Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI

KEUANGAN
Dewi Sartika S.Pd
PENGERTIAN AKTIVA TETAP
• Aktiva tetap adalah aktiva berujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan. (Haryono Jusup, 2005; 153)
• Aktiva tetap adalah aktiva berujud yan berumur lebih dari satu tahun yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan
untuk dipakai dalam perusahaan bukan untuk dijual kembali (Wit & Erhans, 2000; 82)
•  Menurut PSAK (2004) pengertian aktiva tetap adalah aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun.
•  Ikatan Akuntansi Indonesia adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun
terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan
normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
• Aset tetap adalah aset berwujud yang (Slamet Sugiri, 2009; 137) :
a. dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penydiaan barang atau jasa, untuk direntalkan pada pihak lain,
atau untuk tujuan administratif
b. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
JENIS-JENIS AKTIVA TETAP

Menurut S. Munawir (2007) jenis-jenis aktiva tetap adalah sebagai berikut:

 Tanah yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi, misalnya sebagai lapangan, halaman, tempat parker dan lain
sebagainya.

 Bangunan, merupakan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, baik bangunan kantor, toko maupun
bangunan untuk pabrik.

 Mesin.

 Inventaris, atau barang-barang yang menunjang produksi.

 Kendaran merupakan fasilitas yang digunakan untuk transportasi perusahaan.

 Perlengkapan atau alat-alat lainnya, mencakup aset yang digunakan dalam kegiatan operasional seperti furniture kantor, mesin
pabrik, dan lain sebagainya.
JENIS-JENIS   AKTIVA TETAP JUGA DAPAT
DIGOLONGKAN MENJADI AKTIVA TETAP
BERWUJUD DAN TAK BERWUJUD
• Aktiva Tetap Berwujud • Aktiva Tetap Tak Berwujud
• Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang memiliki bentuk • Aktiva tetap tak berwujud biasanya berbentuk hak-
fisik dan bersifat relatif permanen. aktiva tetap berwujud hak usaha yang dimiliki perusahaan antara lain:
juga dapat mengalami penyusutan nilai. contoh-contohnya:
• Lisensi
• Gedung dan bangunan

• Tanah • Hak Cipta

• Peralatan • Merek Dagang

• Kendaraan • Sistem Keamanan


• Mesin • Franchise
KARAKTERISTIK AKTIVA TETAP

• Menurut Jerry J. Weygandt (2007), • menurut Soemarso S.R (2005), karakteristik


karakteristik aktiva tetap yaitu: aktiva tetap adalah sebagai berikut:

 Masa manfaatnya lebih dari satu tahun


 Memiliki bentuk fisik (bentuk dan
ukuran yang jelas)  Digunakan dalam kegiatan perusahaan

 Digunakan dalam kegiatan operasional  Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam
kegiatan normal perusahaan
 Tidak untuk dijual ke konsumen
 Nilainya cukup besar
PENENTUAN HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP

•Prinsip Akuntansi => Aktiva Tetap harus dicatat sesuai dengan Harga
Perolehannya.
 
•Harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk
mendapatkan aktiva tetap dan pengeluaran-pengeluaran lain agar aktiva siap
untuk digunakan (Haryono Jusup, 2005; 155)
 
•Harga perolehan adalah harga beli ditambah seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperolehnya dan menyiapkan aktiva tetap tersebut sampai siap
digunakan (Wit & Erhans, 2000; 82).
•  
MACAM-MACAM PENCATATAN TRANSAKSI PEROLEHAN AKTIVA TETAP

• Macam-macam pencatatan transaksi perolehan aktiva tetap meliputi :

• Pencatatan transaksi pembelian secara tunai;


• Pencatatan transaksi pembelian secara kredit;
• Pencatatan transaksi pembelian dalam jumlah sekaligus;
• Pencatatan transaksi pertukaran aktiva tetap yang sejenis;
• Pencatatan aktiva tetap sumbangan dari pihak lain;
• Pencatatan pembelian aktiva tetap barang modal bagi perusahaan kena pajak.
1. PENCATATAN TRANSAKSI PEMBELIAN TUNAI

•PT Pajar Sidik pada bulan januari 2010 memperoleh mesin untuk bagian kantor dengan biaya-biaya sebagai
berikut :
•10 Januari Pembelian tunai mesin, faktur No.050 :
•Harga faktur = Rp. 200.000.000,00
•PPN 10% = Rp. 20.000.000,00 
•Bukti pengeluaran kas No.050 = Harga faktur + PPN 10%
•Bukti pengeluaran kas No.050 = Rp.200.000.000,00 + Rp. 20.000.000,00
•Bukti pengeluaran kas No.050 = Rp.220.000.000,00
•Biaya yang dikeluarkan terdiri dari :
•15 Januari bukti pengeluaran kas No.016, untuk biaya pengangkutan Rp. 15.000.000,00
•18 Januari bukti pengeluaran kas No.017, untuk biaya instalasi dan pemasangan Rp. 15.000.000,00
•20 Januari bukti pengeluaran kas No.018, untuk biaya percobaan Rp. 5.000.000,00
Kartu Induk Aktiva Tetap

Kartu aktiva tetap


2. PENCATATAN TRANSAKSI PEMBELIAN SECARA KREDIT

• Pada tanggal 5 Januari 2010, suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan dengan harga kredit pada
Rp. 115.000.000,00, faktur no. 867. Pembayaran pertama sebesar Rp. 25.000.000,00 dibayar dengan
cek, bukti kas no. 286. Sisanya dibayar selama 5 kali angsuran bulanan. Harga tunai kendaraan yang
bersangkutan adalah Rp. 100.000.000,00.

• Harga perolehan kendaraan dan timbulnya utang dicatat dalam jurnal umum diatas
• Pembayaran pertama Rp. 25.000.000,00 dicatat dalam buku jurnal pengeluaran kas sebagai
pembayaran utang.
3. PENCATATAN TRANSAKSI PEMBELIAN DALAM JUMLAH
SEKALIGUS

• Pada tanggal 1 Januari 2010, PT Pajar Sidik membeli beberapa aktiva (tanah, rumah, dan kendaraan)
seharga Rp. 800.000.000,00. Aktiva-aktiva tersebut mempunyai nilai buku dan harga pasar wajar
sebagai berikut :

• Tanah memiliki nilai buku Rp.250.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp. 250.000.000,00

• Truk memiliki nilai buku Rp. 200.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp. 250.000.000,00

• Rumah memiliki nilai buku Rp. 350.000.000,00 dan memiliki harga pasar wajar Rp. 500.000.000,00
LANJUTAN
• Berdasarkan identifikasi nilai buku dan harga pasar wajar dari ketiga aktiva tersebut, nilai yang dapat ditetapkan sebagai
harga perolehan dari masing-masing aktiva adalah sebagai berikut :
• Tanah = (Rp. 250.000.000,00/Rp.1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp. 200.000.000,00
• Truk = (Rp. 200.000.000,00/Rp. 1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp. 160.000.000,00
• Rumah = (Rp. 350.000.000,00/Rp. 1.000.000.000,00) x Rp. 800.000.000,00 = Rp. 280.000.000,00
 
• harga perolehan aktiva adalah = Tanah + Truk + Rumah 
• harga perolehan aktiva adalah = Rp. 200.000.000,00+ Rp. 160.000.000,00 + Rp. 280.000.000,00
• harga perolehan aktiva adalah = Rp. 640.000.000,00
• 
• Selisih (goodwill) = harga perolehan aktiva tetap -Harga beli
• Selisih (goodwill) = Rp. 640.000.000,00 - Rp. 800.000.000,00
• Selisih (goodwill) = - Rp. 160.000.000,00
JURNAL UMUM
SITUASI YANG BERIKAITAN DENGAN AKTIVA YANG SEJENIS

• Pertukaran aktiva sejenis dengan cara tukar tambah.


o Proses pertukaran dicatat pada nilai wajar dari aktiva yang dikeluarkan;
o Keuntungan/kerugian diakui;
o Nilai wajar dari aktiva yang diterima akan digunakan bila ia lebih jelas.

• Pertukaran aktiva tetap sejenis bila rugi


Kerugian yang timbul harus segera dicatat.

• Pertukaran untuk aktiva yang telah digunakan dengan aktiva baru


Dokumen transaksi pertukaran aktiva tetap yang telah digunakan dalam operasi prusahaan dengan aktiva tetap
baru yang tidak ada tambahan uang tunai, terdiri atas :
LANJUTAN
• Sebuah mesin dibeli pada bulan Januari 2006 seharga Rp. 144.000.000,00 dan sampai dengan 31
Januari 2010 Telah disusutkan Rp. 37.000.000,00. Pada tanggal 8 Januari 2011, ditukar dengan mesin
baru yang sejenis dengan harga Rp. 190.000.000,00.
• Diminta :
 Hitunglah laba/rugi atas pertukaran, jika dalam pertukaran tersebut Menambah uang tunai Rp.
85.000.000,00!!
 Buatlah jurnalnya !!
JAWABAN
• Menghitung laba/rugi atas pertukaran.
• Nilai buku mesin lama = Harga mesin lama - Akumulasi penusutan
• Nilai buku mesin lama = Rp. 144.000.000,00 - Rp. 37.000.000,00
• Nilai buku mesin lama = Rp. 107.000.000,00
•  
• Selisih nilai buku = Harga beli mesin baru - Nilai buku mesin lama
• Selisih nilai buku = Rp. 190.000.000,00 - Rp. 107.000.000,00
• Selisih nilai buku = Rp. 83.000.000,00
•  
• Rugi pertukaran mesin = Selisih nilai buku - Tambahan uang tunai 
• Rugi pertukaran mesin = Rp. 83.000.000,00 - Rp. 85.000.000,00
• Rugi pertukaran mesin = Rp. 2.000.000,00
•  
• Maka jurnalnya :
• Mesin baru (debet) Rp. 190.000.000,00
• Akumulasi penyusutan mesin (debet) Rp. 37.000.000,00
• Rugi pertukaran mesin (debet) Rp. 2.000.000,00
•    Mesin (lama) (kredit) Rp. 144.000.000,00
•    Kas (kredit) Rp. 85.000.000,00
5. PENCATATAN AKTIVA TETAP SUMBANGAN DARI PIHAK LAIN

• Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan dicatat sebesar harga taksiran atau sebesar harga pasar
wajar, yaitu dengan mendebet akun aktiva tetap yang bersangkutan dan mengkredit modal
sumbangan.
•  
• Contoh :
• Pada tanggal 5 Juli 2010, suatu koperasi menerima seperangkat peralatan kantor sebagai sumbangan
dari prusahaan rekannya. Harga pasar wajar peralatan kantor yang bersangkutan adalah Rp.
3.500.000,00.
•  
• Maka jurnalnya :
• Peralatan kantor (debet) Rp. 3.500.000,00
•    Modal (kredit) Rp. 3.500.000,00
6. PENCATATAN PEMBELIAN AKTIVA TETAP BARANG MODAL BAGI
PERUSAHAAN KENA PAJAK

• Harga mesin = Rp. 200.000.000,00


• PPN 10% = Rp. 200.000.000,00 x 10% = Rp. 20.000.000,00
• Maka yang harus dibayar oleh prusahaan kena pajak = Rp. 200.000.000,00 + Rp. 20.000.000,00
• Maka yang harus dibayar oleh prusahaan kena pajak = Rp. 220.000.000,00
PENYAJIAN ASET TETAP

Penyajian Aset Tetap


•Menurut PSAK No. 1 dalam laporan keuangan, penyajian aset tetap akan terlihat dalam neraca. Neraca merupakan
suatu daftar yang menggambarkan komposisi harta, kewajiban dan modal pada suatu periode tertentu. Ernawati (2014)
menyatakan bahwa di neraca, aset tetap di dicatat sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan aset tetap tersebut
dikurangi dengan akumulasi depresiasi aset tetap.
• Unsur-unsur Penyajian Aset Tetap
• Berikut ini adalah unsur-unsur penyajian aset tetap.
1. Laporan Neraca
• Jenis-jenis aset tetap yang disajikan dalam neraca diantaranya:
a. Tanah
b. Bangunan
c. Kendaraan
d. Peralatan
e. Inventaris Kantor
1. Laporan Laba Rugi
a. Di dalam laporan laba rugi, dilaporkan biaya pemeliharaan dan reparasi sehari-hari.
b. Beban penyusutan yang merupakan pengakuan atas penggunaan manfaat potensial dari suatu aset.
c. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset tetap.
2. Laporan Arus Kas
a. Pembayaran sejumlah kas untuk memperoleh aktiva tetap
b. Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap

Anda mungkin juga menyukai