Anda di halaman 1dari 49

ASET TETAP

Rujukan :
•PSAK 16 (revisi 2007)
•IAS 16 (Propertiy
Plant and Equipment)
Aset
Tetap??
ASET TETAP

Aset berwujud yang diharapkan


dapat digunakan lebih dari satu
periode, dimiliki untuk digunakan
dalam produksi dan tidak untuk
dijual kembali.
KARAKTERISTIK ASET TETAP

Dimiliki
Berwujud untuk
digunakan

Digunakan
untuk waktu
panjang
Contoh Aset
Tetap ??
Perolehan Aset Tetap

Dicatat
Harga
AT
Perolehan

Harga perolehan mencakup seluruh


pengeluaran yang dibutuhkan untuk
memperoleh AT dan siap digunakan.
Harga/ Biaya perolehan suatu aset tetap
dapat diakui sebagai aset tetap hanya jika:

memberikan
dapat diukur manfaat
secara andal, dimasa yang
akan datang
Tanah

• Harga beli
• Pajak penjualan
• Perizinan dari badan
pemerintah
• Komisi makelar
• Bea balik nama
• Biaya survei
Tanah
 Pajak real estate
 Pembongkaran bangunan
yang tidak diperlukan
 Perataan tanah
 Pengaspalan atau pelapisan
jalan umum yang membatasi
tanah
Bangunan

• Biaya jasa arsitek


• Biaya jasa insinyur
• Biaya asuransi selama periode konstruksi
• Bunga atas pinjaman untuk mendanai konstruksi
• Jalan setapak ke dan sekitar bangunan
Bangunan
• Pajak penjualan
• Perbaikan (pembelian bangunan bekas)
• Rekondisi (pembelian bangunan bekas)
• Modifikasi penggunaan
• Izin dari badan-badan pemerintah
Mesin dan Peralatan

• Pajak penjualan
• Biaya angkut
• Instalasi
• Perbaikan (pembelian
mesin bekas)
• Rekondisi (pembelian
mesin bekas)
Mesin dan Peralatan
Asuransi selama
perjalanan
Perakitan
Modifikasi
kegunaan
Pengujian
Izin dari badan-
badan pemerintah
Biaya Perolehan Aset Tetap Tidak
Termasuk:

 Kesalahan dalam instalasi


 Pencurian yang tidak
diasuransikan
 Kerusakan selama
pembongkaran dan instalasi
 Denda karena tidak
memperoleh izin yang sesuai
dari badan pemerintah
Perolehan AT

PEMBELIAN • PSAK 16
DIBANGUN SENDIRI • PSAK 16

PERTUKARAN DENGAN
ASET NON MONETER
• PSAK 16
KOMBINASI BISNIS • PSAK 22
SEWA PEMBIAYAAN • PSAK 30
HIBAH PEMERINTAH • PSAK 61
A. PEMBELIAN AT - TUNAI
Contoh :
PT Aditama pd tgl 20 Feb 2017 membeli sebuah
gedung beserta tanah dimana gedung tsb berdiri
seharga Rp. 100jt. Jumlah ini sudah termasuk
biaya notaris, bea balik nama, komisi dll.
Taksiran harga pasar atas tanah adalah Rp. 20jt
dan gedung Rp 60jt.

Hitung alokasi HP gedung dan tanah serta buat


jurnal yang diperlukan!
Jawab :
Harga Taksiran Alokasi HP
Tanah 20jt 20/80 x 100jt = 25jt
Gedung 60jt 60/80 x 100jt = 75jt
80jt 100jt
Jurnal :
7/2/15 Tanah 25jt
Gedung 75jt
Kas 100jt
Soal!
Pada tgl 14 Januari 2017, PT Cahaya membeli
aset tetap berupa bangunan termasuk tanah
dengan mengeluarkan cek sebesar Rp.
300.000.000,- (termasuk biaya notaris, bea
balik nama, BPHTB, dll).
Harga wajar tanah Rp. 150.000.000,- dan
harga wajar bangunan Rp. 100.000.000,-

Hitung alokasi HP & buat jurnal yg


diperlukan!
Jawab:

No. Jenis Aset Harga Wajar Alokasi Harga Perolehan


1Tanah 150.000.000 15/25 x 300.000.000 180.000.000
2Bangunan 100.000.000 10/25 x 300.000.000 120.000.000

250.000.000 300.000.000
Jurnal :

11/1/15 Tanah 180.000.000 -


Bangunan 120.000.000 -
Bank - 300.000.000
B. PEMBELIAN AT - ANGSURAN

Jika Pembelian AT secara Tunai  MUDAH


menentukan Harga Pembelian.

Bagaimana jika Pembelian AT dilakukan


dengan Cicilan????
Soal:
Pembelian dengan Cicilan

PT. Sentosa membeli mesin seharga Rp.


30.000.000 pada tanggal 01 juli 2017.
Pembayaran akan dicicil bulanan sebanyak 3
kali dan dikenakan bunga sebesar 1% per
bulan.

Diminta:
- Buat jurnal yang diperlukan!
- Berapa nilai mesin baru tersebut!
Saat pembelian Mesin
Mesin Rp.30.000.000
Utang pembelian mesin Rp. 30.000.000

Pembayaran cicilan pertama


Utang pembelian mesin Rp. 10.000.000
Beban Bunga Rp. 100.000
Kas Rp. 10.100.000
Pembayaran cicilan kedua
Utang pembelian mesin Rp. 10.000.000
Beban Bunga Rp. 100.000
Kas Rp. 10.100.000
Pembayaran cicilan ketiga
Utang pembelian mesin Rp. 10.000.000
Beban Bunga Rp. 100.000
Kas Rp. 10.100.000
Perolehan aset tetap –Pembelian Cicilan

Selisih nilai tunai dan pembayaran diakui


sebagai beban bunga pada saat pembayaran
dilakukan.
Pembelian dengan CICILAN
PSAK 16 menetapkan  Harga Perolehan AT 
nilai tunai dari Pembelian.

Jika pembayaran kasnya ditangguhnkan / dicicil,


maka Harga Perolehan adalah HARGA TUNAI
ASET pada saat pembelian.

Perbedaan antara NILAI TUNAI dan


PEMBAYARAN diakui sebagai BEBAN BUNGA.
Penyusutan

alokasi sistematis atas jumlah yang dapat


disusutkan dari suatu aset selama umur
manfaatnya.

Beban penyusutan untuk setiap periode harus


diakui dalam laporan laba rugi
Karakteristik Penyusutan
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitas
produktifnya untuk menyediakan jasa. Kehilangan
ini diakui sebagai Beban Penyusutan.

Penyusutan fisik terjadi akibat kerusakan dan


keausan ketika digunakan dan pengaruh cuaca.

Penyusutan fungsional terjadi ketika suatu aset


tetap tidak lagi dapat menyediakan jasa pada
tingkat yang dimaksudkan, misalnya, mesin,
kendaraan.
Jurnal Penyusutan
Beban Penyusutan AT (sebutkan jenis ATnya) xxx
Ak. Peny. AT xxx
Metode penyusutan :
1. Metode garis lurus (straight line
methode)
2. Metode saldo menurun ganda
(diminishing balance methode)
3. Metode jumlah unit (sum of the unit
methode)
Penjelasan....
Metode penyusutan aset tetap
Metode garis lurus
 Digunakan jika manajemen mengestimasikan
bahwa manfaat aset akan diperoleh secara
merata selama umur manfaat aset tersebut.
Metode saldo menurun
 Pembebanan pada awal umur manfaat lebih
besar, kemudian makin menurun secara periodik
hingga akhir umur manfaat
Metode jumlah unit produksi
 Pembebanan berdasarkan pada penggunaan /
output yang diharapkan dari suatu aset
Tampilan 6: Penggunaan Metode Penyusutan
3 Unsur dalam Metode Garis Lurus :
1. Harga Perolehan (HP)
2. Nilai residu / nilai sisa (NR)
Jumlah yang diperkirakan akan diperoleh entitas
saat ini dari pelepasan aset, setelah dikurangi
taksiran biaya pelepasan.
3. Umur manfaat/umur ekonomis (UE)
Suatu periode dimana aset diharapkan akan
digunakan oleh entitas
Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan
akan diperoleh dari aset tersebut oleh entitas
RUMUS Metode Garis Lurus

Harga Perolehan - Nilai Sisa


Umur Ekonomis
= Penyusutan Tahunan
Asumsikan jika peralatan dibeli pada tanggal 1
Januari sebagai berikut.
• Biaya perolehan awal Rp24.000.000
• Masa manfaat yang diharapkan 5 tahun
• Estimasi nilai sisa Rp2.000.000
Metode Garis Lurus
Biaya Ak. Peny. Nilai Buku Beban Nilai
Perolehan Awal Awal Penyusutan Buku
Thn Tahun Tahun Tahun Tsb. Akhir Tahun

1 24.000 24.000 4.400 19.600


2 24.000 4.400 19.600 4,400 15.200
3 24.000 8.800 15.200 4.400 10.800
4 24.000 13.200 10.800 4.400 6.400
5 24.000 17.600 6.400 4.400 2.000

Biaya (24.000) – Nilai Sisa (2.000) Beban


= Penyusutan
Estimasi Umur Manfaat (5 tahun) Tahunan (4.400)
Tarif Metode Garis Lurus

• Persentase garis lurus ditentukan dengan membagi


100% atas jumlah tahun masa manfaat yang
diharapkan, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
• Metode unit produksi (units-of-production method)
menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama
untuk setiap unit yang diproduksi atau setiap unit
kapasitas yang digunakan oleh aset..
 Tahap 1. Menentukan penyusutan per unit:

 Tahap 2. Menghitung beban penyusutan:


Beban Penyusutan = Penyusutan per Unit x Total Unit Produksi yang
digunakan
Contoh

• Sebuah peralatan memiliki harga perolehan 24 juta dengan nilai


residu 2 juta, mempunyai masa manfaat selama 10.000 jam
operasi. Sepanjang tahun, peralatan tersebut beroperasi selama
2.100 jam.
• Tahap 1. Menentukan penyusutan per unit:

 Tahap 2. Menghitung beban penyusutan:


• Metode saldo menurun ganda (double-declining-
balance method) menghasilkan beban periodik
yang semakin menurun selama estimasi masa
manfaat aset.
• Metode saldo menurun ganda diaplikasikan dalam
tiga tahap.
Tahap 1. Menentukan persentase garis lurus,
menggunakan masa manfaat yang diharapkan.

Tahap 2. Menentukan saldo menurun ganda dengan


mengalikan tarif garis lurus dari Tahap 1 dengan
2.

Tahap 3. Menghitung beban penyusutan dengan


mengalikan tarif saldo menurun ganda dari Tahap
2 dengan nilai buku aset..
Asumsikan jika peralatan dibeli pada tanggal 1
Januari sebagai berikut.
• Biaya perolehan awal Rp24.000.000
• Masa manfaat yang diharapkan 5 tahun
• Estimasi nilai sisa Rp2.000.000

Tahap 1.
Persentase garis lurus = 20% (100%/5)
Tahap 2.
Tarif saldo menurun ganda = 40% (20% × 2)
Tahap 3.
Beban penyusutan = Rp9.600.000
(Rp24.000.000 × 40%)
Penyusutan saldo menurun ganda tahunan untuk 5
tahun masa manfaat peralatan
• ditunjukkan sebagai berikut.
Perbandingan Hasil Metode Penyusutan
Rangkuman Metode
Penyusutan
Latihan

Pada tanggal 20 Januari 2017 PT. KITA BERSAMA membeli


sebuah peralatan seharga Rp 40.000.000. Peralatan tersebut
memiliki masa manfaat 4 tahun dengan nilai residu di akhir
masa manfaat sebesar Rp 2.000.000.

Buatlah perhitungan penyusutan dengan menggunakan tabel


serta ayat jurnal setiap tahunnya apabila PT. KITA BERSAMA
menggunakan menghitung penyusutan dengan:
1.Metode garis lurus!
2.Metode saldo menurun ganda!

Anda mungkin juga menyukai