Anda di halaman 1dari 41

DEPRESIASI AKTIVA TETAP

Oktavima W
PENGERTIAN
• Aktiva tetap (berwujud) adalah
aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk
siap pakai atau dibangun terlebih dahulu, yang
digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimasudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan
normal perusahaan dan mempunyai manfaat
lebih dari satu tahun.
Misalnya: tanah, gedung pabrik, mesin-mesin
yang secara aktif sebagai faktor produksi, dll

• aktiva tidak berwujud adalah aktiva


yang tidak mempunyai wujud fhisik, tidak dapat
dilihat dan dipegang. Misal: hak cipta, hak
paten, merk dagang, goodwill.
Aktiva Tetap

• TANAH
• GEDUNG
• PERALATAN
• PERBAIKAN TANAH
• KENDARAAN
AKTIVA TETAP DIGOLONGKAN:
• Menjadi aktiva tetap yang masa manfaatnya
tidak terbatas (hanya tanah)
• aktiva tetap yang masa manfaatnya terbatas.
Aktiva tetap yang masa manfaatnya terbatas
dapat digolongkan menjadi:
1. aktiva tetap yang setelah masa manfaatnya habis
dapat dengan mudah diganti dengan aktiva tetap
lain sejenis, misalnya mesin pabrik, peralatan
kantor, meubelair.
2. Aktiva tetap yang setelah manfaatnya habis tidak
dapat atau sulit untuk diganti dengan aktiva tetap
lain sejenis. Misalnya kandungan tambang bijih besi,
tambang minyak, tambang emas, dll yang termasuk
sumber – sumber alam (natural resources). Aktiva
ini biasanya disebut wasting asset.
PENENTUAN KOS AKTIVA TETAP
• Kos aktiva tetap meliputi seluruh
pengorbanan untuk
memperolehnya sampai dalam
kondisi siap dipergunakan secara
aktif.
• Ada berbagai cara memperoleh
aktiva tetap yang mempengaruhi
besarnya kosnya. misalnya:
– pembelian tunai,
– pembelian kredit jangka panjang,
– pembelian gabungan,
– penemuan,
– sumbangan.
PEMBELIAN TUNAI
• Dalam pembelian tunai, kos aktiva tetap adalah
harga faktur bersih setelah dikurangi potongan
tunai. Potongan tunai dari harga faktur harus
dikurangkan terlepas apakah potongan itu
dimanfaatkan atau tidak.
• Contoh soal:
PT asil pada tgl 1 januari 2006 membeli tunai
sebuah mesin giling gabah.
Harga faktur Rp. 4.000.000,- syarat 2/10, n/30
besarnya kos adalah sbb:
• Apabila pembelian tunai
1/1: mesin giling Rp. 3.920.000
kas Rp. 3.920.000

• Apabila mesin tersebut dibayar tgl 15 Januari bukan masa


potongan.
1/1: Mesin giling Rp. 3.920.000
Utang pembelian mesin Rp. 3.920.000

15/1: Utang pembelian mesin Rp. 3.920.000


Rugi hilangnya pot tunai Rp. 80.000
Kas Rp. 4.000.000
Tanah
• Harga tunai tanah 100jt
• Pembongkaran gudang 6jt
• Biaya balik nama 1 jt
• Komisi 8 jt

• Harga Perolehan Tanah 115 jt


Mencatat pembelian tanah
Tanah
Pembongkaran gudang
Biaya balik nama
Komisi
Kas
KENDARAAN
• Harga tunai 12 jt
• PPN 1,2 jt
• Pengecatan 500 rb
• Bea balik nama 1, 2 jt

• Harga perolehan truk 14,9 jt


Mencatat pembelian kendaraan
Harga kendaraan
PPN
Pengecatan
Bea Balik nama
Kas
Pembelian dengan Wesel
Berbunga
• CV. Serayu membeli peralatan pabrik dg harga Rp
10.000.000. memberikan uang muka sebesar Rp
2.000.000 dan sisanya dibayar dengan wesel
dengan nilai nominal Rp 8.000.000 jangka waktu 1
tahun bungan 10%
• Peralatan pabrik10.000.000
kas 2.000.000
utang wesel 8.000.000
(Pencatatan uang muka dan penarikan wesel)
Saat jatuh tempo
• 10% x Rp 8.000.000 = Rp 800.000

Utang wesel 8.000.000


Biaya bunga 800.000
Kas 8.800.000
• Pengeluaran dibedakan menjadi dua:
1. Pengeluaran Modal/Investasi (Capital expenditure)
misal, pembelian aktiva tetap
2. Pengeluaran Pendapatan (Revenue expenditure)
misal (kaitannya dg aktiva tetap)
– By. Penyusutan Mengalokasikan kos aktiva tetap (selain
tanah) ketahun-tahun yang menikmati jasa aktiva tetap
berwujud.
– Deplesi mengalokasikan kos sumber alam.
– Amortisasi mengalokasikan kos aktiva tak berwujud.
Besar kecil Jumlah penyusutan yang dibebankan
setiap periode akuntansi dipengaruhi:
- kos/harga perolehan
- Taksiran umur ekonomis
- Taksiran nilai residu
- pola penggunaan aktiva tetap
• Perhitungan penyusutan dapat dilakukan dasar
perhitungan tertentu. Dasar perhitungan yang
dipakai:
– Atas dasar waktu metode garis lurus, metode
jumlah angka tahun
– Atas dasar prestasi metode output produktif
Metode Depresiasi
• Garis Lurus
• Saldo Menurun Berganda
• Angka Tahun
• Satuan Kegiatan
Metode garis lurus
metode garis lurus menetapkan biaya penyusustan untuk
masing-masing periode dengan jumlah yang sama
• Misalnya mesin dengan kos sebesar Rp. 6.000.000,- taksiran
umur ekonomis 10 tahun, taksiran nilai residu (sisa) Rp.
500.000

• Maka penyusutan per periode/pertahun: HP- NS


6.000.000 – 500.000 UE
= 550.000
10
Tabel penyusutan dengan metode garis lurus
tahun ke biaya penyusutan akumulasi penyusutan nilai buku aktiva tetap
0 6,000,000
1 550,000 550,000 5,450,000
2 550,000 1,100,000 4,900,000
3 550,000 1,650,000 4,350,000
4 550,000 2,200,000 3,800,000
5 550,000 2,750,000 3,250,000
6 550,000 3,300,000 2,700,000
7 550,000 3,850,000 2,150,000
8 550,000 4,400,000 1,600,000
9 550,000 4,950,000 1,050,000
10 550,000 5,500,000 500,000
5,500,000
Metode jumlah angka tahun
• Metode jumlah angka tahun didasarkan pada suatu pemikiran yang
menyatakan bahwa biaya yang berkaitan dengan penggunaan aktiva tetap
sebagian besar disebabkan oleh dua hal: Biaya pemeliharaan dan
Penyusutan aktiva tetap.

• Sehingga metode ini menghendaki:


1. masing-masing tahun diberi angka yang bobotnya sebesar sisa umur
aktiva. Misalnya untuk aktiva tetap yang umur ekonomisnya 10
tahun, tahun pertama diberi angka 10, sebab sisa umur pada tahun
pertama adalah 10 tahun. Tahun kedua diberi angka 9, tahun ketiga
diberi angka 8, dst..

2. jumlahkan angka-angka tahun pada butir 1 diatas;


10 + 9 + 8 + 7 + 6 + 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 55

3. Penyusutan masing-masing tahun adalah dengan mengalikan


depreciable cost dengan angka pecahan. Angka pecahan untuk suatu
tahun tertentu adalah pembilangnya angka tahun yang bersngkutan
dan penyebutnya jumlah angka tahun.
Tabel penyusutan dengan metode jumlah angka tahun
6.000.000-500.000 = 5.500.000

Tarif biaya Akumulasi Nilai buku


tahun ke penyusutan penyusutan penyusutan akhir tahun
0 6,000,000
1 10/55 1,000,000 1,000,000 5,000,000
2 9/55 900,000 1,900,000 4,100,000
3 8/55 800,000 2,700,000 3,300,000
4 7/55 700,000 3,400,000 2,600,000
5 6/55 600,000 4,000,000 2,000,000
6 5/55 500,000 4,500,000 1,500,000
7 4/55 400,000 4,900,000 1,100,000
8 3/55 300,000 5,200,000 800,000
9 2/55 200,000 5,400,000 600,000
10 1/55 100,000 5,500,000 500,000
55/55 5,500,000
Metode output produktif/satuan
hasil produksi
• Metode output produktif mendasarkan pada teori
bahwa aktiva tetap diperoleh untuk jasa yang ia
sediakan dalam bentuk hasil produksi. Metode ini
membutuhkan taksiran total satuan hasil dari aktiva
tetap.
kos perolehan – nilai residu
• Tarif penyusutan=
taksiran jumlah satuan hasil
Misal, mesin giling yg dibeli dg harga Rp. 6.000.000 dg nilai
residu Rp. 500.000 , taksiran jumlah hasil 100.000 ton.
Jika kemudian masing-masing tahun diperoleh hasil:
tahun pertama 20.000 ton
tahun keduan 22.000 ton
tahun ketiga 25.000 ton
tahun keempat 18.000 ton
tahun kelima 15.000 ton
• Maka penyusutan per ton
6.000.000 – 500.000
Tarif penyusutan per ton=
100.000
= Rp. 55
Tabel penyusutan dengan metode output produktif
satuan hasil akumulasi nilai buku akhir
tahun produksi penyusutan penyusutan tahun

0 6,000,000
1 20,000 1,100,000 1,100,000 4,900,000
2 22,000 1,210,000 2,310,000 3,690,000
3 25,000 1,375,000 3,685,000 2,315,000
4 18,000 990,000 4,675,000 1,325,000
5 15,000 825,000 5,500,000 500,000
100,000 5,500,000
• HP 13.000.000
• Residu/Sisa 1.000.000
• Masa manfaat/UE 5 thn
• Taksiran satuan hasil 100.000 km
tahun 1 15.000
tahun 2 30.000
tahun 3 20.000
tahun 4 25.000
tahun 5 10.000
Garis Lurus
• HP x tarif = By Depr (12jt x 20% = 2,4 jt)

THN HP TARIF BY DEPR AKM NB


90 12jt 20% 2,4jt 2,4jt 10.600rb
91 12jt 20% 2,4jt 4,8jt 8.200rb
92 12jt 20% 2,4jt 7,2jt 5.800rb
Dst
(NB= 13jt – 2,4 jt)
Saldo Menurun Berganda
• 100% / UE x 2 = 100%/5tahun =20%x2= 40%
• NB= selisih antara HP dg akum depr pd awal tahun.
• NB awal tahun x tarif = by depr (13jt x 40% = 5,2jt)
THN HP TARIF BY DEPR AKM NB
0 13.000.000
90 13jt 40% 5,2jt 5,2jt 7.800rb (**)
91 7,8jt 40% 3.120rb 8.320rb 4.680rb
92 4.680rb 40% 1.872rb 10.192rb 2.808rb
93 2.808rb 40% 1.123rb 11.315rb 1.685rb
94 1.685rb 40% 674.000 dst
**(13.000.000-5.200.000)
Angka Tahun
• HP : angka tahun = by depr (12 jt X 5/15 = 4jt)
THN HP TARIF BY DEPR AKM NB
90 12jt 5/15 4jt 4jt 9jt
91 12jt 4/15 3,2 jt 7,2 jt 5,8jt
92 12jt 3/15 2,4jt 9,6 jt 3,4jt
Dst
(NB = 13jt – 4 jt)
SATUAN HASIL
• HP : Jml satuan kegiatan/hasil = by depr
12 jt : 100.000 = Rp 120
• By depr per satuan x jml keg thn ini = by depr
Rp 120 x 15.000 = Rp 1.800.000
THN SK DEPR BY DEPR AKM NB
90 15.000 Rp120 1,8 jt 1,8 jt 11.200rb
91 30.000 Rp120 3,6jt 5,4 jt 7.600rb
92 20.000 Rp120 2,4jt 7,8jt 5.200rb
Dst

( NB= 13Jt – 1,8 jt )


PENGHENTIAN AT
• Dihentikan dari pemakaian
• Dijual
• Ditukarkan
Penghentian aktiva tetap
• Aktiva tetap setelah umur ekonomisnya habis akan
segera diberhentikan dan diganti dengan aktiva
tetap sejenis yang baru.
• jurnal yang harus dibuat pada waktu aktiva tetap itu
diberhentikan, yaitu:
J: Akm penyusutan mesin Rp. XX
Mesin Rp. XX
Akm penyusutan mesin Rp. 24.000.000
Rugi Penghentian AT Rp 15.000.000
Mesin Rp. 39.000.000
Laba Kredit Rugi Debet
Pelepasan/dijual aktiva tetap
• Jika aktiva tetap dijual kembali, maka rugi/untung akan timbul.
Contoh: mesin pada tanggal 1 Juli 2005 menunjukan saldo Rp
5.200.000 dan akumulasi penyusutan mesin Rp. 5.000.000
– A. jika mesin dijual dengan harga Rp. 300.000
J: Kas Rp. 300.000
Akm Penyusutan Mesin Rp. 5.000.000
Mesin Rp. 5.200.000
Untung/laba pelepasan mesin Rp. 100.000

– B. jika mesin dijual dengan harga Rp. 150.000


J: Kas Rp. 150.000
Akm Penyusutan Mesin Rp. 5.000.000
Rugi pelepasan Mesin Rp. 50.000
Mesin Rp.
5.200.000
Tukar tambah aktiva tetap
• Tukar tambah adalah transaksi pertukaran aktiva tetap antara
perusahaan dan pihak luar. Perusahaan menyerahkan aktiva
tetap lama dan menerima aktiva tetap baru.
• Contoh: PT ABC memiliki mesin dengan kos Rp. 5.000.000, akm
penyusutan Rp. 4.500.000. mesin ini ditukar dengan mesin baru
yang harganya Rp. 6.000.000, selisih harga akan dibayar dengan
uang tunai.

• J: Mesin (baru) Rp. 6.000.000


Akm Penyusutan Mesin Rp. 4.500.000
Mesin (lama) Rp. 5.000.000
Kas RP. 5.500.000
CV.Cisadane memutuskan utk menukarkan peralatan
angkutan yg lama ditambah kas sebesar 31 jt dg
sebidang tanah yg akan digunakan utk lokasi
pembangunan gedung pabrik. Harga pasar peralatan
angkutan 19 jt. Peralatan angkutan 40 jt, Akumulasi
depresiasi 28 jt, Nilai buku peralatan angkutan 12 jt.
HP tanah 50.000.000
Jurnalnya:
Tanah 50.000.000
Akm depr peralatan 28.000.000
kas 31.000.000
peralatan angkutan 40.000.000
Deplesi
• Deplesi merupakan alokasi kos perolehan
sumber-sumber alam ke periode-periode yang
menerima manfaat dari sumber itu /
penghapusan harga perolehan. Biaya deplesi
dihitung dengan metode satuan produksi.
• Dengan jurnal
• J: Biaya deplesi …… Rp. XX
Akm deplesi… Rp. XX
AKTIVA TAK BERWUJUD
• Hak paten
• Hak cipta
• Franchise
• Merek dagang
• Goodwill
Hak paten
• Hak istimewa yg dikeluarkan pemerintah yg
memberikan kewenangan kpd pemegang hak
untk memproduksi menjual dan mengawasi
penemuannya dlm jgka waktu ttt
Amortisasi
• Amortisasi adalah alokasi kos perolehan aktiva
tidak berwujud ke periode-periode yang
menerima manfaatnya. Amortisasi biasanya
menggunakan metode garis lurus.
• Dengan jurnal:
• J: Biaya amortisasi hak paten Rp. XX
Hak Paten Rp. XX
Soal latihan 1:
Dibeli Mesin pada awal tahun 2005 dengan Harga Faktur
11.500.000. Ongkos kirim dan pemasangan Rp. 1.000.000.
Taksiran umur ekonomis 5 Tahun dan taksiran nilai residu
Rp. 500.000

Diminta :
a.Hitung dan Buatlah Tabel Depresiasi
(berdasarkan metode yang saudara ketahui)
b. Buatlah jurnal untuk mencatat :
- Pembelian mesin tersebut
- Penyusutan untuk tahun I
c. Dihentikan pemakakaian pada tahun ke 2
d. Dijual dengan harga Rp 9.000.000 pada tahun ke 2
e. Dijual dengan harga Rp. 6.000.000 pada tahun ke 3
f. Dijual dengan harga Rp 4.000.000 pada tahun ke 4
SOAL latihan 2:
Dibeli mesin pada awal tahun 1993 dengan harga Rp.
5.000.000 dengan taksiran 300.000 unit barang yang
diproduksi. Taksiran nilai residu Rp. 500.000. Selama tahun
2004, 2005, dan 2006 diproduksi masing-masing 80.000 unit,
110.000 unit dan 60.000 unit.

Diminta:
•Hitunglah depresiasi tahun 2004, 2005 dan 2006
•Buatlah jurnal untuk mencatat :
1). Pembelian Mesin
2). Penyusutan tiap tahunnya
SOAL Latihan 3:
Pada tanggal 2 Januari 2000, PT Karimata menukarkan Mesin
lama yang mempunyai harga perolehan Rp. 75.000.000,- dan
Akumulasi depresiasi Rp. 60.000.000,- dengan mesin baru
yang harga tunai 105.000.000,-.
Diminta :
a. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut, apabila
dalam pertukaran mesin lama dihargai Rp. 12.000.000
dan sisanya dibayar dengan kas !
b. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut, apabila
dalam pertukaran mesin lama dihargai Rp. 18.000.000
dan sisanya dibayar dengan kas !

Anda mungkin juga menyukai