Anda di halaman 1dari 7

“Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang X jawaban a., b., c., atau d.

Pada
naskah soal ini”.

1. Pemberitahuan Impor Barang atau PIB dapat dipersamakan dengan Faktur Pajak jika…
a. PIB mencantumkan identitas (nama, alamat dan NPWP) pemilik barang
b. PIB mencantumkan identitas pemilik barang dan PIB dilampiri dengan SSP, SSPCP atau
bukti pungutan pajak oleh Ditjen Bea dan Cukai, yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan PIB
c. PIB mencantumkan identitas pemilik barang dan dilampiri dengan SSP, SSPCP atau bukti
pungutan pajak oleh Ditjen Bea dan Cukai, yang mencantumkan identitas pemilik barang,
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PIB
d. PIB mencantumkan identitas pemilik barang serta dilampiri dengan SSP, SSPCP atau
bukti pungutan pajak oleh Ditjen Bea dan Cukai, yang mencantumkan identitas pemilik
barang, dan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PIB

2. PT Coronet, manufaktur pakaian jadi yang berlokasi di Pulogadung-Jakarta, pada 15 Februari


2021 lalu telah menerima pesanan untuk menyelesaikan 1000 unit pakaian setengah jadi dari
Elixe Bhd. yang berlokasi di Malaysia dan tidak memiliki Bentuk Usaha Tetap di Indonesia.
Sejak awal pemesanan, Elixe Bhd. sudah menentukan spesifikasi dari pakaian jadi tersebut.
Pada saat pengiriman pakaian jadi hasil produksinya ke Malaysia untuk dimiliki oleh Elixe Bhd.,
PT Coronet…
a. Wajib memungut PPN sebesar 10% atas ekspor jasa maklon
b. Wajib menerbitkan Pemberitahuan Ekspor Jasa atas ekspor jasa maklon dan pakaian jadi
c. Wajib melaporkan ekspor pakaian jadi itu pada SPT PPN meskipun pakaian jadi yang
diekspor bukan milik PT Coronet
d. Tidak perlu melaporkan ekspor pakaian jadi tersebut pada SPT PPN karena pakaian jadi
yang diekspor bukan milik PT Coronet

3. Endi sudah menjalankan usaha perdagangan emas secara eceran sejak tahun 2002 dan
menjadi PKP sejak 15 Maret 2008. Omzet usaha Endi pada tahun 2020 lalu ternyata mencapai
Rp 2.465.740.000. Jika omzet usaha Endi di bulan Februari 2021 hanya sebesar
Rp265.674.550. Berapa jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan oleh usaha Endi di
bulan Februari 2021 sebesar…
a. Rp 23.910.709
b. Rp 18.597.218
c. Rp21.253.964
d. Rp 19.925.591

4. PPN yang wajib disetor oleh usaha Endi untuk Februari 2021 sebesar…
a. Rp5.313.491
b. Rp 2.656.745
c. Rp 7.970.236
d. Rp10.626.982

Page 1 of 7
5. Pada 22 Januari 2021 lalu, CV Bangun Persada yang baru berdiri pada Oktober 2020 telah
menyelesaikan pembangunan gudang seluas 325 m2 milik PT Mandiri Hutama. Biaya
penyelesaian pembangunan gudang pada Januari 2021 mencapai Rp 75.845.000 termasuk
material senilai Rp 52.765.000 dan PPN sebesar 10% atas material tersebut.
Jika PT Mandiri Hutama telah menjadi PKP, sedangkan CV Bangun Persada belum
dikukuhkan sebagai PKP, maka…
a. PT Mandiri Hutama harus memungut PPN sebesar Rp 7.584.500 dengan menerbitkan
Faktur Pajak
b. PT Mandiri Hutama harus menyetor sendiri PPN sebesar Rp 7.584.500 dengan
menggunakan SSP
c. PT Mandiri Hutama harus menyetor sendiri PPN sebesar Rp 3.033.800 dengan
menggunakan SSP
d. PT Mandiri Hutama harus menyetor sendiri PPN sebesar Rp2.822.740 dengan
menggunakan SSP

6. CV Lintas Nusantara telah bergerak di bidang usaha pengiriman paket di dalam negeri sejak
tahun 2008. Adapun selama Februari 2021, jumlah tagihan yang dicatat CV Lintas Nusantara
mencapai Rp 126.250.340 sedangkan biaya operasional usaha pada Februari 2021 mencapai
Rp78.264.500.
Jumlah Pajak Keluaran yang harus dipungut CV Lintas Nusantara untuk Masa Pajak Februari
2021 seharusnya sebesar…
a. Rp 12.625.034
b. Rp 6.312.517
c. Rp 1.262.503
d. Rp2.525.007

7. PT Booxan Indonesia baru saja didirikan di Indonesia pada 20 Desember 2020 untuk menjadi
manufaktur tekstil. Selain telah didaftarkan untuk memiliki NPWP pada awal pendirian usaha,
PT Booxan Indonesia juga telah didaftarkan untuk memiliki NPPKP. Oleh karena telah menjadi
PKP, PT Booxan Indonesia mengkreditkan seluruh PPN yang diperolehnya dari pembelian
barang-barang modal, termasuk PPN atas jasa pemasangan barang modal yang dibeli dari
luar negeri.
Jika pembayaran imbalan jasa pemasangan barang modal dikapitalisasi ke dalam harga
perolehan barang modal, maka PPN yang telah dibayar atas jasa pemasangan barang modal
tersebut…
a. Seharusnya tidak dikreditkan karena yang dapat dikreditkan hanyalah PPN atas perolehan
barang modal
b. Seharusnya tidak dikreditkan karena telah dilakukan kapitalisasi
c. Dapat dikreditkan jika pembayaran imbalan jasa pemasangan barang modal tidak
kapitalisasi
d. Memang dapat dikreditkan

8. Agar tidak dikenai kewajiban untuk membayar kembali Pajak Masukan yang telah dikreditkan
dan telah dikembalikan karena tergolong PKP Gagal Berproduksi, PT Booxan Indonesia
harus…
a. Menjual atau mengekspor tekstil dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak
pertama kali mengkreditkan Pajak Masukan
b. Menjual atau mengekspor tekstil dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak
menjadi PKP
c. Menjual atau mengeskpor tekstil dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak
pertama kali mengkreditkan Pajak Masukan

Page 2 of 7
d. Menjual atau mengeskpor tekstil dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak
menjadi PKP

9. CV Lintas Raya telah bergerak di bidang usaha ekspedisi sejak tahun 2007, namun status
sebagai PKP baru disandang CV Lintas Raya pada 03 Maret 2010. Selama Januari 2021 lalu,
CV Lintas Raya telah mencatat:
- Tagihan sebesar Rp 206.250.825 dan
- Biaya operasional usaha sebesar Rp 146.242.500
Jumlah Pajak Keluaran yang harus dipungut CV Lintas Raya di masa Januari 2021 sebesar…
a. Rp 20.625.083
b. Rp2.062.508
c. Rp4.125.017
d. Rp 10.312.541

10. Daisuku Corp. yang berdomisili di Jepang berencana untuk memasarkan produknya di
Indonesia. Karena tidak memiliki Bentuk Usaha Tetap di Indonesia, Daisuku Corp. menyewa
PT Delta Mas di Indonesia untuk melakukan survei pasar di Indonesia. Jasa survei yang
dilakukan oleh PT Delta Mas untuk Daisuku Corp….
a. Terutang PPN karena ekspor Jasa Kena Pajak
b. Terutang PPN karena penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean
c. Terutang PPN karena pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
d. Tidak terutang PPN karena Jasa Kena Pajak dimanfaatkan di luar Daerah Pabean

I. SOAL HITUNGAN

1. PT ELEKTRA NPWP: 02.234.567.8-048.000 bergerak dalam bidang distributor barang


elektronik beralamat di Jl Yos Sudarso No.11 Sunter Jakarta Utara. PT ELEKTRA telah
dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak di KPP Pratama Jakarta Sunter sejak 2 Januari
2010.
Pada bulan April 2021 PT ELEKTRA membangun sebuah gudang seluas 300m2 di Jl.
Enggano No.2 Tanjung Priok Jakarta Utara yang berada di wilayah kerja KPP Jakarta Pratama
Tanjung Priok.
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Biaya perolehan tanah Rp1.400.000.000
(2) Biaya pembelian pasir, kerikil dll (bukan barang kena pajak) Rp100.000.000
(3) Biaya pembelian semen, genteng, batu bata (barang kena pajak) Rp220.000.000 termasuk
PPN
(4) Upah tukang Rp300.000.000
Pertanyaan:
a. Hitung PPN terutang atas kegiatan pembangunan gudang tersebut
b. Kapan paling lambat PPN harus disetor?
c. Di Kantor Pajak mana PPN harus dilapor?

2. PT KONSTRUKSINDO sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang kontruksi telah


terdatar sebagai pengusaha kena pajak di KPP Pratama Bogor. Pada bulan Juni 2021
PT KONSTRUKSINDO membangun sebuah bangunan yang diperuntukkan bagi rumah dinas
karyawan yang terletak di wilayah kerja KPP Pratama Ciawi.
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Biaya pembelian pasir, kerikil dll (bukan barang kena pajak) Rp400.000.000
(2) Biaya pembelian semen, genteng, batu bata (barang kena pajak) Rp500.000.000 tidak
termasuk PPN
(3) Upah tukang Rp600.000.000
Page 3 of 7
Pertanyaan:
a. Hitung PPN terutang atas kegiatan pembangunan rumah tersebut
b. Kapan paling lambat PPN harus disetor?
c. Di Kantor Pajak mana PPN harus dilapor?
3. Tn Amir seorang pengusaha kena pajak yang bergerak dalam bidang usaha penjualan bahan
bangunan. Tn Amir mempunyai sebuah toko bahan banguanan yang terletak di Jl Sakti Raya
No.2 Kemanggisan Jakarta Barat.
Pada bulan Januari 2021 Tn Amir membeli kendaraan berupa :
a. 2 (dua) unit mobil pick up dimana 1(satu) unit digunakan untuk distribusi bahan bangunan
dan 1(satu) unit digunakan untuk keperluan pribadi masing-masing seharga
Rp 110.000.000 termasuk PPN
b. 2 (dua) unit mobil sedan dimana 1 (satu) unit digunakan untuk pemasaran dan 1 (satu) unit
digunakan untuk keperluan pribadi masing-masing Rp 220.000.000 termasuk PPN
Pada bulan Juni 2021 semua mobil tersebut dijual. Mobil pick up dijual Rp90.000.000 per unit,
sedangkan mobil sedan dijual Rp150.000.000 per unit

Pertanyaan:
a. Jelaskan perlakuan pajak masukan atas pembelian mobil tersebut
b. Jelaskan perlakuan PPN atas penjualan mobil tersebut

II. SPT MASA PPN 1111


Tomi Hutama, sejak 04 April 2006 telah menjadi distributor alat-alat kesehatan dengan nama
usaha Sehati dan memilih Jl. Garuda No. 2A Jakarta Timur, 12560 sebagai lokasi usahanya. Sejak
30 April 2006, Tomi Hutama telah mendaftarkan usahanya menjadi Wajib Pajak sehingga memiliki
NPWP: 07.372.454.6-402.000 dan KLU: 74302. Namun status sebagai PKP baru disandang
usahanya pada tanggal 23 Mei 2007.

Selama bulan April 2021 lalu, usaha Tomi Hutama telah melakukan transaksi-transaksi
sebagaimana disebutkan di bawah ini.

Penjualan/Penyerahan:
1. 03 April 2021 Menerima pembayaran senilai Rp6.500.000 dari Bapak
Andi Sentani (NPWP:07.446.474.6.405.000) untuk
pelunasan 1 (satu) unit peralatan kesehatan tipe RX-100
dan 1 (satu) unit peralatan kesehatan tipe BD-105. Kedua
peralatan ini telah diserahkan pada 15 Maret 2021.

2. 05 April 2021 Menerima pembayaran senilai


Rp 1.375.000(termasuk PPN) dari Ibu Mieke Wijaya (NPW
P:07.342.460.5.401.000) sebagai pelunasan peralatan
kesehatan tipe AC 205 yang telah diserahkan pada
01 April 2021.

3. 09 April 2021 Menyerahkan 5 (lima) unit peralatan kesehatan tipe RX-


103 yang masing-masing berharga Rp2.750.000 kepada
Klinik Prima Selaras (NPWP:01.352.434.5.352.000). Uang
muka sejumlah Rp 3.000.000 telah diterima Tomi Hutama
pada 30Maret 2021.

4. 12 April 2021 Menyampaikan tagihan senilai Rp 112.550.000 kepada


Departemen Kesehatan (NPWP:01.374.436.6.512.000)
Page 4 of 7
untuk 20 (dua puluh) unit peralatan kesehatan tipe ZX-102
yang telah diserahkan pada 05 April 2021.

5. 17 April 2021 Menyerahkan 12 (dua belas) unit peralatan kesehatan tipe


FG-101 yang masing-masing senilai Rp 650.000 kepada
Rumah Sakit Bersalin Kasih Bunda (NPWP:01.374.438.6.5
21.000). Pembayaran disepakati secara angsuran setiap
bulan yang dimulai pada akhir April 2021.

6. 19 April 2021 Mengirimkan 1 (satu) unit peralatan kesehatan tipe AZ-102


senilai Rp 1.150.000 kepada PT Borneo Timur (PKP di
Kawasan Berikat Cakung, NPWP:01.472.567.4.532.000).
Uang muka sebesar Rp 500.000 telah diterima pada
tanggal 12 April 2021. Pelunasan akan dilakukan setelah
invoice diterima PT Borneo Timur.

7. 23 April 2021 Menyerahkan printer senilai Rp 712.500kepada Budi


Hendarto (NPWP: 07.472.456.4.522.000), salah satu
karyawan perusahaan. Printer telah dibeli sejak 2020senilai
Rp 850.000dan digunakan untuk operasional perusahaan.
Pembayaran dilakukan secara angsuran, yaitu dengan
memotong gaji bulanan Budi Hendarto sebesar 10% dari
gaji pokok.

8. 26 April 2021 Diterima Nota Retur Nomor: NR-05/IV/2021 tanggal


22 April 2021 dari Klinik Bunda Kandung (NPWP:
01.472.356.4.522.000) untuk pengembalian peralatan
kesehatan senilai Rp 2.150.000Total nilai peralatan
kesehatan yang telah diserahkan sebelumnya kepada
Klinik Bunda Kandung pada 30 Maret 2021 berjumlah
Rp 8.750.000.

9. 28 April 2021 Menyediakan 3 (tiga) unit peralatan kesehatan tipe RT-120


senilai Rp 13.230.000 untuk Rumah Sakit Harapan Jaya
(NPWP: 01.574.356.4.522.000). Uang muka senilai
Rp 5.000.000 telah diterima pada 03 April 2021. Sisa
tagihan dilunasi pada akhir bulan April 2021.

10. 29 April 2021 Memberikan peralatan kesehatan tipe RT-102 senilai


Rp 750.000(harga perolehan) kepada Hendra Kusnandar
karyawan Tomi Hutama yang paling senior. Hendra
Kusnandar memiliki NPWP:07.352.356.4.522.000 sejak
04 Februari 2020.

11. 30 April 2021 Menerima pembayaran cicilan yang ke-2 senilai


Rp 500.000 dari Bapak Bambang Purwanto (tidak ber-
NPWP), atas pembelian peralatan kesehatan tipe RY-102.
Cicilan ke-1 tanggal 31 Maret 2021, dimana peralatannya
sendiri telah diserahkan kepada Bapak Bambang Purwanto
pada 28 Februari 2021.

12. 30 April 2021 Memberikan secara cuma-cuma 10 (sepuluh) unit peralatan


Page 5 of 7
kesehatan tipe AC-85. Harga jual peralatan tersebut
Rp 4.143.750 dengan keuntungan sebesar 20% dari harga
jual kepada Yayasan Panti Jompo Darma Mulia (tidak ber-
NPWP).

Pembelian BKP/Perolehan JKP

1. 02 April 2021 Membayar uang langganan telepon kepada


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (NPWP: 01.252.322.4-
546.000) sebesar Rp 720.500 (termasuk PPN). Nomor
kwitansi: 11422/Plg/III/20101 tanggal 30 Maret 2021.

2. 04 April 2021 Menerima 8 (delapan) peralatan kesehatan tipe RY-102


senilai Rp 24.722.000 dari PTModena, manufaktur peralatan
kesehatan (NPWP: 01.374.451.5-562.000). Pembayaran
telah dilakukan pada tanggal 10 Maret 2021.

3. 09 April 2021 Membayar uang mukapemasangan iklan senilai Rp 220.000


(termasuk PPN) kepada PT Elemindo (NPWP:
01.346.372.4-526.000). Faktur Pajak
No.:010.000.12.00001275.
4. 12 April 2021
Menerima perlengkapan kantor senilai Rp 250.000 dari CV
Pelangi (NPWP: 01.372.442.5-526.000). Pembayaran telah
dilunasi sebelum perlengkapan kantor diterima. Faktur Pajak
No.: 010.000.12.00001130 tanggal 09 April 2021.

5. 14 April 2021 Membayar jasa perbaikan minibus termasuk harga


penggantian spare part minibus senilai Rp 962.500
(termasuk PPN) kepada CV Prima Daya (NPWP:
01.542.420.5540.000). Faktur Pajak No.:010.000.12.000003
-62 tanggal 07 April 2021.
6. 18 April 2021 Menerima Faktur Pajak No.: 010.000.12.00020471 tanggal
04 April 2021 dari PT Higynmart(NPWP: 01.521.422.5-
541.000) atas pembelian 10 (sepuluh) unit peralatan
kesehatan tipe AZ-102 dan 12 (dua belas) unit peralatan
kesehatan tipe RX-115 dengan total harga sebesar
Rp 43.225.000 (termasuk PPN), supplier peralatan
kesehatan yang sudah ternama.

7. 20 April 2021 Menerima Faktur Pajak No.: 010.000.11.00003466 tanggal


27 Desember 2020 dari PT Merkugindo (NPWP:01.565.422.
5-541.000)atas pembelian sejumlah peralatan kesehatan
tipe DC-104 senilai Rp 25.570.000pada tanggal yang sama
dengan tanggal Faktur Pajak.

8. 23 April 2021 Menerima Faktur Pajak No.:010.000.12.00001702


tertanggal 27 Maret 2021 atas pembelian ATK dari CV
Permata (NPWP: 01.574.326.6-542.000) dengan nilai PPN
Rp 125.700.

9. 26 April 2021 Membayar tagihan dan menerima faktur pajak atas


Page 6 of 7
pembelian peralatan kesehatan tipe AC-105 seharga
Rp 6.875.000 kepada CV Perdani (NPWP: 01.474.342.4-
502.000). Faktur Pajak No.: 010.000.12.00000460 tanggal
31 Maret 2021.

10. 28 April 2021 Membayar cicilan ke-2 senilai Rp 3.750.000 atas pembelian
beberapa peralatan kesehatan tipe BX-121 senilai
Rp 37.500.000. Faktur Pajak No.: 010.000.12.00000167
tanggal 18 April 2021 dari PT Solusi Prima (NPWP:
01.354.321.4-540.000).

Diminta:
Berdasarkan keterangan di atas, bantu Tomi Hutama untuk menyiapkan SPT PPN Masa April
2021 sesuai dengan ketentuan pengisian SPT PPN yang terkini. Perhitungkan pula keterangan di
bawah ini untuk pengisian SPT PPN tersebut.
1. Faktur Pajak dibuat sesuai dengan ketentuan UU PPN dan Peraturan Dirjen Pajak yang
berlaku.
2. Kode transaksi, status, kode cabang dan tahun penerbitan diisi sesuai Peraturan Dirjen Pajak
yang berlaku.
3. Nomor Seri Faktur Pajak terakhir pada masa Maret 2021 adalah nomor 000.21.00000500
4. SPT PPN Masa Maret 2021 ‘Lebih Bayar’ sebesar Rp 1.250.000.
5. Pelaporan SPT pada akhir batas waktu yang telah ditentukan untuk masa pajak yang
bersangkutan.

Page 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai