PERHITUNGAN HARGA
POKOK PROSES
Perbedaan perhitungan harga pokok pesanan dengan
perhitungan harga pokok proses
Raw
Raw Mill Kiln Klinker
Mix Cement Mill
Persediaan
BDP Awal Barang Jadi
10.000 ton 40.000 ton
Proses Produksi
60.000 ton
Unit setara adalah perkiraan unit yang dapat selesai selama periode tertentu
Tujuan 3: Perlakuan BDP Awal
Persediaan BDP awal merupakan barang yang sudah diproses pada periode lalu,
tetapi belum selesai sampai dengan akhir periode
Unit Setara =
[Unit Persediaan BDP Awal x Tambahan Tingkat Penyelesaian Yang
Diperlukan] + Unit Barang Jadi Dari Proses Periode ini + [Unit Persediaan
BDP Akhir x Tingkat Penyelesaian]
SOAL
Buatlah laporan harga pokok produksi dengan metode harga pokok rata2 dan MPKP
Jawaban :
a. metode harga pokok rata2
Maka unit setara untuk biaya produksi dihitung:
BBB : 40.000 + 20.000(100%) = 60.000 ton
BTK : 40.000 + 20.000(60%) = 52.000 ton
BOP : 40.000 + 20.000(30%) = 46.000 ton
Tujuan 4: Laporan Harga Pokok Produksi Dengan
Metode Harga Pokok Rata-Rata dan
Metode MPKP
Gambar 8.3 Laporan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Harga Pokok
Rata-Rata
====================================================
Data Produksi:
Persediaan BDP Awal
(BB 100%, BTK 50%, BOP 40%) 10.000 ton
Produk masuk proses 50.000 ton 60.000 ton
Biaya Diperhitungkan:
Harga pokok barang jadi yang ditransfer ke gudang
40.000 ton x Rp600 Rp24.000.000
Harga pokok BDP akhir (20.000 ton)
- BBB 20.000 (100%) x Rp300 Rp6.000.000
- BTK 20.000 (60%) x Rp100 1.200.000
- BOP 20.000 (30%) x Rp200 1.200.000
8.400.000
Total biaya diperhitungkan Rp32.400.000
===========
Gambar 8.4
Arus Produksi Dengan Metode MPKP
Persediaan
BDP Awal Berasal dari BDP
10.000 ton awal
[Diproses Barang Jadi 10.000 ton
Terlebih 40.000 ton
Dahulu]
Proses Produksi
Berasal dari Produk
60.000 ton
Masuk Proses
Periode ini
Produk Masuk 30.000 ton
proses
50.000 ton Persediaan
[Diproses BDP Akhir
Setelah BDP 20.000 ton
Awal Selesai}
]
Jawaban :
b. metode harga pokok MPKP
Maka unit setara untuk biaya produksi dihitung:
BBB :10.000 (0%) +30.000 + 20.000 (100%) = 50.000 ton
BTK : 10.000 (50%) + 30.000 + 20.000 (60%) = 47.000 ton
BOP : 10.000 (60%) + 30.000 + 20.000 (30%) = 42.000
ton
Gambar 8.5
Laporan Harga Pokok Produksi Dengan MPKP
B. Ssg B. Sssg
B. Sssg = Biaya sesungguhnya
Tujuan 5: Produk Diolah Melalui Lebih Dari Satu
Departemen Produksi
Cement Semen
Raw Mill Kiln Packing
Mill Karung
Pers. BDP Pers. BDP Pers. BDP Pers. BDP Pers. Barang
Dept. Raw Mill Dept. Kiln Dept. Cement Mill Dept. Packing Jadi
BBB XX HP XX HP XX HP XX
HP BBB
BTK BBB BBB
BOP BTK BTK BTK
BOP BOP BOP
Tujuan 6: Produk Hilang
Produk
Hilang
5 unit
Produk
Masuk Departemen Barang Jadi
Proses Produksi I 100 unit
100 unit
Hilang
Gambar 8.9 Awal
Produk Hilang Awal Proses Pada 95 unit Proses
Departemen Berikutnya 5 unit
Metode HP Rata-Rata:
Unit Setara: Unit Produk Selesai + Unit Produk Hilang Akhir +
[Unit BDP Akhir x Tingkat Penyelesaian]
Metode MPKP:
Unit Setara:
[Unit BDP Awal x Tambahan Tingkat
Penyelesaian diperlukan) + Unit Produk Selesai
Periode Ini + Unit Produk Hilang akhir + [Unit
BDP Akhir x Tingkat Penyelesaian]
Produk
Masuk PROSES Barang Jadi
Proses 100 unit 95 unit
100 unit
Produk
Hilang
5 unit
Gambar 8.10
Produk Hilang Akhir proses
Tujuan 7: Produk Cacat
Metode MPKP
Unit Setara =
[Unit Persediaan BDP Awal x Tambahan Tingkat
Penyelesaian Diperlukan]+ Unit Produk Jadi
Periode Ini + Produk Rusak + [Unit Persediaan
BDP Akhir x Tingkat Penyelesaian]
Tujuan 9: Tambahan BB pada
Departemen Berikutnya
Departemen Departemn
Penggilingan Pengapsulan
Persediaan BDP awal:
BBB 100%, BK 40% 2.000 unit
BBB 100%, BK 50% 1.000 unit
Persediaan BDP akhir:
BBB 100%, BK 60% 1.500 unit
BBB 100%, BK 30% 500 unit
Produk masuk proses 5.000 unit
Tambahan unit karena tambahan bahan baku 500 unit
Produk hilang:
Akhir proses 100 unit
Awal proses 200 unit
Produk cacat (normal) 400 unit -
Produk rusak :
Normal 300 unit
Departemen Departemn
Penggilingan Pengapsulan
Harga pokok BDP awal:
HP dari Dept. Penggilingan 200.000.000
BBB 100.000.000 150.000.000
BK 200.000.000 50.000.000
Biaya produksi periode ini:
BBB 700.000.000 1.000.000.000
BK 800.000.000 600.000.000
Biaya perbaikan produk cacat:
BBB 75.000.000
BK 12.000.000
Gambar 8.11
Laporan Harga Pokok Produksi Untuk Departemen
Penggilingan PT Indofarma Dengan Metode MPKP
(5) Mencatat barang jadi pada Dept. Pengapsulan yang ditransfer ke gudang
Persediaan barang jadi 3.216.528.526
Persediaan BDP Dept. Pengapsulan 3.216.528.526
HP BDP Awal Biaya Bulan Ini Total Biaya Unit HP Per Unit
Setara
BBB Rp100.000.000 Rp775.000.000 Rp875.000.000 7.000 2) Rp125.000
BK 200.000.000 812.000.000 1.012.000.000 6.400 3) 158.125
Total Rp300.000.000 Rp1.587.000.000 Rp1.887.000.000 Rp283.125
Biaya Diperhitungkan
Harga pokok barang jadi: 5.100 x Rp283.125 Rp1.443.937.500
Harga pokok produk hilang akhir proses:
100 x Rp 283.125 28.312.500
Harga pokok produk rusak normal: 300 x Rp283.125 84.937.500
Total harga pokok barang jadi yang ditransfer ke
Dept. Pengapsulan: 5.100 ton x Rp305.330,88 4) Rp1.557.187.500
Harga pokok BDP akhir (1.500 ton):
BBB: 1.500 (100%) x Rp125.000 Rp187.500.000
BK: 1.500(60%) x Rp158.125 142.312.500 329.8122.500
Total biaya diperhitungkan Rp1.887.000.000
Gambar 8.14
Laporan Harga Pokok Produksi Untuk Departemen Pengapsulan PT Indofarma
Dengan Metode Harga Pokok Rata-Rata
Produk A Produk B
BOP
Gambar 8.16
Pembebanan BOP Ke Pool Biaya:
Produk Dengan Pabrik / Departemen Produksi
Pendekatan VBC
Produk A Produk B
BOP
Gambar 8.17
Pembebanan BOP Ke
Pool Biaya:
Produk Dengan
Aktivitas
Pendekatan ABC
Produk A Produk B
Contoh – PT Dodol Garut
Persediaan BDP awal (BBB 100%, BTK 80%, BOP 40%) 1.000 kotak
Persediaan BDP akhir (BBB 60%, BTK 30%, BOP 20%) 3.000 kotak
Produk masuk proses bulan ini 19.000 kotak
Harga pokok BDP awal (biaya bulan lalu) Rp20.000.000
Biaya produksi bulan ini:
Biaya bahan baku Rp50.000.000
Biaya tenaga kerja Rp40.000.000
Biaya overehad sesungguhnya selama sebulan:
Biaya setup mesin Rp10.000.000
Biaya pengecekan bahan baku 30.000.000
Biaya penangan bahan baku 20.000.000
Total Rp60.000.000
Dodol Dodol Dodol
Durian Sirsak Apel Total
Jumlah setup 20 15 15 50
Jumlah pengecekan 60 15 25 100
Jumlah perpindahan 10 4 6 20
Jam mesin (JM) 100 500 400 1.000
Perhitungan Tarif BOP Dengan Pendekatan VBC
Konsumsi
Biaya Overhead Jumlah Driver Tarif BOP
Biaya
Pengecekan bahan
30.000.000 1.000 JM Rp 30.000 per JM
baku
Penanganan bahan
20.000.000 1.000 JM Rp 20.000 per JM
baku
Total Rp 60.000.000
BOP yang dibebankan ke Dodol Durian:
Biaya setup: 20 setup x Rp200.000 Rp4.000.000
Biaya pengecekan bahan baku:
60 pengecekan x Rp300.000 18.000.000
Biaya penanganan bahan baku:
10 perpindahan x Rp1.000.000 10.000.000
Total Rp32.000.000
PT Dodol Garut
Laporan Harga Pokok Produksi
Metode MPKP
(pendekatan ABC)
============================================
Data Produksi
BDP Awal ((BBB 100%, BTK 80%, BOP 40%) 1.000 kotak
Produk masuk proses bulan ini 19.000 kotak
Total produk yang diproses 20.000 kotak
Dampak
Penerapan • Perusahaan dapat berproduksi
FMS dalam jumlah kecil secara efisien
• Menggeser perhitungan harga pokok
produk dari metode harga pokok
pesanan ke metode harga pokok
proses
Dampak • Sebagai akibat pendeknya waktu proses maka
tidak efisen lagi menelusuri biaya untuk setiap
Penerapan kali pemakaian bahan baku sebagaimana
JIT yang dilakukan pada akuntansi biaya
tradisional
• Penyusunan laporan harga pokok produksi
menjadi lebih mudah karena tidak perlu
menghitung unit setara dan harga pokok
persediaan barang dalam proses akhir
Tujuan 12: Dampak Penerapan Konsep Pengendalian Kualitas dan
Program Cacat Nihil (Zero Defect) pada Produk Rusak
Normal dan Tidak Normal
63