. dikenakan PPN sebesar Rp 12.000.000
c. dikenakan PPN sebesar Rp 5.200.000
1
d. tidak dikenakan PPN karena luasnya kurang dari 300 m2
7. Pajak Masukan atas perolehan BKP yang Faktur Pajaknya tertanggal 5 Mei 2010 atas pembelian yang
dilakukan pada tanggal 2 Januari 2010 (penyerahan BKP saat itu juga) , namun baru diterima pada bulan
September 2010….
a. Tidak dapat dikreditkan karena Faktur Pajak cacat
b. Dapat dikreditkan pada masa Mei 2010 melalui pembetulan SPT Masa Mei 2010
c. Dapat dikreditkan pada masa September 2010
d. Dapat dikreditkan pada masa Januari 2010 melalui pembetulan SPT Masa Januari 2010
8. PKP A melakukan penyerahan BKP senilai Rp120.000.000- termasuk PPN kepada Bendahara
Kementerian Keuangan pada tanggal 20 Agustus 2010. Surat tagihan disampaikan oleh PKP A pada saat
penyerahan BKP yaitu tanggal 20 Agustus 2010 dan Bendahara Kemenkeu baru melunasi tagihan
tersebut pada tanggal 10 Desember 2010. Bedasarkan kasus tersebut kapankah Faktur Pajak harus dibuat
oleh PKP A….
a. 20 Agustus 2010
b. 31 September 2010
c. 25 September 2010
d. 10 Desember 2010
9. Sejak Mei 2010 hingga September 2010, PT Dana Kresa (PKP) telah mengeluarkan uang senilai
Rp1.125.270.750,00 untuk perluasan gedung kantor seluas 332 m 2. Dalam biaya yang telah dikeluarkan
sudah termasuk biaya perolehan tanah sebesar Rp450.000.000,00 dan PPN atas perolehan bahan
bangunan senilai Rp92.745.750,00. Dan perluasan gedung dilakukan oleh salah satu pemborong yang
berdomisili di Pasar Minggu dan belum dikukuhkan sebagai PKP. Atas perluasan gedung ini ....
a. Tergolong kegiatan membangun sendiri yang tidak terutang PPN
b. Tergolong kegiatan membangun sendiri yang terutang PPN
c. Tergolong jasa konstruksi yang tidak terutang PPN
d. Tergolong jasa konstruksi yang terutang PPN
10. PPN yang terutang atas perluasan gedung kantor yang dilakukan PT Dana Kresa (Soal Nomor 9)
adalah sebesar ....
a. Rp 112.527.075.000
b. Rp 67.527.075
c. Rp 23.301.000
d. Rp 27.010.830
11. Pada tanggal 17 Januari 2011 PT. Ceria (PKP) melakukan penjualan/penyerahan aktiva bekas berupa
Truck merk Hino yang semula digunakan untuk menangkutan barang dagangan kepada PT. Seibu
dengan nilai penjualan sebesar Rp 280.000.000,-. Invoice tertanggal saat itu juga disertakan dan
kemudian dibayar oleh PT. Seibu tanggal 31 Januari 2011. Berdasarkan traksaksi tersebut….
a. Terutang PPN sebesar 10% x Rp280.000.000 = Rp28.000.000,-
b. Terutang PPN sebesar 1% x Rp28.000.000 =Rp2.800.000,-
c. PPN dibebaskan
d. Tidak terutang PPN
12. PT Swadharma (PKP), perusahaan penyedia tenaga kerja yang berdomisili di kawasan Mampang
Prapatan, di tanggal 12 Agustus 2010 menerima imbalan sebesar Rp15.000.000,00 atas jasa penyediaan
tenaga kerja satpam sebanyak 10 orang untuk PT Dwi Makmur. Para satpam telah bekerja pada PT
Dwi Makmur sejak 5 Juni 2010 dan invoice telah diterbitkan tanggal 09 Juni 2010. Berdasarkan
informasi ini maka
a. PT Swadharma tidak wajib memungut PPN jika bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja
tersebut
2
b. PT Swadharma wajib memungut PPN jika tidak bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga kerja
tersebut
c. PT Swadharma tidak perlu memungut PPN jika tidak bertanggung jawab atas hasil kerja dari
tenaga kerja tersebut
d. PT Swadharma wajib memungut PPN jika para tenaga kerja bertanggung jawab atas hasil kerjanya
13. Di awal Agustus 2010, Rojitz Corp. (Jepang) mendapat pesanan untuk membuat 10 (sepuluh) lusin jacket
dari salah satu pembeli yang juga berlokasi di Jepang. Namun karena ketersediaan tenaga kerja, pada
tanggal 15 September 2010 Rojitz Corp. meminta bantuan PT Rojitz (Indonesia) untuk menyediakan
pesanan tersebut berdasarkan kontrak yang dibuat di tanggal 15 September 2010. Sebagian bahan baku
dan design disediakan oleh Rojitz Corp. Dan setelah jacket selesai dibuat, PT Rojizt akan
mengirimkannya kembali kepada Rojitz Corp. dan kemudian Rojitz Corp. akan menyerahkannya
kepada pembeli. Jika PT Rojitz menerima penggantian senilai Rp 60.000.000,00 dari Rojitz Corp.,
maka.. .
a. PT Rojitz wajib memungut PPN senilai Rp 6 juta dengan menerbitkan Faktur Pajak
b. PT Rojitz wajib menyetor sendiri PPN senilai Rp 6 juta dengan menerbitkan SSP (Surat Setoran
pajak)
c. PT Rojitz wajib memungut PPN sebesar 0% dan menerbitkan Pemberitahuan Ekspor JKP
d. PT Rojitz wajib memunggut PPN sebesar 0% dan menerbitkan PEB (Pemberitahuan Ekspor
Barang)
14. Berkenaan dengan pengisian SPT PPN Masa Juli 2010, tindakan yang sebaiknya dilakukan PT
Rojitz adalah…
a. Wajib melaporkan penyerahan jacket kepada Rojitz Corp. sebagai ekspor BKP jika telah membuat
Pemberitahuan Ekspor JKP
b. Tidak perlu melaporkan penyerahan jacket kepada Rojitz Corp. sebagai ekspor BKP jika telah
membuat Pemberitahuan Ekspor JKP
c. Wajib melaporkan penyerahan jacket kepada Rojitz Corp. sebagai ekspor BKP jika telah membuat
SSP (Surat Setoran Pajak)
d. Tidak perlu melaporkan penyerahan jacket kepada Rojitz Corp. sebagai ekspor BKP jika memiliki
PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
15. Pada tanggal 15 Mei 2010, PT Mozaka Indonesia membayar royalti kepada Mozaka Corp. di Jepang
senilai besar USD 4.150 (Kurs KMK: Rp9.725,00). Namun PT Mozaka Indonesia sudah
membukukan pembayaran royalti tersebut sejak 30 April 2010. Tindakan yang perlu dilakukan oleh PT
Mozaka Indonesia adalah .
a. Menerbitkan Faktur Pajak dalam waktu paling lambat tanggal 15 Mei 2010
b. Menerbitkan Faktur Pajak dalam waktu paling lambat tanggal 15 Juni 2010
c. Menerbitkan SSP dalam waktu paling lambat tanggal 15 Juni 2010
d. Menerbitkan SSP dalam waktu paling lambat tanggal 15 Mei 2010
16. PT Megah Auto, perusahaan persewaan kendaraan, menerima Nota Pembatalan Nomor: NP-
04/VII/2010 tertanggal 24 Juni 2010 dari PT Rexa Securities (NPWP: 01.374.260.5-566.000). Nota
Pembatalan mencantumkan pembatalan sewa senilai Rp2.000.000,00 dari total sewa yang berjumlah
Rp28.000.000,00 yang dilakukan pada tanggal 12 Mei 2010. Konsekuensi dari Nota Pembatalan ini
adalah sebagaimana disebutkan di bawah ini, kecuali...
a. Mengurangi Pajak Masukan dari Penerima Jasa yang sudah menjadi PKP, jika Pajak Masukan atas
JKP yang dibatalkan dapat dikreditkan

3
b. Mengurangi Pajak Masukan dari Penerima Jasa yang sudah menjadi PKP, jika Pajak Masukan atas
JKP yang dibatalkan telah dikreditkan
c. Mengurangi biaya atau harta bagi Penerima Jasa yang sudah menjadi PKP, jika PPN atas JKP yang
dibatalkan tidak dikreditkan dan telah dibebankan sebagai biaya
d. Mengurangi biaya atau harta bagi Penerima Jasa yang bukan PKP jika PPN atas JKP yang
dibatalkan telah dibebankan sebagai biaya
17. Meskipun baru berdiri di pertengahan tahun 2010 dan hingga kini belum berproduksi, PT Faxel
Indonesia telah menjadi PKP sejak 15 Juli 2010. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan oleh PT Faxel
Indonesia, kecuali…
a. Menerbitkan Faktur Pajak untuk memungut PPN
b. Merestitusi pajak yang telah kelebihan dibayar di akhir tahun buku
c. Mengkreditkan seluruh Pajak Masukan yang telah dibayar
d. Membetulkan SPT PPN jika terdapat kesalahan dalam pelaporan pemungutan
18. Pada tanggal 15 Desember 2010 PT Wajah Senyum (PKP) melakukan penjualan/penyerahan Barang
Kena Pajak kepada CHEVRON (KKKS MIGAS) dengan nilai penjualan sebesar Rp20.000.000,-. PT
Wajah Senyum menerbitkan Faktur Pajak dengan DPP sebesar Rp 20.000.000,- dan PPN sebesar
Rp2.000.000,-. Surat tagihan disampaikan tanggal 23 Desember 2010 dan kemudian dibayar oleh
CHEVRON tanggal 31 Januari 2011. Berdasarkan transaksi tersebut kapan Faktur Pajak harus dibuat
oleh PT Wajah Senyum dan berapa kode transaksi faktur pajaknya?
a. Faktur pajak dibuat tanggal 15 Desember 2010 dengan kode transaksi “02”
b. Faktur pajak dibuat tanggal 15 Desember 2010 dengan kode transaksi “03”
c. Faktur pajak dibuat tanggal 23 Desember 2010 dengan kode transaksi “02”
d. Faktur pajak dibuat tanggal 31 Januari 2011 dengan kode transaksi “03”
19. PT Buceri memproduksi tas menggunakan merek dagang dari Perancis, dan untuk itu secara berkala
ditransfer royalti ke Perancis. SSP yang digunakan untuk menyetor PPN yang terutang atas royalty
dimaksud, bagi PT Buceri ………
a. tidak diperlakukan sebagai Faktur Pajak
b. diperlakukan sebagai Faktur Pajak Tidak Lengkap
c. diperlakukan sebagai Faktur Pajak
d. semata-mata sebagai bukti setoran pajak.
20. PT Admiral selaku PKP industri komputer, menyerahkan sejumlah komputer kepada PT Rabo Bank
Indonesia pada tanggal 4 Mei 2010 yang pembayarannya menggunakan US Dolar. Faktur Pajak dibuat
tanggal penyerahan dihitung dengan nilai kurs USD 1 =Rp9.200,00. Ketika pembayaran diterima pada
tanggal 18 Juni 2010, Nilai Kurs telah berubahUSD 1 =Rp9.000,00, sehingga PTAdmiral...
a. harus membetulkan Faktur Paj ak tertanggal 2 Mei 2010
b. membuat Faktur Pajak untuk memungut PPN atas selisih nilai kurs
c. tidak perlu mengubah Faktur Paj ak tertanggal 4 Mei 2010
d. membuat Faktur Pajak baru dengan DPP berdasar nilai kurs yang baru.
21. Samsul sudah dikukuhkan sebagai PKP dalam bidang usaha percetakan. Pada tanggal 12 Maret 2010
mulai membangun sendiri sebuah gedung untuk tempat usahanya seluas 220 m2. Dalam bulan Agustus
2010 bangunan tersebut sudah selesai dikerjakan. Atas kegiatan membangun sendiri ini...
a. dikenai PPN membangun sendiri berdasarkan Pasal 16C UU PPN 1984
b. tidak dikenai PPN membangun sendiri karena luas bangunan kurang dari 300 m2
c. dikenai PPN karena pajak terutang pada saat pembangunan dimulai sehingga masih berlaku
ketentuan luas bangunan 200 m atau lebih

4
d. tidak dikenai PPN membangun sendiri karena dilakukan tidak sesuai dengan kegiatan usaha
Samsul dibidang percetakan
22. Suryati selaku pengusaha katering, pada tanggal 18 Mei 2010 menjual dua unit mobil box yang
semula digunakan untuk mendistribusikan produk kateringnya, dengan Harga Jual seluruhnya
sebesar Rp90.000.000,00...
a. dikenai PPN 10% x 10% x Rp 90.000.000,00 berdasarkan Pasal 16D UU PPN 1984
b. dikenai PPN 10% x Rp 90.000.000,00 berdasarkan Pasal 16D UU PPN 1984
c. tidak dikenai PPN karena tidak ada nilai tambah
d. tidak dikenai PPN karena selaku pengusaha katering Suryati bukan PKP
23. PT A adalah PKP yang menggunakan deemed pajak masukan karena omzet kurang dari 1,8 miliar
dengan faktur pajak yang diterbitkan tidak lebih dari 30 faktur pajak dan berkedudukan di Bekasi-Jawa
barat, sebelum masa Januari 2011 dalam melaporkan SPT Masa PPN-nya PT A menggunakan SPT Masa
PPN…..
a. SPT Masa PPN 1107
b. SPT Masa PPN 1108
c. SPT Masa PPN 1111
d. SPT Masa PPN 1111 DM
24. Hotel Indonesia yang sedang merenovasi tempat ibadah karyawan, membeli beberapa unit AC 2 1/2PK
dari toko elektronik. Selaku Pengusaha Kena Pajak, atas penyerahan AC kepada Hotel Indonesia bagi
toko elektronik ini :…..
a. mengenakan PPN dan PPnBM karena AC merupakan BKP Yang Tergolong Mewah
b. hanya mengenakan PPN tanpa PPnBM meskipun AC merupakan BKP Yang Tergolong Mewah
c. tidak mengenakan PPN dan PPnBM karena toko elektronik merupakan pedagang eceran
d. wajib mengenakan PPN dan PPnBM karena AC merupakan BKP Yang Tergolong Mewah.
25. PT TIGA SAUDARA adalah PKP pedagang besar, pada tanggal 13 September 2010 menerima Faktur
Pajak tertanggal 2 September 2010 dari PT SEDULUR atas penyerahan BKP yang dilakukan pada
tanggal 30 April 2009, sehingga Pajak Masukannya ………..
a. dapat dikreditkan dengan cara pembetulan SPT Masa PPN September 2010
b. dapat dikreditkan dalam SPT Masa PPN September 2010 sepanjang Faktur Pajaknya tidak cacat
c. tidak dapat dikreditkan karena cacat meskipun Faktur Pajaknya diisi dengan lengkap dan benar
d. dapat dikreditkan dengan cara pembetulan SPT Masa PPN April 2009.

B. Pengisian SPT Masa PPN 1111 (bobot 75%)

PT MURAH HATI adalah sebuah perusahaan yang bergerak memproduksi Minyak Jagung dan penjualan
Jagung, yang berkedudukan di Jl.Soka Blok D24/8A, Bintaro, Jakarta, Nomor telepon 021-8765432, HP:
082124004676. Perusahaan ini memiliki NPWP: 01.215.430.4-013.000, Tahun Buku 1 Januari- 31
Desember, Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU): 24435 Dikukuhkan sebagai PKP sejak tanggal 10 April
2002.. Merk yang digunakan untuk produknya yang berupa Jagung adalah "BRONDONG", atas produk
minyak jagung bermerk “JAGUNG OIL”. Atas penyerahan produk yang dihasilkan berupa minyak
jagung terutang PPN sedangkan penjualan jagung tidak terutang PPN karena Barang Tidak Kena
Pajak (NonBKP). Dalam bulan Januari 2011, dapat dipetik transaksi yang tercatat dalam pembukuan
sebagai berikut :

PENYERAHAN BKP/JKP :

5
1. 4 Januari 2011 dilakukan penyerahan dan diterima pembayaran dari PT MANGGA, NPWP:
01.222.333.4-008.000 atas penyerahan Minyak Jagung dengan Harga Jual
Rp30.000.000,00.
2. 7 Januari 2011 ekspor Minyak Jagung ke OILO. Ltd, Amerika dengan Nilai Ekspor
Rp3.000.000.000,00. PEB Nomor: 00028-I-11 tanggal 7 Januari 2011.
3. 15 Januari 2011 menyerahkan aktiva perusahaan yang semula tidak untuk diperjualbelikan berupa
sebuah truck yang dibeli 10 Agustus 2004 kepada PT HARI LIBUR, NPWP:
01.123.456.5-012.000, dengan Harga Jual sebesar Rp200.000.000,00.
4. 18 Januari 2011 menyampaikan tagihan kepada Pemda DKI, NPWP: 00.444.666.8-011.000 sesuai
dengan harga kontrak Rp110.000.000,00 termasuk PPN atas penyerahan 1000 liter
Minyak Jagung.
5. 22 Januari 2011 disumbangkan kepada panti asuhan “TANGAN DI BAWAH” (tidak ber-NPWP),
sejumlah Minyak Jagung yang Harga Jual sebenarnya Rp3.600.000,00 termasuk laba
kotor 20%.
6. 26 Januari 2011 diterima pembayaran dari PT MAIN HATI, NPWP: 01.765.422.4-041.000, atas
penyerahan 500 ton Jagung pada 23 Januari 2011 dengan Harga Jual
Rp450.000.000,00.
7. 31 Januari 2011 menyerahkan Minyak Jagung kepada PT BUTUH PERHATIAN, NPWP:
01.123.123.8-008.000 sebanyak 2000 liter Minyak Jagung dengan harga jual
Rp300.000.000,00.
8. 31 Januari 2011 menerbitkan faktur pajak gabungan atas penyerahan kepada PT BAYAR AKHIR
BULAN, NPWP: 01.243.234.7-008.000 selama bulan Januari dengan harga jual
seluruhnya sebesar Rp235.000.000,00 sampai dengan faktur pajak diterbitkan PT
BAYAR AKHIR BULAN belum melakukan pembayaran.

PEROLEHAN BKP/JKP :

1. 6 Januari 2011 dibayar uang langganan telepon Rp6.820.000,00 termasuk PPN kepada PT INDOSAT
NPWP: 01.123.456.7-092.000, Kuitansi nomor 017-Ind-0111 tanggal 6 Januari 2011.
2. 9 Januari 2011 melakukan Impor dari China mesin pembuat Minyak Jagung dengan Nilai Impor
termasuk PPN dan PPnBM (tarif 20%) serta PPh Pasal 22 (Impor dengan API) adalah
sebesar Rp265.000.000. Pajak-pajak atas Impor serta Bea Masuk dibayar ke Bank
BNI, NPWP: 01.444.666.9-091.000 dengan SSPCP, NTPN 8898898897766654 dan
PIB Nomor : 009-I-11 masing-masing tertanggal 8 Januari 2011. Atas impor mesin ini
tidak mendapat fasilitas PPN dibebaskan karena PT MURAH HATI tidak memiliki
Surat Keterangan Bebas.
3. 15 Januari 2011 membayar tunai pembelian 1 unit mobil Sedan Susuka BALEKNO kepada PT
KAWAN MOBIL, NPWP: 01.000.432.7-007.000 dengan Harga Jual seluruhnya
Rp352.500.000,00 termasuk PPN dan PPn BM dengan tarif 40%. Faktur Pajak
dengan nomor seri: 010.000-11.00000043 tanggal 15 Januari 2011.
4. 22 Januari 2011 membayar tunai pembelian 2 unit mobil box yang akan digunakan untuk mengangkut
barang dagangan baik Jagung maupun Minyak Jagung kepada dealer mobil PT
OTOMOBIL, NPWP: 01.678.678.9-012.000, dengan total harga pembayaran
seluruhnya Rp275.000.000,00 termasuk PPN. Faktur Pajak dengan nomor seri:
010.000-11.00000028 tertanggal 22 Januari 2011. Diperkirakan persentase rata-rata
jumlah penyerahan yang terutang pajak terhadap seluruh penyerahan adalah 80%.
5. 30 Januari 2011 mengirim kembali dengan Nota Retur Nomor R-12/I/11 tanggal 29 Januari 2011,
sejumlah komponen mesin pembuatan Minyak Jagung PT GLASINDO, NPWP:
01.777.678.8-012.000, dengan Harga Jual Rp15.000.000,00 yang merupakan bagian

6
dari penyerahan pada 18 Nopember 2010 dengan faktur pajak nomor 010.000-
10.00008765 atas penyerahan komponen mesin ini hanya terutang PPN.

P E R M A S A LA H A N :
Masukkan seluruh transaksi tersebut ke dalam SPT Masa PPN 1111 untuk Masa Pajak Januari 2011 atas
nama PT MURAH HATI dengan keterangan tambahan sebagai berikut :

a. Faktur pajak dibuat telah sesuai dengan ketentuan dalam PER-13/PJ./2010 tanggal 24 Maret 2010. Faktur
pajak harus dibuat saat penyerahan, pembayaran sebelum penyerahan, pembayaran termin, dan
saat PKP rekanan menyampaikan surat tagihan.
b. Untuk mempercepat pengisian, pada waktu mengisi lampiran 1111 A1 sampai dengan 1111 B3, kolom
faktur pajak diisi dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pada formulir lampiran A2, B2 dan B3 pada kolom “NPWP” cukup diisi dengan membubuhkan
kalimat “ADA”, kecuali bagi pembeli yang tidak ber-NPWP ditulis “000000000000000” (angka 0
sebanyak 15 digit).
b) Nomor urut Faktur Pajak dibuat sesuai dengan ketentuan yaitu urut berdasarkan urutan transaksi
tanpa membedakan kode transaksi, status, dan mata uang serta kelengkapan Faktur pajak (pembeli
tidak beridentitas).
c) Untuk “Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak” pada lampiran “A2, B2 dan B3” cukup diisi kode
transaksi, status, kode cabang dan tahun penerbitan serta nomor urut 4 (empat) digit saja,
contoh: 010.000-11.0001.
d) Untuk Kode Dokumen dalam Lampiran “A1 dan B1” dituliskan apa adanya.
c. Apabila tidak ada pernyataan “Termasuk PPN dan/atau PPnBM”, maka dalam harga yang
dimaksud belum termasuk PPN dan/atau PPnBM.
d. Selama bulan Januari 2011 telah dibelanjakan sebanyak Rp525.000.000,00 untuk biaya membangun
sendiri satu unit gudang seluas 470 m2.
e. Dalam SPT Masa PPN Masa Pajak Desember 2010, terdapat kelebihan pembayaran PPN sebesar
Rp16.000.000,00-, yang diminta untuk dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.
f. Dalam hal PM > PK, kelebihannya supaya dikompensasikan dengan utang pajak pada Masa Pajak
berikutnya.
g. PPN yang terutang atas kegiatan membangun sendiri dilunasi dengan SSP tertanggal 16 Februari 2011,
NTPN: 1111223344556677.
h. Seluruh PPN & PPnBM yang terutang/kurang bayar, dilunasi tanggal 22 Februari 2011 dengan NTPN
pada SSP masing-masing: 2345678912345678 dan 3456789012345678 dan dilaporkan tanggal 28
Februari 2011.
i. Dalam pengisian SPT Masa PPN 1111 ini, Saudara bertindak selaku Direktur PT MURAH HATI.

-----Syukuri Apa Yang Ada Hidup Adalah Anugerah-------

Anda mungkin juga menyukai