ODAL KERJA
Winda Ningsih, SE., M.Ak.
Universitas Garut
Agenda Pembahasan
01 Pengertian Modal Kerja
Welcome!!
Manajemen Modal Kerja
1. Pengertian Modal Kerja
03
Modal Kerja Fungsional
Konsep Modal Kerja
1. Modal Kerja Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan pada segi
kuantitas dana yang tertanam dalam
aktiva yang masa perputarannya kurang
dari satu tahun.
Oleh karena itu semua elemen aktiva
lancar diperhitungkan sebagai modal
kerja.
2. Modal Kerja Kualitatif
Pada konsep ini, modal kerja bukan
semua aktiva lancar tetapi telah
memperhitungkan kewajiban-kewajiban
yang segera harus dibayar.
Keterangan:
Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu sama,
hal ini disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang akan dihasilkan oleh
perusahaan.
Menurut A.W Taylor modal kerja bisa dikelompokkan 1. Modal Kerja
ke dalam dua jenis sebagai berikut: Primer
1. Modal Kerja
Permanen
2. Modal Kerja
Normal
Jenis Modal
Kerja 1. Modal Kerja
Musiman
3. Modal Kerja
Darurat
1. Modal Kerja Permanen
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar perusahaan
dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi
menjadi dua macam, yakni:
a. Modal Kerja Primer
Adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap
bisa beroperasi.
b. Modal Kerja Normal
Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi dengan tingkat produksi normal.
2. Modal Kerja Variabel
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang
mempengaruhi perusahan. Modal kerja variabel terdiri dari:
Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang dierapkan oleh perusahaan dalam rangka
memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber dana, Seperti diketahui bahwa
sumber dana untuk memenuhi modal kerja bisa dipilih dari sumber dana berjangka panjang atau
sumber dana berjangka pendek.
Kebijaksanaan modal kerja yang harus diambil oleh perusahaan ini tergantung dari seberapa besar
manajeer berani mengambil riisko. Kebijaksanaan modal kerja yang bisa diambil oleh perusahaan
adalah:
1. Kebijaksanaan Konservatif
2. Kebijaksanaan Moderat atau Hedging
3. Kebijaksanaan Agresif
Kebijaksanaan Modal Kerja
1. Kebijaksanaan Konservatif
2. Kebijaksanaan Moderat
3. Kebijaksanaan Agresif
Rencana pemenuhan Pada kebijakan atau strategi
kebutuhan dana konservatif pendanaan ini perusahaan
merupakan rencana pemenu- membiayai setiap aktiva dengan
Bila pada kebijakan konservatif
han dana modal kerja yang dana yang jangka waktunya
perusahaan lebih mementingkan
lebih banyak menggunakan kurang lebih sama dengan
faktor keamanan sehingga
sumber dana jangka panjang jangka waktu perputaran
margin of safetynya sangat
dibandingkan sumber dana aktiva tersebut.Artinya aktiva
besar, tetapi tentunya akan
jangka pendek. yang bersifat permanen
menga- kibatkan tingkat
Dalam kebijakan ini modal yakni aktiva
profitabilitas menjadi rendah.
kerja permaen dan sebagaian tetap dan modal kerja perma-
Sebaliknya dengan kebijakan
modal kerja variabel dipenuhi nen akan didania dengan
agresif, maka sebagian
oleh sumber dana jangka sumber dana jangka panjang
kebutuhan dana jangka panjang
panjang, sedangkan dan aktiva yang bersifat
akan dipenuhi dengan sumber
sebagain modal vari-abel variabel atau modal kerja
dana jangka pendek.
lainnya dipenuhi dengan variabel akan didanai dengan
sumber dana jangka pendek. sumber dana jangka pendek.
Contoh 2
PT. ELANG SAKTI sedang mempelajari untuk menentukan tingkat a
ktiva lancar yang optimal untuk tahun depan.
Manajemen memperkirakan bahwa penjualan akan meningkat
Rp. 200.000.000 karena ditawarkannya produk baru.
Perusahaan ingin tetap mempertahankan rasio utangnya
50% dan nilai aktiva tetap saat ini sebesar Rp. 80.000.000,- Tingkat
bunga baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang saat ini
12%. Manajer keuangan PT. Elang Sakti menginginkan untuk
menganalisis tiga alternatif kebijaksanaan yakni:
1. Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari penjualan.
2. Kebijakan moderat dengan memperhtahankan aktiva lancar sebesar 50%
dari penjualan.
3. Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dari penjualan
Mana kebijakan yang sebaiknya diambil dengan ukuran Return On Equity untuk
ketiga alternatif tersebut dengan asumsi: EBIT sebesar 10% dari penjualan dan
pajak sebesar 25%.
Untuk memilih alternatif mana sebaiknya yang diambil oleh
perusahaan, maka kiata mencari Return On Equity untuk masing
-masing alternatif.
Masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah menentukan seberapa besar
kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Hal ini penting karena bila modal kerja perusahaan terlalu
besar berarti ada sebagian dana yang menganggur dan ini akan menurunkan tingakat profitabilitas
perusahaan. Demikian pula bila modal kerja terlalu kecil akan ada risiko proses produksi perusahaan
kemingkinan besar akan terganggu. Oleh karena itu perlu ditentukan berapa besar kebutuhan modal
kerja untuk suatu perusahaan.
Untuk menentukan besarnya modal kerja, bisa digunakan beberapa metode penentuan besarnya modal
kerja, yaitu:
PERUSAHAAN AMANAH
LAPORAN RUGI-LABA Tahun 2019
(Jutaan Rupiah)
Penjualan Rp 24.000
Bunga Rp 1.500
Pajak Rp 900
P
= = 120 kali
P
= = 30 kali
P
= = 25 kali
Setelah perputaran elemen modal kerja ditemukan kemudian dihitung
periode terikatnya elemen modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan
menjadi periode terikatnya modal kerja.
Periode Terikatnya:
Dengan demikian periode terikatnya semua elemen modal kerja adalah sebesar 29,4 hari
atau perputaran elemen modal kerja sebesar 360/29,4 = 12,24 kali.
Apabila pada tahun 2020 diperkirakan akan mampu menjual Rp. 30.000.000.000
Maka kebutuhan modal kerja adalah sebesar Rp. 30.000.000.000/12,24 = Rp. 2.450.000.000
LATIHAN
SOAL 1
Pada tahun depan PT. YUSEVO mempunyai rencana untuk
memproduksi barang jadi 6.000 unit sebulan. Untuk membuat
satu unit barang jadi tersebut dibutuhkan 3 kg bahan baku
dengan harga Rp. 1.250,- per kg. Bahan baku tersebut rata-rata
disimpan digudang selama 12 hari sebelum masuk proses
produksi. Lamanya proses produksi 5 hari. Barang jadi berada
di gudang sebelum terjual rata-rata 16 hari. Rata-rata piutang
tertagih selama 40 hari.
Upah langsung per unit barang jadi sebesar Rp. 2.000,-
Biaya lainnya adalah biaya pemasaran tunai sebulan sebesar
Rp. 13.200.000,- Hitunglah berapa kebutuhan
Biaya administrasi & umum sebulan Rp. 9.600.000,- modal kerja PT. YUSEVO
dan Kas minimal ditentukan sebesar Rp. 3.000.000,- tersebut !!!
SOAL 2
Perusahaan MAGHFIRA mempunyai laporan keuangan berupa neraca
dan laporan rugi laba yang berakhir 31 Desember sebagai berikut:
PT. MAGHFIRA
NERACA (Jutaan Rupiah)
Penjualan Rp 36.000
Bunga Rp 2.500
Pajak Rp 1.650