Anda di halaman 1dari 5

METODE RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN

A. RISET
Riset dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki
masalah – masalah serta menjawab pertanyaan yang muncul dan terkait dengan fakta, fenomena,
atau gejala dari masalah. Riset dimulai dengan suatu pertanyaan karena menghendaki suatu
deskripsi yang jelas terhadap permasalahan yang akan dipecahkan atau disebut juga rencana
untuk menjawab pertanyaan.
Motivasi seseorang melakukan riset bisa jadi merupakan keinginan yang timbul dalam
memecahkan berbagai masalah maupun persoalan yang ada. Tujuan umum seseorang dalam
melakukan riset yaitu ingin mengetahui jawaban dari masalah atau persoalan. Manfaat dan
Pentingnya Riset, yaitu: 1) Memberikan gambaran terkini terhadap minat khusus dalam bidang
baru yang ingin diperkenalkan. 2)Membantu mengidentifikasi kesenjangan riset. 3) Untuk
meninjau dengan membandingan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi,
seperti akuntansi keuangan, audit, akuntansi manajemen, sistem informasi akuntansi, pasar
modal, maupun perpajakan.
B. MEMAHAMI REPLIKA
Replika adalah pengulangan suatu studi atau riset yang dilakukan secara sengaja, dengan
menggunakan prosedur – prosedur yang seperti riset terdahulu, tetapi menggunakan subjek yang
berbeda. Banyaknya riset replika sangat bermanfaat karena temuan riset dapat membantu
mengonfirmasi bukti – bukti baru dari riset, jika didukung oleh replikasi, riset sering kali
merintis area penyelidikan baru yang mempunyai dampak utama terhadap perkembangan praktik
di bidang keprilakuan.

C. MENGENALI MASALAH
Riset umumnya mencakup dua tahap, yaitu penemuan masalah dan pemecahan masalah.
Penemuan masalah dalam riset meliputi idnetifikasi bidang masalah, penentuan atau pemilihan
pokok masalah, dan perumusan atau formulasi masalah. Penemuan masalah merupakan tahap
yang paling sulit, sehingga dapat diajukan prinsip mendasar yaitu jika ingin memecahkan
masalah harus mengetahui yang menjadi masalah. Sebagian besar pemecahannya terletak pada
kemampuan dan pengetahuan tentang hal yang dikerjakan, dan sebagian terletak pada
pengetahuan tentang sifat – hakikat dari masalah ilmiah. Untuk memastikan baik – tidaknya

1
masalah yang dipilih dan diajukan peneliti sebaiknya mengajukan pertanyaan penjajakan,
seperti: Apakah masalah tersebut dapat dijawab secara efektif melalui proses riset? Apakah dapat
dikumpulkan data relevan yang diperlukan untuk menjawab masalah riset tersebut?
Jenis Masalah, seperti: 1) Masalah – masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang
akuntansi keperilakuan yang memerlukan penyelesaian. 2) Area – area tertentu dalam subbidang
akuntansi keperilakuan yang memerlukan pembenahan dan perbaikan. 3) Persoalan – persoalan
teoritis yang memerlukan riset untuk menjelaskan (atau memprediksi) fenomena. 4) Pertanyaan
riset yang memerlukan jawaban empiris.
Dasar permasalahan dimulai dari usaha untuk mengembangkan pertanyaan – pertanyaan
keperilakuan dengan memerinci pertanyaan dasar ke dalam pertanyaan – pertayaan yang lebih
khusus. Terdapat tiga tahapan yang harus diperhatikan peneliti ketika merumuskan pertanyaan
riset. Tahap pertama dimulai dari cara menemukan permasalahan akuntansi keperilakuan. Tahap
kedua adalah menemukan pertanyaan akuntansi keperilakuan. Tahap ketiga adalah menemukan
pertanyaan riset.
Sumber penemuan masalah dalam bidang ini dikelompokkan ke dalam dua faktor. Faktor
pertama dihasilkan dari pengalaman pribadi si peneliti atau disebut pendekatan empiris. Faktor
kedua didapatkan dari tinjauan terhadap literatur riset yang disebut pendekatan teoritis. Berikut
beberapa kesalahan umum yang dilakukan: 1) Periset mengumpulkan data tanpa rencana atau
tujuan riset yang jelas. 2) Periset memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan masalah
riset sesuai dengan data yang tersedia. 3) Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang
terlalu umum dan ambigu sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan
riset.
D. MEMAHAMI TEORI
Teori memberikan manfaat dalam beberapa hal: 1) Teori membatasi cakupan fakta yang
harus dipelajari. 2) Teori menghendaki riset yang memungkinkan hasil yang lebih besar.
Pemahaman umum tentang teori menyatakan bahwa suatu teori menerangkan atau menjelaskan
mengapa gejala spesifik atau proses tertentu terjadi, sehingga teori dianggap memberi jawaban
dari pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” hal tersebut bisa terjadi?. Pertanyaan tersebut
memerlukan penggunaan konsep, konstruksi dan definisi yang merupakan landasan umum untuk
memahaminya. Konsep mengungkapkan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal – hal
khusus yang mempunyai karakteristik yang berhubungan dengan kejadian, objek, kondisi,

2
situasi, dan perilaku. Konstruksi merupakan gambaran atas ide khusus yang diciptakan untuk
tujuan riset guna membangun teori.
E. VARIABEL RISET
Variabel merupakan suatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam nilai yang biasanya
diekspresikan dalam bentuk simbol/lambang (x dan y) yang padanya dilekatkan bilangan atau
nilai, akan tetapi biasanya hanya memiliki dua nilai. Cara menggolongkan variabel adalah
membedakannya menjadi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen
disebut juga variabel bebas yang dipandang sebagai penyebab munculnya variabel dependen
yang diduga sebagai akibatnya. Variabel dependen atau variabel terikat dapat dikatakan sebagai
jenis variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen.
Variabel Moderasi adalah variabel independen kedua yang dipercaya mempunyai
kontribusi yang signifikan atau mempunyai pengaruh ketidakpastian terhadap keaslian hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel Intervensi merupakan suatu
mekanisme konseptual dimana variabel independen dan variabel moderasi memengaruhi variabel
dependen, yang dapat juga didefinisikan sebagai faktor yang secara teoritis memengaruhi
fenomena yang diobservasi, tidak bisa dilihat, diukur atau dimanipulas yang terletak di antara
variabel independen dan dependen dan berperan sebagai mediasi.

F. PENGGUNAAN PROPOSISI DAN HIPOTESIS


Proposisi didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang konsep – konsep yang dapat
dipertimbangkan. Proposisi dapat menajdi sebuah kebenaran atau juga kebohongan apabila
mengacu pada fenomena yang diobservasi, dimana proposisi diformulasikan untuk diuji secara
empiris sebagai hipotesis. Hipotesis didefinisikan sebagai jawaban sementara terhadap
permasalahan yang dipertanyakan.
G. PEMILIHAN DATA ATAU SAMPEL DATA
Langkah pertama yang harus dilakukan peneliti dalam menentukan besaran sampel yang
digunakan dalam riset adalah mengetahui jumlah besaran populasi keseluruhan riset, sehingga
dapat menarik besarnya sampel representatif untuk mampu melakukan generalisasi terhadap
kesimpulan akhir riset. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok
orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu, yang juga
merupakan keseluruhan kumpulan elemen yang berkaitan dengan harapan peneliti dalam
mengambil beberapa kesimpulan.
3
Sampel merupakan bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh populasi
dan dipilih secara hati – hati dari populasi tersebut. Adapun alasan untuk melakukan
pengambilan sampel adalah biaya yang murah, akurasi hasil yang lebih baik, kecepatan
pengumpulan data, dan ketersediaan elemen – elemen populasi.

H. SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA


Data diperlukan untuk menjawab masalah riset atau menguji hipotesis yang dirumuskan.
Jenis data merupakan pengelompokan data yang didasarkan pada sifat data yang dikelompokkan
menjadi data subjek, fisik, dan dokumenter. Menurut sumbernya data dalam riset akuntansi
keperilakuan dapat dikumpulkan dengan data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan
sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama, yang paling
banyak digunakan oleh peneliti karena sumber data berasal dari subjek riset baik secara
perorangan maupun kelompok. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data primer, yaitu
metode survei dan metode observasi.
Data Sekunder merupakan sumber data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara, yang berupa bukti, catatan atau laporan historis baik yang dipublikasi
atau tidak. Manfaat dari data sekunder adalah meminimalkan biaya dan waktu,
mengklasifikasikan permasalahan, menciptakan tolok ukur untuk mengevaluasi data primer, dan
memenuhi kesenjangan informasi, dan mampu memperoleh informasi lain selain informasi
utama.
I. VALIDITAS DAN KEANDALAN
Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku. Pertama
diukur berkaitan dengan hal – hal yang salah (validitas) mengacu pada lingkup yang diukur pada
kenyataannya dan kedua diukur berkaitan dengan hal – hal tidak representative (keandalan)
berkaitan dengan apakah teknik khusus yang jika digunakan di lapangan dan waktu yang berbeda
akan menghasilkan sesuatu yang sama.
Metode Pengumpulan Data
- Survei merupakan pengumpulan data yang dilakukan melalui e-mail, menelepon atau
memberikan serangkaian pertanyaan. Manfaat dan kerugian dengan teknik ini adalah
biaya yang lebih mahal dan pengumpulan data riset ada kalanya tidak memerlukan
kehadiran peneliti. Survei dapat dilakukan dengan kuisioner dan wawancara.

4
- Observasi merupakan proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal, atau
kejadian yang sistematis tanpa ada pertanyaan maupun komunikasi dengan individu –
individu yang diteliti. Kelebihan metode ini dibandingkan metode survei adalah data
yang dikumpulkan tidak terdistorsi, lebih akurat, dan lebih bebas dari bias pihak
responden. Meskipun demikian tidaklah bebas dari kesalahan.
- Memilih Responden, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan populasi lalu
menentukan sampel yang tepat.
Sampling Probabilitas dan Non Probabilitas. Sampling probabilitas menggunakan
beberapa bentuk dari sampling acak, sementara sampling non – probabilitas tidak menggunkan
sampling acak. Sampling probabilitas adalah ketika elemen dalam populasi probabilitas telah
diketahui, adapun jenisnya yaitu, acak, sistematis, terstratifikasi, dan kelompok. Sampling non
probabilitas ketika probabilitas yang dipilih tidak diketahui. Instrumen Riset. Pengembangan
kuisioner atau pencarian instrument merupakan langkah lain yang penting dalam proses riset,
karena kuisioner harus sesuai dengan responden dan didesain secara menarik sehingga responden
tertarik untuk menjawab yang bertujuan meningkatkan tingkat respon, validitas dan keandalan
data. Selain itu hal yang penting juga, yiatu : Menjamin Kerja Sama Responden. Menjamin
Validitas dan Keandalan Jawaban. Analisis Data dan Persiapan Laporan.

Anda mungkin juga menyukai