Anda di halaman 1dari 287

PENGANGGARAN

MULAI MATERI
Introduction
Pengenalan Materi
1. Menjelaskan pengertian anggaran
2. Menjelaskan anggaran VS ramalan
3. Menjelaskan fungsi anggaran
4. Menjelaskan tujuan penyusunan anggaran
5. Menjelaskan klsifikasi anggaran
6. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan anggaran
7. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi anggaran
8. Menjelaskan prinsip penyusunan anggaran
9. Menjelaskan organisasi penyusun anggaran
PERTEMUAN 1
KONSEP DASAR PENGANGGARAN
Highlight

• Tujuan penyusunan
penganggaran
• Anggaran statis dan fleksibel
• Jenis-jenis anggaran
Pengertian Anggaran
• Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan
(goals) dan sasaran (objectives) dan kemudian membuat rencana
kegiatan untuk rnencapai tujuan dan sasaran

MANAJEMEN

Penganggaran merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan


manajemen, khususnya dalam perencanaan.
Anggaran Vs Ramalan
Planning Vs Budgeting
• Planning adalah
Tindakan yang dibuat berdasar pada fakta,
asumsi tentang gambaran kegiatan yang
dilakukan pada waktu yang akan datang dalam
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
Jenis Planning adalah :
Tujuan, kebijakan, peraturan, metode,
strategi, standar, prosedur, anggaran
Budget Vs Budgeting
• Anggaran termasuk dalam salah satu jenis
(bentuk) dari Planning.
• Anggaran (Budget), Penganggaran (Budgeting)

• Anggaran :
1. Anggaran (Budget) adalah rencana tertulis
tentang kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka
waktu tertentu.
Lanjutan anggaran
• 2. Alat manajemen untuk mencapai tujuan.
• 3. Rencana dalam bentuk angka-angka

• Budgeting (Penganggaran) adalah proses


penyusunan anggaran yang dibuat dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan yakni
memperoleh laba.
4 Tahap Perencanaan Anggaran
menyeluruh perusahaan

1. Penetapan filosofi dan misi,


2. Penetapan tujuan (goals) dan strategi,
3. Penyusunan program (programming),
4. Penyusunan anggaran (budgeting).
Syarat-syarat dalam menyusun
anggaran
1. Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai
2. Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat
peluang untuk perubahan sesuai dengan situasi
dan kondisi
3. Kontinyu, artinya bahwa anggaran perusahaan
memerlukan perhatian secara terus menerus dan
bukan merupakan suatu usaha yang bersifat
insidental
Tujuan penyusunan
anggaran
• Perencanaan
• Koordinasi
• Motivasi
• Pengendalian/controlling
Perencanaan
• Mengalihkan Tenaga
penjual A ke Cabang B

• Meningkatkan promosi
Cabang B
Perencanaan
• Membantu manajemen meneliti dan mempelajari
segala masalah yang berkaitan dengan aktivitas
yang akan dilaksanakan.
• Membantu mengarahkan seluruh sumber daya
yang ada diperusahaan dalam menentukan arah
atau aktivitas yang paling menguntungkan.
• Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan
perusahaan
• Membantu manajemen memilih tujuan
perusahaan
• Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang
tersedia
• Membantu pemakaian alat-alat fisik secara lebih
efektif
Koordinasi
Departemen
SDM
Departemen Pemasaran Departemen
Keuangan

Departemen Departemen
Pembelian Produksi
Koordinasi
• Membantu mengkoordinir faktor sumber daya
manusia dengan perusahaan
• Membantu menilai kesesuaian antara
rencana aktivitas perusahaan dengan
keadaan lingkungan usaha yang dihadapi
• Membantu menempatkan pemakaian modal
pada saluran-saluran yang menguntungkan
sesuai dan seimbang dengan program
perusahaan
• Membantu mengetahui kelemahan dalam
organisasi
Motivasi

• target

• Terlibat menyusun
anggaran penjualan
Pengendalian/controlling

Anggaran telepon Rp 2.500.000/bulan

Anggaran overload
Pengendalian/controlling
• Membantu mengawasi kegiatan dan
pengeluaran
• Membantu mencegah pemborosan
• Membantu menetapkan standar baru
Anggaran Statis & Fleksibel

Statis
• Target penjualan peusahaan
Rp 1.000.000,-

Fleksibel
• Target penjualan
perusahaan
• Rp 900.000,-
• Rp 1.000.000,-
• Rp 1.100.000,-
Jenis-jenis anggaran
• Anggaran induk
– Anggaran operasional
• Anggaran penjualan
• Anggaran produksi
• Anggaran pemakaian bahan baku
• Anggaran pembelian bahan baku
• Anggaran tenaga kerja langsung
• Anggaran biaya overhead produksi
• Anggaran beban pokok penjualan
• Anggaran laba rugi
– Anggaran keuangan
• Anggaran kas
• Anggaran neraca
Keunggulan anggaran
• Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih
rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan.
• Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap
setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi
manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan
tersebut.
• Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan
patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.
• Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga
setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya.
• Mengingat setiap manajer dan atau penyelia dilibatkan dalam penyusunan
anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta
(sense of participation)
Kelemahan anggaran
 Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan
efektif, kapasitas produksi dan lain-lain) maka terlaksananya
dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan
estimasi tersebut.
 Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut
baru berhasil apabila dilaksanakan secara sungguh-sungguh.
 Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan
untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugas-
tugasnya, bukan menggantikannya.
 Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan
yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu
memiliki sifat yang luwes.
Faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran
Faktor internal yang dipertimbangkan
dalam penyusunan anggaran
a. Data penjualan pada tahun-tahun yang lalu,
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan
masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual,
promosinya, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya,
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan,
d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan,
f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan dan
g. Kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik dibidang
pemasaran, produksi, pembelanjaan, administrasi maupun di
bidang personalia.
Faktor internal yang dipertimbangkan
dalam penyusunan anggaran
a. Keadaan persaingan,
b. Tingkat pertumbuhan penduduk,
c. Tingkat penghasilan masyarakat,
d. Tingkat penyebaran penduduk,
e. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan
masyarakat,
f. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang
politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan,
g. Keadaan perekonomian nasional maupun
internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.
Prinsip Penyusunan Anggaran

1. Management Involvement
2. Organizational Adaptation
3. Responsibility Accounting
4. Goal Orientation
5. Full communication
6. Realistic Expectation
7. Timeeliness
8. Flexible Application
9. Reward and Punishment
Organisasi penyusunan
anggaran
Penyusunan anggaran dalam suatu organisasi biasanya
dikoordinasikan oleh komite anggaran dan departemen anggaran.
Adapun Prosedur penyusunan anggaran adalah :
1. Menganalisis informasi masa lalu, lingkungan luar yang diantisipasi, dan
SWOT
2. Menyusun perencanaan strategik dan program
3. Mengkomunikasikan tujuan, strategi pokok, dan program
4. Memilih taktik, mengkoordinasi, dan mengawasi operasi
5. Menyusun usulan anggaran
6. Menyerahkan revisi usulan anggaran
7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran
perusahaan
8. Revisi dan penetapan final anggaran perusahaan untuk diajukan kepada
pimpinan perusahaan, dan pengesahan biasanya dilakukan oleh pemilik
perusahaan atau dalam PT pada RUPS
Keanggotaan dari komisi anggaran
perusahaan terdiri dari:
1. Salah seorang anggota direksi
2. Manajer pemasaran
3. Manajer produksi
4. Manajer keuangan
5. Manajer bagian umum, Administrasi dan
personalia
Fungsi Pokok adanya Komite
Anggaran di perusahaan
1. Menentukan kebijakan umum
2. Meminta, menerima, dan menelaah taksiran
anggaran individual
3. Menyarankan revisi
4. Menyetujui anggaran dan revisi anggaran
5. Menerima dan menganalisa laporan
anggaran
Hubungan Budgeting dengan
Accounting
a. Accounting menyediakan data historis untuk
tujuan analisis dalam menyusun rencana
perusahaan.
b. Komponen budgeting yang dinyatakan secara
financial, disusun dalam format accounting.
c. Accounting menyediakan data aktual yang
digunakan untuk evaluasi (performance report).
Tugas
1. Berikan gambaran anggaran beserta penjelasannya
mengenai mekanisme penyusunan anggaran!
2. Sebutkan dan jelaskan tujuan penyusunan
anggaran!
3. Jelasakan kriteria penyusunan anggaran yang baik!
Apakah bila perusahaan telah dapat menyusun
anggarannya dengan baik maka perusahaan
bersangkutan dipastikan dapat mencapai tujuan
perusahaan?
4. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi anggaran!
5. Sebutkan prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai
ukuran dalam menyusun anggaran yang baik!
6. Berikan alasan mengapa dalam penyusunan anggaran
kenggotaan komite anggaran perlu mempertimbangkan
semua bagaian yang ada dalam perusahaan?
7. Jika dalam penyusunan anggaran, perkiraan yang
dipakai akurat apakah kelemahan anggaran dapat
dihilangkan?
PERTEMUAN 2
ANGGARAN PENJUALAN
Highlight

• Anggaran penjualan lebih dari


satu bulan
• Memperkirakan penjualan
Anggaran penjualan dan pentingnya
anggaran penjualan
• ANGGARAN PENJUALAN
Anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang
penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada
rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta
tempat penjualan barang.

PENTINGNYA ANGGARAN PENJUALAN


Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting
dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang
realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana
anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran
penjualan bersifat tidak realistis seperti "over convidance"
atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari
rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis.
Tujuan anggaran penjualan
TUJUAN ANGGARAN PENJUALAN
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen
dalam proses perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planning control
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan
ANGGARAN YANG LENGKAP
Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya
menunjukkan gambaran :
- Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan
tahunan.
- Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk
- Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran
Fungsi Anggaran Penjualan
Fungsi anggaran penjualan
1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan
pada umumnya.
2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap
pelaksanaan divisi Pemasaran
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian Anggaran penjualan
berarti penetapan target-target penjualan atas setiap anatomi organisasi
pemasaran yang dilakukan oleh para penjual, pengawas penjual dan
manajer-manajer pemasaran
• Fungsi Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen Keberhasilan
suatu anggaran komprehensif dalam suatu perusahaan tergantung kepada
keberhasilan anggaran penjualan. Sebaliknya dengan tersusunnya anggaran
penjualan secara terperinci memungkinkan manajemen lebih mudah untuk
menyusun anggaran lainnya adalah berpedoman kepada anggaran penjualan.
Anggaran penjualan lebih dari
satu bulan
• Anggaran penjualan sering kali disusun untuk
periode waktu satu tahun, enam bulan, atau
kuartal (tiga bulan). Sebagai contoh, anggaran
penjualan untuk satu tahun dapat dipecahkan
manjadi anggaran penjualan untuk setiap kuartal
atau anggaran penjualan untuk periode waktu
enam bulan dipecah menjadi anggaran penjualan
setiap bulan selama enam bulan.
• Berikut ini adalah contoh anggaran penjualan
kuartal yang akan dipecah menjadi anggaran
penjualan per bulan.
Contoh
PT Amanah Sejahtera memproduksi dua
macam tas untuk wanita, yaitu: tas regular
dan ekslusif.
Berdasarkan informasi berikut ini, anda
diminta untuk menyusun anggaran penjualan
setiap bulan untuk tiga bulan pertama tahun
2007.
1. Data penjualan aktual tahun 2016
Penjualan
Tahun 2016

Tas reguler Tas eksklusif


Jumlah unit terjual 20.000 2.000
Harga jual Rp.80.000 Rp.250.000

2. Perusahaan menargetkan kenaikan penjualan untuk tiap-


tiap produk sebesar 20% di tahun 2017. Harga jual untuk
setiap produk akan dinaikkan sebesar 20%.
3. Penjualan bulan Januari, Februari, dan Maret 2017 untuk
kedua produk adalah 10%, 5%, dan 15 % dari penjualan
tahun 2017.
Langkah 1
Buatlah format untuk anggaran penjualan untuk tiga bulan pertama di tahun
2017.

PT AMANAH SEJAHTERA
Anggaran penjualan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 maret 2016
Tas Tas total
regular esklusif
Bulan januari
Penjualan barang jadi (unit)
Dikalikan : harga jual
Penjualan barang jadi
Bulan februari
Penjualan barang jadi (unit)
Dikalikan: harga jual
Penjualan barang jadi
Bulan maret
Penjualan barang jadi (unit)
Dikalikan : harga jual
Penjualan barang jadi
Total penjualan tiga bulan
• Langkah 2
• Hitunglah jumlah unit yang direncanakan untuk dijual dan harga jual setiap produk untuk bulan,Januari,Februari dan Maret 20 17.

• Tas Regular
• Penjualan (unit) tahun 2017 = 20.000 x 120% = 24.000 unit
• Penjualan (unit) Januari = 24..000 x 10% = 2.400 unit
• Penjualan (unit) Februari = 24.000 x 5% = 1.200 unit
• Penjualan (unit) Maret = 24.000 x 15% = 3.600 unit
• Harga jual tahun 2017 = Rp80.000 x 120% = Rp96.0000

• Tas Eksklusif
• Penjualan (unit) tahun 2017 = 2.000 x 120% = 2.400 unit
• Penjualan (unit) Januari = 2.400 x 10% = 240 unit
• Penjualan (unit) Februari = 2.400 x 5% = 120 unit
• Penjualan (unit) Maret = 2.400 x 15% = 360 unit
• Harga jual tahun 2016 = Rp250.000 x 120% = Rp300.000

• Langkah 3
• Hitunglah penjualan setiap produk untuk bulan Januari,Februari dan Maret 2017.
• Penjualan setiap bulan per produk diperoleh dengan mengalihkan unit yang dijual dengan harga jualnya.

• Tas Reguler
• Penjualan Januari = 2.400 x Rp96.000 = Rp230.400.000
• Penjualan Februari = 1.200 x Rp96.000 = Rp115.200.000
• Penjualan Market = 3.600 x Rp96.000 = Rp 108.00.000

• Tas Eksklusif
• Penjualan Januari =240 x Rp300.000 =Rp240 x Rp 72.000.000
• Penjualan Februari =120 x Rp300.000 =Rp.36.000.000
• Penjualan Masker =360 X RP300.000 =RP.108.000.000
Langkah 4
Selesaikan penyusunan anggaran penjualan dengan memasukkan data yang
diperoleh pada langkah 2 dan 3 ke dalam format anggaran penjualan.

PT AMANAH SEJAHTERA
Anggaran Penjualan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2016
Tas Reguler Tas Ekslusif Total
Bulan Januari 2.400 240
Penjualan barang jadi (unit) 96.000 300.000
Dikalikan: harga jual
Penjualan barang jadi 230.400.000 72.000.000 302.400.000
Bulan Februari 1.200 120
Penjualan barang jadi (unit) 96.000 300.000
Dikalikan: harga jual 115.200.000 36.000.000 151.200.000
Penjualan barang jadi

PT AMANAH SEJAHTERA
Anggaran Penjualan untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2016
Tas Reguler Tas Ekslusif Total
Bulan Maret
Penjualan barang jadi (unit) 3.600 360
Dikalikan: harga jual 96.000 300.000
Penjualan barang jadi 345.600.000 108.000.000 453.600.000
Total Penjualan Tiga Bulan 907.200.000
MEMPERKIRAKAN PENJUALAN
1. Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average)
• Data Penjualan bulanan
Bulan Penjualan (Kuantitas) Rata-rata 3 bulan
September 1.000
Oktober 1.200
November 1.400
Desember ?

Langkah 1
Jumlahkan penjualan 3 bulan sebelum bulan Desember 2008., yaitu penjualan bulan
September, Oktober dan November.

Bulan Penjualan (kuantitas)


September 1.000
Oktober 1.200
November 1.400
Total Penjualan 3.600
Langkah 2
Cari rata-rata penjualan 3 bulan dengan membagi total penjualan September, Oktober dan
November 2018 (lihat tabel pada Langkah 1) dengan 3.

Bulan Penjualan (kuantitas)


Total penjualan 3 bulan sebelumnya 3.650
Dibagi 3 :3
Rata-rata penjualan 3 bulan 1.200

Langkah 3
Penjualan bulan Desember adalah rata-rata penjualan 3 bulan (September, Oktober, dan
November 2018), yaitu 1.200 unit (lihat tabel pada langkah 2).
Latihan 2.2
Manajemen PT. Bayu Utama memprediksi penjualan tiket pesawat suatu bulan berdasarkan
rata-rata penjualan 4 bulan sebelumnya.
Berikut ini adalah penjualan bulan April, Mei, Juni, dan juli 2017.
Bulan Penjualan (kuantitas) Diminta :
April 8.500 Tentukan perkiraan penjualan tiket
Mei 9.000 pesawat untuk bulan Agustus 2017 !
Juni 10.000
Juli 8.500
2. Metode Trend Moment

• Contoh 2.4
• Berikut ini adalah data penjualan PT. Semesta Alam Raya dari tahun 2013 – 2018.

Tahun Penjualan dalam ribuan unit

2003 240
2004 250
2005 280
2006 290
2007 305
2008 330

PT. Semesta Alam Raya ingin membuat perkiraan penjualan dalam unit untuk tahun
2009 dengan menggunakan metode trend moment.
Langkah 1
Membentuk tabel agar memudahkan memperoleh nilai a dan b untuk
membentuk persamaan Y = a + bX.
Tahun Penjualan dalam X XY X2
ribuan unit
2013 240
2014 250
2015 280
2016 290
2017 305
2018 330

Langkah 2
Penjualan setiap tahun adalah Y. Jumlahkan kebawah seluruh data yang ada pada
kolom Y. Hasil penjumlahan kebawah kolom Y adalah 1.695.
Tahun Y X XY X2
2013 240
2014 250
2015 280
2016 290
2017 305
2018 330
∑ 1.695
Langkah 3 Memberikan skor untuk mengisi kolom X. Skor untuk data pertama
(tahun 2013) adalah 0, data berikutnya (2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018)
adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Kemudian jumlahkan kebawah seluruh skor X yang ada
di tabel dan akan diperoleh nilai sebesar 15 dan letakan pada baris ∑ .
Tahun Y X XY X2
2013 240 0
2014 250 1
2015 280 2
2016 290 3
2017 305 4
2018 330 5
∑ 1.695 15
Langkah 4
Isi kolom XY dengan mengalikan data yang terdapat pada kolom Y dengan data yang terdapat
pada kolom X dalam baris untuk setiap tahunnya, kemudian jumlahkan ke bawah,
Misalnya,untuk tahun 2014, nilai XY = 250 yang diperoleh dari 250 (Y) dikali dengan 1 (X).
Tahun Y X XY X2
2013 240 0 0
2014 250 1 250
2015 280 2 560
2016 290 3 870
2017 305 4 1.220
2018 330 5 1.650
∑ 1.695 15 4.550
Langkah 5
Isi kolom X 2 dengan menguadratkan seluruh data yang ada pada kolom X, kemudian
seluruh data pada kolom X 2 dijumlahkan ke bawah.
Tahun Y X XY X2
2013 240 0 0 0
2014 250 1 250 1
2015 280 2 560 4
2016 290 3 870 9
2017 305 4 1.220 16
2018 330 5 1.650 25
∑ 1.695 15 4.550 25
Langkah 6
Bentuk persamaan untuk memperoleh nilai a dan b dengan menggunakan data-data
yang diperoleh dari langkah 5.
Langkah 7
Selesaikan persamaan yang disusun pada langkah ke-6 dengan menggunakan
metode eliminasi.
1.695 = 6.a +b.15 ( x 2,5)
4.550 = 6.a + b.55 (x1)
Jadi, persamaannya menjadi
4.237,5 = 15a +37,5b
4.550 = 15a +55b –
-312,5 = -17,5b
b = 17,857
Masukkan nilai b yang diperoleh ke persamaan 1 sehingga persamaan satu akan
menjadi :
1.695 = 6a + 267,8571
a = 237,8571 (dibulatkan dua di belakang koma).

Langkah 8
Membentuk persamaan Y = a + bX berdasarkan hasil yang diperoleh pada langkah 7
dan mencari perkiraan penjualan tahun 2006.
Y = 237,8571 + 17,8571 X.

Jadi, penjualan tahun 2006 adalah


Y = 237,8571 + 17,8571 *6
Y = 350
3. Metode Perkiraan Asosiatif: Regresi dan Analisis Korelasi
Y = a + bx

Dimana Y = nilai dari variabel dependen adalah penjualan produk,


a= konstanta atau garis intercept,
b= slope atau kemiringan dari garis regresi,
x= variabel independen.

Contoh 2.5 persamaan regresi sederhana


PT Berjaya memproduksi tas-tas unik yang ditujukan untuk wanita yang berusia 17-22 tahun.
Selama bertahun-tahun, perusahaan memiliki pengetahuan bahwa penjualan tas tersebut
sangat dipengaruhi oleh pengeluaran iklan di majalah-majalah wanita muda terbitan ibu kota
setiap tahunnya. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan penjualan dan pengeluaran iklan
aktual yang terjadi selama 2013-2018.
Berdasar data pada tabel 2.4
Tabel 2.4 Data penjualan dan pengeluaran iklan
akan digunakan untuk
Tahun Penjualan Pengeluaran Iklan menyusun persamaan
(Rp ‘000) (Rp ‘000) regresi yang akan
2013 1.000.000 55.000 melibatkan variabel-variabel
2014 1.250.000 70.000 seperti penjualan tas (Rp)
2015 1.375.000 83.500 dan pengeluaran iklan (Rp)
2016 1.500.000 100.000 untuk memprediksi
2017 1.785.000 122.500 penjualan tas (Rp) untuk
2018 2.005.000 157.500 tahun 2019.
Langkah 1
Tentukan variabel dependen pada tabel 2.4 pada contoh ini, penjualan tas adalah
variabel dependen (y), sedangkan pengeluaran iklan adalah variabel
independent (x) karena perubahan yang terjadi pada nilai penjualan tas ditentukan
oleh besar kecilnya pengeluaran iklan oleh PT Berjaya.
Langkah 2
Jadi, Persamaan regresinya adalah :
Penjualan tas = a + b. Pengeluaran iklan
Langkah 4
Tabel berikut ini akan mempermudah usaha untuk memperoleh nilai a dan b.

Tahun Penjualan (y) Pengeluaran iklan (x) X² Xy


2013 1.000.000 55.000 3.025.000.000 55.000.000.000
2014 1.250.000 70.000 4.900.000.000 87.500.000.000
2015 1.375.000 83.500 6.972.250.000 114.812.500.000
2016 1.500.000 100.000 10.000.000.000 150.000.000.000
2017 1.785.000 122.500 15.006.250.000 218.662.500.000
2018 2.005.000 157.500 24.806.250.000 315.787.500.000
∑xy =
∑y= 8.915.000 ∑x= 588.500 ∑x² =64.709.750.000
941.762.500.000

Langkah 5
Persamaan regresinya adalah
Penjualan tas = 540.477,5 + 9.64 biaya iklan
Jika biaya iklan untuk tahun 2019 dianggarkan sebesar Rp175.000.000, maka
penjualan tas untuk tahun 2019 adalah sebesar :

Penjualan tas = 540.477,5 + 9.64*175.000


= Rp2.227.477.500
4. Metode Analisis Industri
Contoh 2.6
Pada tahun 2015, PT A mampu menjual produknya sebesar 40.000 unit. Pada
tahun yang sama, total penjualan industri mencapai 100.000 unit. Jika penjualan
industri tahun 2016 diperkirakan naik sebesar 25% dan managemen PT A
memperkirakan pangsa pasar perusahaan untuk tahun 2016 sama dengan
pencapaian 2015, tentukan penjualan industri dan PT A untuk tahun 2016.
Langkah 1
Hitung pangsa pasar (market share) PT A untuk tahun 2015. Pangsa pasar
perusahaan diperoleh dengan membagi penjualan perusahaan dalam unit dengan
penjualan industri pada satu periode yang sama. Jadi, pangsa pasar PT A untuk
tahun 2015 adalah :

Langkah 2
Tentukan perkiraan penjualan industri untuk tahun 2016.
Penjualan industri tahun 2016 = 100.000 × (1+25%)
= 125.000
Langkah 3
Tentukan pangsa pasar PT A untuk tahun 2016. Manajemen PT A memperkirakan
pangsa pasar untuk 2016 sama dengan pencapaian tahun 2015, yaitu 40%

Langkah 4
Penjualan PT A tahun 2016 diperoleh dengan menghasilkan pangsa pasar PT A di
tahun 2016 dengan penjualan perkiraan penjualan industri pada tahun yang sama.
Penjualan PT A tahun 2016 = penjualan industri 2016 x Pangsa pasar PT A 2016
= 125.000 unit x 40%
= 50.000 unit.
Tugas
PT Permata memprediksikan penjualan produk mainan
“Funny”setiap tahunnya dengan menggunakan pendekatan
analisis industri . Berikut ini adalah penjualan produk funny dan
industri selama periode 2013-2017.
Penjualan Penjualan
Tahun PT Permata Industri
(unit) (unit)
2013 10.000 100.000
2014 12.000 144.000
2015 15.000 150.000
2016 20.000 160.000
2017 23.000 184.000
PT Permata memprediksi penjualan industri untuk tahun 2018 akan naik sebesar
20%, sedangkan pangsa pasar perusahaan di tahun 2008 diprediksi sebesar rata-
rata pangsa pasar dari tahun 2013-2017. Adapun harga jual produk abakasa untuk
tahun 2018 adalah Rp10.000.
Intruksi :
Bedasarkan metode analisis industri yang telah dibahas sebelumnya :
1. Hitunglah penjualan industri untuk tahun 2018,
2. Hitunglah pangsa pasar PT Permata untuk tahun 2018,
3. Susunlah anggaran penjualan PT Permata untuk tahun 2018.
TUGAS
• PT.XYZ merupakan sebuah produsen pakaian yang berkedudukandi
Palembang. Setiap wilayah pemasaran dipimpin seorang manajer
cabang. Perusahaan ini memproduksi kemeja anak laki-laki dan
wanita, pakaian dewasa pria, celana panjang pria dan wanita. Untuk
tahun 2018, perusahaan ini merencanakan menjual:

• 1. Pakaian anak sebanyak 10.000 stel pakaian, dimana 60%


merupakan pakaian anak lelaki dan sisanya pakaian anak
perempuan dengan harga masing-masing Rp. 30.000 dan Rp.
40.000 /stel.
• 2. Kemeja pria dewasa sebanyak 15.000 stel seharga Rp. 60.000
/stel
• 3. Celana panjang sebanyak 20.000 stel dimana 70% celana
panjang pria dan sisanya celana panjang wanita, dengan harga
masing-masing Rp. 75.000 dan Rp. 85.000 /stel
Tugas (lanjutan)
• 4. Dari terget penjualan tersebut diharapkan sebanyak
30% dapat dijual di wilayah lampung, 10% di wilayah
Bengkulu, 20% di wilayah Lubuk Linggau, sebanyak 25% di
wilayah Lahat, dan sisanya di Jambi.
• 5. Dari total volume penjualan yang direncanakan untuk
tahun 2018 tersebut, dialokasikan masing-masing sebanyak
15% untuk bulan Oktober dan Desember, 10% untuk bulan
Januari, februari, September dan November, dan sebanyak
5% untuk bulan-bulan sisanya. Pengalokasian volume
penjualan tersebut didasarkan pada data historis penjualan
tahun sebelumnya.
• 6. Perusahaan memiliki 9 orang wiraniaga, dan targetnya
adalah sebagai berikut:
Tugas (lanjutan)
Tugas (lanjutan)
• Bedasarkan data tersebut buatlah anggaran
penjualan bedasarakan
- Jenis Produk
- Waktu
- Wilayah Pemasaran
- Wiraniaga
PERTEMUAN 3
ANGGARAN PRODUKSI
Highlight

• Format anggaran produksi


• Anggaran produksi untuk periode
satu bulan
• Kebijakan tingkat produksi
• Kebijakan stabilisasi tingkat
persediaan
Konsep Dasar Anggaran
Produksi
• Pengertian:
• Alat untuk merencanakan, mengkoordinasi
dan mengontrol kegiatan produksi
• Perencanaan produksi meliputi masalah-
masalah yang berkaitan dengan:
• Tingkat produksi
• Kebutuhan fasilitas-fasilitas produksi
• Tingkat persediaan barang jadi
Tujuan Penyusunan Anggaran
Produksi
• Menunjang kegiatan penjualan, sehingga
barang dapat disediakan sesuai dengan yang
telah direncanakan.
• Menjaga tingkat persediaan yang memadai.
Artinya tingkat persediaan yang tidak terlalu
besar dan tidak terlalu kecil.
• Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga
biaya- biaya produksi barang yang dihasilkan
akan seminimal mungkin
Langkah-langkah Penyusunan
Anggaran Produksi
• Tahap Perencanaan
• Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam
penyusunan bagian produksi
• Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan
• Tahap Pelaksanaan
• Menentukan kapan barang diproduksi
• Menentukan dimana barang akan diproduksi
• Menentukan urut-urutan proses produksi
• Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk
efisiensi
• Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh,
service, dan peralatan
• Menyusun standar biaya produksi
• Membuat perbaikan-perbaikan jika diperlukan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Anggaran Produksi

• Aggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran penjualan


menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian
bahan, anggaran biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja
langsung, dan anggaran biaya ovehead pabrik. Perencanaan dan
penjadwalan produksi adalah tugas pabrik yang menyangkut
penentuan jumlah barang yang diproduksi dan penentuan waktu
produksi. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran produksi antara lain adalah :
1. Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan,
2. Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk
teknologi yang digunakan.
3. Tenaga buruh termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan,
penggpahan, dan pemutusan hubungan kerja
4. Bahan baku termasuk teknik transportasi dan pergudangan, dan
5. Modal kerja untuk menjalankan proses produksi
Hubungan tingkat penjualan, tingkat
produksi dan tingkat persediaan
Untuk dapat menyusun anggaran produksi, dibutuhkan berbagai data dan
informasi berikut.
1. Estimasi jumlah unit barang jadi yang akan dijual pada periode mendatang
2. Estimasi jumlah persediaan barang jadi pada akhir periode anggaran
3. Estimasi jumlah persediaan barang jadi di awal periode anggaran

FORMAT ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran Produksi
PT……
Untuk Periode……
Penjualan {unit}
Ditambah : Persediaan akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi :Persediaan awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan di produksi
Contoh 3.1 Penyusunan Anggaran Produksi
PT Sehati sedang menyusun anggaran produksi untuk produk yang dihasilkanya, yaitu
produk mainan,untuk bulan Agustus 2018. PT Sehati memperkirakan dapat menjual 8000
unit mainan selama bulan agustus 2018. Selain itu, PT Sehati juga memperkirakan jumlah unit
persediaan akhir dan awal persediaan mainan untuk bulan Agustus 2018.
Berikut ini adalah Tabel yang menyajikan jumlah unit yang diperkirakan akan dijual serta
persediaan akhir dan persediaan awal mainan untuk bulan Agustus 2018.

Tabel Penjualan dan Persediaan Mainan


No Keterangan Jumlah
1. Penjualan 8.000
2. Persediaan akhir 2.000
3. Persediaan awal 1.000

Penjelasan berikut ini akan menjelaskan langkah – langkah yang dilakukan untuk menyusun
anggaran produksi mainan untuk bulan Agustsus 2018.
Langkah 1 Anggaran Produksi
Menyusun format PT Sehati
anggaran produksi Untuk Periode…….
seperti tabel di
bawah ini. Nama Produk : Mainan
Penjualan [unit]
Ditambah : Persediaan akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: persediaan awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Langkah 2
Memasukkan data – data penjualan, persediaan akhir barang jadi, dan persediaan awal barang
jadi yang ada pada tabel ke dalam format anggaran produksi. Format anggaran produksi yang
telah dimasukkan semua data-data yang diperlukan akan terlihat seperti di bawah ini.
Anggaran Produksi
PT Sehati
Untuk Periode…..
Nama Produk: Mainan
Penjualan [unit] 8.000
Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 2.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: persediaan awal barang jadi 1.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Anggaran Produksi
Langkah 3 PT Sehati
Menjumlahkan Untuk Periode…..
barang jadi yang Nama Produk: Mainan
dibutuhkan Penjualan [unit] 8.000
dengan
Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 2.000
menambahkan
penjualan Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 10.000
[unit] dengan Dikurangi: persediaan awal barang jadi 1.000
persediaan akhir Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
barang jadi.
Anggaran Produksi
Langkah 4 PT Sehati
Menyelesaikan anggaran Untuk Periode…..
produksi dengan
menghitung jumlah Nama Produk: Mainan
barang jadi yang akan di Penjualan [unit] 8.000
produksi. Jumlah barang Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 2.000
jadi yang akan diproduksi
didapat dengan Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 10.000
mengurangkan jumlah Dikurangi: persediaan awal barang jadi 1.000
barang jadi yang Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 9.000
dibutuhkan dengan
persediaan awal barang Berdasarkan anggaran produksi yang telah disusun, PT SI harus
jadi.
memproduksi Mainan sebanyak 9000 unit untuk bulan Agustus 2018.
ANGGARAN PRODUKSI UNTUK PERIODE LEBIH DARI SATU BULAN

Jika perusahan ingin menyusun anggaran produksi yang mencakup periode waktu
lebih dari satu bulan, maka terdapat dua hal penting berikut yang harus
diperhatikan.
– Persediaan akhir barang jadi disuatu bulan akan menjadi persediaan awal
barang jadi bulan berikutnya.Sebagai contoh, persediaan akhir barang jadi
bulan November 2018 akan menjadi persediaan awal untuk bulan Desember
2018.
– Persedian akhir barang jadi dibulan terakhir dalam satu periode akan menjadi
persediaan akhir barang jadi untuk anggaran produksi periode
tersebut.misalnya, jika anggaran produksi dibuat untuk bulan juli, agustus, dan
September, maka persediaan akhir bulan September akan menjadi persediaan
akhir barang jadi untuk anggaran produksi yang mencakup tiga bulan tersebut.
Contoh 3.2 Penyusunan anggaran produksi lebih dari 1 bulan
PT Sehati ingin menyusun anggaran produksi kuartal ketiga ditahun 2018 untuk
produk mainan berikut ini adalah rencana penjualan unit Boneka Unyil untuk 3
bulan.

Bulan Penjualan[unit]
Juli 7.000
Agustus 8.000
September 10.000

Selama tahun 2018, PT Sehati ingin agar tingkat persedian awal barang jadi setiap
bulannya adalah 1.000 unit. Jadi jumlah persediaan akhir dan persediaan awal barang
jadi adalah tetap 1.000 unit. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk
menyusun anggaran produksi mainan untuk kuartal ketiga tahun 2018

Langkah 1
Menyusun format anggaran produksi untuk kuartal ketiga tahun 2018 seperti di bawah
ini.
PT Sehati
Anggaran produksi
Untuk kuartal yang pada berakhir pada 30 september 2018
Nama produk: Mainan
Juli Agustus September Total
Penjualan (unit)
Ditambah ; persediaan akhir barang jadi
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi ; persediaan awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Langkah 2
Memasukkan data- data penjualan selama bulan juli- September 2018, persediaan akhir
barang jadi bulan September, dan persediaan awal barang jadi bulan juli kedalam format
anggaran produksi seperti terlihat contoh dibawah ini.

PT SI
Anggaran produksi
Untuk kuartal yang berakhir pada 30 september 2018
Nama produksi : Mainan
Juli Agustus September total
Penjualan (unit) 7.000 8.000 10.000 25.000
Ditambah ; persediaan akhir barang jadi 1.000 1.000 1.000 1.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi; persediaan awal barang jadi 1.000 1.000 1.000 1.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Langkah 3
Menghitung total barang jadi yang dibutuhkan untuk setiap bulan
selama kuartal ketiga tahun 2018 dengan menjumlahkan penjualan
setiap bulannya dengan persediaan akhir barang jadi yang relevan.
Hitung pula total barang jadi yang akan diproduksi selama kuartal
ketiga tahun 2008.

PT SI
Anggaran produksi
Untuk kuartal yang pada 30 september 2018
Nama produk: Mainan
Juli Agustus September total
Penjualan (unit) 7.000 8.000 10.000 25.000
Ditambah ; persediaan akhir barang jadi 1.000 1.000 1.000 1.000
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 8.000 9.000 11.000 26.000
Dikulangi ; persediaan awal barang jadi 1.000 1.000 1.000 1.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 7.000 8.000 10.000 25.000
KEBIJAKAN TINGKAT PRODUKSI

Kebijakan stabilisasi produksi


• perusahaan ingin memperoleh biaya produksi yang sama untuk setiap bulannya;
• jumlah pegawai pabrik cenderung tetap setiap bulannya, maka jumlah produksi
tiap bulan yang stabi akan lebih tetap digunakan;
• mesin akan berproduksi lebih lebih efisien jika tingkat produksi barang stabil setiap
bulannya.

Misalnya, diasumsikan perusahaan berencana memproduksi barang jadi


sebesar2.400.000 selama 1 tahun ke depan. Jika perusahan mengadoksi kebijakan
stabilisasi produksi, maka jumlah yang harus diproduksi setiap bulannya untuk
tahun depan adalah ;
produksi/bulan = jumlah produksi 1 tahun /12 bulan
produksi/bulan = 2.400.000 unit/12 bulan
produksi/bulan = 100.000 unit
Contoh 3.3 penyusunan anggaran produksi dengan kebijakan stabilisasi produksi
Pt kreasindo pratama menerapkan kebijakan stabilisasi produksi untuk menyusun anggaran
produksi BB selama periode triwulan Oktober-Desember 2008. Berikut ini adalah data-data
penjualan, persediaan awal dan akhir barang jadi selama bulan Oktober–Desember 2008.

Bulan Unit terjual


Oktober 6.400
November 5.600
Desember 4.000
Nama produk Persediaan akhir (Desember) Persediaan awal(Oktober)
BB 2.000 6.000
Langkah 1
Menyusun format anggaran produksi untuk triwulan Oktober-Desember 2008 seperti
tabel dibawah ini.
PT kreasindo pratama
Anggaran produksi untuk triwulan yang pada 31 Desember 2008
Oktober November Desember total
Penjualan dalam unit
Desember; persediaan akhir barang jadi
Total barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi; persediaan awal barang jadi
Jumlah barang jadi akan diproduksi
Langkah 2
Memasukkan data penjualan (unit) bulan Oktober- Desember 2008.
Kemudiaan. Masukkan pula persediaan barang jadi akhir bulan
Desember dan persediaan barang jadi diawal bulan Oktober.
Seterah semua data diatas selesai dimaksukkan. Format anggaran
produksi akan terlihat seperti berikut ini.
Pt kreasindo pratama
Anggaran produksi untuk triwulan yang berakhir pada 31 desember 2008
oktober November Desember total
Penjualan dalam unit 6.400 5.600 4.000 16.000
Ditambah ; persediaan akhir barang jadi 2.000 2.000
Total barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi ; persediaan awal barang jadi 6.000 6.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Langkah 3
Melengkapi kolom total yang masih belum terisi data dengan
melakukan operasi penambahan dan pengurangan.
Setelah langkah 3 selesai dilakukan , format anggaran produksi akan
terlihat seperti seperti di bawah ini.
Pt kreasindo pratama
Anggaran produksi untuk triwulan yamg berakhir pada 31 desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjulaan dalam unit 6.400 5.600 4.000 16.000
Ditambah; persediaan akhir barang jadi 2.000 2.000
Total barang jadi yang dibutuhkan 18.000
Dikurangi; persediaan awal barang jadi 6.000 6.000
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 12.000
Langkah 4
Membagai jumlah total produksi keseluruhan dengan jumlah bulan
dalam anggaran. Pada contoh ini, total produksi selama 3 bulan
(Oktober –Desember 2008) adalah 12,000 unit . jumlah produksi setiap
bulan adalah 4.000 (12.000/3).
PT Kreasindo Pratama
Anggaran produksi untuk triwulan yang berakhir pada 31 desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit 6.400 5.600 4.000 16.000
Ditambah : persediaan akhir barang jadi 2.000 2.000
Total barang jadi yang dibutuhkan 18.000
Di kurangi:persediaan awal barang jadi 6.000 6.000
Jumlah barang jadi yang akan di produksi 4.000 4.000 4.000 12.000
Langkah 5
Menotal jadi yang di butuhkan untuk bulan desember 2008 dengan
menambahkan penjualan bulan desember dengan persediaan akhir
bulan yang sama (4.000+2.000=6.000).
Persediaan awal barang jadi bulan desember diperoleh dengan
mengurangkan total barang jadi yang di perlukan dengan jumlah
produksi barang jadi bulan desember (6.000-4.000=2.000)

PT Kreasindo Pratama
Anggaran produksi untuk triwulan yang berakhir pada 31 desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit 6.400 5.600 4.000 16.000
Ditambah : persediaan akhir barang jadi 2.000 2.000
Total barang jadi yang dibutuhkan 6.000 18.000
Di kurangi:persediaan awal barang jadi 6.000 2.000 6.000
Jumlah barang jadi yang akan di produksi 4.000 4.000 4.000 12.000
Langkah 6
Seperti telah di jelaskan bahwa persediaan akhir suatu bulan akan
menjadi persediaan awal di bulan berikutnya . berdasarkan hubungan
tersebut ,langkah 6 adalah mengisi kolom persediaan akhir barang jadi
bulan November dengan nilai persediaan awal bulan desember yaitu
2.000 unit. Hal yang sama di lakukan untuk mengisi kolom persediaan
akhir bulan oktober .
Setelah pengisian kolom persediaan akhir bulan November dan oktober
,kolom-kolom yang masih kosong di isi dengan melakukan operasi
penambahan dan pengurangan. Hasil akhir dari anggaran produksi
terlihat seperti tabel di bawah ini .

PT Kreasindo Pratama
Anggaran produksi untuk triwulan yang berakhir pada 31 desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit 6.400 5.600 4.000 16.000
Ditambah : persediaan akhir barang jadi 3.600 2.000 2.000 2.000
Total barang jadi yang dibutuhkan 10.000 7.600 6.000 18.000
Di kurangi:persediaan awal barang jadi 6.000 3.600 2.000 6.000
Jumlah barang jadi yang akan di
produksi 4.000 4.000 4.000 12.000
KEBIJAKAN STABILISASI TINGKAT PERSEDIAAN

Contoh 3.4 Penyusunan Anggaran Produksi dengan Kebijakan Stabilisasi Tingkat


Persediaan
PT Panca Sinar Mulya (PSM) menerapkan kebijakan stabilisasi tingkat persediaan
untuk menentukan jumlah produksi produknya untuk periode Oktober-Desember
2008. Berikut ini adalah data-data penjualan, persediaan awal dan akhir barang
jadi PT PSM selama Oktober-Desember 2008.

Bulan Penjualan ( unit )


Oktober 8.000
November 12.000
Desember 10.000

Persediaan Akhir Persediaan Awal


7.200 4.800
Langkah 1
Menyusun format anggaran produksi untuk bulan Oktober-Desember
2008 seperti format dibawah ini.

Pt.kreasindo pratama
Anggaran produksi untuk triwulan yang berakhir pada 31 desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit
Ditambah : persediaan
Akhir barang jadi
Total barang jadi yang
Dibutuhkan
Di kurangi:persediaan
Awal barang jadi
Jumlah barang jadi yang
Akan di produksi
Langkah 2
Memasukan data penjualan (unit) bulan Oktober-Desember 2008, lalu
persediaan akhir barang jadi bulan Desember, dan persediaan awal barang jadi
bulan Oktober.
Setelah semua data diatas dimasukan, format anggaran produksi akan terlihat
seperti dibawah ini.

Pt.kreasindo pratama
Anggaran produksi untuk triwulan yang berakhir pada 31 desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit 8.000 12.000 10.000 30.000
Ditambah : persediaan
Akhir barang jadi 7.200
Total barang jadi yang
Dibutuhkan
Di kurangi:persediaan
Awal barang jadi 4.800
Jumlah barang jadi yang
Akan di produksi
Langkah 3
• Menghitung perubahan tingkat persediaan barang jadi setiap bulannya.
Pada contoh ini, jumlah persediaan akhir barang jadi di bulan Desember
lebih banyak 2.400 unit dibanding dengan persediaan awalbarang jadi di
bulan Oktober (7.200 – 4.800). Pertambahan barang jadi sebanyak 2.400
unit terjadi merata selama 3 bulan (Oktober-Desember) sehingga
tambahan setiap bulannya adalah 800 unit (2.400 : 3).
• Hal ini berarti apabila persediaan awal barang jadi untuk bulan Juni
sebesar 4.800, maka persediaan awal bulan Noovember akan menjadi
5.600 (4.800 + 800). Adapun persediaan awal bulan Agustus adalah 6.400
yang diperoleh dari persediaan awal bulan November sebesar 5.600 unit
ditambah pertambahan persediaan setiap bulan sebesar 800 unit (5.600 +
800).
• Data tentang persediaan awal barang jadi untuk bulan November dan
Desember dimasukkan ke format anggaran produksi seperti tersaji
dibawah ini.
PT Pancaran Sinar Mulia
Anggaran Produksi untuk Triwulan yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit 8000 12.000 10.000 30.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 7.200
Total barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: Persediaan awal barang
4.800 5.600 6.400
jadi
Jumlah barang jadi yang akan
diproduksi
Langkah 4
Persediaan akhir suatu bulan akan menjadi persediaan awal di bulan berikutnya
sehingga persediaan akhir bulan November diperoleh dari persediaan awal
bulan Desember, yaitu 6.400 unit. Adapun persediaan akhir bulan Oktober
adalah persediaan awal bulan November, yaitu 5.600 unit.

PT Pancaran Sinar Mulia


Anggaran Produksi untuk Triwulan yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit 8.000 12.000 10.000 30.000
Ditambah: Persediaan akhir
5.600 6.400 7.200
barang jadi
Total barang jadi yang
dibutuhkan
Dikurangi: persediaan awal
4.800 5.600 6.400
barang jadi
Jumlah barang jadi yang akan
diproduksi
Langkah 5
Menyelesaikan anggaran produksi dengan menghitung total
barangjadi yang diperlukan dan jumlah barang jadi yang akan
diproduksi untuk bulan Oktober-Desember 2008 dan secara total
selama 3 bulan.

PT Pancaran Sinar Mulia


Anggaran Produksi untuk Triwulan yang Berakhir pada 31 Desember 2008
Oktober November Desember Total
Penjualan dalam unit 8.000 12.000 10.000 30.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 5.600 6.400 7.200 7.200
Total barang jadi yang dibutuhkan 13.600 18.400 17.200 37.200
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi 4.800 5.600 6.400 4.800
Jumlah barang jadi yang akan
8.800 12.800 10.800 32.400
diproduksi
TUGAS
• Sebuah perusahaan pada tahun 2010
merencanakan menjual produknya sebanyak
142.000 unit. Jumlah persediaan awal jaunari
diperkirakan sbanyak 20.000 unit. Sedangkan
akhir tahun sebesar 15.000 unit. Dari total
volume yangdianggarkan sebesar 142.000 unit
dalam setahun, direncanakan akan dijual
dalam 12 bulan operasi, dengan rincian
sebagai berikut:
Berikut adalah anggaran
pemasaran
• Tentukan anggaran produksi dengan menggunakan metode
produksi stabil !
• Dengan menggunakan ilustrasi sebelumnya, volume
persediaan awal Desember disamakan dengan persediaan
akhir desember yaitu 15.000 unit. Maka tentukan tingkat
persediaannya ! Gunakan Volume Produksi Dengan Metode
Persediaan Stabil
• Bedasarkan ilustrasi sebelumnya, jika perusahaan
menetapkan menggunakan metode fleksibel maka
perusahaan dapat menetapkan kebijakan misalnya tingkat
produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 8% diatas atau
dibawah rata- ratanya. Maka gambarkan bagaimana
Volume Produksi Dengan Metode Fleksibe
PERTEMUAN 4
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI
Highlight

• Anggaran bahan baku


• Anggaran pembelian bahan baku
• Anggaran tenaga kerja langsung
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI

ANGGARAN BAHAN BAKU


Anggaran bahan baku yang disusun oleh perusahaan pada dasarnya terdiri atas
dua jenis anggaran :
1. Anggaran pemakaian bahan baku yang menentukan jumlah dan nilai bahan baku
yg diperlukan untuk kegiatan produksi dalam satu periode anggaaran.
2. Anggaran pembelian bahan baku yang menentukan jumlah bahan baku yang akan
dibeli dan harga dan harga pembeliannya dalam satu periode anggaran.

Anggaran Pemakaian Bahan Baku


Sebagai contoh 1 unit kemeja pria memerlukan 0,8 meter kain katun. Karena
itu, jika perusahaan ingin memproduksi 1.000 unit kemeja pria, maka bahan baku
yang diperlukan (dalam hal ini kain katun)adalah 800 m (1000 unit x 0,8 m).
Total biaya bahan baku yg harus dikeluarkan untuk memproduksi barang jadi
di dapat dengan mengalihkan jumlah kebutuhan baku dengan harga beli bahan
baku dari pemasok. Jika harga satu meter kain katun adalah Rp. 20.000, maka total
biaya bahan baku untuk produksi seribu unit kemeja tersebut adalah
800mxRp.30.000=Rp.24.000.000
Contoh 4.1 Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku
PT Berkah yang didirikan pada tahun 2010 adalah perusahaan yg bergerak
dalam bidang penjualan formal pria dengan merek “COOL”. Pada akhir bulan
November 2017, manajemen PT Berkah hendak menyusun anggaran
pemakaian bahan baku untuk produksi kemeja “Cool” untuk bulan januari
2018. Dibawah ini adalah anggaran produksi kemeja “Cool” untuk bulan
januari 2018.

Anggaran Produksi
PT.Berkah
Untuk Bulan Januari 2018
Nama Produksi:Kemeja Cool
Penjualan(unit) 2.000
Ditambah:Persediaan akhir barang jadi 500
Jumlah barang jadi yg dibutuhkan 2.500
Dikurangi:Persediaan awal barang jadi 200
Jumlah barang jadi yg akan diproduksi 2.300

Adapun dasar kebutuhan bahan baku untuk membuat 1 unit kemeja adalah 2
m kain katun dan 8 buah kancing. Harga kain katun per meternya adalah
Rp.40.000, sedangkan harga satu buah kancing adalah Rp.1.500.
Langkah 1
Menyusun format anggaran pemakaian bahan baku untuk bulan januari 2018
seperti dibawah ini.
PT Berkah
Anggaran pemakaian Bahan Baku
Untuk bulan yg Berakhir pada 31 Januari 2018
Kain kancing
Jumlah produksi barang jadi
Standar kebutuhan bahan baku per unit
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk
produksi
Harga bahan baku per unit
Total biaya bahan baku untuk produksi
Keterangan
• Jumlah produksi barang jadi diperolah dari jumlah barang jadi yg akan
diproduksi yg terdapat dalam anggaran produksi.
• Standar kebutuhan bahan baku per unit diperolah dari standar yg berlaku
diperusahaan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
• Harga kebutuhan baku berasal dari harga yg akan dibebankan olkeh pemasok.
• Total biaya bahan baku untuk produksi diperolah dengan mengalihkan jumlah
kebutuhan bahan baku untik produksi dgn harga bahan baku per unitnya.
Langkah 2
Memasukkan data tentang jumlah produksi barang jadi serta standar
kebutuhan barang baku kain dan kancing untuk 1 unit kemeja.

PT Berkah
Anggaran Pemakaian Baahan Baku
Untuk bulan yg berakhir pada 31 januari 2018
Kain Kancing
Jumlah produksi barang jadi 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi
Harga bahan baku per unit
Total biaya bahan baku untuk produksi
Langkah 3
• Menghitung jumlah kebutuhan bahan baku untuk setiap 1 kemeja CS76 dgn
mengalihkan jumlah produksi barang jadi dgn standar kebutuhan bahan baku per
unit barang jadi.
• Jumlah kebutuhan bahan baku kain =2.300 unit x 2 m
• Jumlah kebutuhan bahan baku kancing=2.300 unit x 8
• Kemudian,hasil perhitungan diatas dimasukkan ke baris”jumlah kebutuhan bahan
baku untuk produksi” untuk setiap bahan baku yg diperlukan.

PT Berkah Abadi Jaya


Anggaran Pemakaian Bahan baku
Untuk Bulan yg berakhir 31 januari 2008
Kain Kancing
Jumlah produksi barang jadi 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi 4.600 18.400
Harga bahan baku per unit
Total biaya bahan baku untuk produksi
Langkah 4
Memasukkan informasi tentang bahan baku per unit untuk setiap bahan
baku dibaris”harga bahan baku per unit”

PT Berkah
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Untuk bulan yang berakhir pada 31 januari 2018
Kain Kancing
Jumlah Produksi Barang Jadi 2.300 2.300
Standar Kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi 4.600 18.400
Harga bahan baku per unit Rp40.000 Rp1.500
Total biaya bahan baku untuk produksi
Langkah 5
Total Biaya bahan baku diperoleh dengan mengalihkan jumlah
kebutuhan bahan baku untuk produksi dengan harga bahan bakunya

PT Berkah
Anggaran Pemakaian bahan baku
Untuk bulan yang berakhir pada 31 januari 2018
Kain Kancing
Jumlah produksi barang jadi 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi 4.600 18.400
Harga bahan baku per unit Rp40.000 Rp1.500
Total biaya bahan baku untuk produksi Rp184.000.000 Rp27.600.000
Latihan
• Latihan 4.1 Menyusun anggaran pemakaian bahan baku
• Jika kemeja yang akan diproduksi oleh PT BAJ untuk bulan Februari 2018
berjumlah 2.000 unit dan standar pemakaian bahan baku per unit kemeja untuk
kain dan kancing sama seperti pada bulan januari 2018, susunlah anggaran
pemakaian bahan baku PT BAJ untuk bulan Februari 2018!
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU
Jumlah bahan baku yang akan dibeli dapat diketahui setelah
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini.
1. Jumlah bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produksi. Informasi ini
diperolah dari anggaran pemakaian bahan baku.
2. Jumlah bahan baku yang disimpan oleh perusahaan di akhir periode (persediaan
bahan baku akhir). Kebijakan manajemen akan menentukan jumlah persediaan
yang ingin disimpan di akhir periode anggaran.
3. Jumlah bahan baku yang tersedia di awal periode (persediaan bahan baku awal)

PT…..….
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Bulan…..
Keterangan Bahan Baku A Bahan Baku B
Jumlah kebtuhan baku untuk produksi
Persediaan akhir bahan baku
Jumlah kebutuhan bahan baku
Jumlah bahan baku yg harus dibeli
Harga bahan baku per unit
Total biaya pembelian bahan baku
Contoh 4.4
Setelah penyusunan anggaran pemakaian bahan baku untuk
produksi dilakukan, PT Berkah untuk bulan januari 2018. Berikut ini
disajikan kembali anggaran pemakaian bahan baku PT Berkah untuk
bulan januari.
PT Berkah
Anggaran pemakaian bahan baku
Untuk Bukan yg berakhir pada 31 januari 2018
Kain Kancing
Jumlah produksi barang jadi 2.300 2.300
Standar kebutuhan bahan baku per unit 2 8
Jumlah kebutuhan bahan baku untuk produksi 4.600 18.400
Harga bahan baku per unit Rp.40.000 RP.1.500
Total biaya bahan baku untuk produksi Rp.184.000.000 Rp.27.600.000

Manajemen memperkirakan harga kain untuk bulan januari 2018. Harga kain adalah
Rp 40.000 per meter, sedangkan harga kancing diperkirakan sebesar Rp1500 per
kancing.
Berikut ini adalah estimasi jumlah persediaan bahan baku awal dan
akhir untuk Januari 2018

01 Januari 2018 11 Januari 2018


Kain
Kancing
Langkah 1
Membuat format anggaran pembelian bahan baku seperti dibawah ini
PT BERKAH ABADI JAYA
Anggaran bahan baku bulan januari 2018
Bulan Januari 2018
Keterangan Bahan Baku A Bahan Baku B
Jumlah kebutuhan baku untuk produksi
Persediaan akhir bahan baku
Jumlah kebutuhan bahan baku
Persediaan awal bahan baku
Jumlah bahan baku yang harus dibeli
Harga bahan baku per-unit
Total Biaya pembelian bahan baku
Langkah 2
Memasukkan informasi tentang jumlah kebutuhan bahan baku yang
diperlukan untuk menunjang kegiatan produksi barang jadi. Informasi ini
diperoleh dari anggaran pemakai bahan baku. Selanjutnya, masukan pula
jumlah persedia
Jumlah kebutuhan bahan baku diperoleh dengan menambahkan jumlah
kebutuhan baku untuk produksan akhir bahan baku per 31 Januari 2008. i
dengan persediaan akhir bahan baku.

PT BERKAH
Anggaran bahan baku bulan januari 2018
Bulan Januari 2018
Keterangan Kain Kancing
Jumlah kebutuhan baku untuk produksi 4.600 18.400
persediaan akhir bahan baku 300 300
Jumlah kebutuhan bahan baku 4.900 18.700
Persediaan awal bahan baku
Jumlah bahan baku yang harus dibeli
Harga bahan baku per-unit
Total Biaya pembelian bahan baku
Langkah 3
Memasukkan jumlah persediaan awal bahan baku kedalam kolom yang
telah disediakan didalam format anggaran pembelian bahan baku.
Kemudian, jumlah bahan baku yang harus dibeli dengan mengurangkan
jumlah kebutuhan baku dengan persediaan awal bahan baku.

PT BERKAH ABADI JAYA


Anggaran bahan baku bulan januari 2018
Bulan Januari 2018
Keterangan Kain Kancing
Jumlah kebutuhan baku untuk produksi 300 300
Persediaan akhir bahan baku 4.900 18.700
Jumlah kebutuhan bahan baku 200 400
Persediaan awal bahan baku 4.700 18.300
Jumlah bahan baku yang harus dibeli
Harga bahan baku per-unit
Total Biaya pembelian bahan baku
Langkah 4
Menyelesaikan penyusunan anggaran pembelian bahan baku dengan
memasukan harga pembelian bahan baku per unit untuk kain dan
kancing ke dalam format anggaran pembelian bahan baku dan
menghitung total biaya bahan baku. Total biaya pembelian bahan
baku diperoleh dengan mengalihkan jumlah bahan baku yang harus
dibeli dengan harga bahan baku per unitnya.

PT BERKAH
Anggaran bahan baku bulan januari 2018
Bulan Januari 2018
Keterangan Kain Kancing
Jumlah kebutuhan baku untuk produksi 4.600 18.400
persediaan akhir bahan baku 300 300
Jumlah kebutuhan bahan baku 4.900 18.700
Persediaan awal bahan baku 200 400
jumlah bahan baku yang harus dibeli 4.700 18.300
harga bahan baku per-unit Rp40.000 Rp1.500
Total Biaya pembelian bahan baku Rp188.000.000 Rp27.450.000
Latihan 4.2 Menyusun anggaran pembelian bahan baku
• jika kemeja yang akan dproduksi yang akan diproduksi oleh PT Berkah untuk bulan
januari 2018, susunlah anggaran pemakaian bahan baku PT Berkah untuk bulan
februari 2018.
ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG
Berikut adalah informasi-informasi yang diperlukan untuk penyusunan anggaran
tenaga kerja langsung:
1. kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memperoduksi barang dan jasa,misalnya
pemotongan bahan baku,pencucia bahan baku,pengemasan barang jadi.
2. jumlah barang jadi yang direncanakan untuk produksi. Informasi ini dapat diperoleh
dari anggaran produksi.
3. jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan memproduksi 1(satu) unit barang
jadi atau disebut standar penggunaan jam tenaga kerja langsung.
4. perkiraan upah tenaga kerja langsung perjam.

Dibawah ini adalah format anggaran tenaga kerja langsung yang dapat digunakan oleh
perusahaan.

Produk 1 Produk 2
Departemen A
Jumlah produksi
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung
Jumlah jam tenaga kerja langsung
Upah per jam
Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Contoh 4.3
PT Berkah hendak menyusun anggaran tenaga kerja langsung untuk
bulan januari 2018. Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk
menyusun anggaran tenaga kerja langsung tersebut.
berikut anggaran produksi kemeja Cool untuk bulan januari 2018.
Anggaran produksi
PT. Berkah
Untuk periode januari 2018
Nama produk: Kemeja Cool
Penjualan (unit) 2.000
Ditambah persediaan akhir barang jadi 500
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 2.500
Dikurangi:persediaan awal barang jadi 200
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 2.300

Produksi kemeja Cool dilakukan oleh dua orang departemen


1. departemen penjahitan
waktu yang idbutuhkan untuk menjahit satu kemeja adalah 6 menit. Honor untuk
pegawai departemen penjahitan per jam nya sebesar Rp 6000
2. departemen pengemasan
diperlukan waktu selama 3 menit untuk mengemas satu baju pria. Honor untuk
pegawai departemen penjahitan per jam nya sejam sebesar Rp 4800
Langkah 1
Menyusun format anggaran tenaga kerja langsung PT Berkah untuk
bulan januari 2018 seperti format dibawah ini.

PT BERKAH
Anggaran tenaga kerja langsung
periode januari 2018
Nama produk: kemeja Cool
Departemen penjahitan
jumlah produksi
Standar pengguna jam tenaga kerja langsung
Jumlah jam tenaga kerja langsung
Upah per jam
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept. Penjahitan
Departemen pengemasan
jumlah produksi
standar pengguna jam tenaga kerja langsung
PT Berkah
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk Periode Januari 2018
Nama Produk:Kemeja Cool
Jumlah jam tenaga kerja langsung
Upah per jam
Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Dept.Pengemasan

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung


Langkah 2
Memasukkan jumlah barang jadi yang akan diproduksi untuk/ke dalam
anggaran tenaga kerja langsung di 2 (dua) departemen yang ada. Informasi
jumlah produksi diperoleh dari anggaran produksi PT Berkah untuk bulan Januari
2018
PT Berkah
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
untuk Periode Januari 2018
Nama Produk:Kemeja Cool
Departemen Penjahitan
Jumlah produksi 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung
Jumlah jam tenaga kerja langsung
Upah per jam
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept.Penjahitan

Departemen pemasaran
Jumlah produksi 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung
Jumlah jam tenaga kerja langsung
Upah per jam
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept.Pengemasan

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung


Langkah 3
Memasukkan standar penggunaan jam tenaga kerja langsung dan
upah tenaga kerja langung per jam untuk setiap departemen.
Berikut ini adalah table yang menyajikan ulang standar penggunaan
jam tenaga kerja langsung dan upah per jam untuk Departemen
Penjahitan dan Pengemasan.
Tabel Standar Penggunaan Jam Tenaga Kerja Langsung
Departemen Penjahitan Departemen Pengemasan

Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 6 menit = 0,1 jam 3 menit = 0,05 jam
Upah per jam Rp6.000 Rp4.800
PT Berkah
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk Periode Januari 2018
Nama Produk:Kemeja Cool
Departemen Penjahitan
Jumlah Produksi 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,1
Jumlah jam tenaga kerja langsung
Upah per jam
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Rp6.000
Dept.Penjahitan

Departemen Pengemasan
Jumlah produksi 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,05
Jumlah tenaga kerja lansung
Upah per jam Rp4.800
Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Dept.Pengemasan

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung


Langkah 4
• Jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang
jadi diperoleh dengan mengalikan jumlah produksi barang jadi dengan standar
penggunaan jam tenaga kerja langsung.
• Berikut ini adalah total jam tenaga kerja langsung yang dibutuhan untuk
memproduksi kemeja Cool di Departemen Penjahitan dan Pengemasan.
• Departemen Penjahitan = 2.300 x 0,1 Jam = 230 jam
• Departemen Pengemasan = 2.300 x 0,05 jam =115 jam

PT Berkah
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk Periode Januari 2018
Nama Produk:Kemeja Cool
Departemen Penjahitan
Jumlah produksi 2.300
PT Berkah
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk Periode Januari 2018
Nama Produk:Kemeja Cool
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,1
Jumlah jam tenaga kerja langsung 230
Upah per jam Rp6000
Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Dept.Penjahitan

Departemen Pengemasan
Jumlah produksi 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,05
Jumlah jam tenaga kerja langsung 115
Upah per jam Rp4.800
Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Dept.Pengemasan

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung


Langkah 5
Biaya tenaga kerja langsung diperoleh dengan mengalikan jumlah jam
tenaga kerja langsung dengan upah per jamnya.
Departemen Penjahitan = 230 jam x Rp6.000/jam
= Rp1.380.000
Departemen Pengemasan = 115jam x Rp4.800/jam
= Rp552.000
PT Berkah
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk Periode Januari 2018
Nama Produk:Kemeja Cool
Departemen Penjahitan
Jumlah produksi 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,1
Jumlah jam tenaga kerja langsung 230
Upah per jam Rp6000
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept.Penjahitan Rp1.380.000

Departemen Pengemasan
Jumlah produksi 2300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 005
Jumlah jam tenaga kerja langsung 115
PT Berkah
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk Periode Januari 2018
Nama Produk:Kemeja Cool
Upah per jam Rp4.800
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Rp552.000
Dept.Pengemasan

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung


Langkah 6
Terakhir,menambahkan anggaran biaya tenaga kerja langsung
Dept.Pengjahitan dan Dept.Pengemasan untuk memperoleh biaya
tenaga kerja langsung PT Berkah untuk bulan Januari 2018
PT Berkah Abadi Jaya
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk Periode Januari 2018
Nama Produk:Kemeja Cool
Departemen penjahitan
Jumlah produksi 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,1
Jumlah jam tenaga kerja langsung 230
Upah per jam Rp6000
Anggaran biaya tenaga kerja langsung Dept.penjahitan Rp1.380.000

Departemen pengemasan
Jumlah produksi 2.300
Standar penggunaan jam tenaga kerja langsung 0,05
Jumlah jam tenaga kerja langsung 115
Upah per jam Rp4.800
Anggaran biaya tenaga kerja langsung dept.pengemasan Rp552.000

Total biaya tenaga kerja langsung Rp1.932.000


TUGAS
• Menyusun anggaran pemakaian bahan baku
Jika kemeja yg akan diproduksi oleh PT BAJ
untuk bulan Februari 2018 berjumlah 2.000
unit dan standar pemakaian bahan baku per
unit kemeja untuk kain dan kancing sama
seperti pada bulan januari 2018, susunlah
anggaran pemakaian bahan baku PT BAJ untuk
bulan Februari 2018!
Tugas
• Jumlah bahan baku yang dianggarkan telah dihitung
menggunakan anggaran biaya bahan baku dan
menghasilkan anggaran biaya bahan baku sebesar Rp.
3.160.000.000. sedangkan biaya tenga kerja langsung
ditetapkan denganmenggunakan dasar jam kerja
sebesar Rp. 360.000.000. Sedangkan biaya overhead
total tidak dipengaruhi oleh metode yang digunakan
dimana totalnya adalah sebesr Rp. 510.000.000
sehingga gabungan dari keseluruhan biaya tersebut
akan menghasilkan biaya produksi total sebesar Rp.
4.030.000.000. Buatlah anggaran tenga kerja disusun
bedasarkan jam kerja, maka sajikan anggaran biaya
produksi total
Tugas
• Jumlah bahan baku yang dianggarkan telah dihitung
menggunakan anggaran biaya bahan baku dan
menghasilkan anggaran biaya bahan baku sebesar Rp.
3.160.000.000. sedangkan biaya tenaga kerja langsung
ditetapkan dengan menggunakan dasar hari kerja
menghasilkanangaran biaya tenaga kerja sebesar Rp.
333.600.000. Sedangkan biaya overhead total tidak
dipengaruhi oleh metode yang digunakannya yaitu
sebesar Rp. 510.000.000. Sehingga gabungan dari
keseluruhan biaya tersebut akan menghasilkan biaya
produksi sebesar Rp. 3.982.000.000. Jika anggaran
tenaga kerja disusun bedasarkan hari kerja,
makasajikan anggaran biaya produksi total!
Tugas
• Jumlah bahan baku yang dianggarkan telah dihitung
menggunakan anggaran biaya bahan baku dan
menghasilkan anggaran biaya bahan baku sebesar R.
3.160.000.000. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung
ditetapkan dengan menggunakan dasar volume produksi
menghasilkan angaran biaya tenaga kerja sebesar Rp.
370.000.000. Sedangkan biaya overhead total tidak
dipengaruhi oleh metode yang digunakannya yaitu sebesar
Rp. 510.000.000. Sehingga gabungan dari keseluruhan
biaya tersebut akan menghasilkan biaya produksi sebesar
Rp. 3.982.000.000. Jika anggaran tenaga kerja disusun
bedasarkan volume produksi, maka sajikan anggaran biaya
produksi total!
Tugas
• PT. ABC telah menetapkan anggaran tenaga kerja
disusun bedasarkan tarif jam kerja

Dari total biaya yg direncanakan untuk 1 tahun tersebut


dialokasikan 15% untuk bulan okt & des, 10% bulan Jan.,
Feb., Sept. dan Nov. 5% untuk bln sisanya, maka buatlah
anggaran biaya produksi bulanannya!
PERTEMUAN 5
ANGGARAN BIAYA PRODUKSI (LANJUTAN)
Highlight

• Anggaran biaya overhead


produksi
• Anggaran biaya produksi
• Harga pokok produksi
ANGGARAN OVERHEAD PRODUKSI
Perusahaan manufaktur memiliki tiga komponen biaya produksi, yaitu:
• biaya bahan baku
• biaya tenaga kerja
• biaya overhead produksi

• Biaya semivariabel (semivariable cost) adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap
sekaligus komponen biaya variabel.
• Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang seharusnya tidak berubah-ubah seiring dengan
perubahan pada cost object sampai relevant range tertentu relevant range dalam konteks
perusahaan manufaktur
• Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang dinilai keseluruhannya berubah-ubah seiring
dengan perubahan yang terjadi pada cost object.
Ketika menyusun anggaran biaya overheadnya, perusahaan harus dapat menentukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Jumlah produksi barang jadi yang dirancang untuk diproduksi dalam satu periode anggaran hal
ini di karenakan jumlah produksi umumnya akan menentukan biaya overhead yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan
2. Biaya overhead tetap yang dianggarkan oleh perusahan misalnya biaya sewa mesin, biaya
bahan baku langsung dan biaya gaji tenaga kerja tidak langsung
3. Biaya overhead variabel yang dianggarkan oeh perusahaan misalnya biaya bahan bakar untuk
operasional mesin pabrik
4. Biaya overhead semivariabel misalnya biaya biaya listrik dan telepon
Contoh 4.4
PT Berkah Abadi jaya menyusun anggaran biaya overhead produksi untuk bulan januari
2008. Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran overhead
produksi tersebut.
Anggaran produksi kemeja cs76 untuk bulan januari 2008 adalah sebagai berikut.

Anggaran Produksi
PT Berkah Abadi Jaya
untuk periode Januari 2008
nama produk: Kemeja cs76
Penjualan (unit) 2.000
Ditambah persediaan akhir barang jadi 500
Julah barang jadi yang dibutuhkan 2.500
Dikurangi persediaan awal barang jadi 200
Jumlah barang jadi yang akan diproduksai 2.300

Produksi kemeja cs76 dilakukan oleh dua dapertemen


1. Dapertemen penjahitan
Waktu yang dibutukan untuk menjahit satu kemeja pria adalah 6 menit honor untuk
pegawai dapertemen penjahitan per jamnya sebesar Rp6.000
Departemen Pengemasan
Waktu yang dibutuhkan untuk mengemas satu baju pria adlah 3 menit honor untuk pegawai
dapertemen penjahitan per jam nya sebesar Rp 4.800. Berikut ini adalah overhead yang
diperlukan akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk bulan Januari 2018.
1. biaya gaji pengawas produksi tetap sebesar Rp 4.000.000 per bulan. Biaya pengawas
produksi yang dialokasikan ke dapertemen penjahitan dan dapertemen pengemasan dibagi
secara merata
2. biaya tetap untuk perawatan mesin sebesar Rp 2.000.000 per bulan dialokasikan
berdasarkan jumlah mesin yang terdapat di departemen penjahitan dan dapertemen
pengemasan. Biaya variabel untuk perawatan mesin untuk kedua dapertemen sebesar Rp
1.000 per jam
3. biaya tetap untuk sewa pabrik sebesar Rp 6.000.000 per bulan dialokasikan berdasarkan luas
bangunan yang dipakai oleh setiap departemen
4. biaya listrik yang bersifat variabel untuk setap pemakaian mesin per jam adalah Rp 3.000
tinggi atau rendahnya biaya listrik untuk setiap departemen ditentukan oleh waktu
pemakaian mesin. Biaya listrik yang bersifat tetap sebesar Rp 4.000.000 dialokasikan ke
Departemen Penjahitan dan Departemen Pengemasan dengan proporsi 60% dan 40%.
5. Biaya asuransi tetap pegawai pabrik sebesar Rp 5.000.000 per bulan dialokasikan ke dua
departemen berdasarkan biaya tenaga kerja langsung per departemen per bulannya.
Berikut ini adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan biaya overhead
untuk Departemen Penjahitan dan Pengemasan untuk bulan Januari 2018.
Departemen Penjahitan Departemen Pengemasan
Jumlah mesin 5 15
Jumlah jam mesin 1.500 2.000
Jumlah luas pabrik 1.000 m 2.000 m
Biaya tenaga kerja langsung Rp1.380.000 Rp552.000
Anggaran Biaya Overhead
Langkah 1
PT Berkah Abadi Jaya
Untuk Periode Januari 2008
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departemen penjahitan
Biaya gaji supervisor
Biaya perawatan mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
Total
Biaya FOH Variabel Biaya FOH Fixed Total
Departeman pengemasan
Biaya gaji supervisor
Biaya perawatan mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
total
langkah 2
Mengalokasikan biaya gaji pengawas produksi secara merta untuk dapertemen
penjahitan dan pengemasan. Biaya gaji yang dibebankan ke dapertemen A dan B
adalah Rp 2.000.000 (Rp 4.000.000 : 2)
Angaran Biaya Overhead
PT Berkah Abadi Jaya
untuk periode 2018
Biaya FOH
Biaya FOH fixed Total
Variabel
Dapertemen penjahitan
Biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
Total
Biaya FOH
Biaya FOH Fixed Total
Variabel
Dapertemen pengemasan
biaya gaji supervisor 2.000.000 2.000.000
Biaya perawatan mesin
Biaya sewa pabrik
Biaya listrik
Biaya asuransi
Total
langkah 3
Mengalokasikan biaya oerawatan mesi tetap ke dapertemen penjahitan dan
dapertemen pengemasan berdasarkan jumlah mesin yang ada disetiap dapertemen

Kemudian, hitunglah biaya variabel perawatan mesin untuk kedua dapertemen.


Biaya perawatan variabel untuk:
• Dapertemen penjahitan = Rp1.000.000 x 1.500 = 1.500.000
• Dapertemen pengemasan = Rp1.000 x 2.000 = Rp2.000.000
Anggaran Biaya Produksi
PT Berkah
Untuk Periode Januari 2018
Departemen Pengemasan 552.000
Subtotal Biaya Tenaga Kerja Langsung 1.392.000

Biaya Overhead Produksi


Departemen Penjahitan 16.471.430
Departemen Pengemasan 18.528.570
Subtotal Biaya Overhead Produksi 35.000.000

Total Biaya Produksi


Langkah 5 Menyelesaikan penyusunan anggaran biaya produksi dengan
menjumlahkan subtotal biaya pemakaian bahan baku. Biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead produksi.
Anggaran Biaya Produksi
PT Berkah
Untuk Periode Januari 2018
Biaya Bahan Baku
Kain Rp184.000.000
Kancing 27.600.000
Subtotal Biaya Pemakaian Bahan Baku Rp211.600.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung


Departemen Penjahitan 1.380.000
Departemen Pengemasan 552.000
Subtotal Biaya Tenaga Kerja Langsung 1.392.000

Biaya Overhead Produksi


Departemen Penjahitan 16.471.430
Departemen Pengemasan 18.528.570
Subtotal Biaya Overhead Produksi 35.000.000

Total Biaya Produksi 247.922.000


HARGA POKOK PRODUKSI
Setelah anggaran biaya produksi disusun, harga
pokok untuk memproduksi setiap unit produk (harga
pokok produksi) dapat ditentukan dengan membagi
total biaya produksi dengan jumlah produksi yang
dianggarkan. Untuk PT Berkah, total biaya produksi
adalah Rp247.922.000 dan jumlah produksi yang
dianggarkan adalah 2.300 unit. Jadi, harga pokok
produksi setiap unit produk adalah
Rp247.922.000/2.300 unit = Rp107.792,17 per unit.
Tugas
• Sebuah perusahaan mainan pada tahun 2010 merencanakan menjual
produknya sebanyak 142.000 unit. Jumlah persediaan awal januari
diperkirakan sbanyak 20.000 unit. Sedangkan akhir tahun sebesar
15.000 unit.
• Setiap unit produk memerlukan bahan baku sebanyak 0,5 m kayu dan 2
m karet. Perusahaan merencanakan jumlah bahan baku pada awal
tahun 2010 adalah sebanyak 400 m kayu & 500 m karet. Sedangkan
persediaan bahan baku pada akhir bulan adlah sebesar 20% kebutuhan
bahan baku bulan yg bersangkutan. Diperkirakan harga beli bahan baku
akan stabil sepanjang tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 25.000 per meter
kayu & 15.000 per meter karet.
• Sedangkan setiap produk perusahaan memerlukan 6 jam kerja
langsung. Dimana setiap pekerja dibayar dengan upah sebesar Rp.
5.500 perjam kerja langsung. Sedangkan biaya overhead ditetapkan
sebesar Rp. 4.000 per jam kerja langsung.
• Dari total volume penjualan yang dianggarakan sebesar 142.000 unit
dalam setahun tersebut, direncanakan akan dijual dalam 12 bulan
operasi, dengan rincian sebagai berikut:
Tugas (lanjutan)
Tugas (lanjutan)
• Susunlah anggaran produksi satu tahun dengan
menghitung volume produksi !
• susunlah anggaran produksi dengan metode
persediaan stabil !
• Susunlah anggaran biaya bahan baku dengan
menghitung kebutuhan bahan baku per unit
produk !
• Susunlah anggaran biaya tenaga kerja langsung
bulanan !
• Susunlah anggaran biaya overhead !
PERTEMUAN 6
ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL
Highlight

• Beban operasional tetap,


variabel, dan semi variabel
Pengertian Anggaran Biaya
Operasional
• Anggaran biaya operasional adalah semua
rencana pengeluaran yang berkaitan dengan
distribusi dan penjualan produk perusahaan
serta pengeluaran untuk menjalankan roda
organisasi.
Anggaran biaya operasional
Pengelompokan
Anggaran Biaya Operasional : Anggaran Biaya Pemasaran Anggaran Biaya Administrasi &
Umum
Anggaran Biaya Pemasaran Anggaran biaya pemasaran adalah semua rencana pengeluaran
yang berkaitan dengan seluruh aktivitas penjualan dan pendistribusian produk perusahaan.
Anggaran Biaya Administrasi & Umum
Gaji staf administrasi penjualan.
Biaya alat tulis dan cetak kantor pemasaran
Gaji dan komisi wiraniaga Biaya korespondensi
Gaji manajer pemasaran
Biaya angkut
Biaya iklan
Contoh barang gratis
Biaya pelatihan wiraniaga
Biaya gudang
Biaya telepon kantor pemasaran
Biaya pengepakan dan pengiriman
Biaya listrik kantor pemasaran
Biaya gudang
Biaya depresiasi kantor pemasaran
Biaya penagihan
Macam-macam biaya pemasaran
Biaya depresiasi kendaraan pemasaran
Beban Operasional Tetap
• Sebagian biaya pemasaran bersifat tetap jumlahnya
pada setiap periode waktu. Dan sebagian lagi bersifat
fluktuatif sesuai dengan volume aktivitas. Karena itu, di
dalam proses penyusunan anggaran biaya pemasaran
perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap biaya-biaya tersebut.
• Kelompok biaya pemasaran yang merupakan biaya
yang bersifat tetap jumlahnya adalah biaya-biaya yang
tidak dipengaruhi oleh volume aktivitas, seperti : • gaji
staf administrasi pemasaran • gaji wiraniaga • gaji
penyelia wiraniaga • biaya depresiasi kantor
pemasaran • biaya depresiasi gudang • biaya
depresiasi kendaraan pemasaran. • dan lain-lain
Lanjutan
• Karena itu, biaya pemasaran yang bersifat tetap ini,
dari satu periode ke periode relatif tidak berubah, kecuali
terjadi kenaikan yang disengaja. Kenaikan biaya tetap
pemasaran yang disengaja dan direncanakan seperti :
kenaikan gaji staf pemasaran, kenaikan gaji wiraniaga,
penambahan jumlah staf administrasi pemasaran,
penambahan jumlah wiraniaga, penambahan jumlah
kendaraan pemasaran, perluasan gudang, dan sebagainya.
• Biaya pemasaran variabel adalah biaya pemasaran yang
jumlah biayanya yang akan dikeluarkan akan dipengaruhi
berbagai tingkat aktivitas yang menjadi dasar alokasi biaya
tersebut. Biaya pemasaran variabel jumlahnya akan
dipengaruhi oleh fluktuasi tingkat aktivitas atau hal-hal
yang menjadi pemicu biaya tersebut.
Beban Operasional yang
bersifat variabel
• Biaya pemasaran yang bersifat variabel dan
jumlahnya dipengaruhi oleh berbagai jenis aktivitas adalah
sebagai berikut :
• Karena jumlah biaya jenis ini dipengaruhi secara
langsung oleh tingkat aktivitas tertentu, berarti biaya jenis
ini adalah biaya yang dapat dikendalikan secara langsung
jumlahnya. Jika perusahaan ingin menurunkan jumlah
anggaran biaya pemasaran variabel, maka volume aktivitas
yang menjadi pemicu biaya tersebut harus dikurangi sesuai
dengan jumlah yang diinginkan. Jika perusahaan ingin
menambah biaya pemasaran variabel, maka volume
aktivitas biaya tersebut dapat dinaikkan sesuai jumlah yang
diinginkan.
Latihan
• Contoh 5.1 Penyusunan anggaran beban operasi
• PT Berkah Abadi Jaya ingin menyusun anggaran beban operasi untuk bulan januari
2018. Anggaran beban operasi disusun cara mengelompokkan semua beban
operasi yang ada ke dalam kelompok beban tetap dan variabel.
• Berikut ini adalah asumsi-asumsi yang diperlukan untuk menyusun anggaran
beban operasi PT Berkah Abadi Jaya.
– Penjualan bulan Januari 2018 diperkirakan sebesar Rp600.000.000
– Gaji tetap karyawan dibagian penjualan per bulannya sebesar Rp5.000.000
– Gaji tetap karyawan bagian administrasi per bulannya sebesar Rp8.000.000
– Komisi karyawan bagian penjualan sebesar 1% dari penjualan
– Beban penyusutan kendaraan bagian penjualan dan bagian penjualan masing-
masing sebesar Rp2.000.000 per bulan.
– Beban iklan per bulannya sebesar Rp3.000.000
– Biaya penyusutan bagian peralatan bagian penjualan dan bagian administrasi
setiap bulannya adalah Rp2.000.000 dan Rp1.000.000
– Beban tetap listrik bagian penjualan dan administrasi adalah Rp500.000 per
bulannya, sedangkan biaya variabel listrik per kwh adalah Rp500. Pemakaian
listrik bagian penjualan dan administrasi diperkirakan 1.000 dan 1.500 kwh
Anggaran Biaya Penjualan
Anggaran Biaya Penjualan
• Biaya Penjualan Biaya penjualan adalah keseluruhan
aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mencari dan
memperoleh penjualan produk perusahaan. Biaya ini
mencakup biaya iklan, pemberian contoh produk, komisi
wiraniaga, biaya demo, dsb.
• Anggaran Biaya Pemenuhan Pesanan Biaya pemenuhan
pesanan adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
berkaitan dengan upaya untuk memenuhi seluruh produk
sesuai keinginan konsumen. Karena itu, mencakup biaya
pergudangan, pengepakan dan pengiriman, pemberian
kredit dan penagihan serta administrasi pemasaran.

Contoh Anggaran Biaya
Pemasaran
Contoh anggaran biaya
pemasaran tetap
Biaya variabel dan Faktor yang
berpengaruh
Anggaran biaya Adm.& Umum
• Anggaran Biaya Administrasi & Umum Anggaran biaya
administrasi dan umum adalah semua rencana biaya
yang berkaitan dengan aktivitas operasional kantor
untuk mengatur dan mengendalikan organisasi secara
umum
• Anggaran Biaya Administrasi & Umum Gaji staf
administrasi Biaya sewa kantor, kendaraan,dll Gaji
manajer dan direktur Biaya telepon kantor administrasi
Biaya urusan hukum Biaya listrik kantor administrasi
Biaya korespondensi Biaya alat tulis dan cetak Biaya
bunga kredit Biaya depresiasi gedung kantor Macam-
macam biaya Biaya depresiasi kendaraan
Penjelasan
• Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang
jumlahnya relatif tidak dipengaruhi oleh tingkat
aktivitas perusahaan. Biaya ini juga tergolong biaya
yang tidak berubah dari waktu ke waktu, kecuali
memang direncanakan untuk berubah. Perubahan
besarnya biaya administrasi dan umum, khususnya
perubahan yang berupa penambahan biaya, dapat
disebabkan oleh berbagai hal, baik yang direncanakan
secara internal oleh perusahaan maupun faktor
eksternal yang tidak terhindarkan, seperti : kenaikan
gaji direksi, kenaikan gaji pegawai, kenaikan tarif listrik,
air dan telepon.
Langkah 1
Membuat format anggaran beban operasi seperti tabel dibawah ini.

Anggaran Biaya Operasi


PT Berkah
Untuk periode januari 2018
Beban penjualan
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total

Subtotal Beban Penjualan

Beban Administrasi
Jenis Beban Beban Tetap Beban Variabel Total

Subtotal beban administrasi

Total beban operasi


Langkah 2 Memasukkan seluruh komponen biaya beban tetap tagihan
penjualan untuk bulan januari 2018.
Anggaran Biaya Operasi
PT Berkah
Untuk periode januari 2018
Beban penjualan
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total
Gaji karyawan 5.000.000
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000
Biaya iklan 3.000.000
Biaya penyusutan peralatan 2.000.000
Biaya listrik 500.000

Subtotal beban penjualan

Beban administrasi
Jenis beban Beban tetap Beban variabel total

Subtotal beban administrasi

Total beban operasi


Langkah 3
Menghitung seluruh komponen beban variabel bagian penjualan untuk bukan januari
2018.
Komisi karyawan bagian penjualan Rp600.000.000 x 1% = Rp6.000.000
Beban listrik Rp500 x 1.000 kwh = Rp500.000
Kemudian, memasukkan biaya-biaya variabel tersebut ke kolom biaya variabel bagian
penjualan di anggaran beban operasi. Jumlahkan biaya tetap dan biaya variabel
untuk setiap komponen biaya yang ada di bagian penjualan.
Anggaran Biaya Operasi
PT Berkah
Untuk periode januari 2018
Beban penjualan
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total
Gaji karyawan 5.000.000 Rp 5.000.000
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000 2.000.000
Biaya iklan 3.000.000 3.000.000
Biaya penyusutan peralatan 2.000.000 2.000.000
Biaya listrik 500.000 500.000 1.000.000
Komisi karyawan penjualan 6.000.000 6.000.000
Subtotal beban penjualan Rp19.000.000

Beban administrasi
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total

Subtotal beban administrasi

Total beban operasi


Langkah 4 Masukkan seluruh komponen biaya tetap bagian administrasi
untuk bulan januari 2018.
Anggaran Biaya Operasi
PT Berkah
Untuk periode januari 2018
Beban penjualan
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total
Gaji karyawan 5.000.000 Rp 5.000.000
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000 2.000.000
Biaya iklan 3.000.000 3.000.000
Biaya penyusutan peralatan 1.000.000 1.000.000
Biaya listrik 500.000 500.000 1.000.000
Komisi karyawan penjualan 6.000.000 6.000.000
Subtotal beban penjualan Rp18.000.000

Beban administrasi
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total
Gaji karyawan 8.000.000
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000
Biaya penyusutan kendaraan 1.000.000
Biaya listrik 500.000
Subtotal beban administrasi

Total beban operasi


Langkah 5
Menghitung seluruh komponen beban variabel bagian administrasi untuk bulan
Januari 2018.
Beban listrik Rp500 x 1.500 kwh = Rp750.000
Kemudian, biaya-biaya variabel tersebut dimasukkan ke kolom biaya variabel
bagian administrasi di anggaran beban operasi. Jumlahkan biaya tetap dan
biaya variabel untuk setiap komponen biaya yang ada di bagian administrasi.
Anggaran Biaya Operasi
PT Berkah
Untuk periode januari 2018
Beban penjualan
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total
Gaji karyawan 5.000.000 Rp 5.000.000
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000 2.000.000
Biaya iklan 3.000.000 3.000.000
Biaya penyusutan peralatan 1.000.000 1.000.000
Biaya listrik 500.000 500.000 1.000.000
Komisi karyawan penjualan 6.000.000 6.000.000
Subtotal beban penjualan Rp18.000.000

Beban administrasi
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total
Gaji karyawan 8.000.000 Rp8.000.000
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000 2.000.000
Biaya penyusutan kendaraan 1.000.000 1.000.000
Biaya listrik 500.000 750.000 1.250.000
Subtotal beban administrasi 12.250.000

Total beban operasi


Langkah 6
Menyelesaikan penyusunan anggaran beban operasi dengan menjumlahkan
subtotal beban penjualan dan beban administrasi.
Anggaran Biaya Operasi
PT Berkah Abadi Jaya
Untuk periode januari 2008
Beban penjualan
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total
Gaji karyawan 5.000.000 Rp 5.000.000
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000 2.000.000
Biaya iklan 3.000.000 3.000.000
Biaya penyusutan peralatan 1.000.000 1.000.000
Biaya listrik 500.000 500.000 1.000.000
Komisi karyawan penjualan 6.000.000 6.000.000
Subtotal beban penjualan Rp18.000.000

Beban administrasi
Jenis beban Beban tetap Beban variabel Total
Gaji karyawan 8.000.000 Rp8.000.000
Beban penyusutan kendaraan 2.000.000 2.000.000
Biaya penyusutan kendaraan 1.000.000 1.000.000
Biaya listrik 500.000 750.000 1.250.000
Subtotal beban administrasi Rp12.250.000
TUGAS 1
• Susunlah anggaran beban administrasi untuk periode yang
berakhir pada 31 oktober 2016 pada PT Perdana Mulia! Beban
administrasi disusun dengan mengelompokkan beban-beban
yang ada menjadi beban tetap dan variabel.
• Penjualan selama bulan Oktober 2016: Rp300.000.000
• Gaji bulanan pegawai bagian administrasi: Rp132.000.000 per
tahun
• Beban penyusutan kendaraan bagian administrasi
Rp24.000.000 per tahun
• Beban telepon: Rp1.000.000 per bulan 1% dari penjualan
• Beban perlengkapan kantor:1,5% dari penjualan
• Beban listrik: Rp12.000.000 per tahun
Tugas 2
• Berdasarkan data-data berikut ini, susunlah anggaran beban penjualan PT
Dian untuk bulan April dan Mei 2014!

• Penjualan:
• Bulan april$50.000
• Bulan Mei$60.000
• Beban iklan0,5% dari nilai penjualan
• Beban gaji penjualan$2.000 per bulan (tetap)
• Beban komisi penjualan1% per sales
• Beban perlengkapan bagian penjualan$4.000 per bulan (tetap)
• Beban penyusutan peralatan bagian penjualan$1.000 per bulan (tetap)
• Beban penyusutan kendaraan bagian penjualan$2.000 per bulan (tetap)
• Beban telepon$500 perbulan tetap plus 1% dari
• nilai penjualan
Tugas 3
• PT.Tintan, sebuah perusahaan produsen pulpen yang berlokasi di Jakarta. Pada
bulan November 2018, kantor administrasi perusahaan ini membuat anggaran
berkaitan dengan rencana kerja tahun 2019 untuk mendukung seluruh aktivitas
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pada tahun 2018, biaya yang dikeluarkan
untuk administrasi dan umum adalah sebagai berikut :

• Gaji 4 staf administrasi sebesar Rp 96.000.000. ;


• gaji 2 manajer sebesar Rp 72.000.000. ;
• gaji direktur sebesar Rp 84.000.000. ;
• biaya sewa kendaraan sebesar Rp 36.000.000. ;
• biaya urusan hukum sebesar Rp 24.000.000. ;
• biaya korespondensi sebesar Rp 6.000.000. ;
• biaya telepon sebesar Rp 12.000.000. ;
• biaya listrik sebesar Rp 18.000.000. ;
• biaya alat tulis dan cetak sebesar Rp 12.000.000. ;
• biaya depresiasi gedung kantor Rp 15.000.000. ;
• biaya depresiasi kendaraan Rp 24.000.000. ;
• macam-macam biaya administrasi sebesar Rp 9.000.000.
Tugas
• Untuk tahun 2010, perusahaan menganggarkan
kenaikan biaya administrasi dan umum.
Perubahan tersebut mencakup hal-hal berikut : •
kenaikan gaji staf administrasi sebesar 20% •
kenaikan gaji manajer dan direktur masing-
masing sebesar Rp 20% dan 15% • direncanakan
merekrut 2 orang staf administrasi baru, dengan
gaji per bulan sebesar Rp 1.500.000 per orang. •
tarif listrik diperkirakan akan naik sebesar 20%. •
Biaya-biaya yang lain diperkirakan tidak berubah.
• Tentukan biaya administrasi dan umum
PT.Tintan !
• Tentukan biaya adm. dan umum tahun 2019!
• Tentukan anggaran Biaya Administrasi &
Umum Bulanan (dalam ribuan) !
PERTEMUAN 7
ANGGARAN LABA RUGI
Highlight

• Anggaran laba rugi perusahaan


manufaktur
• Menghitung nilai persediaan
akhir barang jadi
• Menyusun anggaran laba rugi
Anggaran Laba Rugi

• Anggaran penjualan, menyediakan informasi tentang perkiraan


nilai penjualan dalam satu periode anggaran.
• Anggaran produksi, menyediakan informasi tenatng nilai
persediaan awal dan akhir barang jadi yang akan digunakan dalam
perhitungan beban pokok penjualan di anggaran laba rugi.
• Anggaran biaya produksi, menyediakan informasi tentang biaya
produksi dalam satu periode anggaran.
• Anggaran beban operasi, menyediakan informasi tentang perkiraan
niali beban penjualan dan administrasi perusahaan.
• Tarif pajak penghasilan badan, tarif pajak penghasilan badan
diperlukan untuk menentukan jumlah beban pajak penghasilan
yang harus di tanggung oleh perusahaan dalam satu periode
anggaran.
• Anggaran kas, menyediakan informasi tentang beban bunga,
pendapatan bunga dan beban piutang tidak tertagih.
ANGGARAN LABA RUGI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PT Citra Sari Persada


Anggaran Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Mei 2016
Penjualan 2.000.000*
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 200.000**
Biaya produksi
Bahan baku yang digunakan 500.000***
Tenaga kerja langsung 400.000****
Biaya overhead produksi 500.000*****
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 1.600.000
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi 400.000******
Beban pokok penjualan 1.200.000
Laba kotor yang dianggarkan 800.000
Beban operasi
Beban penjualan 200.000*******
Beban administrasi 100.000 300.000
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 100.000 100.000
Laba sebelum pajak penghasilan 200.000
Perkiraan beban pajak penghasilan 80.000
keterangan
• * dari nilai penjualan dalam anggaran
penjualan
• ** dari anggaran produksi
• *** dari anggaran pemakaian bahan baku
• **** dari anggaran tenaga kerja langsung
• ***** dari anggaran overhead produksi
• ****** dari anggaran produksi untuk kuantitasnya
dan dikalikan dengan biaya produksi per
unitnya
• ******* dari anggaran beban operasi
MENGHITUNG NILAI PERSEDIAAN AKHIR BARANG JADI

• Metode FIFO mengasumsikan bahwa biaya


persediaan barang jadi ayng diproduksi pertama
kali dalam suatu periode akan menjadi beban
pokok penjualan untuk barang jadi yang dijual
pertama dalam periode yang sama.
• Metode Average mengasumsikan bahwa biaya
produksi yang dikeluarkan dalam suatu periode
dan biaya persediaan barang jadi awal yang
sudah tersedia di awal periode.
Anggaran Produksi PT ABC untuk bulan Juli 2008 adalah sebagai berikut.

Penjualan (unit) 1.600


Ditambah: persediaan akhir barang jadi (unit) 400
Total barang jadi yang dibutuhkan (unit) 2.000
Dikurangi: persediaan awal barang jadi (unit) 200
Jumlah barang jadi yang akan di produksi 1.800
Total biaya persediaan barang jadi pada 1 Juli 2018 adalah Rp 40.000.000 atau
Rp 200.000 per unit. Biaya produksi per unit untuk setiap barang jadi yang
diproduksi dibulan Juli 2018 adalah Rp220.000.

Berdasarkan anggaran produksi dan informasi tentang biaya persediaan per


unit PT ABC, hitunglah biaya persediaan akhir barang jadi dengan
menggunakan metode arus biaya:

1. FIFO
2. Average
Langkah FIFO
Langkah 1
• Jika menggunakan metode FIFO, maka biaya persediaan akhir
barang jadi berasal dari biaya barang jadi yang terakhir dibuat
pada suatu periode. Pada contoh PT EFG, biaya produksi per
unit barang jadi untuk bulan Juli sebesar Rp210.000 per unit
sehingga untuk setiap unit barang jadi yang ada di akhir bulan
Juli 2008 akan memiliki biaya per unit sebesar Rp220.000.
Langkah 2
• Dari anggaran produksi, diketahui bahwa jumlah persediaan
barang jadi (unit) adalah 400 unit. Jadi, total biaya persediaan
akhir barang jadi adalah Rp88.000.000, yang diperoleh
dengan mengalikan persediaan barang jadi (400 unit) dengan
biaya produksi per unitnya (Rp220.000)
METODE AVERAGE
• Langkah 1
• Jika menggunakan metode everage, kita harus menghitung terlebih
dahulu total biaya produksi untuk bulan juli dan total biaya awal
persediaan awal barang jadi.Biaya produksi bulan juli
Rp396.000.000(Rp220.000 x 1.800 unit)dan nilai keseluruhan persediaan
barang jadi awal sebesar Rp40.000.000(200 unit x Rp200.000).
• Langkah 2
• Tambahkan jumlah unit barang jadi yang diproduksi di bulan juli (1.800
unit) dengan jumlah unit persediaan barang jadi (200
unit).Kemudian,jumlahkan juga biaya produksi bulan juli(Rp396.000.000)
dengan total biaya persediaan awal barang jadi (Rp40.000.000) untuk
memperoleh total bieya persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual
dibulan july.

unit biaya
Produksi bulan juli 1.800 Rp396.000.000
Persediaan barang jadi awal 200 Rp40.000.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 2.000 Rp436.000.000
lanjutan
• Langkah 3
• Hitunglah biaya per unit persediaan barang jadi yang
tersedia untuk dijual dengan cara membagi total biaya
persediaan barang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit
persediaan akhir tersedia untuk dijual,dalam contoh
Rp436.000.000 : 2.000 unit =Rp218.000 biaya per unit
persediaan barang jadi yang terseda untuk dijual akan
menjadi biaya per unit untuk persediaan akhir barang jadi.
• Langkah 4
• Nilai akhir persediaan barang jadi diperoleh dengan
mengalikan jumlah persediaan akhir barang jadi dengan
biaya per unit persediaan barang jadi tersedia untuk dijual,
pada contoh ini adalah Rp218.000 x400 unit=RP87.200.000.
MENYUSUN ANGGARAN LABA RUGI
• Contoh
Berikut ini adalah informasi yang dibutukan oleh PT abadi raya untuk menyusun
anggaran laba rugi bulan Oktober 2018.
1. Anggaran produksi bulan oktober 2018 menyajikan informasi berikut.
Penjualan dalam unit (6.000/1.800)
Ditambah : persediaan akhir barang jadi (7.800/1.400)
Total barang jadi yang dibutuhkan
Dikurangi: persediaan awal barang jadi (6.400)
Jumlah barang jadi yang akan di produksi
2. Harga jual barang jadi per unit selama bulan Oktober 2018 diperkirakan sebesar
Rp100.000.
3. Perusahaan menggunakan metode rata-rata(average) dalam menghitung biaya
persediaan dan beban pokok penjualan.
4. Total biaya persediaan barang jadi per 1 Oktober sebesar Rp84.000.000
5. Biaya produksi selama bulan Oktober diperkirakan sebesar Rp391.800.000.
6. Pajak penghasilan diperkirakan sebesar 30%.
7. Beban penjualan untuk bulan oktober diperkirakan sebesar Rp40.000.000.
8. Beban umum dan administrasi untuk bulan Oktober diperkirakan sebesar
Rp25.000.000.
9. Beban bunga bulan Oktober diperkirakan sebesar Rp26.000.000.
Langkah 1 Buatlah format anggaran PT Abadi Raya
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2018
Penjualan
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi
Biaya produksi
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi
Beban pokok penjualan
Laba kotor yang dianggarkan
Beban operasi
Beban penjualan
Beban administrasi
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga
Laba sebelum pajak penghasilan
Perkiraan beban pajak penghasilan
Laba bersih yang dianggarkan
Langkah 2 Masukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan oktober ke dalam
format anggaran penjualan.Nilai penjualan diperoleh dengan mengalikan
jumlah barang jadi per unitnya.pada contoh ini,penjualan bulan oktober
sebesar Rp600.000.000 (Rp100.000 x 6.000 unit).
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2018
Penjualan 600.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi
Biaya produksi
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi
Beban pokok penjualan
Laba kotor yang dianggarkan
Beban operasi
Beban penjualan
Beban administrasi
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga
Laba sebelum pajak penghasilan
Perkiraan beban pajak penghasilan
Laba bersih yang dianggarkan
Langkah 3 Masukkan data-data yang telah diberikan pada contoh soal ke
dalam format anggaran laba rugi.informasi yang telah diberikan adalah biaya
persediaan barang jadi awal,biaya produksi,beban penjualan,beban umum
dan administrasi,serta beban bunga untuk bulan Oktober 2018.
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Oktober 2018
Penjualan 600.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual
Dikurangi:persediaan akhir barang jadi
Beban pokok penjualan
Laba kotor yang dianggarkan
beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan benda lain-lain
Beban bunga 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan
Perkiraan beban pajak penghasilan
Laba bersih yang dianggarkan
Langkah 4
Hitung nilai persediaan akhir barang jadi, setelah itu hasilnya dimasukkan ke
format anggaran laba rugi.berikut ini adalah perhitungan nilai persediaanakhir
barang jadi dengan menggunakan asemsi arus biaya rata-rata.
Unit Biaya (Rp)
Produksi bulan oktober 6.400 unit Rp391.800.000
Persediaan barang jadi awal 1.400 unit Rp84.000.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 7.800 unit Rp475.800.000
Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar Rp 61.000 (Rp475.800.000 : 7.800 unit). Adapun
biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp109.800.000 (Rp61.000 x 1.800 unit).
PT Abadi Raya
Anggaran laba rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Oktober 2018

Penjualan 600.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia
untuk dijual
PT Abadi Raya
ANGGARAN Laba Rugi
UntukPeriode Yang Berakhir pada 31 Oktober 2018
Dikurangi : persedianakhirbarangjadi 109.800.000
Beban pokok penjualan
Laba kotor yang dianggarkan
Beban operasi 40.000.000
Beban penjualan 25.000.000
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga
Laba sebelum pajak penghasilan 26.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan
Laba bersih yang dianggarkan
langkah 5 hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi,
pendapatan (beban) lain-lain, dan laba sebelum pajak penghasilan. Perhatikan
operasi penambahan atau pengurangan untuk memperoleh informasi-informasi
di atas.
PT Abadi Raya
ANGGARAN LabaRugi
UntukPeriode Yang Berakhirpada 31 Oktober 2018
Penjualan 600.000.000
Bebanpokokpenjualan
Saldoawalpersediaanbarangjadi 84.000.000
Biayaproduksi 391.800.000
Persediaanbarangjaditersediauntukdijual 475.800.000
Dikurangi: persediaanakhirbarangjadi 109.800.000
Bebanpokokpenjualan 366.000.000
Labakotor yang dianggarkan 234.000.000
Bebanoperasi
Bebanpenjualan 40.000.000
Bebanadministrasi 25.000.000 65.000.000
Labaoperasi yang dianggarkan 169.000.000
Pedapatandanbeban lain-lain
Bebanbunga 26.000.000 26.000.000
Labasebelumpajakpenghasilan 143.000.000
Perkiraanbebanpajakpenghasilan
Lababersih yang diaggarkan
Langkah 6 Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh
dengan mengalikan laba sebelum pajak penghasilan dengan tariff pajak
penghasilan badan. pada contoh ini, perkiraan pajak penghasilan badan
adalah Rp. 42.900.000 (Rp.143.000.000 X 30%).
PT Abadi Raya
Anggaran Laba Rugi
UntukPeriode Yang Berakhirpada 31 Oktober 2018
Penjualan 600.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 475.800.000
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi 109.800.000
Beban pokok penjualan 366.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 234.000.000
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000 65.000.000
Laba operasi yang dianggarkan 169.000.000
Pedapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 26.000.000 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan 143.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan 42.900.000
Laba bersih yang diaggarkan
Langkah 7
Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba
bersih yang dianggarkan dengan mengurangkan laba sebelum pajak
penghasilan dengan perkiraan beban pajak penghasilan.
PT Abadi Raya
ANGGARAN Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir pada 31 Oktober 2018
Penjualan 600.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaanbarang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 475.800.000
Dikurangi: persediaan akhir barang jadi 109.800.000
Beban pokok penjualan 366.000.000
Laba kotor yang dianggarakan 234.000.000
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000 65.000.000
Laba operasi yang dianggarkan 169.000.000
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 26.000.000 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan 143.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan 42.900.000
Laba bersih yang dianggarkan 100.100.000
Tugas 1.
Dari data-data berikut ini susunlah anggaran laba rugi untuk 3 bulan yang berakhir pada 31 maret
2016.
a. Anggaran penjualan bulan januari, februari, dan maret adalah sebagai berikut.
 Januari : 500.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000
 Februari : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.100.000
 Maret : 550.000 unit dengan harga per unit Rp.125.000
b. Informasi dari anggaran produksi adalah sebagai berikut:
 Persediaan barang jadi per 1 januari 2006 sebesar 47.500 unit. Nilai persediaan barang jadi
awal sebesar Rp.2.375.000.000
 Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan.
c. Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sebagai berikut:
 Harga beli bahan baku sebesar Rp.30.000 per unit
 Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.15.000 per unit.
 Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000 per unit dan 1.000.000.000.
d. Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode rata-rata (
average method )
e. Berikut informasi tentang beban operasi yang di peroleh dari anggaran beban operasi,beban
operasi variable.
 Beban penjualan 2% dari nilai penjualan setiap bulannya.
 Beban administrasi 0,075% dari nilai penjualan setiap bulannya, beban operasi tetap.
 Beban penjualan Rp.1.260.000.000
 Beban administrasi Rp.1.500.000.000
f. Pajak penghasilan yang di terapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 30%.
Tugas 2.
PT. Utama Jaya memiliki data-data berikut yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran laba rugi
untuk bulan juli 2016.
a. Anggaran penjualan bulan juli 2016 adalah sebagai berikut.
 Juli 5.000 unit dengan harga per unit Rp.12.000
b. Informasi dari anggaran produksi adalah sebagai berikut.
 Persediaan barang jadi per 1 juli 2016 sebesar 500 unit. Nilai persediaan barang jadi awal per
unit sebesar Rp.6.000
 Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan.
c. Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sebagai berikut.
 Harga beli bahan baku sebesar Rp.4.000 per unit
 Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.3000 per unit.
 Biaya overhead produksi sebesar Rp.1.000 per unit dan Rp.5.000.000
d. Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang jadi adalah metode rata-rata
(average method )
e. Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi
beban operasi variable
 Beban penjualan : 5% dari nilai penjualan
 Beban administrasi : 0.
Beban operasi tetap
 Beban penjualan :Rp.800.000
 Beban administrasi :Rp.600.000
f. Pajak penghasilan yang di terapkan atas penghasilan perusahaan sebesar 40%.
PERTEMUAN 8
UJIAN TENGAH SEMESTER
PERTEMUAN 9
ANGGARAN KAS
Highlight

• Sumber informasi penyusunan


anggaran kas
• Format anggaran kas
• Pola penagihan piutang dagang
dan pembayaran utang dagang
• Masalah waktu pembayaran
• Saldo kas minimum, pinjaman,
dan pembayaran pinjaman
Pengertian Anggaran Kas
• “Anggaran kas adalah suatu alat yang dapat digunakan
manajer keuangan untuk meramalkan atau
memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana jangka
pendek dan untuk mengetahui kekurangan atau
kelebihan uang selama periode budget” (Lukman
Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan
Perusahaan”)
• “Anggaran kas adalah perencanaan posisi kas dalam
jangka waktu tertentu yang terdiri dari dua bagian
yaitu perencanaan penerimaan kas (aliran kas masuk)
dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)”
Any Agus Kana, (2001: 225)
Manfaat Anggaran Kas
• Manfaat Angaran Kas
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan
bahwa anggaran berperan sebagai alat bantu
manajemen dalam melakukan perencanaan sumber
daya yang akan diperoleh dan digunakan, serta
mengendalikan bagaimana sumber tersebut digunakan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam
jangka waktu tertentu.
Anggaran dapat membantu manajemen dalam
pengendalian kas, karena anggaran kas memberikan
informasi yang berguna tentang pola penerimaan dan
pengeluaran kas setiap periode operasi perusahaan,
Tujuan Anggaran Kas
• Dengan menyusun anggaran kas perusahaan akan mampu untuk:
1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan
memperbandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar. Sehingga
saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal
ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi
pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama.
2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus. Defisit
terjadi bilamana pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil
dari kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya surplus akan
terjadi bilamana pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga jumlah
saldo akhir periode mengalami peningkatan. Terhadap kemungkinan
defisit inilah perusahaan perlu lebih waspada.
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau
berjangka panjang. Dengan terjadinya defisit kas perusahaan perlu
mencari dana tambahan dari sumber yang paling menguntungkan.
Sebaliknya dengan adanya surplus yang diketahui lama sebelumnya,
dapat dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan yang paling
menguntungkan.
Lanjutan Tujuan Anggaran Kas
4. Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit.
Besar kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan
perusahaan membelanjai modal kerjanya. Kemampuan pembelanjaan
modal kerja ini pada gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan
untuk menggunakan kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan
volume penjualan.
5. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang
disediakan. Sesuatu jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur
penggunaannya lewat mekanisme otorisasi pengeluaran kas. Dengan
demikian plafon anggaran tidak akan terlampaui dan sekaligus
disesuaikan dengan keadaan likuiditas perusahaan
6. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian
terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian
varian dalam arus kas masuk maupun kas keluar dapat diketahui yang
menjadi penyebabnya.
Sumber informasi penyusunan
anggaran kas
Sumber informasi penyusunan anggaran kas:
1. Anggaran penjualan
2. Pola penagihan piutang
3. Anggaran pembelian bahan baku
4. Pola pelunasan hutang dagang
5. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
6. Anggaran operasi
7. Kebijakan pembayaran beban operasi
8. Belanja modal
9. Neraca tahun lalu
PT ABC
ANGGARAN KAS UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA
31 JANUARI 2016

Januari
Saldo kas awal
Ditambah penerimaan kas:
Penjualan tunai
Penagihan piutang dagang pelanggan
Penerimaan dari pendapatan bunga
Peminjaman uang dari bank
Penerbitan saham baru perusahaan
Saldo kas yang tersedia

Dikurangi pengeluaran kas untuk:


Pembelian bahan baku secara tunai
Pelunasan utang dagang
Pembayaran gaji dan hutang
Pembayaran beban operasi
Pembayaran biaya overhead
Pembayaran pokok utang dan bunganya
Saldo kas minimum
Surplus atau defisit kas
Dikurangi pelunasan peminjaman
Ditambah penerimaan peminjaman
Dditambah saldo kas minimum
Pola Penagihan Piutang Dagang Dan Pembayaran
Utang Dagang
Contoh pola penagihan piutang dagang
Berdasarkan data-data berikut ini, hitunglah jumlah piutang dagang yang dapat
ditagihan di bulan Januari,Februari,dan Maret 2018.
1. Berikut ini adalah data tentang nilai penjualan aktual di tahun 2017 dan perkiraan
nilai penjualan di tahun 2018.
November 2017 Rp1.200.000
Desember 2017 Rp1.200.000
Januari 2018 Rp1.000.000
Februari 2018 Rp1.000.000
Maret 2018 Rp1.200.000
2. Persentase penjualaan secara tunai setiap bulannya adalah 10%.
3. 5% dari total penjualan secara kredit setiap bulannya dilunasi pada bulan
terjadinya penjualan dan memperolah potongan harga sebesar 5%.
4. 80% dari penjualan secara kreadit pada suatu bulan dilunasi satu bulan setelah
terjadinya penjualan.
5. 13% dari penjualan secara kreadit pada suatu bulan dilunasi 2 bulan setelah
terjadinya penjualan.
6. 2% dari penjualan kredit diperkirakan tidak dapat ditagih.
Langkah 1
Buatlah format penagihan piutang untuk bulan Januari,Februari,Maret 2018
seperti format di bawah ini.
Piutang Bulan penagihan piutang
Penjualan Potongan
Bulan tidak
kredit Harga Januari Februari Maret
Tertagih
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Total
Langkah 2
Masukkan penjualan kredit setiap bulan pada kolom yang telah disediakan di format penagihan
piutang, sebagai contoh,penjualan kredit untuk bulan November 2017 sebesar Rp1.080.000
(Rp1.200.000 x 90%).
Hitung dan masukkan juga penjualan kredit untuk bulan Desember sampai Maret 2018.
Penjualan Potongan Piutang Tidak Bulan Penagihan Piutang
Bulan
Kredit Harga Tertagih Januari Febuari Maret
November 1.080.000
Desember 1.080.000
Januari 900.000
Februari 900.000
Maret 1.080.000
Total
Langkah 3
Hitunglah penerimaan kas dari penjualan kredit pada bulan terjadi
penjualan. Hitung pula potongan harga yang diberikan karena pelanggan
yang melunasi piutangnya pada bulan terejadinya penjualan memperoleh
potongan harga sebesar 5%.

Berikut ini adalah perhitungan yang dilakukan untuk memperoleh


penagihan piutang pada bulan Januari yang berasal dari penjualanan
kredit bulan januari.
Penjualan kredit bulan januari Rp900.000 (Rp1000.000 x 90%)
Penagihan piutang bulan Januari:
Dari penjualan kredit di bulan Januari Rp45.000 (Rp900.000 x 5%)
Potongan harga yang diberikan Rp (2.250) (Rp45.000 x 5%)
Penagihan bersih dari penjualan kredit
Bulan Januari dibulan Januari Rp 42.750
Lakukan pula untuk penjualan bulan Februari dan Maret. Kemudian,
isilah tabel format penagihan piutang seperti berikut ini.

Bulan Piutang Bulan Penagihan Hutang


Penjualan Potongan
Terjadinya Tidak
Kredit Harga Januari Februari Maret
Penjualan Tertagih
November 1.080.000
Desember 1.080.000
Januari 900.000 2.250 42.750
Febuari 900.000 2.250 42.750
Maret 1.080.000 2.700 51.300
Total
Langkah 4
Hitunglah hasil penagihan penjualan pada suatu bulan yang ditagih
pada bulan berikutnya.
Contoh :
Pola penagihan piutang dari penjualan kredit di suatu bulan adalah
sebagai berikut.
1. 5% dari total penjualan secara kredit dilunasi setiap bulannya pada
bulan terjadinya penjualan dan memperoleh potongan harga
sebesar 5%.
2. 80% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi satu
bulan setelah terjadinya penjualan.
3. 13% dari penjualan secara kredit pada suatu bulan dilunasi 2 bulan
setelah terjadinya penjualan.
4. 2% dari penjualan kredit diperkirakan tidak dapat ditagih.
Setelah melakukan perhitungan penagihan piutang, hasilnya
dimasukkan ke kolom yang telah disediakan.

Bulan Piutang Bulan Penagihan Hutang


Penjualan Potongan
Terjadinya Tidak
Kredit Harga Januari Februari Maret
Penjualan Tertagih
November 1.080.000 140.400
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 42.750 720.000 117.000
Febuari 900.000 2.250 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 51.300
Total
Langkah 5
Hitunglah piutang yang tidak tertagih untuk setiap bulannya, yaitu
sebesar 2% dari penjualan kredit setiap bulan.
Berikut ini adalah piutang yang tidak tertagih untuk penjualan kredit dari
bulan Januari – Maret.
Januari 2% x Rp 900.000 = Rp 18.000
Februari 2% x Rp 900.000 = Rp 18.000
Maret 2% x Rp1.080.000 = Rp 21.600
Masukkan jumlah piutang tidak tertagih bulan Januari – Maret di atas ke
kolom yang telah disediakan.

Bulan Piutang Bulan Penagihan Hutang


Penjualan Potongan
Terjadinya Tidak
Kredit Harga Januari Februari Maret
Penjualan Tertagih
November 1.080.000 140.400
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000 117.000
Febuari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 21.600 51.300
Total
Langkah 6
Lengkapi tabel penagihan piutang dengan menghitung total seluruh
kolom yang tersedia.

Bulan Penjualan Potongan Piutang Bulan Penanggih Piutang


Terjadinya Kredit Harga Tidak Januari Februari Maret
Penjualan Tertagih
November 1.080.000 140.400
Desember 1.080.000 864.000 140.400
Januari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000 117.000
Februari 900.000 2.250 18.000 42.750 720.000
Maret 1.080.000 2.700 21.600 51.300
Total 7.200 57.600 1.047.150 903.150 888.300
Masalah Waktu Pembayaran
Berikut ini adalah contoh yang menyajikan perbedaan antara beban yang
sudah terjadi,tetapi belum dibayarkan secara tunai.
1. Upah tenaga kerja langsung dibayarkan mingguan setiap hari Jumat.
Tanggal 31 Januari jatuh pada hari Kamis. Gaji mingguan tenaga kerja
langsung baru dibayarkan pada hari Jumat Tanggal 1 Februari. Beban gaji
tenaga kerja langsung yang telah terjadi pada minggu ke empat bulan
Januari adalah sejak tanggal 28-31 Januari karena belum dibayarkan
kepada pegawai.
2. Setiap tahun, perusahaan membeli polis asuransi untuk kendaraan kantor
pada tanggal 1 Januari. Setiap bulan (Januari-Desember), pada anggaran
beban operasi akan terdapat alokasi pembebanan beban asuransi pada
pos beban operasi. Pada anggaran kas akan terdapat pengeluaran polis
operasi tidak akan masuk ke anggaran kas bulan Februari sampai
Desember.
3. Pembayaran beban listrik pada bulan Januari akan dilakukan pada bulan
Februari. Beban listrik untuk bulan Januari diakui pada anggaran laba rugi
pada bulan Januari juga, tetapi anggaran kas bulan Februari.
Contoh
Dari data yang ada di bawah ini,hitunglah kas yang dibayarkan untuk
beban gaji,beban sewa,dan komisi tenaga penjual untuk bulan April 2008.
Anggaran beban operasi sebagian untuk bulan April menyajikan data
sebagai
Berikut:
Beban gaji Rp.20.000.000
Beban sewa Rp.1.000.000
Beban komisi Rp.500.000
Neraca per 31 Maret 2008 menyajikan informasi tentang utang gaji dan
utang komisi sebesar Rp.700.000 dan Rp.200.000.
Saldo utang gaji pada 30 April diperkirakan sebesar Rp.500.000 dan
beban komisi bulan April akan dibayarkan seluruhnya pada bulan
Mei.Perusahaan membayar sewa bangunan untuk jangka waktu sewa 1 April
2018-31 Maret 2019 Sebesar Rp.12.000.000 pada tanggal 1 April 2018
Langkah 1
• Hitunglah pembayaran beban gaji secara tunai untuk bulan April 2017.
• Saldo utang gaji 1 April Rp.700.000
• (+)Beban gaji bulan April Rp.20.000.000
(diakui sebagai utang gaji terlebih dahulu)
• Utang gaji April Rp.20.700.000
• (-)Saldo utang gaji 30 April Rp.500.000
• Kas yang dibayarkan untuk beban gaji Rp.20.200.000

Langkah 2
• Hitunglah pembayaran tunai beban komisi untuk bulan April 2017.
• Saldo utang komisi 1 April Rp.200.000
• (+)Beban komisi bulan April Rp.500.000
(diakui sebagai utang komisi terlebih dahulu)
• Utang komisi April Rp.700.000
• (-)Saldo utang komisi 30 April Rp.500.000
• Kas yang dibayarkan untuk beban gaji Rp.200.000
Langkah 3
Perusahaan membayar sewa bangunan pada taggal 1
April 2018 sebesar Rp.12.000.Jangka waktu dari 1 April
2007 – 31 Maret 2018.Pada anggaran kas bulan April
2017,akan terdapat pengeluaran kas sebesar
Rp.12.000.000.Untuk anggaran kas bulan-bulan
berikutnya sampai 31 Maret 2019 tidak ada
pengeluaran kas untuk beban sewa.
Pada anggaran laba rugi bulanan sejak bulan april 2018
sampai bulan maret 2019, akan terdapat beban sewa
bangunan sebesar Rp1.000.000.
Saldo Kas Minimum, Pinjaman, Dan Pembayaran
Pinjaman

• Perusahaan harus memelihara saldo kas minimum setiap bulannya untuk


berjaga-jaga jika terdapat pengeluaran kas yang tidak direncanakan
sebelumnya. Ketersediaan saldo kas minimum juga dapat menghindari
perusahaan dari kondisi kesulitan likuiditas, yaitu perusahaan tidak mampu
membayar seluruh tagihan yang datang karena ketiadaan kas.
• Jika perkiraan pengeluaran kas lebih besar dari pada saldo kas yang dimiliki
ditambah dengan perkiraan penerimaan kas, maka manajemen harus segera
memikirkan dan mencari alternatif sumber pembiayaan untuk menutupi
defisit tersebut. Sebaliknya, jika terdapat surplus (penerimaan kas lebih
besar dari pengeluaran kas), maka manajemen dapat menggunakan surplus
tersebut untuk membayar utang berikut bunganya atau
menginvestasikannya ke dalam sekuritas dalam upaya memperoleh
tambahan penghasilan.
TUGAS
TUGAS
• Berikut ini adalah data yang dimiliki PT Maju
yang dikumpulkan untuk melakukan
penyusunan anggaran kas tahunan, pada
semester 1 Tahun 20XX:
Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun
20XX
TUGAS
• Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga
menjual secara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:
• Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan
sisanya adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen
menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.
• Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of
payment 5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar
60% akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya
tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak
memanfaatkan potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan
transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.
• Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5%
dari penjualan kredit.
• Besarnya Cash Opname awal Tahun 20XX adalah Rp 10.000.000,-
• Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan
akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya.
Adapun pembelian yang dilakukan adalah:
TUGAS
TUGAS
• Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah
januari Rp 2.500.000,- , Maret Rp 1.000.000,- ,dan Juni
Rp 3.000.000,-
• Dari data tersebut, diminta:
Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk triwulan
1 tahun 20XX. Sertakan persiapan perhitungannya.
• Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1
Tahun 20XX.
• Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1
Tahun 20XX.
• Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1
Tahun 20XX.
PERTEMUAN 10
ANGGARAN NERACA
Highlight

• Format anggaran neraca


Anggaran Neraca
• Anggaran neraca adalah anggaran yang paling
terakhir disusun oleh perusahaan dalam
prosespenyusunan anggaran induknya (master
budget).Anggaran neraca menyajikan
informasikepada manajemen tentang hasil akhir
dari seluruh anggaran yang telah disusun
sebelumnya (anggaran penjualan sampai
anggaran kas). Kemudian, anggaran neraca juga
memperlihatkankepada manajemen tentang
pegaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen
terhadap aset,kewajiban, dan ekuitas
perusahaan.
Tujuan Anggaran Neraca
• 1. menyatakan sasaran
• 2. bentuk pengendalian
• 3. koordinasi pekerjaan
• 4. menyampaikan rencana kerja
Karakteristik Anggaran Neraca
yang Baik
• Disusun Berdasarkan Program
• Dibuat Berdasarkan Pusat
Pertanggungjawaban
• Dipakai Sebagai Bentuk Pengendalian dan
Pengawasan
Format Anggaran Neraca
Format Anggaran Neraca
Format anggaran neraca sama dengan format neraca pada umumnya. Berikut ini adalah
contoh format anggaran neraca yang dapat digunakan dalam penyusunan anggaran neraca.
PT sejahtera indah lestari
Anggaran Neraca per 31 Desember 2018
ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kas dan bank 2.000 Utang dagang 12.000
Piutang dagang 10.000 Utang gajih 4.000
Persediaan 30.000 Utang pajak 2.000
Biaya dibayar dimuka 4.000 Total kewajiban 18.000
lancar
Total aset lancar 46.000
Kewajiban jangka
panjang
Aset tidak lancar Utang obligasi 50.000
Tanah 20.000
Bangunan dan 120.000 Ekuitas
peralatan (net)
Paten 10.000 Saham biasa 60.000
Total asset tidak 150.000 Saldo laba (defisit) 68.000
lancar
Total ekuitas 128.000
Total asset 196.000 196.000
Contoh Manajemen PT Selaras Industri Sejahtera ingin menyusun anggaran
neraca untuk tahun anggaran 2018. Berikut ini adalah informasi-informasi yang
diperlukan oleh manajemen PT SIS untuk menyusun anggaran neraca tahun
2018.
PT SIS
Anggaran Neraca Per 31 Desember 2017
Aset Kewajiban dan Ekuitas
Aset lancar Kewajiban Lancar
Kas dan Bank 400 Utang Dagang 24.000
Piutang dagang 30.000 Utang Bunga 900
Persedian Bahan Baku 20.000 Utang Pajak 20.000
Persedian Barang Jadi 24.000 Total Kewajiban Lancar 44.900
Sewa Dibayar Muka 700
Total Aset Lancar 75.100

Aset Tidak Lancar


Tanah 100.000 Ekuitas
Kendaraan 220.000 Saham Biasa 198.000
Akumulasi penyusutan 16.000 204.000 Saldo Laba (defisit) 192.000
Total Ekuitas
Peralatan Kantor 60.000
Akumulasi Penyusutan 4.000 56.000
Total Aset Tidak Lancar 360.000

Total Aset 435.100 Total Kewajiban dan Ekuitas 435.100


2. Anggaran laba rugi tahun 2018
PT SIS
Anggaran laba rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018
Penjualan 200.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persedian barang jadi 24.000
Biaya produksi 160.000
Persedian barangjadi tersedia untuk dijual 184.000
Dikurangi: persedian akhir barang jadi 20.000
Beban pokok penjualan 164.000
Laba kotor yang dianggarkan 36.000
Beban Operasional
Beban depresiasi kendaraan 1.200
Beban depresiasi peralatan kantor 800
Beban sewa 2.000
Beban perlengkapan kantor 1.000 5.000
Laba operasi yang dianggarkan 31.000
Pendapatan dan Beban lain-lain
Beban bunga 6.000
Laba sebelum pajak penghasilan 25.000
Estirnasi beban pajak penghasilan 7.500
Laba bersih yang dianggarkan 17.500
3. Anggaran biaya produksi tahun 2018

PT SIS
Anggaran Biaya Produksi
Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018
Bahan Baku
Saldo awal bahan baku 20.000
Pembelian bulan oktober 130.000
Bahan baku yang tersedia 150.000
Dikurangi: persedian akhir bahan 24.000
baku
Biaya pemakaian bahan baku untuk 126.000
produksi
Biaya Tenaga Kerja Langsung 20.000
Biaya Overhead Produksi 14.000
Biaya produksi 2008 160.000
4. Informasi tambahan yang diperlukan untuk menyusun anggaran neraca
tahun 2018 adalah sebagai berikut.
a. Penjualan tunai 2018 sebesar Rp20.000
b. Penerimaan kas selama tahun 2018 adalah sebagai berikut.
1)pelunasan piutang dagang oleh debittur sebesar Rp.190.000
2)penerbitan saham baru sebesar Rp.70.000
c. Pengeluaran kas selama tahun 2018 adalah sebagi berikut.
1)pelunasaan utang dagang atas pembelian bahan baku
sebesar Rp.136.000
2)pembayaran sewa dibayar dimuka sebesar Rp.2.200
3)pembelian perelengkapan kantor sebesar Rp.1.000
4)pembayaran gaji tenaga kerja langsung sebesar Rp.20.000
5)pembayaran biaya overhead produksi sebesar Rp.14.000
6)pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp.7.500
7)pembayaran dividen sebesar Rp.10.000
Langkah 1
Menghitung saldo kas per 31 Desember 2018

Saldo kas per 1 Januari 2017 400 Dari neraca 31 Desember 2017
Ditambah penerimaan kas tahun 2018
Penjualan tunai tahun 2018 20.000 Dari informasi tambahan penyusunan anggaran neraca
Pelunasan piutang oleh debitur 190.000 Dari informasi tambahan penyusunan anggaran neraca
Penerbitan saham baru 70.000 Dari informasi tambahan penyusunan anggaran neraca
Saldo kas yang tersedia 280.400
Dikurangi pengeluaran kas tahun 2018:
Pelunasan utang dagang 136.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran sewa dibayar dimuka 2.200 Dari informasi tambahan
Pembelian perlengkapan 1.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran gaji tenaga kerja langsung 20.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran biaya overhead 14.000 Dari informasi tambahan
Pembayaran pajak penghasilan 7.500 Dari informasi tambahan
Pembayaran dividen 10.000 Dari informasi tambahan
Saldo kas per 31 Desember 2018 89.700
Langkah 2
Menghitung saldo piutang dagang per 31 Desember 2018

Saldo piutang dagang per 1 januari 30.000 Dari neraca 31 Desember 2017
Ditambah :
Penjualan kredit Oktober 180.000 Total penjualan tahun 2018 sebesar
Rp.200.000 dikurangi penjualan
tunai tahun 2018 sebesar Rp20.000
Saldo piutang 210.000
Dikurangi:
Pelunasan piutang dagang oleh pelanggan 190.000 Dari informasi tambahan
Saldo piutang dagang per 31 Desember 20.000
2018

Langkah 3
Menentukan saldo persediaan bahan baku dan barang jadi per 31 Desember 2008.

Persediaan bahan baku per 31 Desember 2018 24.000 Dari anggaran biaya produksi
Persediaan barang jadi per 31 Desember 20.000 Dari anggaran laba rugi
Langkah 4
Menentukan saldo perlengkapan kantor per 31 Desember 2018.

Saldo perlengkapan kantor per 1 Januari 0 Dari neraca 31 Desember 2017


Pembelian perlengkapan kantor 1.000 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo perlengkapan 1.000
Dikurangi:
Beban perlengkapan kantor 2018 1.000 Lihat anggaran laba rugi
Saldo perlengkapan kantor per 31 0
Desember 2018
Langkah 5
Menghitung saldo sewa dibayar di muka per 31 Desember 2008.

Saldo sewa dibayar di muka per 1 Januari 2018 700 Dari neraca 31 Desember 2017
Ditambah:
Pembayaran sewa bulan tahun 2018 2.200 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo sewa dibayar dimuka 2.900
Dikurangi:
Beban sewa tahun 2018 2.000 Lihat anggaran laba rugi
Saldo sewa dibayar di muka per 31 Desember
2018
Langkah 6
Menghitung saldo asset tidak lancar per 31 Desember 2018
1. Tanah
Tanah per 31 desember 100.000 Tidak ada pembelian tanah baru di tahun 2018

2. Kendaraan
Harga perolehan kendaraan per 1 januari 2018 220.000 Dari neraca 31 desember 2017
Pembelian kendaraan tahun 2018 0 Lihat informasi tambahan
pengeluaran kas
Harga perolehan kendaraan per 31 desember 2018 210.000

3. akumulasi penyusutan kendaraan


Saldo akumulasi penyusutan per 1 januari 2018 16.000 Dari neraca 31 desember 2017
Beban penyusutan tahun 2018 1.200 Dari anggaran laba rugi
Akumulasi penyusutan per 31 desember 2018 17.200

4. peralatan kantor
Harga perolehan kendaraan per 1 januari 2018 60.000 Dari neraca 31 desember 2017
Pembelian kendaraan tahun 2018 0
Harga perolehan kendaraan per 31 desember 60.000
2018
5. akumulasi penyusutan peralatan
Saldo akumulasi penyusutan per 4.000 Dari neraca 31 desember
1 januari 2018 2017
Beban penyusutan tahun 2018 800 Dari anggaran laba rugi
Akumulasi penyusutan per 31 4.800
desember 2018
Langkah 7
Menghitung saldo utang dagang per 31 desember 2018
Saldo utang dagang per 1 Januari 2018 24.000 Dari neraca 31 Desember 2017
Ditambah:
Pembelian bahan baku 130.000 Dari anggaran biaya produksi
Saldo sewa utang dagang 154.000
Dikurangi:
Pembayaran utang dagang 136.000 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo utang dagang per 31 Desember 2018 18.000
Langkah 8
Menghitung saldo utang dagang per 31 desember 2018
Saldo utang dagang per 1 Januari 2018 900 Dari neraca 31 Desember 2017
Ditambah:
Beban bunga tahun 2018 6.000 Dari anggaran laba rugi
Saldo utang bunga 6.900
Dikurangi:
Pembayaran bunga tahun 2018 0
Saldo utang bunga per 31 Desember 2018 6.900
Langkah 9
Menghitung saldo utang pajak per 31 desember 2018

Saldo utang pajak per 1 Januari 2018 20.000 Dari neraca 31 Desember 2017
Ditambah:
Pajak penghasilan tahun 2018 7.500 Dari anggaran laba rugi
Saldo utang pajak 27.500
Dikurangi:
Pembayaran pajak tahun 2018 7.500 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo utang pajak per 31 Desember 2018 20.000

Langkah 10
Menghitung saldo utang gaji dari upah tenaga kerja langsung per 31 desember 2018

Saldo utang gaji per 1 Januari 2018 0 Dari neraca 31 Desember 2017
Ditambah:
Biaya tenaga kerja langsung 20.000 Dari anggaran produksi
Saldo utang gaji 20.000
Dikurangi:
Pembayaran gaji tenaga kerja langsung 2008 20.000 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo utang gaji per 31 Desember 2018 0
Langkah 11
Menghitung saldo utang dagang per 31 desember 2018
Saldo utang dagang per 1 Januari 2018 24.000 Dari neraca 31 Desember 2017
Ditambah:
Pembelian bahan baku 130.000 Dari anggaran biaya produksi
Saldo sewa utang dagang 154.000
Dikurangi:
Pembayaran utang dagang 136.000 Dari informasi pengeluaran kas
Saldo utang dagang per 31 Desember 2018 18.000

Langkah 12
Menghitung saldo akun saldo laba per 31 desember 2018

Saldo saham biasa per 1 januari 198.000 Dari neraca 31 desember 2017
Ditambah:
Penerbitan saham baru tahun 2018 70.000 Dari informasi penerimaan kas
Saldo saham biasa per 31 desember 2018 268.000
Langkah 13
Menyelesaikan penyusutan anggaran neraca dengan memasukkan data-data yang diperoleh dari langkah
1.12 kedalam format anggaran neraca
PT SIS
Anggaran Neraca Per 31 Desember 2018
Aset Kewajiban dan ekuitas
Aset lancar Kewajiban lancar
Kas dan bank 89.700 Utang dagang 18.000
Piutang 20.000 Utang bunga
Persediaan bahan baku 24.000 Utang pajak
Persediaan barang jadi 20.000 Utang gaji
Sewa dibayar dimuka 900 Total kewajiban lancar 44.900

Total aset lancar 154.600


Aset tidak lancar
Tanah 100.000 Ekuitas

Kendaraan 220.000 Saham biasa 268.000


Akumulasi penyusutan 17.200 202.800 Saldo laba (deficit) 199.700
Total ekuitas 467.700

Peralatan kantor 60.000


Akumulasi penyusutan 4.800 55.200

Total aset tidak lancar 358.000

Total asset 512.600 Total kewajiban dan akuitas 512.600


TUGAS
PERTEMUAN 11
PENGANGGARAN MODAL
Highlight

• Teknik dan konsep penganggaran


modal
• Metode payback period
• Metode net present value
Pengertian Penganggaran
Modal
• Capital budget adalah garis besar rencana
pengeluaran aktiva tetap,
sedangkan Penganggaran modal (capital
budgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari
perencanaan sampai dengan pengambilan
keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana
(investasi) dimana jangka waktu kembalinya
dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.
Pentingnya Penganggaran
Modal
• Berikut ini adalah pentingnya penganggaran
modal, yaitu sebagai berikut ini:
1. Keputusan penganggaran modal akan
berpengaruh pada jangka waktu yang lama
sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
• 2. Penganggaran modal yg efektif akan
menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari
penambahan aktiva.
• 3. Pengeluaran modal sangatlah penting
Tahap-Tahap Penganggaran Modal

Berikut ini adalah tahap-tahap atau langkah-langkah untuk


penganggaran modal, yaitu sebagai berikut ini:
1.Biaya proyek harus ditentukan.
2.Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan
dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva.
3.Resiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai
distribusi probabilitas aliran kas).
4.Dengan mengetahui resiko dari proyek, manajemen harus
menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk
mendiskon aliran kas proyek.
5.Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk
yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
6.Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan
dibandingkan dengan biayanya,
Manfaat Penganggaran Modal

• Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih


terperinci, karena dana yang terikat jangka
waktunya lebih dari satu tahun.
• Agar tidak terjadi over invesment atau under
invesment.
• Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin
banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.
• Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision
making.
Penganggaran modal penentu
keberhasilan perusahaan jk.panjang
Penganggaran modal sangat menentukan keberhasilan perusahaan
dalam jangka panjang karena hal-hal berikut;
1. Jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sangat
besar dalam melaksanakan kegiatan tersebut, perusahaan tidak
hanya menggunakan dana dari kas internal perusahaan, tetapi
juga menggunakan dana dari pihak kreditur, misalnya bank.
2. Kegiatan penganggaran modal memerlukan banyak sekali sumber
daya yang ada di perusahaan, tidak hanya uang, tetapi juga
fasilitas dan sumber daya manusia. kegagalan dalam memilih dan
menjalankan proyek yang tepat dapat membuat perusahaan
mengalami kerugian yang sangat besar sehingga akan dapat
berdampak buruk pada kondisi keuangan perusahaan.
3. Sebaliknya, jika kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan
dilaksanakan dengan sukses, maka perusahaan akan memperoleh
keuntungan yang besar di masa mendatang.
Metode Keputusan
Penganggaran Modal
• Payback periode
• Net Present Value (NPV)
• Internal Rate of Return (IRR)
• Profitability Index
• Accounting Rate of Return
Teknik dan Konsep Penganggaran
Modal
• Sebagai contoh, PT ABC ingin menambah mesin produksinya dari 3 buah menjadi 5
buah. Untuk itu, pt abc harus membeli 2 buah mesin baru yang diperkirakan akan
dipakai selama 10 tahun. Harga mesin sebesar Rp20.000.000.000 per unitnya
sehingga diperlukan dana sebesar Rp40.000.000.000 .

Langkah 1
Tentukan nilai investasi awal (intial outlay)dari kegiatan yg akan dijalankan oleh
perusahaan.misalnya ,perusahaan ingin mengganti mesin lama dgn mesin baru
perusahaan.
Berikut ini adalah contoh –contoh pengeluaran untuk pembelian mesin.
Harga beli mesin baru :xxx
Ditambah:
Ongkos angkut pembelian: :xxx
Biaya asuransi selama pengiriman :xxx
Biaya tes mesin baru :xxx
Biaya pemasangan mesin baru :xxx
Dikurangin :
Harga jual mesin lama :(xxx)
Nilai invitasi awal mesin baru
Langkah 2
Tentukan sumber pendanaan untuk mendanai kegiatan yg akan dilakukan
oleh perusahan
Sumber–sumber pendanaan untuk mendaani kegiatan perusaahan
adalah:
– dana kas internal perusaahan
– hasil penrbitan obligasi kepada masyarakat
– hasil dari meminjam dana kpd lembaga kuangan, misalnya ke bank
– penerbitan saham baru

Langkah 3
• Tentukan arus kas masuk dan kas keluar selama kegiatan tersebut
dijalankan arus kas, masuk di masa depan dapat berasal dari dari
penjualan produk dan jasa kepada pelanggan atau dari penghematan yang
diterima perusaahan.misalnya,perusaahan akan megganti mesin lama yg
dimiliki dengan mesin baru.

Langkah 4
• Menghitung kelayakan pelaksaan kegiaatan dengan meggunakan metode–
metode yang ada di penganggaran modal. Buku ini hanya akan membahas
dua metode, yaitu metode payback period dan net present value.
Metode payback period
Metode payback period mengkur lamanya waktu yang dibutuhkan oleh sebuah
kegiatan untuk menutupi pengeluaran investasi awalnya atau kembali modal.

Contoh 9.1
PT XYZ ingin mengganti mesin lamanya dgn sebuah mesin baru yg lebih
efesien.harga mesin baru diperkirakan sebesar RP 1.000.000.000 mesin baru
tersebut diharapkan akan memberikan maanfaat selama 10 tahun.
Penghematan yang diperoleh dengan menggunakan mesin baru setiap
tahunnya sebesar RP250.000.000 PT XYZ mensyaratkan untuk dapat membeli
mesin baru tersebut, maka payback period–nya harus tidak lebih dari 6 tahun.

Dengan menggunakan metode payback period tentukan apakah PT XYZ akan


menyetujui permohan pembelian mesin baru tersebut.

Langkah 1
• Tentukan nilai investasi awal dari pembelian mesin baru tersebut. Nilai
investasi awal Rp1.000.000.

Langkah 2
• Tentukan arus kas bersih dari pembeliaan mesin baru tersebut sejak mesin
tersebut dibeli sampai habis masa manfaatnya. Arus kas bersih yang
diperoleh setiap tahunnya selama 10 tahun adalah Rp250.000.000
Langkah 3
• Tentukan payback period dari pembelian mesin baru tersebut.
Jika arus kas berdiri dari sebuahkegiatan nilainya sama untuk
setiap tahunnya, maka kita dapat menggunakan rumus
dibawah ini.

Langkah 4
• Analisis kelayakan kegiatan tersebut dengan membandingkan
antara payback period dari mesin tersebut dengan kebijakan
yang ada di perusahan.
• PT XYZ akan menolak permohonan pembeli mesin baru
tersebut karna payback period-nya (8 tahun) lebih lama
dibandingkan dengan kebijakan perusahaan.PT XYZ yang
mensyaratkan payback period selama 6 tahun
Contoh
PT ABC memiliki rencana untuk membangun sebuah ruko di daerah
jakarta utara.nilai investasi awal peroyek tersebut diperkirakan sebesar
Rp.1.500.000.000. Berikut ini adalah arus kas bersih yang perkirakan akn
diperoleh dari proyek tersebut.
Tahun Arus kas bersih masuk
1 500.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000

Hitunglah payback period dari pembangunan ruko oleh PT ABC


Langkah 1
Tentukan nilai investasi awal dari pembangunan ruko tersebut, yaitu sebesar
RP1.500.000.000.
Langkah 2
Tentukan arus kas bersih dari pembangunan ruko. Berikut ini adalah arus kas bersih
selama 5 tahun.
Tahun Arus kas bersih masuk
1 500.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000
Langkah 3
Sehubungan dengan nilai arus kas bersih yang masuk setiap tahun tidak sama,
kita tidak lagi dapat menggunakan rumus yang terdapat pada contoh 9.1.
Berikutnya iniadalah tabel yang dapat digunakan untuk menghitung payback
period sebuah kegiatan yang nilai arus kas bersihnya tidak sama setiap tahun.
Tahun Arus kas Arus kas bersih Nilai investasi awal yang belum
bersih kumulatif tertutupi sampai akhir tahun
0 1.500.000.000
1

Langkah 5
Masukkan arus kasbersih setiap tahunnya pada kolom arus kas bersih
Nilai investasi awal yg belum
tahun Arus kas bersih Arus kas bersih kumulatif
tertutupi sampai akhir tahun
0 1.500.000.000
1 500.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000
Langkah 6
Hitung arus kas bersih kumulatif untuk tahun ke-1. Arus kas bersih kumulatif untuk
tahun ke-1 adalah Rp500.000.000
Kemudian, masih pada baris ke-1, kurangkan nilai investasi awal yang belum
tertutupi sampai akhir tahun pada tahun 0 dgn arus kas bersih kumulatif tahun
ke-1 (RP1.500.000.000-RP500.000.000)
Nilai investasi awal yg belum
tahun Arus kas bersih Arus kas bersih kumulatif
tertutupi sampai akhir bulan
0 1.500.000.000
1 500.000.000 500.000.000 1.000.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000

Langkah 7
Hitung arus kas bersih kumulatif untuk tahun ke-2 . arus kas bersih kumulatif untuk tahun ke-2
adalah RP1.100.000.000(arus kas bersih kumulatif tahun 1 ditambah arus kas bersih tahun ke-2)
Kemudian, masih pada baris tahunke-2, kurangkan nilai investasi awal yg belum tetutupi
sampai akhir tahun pada tahun ke-0 dengan arus kas bersih kumulatif tahun ke-2
(RP1.500.000.000-Rp1.100.000.000)
Arus kas bersih Nilai investasi awal yg belum
Tahun Arus kas bersih
kumulatif tertutupi sampai akhir tahun
0 1.500.000.000
1 500.000.000 500.000.000 1.000.000.000
2 600.000.000 1.100.000.000 400.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000
Langkah 8
Hitung arus kasbersih kumulatif untuk tahun ke-3. Arus kas bersih kumulatif untuk
tahun ke -3 adalah RP1.900.000.000(arus kas bersih kumulatif tahun ke-2 ditambah
arus kasberih tahun ke-3)
Karena nilai harus kas bersih kumulatif tahun ke-3 sudah melebihi nilai investasi
awal, payback period dari proyek terjadi antara tahun ke-2 dan tahun ke-3
Arus kas bersih Nilai investasi awal yg belum
Tahun Arus kas bersih
kumulatif tertutupi sampai akhir tahun
0 1.500.000.000
1 500.000.000 500.000.000 1000.000.000
2 600.000.000 1.100.000.000 400.000.000
3 800.000.000 1.900.000.000 0
4 900.000.000 2.800.000.000 0
5 100.000.000 2.900.000.000 0
Langkah 9
Hitunglah payback period dari proyek pembangunan ruka terebut .
Payback period terjadi setelah tahun ke- 2, tetapi sebelum tahun ke -3
berakhir. Jadi,
Payback period = 2 tahun + (400.000.000/800.000.000) + 1 tahun
= 2 tahun + 0,5tahun
= 2,5 tahun
400.000.000 adalah nilai investasi awal yang belum tertutupi sampai
akhir tahun pada tahun ke-2 ,sedangkan 800.000.000adalah arus kas
bersih tahun ke-3.
Metode net present value
Salah satu kelemahan dari metode payback period adalah
tidak memasukkan nilai waktu dari arus kas bersih yang
diterima asal dimasa mendatang atau sering disebut tima
value of money.
Kemudian, arus kas bersih tersebut dikurangi dengan nilai
investasi awalnya untuk memperoleh NPV.
• Jika NPV > 0, maka proyek tersebut layak dilaksanakan.
• Jika NPV < 0, maka proyek tersebut tidak layak untuk
dilaksanakan.
Contoh
PT ABC berniat membangun sebuah ruko didaerah Jakarta utara. Nilai
investasi awal pembangunan ruko adalah Rp1.500.000.000. berikut ini
adalah arus kas bersih yang diperkirakan akan diterima dari kegiatan
pembangunan ruko.

Tahun 1 Arus kas bersih masuk


1 500.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000

PT ABC memutuskan hanya menggunakan dana kas internal perusahaan untuk


membangun ruko tersebut dan menginginkan tingkat investasi sebesar 10%.
Kemudian, manajemen PT ABC hendak menentukan kelayakan pembangunan ruko
tersebut dengan menggunakan metode net present value.

Langkah 1
Tentukan nilai investasi awal dari pembangunan ruko tersebut, yaitu sebesar
Rp1.500.000.000.
Langkah 2
Tentukan arus kas bersih masuk dari pembangunan ruko. Berikut ini
adalah arus kas bersih masuk selama 5 tahun

Tahun 1 Arus kas bersih masuk


1 500.000.000
2 600.000.000
3 800.000.000
4 900.000.000
5 100.000.000
Langkah 3
Tentukan tingkat diskonto pembangunan ruko. Tingkat pengembalian investasi
sebesar 10% yang dipersyaratkan oleh PT ABC merupakan tingkat diskonto
pembangunan ruko.
• Langkah 4
• Tentukan present value untuk setiap Rp1 dari
tahun ke-1 sampai tahun ke-5.
• Rumus present value =
• Nilai present value tahun ke-1 = =0,9091
• Nilai present value tahun ke-2 = = 0,8264
• Nilai present value tahun ke-3 = = 0,7513
• Nilai present value tahun ke-4 = = 0,6830
• Nilai present value tahun ke-5 = =0,6209
Langkah 5 Arus kas bersih masuk yang diperoleh dari tahun ke-1 sampai tahun
ke-5 dikalikan dengan PV setiap tahunnya untuk memperoleh net present
value dari arus kas bersih yang masuk.
Tahun Arus kas bersih PV,10% NPV dari arus kas bersih masuk.
(1) masuk (2) (3) (4)=(2) x (3)
1 500.000.000 0,9091 454.550.000
2 600.000.000 0,8264 495.840.000
3 800.000.000 0,7513 601.040.000
4 900.000.000 0,6830 614.700.000
5 100.000.000 0,6209 62.090.000
Total NPV 2.228.220.000
Langkah 6
Kurangkan NPV dari arus kas bersih masuk dengan nilai investasi awal.
Tahun Arus kas bersih PV,10% NPV dari arus kas bersih masuk
(1) masuk (2) (3) (4)=(2) x (3)
1 500.000.000 0,9091 454.550.000
2 600.000.000 0,8264 465.840.000
3 800.000.000 0,7513 601.040.000
4 900.000.000 0,6830 614.700.000
5 100.000.000 0,6209 62.090.000
Total NPV 2.228.220.000
Nilai investasi awal 1.500.000.000
NPV dari proyek 728.220.000

Kegiatan pembangunan ruko memiliki NPV positif sehingga layak dijalankan.


TUGAS
PERTEMUAN 12
PENGANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA
Highlight

• Anggaran pendapatan
• Anggaran beban langsung
pelatihan
• Anggaran beban tidak langsung
pelatihan
• Anggaran beban operasional
pelatihan
• Anggaran laba rugi pelatihan
Penyajian Anggaran Pada
Perusahaan Jasa
• Seperti layaknya penyusunan anggaran
perusahaan manufaktur,anggaran untuk
perusahaan jasa dimulai dengan membuat
anggaran penjualan atau anggaran pendapatan.
ANGGARAN PENDAPATAN
• Anggaran pendapatan menyajikan informasi
tentang perkiraan pendapatan yang akan
diperoleh dari penjualan jasa kepada pelanggan
dan harga jual dalam satu periode anggaran
Pada tahun 2017, Pelatihan Selemba berhasil memperoleh peserta sebanyak 130 peserta
dengan harga jual rata-rata per peserta sebesar Rp4.000.000. Pada tahun yang sama
pula,pelatihan Depok memberikan kontribusi peserta sebanyak 300 dengan harga jual rata-
rata per peserta sebesar Rp 1.300.000.
Manajemen PPA-FEUI menargetkan jumlah peserta pelatihan dan harga jualnya untuk tahun
2008 akan naik sebesar 10% dari pencapaian di tahun 2017.
Berikut ini adalah anggaran pendapatan pelatihan PPA-FEUI untuk tahun 2001.
PPA-FEUI
Anggaran Pendapatan Pelatihan Tahun 2018
Pelatihan Selemba Pelatihan Depok Total
Jumlah Peserta 143 330
Dikalikan:harga jual Rp4.400.000 Rp1.430.000
Pendapatan pelatihan Rp629.200.000 Rp471.900.000 Rp1.101.100.000
Persentase pendapatan/Total pendapatan 57% 43%

Target pendapatan dari kegiatan pelatihan tahun 2018 yang diharapkan oleh PPA-FEUI
adalah Rp1.101.100.00. Pelatihan Salemba diharapkan memberikan konstribusi pendapatan
sebesar 57% dari total pendapatan pelatihan di tahun 2018.
ANGGARAN BEBAN LANGSUNG PELATIHAN

Manajemen PPA-FEUI telah menentukan beban-beban langsung pelatihan yang terdiri


atas :
1. Beban honor instruktur dan asisten instruktur pelatihan,
2. Beban sewa ruangan pelatihan,
3. Beban makan-minum peserta pelatihan,
4. Beban perlengkapan pelatihan peserta (seminar kit, block note, sertifikasi, kertas folio,
dan alat tulis).
Untuk tahun 2008, manajemen telah menetapkan target persentase beban langsung
terhadap pendapatan pelatihan 2018 untuk pelatihan Salemba dan Depok, sepertiterlihat
pada tabel dibawah ini.

Pelatihan Pelatihan
Jenis Beban
Salemba Depok
Beban honor instruktur dan asisten instruktur 17,5% 15%
Beban sewa ruangan 8% 6%
Beban makan-minum peserta 8% 10%
Beban perlengkapan pelatihan peserta 2% 4%
Berikut ini adalah anggaran beban langsung pelatihan PPA-FEUI untuk
tahun 2018.

PPA-FEUI
Anggaran Beban Langsung Pelatihan Tahun 2018
Pelatihan Salemba Pelatihan Depok Total
Beban honor instruktur 110.110.000 70.785.000 180.859.000
Beban sewa ruangan 50.336.000 28.314.000 78.650.000
Beban makan-minum 50.336.000 47.190.000 97.526.000
Beban perlengkapan pelatihan 12.584.000 18.876.000 31.460.000
Beban langsung pelatihan Rp 223.366.000 Rp 265.265.000 Rp388.531.000
Efisiensi atas pengeluaran beban langsung pelatihan ini akan sangat menentukan
tinggi-rendahnya keuntungan yang akan diperoleh PPA-FEUI.

ANGGARAN BEBAN TIDAK LANGSUNG PELATIHAN


Beban gaji pegawai pelaksana kegiatan pelatihan, termasuk didalamnya adalah
tunjangan hari raya, dan upah lembur,
Beban pemakaian telepon, faks, dan internet.
Beban listrik
Seluruh beban tidak langsung pelatihan ini tidak mengurangi laba yang diperoleh
setiap kegiatan karena beban ini tidak dapat dikendalikan oleh koordinator setiap
pelatihan.
Untuk tahun 2018, manajemen telah menetapkan target persentase
beban tidak langsung terhadap pendapatan pelatihan, seperti terlihat
pada tabel di bawah ini.
Jenis Beban Persentase
Beban gaji pegawai pelatihan 15%
Beban telepon, faks, dan internet 3%
Beban listrik 2%

Berikut ini adalah anggaran beban tidak langsung pelatihan PPA-FEUI untuk tahun 2018.
PPA-FEUI
Anggaran Beban Tidak Langsung Pelatihan Tahun 2017
Total
Beban gaji pegawai pelatihan 165.165.000
Beban telepon, faks, dan internet 33.033.000
Beban listrik
Total beban tidak langsung pelatihan Rp 220.220.000
ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL PELATIHAN

Anggaran beban operasional PPA-FEUI dapat dibagi menjadi dua


kelompok.
1. Beban penjualan (selling expenses)
Beban penjualan yang dikeluarkan oleh PPA-FEUI dapat mendukung
kegiatan pelatihan adalah :
a. Beban pemasangan iklan pelatihan di media cetak , kompas,
b. Beban pembuatan brosur pelatihan dan biaya pengirimannya,
c. Beban pembuatan desain brosur dan perlengkapan pelatihan
d. Beban gaji pegawai bagian penjualan.

2. Beban administrasi (administrative expenses)


Beban administrasi yang dikeluarkan oleh PPA-FEUI adalah:
a. beban gaji pegawai bagian administrasi
b. beban penyusutan peralatan administrasi
c. beban perlengkapan kegiatan administrasi
Berikut ini adalah anggaran beban operasional pelatihan PPA-FEUI
untuk tahun 2018.
PPA-FEUI
Anggaran beban operasional pelatihan tahun 2017
Total
Beban penjualan 110.110.000
Beban administrasi 55.055.000
Total beban operasional pelatihan RP165.165.000
ANGGARAN LABA RUGI PELATIHAN
Anggaran laba rugi pelatihan PPA-FEUI disusun untuk memberikan
informasi kepada manajemen tentang perkiraan laba atau rugi yang
akan diperoleh untuk periode anggaran mendatang. Informasi-
informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran laba rugi berasal
dari anggaran-anggaran yang telah disusun sebelumnya.
Berikut ini adalah anggaran laba rugi pelatihan PPA-FEUI untuk tahun
2018.
PPA-FEUI
Anggaran laba rugi pelatihan tahun 2017
Pelatihan salemba Pelatihan depok Total
Pendapatan RP629.200.000 RP471.900.000 RP1.101.100.000
Dikurangi : 223.366.000
beban langsung 165.165.000 388.531.000
Margin kontribusi kotor 405.834.000 306.735.000 712.569.000
Dikurangi : 220.220.000
Beban tidak langsung
Margin kontribusi 429.349.000
Dikurangi :
Beban operasi 165.165. 000
Laba operasi 327.184.000
Pendapatan (beban)lain-lain 0
Laba sebelum pajak 327. 184. 000
Pajak penghasilan (asumsi 30%) 98.155.200
Laba bersih pelatihan Rp229.028.800
TUGAS
PERTEMUAN 13
PENGANGGARAN PADA PERUSAHAAN
DAGANG
Highlight

• Anggaran penjualan
• Anggaran pembelian barang
dagang
• Anggaran beban operasional
• Anggaran beban pokok penjualan
• Anggaran laba rugi
ANGGARAN PADA PERUSAHAAN DAGANG

ANGGARAN PENJUALAN
Anggaran penjualan pada perusahaan dagang menyajikan informasi tentang
perkiraan jumlah barang dagang yang akan dijual berikut harga jualnya untuk satu
periode anggaran.
Contoh
PT Kencana Sari,yang didirikan sejak tahun 2014, memiliki toko kidstore yang
khusus menjual pakaian anak-anak. Selama ini, toko tersebut menjual empat jenis
pakaian,yaitu baju Ax dan Bx serta celana model Cy dan Dy.
Berikut ini adalalah tabel yang menyajikan data penjualan aktual untuk
tahun yang berakhirpada 31 Desember 2017.
PT Kencana Sari
Laporan Penjual Aktual Tahun 2017
(dalam ribuaan rupiah)
Ax Bx Cy Dy Total
Kuantitas 12.000 6.000 24.000 18.000
Dikalikan:harga jual 50.000 75.000 80.000 100.000
Penjualan 600.000 450.000 1.920.000 1.800.000 4.770.000
Manajemen PT Kencana Sari menargetkan kenaikan kuanlitas penjualan
barang untuk seluruh model di tahun 2018 sebesar 10% dibandikan penjualan
di tahun 2017. Harga jual untuk setiap produk yang dijual ditargetkan hanya
naik sebesar 5% dibandingkan dengan harga jual ditahun 2017 karena
tingginya tingkat persaingan dalam penjualan baju khusus anak-anak.
Berdasarkan informasi tentang perkiraan dan kualitas barang yang
akan dijual diatas, kemudian manajemen PT Kencana Sari
menyusun anggaran penjualan untuk 2018 seperti tersaji di bawah ini

PT Kencana Sari
Anggaran Penjualan Tahun 2018
(dalam ribuan rupiah)
Ax Bx Cy Dy Total
Kuantitas 13.200 6.600 26.400 19.800
Dikalikan: harga jual 52.500 78.750 84.000 105.000
Penjualan 693.000 519.750 2.217.600 2.079.000 5.509.350

ANGGARAN PEMBELIAN BARANG


1. Jumlah penjualan barang dagang
2. Perkiraan jumlah pesediaan akhir barang dagang di akhir periode
3. Jumlah persediaan awal barang dagang.
4. Perkiraan harga pembelian barang dagang untuk satu periode.
Selain informasi tentang kuantitas barang dagang yang akan
dibeli,perusahaan juga harus memperkirakan harga pembalian barang
dagang dari pemasok informasi ini dapat diperoleh dengan menanyakan
secara langsung kepada para pemasok tentang harga jual barang dagang
mereka untuk periode anggaran mendatang.
Berikut ini adalah format sederhana anggaran pembelian barang dagang.
PT..........
Anggaran Pembelian Tahun..........
Produk A Produk B Total
Penjual(unit)
Ditambah:
Persediaan barang dagang akhir
Persediaan barang dagang yang
dibutuhkan
Dikurangi:
Persediaan barang dagang awal
Jumlah barang dagang yang akan dibeli
Dikalikan:
Harga pembeliaan barang dagang
Anggaran pembelian barang dagang
Contoh 2 Setelah anggaran penjualan tahun 2018 dibuat, staf anggaran PT
Kencana Sari segera menyiapkan anggaran pembelian barang dagang
untuk tahun 2018.
Berikut ini adalah informasi-informasi yang diperoleh staf PT KS untuk
menyusun anggaran pembelian barang dagang.
1. Jumlah penjualan barang dagang dalam unit untuk 2007 diperoleh dari
anggaran penjualan barang dagang untuk produk Ax,Bx,Cy, dan Dy.
Ax Bx Cy Dy
Perkiraan penjualan (unit) 13.200 6.600 26.400 19.800
2. Persediaan akhir barang dagang untuk tahun 2018 adalah 10% dari penjualan
(unit) di tahun 2018 untuk setiap produk.
3. Berikut ini adalah informasi tentang persediaan awal barang dagang PT KS di
tahun 2008.
Ax Bx Cy Dy
Kuantitas persediaan awal 1.000 500 240 350
Harga beli Rp26.000 39.000 32.000 50.000
4. Berikut ini adalah informasi tentang harga beli produk Ax,Bx,Cy, dan Dy dari
pemasok untuk tahun 2018.
Ax Bx Cy Dy
Harga beli 2008 Rp28.000 42.000 35.000 55.000
Di bawah ini adalah anggran pembelian barang dagang PT KS untuk
tahun 2018.

PT kencana Sari
Anggaran pembeli Tahun 2018
(dalam ribuan rupiah)
Ax Bx Cy Dy Total
Penjualan (unit) 13.200 6.600 26.400 19.800
Ditambah
persedian barang dagang akhir 1.320 660 2.640 1.980
Persediaan barang dagang yang
dibutuhkan 14.520 7.260 29.040 21.780
Dikurang
persediaan barang dagang awal 1.000 500 240 350
Jumlah barang dagang yang akan
dibeli 13.520 6.760 28.800 21. 430
Dikalikan
harga pembelian barang dagang (RP) 28.000 42.000 35.000 55.000
Anggaran pembeliaan barang dagang
(dalam ribuan rupiah) 378.560 283.920 1.008.000 1.178.650 2.849.130
ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL
Anggaran beban operasional perusahaan dagang dapat dibagi
menjadi dua kelompok.

1. Beban penjualan (selling expenses)


Beban penjualan adalah segala pengeluaran yang yang ditunjukkan
unttuk menunjang keguatan penjualan baran dagang. Berikut ini
adalah perkiraan beban penjualan PT KS untuk tahun 2018.

Jenis pengeluaran Komponen Komponen beban


beban tetap variabel
Beban gaji Rp3.000.000/bulan 0,5% dari penjualan
Beban utilitas Rp500.000/bulan 0,1% dari penjualan
Beban iklan Rp30.000.000/tahun
Beban penyusutan-peralatan Rp2.500.000/bulan
Baban lain-lain Rp200.000/bulan
2. Beban administrasi (administrative expenses)
Beban administrasi adalah beban operasi perusahaan yang tidak
terkait langsung dengan kegiatan penjualan barang dagang.
Berikut ini adalah perkiraan beban administrasi PT KS untuk tahun 2018.

Jenis pengeluaran Komponen Komponen beban


beban tetap variabel
Beban gaji Rp2.500.000/bulan
Beban utilitas Rp500.000/bulan
Beban pemesanan Rp50.000/order di tahun
pembelian barang dagang 2017 sebesar 24 order
beban penyusutan Rp2.500.000/bulan
peralatan
Beban perlengkapan Rp50.000/bulan
Beban lain-lain Rp100.000/bulan
berikut ini adalah anggaran beban operasional PT KS untuk tahun 2018.

PT kencana sari
Anggaran Beban Operasional untuk 2018
Beban tetap Beban variabel Total
Beban penjualan
Beban gaji 36.000.000 27.564.750 RP 63.546.750
Beban utilitas 6.000.000 5.509.350 11.509.350
Beban iklan 30.000.000 30.000.000
Beban penyusutan peralatan 30.000.000 30.000.000
Beban lain lain 2.400.000 2.400.000
Beban administrasi
Beban gaji 30.000.000 30.000.000
Beban utilitas 6.000.000 6.000.000
Beban pemesanan pembelian 1.200.000 1.200.000
barang gaji
Beban penyusutan peralatan 30.000.000 30.000.000
Beban perlengkapan 600.000 600.000
Beban lain lain 1.200.000 1.200.000
Total 173.400.000 33.056.100 RP 206.456.100
ANGGARAN BEBAN POKOK PENJUALAN
Anggaran beban pokok penjualan menyajikan informasi tentang pemikiran
beban pokok penjualan untuk periode mendatang. Beban pokok penjualan
adalah biaya persedian barang dagang yang telah terjual pada suatu periode
tertentu. Informasi yang diperlukan untuk menentukan beban pokok penjualan
adalah sebagai berikut.
1. Data tentang pembelian barang dagang. Persediaan awal barang dagang,
dan persediaan akhir dagang.
2. Asumsi arus biaya yang digunakan, FIFO, LIFO, atau rata rata.
Berikut ini adalah format sederhana anggaran beban pokok penjualan.

PT.....
Anggaran Beban Pokok Penjualan Tahun........
Produk A Produk B Total
Pembeli barang dagang
Ditambah
persediaan barang dagang awal
Persediaan barang dagang tersedia untuk
dijual
Dikurangi
persediaan barang dagang akhir
Anggaran beban pokok penjualan
Contoh 3
setelah anggaran beban operasional disusun, manajemen PT KS
hendak menyusun anggaran beban pokok untuk tahun 2018.
informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran beban
pokok penjulan adalah sebagai berikut.

1. Informasi tentang perkiraan pembelian barang dagang tahun 2017


yang diperoleh dari anggaran pembelian barang dagang.
Ax Bx Cy Dy Total
Anggaran pembelian barang
dagang (dalam ribuan rupiah) 378.560 283.920 1.008.000 1.178.650 2.849.130
2. Data persediaan barang awal di tahun 2018 yang diperoleh dari anggaran
pembelian barang dagang.
Ax Bx Cy Dy
Kuantitas persediaan awal 1.000 500 240 360
Harga beli RP26.000 39.000 32.000 50.000
3. Anggaran pembelian barang dagang menyajikan data persediaan barang dagang
akhir tahun 2008.
Ax Bx Cy Dy
Kuantitas persediaan akhir 1.320 660 2.640 1.980
Harga beli Rp28.000 42.000 35.000 55.000
4. PT KS menggunakan metode FIFO untuk menghitung persediaan
barang dagang dan beban pokok penjualannya.
Berikut ini adalah anggaran beban pokok penjualan PT KS untuk tahun
2018.

PT kencana sari
anggaran beban pokok penjualan tahun 2018
(dalam ribuan rupiah)
Ax Dx Cy Dy Total
Pembelian barang dagang (RP) 378.560 283.920 1.008.000 1.178.650
Ditambah:
persediaan barang dagang awal (RP) 26.000 19.500 7.680 17.500
Persedian barang dagang tersedia untuk dijual 404.560 303.420 1.015.680 1.196.150
(RP)
Dikurangi:
persediaan barang dagang akhir (RP) 39.960 27.720 92.400 108.900
Anggaran beban pokok pejualan 367.600 275.700 923.280 1.087.250 2.653.830
ANGGARAN LABA RUGI
Anggaran laba rugi disusun untuk memberikan informasi kepada
manajemen tentang perkiraan laba dan rugi yang akan diperoleh
umtuk periode anggaran mendatang. Informasi informasi yang
diperlukan untuk menyusun anggaran laba rugi berasal dari anggaran-
anggaran yang telah disusun sebelumnya.
Berikut ini adalah anggaran laba rugi PT Kencana Sari untuk tahun 2008.
PT kencana sari
Anggaran laba rugi tahun 2018
Penjualan (anggaran penjualan) 5.509.350.000
Beban pokok penjualan (anggaran beban pokok penjualan) (2.653.830.0000
Laba (rugi) kotor 2.855.520.000
Beban operasi (anggaran beban operasional) (206.456.100)
Laba (rugi) operasi 2.649.063.900
Pendapatan (beban) lain-lain 0
Pajak penghasil (asumsi 30%) (749.719.170)
Laba bersih RP1.854.344.730
TUGAS
PERTEMUAN 14
PRAKTIK PENYUSUNAN ANGGARAN UKM
PERTEMUAN 15
UAS PRAKTIK PENYUSUNAN ANGGARAN
UKM DAGANG/JASA/PRODUKSI
STUDY case ke UKM

• Kegiatan di videokan
• Kemudian dibuat anggaran
• Kegiatan dilakukan dengan berkelompok
PERTEMUAN 16
UAS ONLINE

Anda mungkin juga menyukai